Sepenggal Cerita Turnamen antar tim wilayah timur (Jogya)

Salam PAPAJI.............................

Banyaknya cerita dan informasi beredar yang simpang siur mengenai kejadian kemaren sore di acara Turnamen antar tim wilayah timur, atas nama panitia berikut info detil kejadian tersebut..................................

Panitia pelaksana telah menjalankan semua prosedur perijinan yang harus dilakukan terbukti dengan terbitnya ijin tertulis dari pihak Polsek setempat, Tokoh Masayarakat, Kepala Desa dan dan Pimpinan Pondok Pesantren terdekat........................................

Berdasarkan hal2 tersebut maka panitia dengan keyakinan mantap melaksanakan kegiatan ini, jam 9 pagi banyak rekan peserta dan tamu yang sudah datang, panitia melakukan tugas masing2 dan tim juri juga melakukan rapat kecil untuk menyamakan persepsi..................................

Jam 10.30 an acara resmi dibuka oleh Kepala Desa setempat yang dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat, Babinsa, Kepala Pondok Pesantren dan ketika pelaksanaan dikawal oleh 3 anggota berseragam dengan sedan patolinya...................................

Pertandinganpun dimulai dan sudah berjalan 2 partai untuk masing2 arena, dari 4 arena hanya 1 arena yang sudah menghasilkan pemenang karena tim MPF merah langsung menang 2 : 0 atas tim PAPAJI Jogya, sedangkan arena lain masih menyisakan 1 partai yang harus dipertandingkan lagi karena posisi score masih 1 :1................................

Sekitar jam 13.00 datang rombongan pertama 1 mobil truk dalmas dengan beberapa anggota provost yang dipimpin Kanitserse Polres Sleman mereka ditemui oleh panitia dan ditunjukkan semua perijinan yang sudah kita pegang, sekitar 15 menit kemudian datang kasatreskrim Polres Sleman yang mengecek kegiatan dan meminta panitia menghentikan kegiatan, 15 menit kemudian Kapolres Sleman tiba di lokasi dan menyatakan bahwa kegiatan ini dilarang karena belum ada payung hukumnya, menurut beliau karena PAPAJI belum terdaftar atau berada dibawah organisasi semacam KONI atau instansi Dept Kebudayaan dan Pariwisata/Dept Pertanian, maka dianggap belum boleh melakukan kegiatan..................................

8 rekan yang mewakili tim peserta dimintai identitasnya dan difoto bersama seekor ayam untuk bahan pengambilan keterangan dan bukti, total 8 wakil peserta dan 1 ketua panitia diminta ke Polres Sleman, beberapa rekan panitia ikut mengantar dan mendampingi selama pemeriksaan, sekitar jam 8.20 malam pemeriksaan selesai dan kita semua kembali ke rumah masing2......................................

Pagi ini rencana beberapa rekan panitia akan menemui Kapolres untuk mohon arahan tentang berbagai hal terutama menyangkut pelaksanaan kegiatan PAPAJI di masa - masa mendatang.......................................

Atas nama Panitia kami mengucapkan permohonan maaf sebesar - besarnya kepada segenap rekan peserta dan para tamu, atas kejadian ini dan untuk kelanjutan turnamen yang tertunda kita masih menunggu hasil pertemuan dengan Kapolres setempat........................................

Demikian mohon menjadi maklum dan kita berharap semoga kejadian ini merupakan momentum yang baik bagi PAPAJI untuk lebih dikenal luas oleh aparat sampai ditingkat atas, serta akan mendapatkan apresiasi sehingga kedepan memudahkan kita dalam menggelar even2 sejenis dimanapun juga...................................

Salam

hadehhh,,,lagi2 berhubungn dgn oknum...
ini kan sdh pake ijin n non judi pak polisi...

BTW,sipp pa Hendro sdh ada klarifikasi ttg kronologinya dgn cepat...

Waduh pak polisi..

Mudah2an PAPAJI bisa mendapatkan payung hukum yg kuat agar semua kegiatannya dapat terlaksana dengan baik

Amin

Mungkin bisa dijelaskan mas Hendro,..
Yang dimaksud payung hukum yang bener itu menurut Pihak Kepolisian (khususnya DIY) yang bagaimana ?
Padahal untuk daerah lain sudah pernah berjalan dan tidak ada masalah.
Atau memang itu kebijakan khusus DIY ?

hal ini sangat penting mengingat Papaji pusat di Jakarta, tentunya kalo harus demikian, masing-masing daerah harus memiliki payung hukum yang tepat sesuai daerah masing-masing.

salam sharing

Hendro wrote:Salam PAPAJI.............................

Banyaknya cerita dan informasi beredar yang simpang siur mengenai kejadian kemaren sore di acara Turnamen antar tim wilayah timur, atas nama panitia berikut info detil kejadian tersebut..................................

Panitia pelaksana telah menjalankan semua prosedur perijinan yang harus dilakukan terbukti dengan terbitnya ijin tertulis dari pihak Polsek setempat, Tokoh Masayarakat, Kepala Desa dan dan Pimpinan Pondok Pesantren terdekat........................................

Berdasarkan hal2 tersebut maka panitia dengan keyakinan mantap melaksanakan kegiatan ini, jam 9 pagi banyak rekan peserta dan tamu yang sudah datang, panitia melakukan tugas masing2 dan tim juri juga melakukan rapat kecil untuk menyamakan persepsi..................................

Jam 10.30 an acara resmi dibuka oleh Kepala Desa setempat yang dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat, Babinsa, Kepala Pondok Pesantren dan ketika pelaksanaan dikawal oleh 3 anggota berseragam dengan sedan patolinya...................................

Pertandinganpun dimulai dan sudah berjalan 2 partai untuk masing2 arena, dari 4 arena hanya 1 arena yang sudah menghasilkan pemenang karena tim MPF merah langsung menang 2 : 0 atas tim PAPAJI Jogya, sedangkan arena lain masih menyisakan 1 partai yang harus dipertandingkan lagi karena posisi score masih 1 :1................................

Sekitar jam 13.00 datang rombongan pertama 1 mobil truk dalmas dengan beberapa anggota provost yang dipimpin Kanitserse Polres Sleman mereka ditemui oleh panitia dan ditunjukkan semua perijinan yang sudah kita pegang, sekitar 15 menit kemudian datang kasatreskrim Polres Sleman yang mengecek kegiatan dan meminta panitia menghentikan kegiatan, 15 menit kemudian Kapolres Sleman tiba di lokasi dan menyatakan bahwa kegiatan ini dilarang karena belum ada payung hukumnya, menurut beliau karena PAPAJI belum terdaftar atau berada dibawah organisasi semacam KONI atau instansi Dept Kebudayaan dan Pariwisata/Dept Pertanian, maka dianggap belum boleh melakukan kegiatan..................................

8 rekan yang mewakili tim peserta dimintai identitasnya dan difoto bersama seekor ayam untuk bahan pengambilan keterangan dan bukti, total 8 wakil peserta dan 1 ketua panitia diminta ke Polres Sleman, beberapa rekan panitia ikut mengantar dan mendampingi selama pemeriksaan, sekitar jam 8.20 malam pemeriksaan selesai dan kita semua kembali ke rumah masing2......................................

Pagi ini rencana beberapa rekan panitia akan menemui Kapolres untuk mohon arahan tentang berbagai hal terutama menyangkut pelaksanaan kegiatan PAPAJI di masa - masa mendatang.......................................

Atas nama Panitia kami mengucapkan permohonan maaf sebesar - besarnya kepada segenap rekan peserta dan para tamu, atas kejadian ini dan untuk kelanjutan turnamen yang tertunda kita masih menunggu hasil pertemuan dengan Kapolres setempat........................................

Demikian mohon menjadi maklum dan kita berharap semoga kejadian ini merupakan momentum yang baik bagi PAPAJI untuk lebih dikenal luas oleh aparat sampai ditingkat atas, serta akan mendapatkan apresiasi sehingga kedepan memudahkan kita dalam menggelar even2 sejenis dimanapun juga...................................

Salam

Selamat berjuang dan tetap semangat...

Apa gak bisa diselesaikan dgn jalan "Damai" (dgn pihak Polres) ......??

Win Kastubi wrote:Apa gak bisa diselesaikan dgn jalan "Damai" (dgn pihak Polres) ......??

intinya kalo m aparat yg satu itu emang super ribet,yg lurus2 aja di bikin kusut,yg kriting apalagi,,ahli silat pkknya dah,knp di kasih izin kalo emang alasannya seperti itu????
knp nunggu acara berjalan baru koar2????

Apresiasi kepada segenap panitia dan peserta serta papajier
Dibalik peristiwa ada hikmah yg bisa kita petik
Kesempatan dan peluang tuk sosialisasi, menjelaskan dan klarifikasi serta koordinasi dgn aparat setempat
Kesempatan dan peluang juga buat meminta arahan, petunjuk dan bimbingan
Jalan kedepan semakin cerah
Semoga momen ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin
Tetap semangat dan selamat berjuang
Sukses kita sudah sudah dekat...Insya Allah

tutur prihatin..
dan tetap semangat....

denyGT wrote:tutur prihatin..
dan tetap semangat....

Turut Prihatin atas dihentikannya acara Kontes Nasional PAPAJI wil timur...mudah-mudahan kita mengambil hikmah dari kejadian ini....dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada panitia yang sudah menyiapkan acara ini dengan baik.

Kalau kita lihat ke belakang, minimal ada 3 kali acara ketangkasan ayam yang di bubarkan oleh aparat di wilayah Jogjakarta (2 kali di Bantul dan sekali di Sleman), dari tiga kejadian ini aparat sudah tidak memfokuskan pemeriksaan ke arah PERJUDIAN, akan tetapi ke arah LEGALITAS, jadi intinya organisasi kemasyarakatan tidak boleh berdiri sendiri tetapi harus menginduk ke institusi Pemerintahan atau sejenisnya,(kalau saran kasat intel Polres Bantul pada saat itu KONI atau DINAS PARIWISATA) jadi mungkin mulai sekarang PAPAJI Pusat harus mulai memikirkan kemana PAPAJI sebaiknya menginduk supaya kegiatan seperti ini bisa berjalan di Pusat maupun di semua wilayah.

Salam Hangat,

aji KBF


Salam Hangat,

aji KBF

Semoga terealisasi pertemuan dg kapolresnya
dan dapat menemukan titik temunya untuk
kegiatan PAPAJI selanjutnya...
Selamat mas Hendro semoga cepat selesai urusannya...

Papaji sdh punya Akte Notaris klo ditanyakan payung hukumnya..
Papaji juga sudah punya AD/ART..

Mengenai penganiayaan binatang? Adu domba di Garut? Karapan sapi di Madura?
Karena kedua pertandingan tersebut yang juga mengakibatkan cidera pada binatang berada dibawah naungan Dinas Pariwisata?

Lalu bagaimana dengan adu jotos manusia seperti tinju, karate, taelwondo dsb? Apa pasal penganiayaan hewan lebih tinggi dari penganiayaan manusia? Sama2 mengakibatkan cidera toh?
Karena sudah ada induk organisasinya? Lalu apa bedanya dengan Papaji? Sama2 bentuk organisasi/perkumpulan yang sudah memiliki Akte Nortaris sebagai payung hukumnya dan juga AD/ART. Toh beladiri yang disebutkan diatas juga organisasi/perkumpulan yang OTONOM yang tidak tunduk atau berada di bawah naungan instansi pemerintah manapun..

So, semua bisa dijelaskan asal kita bisa berargumen.. Karena tujuan Papaji yang utama hanyalah untuk melestarikan budaya peninggalan leluhur yang selama ini di mata masyarakat hanya diidentikkan dengan judi..

Good luck utk teman2 yang hari ini menuju polres sleman utk mensosialisasikan kegiatan Papaji di Polres Sleman... Semoga bapak2 aparat bisa menerima tujuan serta visi-misi Papaji agar putaran kedua turnamen Wilayah Timur bisa dilaksanakan tanpa ada lagi ada kendala...

Semangat!!!!

Salam Guyub selalu...

cak nur wrote:Mungkin bisa dijelaskan mas Hendro,..
Yang dimaksud payung hukum yang bener itu menurut Pihak Kepolisian (khususnya DIY) yang bagaimana ?
Padahal untuk daerah lain sudah pernah berjalan dan tidak ada masalah.
Atau memang itu kebijakan khusus DIY ?

hal ini sangat penting mengingat Papaji pusat di Jakarta, tentunya kalo harus demikian, masing-masing daerah harus memiliki payung hukum yang tepat sesuai daerah masing-masing.

salam sharing

Payung Hukum organisasi adalah adanya AD/ART yg disahkan oleh notaris serta terdaftar di Dep. Kehakiman.

Untuk wilayaha atau cabang didaerah semua mengacu pada AD/ART pusat. dengan demikian Account bendahara hanya 1 yakni dipusat.

Jika ingin membentuk cabang. Pusat harus memberikan SK atau surat pengangkatan pengurus cabang daerah, untuk bisa membuka account an/ cab/daerah.

Biasanya begitulah payung hukum suatu badan,ormas,perkumpulan,asosiasi
tapi sebaiuknya dicek lagi ke notaris pegnrus Pusat

Ora mudeng blas masalah organisasi2an

Yang jelas.....tinggal mau manut apa mau ngeyel sama polisi

Kalo mau ngeyel.....tinggal digugat aja di pengadilan

Kalo mau manut.....ya dituruti aja maunya tuh polisi2

Soale yo mbingungi banget. Ijin dikasih kok yo dibubarke.

La yg ngasih ijin Polisi mana to... Nanti udah dapet ijin dari Polres....malah dibubarke Polda....sami mawon.

Sori....kalo ikut2an komen


Piss....

Terima kasih kepada semua teman teman yang terlibat di penyisihan wilayah timur.
Sibuknya pusat mengawal penyisihan di wilayah barat dan tersitanya waktu untuk mencari cara menggenapkan peserta menjadi 16 team untuk wilayah timur, terlewatkanlah antisipasi untuk tidak terulangnya kembali penghadangan aparat pada event ayam laga di Jogyakarta.

Meski issuenya sudah bergeser dari judi ke payung hukum/legalitas, namun tak urung membuat waktu kita terbuang. untuk menatanya kembali tentu kita butuh waktu dan juga biaya. ini yang menjadi tantangan baru dalam event ini.

Sudah lama memang ada masukan dari teman teman di Jogya juga di Medan (Sumut) untuk segera Papaji merapatkan , menginduk kepada instantsi kepemerintahan. namun ada juga yang memberi masukan kalau kita bisa berdiri secara independen.

Apapun tantangannya, event ini harus tetap berjalan, begitu juga Papaji, menginduk ataupun tidak kita akan tetap mengadakan kegiatan sesuai visi dan misi yang kita tetapkan.

Tetaplah semangat, rapatkan barisan, semoga ini adalah titik tolak lancarnya perijinan pada kegiatan Papaji atau ayam adu non judi di Jogya khususnya dan tanah air pada umumnya.

Salam Papaji.

Saran agar papaji menginduk pada instansi pemerintah adlh usulan yg baik.
Tapi kalau dibilang papaji tidak memiliki payung hukum, sy protes keras.

PAPAJI merupakan organisasi berbadan hukum yg sudah tercatat di depkumham.
Jadi alasan papaji tidak memiliki legalitas merupakan alasan yg mengada2.

Merpati balap, perkutut, burung kicau, tidak menginduk ke instansi manapun. Tapi mereka bisa menjalankan kegiatan dgn bebas.

Adu ayam, adu jangkrik, semua boleh dilakukan sepanjang ada ijin dari kepolisian.
Papaji sudah mengantongi ijin, tapi masih saja dipermasalahkan.

Sy pribadi kecewa dan sedih dgn perlakuan ini.
Atas nama panitia dan papaji pusat, sy menghaturkan permohonan maaf sebesar2nya atas kejadian kemarin.

turut prihatin ....ini hanya ujian kecil yakin sajalah kita bisa melewatinya ..

tetap semangat....

- Legalitas dari KONI.., tdk mungkin bisa didapat.. Krn laga-ayam tidak termasuk dlm kategori OLAH-RAGA...!
- Legalitas dari Kementrian Pertanian, hanya berkaitan dgn ijin PETERNAKAN nya...!
- Legalitas dari Kementrian Kebudayaan & Pariwisata lah satu2nya yg (mungkin) perlu kita kantongi...!

Sekalipun Akta pendirian & Ad-Art (Notaris) dan legalitas dari Kementrian Kebudayaan&Pariwisata telah kita punyai.., ijin2 lainnya, tetap.....harus kita kantongi...!
Antara lain..: Ijin Penyelenggaraan Kegiatan...! (Dari aparat2 setempat. - misalnya.: Polisi., Lurah.., dll..!)
Dan hal ini., yg kadang2 bikin "Ribet"...!
Apalagi...kl dilingkungan tempat penyelenggaraan., ada Ormas2 yg cukup vokal.., seperti.: FPI., Forkabi....,dll...!

Mudah2an rekan-rekan kita yg sdg mmprjuangkan hal ini., dpt menemukan jalan terbaik nya, dlm ber negosiasi....
Bersabarlah...., dan carilah... Win-win solution....!?
Berjuanglah..., kawan.........
Kami selalu berdoa untukmu........

Salam saya..........

Semoga kejadian kejadian seperti ini semakin menguatkan PAPAJI hingga semakin dapat di terima di masyarakat

kayaknya ada yang sentimen sama acara tunamen nih

Legalitas dari KONI.., tdk mungkin bisa didapat.. Krn laga-ayam tidak termasuk dlm kategori OLAH-RAGA...!
- Legalitas dari Kementrian Pertanian, hanya berkaitan dgn ijin PETERNAKAN nya...!
- Legalitas dari Kementrian Kebudayaan & Pariwisata lah satu2nya yg (mungkin) perlu kita kantongi...!

Sekalipun Akta pendirian & Ad-Art (Notaris) dan legalitas dari Kementrian Kebudayaan&Pariwisata telah kita punyai.., ijin2 lainnya, tetap.....harus kita kantongi...!
Antara lain..: Ijin Penyelenggaraan Kegiatan...! (Dari aparat2 setempat. - misalnya.: Polisi., Lurah.., dll..!)
Dan hal ini., yg kadang2 bikin "Ribet"...!
Apalagi...kl dilingkungan tempat penyelenggaraan., ada Ormas2 yg cukup vokal.., seperti.: FPI., Forkabi....,dll...!

Mudah2an rekan-rekan kita yg sdg mmprjuangkan hal ini., dpt menemukan jalan terbaik nya, dlm ber negosiasi....
Bersabarlah...., dan carilah... Win-win Kastubi....!?
Berjuanglah..., kawan.........
Kami selalu berdoa untukmu........

Salam saya..........

menggemaskan..........

cumi_cumi wrote:kayaknya ada yang sentimen sama acara tunamen nih

. Maaf,ijin rembug. Ketika 1 organisasi semakin menujukkan eksistensinya,semakin banyak pula aral rintangan menghadang. Tapi sy yakin,para pengurus pasti tetap & selalu berjuang untuk kemajuan PAPAJI yg kita cintai ini. Sebagai junior,Hanya doa yg dpt kupersembahkan agar kiranya sgala permasalahan ini selesai. BRAVO PAPAJI. Salam dari Medan.

ibarat pepatah...

"semakin rindang pohon, semakin kencang angin menerpa",

group ini didirikan atas dasar niat yg luhur/murni, melestarikan budaya, non judi, dst...
sy rasa ini hanya proses untuk memantapkan langkah PAPAJI kedepan, memang ada rasa jengkel ketika mengetahui apalagi mengalami masalah ini, tp kami harap pengurus/personal PAPAJI yang akan ambil bagian dlm penyelesaian mslh ini tetap legowo dan bijaksana untuk mengikuti proses selanjutnya. sy pribadi hanya bs mendoakan spy para pengurus tdk menyerah dan tetap semangat menyelesaikan masalah ini, pasti ada hikmahnya nanti...salam..

cumi_cumi wrote:kayaknya ada yang sentimen sama acara tunamen nih

- Tapi., bisa juga...."Amplop"nya....kurang..., boss...!?
Masa iya....., Polsek nya "dapet"....... Polres nya...kagak....!?
Coba aja......PDKT dulu laah....! Sama ajudan Kapolres aja...dulu...! Cari tau di Polsek.., namanya siapa...!? Lalu.., temuin...dan ajak makan2 dulu...! Sambil ngopi2..., tanya2...deh., gimana sebaiknya..., biar bs dpt ijin dari Kapolres...!
Soalnya...., sekali aja, kita dpt ijin..., besok2...., pasti "boleh" juga..!
Intinya....: PDKT dulu...laahhh....! Jangan ber-bantah2...!
Alon-alon....asal kelakon......! Pinter2 aja laah....ber negosiasi......! Hehehheeee.........