memilih indukan yang baik secara trah atau tarung

numpang nimbrung dengan rekan-rekan dan senior papaji sekalian dalam branding lebih enakan mana Pilih trah baru dengan (pakhoy, pama iq dll), ayam nemu tarungan bagus di kalangan atau pasar, atau ternakan lama dengan trah jelas, pacek legenda, dll ?

Sekedar refrensi, saya pernah ngobrol dengan salah satu butuh lawas di daerah saya bahasa jawa yang sudah saya translite ke bahasa indonesia.

botoh tua : BT
saya : SY

SY : mbah, saya mau beli ayam di internet, saya titipkan anda ya ?, nanti biar kawin sama di damang (pacek). (dalam hal ini saya pengen beli babon pakhoy yg ditawarkan di grub facebook dengan pacek punya botoh ini yang sudah menang 4 di kalangan pro, 5 kali kalangan pinggiran)

BT : ndak papa bawa sini aja, itu ayam dari mana ?

SY : dari kademangan (salah satu wilayah di blitar) mbah

BT : Maksudnya keturunannya ?

SY : Wah, kurang tahu mbah. yang jelas itu ayam tipe baru namanya pakhoy, mainnya pukul punggung ngolong, nyayap, dan speed tinggi.

BT : kalau saranku jangan beli babon yang keturunannya ndak jelas, kecuali kamu sudah tau hasil anak-anaknya gimana, dari pada buang waktu, pakan dan tenaga

SY : tapi ini babon jenis baru baru mbah

BT : halah nak, ayam baru lama juga tetep gitu2 aja. main cepet, brakot dll itu jenis ayam udah ada dari dulu. tinggal seleramu aja pengen yang gimana, kalau aku yang penting bisa bukul dari beberbagai arah pukulnya kuat dan mematikan, nggak terlalu suka yang model aneh2, soal ini soal selera lo ya, tapi pengalamanku aku suka yang gitu, kalau soal babon trah baru tadi ndak usah aja kalau nggak tau keturunan dari mana, yang jelas kalau keturunanya jelas pasti ngeluarin anak yang bisa tarung dan kuat drajat (kuat bawa T)

SY : iya mbah, makasih

dari percakapan ini si botoh itu pengennya saya suruh cari yang asal usul ayamnya jelas, nggak peduli jenis apa. nah singga munucul pertanyaan dalam beternak rekan-rekan dan senior pilih mana dalam memilih indukan trah baru dengan (pakhoy, pama iq dll), ayam nemu tarungan bagus di kalangan atau pasar, atau ternakan lama dengan trah jelas, pacek legenda dll walaupun belum punya gelar ?

mongggo berdiskusi

Pendapat botoh tua diatas ada benarnya tapi tidak tepat 100 % karena untuk ternak ayam yang paling utama adalah kinerjanya alias teknik pukulnya dulu baru kemudian kita lihat prestasinya jika memungkinkan, karena untuk mendapatkan prestasi maka ayam haruslah diuji dulu baik lewat turnamen maupun non turnamen...............

Pengalaman saya pribadi selama ini dari pasangan indukan jawara tidak semua anakannya mampu memberikan kemenangan, ada yang bisa memang beberapa kali kemudian kalah ada juga yang sampai pensiun tak terkalahkan tapi ada juga yang langsung kalah.....................

Soal kalah memang bukan faktor genetik jadi tidak diturunkan atau diwariskan kepada anakannya, kalah menang lebih dipengaruhi oleh bakat ayam, kondisi ayam, kondisi lawan dan keberuntungan.................

Apakah kita pede untuk menjadikan pejantan/pemacek seekor ayam jika ayam menang 5x tapi selalu dalam posisi asor dan hanya memang secara beruntung karena lawannya kehabisan stamina atau karena lawannya dalam kondisi tidak sehat atau karena selalu menang tandingan keliling, rasanya kita lebih memilih seekor ayam yang sekalipun belum pernah menang untuk dijadikan pejantan tapi mempunyai kinerja yang memikat teknik pukulnya yahud setiap kali diabar gebrak lawan ndeprok/selonjor dikarpet....................

Untuk betina memang akan lebih mudah memprediksi kinerja anakannya jika kita tahu sejarah trah atau silsilah moyang betina tersebut dari jenis ayam tipe apa, misal trahnya ayam pukul atau ayam teknik maka kita akan bisa memprediksi hasil anakannya nanti bagaimana jika dikawinkan dengan pejantan tipe tertentu, itupun tidak bisa menjamin bahwa hasilnya semua akan sesuai prediksi.....................

Salam ternak..............

Hendro wrote:Pendapat botoh tua diatas ada benarnya tapi tidak tepat 100 % karena untuk ternak ayam yang paling utama adalah kinerjanya alias teknik pukulnya dulu baru kemudian kita lihat prestasinya jika memungkinkan, karena untuk mendapatkan prestasi maka ayam haruslah diuji dulu baik lewat turnamen maupun non turnamen...............

Pengalaman saya pribadi selama ini dari pasangan indukan jawara tidak semua anakannya mampu memberikan kemenangan, ada yang bisa memang beberapa kali kemudian kalah ada juga yang sampai pensiun tak terkalahkan tapi ada juga yang langsung kalah.....................

Soal kalah memang bukan faktor genetik jadi tidak diturunkan atau diwariskan kepada anakannya, kalah menang lebih dipengaruhi oleh bakat ayam, kondisi ayam, kondisi lawan dan keberuntungan.................

Apakah kita pede untuk menjadikan pejantan/pemacek seekor ayam jika ayam menang 5x tapi selalu dalam posisi asor dan hanya memang secara beruntung karena lawannya kehabisan stamina atau karena lawannya dalam kondisi tidak sehat atau karena selalu menang tandingan keliling, rasanya kita lebih memilih seekor ayam yang sekalipun belum pernah menang untuk dijadikan pejantan tapi mempunyai kinerja yang memikat teknik pukulnya yahud setiap kali diabar gebrak lawan ndeprok/selonjor dikarpet....................

Untuk betina memang akan lebih mudah memprediksi kinerja anakannya jika kita tahu sejarah trah atau silsilah moyang betina tersebut dari jenis ayam tipe apa, misal trahnya ayam pukul atau ayam teknik maka kita akan bisa memprediksi hasil anakannya nanti bagaimana jika dikawinkan dengan pejantan tipe tertentu, itupun tidak bisa menjamin bahwa hasilnya semua akan sesuai prediksi.....................

Salam ternak..............

terimkasih pecerahannya pak hendro, soalnya botoh-botoh tua di sini banyak yg percaya kalau keturunan yang membawa drajat (kuat diberi T), walaupun kerjanya bagus kalau nggak punya drajat ya banyak kalahnya. itu hanya pendapat pak, saya sendiri juga ndak terlalu risau dengan hal itu karena saya cuma hobi aja nggak pernah pake T pas main ayam hehe

Memilih indukan yg bagus. Mencari Trah yg bagus menangan. kemudian menyeleksi satu tetasan, diambil pola tarung yg istimewa(baik pukul dan tekniknya). Dg catatan anakan satu tetasan hampir mirip2 pola tarungnya...

Jadi keduanya hrs terpenuhi. TRAH & TARUNGNYA.

indukan yg istimewa Trah dan tarungnya bagus belum tentu anakannya bagus.apalagi yg Trah dan tarungnya g jls asal usulnya.. mkin logikanya bgtu yaa bang...

Sumber : hasil aplikasi dari belajar di papaji forum 😃😃

Ada yg berpendapat bahwa "trah" itu....PERLU.........!

Kesebelasan PSSI.... dilatih oleh pelatih yg terbaik di dunia pun....., akan sangat sulit utk bisa dapat mengalahkan kesebelasan 2 di Eropa........

Ranowibowo wrote:Memilih indukan yg bagus. Mencari Trah yg bagus menangan. kemudian menyeleksi satu tetasan, diambil pola tarung yg istimewa(baik pukul dan tekniknya). Dg catatan anakan satu tetasan hampir mirip2 pola tarungnya...

Jadi keduanya hrs terpenuhi.  TRAH & TARUNGNYA.

indukan yg istimewa Trah dan tarungnya bagus belum tentu anakannya bagus.apalagi yg Trah dan tarungnya g jls asal usulnya.. mkin logikanya bgtu yaa bang...

Sumber : hasil aplikasi dari belajar di papaji forum 😃😃

iya pak makanya saya selalu usaha cari yg punya keturunan baik
salam kenal dari blitar pak

Win Kastubi wrote:Ada yg berpendapat bahwa "trah" itu....PERLU.........!

Kesebelasan PSSI.... dilatih oleh pelatih yg terbaik di dunia pun....., akan sangat sulit utk bisa dapat mengalahkan kesebelasan 2 di Eropa........

buat dijual nama trah yang juga bikin harga tinggi ya pak hehe

Cari pacek/babon itu lebih sulit dari sekedar cari ayam utk aduan biasa karena menyangkut selera dan genetika. Bukan hanya sekedar menang.

1. Pastikan dulu cita2 kita mau ternak ayam tipe yg bagaimana?
2. Cari pacek/babon yg kerjanya sesuai dgn cita2 kita tsb.
3. Keturunan sangat berperan besar dalam ternak. Pacek/babon harus memenuhi syarat kinerja yg kita cita2kan dan harus dari keturunan (ortu, kakek/nenek) yg kinerjanya juga sama.
Ayam2 seperti ini biasanya ada di peternak yg 'serius' dalam breeding.

Kadang secara kebetulan kita bisa mendapatkan ayam yg bagus di pasar.
Tapi kita tidak tau bagaimana silsilahnya.
Sangat mungkin ayam tsb kebetulan bagus padahal sodara2nya jelek karena dihasilkan dari pacek dan biang yg biasa2 saja.
Ayam seperti ini sulit diternak utk menghasilkan anakan yg memenuhi kriteria.

sasongko wrote:buat dijual nama trah yang juga bikin harga tinggi ya pak hehe

Tidak bisa dipungkiri, nama trah memberi minat tersendiri bagi pembeli.
Tapi bila ternyata anaknya jelek, maka apalah arti nama besar???
Pembeli pasti kecewa.

nyimak blajar ternak ayam adu

Administrator wrote:Cari pacek/babon itu lebih sulit dari sekedar cari ayam utk aduan biasa karena menyangkut selera dan genetika. Bukan hanya sekedar menang.

1. Pastikan dulu cita2 kita mau ternak ayam tipe yg bagaimana?
2. Cari pacek/babon yg kerjanya sesuai dgn cita2 kita tsb.
3. Keturunan sangat berperan besar dalam ternak. Pacek/babon harus memenuhi syarat kinerja yg kita cita2kan dan harus dari keturunan (ortu, kakek/nenek) yg kinerjanya juga sama.
Ayam2 seperti ini biasanya ada di peternak yg 'serius' dalam breeding.

Kadang secara kebetulan kita bisa mendapatkan ayam yg bagus di pasar.
Tapi kita tidak tau bagaimana silsilahnya.
Sangat mungkin ayam tsb kebetulan bagus padahal sodara2nya jelek karena dihasilkan dari pacek dan biang yg biasa2 saja.
Ayam seperti ini sulit diternak utk menghasilkan anakan yg memenuhi kriteria.

iya pak, betapa pentinya indukan dan pacek