Bumi Itu Hidup
+4
phantom lord
den bagus
kasifalham
Kembangsawit
8 posters
Halaman 1 dari 1
Bumi Itu Hidup
Bumi itu hidup…
Di setiap bangun pagi aku selalu mendengar suara kicau burung, ayam berkokok, serta daun kering rontok dari dahannya jatuh sendirinya tertiup hembusan angin yang dingin. Akupun membuka kedua bola mata yang dari awalnya tertutup oleh kelopak – kelopak mataku karena lelah dan lelap tertidur.
Jendela kamar aku buka, sesekali aku termenung melihat sejuknya hawa pagi nan damai, merasakan nikmatnya menguap seraya melepas kantuk yang masih tersisa. Sejenak kemudian aku teringat renunganku kala itu yaitu gerak matahari pagi hingga menjelang malam, hujan dan terik kemarau, hembusan angin serta tumbuhnya berbagai tanaman, dan segala hewan serta jenisnya. Dalam renungan itu akupun menyamakan dengan tubuhku sendiri, contohnya : gerak matahari sama dengan gerak mataku dari lelap tidur menuju terbukanya kelopak mataku dan tersadar dari tidur, hembusan angin sama dengan nafasku yang teratur saat aku santai hingga nafas tersengal – sengal saat aku berlari, daun rontok sama dengan patahnya rambutku, gunung meletus sama dengan ketika aku sakit batuk dan pilek, tsunami karena meluapnya air laut yang tumpah kedaratan sama dengan saat aku marah dan jengkel emosiku pun tumpah ruah, melihat air hujan yang jatuh dari awan – awan di langit bumi sama dengan saat aku bahagia hingga menitikkan air mata hingga sedihnya aku kemudian menangis.
Terdengarlah bisikan dihati seketika itu “ Aku sedang sedih, tubuhku penuh luka, aku menuju sekarat, aku bahagia namun terlalu perih hati ini, bantulah aku, tolonglah aku yang telah memberikan kalian tempat bertapak…” secara perlahan bisikan itu menghilang seraya aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 6:30 pagi, namun matahari enggan muncul, hanya rintik hujan yang terjatuh dari awan. Oh bisikan itu muncul kembali “ Tolonglah aku, bantu aku menyembuhkan tubuhku…” hilang kembali. Aku sedikit takut karenanya, lalu sekilas aku melihat guratan tanah terkena rintik hujan berbentuk kesedihan teramat sangat, akhirnya aku sadar bisikan itu adalah ungkapan bumi ini. Maka dengan tulisan ini aku membawa kalian semua untuk memberikan kebahagiaan bumi kita dengan menanam kembali jutaan pohon yang telah ditebang, mengisi kembali bakau yang melindungi pantai dari erosi, mengurangi pengerukan hasil bumi secara tamak dan rakus, stop polusi yang ditimbulkan asap pabrik maupun kendaraan bermotor, hentikan pertikaian sesama umat manusia dengan bersabar, serta perburuan hewan langka secara membabi buta. Keburukan telah kita timbulkan mengakibatkan bumi kehilangan kebahagiaannya, untuk itu bumipun menangis dan marah.
Berdoalah bersama maka bahagia tumbuh kembang kembali di bumi ini. Ingatlah tulisanku kemudian amalkanlah bahwa Bumi itu hidup! Written by : Ardian Rizal
Di setiap bangun pagi aku selalu mendengar suara kicau burung, ayam berkokok, serta daun kering rontok dari dahannya jatuh sendirinya tertiup hembusan angin yang dingin. Akupun membuka kedua bola mata yang dari awalnya tertutup oleh kelopak – kelopak mataku karena lelah dan lelap tertidur.
Jendela kamar aku buka, sesekali aku termenung melihat sejuknya hawa pagi nan damai, merasakan nikmatnya menguap seraya melepas kantuk yang masih tersisa. Sejenak kemudian aku teringat renunganku kala itu yaitu gerak matahari pagi hingga menjelang malam, hujan dan terik kemarau, hembusan angin serta tumbuhnya berbagai tanaman, dan segala hewan serta jenisnya. Dalam renungan itu akupun menyamakan dengan tubuhku sendiri, contohnya : gerak matahari sama dengan gerak mataku dari lelap tidur menuju terbukanya kelopak mataku dan tersadar dari tidur, hembusan angin sama dengan nafasku yang teratur saat aku santai hingga nafas tersengal – sengal saat aku berlari, daun rontok sama dengan patahnya rambutku, gunung meletus sama dengan ketika aku sakit batuk dan pilek, tsunami karena meluapnya air laut yang tumpah kedaratan sama dengan saat aku marah dan jengkel emosiku pun tumpah ruah, melihat air hujan yang jatuh dari awan – awan di langit bumi sama dengan saat aku bahagia hingga menitikkan air mata hingga sedihnya aku kemudian menangis.
Terdengarlah bisikan dihati seketika itu “ Aku sedang sedih, tubuhku penuh luka, aku menuju sekarat, aku bahagia namun terlalu perih hati ini, bantulah aku, tolonglah aku yang telah memberikan kalian tempat bertapak…” secara perlahan bisikan itu menghilang seraya aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 6:30 pagi, namun matahari enggan muncul, hanya rintik hujan yang terjatuh dari awan. Oh bisikan itu muncul kembali “ Tolonglah aku, bantu aku menyembuhkan tubuhku…” hilang kembali. Aku sedikit takut karenanya, lalu sekilas aku melihat guratan tanah terkena rintik hujan berbentuk kesedihan teramat sangat, akhirnya aku sadar bisikan itu adalah ungkapan bumi ini. Maka dengan tulisan ini aku membawa kalian semua untuk memberikan kebahagiaan bumi kita dengan menanam kembali jutaan pohon yang telah ditebang, mengisi kembali bakau yang melindungi pantai dari erosi, mengurangi pengerukan hasil bumi secara tamak dan rakus, stop polusi yang ditimbulkan asap pabrik maupun kendaraan bermotor, hentikan pertikaian sesama umat manusia dengan bersabar, serta perburuan hewan langka secara membabi buta. Keburukan telah kita timbulkan mengakibatkan bumi kehilangan kebahagiaannya, untuk itu bumipun menangis dan marah.
Berdoalah bersama maka bahagia tumbuh kembang kembali di bumi ini. Ingatlah tulisanku kemudian amalkanlah bahwa Bumi itu hidup! Written by : Ardian Rizal
Kembangsawit- Premium member
- Jumlah posting : 3818
Join date : 29.10.12
Age : 42
Lokasi : Madiun
Re: Bumi Itu Hidup
kasifalham wrote:Kenapa gak sekalian bikin novel mas KS? Nanggung ..
Kembangsawit- Premium member
- Jumlah posting : 3818
Join date : 29.10.12
Age : 42
Lokasi : Madiun
Re: Bumi Itu Hidup
kok sepi trit nya... dah pada bosen kali ya...????
den bagus- kopral
- Jumlah posting : 35
Join date : 29.08.12
Re: Bumi Itu Hidup
Males ngedengerin kompresor kali..den bagus wrote:kok sepi trit nya... dah pada bosen kali ya...????
phantom lord- Kapten
- Jumlah posting : 317
Join date : 02.05.11
Re: Bumi Itu Hidup
Written by : Ardian Rizal. Yakiin ini tulisan anda...??Kembangsawit wrote:Bumi itu hidup…
Di setiap bangun pagi aku selalu mendengar suara kicau burung, ayam berkokok, serta daun kering rontok dari dahannya jatuh sendirinya tertiup hembusan angin yang dingin. Akupun membuka kedua bola mata yang dari awalnya tertutup oleh kelopak – kelopak mataku karena lelah dan lelap tertidur.
Jendela kamar aku buka, sesekali aku termenung melihat sejuknya hawa pagi nan damai, merasakan nikmatnya menguap seraya melepas kantuk yang masih tersisa. Sejenak kemudian aku teringat renunganku kala itu yaitu gerak matahari pagi hingga menjelang malam, hujan dan terik kemarau, hembusan angin serta tumbuhnya berbagai tanaman, dan segala hewan serta jenisnya. Dalam renungan itu akupun menyamakan dengan tubuhku sendiri, contohnya : gerak matahari sama dengan gerak mataku dari lelap tidur menuju terbukanya kelopak mataku dan tersadar dari tidur, hembusan angin sama dengan nafasku yang teratur saat aku santai hingga nafas tersengal – sengal saat aku berlari, daun rontok sama dengan patahnya rambutku, gunung meletus sama dengan ketika aku sakit batuk dan pilek, tsunami karena meluapnya air laut yang tumpah kedaratan sama dengan saat aku marah dan jengkel emosiku pun tumpah ruah, melihat air hujan yang jatuh dari awan – awan di langit bumi sama dengan saat aku bahagia hingga menitikkan air mata hingga sedihnya aku kemudian menangis.
Terdengarlah bisikan dihati seketika itu “ Aku sedang sedih, tubuhku penuh luka, aku menuju sekarat, aku bahagia namun terlalu perih hati ini, bantulah aku, tolonglah aku yang telah memberikan kalian tempat bertapak…” secara perlahan bisikan itu menghilang seraya aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 6:30 pagi, namun matahari enggan muncul, hanya rintik hujan yang terjatuh dari awan. Oh bisikan itu muncul kembali “ Tolonglah aku, bantu aku menyembuhkan tubuhku…” hilang kembali. Aku sedikit takut karenanya, lalu sekilas aku melihat guratan tanah terkena rintik hujan berbentuk kesedihan teramat sangat, akhirnya aku sadar bisikan itu adalah ungkapan bumi ini. Maka dengan tulisan ini aku membawa kalian semua untuk memberikan kebahagiaan bumi kita dengan menanam kembali jutaan pohon yang telah ditebang, mengisi kembali bakau yang melindungi pantai dari erosi, mengurangi pengerukan hasil bumi secara tamak dan rakus, stop polusi yang ditimbulkan asap pabrik maupun kendaraan bermotor, hentikan pertikaian sesama umat manusia dengan bersabar, serta perburuan hewan langka secara membabi buta. Keburukan telah kita timbulkan mengakibatkan bumi kehilangan kebahagiaannya, untuk itu bumipun menangis dan marah.
Berdoalah bersama maka bahagia tumbuh kembang kembali di bumi ini. Ingatlah tulisanku kemudian amalkanlah bahwa Bumi itu hidup! Written by : Ardian Rizal
Re: Bumi Itu Hidup
berharap bisa menggugah rasa,
usaha yang baik dari mas KS.
lanjutkan !
usaha yang baik dari mas KS.
lanjutkan !
Jagonantang- Premium member
- Jumlah posting : 1856
Join date : 15.08.08
Lokasi : pondok kelapa,jakarta timur
Re: Bumi Itu Hidup
berharap bisa menggugah rasa,
usaha yang baik dari mas KS.
lanjutkan !
usaha yang baik dari mas KS.
lanjutkan !
Jagonantang- Premium member
- Jumlah posting : 1856
Join date : 15.08.08
Lokasi : pondok kelapa,jakarta timur
Re: Bumi Itu Hidup
Moreiro wrote:Written by : Ardian Rizal. Yakiin ini tulisan anda...??Kembangsawit wrote:Bumi itu hidup…
Di setiap bangun pagi aku selalu mendengar suara kicau burung, ayam berkokok, serta daun kering rontok dari dahannya jatuh sendirinya tertiup hembusan angin yang dingin. Akupun membuka kedua bola mata yang dari awalnya tertutup oleh kelopak – kelopak mataku karena lelah dan lelap tertidur.
Jendela kamar aku buka, sesekali aku termenung melihat sejuknya hawa pagi nan damai, merasakan nikmatnya menguap seraya melepas kantuk yang masih tersisa. Sejenak kemudian aku teringat renunganku kala itu yaitu gerak matahari pagi hingga menjelang malam, hujan dan terik kemarau, hembusan angin serta tumbuhnya berbagai tanaman, dan segala hewan serta jenisnya. Dalam renungan itu akupun menyamakan dengan tubuhku sendiri, contohnya : gerak matahari sama dengan gerak mataku dari lelap tidur menuju terbukanya kelopak mataku dan tersadar dari tidur, hembusan angin sama dengan nafasku yang teratur saat aku santai hingga nafas tersengal – sengal saat aku berlari, daun rontok sama dengan patahnya rambutku, gunung meletus sama dengan ketika aku sakit batuk dan pilek, tsunami karena meluapnya air laut yang tumpah kedaratan sama dengan saat aku marah dan jengkel emosiku pun tumpah ruah, melihat air hujan yang jatuh dari awan – awan di langit bumi sama dengan saat aku bahagia hingga menitikkan air mata hingga sedihnya aku kemudian menangis.
Terdengarlah bisikan dihati seketika itu “ Aku sedang sedih, tubuhku penuh luka, aku menuju sekarat, aku bahagia namun terlalu perih hati ini, bantulah aku, tolonglah aku yang telah memberikan kalian tempat bertapak…” secara perlahan bisikan itu menghilang seraya aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 6:30 pagi, namun matahari enggan muncul, hanya rintik hujan yang terjatuh dari awan. Oh bisikan itu muncul kembali “ Tolonglah aku, bantu aku menyembuhkan tubuhku…” hilang kembali. Aku sedikit takut karenanya, lalu sekilas aku melihat guratan tanah terkena rintik hujan berbentuk kesedihan teramat sangat, akhirnya aku sadar bisikan itu adalah ungkapan bumi ini. Maka dengan tulisan ini aku membawa kalian semua untuk memberikan kebahagiaan bumi kita dengan menanam kembali jutaan pohon yang telah ditebang, mengisi kembali bakau yang melindungi pantai dari erosi, mengurangi pengerukan hasil bumi secara tamak dan rakus, stop polusi yang ditimbulkan asap pabrik maupun kendaraan bermotor, hentikan pertikaian sesama umat manusia dengan bersabar, serta perburuan hewan langka secara membabi buta. Keburukan telah kita timbulkan mengakibatkan bumi kehilangan kebahagiaannya, untuk itu bumipun menangis dan marah.
Berdoalah bersama maka bahagia tumbuh kembang kembali di bumi ini. Ingatlah tulisanku kemudian amalkanlah bahwa Bumi itu hidup! Written by : Ardian Rizal
jaghana- Registered Sellers
- Jumlah posting : 7124
Join date : 01.07.10
Age : 47
Lokasi : matraman jak-tim 085217314302. pin BB 2843A31C
Re: Bumi Itu Hidup
Jagonantang wrote:berharap bisa menggugah rasa,
usaha yang baik dari mas KS.
lanjutkan !
Kembangsawit- Premium member
- Jumlah posting : 3818
Join date : 29.10.12
Age : 42
Lokasi : Madiun
Similar topics
» ETIKA BERFORUM
» HIDUP BARU
» Gaya Hidup
» Buat Rekan2 Papaji Bandung
» Biarkan PAPAJI hidup tenang dan damai
» HIDUP BARU
» Gaya Hidup
» Buat Rekan2 Papaji Bandung
» Biarkan PAPAJI hidup tenang dan damai
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik