Instruksi Kapolres Bantul Yogyakarta

Kepada Yth.
Rekan-rekan Penghoby Ayam Laga
Di Indonesia

Perihal : Instruksi Kapolres Bantul Yogyakarta

Dengan hormat,
Hobby adu ayam yang selama ini kita tekuni selalu bersinggungan dengan pihak yang berwenang khususnya kepolisian. Maka dari itu IRC (Indonesian Rooster Communities) mencoba berdialog dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Kepolisian RI Resort Bantul Yogyakarta tentang eksebisi ayam laga yang mengedepankan keindahan seni bertarung ayam. Walhasil tercetusnya sebuah rencana untuk menyelenggarakan eksebisi ayam laga dengan tema ciptakan prestasi tanpa judi. Akhirnya keluarlah Surat Ijin dari Kapolres Bantul Nomor : B/ SI/ 135/ X/ 2010/ Res Btl tertanggal 20 Oktober 2010 yang menyatakan persetujuan polisi kepada IRC untuk menyelenggarakan Pameran dan Bursa Ayam Indonesia di Pasar Seni Gabusan pada tanggal 26 -28 Desember 2010 dengan agenda kegiatan meliputi :
- Parade Ayam Ketawa
- Kontes Ayam Bekisar
- Eksebisi Ayam Laga
- Bursa Ayam Indonesia

Berangkat dari ijin inilah, IRC berjibaku untuk mempersiapkan segala sesuatunya demi terselenggaranya event tersebut. Persiapan hingga tanggal 23 Desember 2010 telah mencapai 90%, 10% adalah pelaksanaan. Tempat, peserta, dan hadiah sudah dipersiapkan.

Tepat pukul 23.00 WIB pada hari Kamis tanggal 23 Desember 2010, Kapolres Bantul mendapat tekanan dari berbagai ormas Islam yang menyampaikan keberatan atas event tersebut karena tidak mencerminkan kehidupan dan budaya masyarakat Bantul. Akhirnya pihak Kapolres memanggil IRC, dalam hal ini Panitia Pameran dan Bursa Ayam Indonesia untuk berkoordinasi pada tanggal 24 Desember 2010 pukul 10.00 WIB.

Pada dialog tersebut pihak kepolisian tidak memberikan hak bertanya kepada IRC dan secara tegas menyampaikan jaminan kepada beberapa ormas islam bahwa kegiatan yang diselenggarakan IRC dipastikan tidak ada kegiatan sabung ayam dalam bentuk apapun atau adanya kontak fisik antar ayam. Sehingga pihak kepolisian menerbitkan surat baru Nomor : B/ SI/ 158/ XII/ 2010/ Res Btl tertanggal 24 Desember 2010 yang berisi :
1. Membatalkan Surat Ijin Nomor : B/ SI/ 135/ X/ 2010/ Res Btl tertanggal 20 Oktober 2010
2. Menginstruksikan bahwa kompetisi Aym Aduan terkait kontak fisik (adu ayam) untuk tidak dilaksanakan.
3. Memberikan ijin untuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
- Kontes katuranggan ayam laga.
- Kontes Ayam bekisar
- Parade Ayam Ketawa
- Bursa Ayam Indonesia

Menyikapi surat dari Kapolres Bantul tersebut, panitia sangat kecewa namun tidak bias berbuat banyak. Bila panitia tetap melaksanakan eksebisi ayam laga maka pihak kepolisian tidak akan mengijinkan dan tidak bertanggung jawab atas kemungkinan aksi keberatan dari masyarakat bantul.

Dengan demikian, Panitia mengambil sikap :
1. Memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada teman-teman penghoby ayam laga khususnya dari Yogyakarta sendiri dan dari luar yogyakarta pada umumnya, terutama dari Banyuwangi, Surabaya, Lamongan, Kediri, Madiun, Ponorogo, Klaten, Sragen, Purwodadi, Surakarta, Semarang, Purwodadi, Magelang, Temanggung, Purworejo, Banjarnegara, Kebumen, Purwokerto, Gombong, Tegal, Cirebon, Bandung, Jakarta, Serang, Lampung, Palembang, Jambi, Medan, Banjarmasin, Balikpapan, dan Samarinda yang telah mendaftarkan ayamnya dalam event ini.
2. Eksebisi ayam laga yang dibatalkan akan diganti dengan kontes katuranggan ayam laga dan lelang ayam import.
3. Bagi para peserta yang sudah mendaftar dan tidak menyetujui kontes katuranggan maka panitia akan mengembalikan uang pendaftaran yang sudah dibayarkan.
4. Bagi yang menyetujui maka panitia mengenakan beaya pendaftaran kontes katuranggan sebesar Rp. 150.000,- dan Panitia akan mengembalikan sisa uang pendaftaran yang ada.
5. Panitia tetep akan memberikan kaos IRC bagi para peserta yang sudah mendaftar dan menyetujui perubahan agenda acara.
6. Panitia tetep akan menyediakan piala dan piagam tiap kelas untuk kontes katuranggan ini.
7. Menghimbau kepada rekan-rekan penghoby untuk bias mensukseskan event ini dengan menghadiri sarasehan yang akan kita selenggarakan.

Demikian informasi yang bias kami sampaikan dan atas pengertian rekan-rekan sesama penghoby ayam laga, kami mengucapkan beribu-ribu terima kasih. Sekali lagi seluruh panitia mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pembatalan agenda eksebisi ayam laga.

Hormat kami,

Hakim

Sayang bgt nggak jadi mas, seandainya aja pemerintah lebih konsisten, manusia aja disuruh bertarung dalam tinju yg resikonya terhadap kesehatan bahkan cacat dan kematian cukup besar. Kenapa pada ayam kita malah dilarang, kalo melihat sesuatu secara terkotak2 memang susah. Salam

sayang sekali...
lingkungn maning.

btw mas hendro, klo di smg piye
?

zin494 wrote:Sayang bgt nggak jadi mas, seandainya aja pemerintah lebih konsisten, manusia aja disuruh bertarung dalam tinju yg resikonya terhadap kesehatan bahkan cacat dan kematian cukup besar. Kenapa pada ayam kita malah dilarang, kalo melihat sesuatu secara terkotak2 memang susah. Salam

Ya bgitulah bang, msh seribu tanda tanya...
Bnyk tekanan2 trhdp hoby kita ini, sulit untk mmbangkitkannya.
Salam

yang saya khawatirkan akhirnya terjadi juga.
hobi yang tidak bisa menjadi tuan rumah di negri sendiri.
tetap semangat mas hakim!

salam papaji

sayang sekali ....walau demikian tetap semangat
salam dari ferry Bun Medan

Beginilah kalau udah mau adakan acara resmi dan terbuka, tertekan dan tertahan.
Tp sayangnya yg main di arena utk taruhan besar2an tdk di gubris, tdk dpt himbauan apa2.
Tetap semangat bg para peserta & anggota IRC.

Salam

Dukungan untuk IRC,tetap semangat...

hal biasa di Republik ini, banyak kemunafikan. saya pribadi mengucapkan SALUT pada para rekan2 penyelenggara, apapun hsil akhirnya sodara2 telah dg GAGAH BERANI TELAH MELANGKAH LEBIH AWAL.

Mungkin panitia perlu mengadakan pendekatan dan komunikasi dengan ormas ormas Islam yg keberatan dengan acara IRC....supaya tidak salah paham.

untuk pembelajaran kedepan jadi semua aspek harus diikutkan berdialog bagaimana baiknya,..

gak jadi lihat event besar, padahal mau belajar e. tp gpp, tetap semangat!!!

ini resmi tanpa taruhan kok malah dilarang dan hanya dua ronde lagi. kenapa yang pake taruhan kok tidak diprotes tetep dibiarkan. sungguh aneh?????
salut buat IRC tetep semangat jangan menyerah.

Modesto wrote:Mungkin panitia perlu mengadakan pendekatan dan komunikasi dengan ormas ormas Islam yg keberatan dengan acara IRC....supaya tidak salah paham.

benar skl apa yg disampaikan bos modesto, mungkin kedepannya IRC bs mendekatkan/komunikasi dulu dg ormas2 Islam setempat. karna menurut saya merekalah kunci keberhasilan terselenggaranya event bsr ini, kalau mereka setuju mungkin pihak lain lebih dr setuju...yg jd pertanyaan apa mereka bs memahami semua ini. Btw salut at IRC...TETAP SEMANGAT

Kasihan.. Hiks hiks .. Gak pake taruhan tetap aja dilarang,gw bingung ma tinju yang gak dilarang ormas Islam.pdahal Taruhanya gegar otak dan sengaja bertinju.

Jagonantang wrote:yang saya khawatirkan akhirnya terjadi juga.
hobi yang tidak bisa menjadi tuan rumah di negri sendiri.
tetap semangat mas hakim!

salam papaji

memang ditakutkan sama aparat itu dijadikan kedok untuk perjudian tingkat atas.
tapi jangan menyerah, maju terus pantang mundur.
Salam

Beberapa hal yg harus bersama-sama kita sadari :
1. hoby ayam aduan identik dengan JUDI ADU AYAM
2. merubah image ini sangatlah sulit
3. sesuatu yang sangat sulit bukan berarti tidak mungkin!!!
Jadi,
"MARI PERERAT KOMUNIKASI DIANTARA KITA PENGHOBI AYAM ADUAN DENGAN DIDASARI SEMANGAT PERSAUDARAAN" (walau sesama penghobi HARUS ada persaingan, baik persaingan kualitas ternakan, ato jg persaingan dagang)

Tetap semangat!!