Istilah dan urutan trah ayam

Sebagai penghobi ayam, masih saja terpengaruh dengan trah ayam...

Ada trah Birma dengan asumsi pukul, daya tahan, tulang, teknik dan model kira2 demikian...
Ada trah Vietnam atau Saigon, BK atau thai, Malaysian Texas, Brazil, Aseel, Ciparage, LeuHangKuo (Show), Shamo dengan asumsi yg sama dan trah gado2 dari ribuan trah nenek moyangnya yang tak ketahuan rimbanya.

Semua peternak ingin meracik dan menemukan trah baru dengan rahasia masing-masing....
Semua tenaga, waktu dan biaya riset yang tak sedikit telah dibuang oleh para peternak....

Ada istilah2 untuk memudahkan mengenal trah ayam dari silsilahnya, jika diketahui trahnya, maka ramai2 mereka mengenalkan istilah yg diharap mudah dimengerti dan mereka akan menerka-nerka sendiri cara kerjanya....
Ada istilah Gon, Ma, Thai, Khoy, Zil...
Bagi penganut aliran Patrilineal, maka mereka akan menyebut trah Pejantan terlebih dahulu baru kemudian menyebut trah Biangnya, misalnya :
1. Magon, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina Saigon (Vietnam),
2. Mathai, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina BK (Thai),
3. Magonthai, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina anak Saigon (Vietnam)-Thai,

Dan istilah2 lain yang diucapkan sesuka2 orang.... yang lainpun banyak yang tak peduli sama sekali dengan istilah atau nama trah ayam, yang penting menangan....

Ketika bertandang ke kandang peternak, selalu saja disuguhi dengan istilah2 seperti itu...
Apakah perlu standarisasi istilah2 seperti ini? atau biarkan saja seperti angin puting beliung yang akan membingungkan semua orang? Ujung2nya ternyata EGP...

Maaf om izin nimbrung, kalau saya pribadi sih gak perduli trah apa..yang penting ayam bagus menurut saya. Sulit di pukul, tahan di pukul, kalo mukul ngerusak dan ada tuah menangnya. Itu aja om..Soalnya saya gak ngerti perbedaan magonthai, koythai dan lain-lain..

Salam simpel om..

Joe_jago wrote:Maaf om izin nimbrung, kalau saya pribadi sih gak perduli trah apa..yang penting ayam bagus menurut saya. Sulit di pukul, tahan di pukul, kalo mukul ngerusak dan ada tuah menangnya. Itu aja om..Soalnya saya gak ngerti perbedaan magonthai, koythai dan lain-lain..

Salam simpel om..

Apakah pernah sekali saja bertanya kepada orang lain... ini trah apa?
Karena saya kadang2 tak tahan untuk tidak bertanya trahnya...
Jawabannya akan sedikit membantu saya untuk lebih mengerti ayam tersebut...
karena orang lainpun kalau ke tempat saya, selalu saja bertanya. ini trah apa?
saya jawab, ini trah BK, ditanya lagi, ini BK ori ya?...paceknya trah BK ya, biangnya BK juga?
wah ini bertanya apa sedang interogasi?

SANGSANG wrote:
Apakah pernah sekali saja bertanya kepada orang lain... ini trah apa?
Karena saya kadang2 tak tahan untuk tidak bertanya trahnya...
Jawabannya akan sedikit membantu saya untuk lebih mengerti ayam tersebut...
karena orang lainpun kalau ke tempat saya, selalu saja bertanya. ini trah apa?
saya jawab, ini trah BK, ditanya lagi, ini BK ori ya?...paceknya trah BK ya, biangnya BK juga?
wah ini bertanya apa sedang interogasi?

Iya pernah sih om, tapi saya cuma tanya ini anakan mana? bapaknya mana? ibu nya mana?
Trus paling saya tanya ibu nya tekniknya gimana? bapak nya tekniknya gimana?
Sebatas itu aja tuh om

Joe_jago wrote:

SANGSANG wrote:
Apakah pernah sekali saja bertanya kepada orang lain... ini trah apa?
Karena saya kadang2 tak tahan untuk tidak bertanya trahnya...
Jawabannya akan sedikit membantu saya untuk lebih mengerti ayam tersebut...
karena orang lainpun kalau ke tempat saya, selalu saja bertanya. ini trah apa?
saya jawab, ini trah BK, ditanya lagi, ini BK ori ya?...paceknya trah BK ya, biangnya BK juga?
wah ini bertanya apa sedang interogasi?

Iya pernah sih om, tapi saya cuma tanya ini anakan mana? bapaknya mana? ibu nya mana?
Trus paling saya tanya ibu nya tekniknya gimana? bapak nya tekniknya gimana?
Sebatas itu aja tuh om

ke..ke..ke..ke.. bapaknya mana, ibunya mana ? kalo saya jawabnya bapak ibunya minggat lha kita aja adopsi dari panti asuhan khusus ayam........................

Wajar sih orang nanya2 soal silsilah maklum saja karena dibenak kita sudah terbentuk dan diracuni oleh pemahaman istilah2 dagang yang akhirnya menjadikan kita latah dan terbawa arus yang terkadang sebenarnya justru menyesatkan...........................

Seekor ayam aduan dari melihat posturnya saja sebenarnya kita bisa meraba dan menebak karakter mainnya serta dari jenis/galur darah apa, tapi memang akan lebih mantab kalo sekalian tanya penjualnya, problemnya seringkali penjualnyapun tidak paham dan hanya asal jawab saja buat pantes2 dan biar terkesan pakar atau justru strategi untuk mendongkrak keyakinan calon pembeli serta harga ayamnya...........................

Maka paling aman adalah kita pahami berbagai ciri fisik jenis ayam beserta karakter bertarungnya dan yang utama dicoba gebrak saja untuk lebih meyakinkan kita terhadap kondisi serta kinerja ayam tersebut baik ketika kita sebagai penjual maupun sebagai pembeli........................

Salam trah ra genah.........................

istilah2 terswbut belakangan ini kayaknya bukan lagi berfungsi merepresentasikan kandungan (trah) si ayam, tapi biar keliatan keren, serem, dan terupdate (meskipun istilahnya doang, ayamnya jg blm tentu).
contoh yg simple, ketika orang mengetik magonthay, khoyngon dan yg keren2 semacamnya, apakah atau siapakah yg bisa menjamin kandungan darah ayam tersebut persis seperti namanya, tidak kurang dan tidak lebih?
atau yg lebih simple lagi, istilah magon yg lebih umum, adakah jaminan ayam itu perpaduan birma murni dan saigon murni? jgn2 ketetesan ayam tetangga? wkwkwkwk
dlm kasus seperti ini saya salut sama bang admin, yg amat jarang menggunakan istilah2 tersebut untuk ternakannya

salam kesleo lidah

Magonthay : Makannya kuat kuda2nya gontai.....................
Pakhoy : Pahanya kurus letoi.....................
Makhoy : Mukanya jorok euy......................
Aseel : Asal asalan elek elekan.....................
Brasil : Bra silakan dibuka.........................

ke..ke..ke..ke..ke....

Hendro wrote:Magonthay : Makannya kuat kuda2nya gontai.....................
Pakhoy : Pahanya kurus letoi.....................
Makhoy : Mukanya jorok euy......................
Aseel : Asal asalan elek elekan.....................
Brasil : Bra silakan dibuka.........................

ke..ke..ke..ke..ke....

ampun dah..wkwkwk

kalau belinya sdh lancur siap abar, mending diabar kita bawain ayam kita yg tandingnya imbang. sekalian uji kwalitas ternak kita. tp kalau belinya doc ini biasanya ada pertanyaan2. wajar lah . tp dimata ayam kita semua sama, sama2 gak ahli secara komplit dibidang perayaman.

salam ngangsu kaweruh saja

DF

Seperti yang di alami Pak Sangsang saat sudah dijelaskan paceknya BK terus kemudian ditanya lagi

"induknya apa?", terus tanya lagi "apakah bk ori ?", bayangkan kalau 50-100 orang bertanya dgn

pertanyaan yang sama dan kita mengulang-ulang jawabannya sms, bbm, telpon, pm dll(ini saya alami),

menurut saya dari awal lebih baik di sebutkan "anakan bk ori", anakan "magon", sepertinya ini efek dari

semakin banyak jenis ras ayam aduan masuk di indonesia.

Ada juga yang tetap ragu hingga tanya sertifikat bk ori ada ttidak

Begitulah dunia ayam

Liem_Bsd wrote:Seperti yang di alami Pak Sangsang saat sudah dijelaskan paceknya BK terus kemudian ditanya lagi

"induknya apa?", terus tanya lagi "apakah bk ori ?", bayangkan kalau 50-100 orang bertanya dgn

pertanyaan yang sama dan kita mengulang-ulang jawabannya sms, bbm, telpon, pm dll(ini saya alami),

menurut saya dari awal lebih baik di sebutkan "anakan bk ori", anakan "magon", sepertinya ini efek dari

semakin banyak jenis ras ayam aduan masuk di indonesia.

nah, argumen yg bagus koh. tapi memungkinkan tidak ya kedepannya penyebutan strain diganti dgn gaya tarung. misal untuk mewakili istilah keterunan magon kita bisa sebutkan
"anak dari pacek kontrol peluk, dorong pukul berat dan biang timpuk/atret pukul cepat akurat"
sekedar ide saja..hehe

Liem_Bsd wrote:Seperti yang di alami Pak Sangsang saat sudah dijelaskan paceknya BK terus kemudian ditanya lagi

"induknya apa?", terus tanya lagi "apakah bk ori ?", bayangkan kalau 50-100 orang bertanya dgn

pertanyaan yang sama dan kita mengulang-ulang jawabannya sms, bbm, telpon, pm dll(ini saya alami),

menurut saya dari awal lebih baik di sebutkan "anakan bk ori", anakan "magon", sepertinya ini efek dari

semakin banyak jenis ras ayam aduan masuk di indonesia.

Hehe..bisa pegel tangan balas sms ya om Liem. Itu resiko jadi peternak besar yang prodak nya sudah banyak di kenal masyarakat om. Jadi nikmati saja om..yang penting ada hasil

Salam pegel om Liem

Hendro wrote:Magonthay : Makannya kuat kuda2nya gontai.....................
Pakhoy : Pahanya kurus letoi.....................
Makhoy : Mukanya jorok euy......................
Aseel : Asal asalan elek elekan.....................
Brasil : Bra silakan dibuka.........................

ke..ke..ke..ke..ke....

Om Hendro ini ada-ada saja istilahnya...bikin ketawa
hehehe..

Langgeng NC wrote:

Liem_Bsd wrote:Seperti yang di alami Pak Sangsang saat sudah dijelaskan paceknya BK terus kemudian ditanya lagi

"induknya apa?", terus tanya lagi "apakah bk ori ?", bayangkan kalau 50-100 orang bertanya dgn

pertanyaan yang sama dan kita mengulang-ulang jawabannya sms, bbm, telpon, pm dll(ini saya alami),

menurut saya dari awal lebih baik di sebutkan "anakan bk ori", anakan "magon", sepertinya ini efek dari

semakin banyak jenis ras ayam aduan masuk di indonesia.

nah, argumen yg bagus koh. tapi memungkinkan tidak ya kedepannya penyebutan strain diganti dgn gaya tarung. misal untuk mewakili istilah keterunan magon kita bisa sebutkan
"anak dari pacek kontrol  peluk, dorong pukul berat dan biang timpuk/atret pukul cepat akurat"
sekedar ide saja..hehe

kalo begitu para seller seperti om liem makin kerepotan kalo ada yang tanya...kepanjangan juga jawabnya kekeke...

yang paling tepat memang cuma tes abar untuk para pembeli kalo memungkinkan...

mungkin juga, mungkin juga tidak
kan kalau teknik pacek dan biang udah jelas, prediksi anakannya juga lebih terarah. kalau masih ngotot tanya strain y tinggal jawab, sampean nyari nama apa nyari tarungan?
wkwkwk

Hendro wrote:

Joe_jago wrote:

SANGSANG wrote:
Apakah pernah sekali saja bertanya kepada orang lain... ini trah apa?
Karena saya kadang2 tak tahan untuk tidak bertanya trahnya...
Jawabannya akan sedikit membantu saya untuk lebih mengerti ayam tersebut...
karena orang lainpun kalau ke tempat saya, selalu saja bertanya. ini trah apa?
saya jawab, ini trah BK, ditanya lagi, ini BK ori ya?...paceknya trah BK ya, biangnya BK juga?
wah ini bertanya apa sedang interogasi?

Iya pernah sih om, tapi saya cuma tanya ini anakan mana? bapaknya mana? ibu nya mana?
Trus paling saya tanya ibu nya tekniknya gimana? bapak nya tekniknya gimana?
Sebatas itu aja tuh om

ke..ke..ke..ke.. bapaknya mana, ibunya mana ? kalo saya jawabnya bapak ibunya minggat lha kita aja adopsi dari panti asuhan khusus ayam........................

Wajar sih orang nanya2 soal silsilah maklum saja karena dibenak kita sudah terbentuk dan diracuni oleh pemahaman istilah2 dagang yang akhirnya menjadikan kita latah dan terbawa arus yang terkadang sebenarnya justru menyesatkan...........................

Seekor ayam aduan dari melihat posturnya saja sebenarnya kita bisa meraba dan menebak karakter mainnya serta dari jenis/galur darah apa, tapi memang akan lebih mantab kalo sekalian tanya penjualnya, problemnya seringkali penjualnyapun tidak paham dan hanya asal jawab saja buat pantes2 dan biar terkesan pakar atau justru strategi untuk mendongkrak keyakinan calon pembeli serta harga ayamnya...........................

Maka paling aman adalah kita pahami berbagai ciri fisik jenis ayam beserta karakter bertarungnya  dan yang utama dicoba gebrak saja untuk lebih meyakinkan kita terhadap kondisi serta kinerja ayam tersebut baik ketika kita sebagai penjual maupun sebagai pembeli........................

Salam trah ra genah.........................  

Bahkan Pak Hendro sendiri memiliki istilah yg unik seperti RAHMANI alias Darah Birma Murni

Bagaimana kalau mulai sekarang kita menahan diri atau berpuasa untuk tidak menyebutkan atau bertanya tentang trah ayam? ada yg kuat setahun?

Waduh........ada yg lembur nich....
Maap sy numpang exis ajah..

Hendro wrote:Magonthay : Makannya kuat kuda2nya gontai.....................
Pakhoy : Pahanya kurus letoi.....................
Makhoy : Mukanya jorok euy......................
Aseel : Asal asalan elek elekan.....................
Brasil : Bra silakan dibuka.........................

ke..ke..ke..ke..ke....

mas akyuuu ada trah baru dari korea, ada 3 trah :
Bau thai wong
chou let thai wong
it chip thai wong

Langgeng NC wrote:

Liem_Bsd wrote:Seperti yang di alami Pak Sangsang saat sudah dijelaskan paceknya BK terus kemudian ditanya lagi

"induknya apa?", terus tanya lagi "apakah bk ori ?", bayangkan kalau 50-100 orang bertanya dgn

pertanyaan yang sama dan kita mengulang-ulang jawabannya sms, bbm, telpon, pm dll(ini saya alami),

menurut saya dari awal lebih baik di sebutkan "anakan bk ori", anakan "magon", sepertinya ini efek dari

semakin banyak jenis ras ayam aduan masuk di indonesia.

nah, argumen yg bagus koh. tapi memungkinkan tidak ya kedepannya penyebutan strain diganti dgn gaya tarung. misal untuk mewakili istilah keterunan magon kita bisa sebutkan
"anak dari pacek kontrol  peluk, dorong pukul berat dan biang timpuk/atret pukul cepat akurat"
sekedar ide saja..hehe

@Langgeng NC : Saya belum ketemu yang lebih efektif daripada penyingkatan nama strain, misal kita sebutkan kontrol peluk, dorong pukul masih melebar ke kriteria bisa bangkok, bisa saigon, bisa bk saigon bisa lain2nya tapi tidak tertutup bila ada cara lain yang lebih efektif ya ikut saja.

@joe jago         : hehehe itu sudah resiko bisnis pak karenanya sy tulis masih melayani sms, bbm dll karena saya maklum tidak semua pembeli cukup pulsa untuk telpon jarak jauh, yang tidak ada hubungannya dengan pembelian jg masih sy jawab spt tanya2 obat, solusi ternak dll

SANGSANG wrote:Sebagai penghobi ayam, masih saja terpengaruh dengan trah ayam...

Ada trah Birma dengan asumsi pukul, daya tahan, tulang, teknik dan model kira2 demikian...
Ada trah Vietnam atau Saigon, BK atau thai, Malaysian Texas, Brazil, Aseel, Ciparage, LeuHangKuo (Show), Shamo dengan asumsi yg sama dan trah gado2 dari ribuan trah nenek moyangnya yang tak ketahuan rimbanya.

Semua peternak ingin meracik dan menemukan trah baru dengan rahasia masing-masing....
Semua tenaga, waktu dan biaya riset yang tak sedikit telah dibuang oleh para peternak....

Ada istilah2 untuk memudahkan mengenal trah ayam dari silsilahnya, jika diketahui trahnya, maka ramai2 mereka mengenalkan istilah yg diharap mudah dimengerti dan mereka akan menerka-nerka sendiri cara kerjanya....
Ada istilah Gon, Ma, Thai, Khoy, Zil...
Bagi penganut aliran Patrilineal, maka mereka akan menyebut trah Pejantan terlebih dahulu baru kemudian menyebut trah Biangnya, misalnya :
1. Magon, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina Saigon (Vietnam),
2. Mathai, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina BK (Thai),
3. Magonthai, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina anak Saigon (Vietnam)-Thai,

Dan istilah2 lain yang diucapkan sesuka2 orang.... yang lainpun banyak yang tak peduli sama sekali dengan istilah atau nama trah ayam, yang penting menangan....

Ketika bertandang ke kandang peternak, selalu saja disuguhi dengan istilah2 seperti itu...
Apakah perlu standarisasi istilah2 seperti ini? atau biarkan saja seperti angin puting beliung yang akan membingungkan semua orang? Ujung2nya ternyata EGP...

Pandangan yang menarik pak, semoga bisa menjadi referensi bagi kita semua.......

Saya pribadi tidak terlalu terpengaruh kepada trah tertentu, biasanya cukup di buktikan dengan gebrak/test yang singkat jadi sudah tau (minimal) kerjanya seperti apa, lalu dengan hasil tersebut rasanya sudah cukup untuk observasi menggambarkan ayam dari jenis trah mana...............

Seperti halnya dalam kehidupan manusia.....
Anak pejabat bisa jadi pengemis atau bandar narkoba, sedangkan anak pengemis bisa mendapat gelar doktor yang juga sukses menjadi pengusaha, rasanya trah tertentu bisa banyak melebar variablenya tergantung apa darah dominan yang diwariskan.....................

Salam hangat...........

saya melihat ada keuntungan kalo strain tersebut dibakukan (dikode-kan)= cuman masalahnya?
1.siapa yang akan membakukan ?
2.dan bagaimana cara menstandarkannya?
3.apakah cara tsb bisa diterapkan ke segala jenis ayam? ataukah cukup namanya saja...
4. dan siapa yg mau? mampu mengikuti kodifikasi tersebut

disini kesulitan2 tersebut muncul dilevel praktis, misalnya kenapa saya beli strain magon dipasar ayam kog beda dengan magon yang dijual oleh peternak senior? padahal namanya sama2 magon?
atau katanya magon tapi kog mainnya ngalung2, atau hal lucu lainnya yg bisa menjadikan perdebatan...

namun pada level historis,kenapa timbul strain2 dari peternak, informasi tsb berguna bagi pemula spt saya untuk memilah milah ..oh kalo strain ini..nanti begini...oh kalo strain itu paling tidak begitu... pada colum sticky tread dari Mas Abu, atau dari MAs Admin, saya banyak belajar ternyata strain burma banyak modifikasinya,..ada birkok ada makoy ada mathai ada pama ada mazil dstnya, sedangkan ada senior lain menuliskankan ini shamo, cu samo, sun go kong       ......tapi saya sangat terbantu memahami ulasan dari senior2 yang menuliskan sejarahnya atau asal muasal dari strain tsb. lepas daripada permasalahan di tingkat praktis tsb.  
......
Jadi kesimpulannya mudah : ini seperti permen karet...enak dikunyah tpi jangan ditelen...,      

Maksud thead ini bukannya untuk menggiring opini agar menjauhi pemakaian istilah trah....
namun mana yg lebih mudah memahami urutan singkatan trah.... apakah akan disebutkan trah pacek kemudian trah biang, atau sebaliknya atau acak saja....

Bagi saya, yang namanya informasi tetap saja saya hargai, saya sama sekali tidak anti pemakaian trah, bahkan penyebutan trah akan memberikan tambahan informasi bagi saya :
1. Penyebutan trah sudah didapat, kemudian disusul langkah berikutnya, yaitu :
2. Abaran untuk mengetahui kerjanya...

Daripada abaran saja, kan lebih baik ditambah dengan penyebutan trah, sehingga kita bisa menyimpulkan sendiri... daripada minim info, lebih baik punya info sebanyak2nya...

Ikut nyimak mas