KAPOK BELI AYAM VIA ONLINE. Semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua..........

Judulnya sangat provokatif kang..ke..ke..ke..ke... tapi tidak apa2 karena setiap orang punya pengalaman yang berbeda dan punya nyali yang juga berbeda...........................

Bagi seorang penghobi sejati tidak akan pernah sedikitpun terlintas dipikiran untuk kapok main ayam apapun yang terjadi, karena main ayam adalah sebuah seni dan seni berarti adalah kesenangan................................

Jika dengan main ayam kita merasa tidak senang atau justru membebani berarti kita keliru memilih kegiatan yang menyenangkan atau hobi tersebut muncul karena cuma ikut2an alias latah bukan dari hati yang terdalam.............................

Pilih ayam aduan dengan prinsip 5 D memang paling ideal tapi jika kita memiliki keterbatasan waktu, tenaga dan biaya maka solusi terbaik adalah dengan banyak bergaul pada orang2 yang tepat sehingga tidak terjerumus dalam menekuni kesenangan..............................

Jatuh bangun dalam menjalani kehidupan termasuk menekuni hobi adalah hal yang wajar, jika kita memandang hal tersebut secara positif maka akan menjadikan diri kita lebih pintar dan dewasa dikemudian hari, tetapi jika kita memandang secara negatif maka akan melemahkan semangat dan menjadikan kita tidak akan pernah berkembang.............................

Seseorang yang hebat sering disebut sebagai "JAGOAN" karena memang begitulah karakter seekor ayam aduan yaitu bermental kuat sekuat baja, jadi jika kita menekuni hobi ayam aduan tetapi tidak memiliki mental dan nyali seperti seekor ayam aduan, maka lebih bijak jika segera beralih hobi saja..............................

Salam hobi jago sejati..........................

kalau diitung saya bisa habis lebih dari 15rbu untuk hobi ini. dan itu di darat, kl online masih sekali aja beli. secara umum, ngerasa blm sebanding dgn biaya yg dikeluarkan. cuman ya gimana ya, wong udah kadung karep. ada saatnya harus berhenti dulu, ada saatnya mulai lagi. tp setidaknya janganlah memancing spekulasi2 liar.

Alhamdulillah...

Bukan kapok main ayam
Bukan kapok beli ayam
Tapi...
Kapok beli ayam via on line ya bang

Pendapat yang bagus untuk direnungkan

Langgeng NC wrote:kalau diitung saya bisa habis lebih dari 15rbu untuk hobi ini. dan itu di darat, kl online masih sekali aja beli. secara umum, ngerasa blm sebanding dgn biaya yg dikeluarkan. cuman ya gimana ya, wong udah kadung karep. ada saatnya harus berhenti dulu, ada saatnya mulai lagi. tp setidaknya janganlah memancing spekulasi2 liar.

Wah kalo itung2an begitu ya ngeri juga mas, kalo saya mau berhitung mulai dari pertama main ayam aduan (mulai beli) tahun 1981 sampai terakhir jika dihitung duit yang keluar untuk beli termasuk duit kalah waktu ngadu ayam jika ditotal2 bisa buat beli Pajero Sport limited edition keluaran terbaru sekaligus 2 biji..ke..ke..ke..ke...

Kamikaze wrote:KAPOK BELI AYAM VIA ONLINE,  Semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua...........................

Pertama2 dan yg paling utama,  topik ini saya buat bukan sebagai serangan kepada penjual tertentu,  tapi hanya sebagai pelajaran bagi para pemula (wong cilik)  seperti saya,  biarkan cukup saya saja yg mengalaminya............

Kedua,  semua ini murni salah saya pribadi,  bukan salah pengurus papaji ataupun PAPAJI sendiri sebagai paguyuban yang banyak di isi oleh orang2 yang baik...................

Ketiga,  masuk pada inti permasalahan,  saya hitung2 selama tahun 2014 saya sudah menghabiskan uang sekitar 15ribu lebih beli via online,  baik itu dari PAPAJI maupun diluar PAPAJI dan hasilnya sangat jauh dari harapan,  dan ini semua MURNI KESALAHAN SAYA, jadi saya tidak menyalahkan hal-hal lain selain diri saya sendiri........................

Keempat,  benar apa yang Pak Admin bilang bahwa cari ayam bagus dimana2  memang sulit,  apalagi harga ayam sekitar 1-2 jutaan,  banyak ayam manis2 jambu saja,  bagus hanya di video. Apalagi belom liat gebraknya,  (hanya gambar)  dengan referensi paceknya inilah,  itulah, karena yang paling tepat beli  ayam itu seperti yang Pak Aylos bilang harus "5D", apa itu 5D? Silahkan baca postingan saya sebelumnya.........................

Kelima,  kesimpulannya kita cukup mempunyai beberapa referensi penjual saja yg sudah teruji,  dan sebisa mungkin informasi di online hanya di jadikan info alamat peternak/penjual tersebut lalu datangi kandangnya agar meminimalkan ketidakpuasan nantinya,  karena jangan sampai rezeki yang kita kumpulkan terbuang sia2 dan kapok main ayam,  cukup kapok saja beli via onile seperti saya dan cukup saya saja sebagai korban,  jangan sampai sesama pemula atau "wong cilik" seperti saya menjadi korban2 berikutnya...........................

Tetap semangat untuk terus mencari penternak/penjual yang berkualitas..................

Salam hangat......................

semangat pak...jangan kapok...he...he...benar apa kata pak hendro( Saya pribadi berpendapat bahwa hobi ayam
aduan adalah seni dan transaksi jual
belinya juga merupakan sebuah seni yang
tidak bisa distandartkan karena melibatkan
perasaan dan selera/kecocokan terhadap
seseorang...........................) dan ayam bagus/menangan banyak faktor yg jadi pendukungnya...yg terkadang kita sbagai pemula/pembeli 'tidak mengetahui...dan langsung memvonis ayam tsb tidak bisa dipakai (atau memang ayamnya benar2 jelek)...saya biasanya sering komunikasi terus sama penjual untuk konsultasi langsung tentang perayaman dan yg cocok dan masuk akal akan saya pakai...
salam hangat dan kenal pak...

Hendro wrote:

Langgeng NC wrote:kalau diitung saya bisa habis lebih dari 15rbu untuk hobi ini. dan itu di darat, kl online masih sekali aja beli. secara umum, ngerasa blm sebanding dgn biaya yg dikeluarkan. cuman ya gimana ya, wong udah kadung karep. ada saatnya harus berhenti dulu, ada saatnya mulai lagi. tp setidaknya janganlah memancing spekulasi2 liar.

Wah kalo itung2an begitu ya ngeri juga mas, kalo saya mau berhitung mulai dari pertama main ayam aduan (mulai beli) tahun 1981 sampai terakhir jika dihitung duit yang keluar untuk beli termasuk duit kalah waktu ngadu ayam jika ditotal2 bisa buat beli Pajero Sport limited edition keluaran terbaru sekaligus 2 biji..ke..ke..ke..ke...

iya pak dhe, kalau dihitung secara neraca masuk dan keluar, jelas masih minus..
kalau diitu g pengeluarannya aja ya lebih minus lagi..hahaha
semoga materi yg ada sekarang pelan2 bisa membantu mengurangi defisit, dan semoga aratan tidak mampir lagi seperti 2tahun yg lalu
amiin

Saya pikir itu merupakan pembelajaran mas,
Mungkin ada yang cerdas dan beruntung dengan mengeluarkan dana sedikit dan mendapatkan ayam bagus.
Tapi tidak sedikit juga yang mengalami hal sama seperti mas (Termasuk saya).

Mungkin apabila orang-orang yang "mampu" uang segitu tidak seberapa,
Ya nikmatin saja, namanya hobi terkadang ada hal-hal lain yang perlu dikorbankan.

Enjoy saja..

Salam Hobi.


Btw, maaf agak OOT dan tidak sepantasnya tulisan saya dibawah ini dimasukan kedalam thread yang berbeda, karena ketika kemarin saya sedang menulis ternyata disaat yang hampir bersamaan Thread tersebut di Gembok oleh Pak Moderator, sehingga sayang kalau tulisan yang sudah saya tulis dibawah ini tidak dishare (Tp sy masih bingung kenapa digembok, wong diskusi sepertinya masih berjalan dan nikmat untuk diikuti).

Mungkin mekanisme seperti klasemen disepakbola kali ya?
Seperti hal nya klub besar seperti Juventus (Ibaratnya peternak besar) dan terkalahkan oleh team kecil seperti Cagliari (Peternak Kecil) maka bukan sekonyong-konyong club besar tersebut menjadi bahan gunjingan dan dibingungkan selanjutnya menjadi grade apa.
Maka reputasi atau score turun dari 100 menjadi 96.

Nah apa saja yang menjadi faktor untuk menambah score atau mengurangi?
Itulah yang mungkin bisa menjadi bahan diskusi.

Mungkin yang paling masuk akal adalah dengan Tournament Competition,
Selain membuat forum lebih hidup dikarenakan perburuan Tahta menjadi yang nomor satu diklasemen, juga menjadi pembuktian diranah lingkungan Papaji bahkan National bahwa kualitas ternakan sang juara sudah teruji.

Sangat betul apabila mekanisme scoring dilihat hanya dari penilaian Ayam akan teramat sulit, karena masing-masing persepsi terkait kualtias ayam yang baik akan berbeda disetiap individu.

Dan mungkin system scoring berdasarkan klasemen ini hanya sebagai Additional Value dari peternak tersebut, karena sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa system tournament ini juga banyak batasan seperti ayam pitik, biang, unreachable location etc.

Juga, dengan dibuka thread seperti ini saya rasa banyak manfaatnya, karena akan kembali banyak kepala yang akan membantu berfikir bagaimana baiknya “me-reduce” ketidak-puasan Pembeli after sales walaupun nantinya mungkin system seperti ini tidak dapat terlaksana mungkin saja cara lain yang lebih baik, lebih efisien dan efektif dapat direalisasikan (Tanpa juga mengabaikan hak-hak Penjual).

Yang mau bantu sharing idenya silahkan, yang tidak mau juga tidak papa.

Saya pikir tidak perlu “Menjustifikasi” pembuat thread adalah “seorang pemalas” yang hanya memberikan ide mentah tanpa memasukan juga “aturan mainnya” kedalam map proposal.
Karena TS juga sudah beberapa kali melontarkan beberapa ide terkait mekenisme yang hanya saja juga masih belum terlalu clear dan details, at least TS sudah coba mengusulkan, memberi sedikit gambaran dan masukan yang bertujuan untuk menekan angka ketidakpuasan pelanggan (Seperti halnya perlindungan konsumen dari MUI untuk Muslim, LPKN, Depkes untuk yang lebih general.. #hallah makin ngawurrrr).

Maaf agak OOT,
Betul memang setiap individu mempunyai penilaian yang berbeda pada setiap ayam.
Tapi saya pikir banyak orang yang akan sependapat ayam tidak baik itu seperti apa secara garis besar.
1. Seneng ngebahagian musuh dengan pasang badan dan kepala (Ngoyor)
2. Pukul pake tenaga dalem (angin doang)
3. Ukuran/tulangan tidak ideal (tidak sesuai standard pasaran)
4. Cacat lain yang tidak diinfo kepada User (Tulang bengkok, sayap bogang, kaki kelingking semua, mata cuma satu diatas paruh de el el).

Terkadang dengan kondisi seperti itu masih ada saja Penjual yang menjual ayam tersebut dengan tidak memberikan informasi secara jelas kepada Pembeli #PengalamanPribadi.Com

Mungkin akan ada yang berfikir, “beli basah aja coy kalo kagak lu satronin langsung ke TKP”,
Tapi ini forum Papaji kang, kita OL dan banyak juga orang yang terkedala tempat dan waktu untuk dapat membeli dari peternak bagus dan hanya bisa lihat foto/video, dapat informasi dari Pembeli, transfer duit dan terima ntu Ayam.

Ok silahkan dilanjut, abaikan tulisan saya ini yang menjadi sebagai penutup untuk Thread sebelah yang sudah di Gembok..

Kamikaze wrote:KAPOK BELI AYAM VIA ONLINE,  Semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua...........................

Pertama2 dan yg paling utama,  topik ini saya buat bukan sebagai serangan kepada penjual tertentu,  tapi hanya sebagai pelajaran bagi para pemula (wong cilik)  seperti saya,  biarkan cukup saya saja yg mengalaminya............

Kedua,  semua ini murni salah saya pribadi,  bukan salah pengurus papaji ataupun PAPAJI sendiri sebagai paguyuban yang banyak di isi oleh orang2 yang baik...................

Ketiga,  masuk pada inti permasalahan,  saya hitung2 selama tahun 2014 saya sudah menghabiskan uang sekitar 15ribu lebih beli via online,  baik itu dari PAPAJI maupun diluar PAPAJI dan hasilnya sangat jauh dari harapan,  dan ini semua MURNI KESALAHAN SAYA, jadi saya tidak menyalahkan hal-hal lain selain diri saya sendiri........................

Keempat,  benar apa yang Pak Admin bilang bahwa cari ayam bagus dimana2  memang sulit,  apalagi harga ayam sekitar 1-2 jutaan,  banyak ayam manis2 jambu saja,  bagus hanya di video. Apalagi belom liat gebraknya,  (hanya gambar)  dengan referensi paceknya inilah,  itulah, karena yang paling tepat beli  ayam itu seperti yang Pak Aylos bilang harus "5D", apa itu 5D? Silahkan baca postingan saya sebelumnya.........................

Kelima,  kesimpulannya kita cukup mempunyai beberapa referensi penjual saja yg sudah teruji,  dan sebisa mungkin informasi di online hanya di jadikan info alamat peternak/penjual tersebut lalu datangi kandangnya agar meminimalkan ketidakpuasan nantinya,  karena jangan sampai rezeki yang kita kumpulkan terbuang sia2 dan kapok main ayam,  cukup kapok saja beli via onile seperti saya dan cukup saya saja sebagai korban,  jangan sampai sesama pemula atau "wong cilik" seperti saya menjadi korban2 berikutnya...........................

Tetap semangat untuk terus mencari penternak/penjual yang berkualitas..................

Salam hangat......................

kita senasib, tapi sekarang saya sudah dapet ayam cakep mas.... sdh menang 4 X seri sekali

Pada lebay

cumi_cumi wrote:Pada lebay

bener nih kata bang cumi. kita semua, jangan terlalu mendramtisir, cerita si "kamekameha" kan belum tentu benar.

- Salam penggemar sinetron -

Tolong bantu yaaa...

Jadi apaa prokk prookk prookk..

kalo sebelum 2015 beli online diluar papaji ya om...
soalnya join date nya 2015...

dikasutanandika wrote:kalo sebelum 2015 beli online diluar papaji ya om...
soalnya join date nya 2015...

dikasutanandika wrote:kalo sebelum 2015 beli online diluar papaji ya om...
soalnya join date nya 2015...

kena deh

benar dan salah wrote:

dikasutanandika wrote:kalo sebelum 2015 beli online diluar papaji ya om...
soalnya join date nya 2015...

kena deh

pukul jiling, nunggu di air baru bisa pulih

Ikutan sharing dari pemula…
Diluar dari beli online ataupun beli bukan dari online, yang namanya beli, tetap aja beli…
Kenapa kita beli ? Berasal dari prilaku manusia (human behavior) yaitu ingin memuaskan keinginannya (to satisfy our desires)…
Karena keterbatasan barang (langkah), maka setiap barang ada harganya. Dan karena keberadaan barang sedikit, sedangkan keinginan manusia banyak, maka muncullah harga. Kalau harga pemilik barang ketemu dengan harga yang mencari barang itu, maka titik temu itu kita sebut pasar, atau ada yang menyebutnya titik equilibrium.
Ada 2 motif manusia dalam membeli.
Motif yang datang dari dalam diri sendiri atau Motif Intrinsik merupakan keinginan untuk memperoleh barang atau jasa atas kesadaran sendiri. Contoh : Kita belajar karena ingin pintar, karena ngantuk ingin tidur, karena haus ingin minum, karena hobby ayam maka ingin beli ayam.
Motif yang datang dari luar diri kita atau Motif Ekstrinsik merupakan keinginan untuk memperoleh barang ataupun jasa karena dorongan orang lain atau pihak luar. Contoh :
1. Ricky dan Hendro berbelanja di Supermaket "A" karena menurut teman temanya harga barang di situ lebih murah.
2. Tumiyem bekerja di pabrik tekstil "B" karena menurut teman bapak gajinya lebih tinggi.
3. Katanya ayam dari pak Sudin extra josss, maka dibelilah ayam yang berasal dari pak Sudin.
Ketika prilaku manusia berkeinginan mempunyai / memiliki seekor ayam yang bagus menurut versi dia dari diri sendiri maupun dari pihak luar, maka dia akan mencari baik itu dalam web (online) maupun langsung ke pasar ayam, ataupun kemana saja dimana dia bisa temukan.
Yang jadi pertanyaan : Apakah beli online itu menyesatkan? Lebih baik beli basah / langsung?
Saya hanya share pengalaman sebagai pemula yang masih belajar, harus banyak belajar dan terus belajar…
Pernah saya beli basah ayam yang menang 3X dipinggiran yang jalu super menang paling lama 12 menit. Kemudian diadu sama teman, dan ayamnya kalah di ronde ke 3 (sedangkan musuhnya mulus tidak kena jalu)..
Pernah saya beli basah juga ayam 6X menang di A..y daerah sawangan yang semua musuh mati dan semuanya dimenangkan dibawah 1 ronde. Dan waktu dibawah teman adu ke R..p.n kalah dalam waktu 6 menit dan dia mati.
Pernah punya anakan - anak Master (ambil dari Liem BSD kira-kira 5 tahun lalu) anaknya ada 4 ekor jantan. Datang teman, sortir yang terbaik (menurut dia) dan dirawat. Datang lagi teman lain ambil yang 2 sisa, lalu dirawat adu. 2 bulan kemudian keduanya kembalikan 1 ekor setiap orang dan bilang ayam gak bisa dipake (kurang main pukulnya).
Datang teman dari Krawang, minta ayam utk dirawat buat adu, saya kasih ke 2 ayam yang ditolak teman pertama dan kedua. Yang 1 namanya Lurah, dan yang ke 2 namanya Doser. Lurah tipe main kepala berdiri bego gak ada nikung kiri atau kanan. Biasanya ronde ke 1 dipukul hancur oleh musuh. Tapi disana 8X menang dan 7X musuh mati dikalangan. Ayam bodoh tapi sekali pukul musuh langsung pingin bobo… Si Doser tipe main ngoyor kebawah dan ngasih benar kepalanya. Tapi jalunya sunggguh luar biasa… 6X menang semua musuh mati, sebelum dia sendiri mati sakit. Dan lawannya semua sdh menang diatas 8X dan gak ada lagi yang mau tanding karena rekor mereka.
Yang paling sedih, ke 2 ayam super yang diambil teman 1 dan ke 2 (dua2nya kalah)…
Main ayam itu misteri … menurut saya yang masih pemula, tidak ada ayam yang super… tapi begitu ketemu jodohnya, ayam itu bisa menjadi super. (maaf kalau salah, maklum masih pemula dan ingin terus belajar)…

Beberapa teman2 pemula beli ayam online dari saya, banyak yang mungkin kecewa karena tidak ketemu jodoh, tapi ada juga yang bahagia karena ketemu jodohnya…
Silahkan teman2 bisa menarik kesimpulan masing2… ada yang jodoh kalau beli basah, dan mungkin ada yang jodohnya kalau beli online … Temukanlah jodoh kita masing2… Jangan pernah berhenti mencari, kalau berhenti kita tidak akan pernah mendapatkannya. Kata bijak dari orang2 tua “The Winner never quit and the Quitter never win”.

Yang penting guyup dan happy ….. salam dari kandang ayam kampung pinggiran cinere ….

rickycinere wrote:Ikutan sharing dari pemula…
Diluar dari beli online ataupun beli bukan dari online, yang namanya beli, tetap aja beli…
Kenapa kita beli ?  Berasal dari prilaku manusia (human behavior) yaitu ingin memuaskan keinginannya (to satisfy our desires)…
Karena keterbatasan barang (langkah), maka setiap barang ada harganya.  Dan karena keberadaan barang sedikit, sedangkan keinginan manusia banyak, maka muncullah harga.  Kalau harga pemilik barang ketemu dengan harga yang mencari barang itu, maka titik temu itu kita sebut pasar, atau ada yang menyebutnya titik equilibrium.
Ada 2 motif manusia dalam membeli.
Motif yang datang dari dalam diri sendiri atau Motif Intrinsik  merupakan keinginan untuk memperoleh barang atau jasa atas kesadaran sendiri.  Contoh : Kita belajar karena ingin pintar, karena ngantuk ingin tidur, karena haus ingin minum, karena hobby ayam maka ingin beli ayam.
Motif yang datang dari luar diri kita atau Motif  Ekstrinsik merupakan keinginan untuk memperoleh barang ataupun jasa karena dorongan orang lain atau pihak luar.  Contoh :
1. Ricky dan Hendro berbelanja di Supermaket "A" karena menurut teman temanya harga barang di situ lebih murah.
2. Tumiyem bekerja di pabrik tekstil "B" karena menurut teman bapak gajinya lebih tinggi.
3. Katanya ayam dari pak Sudin extra josss, maka dibelilah ayam yang berasal dari pak Sudin.
Ketika prilaku manusia berkeinginan mempunyai / memiliki seekor ayam yang bagus menurut versi dia dari diri sendiri maupun dari pihak luar, maka dia akan mencari baik itu dalam web (online) maupun langsung ke pasar ayam, ataupun kemana saja dimana dia bisa temukan.
Yang jadi pertanyaan : Apakah beli online itu menyesatkan?  Lebih baik beli basah / langsung?
Saya hanya share pengalaman sebagai pemula yang masih belajar, harus banyak belajar dan terus belajar…
Pernah saya beli basah ayam yang menang 3X dipinggiran yang jalu super menang paling lama 12 menit.  Kemudian diadu sama teman, dan ayamnya kalah di ronde ke 3 (sedangkan musuhnya mulus tidak kena jalu)..
Pernah saya beli basah juga ayam 6X menang di A..y daerah sawangan yang semua musuh mati dan semuanya dimenangkan dibawah 1 ronde.  Dan waktu dibawah teman adu ke R..p.n kalah dalam waktu 6 menit dan dia mati.
Pernah punya anakan - anak Master (ambil dari Liem BSD kira-kira 5 tahun lalu) anaknya ada 4 ekor jantan. Datang teman, sortir yang terbaik (menurut dia) dan dirawat.  Datang lagi teman lain ambil yang 2 sisa, lalu dirawat adu.  2 bulan kemudian keduanya kembalikan 1 ekor setiap orang dan bilang ayam gak bisa dipake (kurang main pukulnya).
Datang teman dari Krawang, minta ayam utk dirawat buat adu, saya kasih ke 2 ayam yang ditolak teman pertama dan kedua.  Yang 1 namanya Lurah, dan yang ke 2 namanya Doser.  Lurah tipe main kepala berdiri bego gak ada nikung kiri atau kanan. Biasanya ronde ke 1 dipukul hancur oleh musuh.  Tapi disana 8X menang dan 7X musuh mati dikalangan.  Ayam bodoh tapi sekali pukul musuh langsung pingin bobo…  Si Doser tipe main ngoyor kebawah dan ngasih benar kepalanya.  Tapi jalunya sunggguh luar biasa… 6X menang semua musuh mati, sebelum dia sendiri mati sakit.  Dan lawannya semua sdh menang diatas 8X dan gak ada lagi yang mau tanding karena rekor mereka.
Yang paling sedih, ke 2 ayam super yang diambil teman 1 dan ke 2 (dua2nya kalah)…
Main ayam itu misteri … menurut saya yang masih pemula, tidak ada ayam yang super… tapi begitu ketemu jodohnya, ayam itu bisa menjadi super. (maaf kalau salah, maklum masih pemula dan ingin terus belajar)…

Beberapa teman2 pemula beli ayam online dari saya, banyak yang mungkin kecewa karena tidak ketemu jodoh, tapi ada juga yang bahagia karena ketemu jodohnya…
Silahkan teman2 bisa menarik kesimpulan masing2… ada yang jodoh kalau beli basah, dan mungkin ada yang jodohnya kalau beli online …  Temukanlah jodoh kita masing2… Jangan pernah berhenti mencari, kalau berhenti kita tidak akan pernah mendapatkannya.  Kata bijak dari orang2 tua “The Winner never quit and the Quitter never win”.

Yang penting guyup dan happy …..  salam dari kandang ayam kampung pinggiran cinere ….      

panjang bener,,,

tapi kaya lagi ndengerin pak guru lagi ngajar loh,,

masalah seni, misteri, jodoh, emang gak ada batasannya....

masing2 orang orientasinya emang beda2 dalam menggemari ayam..ada yang money oriented ada yang fun oriented, ada juga yang art oriented..

perbedaan oriientasi inilah yang menyebabkan perbedaan cara menyikapi ayam menangan dan tidak..walaupun pasti semua ingin punya ayam menangan tentunya..

salam orientasi

rickycinere wrote:Kata bijak dari orang2 tua “The Winner never quit and the Quitter never win”.

hehe, "pemenang ga akan kapok dan yg kapokan ga akan menang",
gitu maksud kata bijaknya ya om...

Rival Abadi wrote:
Maaf agak OOT,
Betul memang setiap individu mempunyai penilaian yang berbeda pada setiap ayam.
Tapi saya pikir banyak orang yang akan sependapat ayam tidak baik itu seperti apa secara garis besar.
1. Seneng ngebahagian musuh dengan pasang badan dan kepala (Ngoyor)
2. Pukul pake tenaga dalem (angin doang)
3. Ukuran/tulangan tidak ideal (tidak sesuai standard pasaran)
4. Cacat lain yang tidak diinfo kepada User (Tulang bengkok, sayap bogang, kaki kelingking semua, mata cuma satu diatas paruh de el el).

Terkadang dengan kondisi seperti itu masih ada saja Penjual yang menjual ayam tersebut dengan tidak memberikan informasi secara jelas kepada Pembeli #PengalamanPribadi.Com

Mungkin akan ada yang berfikir, “beli basah aja coy kalo kagak lu satronin langsung ke TKP”,
Tapi ini forum Papaji kang, kita OL dan banyak juga orang yang terkedala tempat dan waktu untuk dapat membeli dari peternak bagus dan hanya bisa lihat foto/video, dapat informasi dari Pembeli, transfer duit dan terima ntu Ayam.[/i]

Ok silahkan dilanjut, abaikan tulisan saya ini yang menjadi sebagai penutup untuk Thread sebelah yang sudah di Gembok..  

Setuju sama yang ini pak...

cumi_cumi wrote:Pada lebay

Mungkin buat sebagian orang ini lebay Pak, tapi sebagian lainnya penting.. karena tidak sedikit juga hobiis diayam laga yang mempunyai pengalaman buruk sehingga harus terus belajar agar tidak terjebur kelubang yang sama...

dikasutanandika wrote:kalo sebelum 2015 beli online diluar papaji ya om...
soalnya join date nya 2015...

Nah loh pak??

rickycinere wrote:Ikutan sharing dari pemula…
Diluar dari beli online ataupun beli bukan dari online, yang namanya beli, tetap aja beli…
Kenapa kita beli ?  Berasal dari prilaku manusia (human behavior) yaitu ingin memuaskan keinginannya (to satisfy our desires)…
Karena keterbatasan barang (langkah), maka setiap barang ada harganya.  Dan karena keberadaan barang sedikit, sedangkan keinginan manusia banyak, maka muncullah harga.  Kalau harga pemilik barang ketemu dengan harga yang mencari barang itu, maka titik temu itu kita sebut pasar, atau ada yang menyebutnya titik equilibrium.
Ada 2 motif manusia dalam membeli.
Motif yang datang dari dalam diri sendiri atau Motif Intrinsik  merupakan keinginan untuk memperoleh barang atau jasa atas kesadaran sendiri.  Contoh : Kita belajar karena ingin pintar, karena ngantuk ingin tidur, karena haus ingin minum, karena hobby ayam maka ingin beli ayam.
Motif yang datang dari luar diri kita atau Motif  Ekstrinsik merupakan keinginan untuk memperoleh barang ataupun jasa karena dorongan orang lain atau pihak luar.  Contoh :
1. Ricky dan Hendro berbelanja di Supermaket "A" karena menurut teman temanya harga barang di situ lebih murah.
2. Tumiyem bekerja di pabrik tekstil "B" karena menurut teman bapak gajinya lebih tinggi.
3. Katanya ayam dari pak Sudin extra josss, maka dibelilah ayam yang berasal dari pak Sudin.
Ketika prilaku manusia berkeinginan mempunyai / memiliki seekor ayam yang bagus menurut versi dia dari diri sendiri maupun dari pihak luar, maka dia akan mencari baik itu dalam web (online) maupun langsung ke pasar ayam, ataupun kemana saja dimana dia bisa temukan.
Yang jadi pertanyaan : Apakah beli online itu menyesatkan?  Lebih baik beli basah / langsung?
Saya hanya share pengalaman sebagai pemula yang masih belajar, harus banyak belajar dan terus belajar…
Pernah saya beli basah ayam yang menang 3X dipinggiran yang jalu super menang paling lama 12 menit.  Kemudian diadu sama teman, dan ayamnya kalah di ronde ke 3 (sedangkan musuhnya mulus tidak kena jalu)..
Pernah saya beli basah juga ayam 6X menang di A..y daerah sawangan yang semua musuh mati dan semuanya dimenangkan dibawah 1 ronde.  Dan waktu dibawah teman adu ke R..p.n kalah dalam waktu 6 menit dan dia mati.
Pernah punya anakan - anak Master (ambil dari Liem BSD kira-kira 5 tahun lalu) anaknya ada 4 ekor jantan. Datang teman, sortir yang terbaik (menurut dia) dan dirawat.  Datang lagi teman lain ambil yang 2 sisa, lalu dirawat adu.  2 bulan kemudian keduanya kembalikan 1 ekor setiap orang dan bilang ayam gak bisa dipake (kurang main pukulnya).
Datang teman dari Krawang, minta ayam utk dirawat buat adu, saya kasih ke 2 ayam yang ditolak teman pertama dan kedua.  Yang 1 namanya Lurah, dan yang ke 2 namanya Doser.  Lurah tipe main kepala berdiri bego gak ada nikung kiri atau kanan. Biasanya ronde ke 1 dipukul hancur oleh musuh.  Tapi disana 8X menang dan 7X musuh mati dikalangan.  Ayam bodoh tapi sekali pukul musuh langsung pingin bobo…  Si Doser tipe main ngoyor kebawah dan ngasih benar kepalanya.  Tapi jalunya sunggguh luar biasa… 6X menang semua musuh mati, sebelum dia sendiri mati sakit.  Dan lawannya semua sdh menang diatas 8X dan gak ada lagi yang mau tanding karena rekor mereka.
Yang paling sedih, ke 2 ayam super yang diambil teman 1 dan ke 2 (dua2nya kalah)…
Main ayam itu misteri … menurut saya yang masih pemula, tidak ada ayam yang super… tapi begitu ketemu jodohnya, ayam itu bisa menjadi super. (maaf kalau salah, maklum masih pemula dan ingin terus belajar)…

Beberapa teman2 pemula beli ayam online dari saya, banyak yang mungkin kecewa karena tidak ketemu jodoh, tapi ada juga yang bahagia karena ketemu jodohnya…
Silahkan teman2 bisa menarik kesimpulan masing2… ada yang jodoh kalau beli basah, dan mungkin ada yang jodohnya kalau beli online …  Temukanlah jodoh kita masing2… Jangan pernah berhenti mencari, kalau berhenti kita tidak akan pernah mendapatkannya.  Kata bijak dari orang2 tua “The Winner never quit and the Quitter never win”.

Yang penting guyup dan happy …..  salam dari kandang ayam kampung pinggiran cinere ….      

Setuju, meskipun saya bukan orang ekonomi..  

ivan81 wrote:masing2 orang orientasinya emang beda2 dalam menggemari ayam..ada yang money oriented ada yang fun oriented, ada juga yang art oriented..
salam orientasi

Yang bahaya yang money oriented Pak, cukup mudah melihat penjual yang kredible dan tidak..
Yang hanya mengutamakan keuntungan dibanding kualitas yg dibrikan.. Sala satunya dilihat dari lapaknya banyak yang meresponse atau tidak dikarenakan banyak pembeli yang sudah merasa terjebak..

Kalo ane termasuk yg beruntung, sejak main ayam sampe sekarang kalo dihitung dari biaya sampai pendapatan masuk kategori impas, ada untung dikit ane anggap uang rokok saja ditambah kesenangan dan teman-teman baru di dunia nyata dan maya.

Penyebabnya cuma 2 saja, ane kagak pernah kena aratan dan pas mulai piara ayam ane dibimbing sama 'master ayam' diajari dari A-Z soal ayam, ditambah lagi stok breeding kagak pernah beli tinggal ambil saja di sodara ane.

Hahaha.

hartoko2 wrote:

cumi_cumi wrote:Pada lebay

bener nih kata bang cumi. kita semua, jangan terlalu mendramtisir, cerita si "kamekameha" kan belum tentu benar.

- Salam penggemar sinetron -

he.......he........he.........

Anda ini orang tua tapi komentarnya kaya anak kecil ya, mungkin kebanyakan nongkrong di rental PS ya sampai tau jurus Streetfighter "kamekameha"..........

Salam "kamekameha".........

Langgeng NC wrote:

benar dan salah wrote:

dikasutanandika wrote:kalo sebelum 2015 beli online diluar papaji ya om...
soalnya join date nya 2015...

kena deh

pukul jiling, nunggu di air baru bisa pulih

Siapa yg dipukul jiling? emang ada yg lagi ngadu ayam ya pake nunggu di air baru bisa pulih.......

Ini diskusi bukan ngadu ayam, jadi tempat tukar pendapat, dan kalo anda tidak ada ide/pendapat yg bisa di share maka lebih baik diam saja, dan SAYANGNYA anda bertiga kurang cermat membaca tulisan saya,apa saya menulis semua beli di PAPAJI? coba baca lagi dengan cermat baru komentar (tidak usah minta maaf ya) saya sudah memaafkan koq.......