Jalan sendiri

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

Jagonantang wrote:

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

tidak setuju !

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

Sependapat dengan anggapannya..ke..ke..ke..ke.... tapi sebenarnya realitanya tidaklah demikian, dari pengurus pusat/daerah pasti memberikan minimal saran dan nasehat juga seringkali pendampingan (hadir) ketika sebuah kepengurusan baru mulai terbentuk dan mengadakan even..............................

PAPAJI adalah paguyuban nirlaba yang berbasis hobi maka sangat dituntut sikap proaktif dari para anggotanya juga kebesaran jiwa, kelapangan dada, keringanan tangan, keluangan waktu dan tidak segan membuka dompet bagi pengurus2nya untuk menjaga eksistensi PAPAJI..........................

Jadi jangan pernah membayangkan kalo menjadi pengurus PAPAJI itu akan mendapatkan keuntungan secara materi, karenanya pengurus daerah dituntut kreatif dan mandiri untuk menghindari tekor dan jangan juga berharap untuk minta disubsidi oleh pusat, maka tidak mudah dan tidak murah menjadi pengurus PAPAJI....................................

Jika bukan seorang penghobi sejati dan rasa cinta begitu dalam untuk melestarikan budaya bangsa serta keinginan kuat untuk menjalin tali silaturahim dengan sesama penghobi, rasanya mustahil seseorang tersebut mau dan bersedia menjadi pengurus PAPAJI..................................

Salam Mandiri................

Hendro wrote:

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

Sependapat dengan anggapannya..ke..ke..ke..ke.... tapi sebenarnya realitanya tidaklah demikian, dari pengurus pusat/daerah pasti memberikan minimal saran dan nasehat juga seringkali pendampingan (hadir) ketika sebuah kepengurusan baru mulai terbentuk dan mengadakan even..............................

PAPAJI adalah paguyuban nirlaba yang berbasis hobi maka sangat dituntut sikap proaktif dari para anggotanya juga kebesaran jiwa, kelapangan dada, keringanan tangan, keluangan waktu dan tidak segan membuka dompet bagi pengurus2nya untuk menjaga eksistensi PAPAJI..........................

Jadi jangan pernah membayangkan kalo menjadi pengurus PAPAJI itu akan mendapatkan keuntungan secara materi, karenanya pengurus daerah dituntut kreatif dan mandiri untuk menghindari tekor dan jangan juga berharap untuk minta disubsidi oleh pusat, maka tidak mudah dan tidak murah menjadi pengurus PAPAJI....................................

Jika bukan seorang penghobi sejati dan rasa cinta begitu dalam untuk melestarikan budaya bangsa serta keinginan kuat untuk menjalin tali silaturahim dengan sesama penghobi, rasanya mustahil seseorang tersebut mau dan bersedia menjadi pengurus PAPAJI..................................

Salam Mandiri................

wild4n wrote:mengenai piagam atau sertifikat dan piala apakah sama disainnya seperti di pusat...
Satu lagi saran buat pengurus agar di buat semacam database tentang ayam" yg telah mendapat sertifikat dan prestasinya di papaji..atau kumpulan" ayam" champion...

Hendro wrote:

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

Sependapat dengan anggapannya..ke..ke..ke..ke.... tapi sebenarnya realitanya tidaklah demikian, dari pengurus pusat/daerah pasti memberikan minimal saran dan nasehat juga seringkali pendampingan (hadir) ketika sebuah kepengurusan baru mulai terbentuk dan mengadakan even..............................

PAPAJI adalah paguyuban nirlaba yang berbasis hobi maka sangat dituntut sikap proaktif dari para anggotanya juga kebesaran jiwa, kelapangan dada, keringanan tangan, keluangan waktu dan tidak segan membuka dompet bagi pengurus2nya untuk menjaga eksistensi PAPAJI..........................

Jadi jangan pernah membayangkan kalo menjadi pengurus PAPAJI itu akan mendapatkan keuntungan secara materi, karenanya pengurus daerah dituntut kreatif dan mandiri untuk menghindari tekor dan jangan juga berharap untuk minta disubsidi oleh pusat, maka tidak mudah dan tidak murah menjadi pengurus PAPAJI....................................

Jika bukan seorang penghobi sejati dan rasa cinta begitu dalam untuk melestarikan budaya bangsa serta keinginan kuat untuk menjalin tali silaturahim dengan sesama penghobi, rasanya mustahil seseorang tersebut mau dan bersedia menjadi pengurus PAPAJI..................................

Salam Mandiri................

sukarjo wrote:1. Proses pendirian PAPAJI Cabang. Sepanjang pengetahuan sy tdk ada dukungan dr level atas, baik dukungan motivasi ataupun teknis pembentukan cabang. Juga dukungan dana sbg bantuan yg mrp wujud kpedulian n peran bpk asuh dr PAPAJI level d atasnya.


Dukungan dari atas pasti ada, sedangkan motivasi memang mutlak harus dimiliki oleh setiap member yang ingin bersama sama membangun PAPAJI di daerah, jika tidak punya motivasi yang sejalan dengan nafas PAPAJI ya berarti belum siap untuk membentuk kepengurusan tersebut.............................

Teknis pembentukan sudah sering dibahas dan jika belum jelas maka member harus proaktif bertanya, bagaimana kita bisa tahu kalo ada kendala jika tidak ada pertanyaan atau pernyataan dari cabang/daerah ?...................................

Soal dana sudah dijelaskan bahwa PAPAJI adalah organisasi nirlaba sehingga setiap daerah/cabang memang harus kreatif dan mandiri dalam mencari dan mengumpulkan dana sendiri untuk mengelola organisasi...............................

Menjadi pengurus PAPAJI haruslah seorang yang tangguh secara mental karena penilaian negatif selalu akan didapatkan sekalipun sudah bekerja keras dengan tulus............................

Harus selalu siap meluangkan waktu, dana dan pikiran tanpa pernah berpikir untung rugi karena komitmen menjaga eksistensi PAPAJI................................

Salam tebal mental................

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

sukarjo wrote:1. Proses pendirian PAPAJI Cabang. Sepanjang pengetahuan sy tdk ada dukungan dr level atas, baik dukungan motivasi ataupun teknis pembentukan cabang. Juga dukungan dana sbg bantuan yg mrp wujud kpedulian n peran bpk asuh dr PAPAJI level d atasnya.

herry_milanisti wrote:

Jagonantang wrote:

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

tidak setuju !

Ojo galak-galak to om kriwil...
Mungkin Mas Sukarjo menanyakan ini, karena ada yang menganggap atau berkata begitu (papaji jalan sendiri tanpa koordinasi). Padahal itu mungkin kurang tepat anggapannya
Lah aku aja berusaha mewujudkan cabang Papaji disini, lagek golek anggota uangele poll.. ahahaha...

Salam
Herry

Jagonantang wrote:

herry_milanisti wrote:

Jagonantang wrote:

sukarjo wrote:Maaf ...sependapatkah senior2 thdp anggapan bahwa PAPAJI ini berjalan sendiri-sendiri.Mulai dari proses pendirian sampai dengan ke teknis ngadain kontes/latber/kumpul2, tidak ada bantuan/sumbang tenaga/sumbang pikiran/pendampingan dr level PAPAJI di atas nya. Tidak ada program penjadwalan yg teratur atas pelaksanaan kontes/latber mulai dr pusat sampai ke ranting. trim

tidak setuju !

Ojo galak-galak to om kriwil...
Mungkin Mas Sukarjo menanyakan ini, karena ada yang menganggap atau berkata begitu (papaji jalan sendiri tanpa koordinasi). Padahal itu mungkin kurang tepat anggapannya
Lah aku aja berusaha mewujudkan cabang Papaji disini, lagek golek anggota uangele poll.. ahahaha...

Salam
Herry

pertanyaanyakan sependapatkah ? atau dg kata lain setujukah ?
ya nggak setujulah, lha wong saya dan mungkin mas ary kan yang selalu dimintain advis dan tempat keluhan teman teman daerah. bagaimana membuat kepengurusan dan tetek bengek prosedur pengadaan kegiatan. ya mungkin tidak sesuai yang teman teman harapkan. tapi begitulah adanya. karena dlm hal kegiatan didaerah masing masing tentunya disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah tsb.
sbg contoh ; jogya, betapapun kita berusaha mengikuti alur, tetap saja ada hambatannya. sementara jakarta, walaupun dengan cara bergerilya, kegiatan tetap dapat terlaksana.
so, dalam hal ini, sementara ini pusat memang hanya dapat memberikan pengukuhan dan arahan. selebihnya pintar pintar pengurus cabang dan ranting mengelola paguyuban / organisasi. untuk garis besar haluan paguyuban silahkan berpedoman pada AD/ART.

salam papaji.

mansah wrote:Jadi memang perlu MUNAS yg terselenggara dengan baik untuk membahas AD/ART, petunjuk pelaksanaan kegiatam-agar seragam-, pembentukan pengurus Daerah, mekanisme subsidi keuangan terhadap Pengda Baru, dan banyak hal lain termasuk silaturahmi AKBAR... Jadi selain tau nick name di forum juga bs liad bentuk ASELI dan bercengkrama dengan setiap org yg ada di forum..

Lilik HAP wrote:

mansah wrote:Jadi memang perlu MUNAS yg terselenggara dengan baik untuk membahas AD/ART, petunjuk pelaksanaan kegiatam-agar seragam-, pembentukan pengurus Daerah, mekanisme subsidi keuangan terhadap Pengda Baru, dan banyak hal lain termasuk silaturahmi AKBAR... Jadi selain tau nick name di forum juga bs liad bentuk ASELI dan bercengkrama dengan setiap org yg ada di forum..

Segera didanai agar Munas dpt terselenggara dgn baik dan benar!.

sukarjo wrote:2. AD/ART
Sepanjang pengetahuan sy (sbg ilustrasi Papaji Cabang Solo Raya),sejak proses berdiri hingga hari ini, belum mendapat kiriman AD/ART/aturan organisasi baik dlm bentuk softcopy ataupun hardcopy. Hal tsb membuat bingung dlm proses mnjlnkan paguyuban. Trutama kaitanx dg bgmn standarisasi perekrutan n pengukuhan anggota, bgmn hrs membuat program (apakah menyesuaikan program Papaji pusat n daerah atokah bikin sendiri), tatanaskah surat menyurat (termasuk bentuk n design stempel) dan susunan alat/struktur organisasi.
Trim