SUNDER BOLONG

Pagi hari ketika akan menyiapkan pakan ayam, secara tidak sengaja terlihat di dalam boks kandang ayam kelompok umur 4-5 bulanan terjadi keributan. Aku kira sedang terjadi pacroh-tawuran, maka segera kuhampiri boks tersebut.

Ternyata bukan perkelahian massal, tapi sangat mengagetkan. Seekor lancur 5 bulanan-yang digadang akan lolos seleksi-sedang asyik menjadi camilan lezat kanibalisme beramai-ramai oleh dia sendiri, saudara-saudara dan teman-temannya. Tidak tanggung-tanggung, kulit dan daging dada yang membungkus tembolok telah habis hingga terbentuk sebuah lobang menganga sebesar bola tenes dengan tembolok yang juga telah robek. Mirip SUNDER BOLONG.

Bahkan untuk memotret mengambil gambarnya saja sampai tidak tega. Dengan pikiran cepat menghasilkan keputusan-SEGERA DISEMBELIH-agar dia tidak menanggung penderitaan yang lebih lama. Segera saja ku memanggil orang dekat untuk meminta bantuan menyembelih ayam tersebut sekaligus meminta bantuannya agar bersedia mengambil seluruh bagian ayam itu sebagai lauk-pauk untuk keluarganya. Karena aku sendiri tidak tega melihatnya.
------
Inna lillah wa inna ilaih...(trenyuh, kasihan ayam)

wah kanibalisme
turut berduka om

Kasus yg jarang, turut berduka mas

Baru tahu, ayam makan dirinya sendiri sama temen-temennya.

Kalo ayam makan bulu sendiri kadang masih nemu tapi kalo ayam makan kulit dan daging sendiri baru kali ini terjadi, ngeri juga kalo memang benar ayam tersebut makan kulit sendiri dan dinikmati bersama sama saudara setetasan........................

Reputasi Sumanto sang pemakan bangkai langsung rontok dikalahkan ayamnya mas Yudi..ke..ke..ke..ke..ke...

Memang mengherankan...juga baru kali ini mengalami.

*Kanibalisme bulu = sudah biasa. Hampir selalu terjadi

Saya pikir-pikir, mungkin awal mulanya hanya kanibalisme bulu seperti biasa. Lalu ketika ada salah satu bulu tercabut sampai akarnya, ternyata membawa percikan darah. Maka berlanjutlah pada bau amis darah yang sangat menggoda iman ayam-ayam ingusan itu. Tentunya sudah bisa dibayangkan bagaimana lezatnya darah segar, kulit, lemak dan daging yang kaya protein. Dan berlanjut hingga....

Sehingga saya mulai menggunakan rumus yang orang jawa bilang "gothak-gathuk". Teringat bahwa kedua orang tua ayam-ayam itu punya sifat sangat RAJIN BRAKOT ketika sedang bertarung. Apakah hal ini ada hubungannya dengan peristiwa camilan kanibalisme ini atau tidak, entahlah?

Terima kasih atas simpatinya..namun setelah membaca komentar-komentar simpati di atas, ada yang lucu dan menyenangkan. Membuat saya tetap tersenyum...hehehehe

kyknya ga gituh deh..
yg paling logis temboloknya belum mencerna seutuhnya
sehingga ketika robek oleh patukan atau benda lainnya
terlihat makanan yg belum dicerna, akhirnya isnting makan
seekor binatang ya mematuki isi tembolok bahkan bbrp ekor
ya keterusan smp bolong kedalam.
itu paling logis.

iceman_13 wrote:kyknya ga gituh deh..
yg paling logis temboloknya belum mencerna seutuhnya
sehingga ketika robek oleh patukan atau benda lainnya
terlihat makanan yg belum dicerna, akhirnya isnting makan
seekor binatang ya mematuki isi tembolok bahkan bbrp ekor
ya keterusan smp bolong kedalam.
itu paling logis.

syeeeep