KOMPETISI AYAM LAGA DI THAILAND

Suatu hari keponakan saya membawa sebuah majalah tentang ayam, setelah saya baca, ternyata itu majalah Media Ayam milik Pak Sutedjo yang bbrp waktu lalu pernah muncul di forum kita. Di salah satu halaman majalah tersebut ada artikel yang berisi tentang Kompetisi Ayam Laga Tingkat Internasional di Thailand, yang salah satu pesertanya berasal dari Indonesia. Berikut cuplikan artikelnya.

Ketika TICCDA merayakan HUT-nya yang pertama, lembaga ini menggelar kompetisi sabung ayam yang diberi nama International Cockfighting Amateur Competition di Tambon Thaboonmee,tahun 1999. Bekas Menteri Perdagangan dan Perniagaan Thailand, Dr. Anuwat Watanapongsiri membuka acara tersebut.

Delapan Negara ambil bagian dalam perhelatan ini seperti Cina, Jepang, Vietnam, Indonesia, Myanmar, Laos dan Kamboja. Cina mengandalkan ayam hasil biakan negerinya dari Kai Fong, Kunming dan Jen Chow. Pada kesempatan itu TICCDA juga meluncurkan seperangkat aturan main yang baku.

Bagaimana aturan dari kompetisi TICCDA yang ditetapkan menjadi aturan Asia? Yang pasti, aturan tersebut berusaha meminimalisasi cedera pada ayam. Sehingga yang tampak adalah teknik dan seni bertarung ayam tersebut. Seperti halnya tinju, TICCDA membagi pertarungan menjadi beberapa kelas.

Adapun kelas yang dipertarungkan adalah : Kelas Jerami : 2,90-2,99kg. Kelas Terbang : 3,00-3,09 kg. Kelas Bantam : 3,10-3,19kg. Kelas Super Bantam : 3,20-3,29 kg. Kelas Bulu : 3,30-3,39 kg. Kelas Ringan : 3,40-3,49 kg. Kelas Super Ringan 3,50-3,59 kg. Kelas Menengah Ringan : 3,60-3,69 kg. Kelas Ringan 3,70-3,79 kg. Kelas Berat Ringan : 3,90-3,99 kg. Kelas Berat : Tak terbatas.

Sedangkan aturan mainnya adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran meliputi data umum, keturunan dan berat badan.
2. Seleksi untuk kompetisi dengan mencarikan lawan yang sebanding sesuai tinggi dan berat badan.
3. Taji harus dibungkus oleh penutup yang ditetapkan TICCDA.
4. Memperbaiki paruh dan sayap dilakukan sebelum kontes.
5. Kontes dilakukan dalam 5 babak dan masing-masing berlangsung 10 menit dengan masa istirahat 2 menit.
6. Ketika masa istirharat ayam harus dipegang oleh pembantu sudut dengan fasilitas yang direkomendasikan TICCDA.
7. Luka mengelupas di kepala atau menjahit kelopak mata dilarang.
8. Penggunaan berbagai macam obet-obatan atau bahan kimia dilarang.
9. Peralatan yang digunakan untuk ayam aduan harus netral seperti air, pembalut taji dan lainnya.
10. System penjurian salah satu sebagai pemenang.
a. Kontestan dinyatakan kalah bila lari meninggalkan arena, tidak dapat berdiri tegak atau tidak bias dalam posisi
bertarung hingga tiga kali hitungan. Bias juga jika ayam tersebut berteriak keok.
b. Juri bisa menghentikan pertarungan (RSC) jka terjadi cedera serius pada ayam seperti paruh patah,
pendarahan terus menerus, kebutaan, bengkak dan lainnya. Pemilik bias menarik ayamnya dari arena dan
menyerah.
c. Penilaian dilakukan oleh tiga juri yang berada di tiga sudut. Penjurian dilakukan secara komputerisasi.


Dilansir dari Media Ayam, Vol. 02/2001, hal. 9. Tahun 2001.

Pak Alang bagus sekali aritekel tsb, bisa jadi acuan kita (papaji)

Betul pak tenkker. Dari artikel tersebut, nampaknya tidak terlalu rumit dan sangat mungkin dilakukan di Indonesia. Dan jika kita lihat tread melegalkan tarung ayam, disana sesepuh papaji pernah mencoba menggodok aturan main dalam kompetisi ayam laga spt halnya olah raga tinju. jika dibandingkan, ternyata aturan mainnya sangat mirip. Jadi kenapa tidak hal ini dilakukan di Indonesia?
Salam.

Salut...salut...kang diat emang moderator teladan.....2 hari bertapa dirumah ternyata lagi mendalami artikel sabung ayam di thailand....begitu muncul langsung membagikan hasilnya....
Saya kira 2 hari ga muncul lagi hunting ayam buat jualan....hehehehehe

Tjipta wrote:Salut...salut...kang diat emang moderator teladan.....2 hari bertapa dirumah ternyata lagi mendalami artikel sabung ayam di thailand....begitu muncul langsung membagikan hasilnya....
Saya kira 2 hari ga muncul lagi hunting ayam buat jualan....hehehehehe

Hahahaha....wah kang david tau aja saya ngetiknya 2 hari....itu pun di bantuin istri, krn saya ga kuat duduk lbh dari 10 menit...hahaha.
Ayam buat jualan? Waduh...apa ada pembeli yg percaya ya, kalo saya jualan ayam aduan ?...lah wong ngadu aja ga pernah, dari mana saya bisa buktikan kalo ayam saya bagus2? Hahaha......

hahahaha....punya KTA sayang kang kalo ga dimanfaatkan...salah satunya yah jualan ...lagian bagus kan relatif...ukurannya susah...dicoba saja adakan jualan/lelang gitu....jadi forum jual beli....lebih terisi dengan jual beli ayam...bukannya diisi dengan komentar2 saja....

alang wrote:Suatu hari keponakan saya membawa sebuah majalah tentang ayam, setelah saya baca, ternyata itu majalah Media Ayam milik Pak Sutedjo yang bbrp waktu lalu pernah muncul di forum kita. Di salah satu halaman majalah tersebut ada artikel yang berisi tentang Kompetisi Ayam Laga Tingkat Internasional di Thailand, yang salah satu pesertanya berasal dari Indonesia. Berikut cuplikan artikelnya.

Ketika TICCDA merayakan HUT-nya yang pertama, lembaga ini menggelar kompetisi sabung ayam yang diberi nama International Cockfighting Amateur Competition di Tambon Thaboonmee,tahun 1999. Bekas Menteri Perdagangan dan Perniagaan Thailand, Dr. Anuwat Watanapongsiri membuka acara tersebut.

Delapan Negara ambil bagian dalam perhelatan ini seperti Cina, Jepang, Vietnam, Indonesia, Myanmar, Laos dan Kamboja. Cina mengandalkan ayam hasil biakan negerinya dari Kai Fong, Kunming dan Jen Chow. Pada kesempatan itu TICCDA juga meluncurkan seperangkat aturan main yang baku.

Bagaimana aturan dari kompetisi TICCDA yang ditetapkan menjadi aturan Asia? Yang pasti, aturan tersebut berusaha meminimalisasi cedera pada ayam. Sehingga yang tampak adalah teknik dan seni bertarung ayam tersebut. Seperti halnya tinju, TICCDA membagi pertarungan menjadi beberapa kelas.

Adapun kelas yang dipertarungkan adalah : Kelas Jerami : 2,90-2,99kg. Kelas Terbang : 3,00-3,09 kg. Kelas Bantam : 3,10-3,19kg. Kelas Super Bantam : 3,20-3,29 kg. Kelas Bulu : 3,30-3,39 kg. Kelas Ringan : 3,40-3,49 kg. Kelas Super Ringan 3,50-3,59 kg. Kelas Menengah Ringan : 3,60-3,69 kg. Kelas Ringan 3,70-3,79 kg. Kelas Berat Ringan : 3,90-3,99 kg. Kelas Berat : Tak terbatas.

Sedangkan aturan mainnya adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran meliputi data umum, keturunan dan berat badan.
2. Seleksi untuk kompetisi dengan mencarikan lawan yang sebanding sesuai tinggi dan berat badan.
3. Taji harus dibungkus oleh penutup yang ditetapkan TICCDA.
4. Memperbaiki paruh dan sayap dilakukan sebelum kontes.
5. Kontes dilakukan dalam 5 babak dan masing-masing berlangsung 10 menit dengan masa istirahat 2 menit.
6. Ketika masa istirharat ayam harus dipegang oleh pembantu sudut dengan fasilitas yang direkomendasikan TICCDA.
7. Luka mengelupas di kepala atau menjahit kelopak mata dilarang.
8. Penggunaan berbagai macam obet-obatan atau bahan kimia dilarang.
9. Peralatan yang digunakan untuk ayam aduan harus netral seperti air, pembalut taji dan lainnya.
10. System penjurian salah satu sebagai pemenang.
a. Kontestan dinyatakan kalah bila lari meninggalkan arena, tidak dapat berdiri tegak atau tidak bias dalam posisi
bertarung hingga tiga kali hitungan. Bias juga jika ayam tersebut berteriak keok.
b. Juri bisa menghentikan pertarungan (RSC) jka terjadi cedera serius pada ayam seperti paruh patah,
pendarahan terus menerus, kebutaan, bengkak dan lainnya. Pemilik bias menarik ayamnya dari arena dan
menyerah.
c. Penilaian dilakukan oleh tiga juri yang berada di tiga sudut. Penjurian dilakukan secara komputerisasi.


Dilansir dari Media Ayam, Vol. 02/2001, hal. 9. Tahun 2001.

artikel yang bagus .....
sekarang tinggal kita saja kapan adakan kontes .minimal dipusat dapat segera melakanakan ....dan jangan debat peraturan ..tatatertib ..yang selama ini saya lihat tread ..nota bene hanya debat kusir saja.....
salam Ferry Bun

ferry bun wrote:artikel yang bagus .....
sekarang tinggal kita saja kapan adakan kontes .minimal dipusat dapat segera melakanakan ....dan jangan debat peraturan ..tatatertib ..yang selama ini saya lihat tread ..nota bene hanya debat kusir saja.....
salam Ferry Bun

Setuju bang, rasanya Papaji sdh mampu melakukan ini. Saya sempat ngobrol dg bbrp teman mahasiswa anggota Papaji, yg notabene waktunya masih cukup luang. Nampaknya mereka siap bantu untuk tenaga operasional.
Bagaimana Mas Ary, Kang Azis, Mas Hendro....iseng2 gimana kalo kita buat kontes di pertemuan berikut di subang, sambil bagi hasil ternak bareng....????
Ayooooooooo............(kompor lagi mode : ON)
hehehe.....

alang wrote:

ferry bun wrote:artikel yang bagus .....
sekarang tinggal kita saja kapan adakan kontes .minimal dipusat dapat segera melakanakan ....dan jangan debat peraturan ..tatatertib ..yang selama ini saya lihat tread ..nota bene hanya debat kusir saja.....
salam Ferry Bun

Setuju bang, rasanya Papaji sdh mampu melakukan ini. Saya sempat ngobrol dg bbrp teman mahasiswa anggota Papaji, yg notabene waktunya masih cukup luang. Nampaknya mereka siap bantu untuk tenaga operasional.
Bagaimana Mas Ary, Kang Azis, Mas Hendro....iseng2 gimana kalo kita buat kontes di pertemuan berikut di subang, sambil bagi hasil ternak bareng....????
Ayooooooooo............(kompor lagi mode : ON)
hehehe.....

mahasiswa??????????? kayaknya saya itu orangnya, dari status memang saya, dari relasi dengan kang diat memang saya, dari pernyataan siap memang saya, asliiiiiiiiiiiiiiiiii ini saya.......... saya siap membantu kalo gak bentrok dengan kegiatan kuliah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! horeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
ayolah cepetan,,,, udah gak sabar nich pengen liat ayam legendaris bertarung dibawah bendera papaji, BRAVO PARA SENIOR......

SEMANGAT..........................(ini jargon dosen saya ketika saya ragu atau lelah)

siappppppppppppppppp bossssssssssssssssssss..........
yesssssssssssssssssss sirrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr..........
(gatel mode ON)

alang wrote:

ferry bun wrote:artikel yang bagus .....
sekarang tinggal kita saja kapan adakan kontes .minimal dipusat dapat segera melakanakan ....dan jangan debat peraturan ..tatatertib ..yang selama ini saya lihat tread ..nota bene hanya debat kusir saja.....
salam Ferry Bun

Setuju bang, rasanya Papaji sdh mampu melakukan ini. Saya sempat ngobrol dg bbrp teman mahasiswa anggota Papaji, yg notabene waktunya masih cukup luang. Nampaknya mereka siap bantu untuk tenaga operasional.
Bagaimana Mas Ary, Kang Azis, Mas Hendro....iseng2 gimana kalo kita buat kontes di pertemuan berikut di subang, sambil bagi hasil ternak bareng....????
Ayooooooooo............(kompor lagi mode : ON)
hehehe.....

Menarik dan cukup mudah untuk menyamakan persepsi...saya rasa boleh juga ide pengadaan kontes atau lebih tepatnya eksibisi dengan mengacu pada aturan diatas....untuk bulan Juni di Subang saya rasa cukup memungkinkan untuk dilaksanakan partai eksibisi tersebut tapi cukup 2 - 3 partai saja dan kita analisa bersama hasilnya apakah bisa dijadikan acuan untuk penyelenggaraan kontes secara nasional dimasa mendatang.....

Salam

Wah....Ulasan yang sangat menarik.

Kapan ya di Indonesia TERCINTA ini dapat direalisasikan.
Ayo mari kita majukan PAPAJI agar menjadi Organisasi yang Exist dan Bermanfaat...!!!


Bravo PAPAJI

Hendro wrote:

alang wrote:

ferry bun wrote:artikel yang bagus .....
sekarang tinggal kita saja kapan adakan kontes .minimal dipusat dapat segera melakanakan ....dan jangan debat peraturan ..tatatertib ..yang selama ini saya lihat tread ..nota bene hanya debat kusir saja.....
salam Ferry Bun

Setuju bang, rasanya Papaji sdh mampu melakukan ini. Saya sempat ngobrol dg bbrp teman mahasiswa anggota Papaji, yg notabene waktunya masih cukup luang. Nampaknya mereka siap bantu untuk tenaga operasional.
Bagaimana Mas Ary, Kang Azis, Mas Hendro....iseng2 gimana kalo kita buat kontes di pertemuan berikut di subang, sambil bagi hasil ternak bareng....????
Ayooooooooo............(kompor lagi mode : ON)
hehehe.....

Menarik dan cukup mudah untuk menyamakan persepsi...saya rasa boleh juga ide pengadaan kontes atau lebih tepatnya eksibisi dengan mengacu pada aturan diatas....untuk bulan Juni di Subang saya rasa cukup memungkinkan untuk dilaksanakan partai eksibisi tersebut tapi cukup 2 - 3 partai saja dan kita analisa bersama hasilnya apakah bisa dijadikan acuan untuk penyelenggaraan kontes secara nasional dimasa mendatang.....

Salam

Nah... bantuan tenaga operasional sudah ada ...bagaimana dengan biaya operasionalnya ? dan dari mana ?
selama saya ikuti forum Papaji ...yang saya ketahui .Pengadaan KTA ...Kaus Berlogo Papaji , biaya adm jual beli ...itu semua menurut saya adalah untuk memperkuat organisasi dan kas papaji .....yang Notabene digunakan untuk kegiatan - kegiatan seperti yang tersebut diatas .....
Jadi bagaimana menurut pandangan Teman-teman ...?

dan saya saya percaya Para senior dan anggota lainya akan mendukung semua kegiatan ini .....!!!!!

Dengan tidak mengurangi rasa hormat ..sudi kiranya para senior dan anggota lainya dapat menyisihkan sedikit dana untuk membantu kegiatan yang sudah lama kita dambakan !!!!

anyway .kiranya ......Pak ary , Pak Azis , Pak hendro .Kang Diat . Kang teddy .kang David . dan teman yang lain dapat membantu solusinya supaya terwujudnya kegiatan ini !!!!!
salam ferry Bun

ferry bun wrote:

Hendro wrote:

alang wrote:

ferry bun wrote:artikel yang bagus .....
sekarang tinggal kita saja kapan adakan kontes .minimal dipusat dapat segera melakanakan ....dan jangan debat peraturan ..tatatertib ..yang selama ini saya lihat tread ..nota bene hanya debat kusir saja.....
salam Ferry Bun

Setuju bang, rasanya Papaji sdh mampu melakukan ini. Saya sempat ngobrol dg bbrp teman mahasiswa anggota Papaji, yg notabene waktunya masih cukup luang. Nampaknya mereka siap bantu untuk tenaga operasional.
Bagaimana Mas Ary, Kang Azis, Mas Hendro....iseng2 gimana kalo kita buat kontes di pertemuan berikut di subang, sambil bagi hasil ternak bareng....????
Ayooooooooo............(kompor lagi mode : ON)
hehehe.....

Menarik dan cukup mudah untuk menyamakan persepsi...saya rasa boleh juga ide pengadaan kontes atau lebih tepatnya eksibisi dengan mengacu pada aturan diatas....untuk bulan Juni di Subang saya rasa cukup memungkinkan untuk dilaksanakan partai eksibisi tersebut tapi cukup 2 - 3 partai saja dan kita analisa bersama hasilnya apakah bisa dijadikan acuan untuk penyelenggaraan kontes secara nasional dimasa mendatang.....

Salam

Nah... bantuan tenaga operasional sudah ada ...bagaimana dengan biaya operasionalnya ? dan dari mana ?
selama saya ikuti forum Papaji ...yang saya ketahui .Pengadaan KTA ...Kaus Berlogo Papaji , biaya adm jual beli ...itu semua menurut saya adalah untuk memperkuat organisasi dan kas papaji .....yang Notabene digunakan untuk kegiatan - kegiatan seperti yang tersebut diatas .....
Jadi bagaimana menurut pandangan Teman-teman ...?

dan saya saya percaya Para senior dan anggota lainya akan mendukung semua kegiatan ini .....!!!!!

Dengan tidak mengurangi rasa hormat ..sudi kiranya para senior dan anggota lainya dapat menyisihkan sedikit dana untuk membantu kegiatan yang sudah lama kita dambakan !!!!

anyway .kiranya ......Pak ary , Pak Azis , Pak hendro .Kang Diat . Kang teddy .kang David . dan teman yang lain dapat membantu solusinya supaya terwujudnya kegiatan ini !!!!!
salam ferry Bun

Wah kalau saya dukung 100%.....saya siap datang dan meramaikan saja kalu ikut turun partai nya belum bisa, karena ayam nya masih cilik-cilik.
Akan tetapi saya siap membantu apabila ada yang bisa saya bantu.

Ditunggu saja undangan nya

ferry bun wrote:
Dengan tidak mengurangi rasa hormat ..sudi kiranya para senior dan anggota lainya dapat menyisihkan sedikit dana untuk membantu kegiatan yang sudah lama kita dambakan !!!!

dan teman yang lain dapat membantu solusinya supaya terwujudnya kegiatan ini !!!!!
salam ferry Bun

weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.

-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

nb.
- stock habis nih !, ... mesti ... mesti .... ck ... ck ... bang ferry bisa saja membuat panas.


salam,

++teddy

teddy wrote:

ferry bun wrote:
Dengan tidak mengurangi rasa hormat ..sudi kiranya para senior dan anggota lainya dapat menyisihkan sedikit dana untuk membantu kegiatan yang sudah lama kita dambakan !!!!

dan teman yang lain dapat membantu solusinya supaya terwujudnya kegiatan ini !!!!!
salam ferry Bun

weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.


-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

nb.
- stock habis nih !, ... mesti ... mesti .... ck ... ck ... bang ferry bisa saja membuat panas.


salam,

++teddy

oke ...klw begitu keadaannya .....saya siap hadir Klw diselenggarakan Tgl 10 juli .....

hehehehe ...bukan buat suasana panas .......Dari pada lebih baik saja ...

Setuju ..--------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

salam ferry Bun

Nah loh....mulai panas lagi nih.....
Yang muda...... siap meluncur...yang tua (baca : senior)....siap turun gunung.
Hayoooo...........kapan nih?
Mas Ary......Kang Azis....Pak Bagyo....Kang Agun....kumaha tah?
Hehehhe.......

Untuk langkah awalnya mungkin tidak perlu dilakukan kontes dulu tetapi sedikit mengubah format abar bareng menjadi partai eksibisi...sehingga tidak diperlukan hadiah ataupun biaya pendaftaran karena sifatnya masih dalam tahap evaluasi...

Kedepan setelah format baku ditetapkan, baru dibuat kejuaraan/kontes dibawah naungan PAPAJI dengan hadiah dan biaya pendaftaran bagi pesertanya....

Mudah2 an dari 2000 an member yang terdaftar bisa separohnya saja yang bergabung jadi premium member sehingga untuk masalah SDM dan pendanaan bukan menjadi kendala lagi...sekaligus kita tidak kesulitan untuk mencari pengurus PAPAJI tingkat daerah yang dapat menjadi kepanjangan tangan bagi PAPAJI pusat dalam mensosialisikan program2 PAPAJI termasuk penyelenggaraan kontes ini.....

Salam

pak hendro,dulu waktu pak untung di jogya,kog gak minta suport beliau,yg notabene hoby ayam aduan.khan isa kyk di kasdam.

teddy wrote:
weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.

-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

Betul kang Teddy...
Kalau mau sekedar turnament antar kita2 aja member PAPAJI seperti yg sering diadakan tiap bulan, tentu tidak butuh biaya banyak.

Tapi kalau mau dilaksanakan dgn mengacu pada kontes di Thailand sana, dgn skala nasional, bahkan internasional, pasti butuh biaya besar.

[quote="Administrator"]

teddy wrote:
weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.

-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

Betul kang Teddy...
Kalau mau sekedar turnament antar kita2 aja member PAPAJI seperti yg sering diadakan tiap bulan, tentu tidak butuh biaya banyak.

Tapi kalau mau dilaksanakan dgn mengacu pada kontes di Thailand sana, dgn skala nasional, bahkan internasional, pasti butuh biaya besar.


Ya nggak pa2 mas Ary,.. itung-itung mencari MISI dan VISI dari PAPAJI,.. ke depannya... bagaimana khan sudah ada gambarannya,...

Untuk sekarang,. dimulai saja dari anggota sendiri,...
Jadi untuk abar bareng,. sudah mulai diterapkan aturan yang seperti di Thailand itu,.. sekaligus mencari plus-minus,...... kumaha kang ??

pizz,..

Administrator wrote:

teddy wrote:
weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.

-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

Betul kang Teddy...
Kalau mau sekedar turnament antar kita2 aja member PAPAJI seperti yg sering diadakan tiap bulan, tentu tidak butuh biaya banyak.

Nah kita mulai saja atuh.....
gimana kalau kita mulai nanti akhir juni di subang...sekalian pembagian hasil ternak bareng.
salam

Tapi kalau mau dilaksanakan dgn mengacu pada kontes di Thailand sana, dgn skala nasional, bahkan internasional, pasti butuh biaya besar.

Nah kita mulai saja atuh.....
gimana kalau kita mulai nanti akhir juni di subang...sekalian pembagian hasil ternak bareng.
salam

Bahasan seperti ini selalu menarik
Tapi pada akhirnya akan kembali ke situasi dan kondisi dunia perayam aduan di tanah air, yang tidak ada dukungan dari pemerintah meski dari dinas peternakan sekalipun.

Semua kegiatan yang terdahulu yang sudah pernah dan banyak dilakukan senior kita,semua sekedar kegiatan yang sporadis saja,tak ada kesinambungan.
Kenapa? ya semua karena tidak adanya dukungan.
Tanpa adanya dukungan/ijin/back up,mustahil kita bisa melakukan kegiatan tanpa rasa risih dan malu malu.
Butuh persiapan dan perencanaan yang matang untuk menyelenggrakan acara spt itu,meski masih skala daerahpun.

Kegiatan yang seperti mas Alang sadur dari majalah ayam (saya ada majalahnya,lengkap dari nomer 1 sampai no 7,nomer terakhir majalah tidak terbit lagi) sudah kita /Papaji lakukan sejak sebelum paguyuban ini diformalkan. Kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi/iklim perayaman didaerah kita masing masing,yang awalnya hanya abar bareng,kita percaya nantinya akan lebih dari itu.

Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri,"sudah merdekakah kita berhobi ayam"?. Kenyataannya; acara pertemuan papaji yang diadakannya tidak menentupun yang hadir hanya orang yang itu itu saja.

Disinipun saya ajak teman teman untuk tidak sekedar ber angan angan,mari kita sama sama berupaya tampil bagaimana agar kegiatan kita bisa diakui.
Kapan kita bisa menggunakan lapangan banteng,lapangan monas,taman cibubur,tempat umum terbuka,ataupun gedung mana yang bisa kita pakai untuk penyelenggaraannya?.karena disana nanti semua penghobi berkumpul dan ketemu?.

Salam Papaji.

Jagonantang wrote:Bahasan seperti ini selalu menarik
Tapi pada akhirnya akan kembali ke situasi dan kondisi dunia perayam aduan di tanah air, yang tidak ada dukungan dari pemerintah meski dari dinas peternakan sekalipun.

Semua kegiatan yang terdahulu yang sudah pernah dan banyak dilakukan senior kita,semua sekedar kegiatan yang sporadis saja,tak ada kesinambungan.
Kenapa? ya semua karena tidak adanya dukungan.
Tanpa adanya dukungan/ijin/back up,mustahil kita bisa melakukan kegiatan tanpa rasa risih dan malu malu.
Butuh persiapan dan perencanaan yang matang untuk menyelenggrakan acara spt itu,meski masih skala daerahpun.

Kegiatan yang seperti mas Alang sadur dari majalah ayam (saya ada majalahnya,lengkap dari nomer 1 sampai no 7,nomer terakhir majalah tidak terbit lagi) sudah kita /Papaji lakukan sejak sebelum paguyuban ini diformalkan. Kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi/iklim perayaman didaerah kita masing masing,yang awalnya hanya abar bareng,kita percaya nantinya akan lebih dari itu.

Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri,"sudah merdekakah kita berhobi ayam"?. Kenyataannya; acara pertemuan papaji yang diadakannya tidak menentupun yang hadir hanya orang yang itu itu saja.

Disinipun saya ajak teman teman untuk tidak sekedar ber angan angan,mari kita sama sama berupaya tampil bagaimana agar kegiatan kita bisa diakui.
Kapan kita bisa menggunakan lapangan banteng,lapangan monas,taman cibubur,tempat umum terbuka,ataupun gedung mana yang bisa kita pakai untuk penyelenggaraannya?.karena disana nanti semua penghobi berkumpul dan ketemu?.

Salam Papaji.

Cocok pisan.....
Siap Boss.........
Yang lain?........
Salam

Yang dijabarkan p Bagyo diatas adalah realita kondisi ayam adu di Indonesia...selama seni adu ayam masih kental nuansa dan kaitannya dengan perjudian maka harapan untuk mewujudkan turnamen dan pertemuan di tempat umum adalah hal yang mustahil.....

Tapi melihat optimisme dari sebagian rekan2, saya berkeyakinan bahwa sebenarnya kita mampu menggeser atau minimal mengurangi unsur perjudian didalam kegiatan berkesenian ini, dan melalui PAPAJI harapan itu digantungkan untuk menjadikan seni budaya ayam aduan diakui dan diterima oleh masyarakat umum sebagai sebuah hobi yang " wajar " sama halnya dengan hobi2 yang lain.....

Penghobi ayam aduan memang paling top dan sportif...kalo kita cermati komunitas ayam aduan adalah yang paling fair dan mudah akrab satu dengan yang lain sekalipun baru satu 2 kali bertemu kesannya seperti sudah lama kenal, sehingga sering dikatakan pemain ayam itu2 saja..!! padahal kalo benar2 diamati diantara yang " itu2 saja " banyak sekali pemain baru dan muda......

Nah supaya tidak hanya menjadi pembahasan diforum, PAPAJI akan mengakomodasi harapan2 dari membernya dan sudah sepantasnya juga member mendukung sepenuhnya segala kegiatan yang diagendakan oleh PAPAJI...

Kita tunggu dan lihat partisipasi member dalam kegiatan yang diadakan PAPAJI, mulai dari KTA, kaos PAPAJI, Pertemuan dan Turnamen / Partai uji coba yang sudah menggunakan aturan PAPAJI......

Kalo di web tetangga membuka ' rekening donasi ", maka member PAPAJI seharusnya juga wajib mempunyai KTA sebagai identitas dan wujud eksistensi dalam menekuni hobi ayam aduan.....

Salam