Kangen Latber Individual

Jadi kangen Latber Individual (bukan Tim), meskipun blm pernah ikut jadi peserta. Sy pikir, Latber individu lebih bisa memberikan kesempatan kepada banyak penghoby untuk ikut serta, krn jumlah peserta tidak dibatasi dan juga peserta tidak harus menampilkan jumlah ayam yg ditentukan. Disamping pula biaya pendaftaran yang relatif murah. Hanya sebatas pandangan pribadi, no offense. Makasih

sukarjo wrote:Jadi kangen Latber Individual (bukan Tim), meskipun blm pernah ikut jadi peserta. Sy pikir, Latber individu lebih bisa memberikan kesempatan kepada banyak penghoby untuk ikut serta, krn jumlah peserta tidak dibatasi dan juga peserta tidak harus menampilkan jumlah ayam yg ditentukan. Disamping pula biaya pendaftaran yang relatif murah. Hanya sebatas pandangan pribadi, no offense. Makasih

betul pak,...saya juga begitu,...kangen yang murah tapi meriah, sehingga bisa banyak ketemu teman dari berbagai lapisan. target guyub terpenuhi,....
di DKI sendiri, atau wilayah manapun, agenda latber spt itu mestinya bisa berjalan sekali dalam setiap bulannya.
pertimbangan masalah teknis pelaksanaan, penyelenggara mungkin cenderung lebih memilih per group supaya lebih mudah dikontrol. baik jumlah peserta, jumlah ayam, begitupun pairing dan pertimbangan waktu show time nya.
-----> bisa saja nanti dibuat lagi latber perorangan dengan dengan pembatasan jumlah ayam yang diikut sertakan.

mantapp !

sama kangennya....

kepingin ikutan guyup murah meriah...

cukup bawa ayam 1 ekor n nasi bungkus...

semoga bisa terwujud dalam waktu dekat...

Jagonantang wrote:

sukarjo wrote:Jadi kangen Latber Individual (bukan Tim), meskipun blm pernah ikut jadi peserta. Sy pikir, Latber individu lebih bisa memberikan kesempatan kepada banyak penghoby untuk ikut serta, krn jumlah peserta tidak dibatasi dan juga peserta tidak harus menampilkan jumlah ayam yg ditentukan. Disamping pula biaya pendaftaran yang relatif murah. Hanya sebatas pandangan pribadi, no offense. Makasih

betul pak,...saya juga begitu,...kangen yang murah tapi meriah, sehingga bisa banyak ketemu teman dari berbagai lapisan. target guyub terpenuhi,....
di DKI sendiri, atau wilayah manapun, agenda latber spt itu mestinya bisa berjalan sekali dalam setiap bulannya.
pertimbangan masalah teknis pelaksanaan, penyelenggara mungkin cenderung lebih memilih per group supaya lebih mudah dikontrol. baik jumlah peserta, jumlah ayam, begitupun pairing dan pertimbangan waktu show time nya.
-----> bisa saja nanti dibuat lagi latber perorangan dengan dengan pembatasan jumlah ayam yang diikut sertakan.

mantapp !

Setuju pak..
Yg pntg murah,meriah,guyub dan rutin setiap daerah,mslh hadiah tdk pntg..

Semoga aja bisa terlaksana. Amien...

Jagonantang wrote:

sukarjo wrote:Jadi kangen Latber Individual (bukan Tim), meskipun blm pernah ikut jadi peserta. Sy pikir, Latber individu lebih bisa memberikan kesempatan kepada banyak penghoby untuk ikut serta, krn jumlah peserta tidak dibatasi dan juga peserta tidak harus menampilkan jumlah ayam yg ditentukan. Disamping pula biaya pendaftaran yang relatif murah. Hanya sebatas pandangan pribadi, no offense. Makasih

betul pak,...saya juga begitu,...kangen yang murah tapi meriah, sehingga bisa banyak ketemu teman dari berbagai lapisan. target guyub terpenuhi,....
di DKI sendiri, atau wilayah manapun, agenda latber spt itu mestinya bisa berjalan sekali dalam setiap bulannya.
pertimbangan masalah teknis pelaksanaan, penyelenggara mungkin cenderung lebih memilih per group supaya lebih mudah dikontrol. baik jumlah peserta, jumlah ayam, begitupun pairing dan pertimbangan waktu show time nya.
-----> bisa saja nanti dibuat lagi latber perorangan dengan dengan pembatasan jumlah ayam yang diikut sertakan.

mantapp !

Ide yg perlu dipertimbangkan untuk pengda2 lain.

Jagonantang wrote:

sukarjo wrote:Jadi kangen Latber Individual (bukan Tim), meskipun blm pernah ikut jadi peserta. Sy pikir, Latber individu lebih bisa memberikan kesempatan kepada banyak penghoby untuk ikut serta, krn jumlah peserta tidak dibatasi dan juga peserta tidak harus menampilkan jumlah ayam yg ditentukan. Disamping pula biaya pendaftaran yang relatif murah. Hanya sebatas pandangan pribadi, no offense. Makasih

betul pak,...saya juga begitu,...kangen yang murah tapi meriah, sehingga bisa banyak ketemu teman dari berbagai lapisan. target guyub terpenuhi,....
di DKI sendiri, atau wilayah manapun, agenda latber spt itu mestinya bisa berjalan sekali dalam setiap bulannya.
pertimbangan masalah teknis pelaksanaan, penyelenggara mungkin cenderung lebih memilih per group supaya lebih mudah dikontrol. baik jumlah peserta, jumlah ayam, begitupun pairing dan pertimbangan waktu show time nya.
-----> bisa saja nanti dibuat lagi latber perorangan dengan dengan pembatasan jumlah ayam yang diikut sertakan.

mantapp !

Wah....saya kira saya doang yg kangen latber murah meriah....hehehe....
Ide cemerlang....mantap.

alang wrote:

Jagonantang wrote:

sukarjo wrote:Jadi kangen Latber Individual (bukan Tim), meskipun blm pernah ikut jadi peserta. Sy pikir, Latber individu lebih bisa memberikan kesempatan kepada banyak penghoby untuk ikut serta, krn jumlah peserta tidak dibatasi dan juga peserta tidak harus menampilkan jumlah ayam yg ditentukan. Disamping pula biaya pendaftaran yang relatif murah. Hanya sebatas pandangan pribadi, no offense. Makasih

betul pak,...saya juga begitu,...kangen yang murah tapi meriah, sehingga bisa banyak ketemu teman dari berbagai lapisan. target guyub terpenuhi,....
di DKI sendiri, atau wilayah manapun, agenda latber spt itu mestinya bisa berjalan sekali dalam setiap bulannya.
pertimbangan masalah teknis pelaksanaan, penyelenggara mungkin cenderung lebih memilih per group supaya lebih mudah dikontrol. baik jumlah peserta, jumlah ayam, begitupun pairing dan pertimbangan waktu show time nya.
-----> bisa saja nanti dibuat lagi latber perorangan dengan dengan pembatasan jumlah ayam yang diikut sertakan.

mantapp !

Wah....saya kira saya doang yg kangen latber murah meriah....hehehe....
Ide cemerlang....mantap.

Sama kang, lg nunggu jg..

Hmm......

Buat Kang Diat/Alang..
begimane klo Ciputat mulai duluan?....

mas togok dimadiun..ayam-ayamnya banyak nih...buat acaranya kapan bang..he2

Abang toyib wrote:Hmm......

Buat Kang Diat/Alang..
begimane klo Ciputat mulai duluan?....

Ayooo.
Gratisan aja ya bang. Konsumsi kita patungan dah ceban2 beli gorengan atau nasi uduk.
Hehehe.

Boleh2....
Good Jobz....
Waktunya atur aja dah...

Hehehee...
moga2 aja bisa terealisasikan dan murmer beneran...

Berdasarkan pengalaman 5x mengadakan latber perorangan, panitia selalu mengalami kesulitan dan kerepotan luar biasa terutama ketika menandingkan ayam, banyak peserta membawa lebih dari 3 ekor ayam tapi cuma bawa botoh 1 orang, maka ketika 2 ekor dapat lawan sekaligus salah satu harus ditunda atau dicarikan lawan tanding yang lain karena tidak mungkin 1 orang botoh ngair sekaligus untuk 2 ekor, kesulitan lain adalah jumlah peserta yang tidak terkontrol karena yang datang belakangan juga ingin cepat2 tanding, terutama yang dari luar kota pengen cepet2 dapat tanding dan bisa pulang segera, padahal untuk mencarikan pasangan tanding lebih mudah teorinya daripada praktek di lapangan, pokoknya ribet, mumet dan ruwet puol, sehingga berapapun jumlah panitia ditambah masih kedodoran juga dan ujung2nya dicela katanya panitia pilih kasih dalam mencari tanding, tidak bekerja benar atau tidak profesional dan lain2............................

Berdasarkan pengalaman tersebut pengda Jateng mencoba regulasi baru yaitu Latber antar tim dengan biaya pendaftaran yang sangat terjangkau, sebenarnya sekalipun judulnya "antar tim" tetapi bisa disiasati dengan cara beberapa orang gabung dalam 1 tim, karena formatnya adalah 3 ekor/tim, maka jika 3 orang gabung dalam 1 tim tiap orang cukup bawa masing2 1 ekor.................................

Kelebihan latber antar tim adalah panitia bisa mengkontrol jumlah peserta dan jumlah ayam yang akan bertanding serta memperkirakan waktu pelaksanaannya, sehingga tidak akan terjadi kasus ayam tidak dapat tanding atau waktu pelaksanaan molor dari jadwal yang ditentukan (seperti kasus Latber Bandungan yang sampai jam 8 malam masih tanding karena membludaknya jumlah peserta)..................................

Jadi sebenarnya apapun regulasinya tidak menjadi masalah, Latber perorangan jika panitia siap dan peserta mampu bersikap dewasa oke2 saja atau Latber antar tim jika diantara peserta mau bekerjasama gabung dalam 1 tim justru menunjukkan keakraban dan kesannya lebih guyub...................................

Yang terpenting semangat kebersamaan diantara kita dan biaya latber yang terjangkau oleh semua kalangan member adalah prioritas utama........................................

Salam latber...............

Hendro wrote:Berdasarkan pengalaman 5x mengadakan latber perorangan, panitia selalu mengalami kesulitan dan kerepotan luar biasa terutama ketika menandingkan ayam, banyak peserta membawa lebih dari 3 ekor ayam tapi cuma bawa botoh 1 orang, maka ketika 2 ekor dapat lawan sekaligus salah satu harus ditunda atau dicarikan lawan tanding yang lain karena tidak mungkin 1 orang botoh ngair sekaligus untuk 2 ekor, kesulitan lain adalah jumlah peserta yang tidak terkontrol karena yang datang belakangan juga ingin cepat2 tanding, terutama yang dari luar kota pengen cepet2 dapat tanding dan bisa pulang segera, padahal untuk mencarikan pasangan tanding lebih mudah teorinya daripada praktek di lapangan, pokoknya ribet, mumet dan ruwet puol, sehingga berapapun jumlah panitia ditambah masih kedodoran juga dan ujung2nya dicela katanya panitia pilih kasih dalam mencari tanding, tidak bekerja benar atau tidak profesional dan lain2............................

Berdasarkan pengalaman tersebut pengda Jateng mencoba regulasi baru yaitu Latber antar tim dengan biaya pendaftaran yang sangat terjangkau, sebenarnya sekalipun judulnya "antar tim" tetapi bisa disiasati dengan cara beberapa orang gabung dalam 1 tim, karena formatnya adalah 3 ekor/tim, maka jika 3 orang gabung dalam 1 tim tiap orang cukup bawa masing2 1 ekor.................................

Kelebihan latber antar tim adalah panitia bisa mengkontrol jumlah peserta dan jumlah ayam yang akan bertanding serta memperkirakan waktu pelaksanaannya, sehingga tidak akan terjadi kasus ayam tidak dapat tanding atau waktu pelaksanaan molor dari jadwal yang ditentukan (seperti kasus Latber Bandungan yang sampai jam 8 malam masih tanding karena membludaknya jumlah peserta)..................................

Jadi sebenarnya apapun regulasinya tidak menjadi masalah, Latber perorangan jika panitia siap dan peserta mampu bersikap dewasa oke2 saja atau Latber antar tim jika diantara peserta mau bekerjasama gabung dalam 1 tim justru menunjukkan keakraban dan kesannya lebih guyub...................................

Yang terpenting semangat kebersamaan diantara kita dan biaya latber yang terjangkau oleh semua kalangan member adalah prioritas utama........................................

Salam latber...............

ya gitu maksudnya...ekekekek..

Hendro wrote:Berdasarkan pengalaman 5x mengadakan latber perorangan, panitia selalu mengalami kesulitan dan kerepotan luar biasa terutama ketika menandingkan ayam, banyak peserta membawa lebih dari 3 ekor ayam tapi cuma bawa botoh 1 orang, maka ketika 2 ekor dapat lawan sekaligus salah satu harus ditunda atau dicarikan lawan tanding yang lain karena tidak mungkin 1 orang botoh ngair sekaligus untuk 2 ekor, kesulitan lain adalah jumlah peserta yang tidak terkontrol karena yang datang belakangan juga ingin cepat2 tanding, terutama yang dari luar kota pengen cepet2 dapat tanding dan bisa pulang segera, padahal untuk mencarikan pasangan tanding lebih mudah teorinya daripada praktek di lapangan, pokoknya ribet, mumet dan ruwet puol, sehingga berapapun jumlah panitia ditambah masih kedodoran juga dan ujung2nya dicela katanya panitia pilih kasih dalam mencari tanding, tidak bekerja benar atau tidak profesional dan lain2............................

Berdasarkan pengalaman tersebut pengda Jateng mencoba regulasi baru yaitu Latber antar tim dengan biaya pendaftaran yang sangat terjangkau, sebenarnya sekalipun judulnya "antar tim" tetapi bisa disiasati dengan cara beberapa orang gabung dalam 1 tim, karena formatnya adalah 3 ekor/tim, maka jika 3 orang gabung dalam 1 tim tiap orang cukup bawa masing2 1 ekor.................................

Kelebihan latber antar tim adalah panitia bisa mengkontrol jumlah peserta dan jumlah ayam yang akan bertanding serta memperkirakan waktu pelaksanaannya, sehingga tidak akan terjadi kasus ayam tidak dapat tanding atau waktu pelaksanaan molor dari jadwal yang ditentukan (seperti kasus Latber Bandungan yang sampai jam 8 malam masih tanding karena membludaknya jumlah peserta)..................................

Jadi sebenarnya apapun regulasinya tidak menjadi masalah, Latber perorangan jika panitia siap dan peserta mampu bersikap dewasa oke2 saja atau Latber antar tim jika diantara peserta mau bekerjasama gabung dalam 1 tim justru menunjukkan keakraban dan kesannya lebih guyub...................................

Yang terpenting semangat kebersamaan diantara kita dan biaya latber yang terjangkau oleh semua kalangan member adalah prioritas utama........................................

Salam latber...............

Pemikiran, pengalaman, dan pelaksanaan yg bagus sekali dan pantas diberi apresiasi dr P Hendro. Kita sadari setiap even pasti menyisakan seuatu masalah (PR) dalam pelaksanaannya. Tentunya ada jalan utk meminimalkan masalah tsb. Aturan dan kode etik dibuat utk mengatur, menertibkan dan memudahkan (tanpa merugikan salah satu pihak). Peserta jg hrs tunduk dan patuh trhdp aturan dan kode etik tsb. Simulasinya sbb :
1. banyak peserta membawa lebih dari 3 ekor ayam tapi cuma bawa botoh 1 orang, maka ketika 2 ekor dapat lawan sekaligus salah satu harus ditunda atau dicarikan lawan tanding yang lain karena tidak mungkin 1 orang botoh ngair sekaligus untuk 2 ekor.( PAPAJI membuat aturan yg bisa mewadahi masalah ini, dan peserta hrs sadar diri akan kemampuan SDM yg dimiliki ketika akan membawa ayam dlm jmlh ttt)
2. kesulitan lain adalah jumlah peserta yang tidak terkontrol karena yang datang belakangan juga ingin cepat2 tanding, terutama yang dari luar kota pengen cepet2 dapat tanding dan bisa pulang segera, padahal untuk mencarikan pasangan tanding lebih mudah teorinya daripada praktek di lapangan. (PAPAJI membuat aturan yg bs mewadahi mslh ini, cth adanya aturan nomor antrian atau cara lain -sy kira senior2 lbh pengalaman- dsb utk mengatur kesulitan pengurutan peserta yg akan ditandingkan, peserta hrs memaklumi aturan tsb)
3. Berdasarkan pengalaman tersebut pengda Jateng mencoba regulasi baru yaitu Latber antar tim dengan biaya pendaftaran yang sangat terjangkau. ( pemikiran yg bagus)
4. sebenarnya sekalipun judulnya "antar tim" tetapi bisa disiasati dengan cara beberapa orang gabung dalam 1 tim, karena formatnya adalah 3 ekor/tim, maka jika 3 orang gabung dalam 1 tim tiap orang cukup bawa masing2 1 ekor. ( faktanya tidak mudah utk menyamakan persepsi spek yg cocok dari masing2 ayam dlm 1tim, sedangkan kuota pendaftaran di batasi. trdpt kasus quota pendaftaran hbs duluan ketika spek 3ayam dlm 1tim ditemukan kecocokan)
5. Kelebihan latber antar tim adalah panitia bisa mengkontrol jumlah peserta dan jumlah ayam yang akan bertanding serta memperkirakan waktu pelaksanaannya, sehingga tidak akan terjadi kasus ayam tidak dapat tanding atau waktu pelaksanaan molor dari jadwal yang ditentukan (seperti kasus Latber Bandungan yang sampai jam 8 malam masih tanding karena membludaknya jumlah peserta). (pemikiran yang logis)

Kurang lebihnya mohon maaf. trim

klo pertimbangan saya... jadi panitia itu capek... jadi ya terserah panitia mau ngadain konsep seperti apa. kenyataan dilapangan banyak sekali para pemikir yg mengusulkan idenya tetapi hanya sedikit orang yg rela kerja keras mempersiapkan eventnya. ini klo saya lho...heheheheh

aw wrote:klo pertimbangan saya... jadi panitia itu capek... jadi ya terserah panitia mau ngadain konsep seperti apa. kenyataan dilapangan banyak sekali para pemikir yg mengusulkan idenya tetapi hanya sedikit orang yg rela kerja keras mempersiapkan eventnya. ini klo saya lho...heheheheh

nah ini juga ok tuh...daripada teori terus diungkapkan ga ada hasil dan usaha .. ya pada bae goroh..mending bertindak cekatan...mantap