ngalungnya ilang

lo kan sudah saya kasih solusi mas hi..hi..

Alangkah baiknya disebutin aja I'd nya mas...tetapi pengalaman saya selama ini beli ayam di papaji bagus2 semua mas dan tidak mengecewakan.thanks

Penyusup Gelap wrote:

Penyusup Gelap wrote:dengan hormat, saya baru belajar ayam.. senang dgn teknik ngalung
dgn semangat saya cari di dunia maya yuotube , FJB dll.
dan saya temukan teknik ngalung cakep. langsung saya bayar lunas.
setelah sampai dirumah saya istirahatkan 10 hari supaya kondisi fit.
dan alangkah kaget ketika saya abar sudah 4 kali dgn berbagai tipe
tekniik ngalungnya hilang berubah menjadi teknik ngoyor. mohon petunjuk
para papajier admin dan senior lainnya.

?

bisa saya simpulkan, apabila kualitas jual beli di Forum papaji (FJB)
tidak terjaga, dan keluhan tdk menemukan solusi,
maka kepercayaan konsumen akan melorot.... betulka begitu ?

ya semoga si PENJUAL segera memberikan konfirmasi, agar FJB papaji tdk dijadikan kambing hitan dan para PENJUAL papaji yg lain tdk terkena dampaknya, tapi kita sebagai PEMBELI juga harus tetap JELI dan membuat perjanjian di awal transaksi dg si PENJUAL agar tdk terjadi hal-hal yg tdk diinginkan kedua pihak..

salam JELI pembeli n JUJUR penjual..       

harat wrote:Alangkah baiknya disebutin aja I'd nya mas...tetapi pengalaman saya selama ini beli ayam di papaji bagus2 semua mas dan tidak mengecewakan.thanks

       

cha' chung wrote:

Penyusup Gelap wrote:

Penyusup Gelap wrote:dengan hormat, saya baru belajar ayam.. senang dgn teknik ngalung
dgn semangat saya cari di dunia maya yuotube , FJB dll.
dan saya temukan teknik ngalung cakep. langsung saya bayar lunas.
setelah sampai dirumah saya istirahatkan 10 hari supaya kondisi fit.
dan alangkah kaget ketika saya abar sudah 4 kali dgn berbagai tipe
tekniik ngalungnya hilang berubah menjadi teknik ngoyor. mohon petunjuk
para papajier admin dan senior lainnya.

?

bisa saya simpulkan, apabila kualitas jual beli di Forum papaji (FJB)
tidak terjaga, dan keluhan tdk menemukan solusi,
maka kepercayaan konsumen akan melorot.... betulka begitu ?

ya semoga si PENJUAL segera memberikan konfirmasi, agar FJB papaji tdk dijadikan kambing hitan dan para PENJUAL papaji yg lain tdk terkena dampaknya, tapi kita sebagai PEMBELI juga harus tetap JELI dan membuat perjanjian di awal transaksi dg si PENJUAL agar tdk terjadi hal-hal yg tdk diinginkan kedua pihak..

salam JELI pembeli n JUJUR penjual..       

terima kasih mas chachung.
saya rasa kalau kita beli product dikemasannya tertulis rasa coklat susu
begitu dimakan rasa kopi pahit bagaimana ? boleh komplen tidak ? hehehhe

waktu beli ayam di FJB Papaji ini saya memang tidak ada perjanjian.
tapi saya pegang dikemasannya yg tertulis ayam solah ngalung.

harat wrote:Alangkah baiknya disebutin aja I'd nya mas...tetapi pengalaman saya selama ini beli ayam di papaji bagus2 semua mas dan tidak mengecewakan.thanks

saya tidak akan menyebutkan IDnya saya gakl enak sama moderator
saya masih menjujung etika, mending saya rugi daripada melanggar etika hehehe

Baiknya om ganti saja dengan ayam yang lain bila sudah tidak nyaman dengan ayam tersebut. Jadikan hal tersebut sebagai ilmu/pengalaman, karena harga ayam dibandingkan dengan pengalaman/ilmu yang bisa diambil tidak seberapa. Di tempat saya malah ada yang lebih parah. Tapi sejak itu orang tersebut malah jadi jeli dalam bertransaksi. Mau Jual beli, atau tukar tambah, semua dipikirkan matang-matang.

Saat kita terkena musibah memang serasa kita orang yang paling menderita sedunia, tapi kalau kita bisa liat orang yang lebih menderita, biasanya hati kita akan menjadi lebih lapang.

Mungkin om masih beruntung karena pembelian terjadi di dalam negeri. Coba liat orang-orang yang kecewa atas ayam import yang telah dibeli? Yang kualitasnya kurang sesuai dengan pesanan? Mau komplain ke mana lagi? Paling-paling cuma ngelus dada.

Jadikan semua ini sebagai pelajaran. [senyum]

AlfaFarm wrote:Baiknya om ganti saja dengan ayam yang lain bila sudah tidak nyaman dengan ayam tersebut. Jadikan hal tersebut sebagai ilmu/pengalaman, karena harga ayam dibandingkan dengan pengalaman/ilmu yang bisa diambil tidak seberapa. Di tempat saya malah ada yang lebih parah. Tapi sejak itu orang tersebut malah jadi jeli dalam bertransaksi. Mau Jual beli, atau tukar tambah, semua dipikirkan matang-matang.

Saat kita terkena musibah memang serasa kita orang yang paling menderita sedunia, tapi kalau kita bisa liat orang yang lebih menderita, biasanya hati kita akan menjadi lebih lapang.

Mungkin om masih beruntung karena pembelian terjadi di dalam negeri. Coba liat orang-orang yang kecewa atas ayam import yang telah dibeli? Yang kualitasnya kurang sesuai dengan pesanan? Mau komplain ke mana lagi? Paling-paling cuma ngelus dada.

Jadikan semua ini sebagai pelajaran. [senyum]

iya sekarang ayam yg saya beli di FJB ini memang tidak bisa dibawa kekalangan cuma buat puteran saja, malah ayam yang saya beli di pasar harga murah lebih bagus. aneh kan ?
padahal harganya seperlimanya mas.
saya bikin thread ini mungkin berguna buat pemula pesan saya jangan percaya video ada trik licik
dengan memasang tandingan yg jauh lebih kecil... jadi ayam seolah2 super   

Dalam dunia perayaman, harga tidak menjadi patokan, karena bisnis tidak ada patokan dalam mengambil untung. Misalkan seseorang menjual ayam untulan harta 10juta, itu tidak ada masalah, selama ada yang mau beli. Atau orang menjual ayam jawara dengan harga 75ribu, pun tidak masalah. Karena memang tidak ada patokan harga pasti dalam dunia perayaman. Masing-masing penjual telah memiliki pasar dan harga... [senyum]

AlfaFarm wrote:Dalam dunia perayaman, harga tidak menjadi patokan, karena bisnis tidak ada patokan dalam mengambil untung. Misalkan seseorang menjual ayam untulan harta 10juta, itu tidak ada masalah, selama ada yang mau beli. Atau orang menjual ayam jawara dengan harga 75ribu, pun tidak masalah. Karena memang tidak ada patokan harga pasti dalam dunia perayaman. Masing-masing penjual telah memiliki pasar dan harga... [senyum]

betul mas saya setuju itu, yang menjadi masalah jual beli di forum ini
kan ada rulenya toh ? apalagi sbg pemula seperti saya ini kan mestinya
dilindungi oleh aturan forum ada admin sebagai pengayom agar jual beli
berjalan wajar.

yang menjadi problem para pedagangnya kenal baik dengan pengasuh forum
simpul disini yg agak ruwet mau negur gak enak, maka kecenderungan pengasuh
lebih memihak pedagang menyalahkan pembeli. bukan begitu ?

Sangat beruntung saudara mendapat pengalaman kurang menyenangkan di saat awal-awal kenal ayam, biasanya akan lebih dewasa untuk kemudian harinya... coba klo udah jadi botoh senior tapi masih kena tipu?? kan malu berkali lipat... [senyum]

AlfaFarm wrote:Sangat beruntung saudara mendapat pengalaman kurang menyenangkan di saat awal-awal kenal ayam, biasanya akan lebih dewasa untuk kemudian harinya... coba klo udah jadi botoh senior tapi masih kena tipu?? kan malu berkali lipat... [senyum]

pengalaman kurang menyenangkan ya buntung bukan beruntung mas
yang untung itu yang penjualnya [senyum jugak]

Saya dapat cerita dari orang yang saya beli ayamnya, dulu pernah beli babon harga 6jt, belum sampai seminggu babon mati... beliau nda merasa menyesal, tapi merasa mendapat ilmu dari kejadian tersebut. dan harga 6jt itu lebih murah dibandingkan ilmu yang didapat. Ilmu bagaimana harus menjaga ayam agar selalu fit dan sehat,,,

AlfaFarm wrote:Saya dapat cerita dari orang yang saya beli ayamnya, dulu pernah beli babon harga 6jt, belum sampai seminggu babon mati... beliau nda merasa menyesal, tapi merasa mendapat ilmu dari kejadian tersebut. dan harga 6jt itu lebih murah dibandingkan ilmu yang didapat. Ilmu bagaimana harus menjaga ayam agar selalu fit dan sehat,,,

kalau itu menurut saya beda masalah mas.
analoginya begini mas
kalau mas Alfa beli rokok jisamsu
eeee begitu sampai rumah dibukak isinya minakjinggo
apa gak watuk watuk[semyum]

Sebenernya tidak parah juga, caranya gampang, buang aja rokok yang tidak kita suka dan ganti yang lain. Dari pada komplain tapi nda ditanggapi. Rokok nda dapat, komplain nda ditanggapi. Rugi 2 kali dong.. [senyum]

AlfaFarm wrote:Sebenernya tidak parah juga, caranya gampang, buang aja rokok yang tidak kita suka dan ganti yang lain. Dari pada komplain tapi nda ditanggapi. Rokok nda dapat, komplain nda ditanggapi. Rugi 2 kali dong.. [senyum]

aku rapopo tidak direspon
paling tidak bisa share buat pemula jangan coba2 beli ayam online
terlalu resiko

Kalo mau beli ayam on line, cari tau dulu keterangan penjualnya sejelas-jelasnya, baru kita liat ayamnya. Kalau alamat, nomer telpon serta kejujurannya bisa dipertanggung jawabkan, transaksi bisa dilanjutkan...kalo sistem coba ayamnya dengan cara vidio. liat vidio sebanyak banyaknya agar bisa membandingkan dengan ayam yang mau dibeli.. mungkin itu aja... [senyum]

AlfaFarm wrote:Kalo mau beli ayam on line, cari tau dulu keterangan penjualnya sejelas-jelasnya, baru kita liat ayamnya. Kalau alamat, nomer telpon serta kejujurannya bisa dipertanggung jawabkan, transaksi bisa dilanjutkan...kalo sistem coba ayamnya dengan cara vidio. liat vidio sebanyak banyaknya agar bisa membandingkan dengan ayam yang mau dibeli.. mungkin itu aja... [senyum]

setuju saja semuanya
cuma menurut saya kejujuran itu yang sulit mas
selamat malam terima kasih sdh berbagi

Seseorang akan selalu jujur apabila dia meyakini ada kebaikan dan keberuntungan dibalik kejujurannya, seorang pembohong akan berkata jujur ketika sakit dan ditanya dokter tentang penyakitnya... kalau dia berkata bohong, sama saja bunuh diri... [senyum]

Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa masalah ini hanya soal miskomunikasi alias salah paham saja bukan sebuah penipuan, sebuah penipuan adalah jika barang yang dikirimkan berbeda dengan yang dibeli atau barang tidak dikirimkan padahal duit sudah masuk.........................

Kasus ini adalah sebuah ketidakjelian pembeli dalam menganalisa dan memlih ayam sekalipun sudah disajikan video abarnya, sehingga penjual tidak salah karena sudah menampilkan video sedangkan pembeli tertarik dan memutuskan terjadi transaksi...........................

Bahwa penampilan (kerja pukul) yang tampak divideo berbeda dengan hasil uji coba setelah dirumah adalah soal lain yang terpenting ayam yang dikirimkan adalah ayam sama dengan yang dijual (di video), banyak faktor yang mempengaruhi kinerja ayam selain soal kondisi juga faktor lawannya (tandingan, otot, gaya tarung dll).........................

Maka saya selalu menyarankan jalinlah komunikasi secara intens dengan penjual sebelum memutuskan terjadi transaksi, gali informasi sebanyak banyaknya soal ayam yang akan dibeli dan buatlah perjanjian yang saling menguntungkan kedua pihak untuk menghindari perselisihan dibelakang hari...........................

Saya juga selalu menghimbau bagi penjual terutama di FJB PAPAJI rekamlah video setelah durasi abaran masuk menit 5 ke atas atau setelah ayam masuk fase tumpang leher/stabil dan selalu pasangkan tandingan yang berimbang supaya memberikan gambaran yang sesungguhnya kinerja ayam yang dijualnya..............................

Bagi pembeli jangan mudah terkecoh oleh tampilan video yang cuma sesaat, pahami langkah kaki ayam dan naluri ayam ketika terdesak bagaimana cara menghindar atau melepaskan diri dari tekanan untuk kemudian berbalik menyerang serta perhatikan akurasi + bobot pukulnya.............................

Seringkali diantara kita terutama pemula hanya memperhatikan dan silau dengan ayam yang nampaknya mendominasi sehingga melupakan faktor lain yang justru lebih penting yaitu pertahanan dan antisipasi ketika terdesak, banyak ayam yang seolah olah mendominasi diawal abaran tapi ketika stamina mulai turun menjadi berbalik dan begitu mudah diperdaya............................

Salam    

AlfaFarm wrote:Seseorang akan selalu jujur apabila dia meyakini ada kebaikan dan keberuntungan dibalik kejujurannya, seorang pembohong akan berkata jujur ketika sakit dan ditanya dokter tentang penyakitnya... kalau dia berkata bohong, sama saja bunuh diri... [senyum]

ha..ha..ha....
ini benar2 lucu bang....
tapi kebalikan dengan ibu saya yang selalu jujur dirumah, tapi malah kalau diantar ke dokter, dia selalu bohong (karena dia tidak mau masuk Rumah Sakit)...
kalau ditanya dokter sakit apa, dia bilang, sudah gak ada yang sakit dok... kayaknya sudah sembuh sayanya... ha...ha...ha...

Itu karena sang Ibu tercinta tidak mau melihat anaknya khawatir, kalo masuk rumah sakit ntar anak-anaknya pada sedih [senyum]

Hendro wrote:Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa masalah ini hanya soal miskomunikasi alias salah paham saja bukan sebuah penipuan, sebuah penipuan adalah jika barang yang dikirimkan berbeda dengan yang dibeli atau barang tidak dikirimkan padahal duit sudah masuk.........................

Kasus ini adalah sebuah ketidakjelian pembeli dalam menganalisa dan memlih ayam sekalipun sudah disajikan video abarnya, sehingga penjual tidak salah karena sudah menampilkan video sedangkan pembeli tertarik dan memutuskan terjadi transaksi...........................

Bahwa penampilan (kerja pukul) yang tampak divideo berbeda dengan hasil uji coba setelah dirumah adalah soal lain yang terpenting ayam yang dikirimkan adalah ayam sama dengan yang dijual (di video), banyak faktor yang mempengaruhi kinerja ayam selain soal kondisi juga faktor lawannya (tandingan, otot, gaya tarung dll).........................

Maka saya selalu menyarankan jalinlah komunikasi secara intens dengan penjual sebelum memutuskan terjadi transaksi, gali informasi sebanyak banyaknya soal ayam yang akan dibeli dan buatlah perjanjian yang saling menguntungkan kedua pihak untuk menghindari perselisihan dibelakang hari...........................

Saya juga selalu menghimbau bagi penjual terutama di FJB PAPAJI rekamlah video setelah durasi abaran masuk menit 5 ke atas atau setelah ayam masuk fase tumpang leher/stabil dan selalu pasangkan tandingan yang berimbang supaya memberikan gambaran yang sesungguhnya kinerja ayam yang dijualnya..............................

Bagi pembeli jangan mudah terkecoh oleh tampilan video yang cuma sesaat, pahami langkah kaki ayam dan naluri ayam ketika terdesak bagaimana cara menghindar atau melepaskan diri dari tekanan untuk kemudian berbalik menyerang serta perhatikan akurasi + bobot pukulnya.............................

Seringkali diantara kita terutama pemula hanya memperhatikan dan silau dengan ayam yang nampaknya mendominasi sehingga melupakan faktor lain yang justru lebih penting yaitu pertahanan dan antisipasi ketika terdesak, banyak ayam yang seolah olah mendominasi diawal abaran tapi ketika stamina mulai turun menjadi berbalik dan begitu mudah diperdaya............................

Salam    

maaf pak menurut saya ini tidak menyentuh akar masalah.
akar masalahnya produksi ternak yang buruk. cara jual hasil ternaknya
dengan trik kusus divideokan cari tandingan jauh lebih kecil/kurus.
sehingga tampak seolah ayam super, bisa ngelok kiri kanan
lalu dijual laris manis. ternyata ngoyor pol.

dan komen pak Hendro akan membuat peternak semacam ini tertawa puas.
merasa tidak bersalah menggunakan trik semacam ini, yg penting tidak nipu.
saran saya ganti indukan /pacek yg lebih berkualitas supaya tidak
mengecewakan pembeli.

sorry ya   

Penyusup Gelap wrote:

Hendro wrote:Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa masalah ini hanya soal miskomunikasi alias salah paham saja bukan sebuah penipuan, sebuah penipuan adalah jika barang yang dikirimkan berbeda dengan yang dibeli atau barang tidak dikirimkan padahal duit sudah masuk.........................

Kasus ini adalah sebuah ketidakjelian pembeli dalam menganalisa dan memlih ayam sekalipun sudah disajikan video abarnya, sehingga penjual tidak salah karena sudah menampilkan video sedangkan pembeli tertarik dan memutuskan terjadi transaksi...........................

Bahwa penampilan (kerja pukul) yang tampak divideo berbeda dengan hasil uji coba setelah dirumah adalah soal lain yang terpenting ayam yang dikirimkan adalah ayam sama dengan yang dijual (di video), banyak faktor yang mempengaruhi kinerja ayam selain soal kondisi juga faktor lawannya (tandingan, otot, gaya tarung dll).........................

Maka saya selalu menyarankan jalinlah komunikasi secara intens dengan penjual sebelum memutuskan terjadi transaksi, gali informasi sebanyak banyaknya soal ayam yang akan dibeli dan buatlah perjanjian yang saling menguntungkan kedua pihak untuk menghindari perselisihan dibelakang hari...........................

Saya juga selalu menghimbau bagi penjual terutama di FJB PAPAJI rekamlah video setelah durasi abaran masuk menit 5 ke atas atau setelah ayam masuk fase tumpang leher/stabil dan selalu pasangkan tandingan yang berimbang supaya memberikan gambaran yang sesungguhnya kinerja ayam yang dijualnya..............................

Bagi pembeli jangan mudah terkecoh oleh tampilan video yang cuma sesaat, pahami langkah kaki ayam dan naluri ayam ketika terdesak bagaimana cara menghindar atau melepaskan diri dari tekanan untuk kemudian berbalik menyerang serta perhatikan akurasi + bobot pukulnya.............................

Seringkali diantara kita terutama pemula hanya memperhatikan dan silau dengan ayam yang nampaknya mendominasi sehingga melupakan faktor lain yang justru lebih penting yaitu pertahanan dan antisipasi ketika terdesak, banyak ayam yang seolah olah mendominasi diawal abaran tapi ketika stamina mulai turun menjadi berbalik dan begitu mudah diperdaya............................

Salam    

maaf pak menurut saya ini tidak menyentuh akar masalah.
akar masalahnya produksi ternak yang buruk. cara jual hasil ternaknya
dengan trik kusus divideokan cari tandingan jauh lebih kecil/kurus.
sehingga tampak seolah ayam super, bisa ngelok kiri kanan
lalu dijual laris manis. ternyata ngoyor pol.

dan komen pak Hendro akan membuat peternak semacam ini tertawa puas.
merasa tidak bersalah menggunakan trik semacam ini, yg penting tidak nipu.
saran saya ganti indukan /pacek yg lebih berkualitas supaya tidak
mengecewakan pembeli.

sorry ya   

Maaf mas Bambang saya tidak membela siapapun coba anda lebih cermat membaca komentar saya diatas, yang saya tekankan adalah keseimbangan sebuah solusi untuk mengatasi masalah, dimana kasus ini tidak bisa hanya disalahkan pada penjual karena pembeli juga ikut berperan aktif dan sudah terjadi komunikasi sebelumnya.............................

Penjual bebas memasarkan produknya selama masih dalam koridor kepatutan dan pembeli juga harus jeli dalam memilah dan memilih serta buatlah perjanjian pra transaksi untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan dikemudian hari..............................

Jika penjual tidak bersedia memberikan garansi maka abaikan saja dan batalkan transaksi segera beralihlah ke penjual lain yang mau dan mampu memberikan garansi, tetapi jika pembeli memaksakan diri dengan tetap bertransaksi sekalipun tanpa garansi jika terjadi sesuatu yang tidak berkenan ya jangan komplain atau mengeluh lagi karena itu adalah resiko dari sebuah transaksi yang sah................................

Sebagai penjual maupun pembeli kita harus mampu bersikap dewasa dan menyadari segala resiko dari sebuah tindakan, resiko disini tidak selalu berarti negatif jika tindakan kita baik dan berkenan bagi orang lain pasti resikonya akan positif, maka mawas diri selalu akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada hanya selalu menyalahkan pihak lain.................................

Salam keseimbangan.........     

Hendro wrote:

Maaf mas Bambang saya tidak membela siapapun coba anda lebih cermat membaca komentar saya diatas, yang saya tekankan adalah keseimbangan sebuah solusi untuk mengatasi masalah, dimana kasus ini tidak bisa hanya disalahkan pada penjual karena pembeli juga ikut berperan aktif dan sudah terjadi komunikasi sebelumnya.............................

Penjual bebas memasarkan produknya selama masih dalam koridor kepatutan dan pembeli juga harus jeli dalam memilah dan memilih serta buatlah perjanjian pra transaksi untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan dikemudian hari..............................

Jika penjual tidak bersedia memberikan garansi maka abaikan saja dan batalkan transaksi segera beralihlah ke penjual lain yang mau dan mampu memberikan garansi, tetapi jika pembeli memaksakan diri dengan tetap bertransaksi sekalipun tanpa garansi jika terjadi sesuatu yang tidak berkenan ya jangan komplain atau mengeluh lagi karena itu adalah resiko dari sebuah transaksi yang sah................................

Sebagai penjual maupun pembeli kita harus mampu bersikap dewasa dan menyadari segala resiko  dari sebuah tindakan, resiko disini tidak selalu berarti negatif jika tindakan kita baik dan berkenan bagi orang lain pasti resikonya akan positif, maka mawas diri selalu akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada hanya selalu menyalahkan pihak lain.................................
 
Salam keseimbangan.........     

pak solusi itu bisa tercapai kalau ada komunikasi antara saya dengan penjual,
lha saya sms gak dibales, kirim PM tidak direspon... apa mungkin dapat solusi?: