Istirahatlah dengan tenang, ayamku.....

Ada benarnya kata2 senior papaji. Beternak itu jodoh2an. Dari 8 ekor ayam yang saya siapkan untuk breeding, dua mati sebelum meninggalkan turunan.

Jika beberapa bulan lalu, babon F1 BK mati karena penyakit. Tadi sore lancuran birma yang kusiapkan untuk materi ternakan mati dikandang Bok. Jago yang diboyong dari kandang bg Azis di rumpin saat usia 1 bulan ini mati karena kepalanya terbentur atap kandang.

Dia mendadak loncat dan menabrak atap kandang, saat keponakanku yg baru umur 2 tahun mendekati kandangnya. Memang ayam ini baru seminggu di bok dan masih agak liar.

Mungkin jago birma dari bg azis ini belum jodoh untuk ternakanku... Dengan sisa2 semangat, beternak ayam jago tetap dilanjutkan.

Masih ada satu jago Pakhoy dan tiga babon Birma, Pakhoy dan Magon dari kandang Bg Azis. Dan juga satu jago dan babon BK dari kandang teman.

Walau budget untuk menambah materi ternakan telah ditutup, keyakinan peternakan ini akan besar tetap ada (smg selalu ada).

Smoga, hasil dari dua jago dan empat babon yang tersisa dikandang bisa memproduksi ayam yg diminati pemain. Sehingga budget untuk menambah materi breeding kembali tersedia dan bisa mengumpulkan ayam2 berkualitas...

Yang pasti, saya akan tetap berusaha membiayai peternakan ayam dengan hasil ternakan. Bukan dengan taruhan jor2an di kalangan.

Akhir kata, selamat jalan ayamku, berisitirahatlah dengan tenang... Hiks hiks

almarhum jago birma (sore tadi)


almarhumah babon BK (3 bulan yg lalu)