Pukulan jenis mana yang lebih sakit

Stevensen wrote:Jadi kesimpulannya sakit(merusak) yg mana senior sklian?? 
Berat lambat(saigon bobot 2,9kg tanpa jalu)
Ringan cepat(birma bobot 2,9kg tanpa jalu)
yg digebukin untul BK yg sama yg dipegangin sebanyak 20x masuk bersih,mgkin +/- bigini pertanyaan Om Ferry Bun??  
ada yg bisa bantu jelasin senior??,  
lebih bagus klo di praktekin,trus di video n di postingin disini..  

Kalo dulu baca2 komik Chinmi, biasanya yg asyik adalah adanya penggabungan ilmu2 kungfu dgn ilmu2 fisika. Misal tarung ayam dianalisa ala Chinmi....mungkin jadinya seperti ini.

Secara teori atau praktek kadang2 susah utk pembuktian dari kata2 berat lambat atau ringan cepat bila ayam punya berat yg sama. Karena ayam adalah menendang di udara. Jadi tendangannya akan mempunyai bobot total dari gabungan berat ayam, bobot pada titik berat dari ttitik utk memukul, besar gaya yg ditimbulkan dari ayunan kaki ayam utk menendang.

Besarnya tenaga yg dikeluarkan ayam utk meloncat akan mempengaruhi kecepatannya. Besarnya tenaga yg dikeluarkan utk mengayun juga memperbesar kecepatannya. Bobot ayam itu sendiri dianggap konstan sebelum memukul dan sesudah memukul dan tdk ada gaya yg hilang tersalurkan ke tanah (tdk menginjak tanah).

Jadi.....logikanya. Semakin cepat pukulannya harusnya semakin besar gayanya (a semakin besar). Jarak utk ukuran tertentu akan mempengaruhi gayanya karena menyangkut dgn besaran a nya juga. Misal kalo ayam terlalu mepet ( jarak tembak kecil percepatan juga kecil) gayanya menjadi kecil. Jarak renggang (jarak tembak besar percepatan besar) gayanya menjadi besar.

Sukur2 kalo ada video trus bisa diukur gaya2, jurus2 ato ilmu2nya ayam. Mungkin bisa lebih asyik daripada baca Chinmi.

Hidup CHINMI !

Sori kalo salah.....namanya juga ngambil dari komik.

ekotepong wrote:

Secara teori atau praktek kadang2 susah utk pembuktian dari kata2 berat lambat atau ringan cepat bila ayam punya berat yg sama. Karena ayam adalah menendang di udara. Jadi tendangannya akan mempunyai bobot total dari gabungan berat ayam, bobot pada titik berat dari ttitik utk memukul, besar gaya yg ditimbulkan dari ayunan kaki ayam utk menendang.

Besarnya tenaga yg dikeluarkan ayam utk meloncat akan mempengaruhi kecepatannya. Besarnya tenaga yg dikeluarkan utk mengayun juga memperbesar kecepatannya. Bobot ayam itu sendiri dianggap konstan sebelum memukul dan sesudah memukul dan tdk ada gaya yg hilang tersalurkan ke tanah (tdk menginjak tanah).

Jadi.....logikanya. Semakin cepat pukulannya harusnya semakin besar gayanya (a semakin besar). Jarak utk ukuran tertentu akan mempengaruhi gayanya karena menyangkut dgn besaran a nya juga. Misal kalo ayam terlalu mepet ( jarak tembak kecil percepatan juga kecil) gayanya menjadi kecil. Jarak renggang (jarak tembak besar percepatan besar) gayanya menjadi besar.

permasalahannya; untuk konteks ayam, dengan bobot yang sama tetapi beda postur juga berpengaruh di power, yang baru2 ini aku amati di ayamku, berat di pantat lebih lemah hentakkannya di banding yang berat di dada. Khusus ayam saya, yang pukulannya paling berefek adalah postur tegap dada bidang dan berotot pegangan melebar, dari pantat sampai ke paha meramping, atau pahanya justru ramping gepeng, kaki agak tegak tidak menyiku, batang kaki sedang, berjari ramping pendek. otot kenyal. leher S sedang. persilangan magon X lokal. Lain lagi yang kekar di pantat n pegangan terasa berat dikaki n berbadan panjang leher panjang kekar, kok malah hentakannya biasa saja. semua dari keturunan ayam berpukulan keras.
seni bermain ayam heheh

NUR WAKHID wrote:

ekotepong wrote:

Secara teori atau praktek kadang2 susah utk pembuktian dari kata2 berat lambat atau ringan cepat bila ayam punya berat yg sama. Karena ayam adalah menendang di udara. Jadi tendangannya akan mempunyai bobot total dari gabungan berat ayam, bobot pada titik berat dari ttitik utk memukul, besar gaya yg ditimbulkan dari ayunan kaki ayam utk menendang.

Besarnya tenaga yg dikeluarkan ayam utk meloncat akan mempengaruhi kecepatannya. Besarnya tenaga yg dikeluarkan utk mengayun juga memperbesar kecepatannya. Bobot ayam itu sendiri dianggap konstan sebelum memukul dan sesudah memukul dan tdk ada gaya yg hilang tersalurkan ke tanah (tdk menginjak tanah).

Jadi.....logikanya. Semakin cepat pukulannya harusnya semakin besar gayanya (a semakin besar). Jarak utk ukuran tertentu akan mempengaruhi gayanya karena menyangkut dgn besaran a nya juga. Misal kalo ayam terlalu mepet ( jarak tembak kecil percepatan juga kecil) gayanya menjadi kecil. Jarak renggang (jarak tembak besar percepatan besar) gayanya menjadi besar.

permasalahannya; untuk konteks ayam, dengan bobot yang sama tetapi beda postur juga berpengaruh di power, yang baru2 ini aku amati di ayamku, berat di pantat lebih lemah hentakkannya di banding yang berat di dada. Khusus ayam saya,  yang pukulannya paling berefek adalah postur tegap dada bidang dan berotot pegangan melebar, dari pantat sampai ke paha meramping, atau pahanya justru ramping gepeng, kaki agak tegak tidak menyiku, batang kaki sedang, berjari ramping pendek. otot kenyal. leher S sedang. persilangan magon X lokal. Lain lagi yang kekar di pantat n pegangan terasa berat dikaki n berbadan panjang leher panjang kekar, kok malah hentakannya biasa saja. semua dari keturunan ayam berpukulan keras.
seni bermain ayam heheh

sy pernah liat ayam postur pendek batang kaki besar, mainnya kaya ayam bego, tengoknya hampir ga ada, tapi pukulan depan gombelnya ngeri, seumur2 baru liat pukulan seberat itu, ga sampe seronde ayam lawan muntah darah, kalo luka dilihat dri lehernya menghitam

ekotepong wrote:

Stevensen wrote:Jadi kesimpulannya sakit(merusak) yg mana senior sklian?? 
Berat lambat(saigon bobot 2,9kg tanpa jalu)
Ringan cepat(birma bobot 2,9kg tanpa jalu)
yg digebukin untul BK yg sama yg dipegangin sebanyak 20x masuk bersih,mgkin +/- bigini pertanyaan Om Ferry Bun??  
ada yg bisa bantu jelasin senior??,  
lebih bagus klo di praktekin,trus di video n di postingin disini..  

Kalo dulu baca2 komik Chinmi, biasanya yg asyik adalah adanya penggabungan ilmu2 kungfu dgn ilmu2 fisika. Misal tarung ayam dianalisa ala Chinmi....mungkin jadinya seperti ini.

Secara teori atau praktek kadang2 susah utk pembuktian dari kata2 berat lambat atau ringan cepat bila ayam punya berat yg sama. Karena ayam adalah menendang di udara. Jadi tendangannya akan mempunyai bobot total dari gabungan berat ayam, bobot pada titik berat dari ttitik utk memukul, besar gaya yg ditimbulkan dari ayunan kaki ayam utk menendang.

Besarnya tenaga yg dikeluarkan ayam utk meloncat akan mempengaruhi kecepatannya. Besarnya tenaga yg dikeluarkan utk mengayun juga memperbesar kecepatannya. Bobot ayam itu sendiri dianggap konstan sebelum memukul dan sesudah memukul dan tdk ada gaya yg hilang tersalurkan ke tanah (tdk menginjak tanah).

Jadi.....logikanya. Semakin cepat pukulannya harusnya semakin besar gayanya (a semakin besar). Jarak utk ukuran tertentu akan mempengaruhi gayanya karena menyangkut dgn besaran a nya juga. Misal kalo ayam terlalu mepet ( jarak tembak kecil percepatan juga kecil) gayanya menjadi kecil. Jarak renggang (jarak tembak besar percepatan besar) gayanya menjadi besar.

Sukur2 kalo ada video trus bisa diukur gaya2, jurus2 ato ilmu2nya ayam. Mungkin bisa lebih asyik daripada baca Chinmi.

Hidup CHINMI !

Sori kalo salah.....namanya juga ngambil dari komik.

Jadi klo dari bro EKOTEPONG yg menghitung secara matematis pukul BIRMA yg lebih sakit,hidup BIRMA,hehehe...(Birma kecepatan pukul lbh tinggi+jarak pukul lbh jauh=timpuk)
trus utk pukul BK/SAIGON apa otot leher berpengaruh jg??,krna kelihatannya selain kecepatan kaki menuju sasaran,sasaran jg dipatuk ma paruh trus ditarik kearah kaki(pake otot leher)...
Tambah bingung lg dah,krna BK kecepatan kaki menuju sasaran+sasaran menuju kaki,.
klo BIRMA bisa timpuk ke sasaran yg lg berdiri diam,bisa jg timpuk ke ssrn yg melompat datang(nyergap musuh yg lg nimpuk jg)  
ayo,ditunggu pendapat senior lainnya...   

ekotepong wrote:

Stevensen wrote:Jadi kesimpulannya sakit(merusak) yg mana senior sklian?? 
Berat lambat(saigon bobot 2,9kg tanpa jalu)
Ringan cepat(birma bobot 2,9kg tanpa jalu)
yg digebukin untul BK yg sama yg dipegangin sebanyak 20x masuk bersih,mgkin +/- bigini pertanyaan Om Ferry Bun??  
ada yg bisa bantu jelasin senior??,  
lebih bagus klo di praktekin,trus di video n di postingin disini..  

Kalo dulu baca2 komik Chinmi, biasanya yg asyik adalah adanya penggabungan ilmu2 kungfu dgn ilmu2 fisika. Misal tarung ayam dianalisa ala Chinmi....mungkin jadinya seperti ini.

Secara teori atau praktek kadang2 susah utk pembuktian dari kata2 berat lambat atau ringan cepat bila ayam punya berat yg sama. Karena ayam adalah menendang di udara. Jadi tendangannya akan mempunyai bobot total dari gabungan berat ayam, bobot pada titik berat dari ttitik utk memukul, besar gaya yg ditimbulkan dari ayunan kaki ayam utk menendang.

Besarnya tenaga yg dikeluarkan ayam utk meloncat akan mempengaruhi kecepatannya. Besarnya tenaga yg dikeluarkan utk mengayun juga memperbesar kecepatannya. Bobot ayam itu sendiri dianggap konstan sebelum memukul dan sesudah memukul dan tdk ada gaya yg hilang tersalurkan ke tanah (tdk menginjak tanah).

Jadi.....logikanya. Semakin cepat pukulannya harusnya semakin besar gayanya (a semakin besar). Jarak utk ukuran tertentu akan mempengaruhi gayanya karena menyangkut dgn besaran a nya juga. Misal kalo ayam terlalu mepet ( jarak tembak kecil percepatan juga kecil) gayanya menjadi kecil. Jarak renggang (jarak tembak besar percepatan besar) gayanya menjadi besar.

Sukur2 kalo ada video trus bisa diukur gaya2, jurus2 ato ilmu2nya ayam. Mungkin bisa lebih asyik daripada baca Chinmi.

Hidup CHINMI !

Sori kalo salah.....namanya juga ngambil dari komik.

izin nambahkan mas dari cheng_cheng pho ayam...

kalau menurut saya pembahasan seperti ini harus ada batasan dan asumsi dari permasalahan...

Batasan :
berat pukulan dianggap sama
ukuran ayam dianggap sama
teknik ayam dianggap sama

Asumsi :
x) bahwasanya tidak hanya gaya yang dihitung ataupun momemtum, tetapi tekanan ...
dimana kaki merit luas permukaan lebih kecil dan kaki besar mempunyai luas permukaan lebih besar...
----dimana :
kecepatan awal dan kecepatan setelah tumbukan berbeda , maka disitu pasti terdapat akselerasi (a), dimana akselerasi adalah bagian dari gaya (F[gaya]= Massa.akselerasi). dan gaya merupakan bagian dari tekanan (P) dimana tekanan tergantung dari luas permukaan ( kembali ke luasan kaki ayam, besar/kecil) (P=F/A).
x) namun untuk momentum, karena kaki ayam yang besar dianggap lebih berat sedikit daripada kaki ayam yang kecil, maka kita tidak bisa mengabaikan dampak dari momentum yang terjadi. namun masih menggunakan perbandingan perbedaan kecepatan masing-masing jenis kaki.

Contoh masalah :
*) anggap saja kita menggunakan jari kita, tidak usah payah pakai batu yang sakit atau apalah... coba gerakkan jari kita menumbuk kulit kita dengan posisi menunjuk, tumbukkan ke kulit. Bandingkan dengan telapak tangan kita, arahkan dengan kecepatan yang sama. gmana rasanya???
sama halnya dengan kejadia-kejadian di sekitar kita, seperti: 1. paku kenapa ujungnya lancip, 2. kenapa pisau sedikit saja tumpul kita memakainya harus lebih pakai tenaga...

Pembahasan masalah:
*) untuk jari kecil, untuk tekanan otomatis lebih terasa sakitnya, tetapi dari segi momentum memang kurang terasa dampaknya. Beda halnya dengan kaki yang lebih besar, tentu saja kurang tertekan, namun rasa tumbukannya lebih berdampak...

Kesimpulan :
silahkan ambil kesimpulan sesuai selera sendiri sendiri...

CMIIW

NUR WAKHID wrote:

ekotepong wrote:

Secara teori atau praktek kadang2 susah utk pembuktian dari kata2 berat lambat atau ringan cepat bila ayam punya berat yg sama. Karena ayam adalah menendang di udara. Jadi tendangannya akan mempunyai bobot total dari gabungan berat ayam, bobot pada titik berat dari ttitik utk memukul, besar gaya yg ditimbulkan dari ayunan kaki ayam utk menendang.

Besarnya tenaga yg dikeluarkan ayam utk meloncat akan mempengaruhi kecepatannya. Besarnya tenaga yg dikeluarkan utk mengayun juga memperbesar kecepatannya. Bobot ayam itu sendiri dianggap konstan sebelum memukul dan sesudah memukul dan tdk ada gaya yg hilang tersalurkan ke tanah (tdk menginjak tanah).

Jadi.....logikanya. Semakin cepat pukulannya harusnya semakin besar gayanya (a semakin besar). Jarak utk ukuran tertentu akan mempengaruhi gayanya karena menyangkut dgn besaran a nya juga. Misal kalo ayam terlalu mepet ( jarak tembak kecil percepatan juga kecil) gayanya menjadi kecil. Jarak renggang (jarak tembak besar percepatan besar) gayanya menjadi besar.

permasalahannya; untuk konteks ayam, dengan bobot yang sama tetapi beda postur juga berpengaruh di power, yang baru2 ini aku amati di ayamku, berat di pantat lebih lemah hentakkannya di banding yang berat di dada. Khusus ayam saya,  yang pukulannya paling berefek adalah postur tegap dada bidang dan berotot pegangan melebar, dari pantat sampai ke paha meramping, atau pahanya justru ramping gepeng, kaki agak tegak tidak menyiku, batang kaki sedang, berjari ramping pendek. otot kenyal. leher S sedang. persilangan magon X lokal. Lain lagi yang kekar di pantat n pegangan terasa berat dikaki n berbadan panjang leher panjang kekar, kok malah hentakannya biasa saja. semua dari keturunan ayam berpukulan keras.
seni bermain ayam heheh

saya juga pernah denger cerita seperti itu dari orang... daerah bantul juga...
katanya kalau ayam pegangannya mbandul kedepan, cenderung lebih mempunyai konsentrasi pukulan lebih baik daripada ayam yang pegangannya mbandul belakang... tapi itu hanya diceritain orang, ... karena untuk membuktikannya agak susah... harus punnya pembanding yang sepadan dan punya alasan alasan alamiah yang bisa diterima logika ...

CMIIW

Ni pengalamanku baru punya ayam.. iseng2 jajal ayam teman. ayam ku kalah tingggi n kalah berat semua menang ayam teman soalnya ayam ku ayam muda n baru 1 minggu sampai dari jambi. ketika di jajal 5-10 menit ayamku gak bisa mukul main solah slalu kebawah gak bisa keluar dari tekanan slalu kena pukul 3:1, setelah pukul langsung kebawah atau nyayap begitu n seterusnya dan klo kulihat n dicermati pukulan ayam temanku begitu keras sampai2 takut nanti lari ni ayamku maklum ayam muda baru 8 bulan.. namun Yang ku heran setelah lewat 10 menit mulai ada perubahan yang aymku solahnya slalu kebawah kok mulai berani main keatas dan berani mimpin.. gak lama dari itu ayam temanku roboh jatuh dan gak bisa berdiri kena pukul dari belakang...

Administrator wrote:Kalau saling beradu pukul bergantian terus menerus, sy rasa pukulan yg berat lebih membahayakan.
Jadi, ini tergantung juga dari teknik musuhnya.

Tapi secara umum, utk ayam taji, lebih baik yg pukul cepat.
Untuk ayam 'polos' tanpa jalu, lebih baik pukul keras.
Tapi sekali lagi, harus dilihat/disesuaikan juga dgn tekniknya.

Penjelasan bung admin sudah sangat jelas ada 2 type pukulan
1 ayam Jalu = cari ayam yang banyak pukul
2 ayam Polos = enaknya dengan yang pukulannya berat/keras apalagi rajin pukul

pitik izin sedot ilmu bang





ayam mahal belum tentu juara, ayam juara sudah pasti mahal

mantap ulasannya..ilmiah...

ayam jalu cocoknya buat pro, kalee...
ayam keplek/polos tak ada jalu buat kontes, krn umumnya pukulan mantabz,
enak ditonton dan tak usah ribet bungkus2 jalu.

ferry bun wrote:Salam sejahthera untuk kawan-kawan

Nei  ada yang mau ferry tanyakan ke kawan- kawan  papaji  berhubungan rasa sakit sampai ke tulang bagi si penerima pukulan :

Adapun jenis pukulan  pukulannya sebagai berikut dan dengan bobot berat badan ayam yang sama serta akurasi yang sama :
1. Pukulan Berat tapi kecepatan kurang.. ( 0,75detik sampai ke  sasaran  ).
2. Pukulan  Ringan dengan kecepatan tinggi ( 0,3 detik sampai sasaran ).
Sudi kiranya kawan-kawan dapat memberi masukan informasi yang tersebut diatas .

kalo ada pilihan pukulan berat dan kecepatan tinggi itu mantap om