DIPAKAI ATAU TIDAK

Mohon Pencerahan. .  

Apakah jika : PACEK (2x menang, 1 kali kalah) dan BABON (preman kandang) dikawinkan nantinya anakannya bisa atau layak dipakai untuk tarung..
soalnya banyak yang bilang kepada saya bahwa jantan yang sudah pernah kalah di kalangan lebih baik di afkir atau dipotong saja, karena akan menghasilkan anak2 yang tidak punya mental...

terimakasih..

Kalau kalah di angkat masih bisa di pakai ...

Tapi kalau kalah keok atau kabur meninggalkan arena mending tidak usah di pakai ...

Kalo mnurut pemula sprti saya y tergantung suka atau tdk sama karakter tarung tu ayam bang, kalo suka y dipake aja. Dgn asumsi perjodohan dgn babon yg karakternya sesuai selera bang pincala, dlm artian keturunannya sdh kita desain sblumnya (mski kdang jg mlset). Misal bang pincala suka sm tu ayam krna punya pukulan yg keras dan ingin anak2nya jg punya pukul keras, maka pastikan babon yg dipake jg berkarakter pukul keras. Mski tdk mnjamin tp setidaknya potensi utk punya keturunan pukul keras lbih besar,krna kekalahan/kemenangan pacek tdk bnyak berpengaruh sm mental anak2nya.
Kalo kurang suka sm karakter tu ayam, lbih gmpang lg...hibahkan saja sm saya yg pemula ini,hehehe...

Setuju.....sama pendapat teman2 diatas.....
Tergantung kita....menilai kekalahan si ayam tsb saat bertarung...
- Ada yg menilai..., ayam yd diadu, sangat muda yg ketemu ayam tua....
- Bisa karena....kalahnya krn tidak sehat.....
- Bisa jg kalahnya krn bantat.....
- Bisa jg krn tiba2 kram.....
- Atau bisa jg krn lawannya ternyata.,, punya solah yg bukan maunya ayam kita...
- Bisa krn gak disangka..,mata ayam kita kena jalu......
- Atau hal2 lain yg diluar dugaan kita... (Padahal ayam kita sdg unggul mutlak)
- Dan lain-lain.......
Yg menurut pertimbangan kita...masih layak atau tidak, utk kita jadikan pacek.......!

Kalau kalah karena keok, sebaiknya masuk wajan gorengan.
Kalau kalah karena segera diangkat, masih bisa diharapkan keturunannya.
Kalau kalah karena kurang waspada saat memilih gandeng tandingan, kemungkinannya kalau gak keok..ya diangkat TKO.

Pokoknya spt jawaban di atas deee....

 

pincala wrote:Mohon Pencerahan. .  

Apakah jika : PACEK (2x menang, 1 kali kalah) dan BABON (preman kandang) dikawinkan nantinya anakannya bisa atau layak dipakai untuk tarung..
soalnya banyak yang bilang kepada saya bahwa jantan yang sudah pernah kalah di kalangan lebih baik di afkir atau dipotong saja, karena akan menghasilkan anak2 yang tidak punya mental...

terimakasih..

Sebenarnya tidak ada kaitan antara ayam kalah keok dengan mental anakannya, kecuali jika memang ayamnya tergolong cengeng baru disenggol dikit sudah kabur keok2 maka memang tidak layak diternak, tapi jika kalahnya sudah melalui pertarungan sengit dan mati2an maka ayam masih layak dijadikan pejantan, hanya saja memang akan berpengaruh pada nilai dan potensi jualnya ketika anakan belum bisa diabar, akan lain ceritanya jika anakan sudah cukup umur untuk diabar dan ternyata kinerjanya sangat mumpuni maka pandangan miring terhadap pejantannya yang pernah kalah akan tereduksi dengan sendirinya........................

Berapa persen ayam yang kalah diarena adalah anakan dari ayam pejantan yang pernah kalah keok dan berapa persen ayam yang kalah diarena adalah anakan dari pejantan jawara ? rasanya poin kedua yang prosentasenya lebih besar sama juga dengan berapa banyak ayam warna merah yang kalah diarena dibandingkan ayam warna kelabu ? jawabannya pasti jauh lebih banyak ayam warna merah yang kalah diarena karena memang populasinya lebih banyak..........................

Klo kalah diangkat sy rasa msih bisa mas,yg penting punya tulangan yg baik paceknya.babonnya yg harus lebih selektif kita milihnya.
Maaf klo salah,cuma pendapat pribadi seoarang pemula aj...

Hendro wrote:

pincala wrote:Mohon Pencerahan. .  

Apakah jika : PACEK (2x menang, 1 kali kalah) dan BABON (preman kandang) dikawinkan nantinya anakannya bisa atau layak dipakai untuk tarung..
soalnya banyak yang bilang kepada saya bahwa jantan yang sudah pernah kalah di kalangan lebih baik di afkir atau dipotong saja, karena akan menghasilkan anak2 yang tidak punya mental...

terimakasih..

Sebenarnya tidak ada kaitan antara ayam kalah keok dengan mental anakannya, kecuali jika memang ayamnya tergolong cengeng baru disenggol dikit sudah kabur keok2 maka memang tidak layak diternak, tapi jika kalahnya sudah melalui pertarungan sengit dan mati2an maka ayam masih layak dijadikan pejantan, hanya saja memang akan berpengaruh pada nilai dan potensi jualnya ketika anakan belum bisa diabar, akan lain ceritanya jika anakan sudah cukup umur untuk diabar dan ternyata kinerjanya sangat mumpuni maka pandangan miring terhadap pejantannya yang pernah kalah akan tereduksi dengan sendirinya........................

Berapa persen ayam yang kalah diarena adalah anakan dari ayam pejantan yang pernah kalah keok dan berapa persen ayam yang kalah diarena adalah anakan dari pejantan jawara ? rasanya  poin kedua yang prosentasenya lebih besar sama juga dengan berapa banyak ayam warna merah yang kalah diarena dibandingkan ayam warna kelabu ? jawabannya pasti jauh lebih banyak ayam warna merah yang kalah diarena karena memang populasinya lebih banyak..........................

   

Rasanya penjelasan pak Hendro lebih rasional, kalau dalam konteks "trauma" karena kekalahan yang menyebabkan ayam keok dan tak mau lagi bertarung saya rasa ini bukan menjadi alasan untuk membuat si ayam tidak dipakai menjadi pacek. Pacek kalah keok tidak akan menurunkan kekurangammya kepada anak2nya, kecuali "trauma" sejak kecil yg menyebabkan ayam tidak mau berlaga, nah ini nih yg 100% musti diafkir.