TREND BARU TAJI PAKU

Di semarang lagi ngetrend taji yang dipasangi paku, dimana si paku bukan dipasangkan dulu di taji yang sudah dipotong baru dipasangkan ke taji asli layaknya sambung taji, akan tetapi pakunya yang dipasangkan di taji asli sehingga seperti taji beneran.

Salam JK

Gambar/fotonya sekalian dong mas joko, biar jelassss. Penasaran nih.....

Benar yang disampaikan mas Joko diatas....disebuah arena undangan di Semarang ada seseorang yang sering mempersenjatai ayamnya dengan taji yang terbuat dari besi tetapi karena kelihaiannya maka sambungan besi tersebut nampak persis seperti jalu/taji ayam biasa, bahkan sambungannyapun tidak nampak....sebenarnya hal ini ilegal dan tidak fair tetapi karena lingkungan arena tersebut mengijinkan dan lawanpun tidak berkeberatan / tidak tahu, maka kondisi ini terus terjadi dan justru menjadi " ngetrend " ( istilah mas Joko ) .....
Tapi semua kembali kepada niatan dan tujuan dari sabung itu sendiri......jika tujuannya hanya semata judi maka akan menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah kemenangan, tetapi jika tujuannya lebih kepada hobi dan seni maka keindahan teknik memukul dan menghindar, akurasi pukulan dan efek yang ditimbulkan bagi lawannya akan menjadi pemandangan yang sangat indah untuk dinikmati.....

Salam

Joko wrote:Di semarang lagi ngetrend taji yang dipasangi paku, dimana si paku bukan dipasangkan dulu di taji yang sudah dipotong baru dipasangkan ke taji asli layaknya sambung taji, akan tetapi pakunya yang dipasangkan di taji asli sehingga seperti taji beneran.

Salam JK

Wakakakkaakkkk.... asa jadi balik ka jaman baheula

Mungkin saya ingin mengumumkan bahwa sabung ayam itu HARAM (dilarang dan mengundang dosa) terlepas judi atau hanya gebrak.
Gebrak saja sudah dilarang karena ada unsur menyakiti dll
apalagi judi kali ya he he he

Tapi karena kita dasarnya hobi dll, maka walaupun HARAM maka kita berusaha berargumen dan kita masih menekuni hobie yg satu ini.

Nah yg namanya kegiatan yg dilarang / Haram. maka kominitas kita ini adalah yg disorot / dipandang negatif oleh masyarakat awam.
oleh karena itu saya selalu mengatakan bahwa penghobie ayam itu (jumlahnya sangat kecil) sehingga kemana pun kita melangkah, kita ketemu dgn orang yg sama (ya itu2 juga). tidak peduli namanya undangan atau pinggiran.

Maka bersatulah kita. Sudahlah kita disorot ... digunjingkan ... dipandang sebelah mata ... terlihat menjijikan ... minoritas ... dll ... ...
kalo tidak rukun ... mau kemana kita ini.

Hendro wrote:Benar yang disampaikan mas Joko diatas....disebuah arena undangan di Semarang .....

......jika tujuannya hanya semata judi maka akan menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah kemenangan, .....

Salam

Nah yg ditulis diatas itu arena / kalangan undangan. jadi sudah pasti judi (yg mengharapkan kemenangan) jadi tidak perlu dilengkapi "jika tujuannya hanya semata judi maka akan menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah kemenangan".

oleh karena itu kita sharing disini agar menjadi pembelajaran bagi kita semua.
mungkin para rekan2 sudah bahkan lebih tahu mengenai ini karena saya pun mengenal ini lebih dari saparuh umur saya, tapi bila ini kembali menjadi trend.. be careful


Salam,
Ardian FC

hei, eta urang lembur meuni nantap pisan geuning tulisanana.jiga kolot wae eui,...
emang bos berapa umurnya sekarang,ada nggak 21?,....
huheheheh,...joke mode 'on'
lepas dari jalu paku yang sering kita jumpai dikalangan dijkt,sebagai jalu besi.
salam

Katanya katanya .........saja...... Hobbies- hobies ayam yang sudah Berjudi lebih sadis dan bukan penyayang bila adu ayam dengan taji . pisau .atau jalu besi sekalipun ........Ada kebiasaan yang sangat berbeda antara adu ayam di Negara gajah Putih dan negara kita. Di Negara gajah putih , ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu dll . hasilnya seni ayam bertarung sangat dijunjung tinggi serta ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikannya di Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena. kalau bisa meracuni juga asal menang T walaupun ayam milik sendiri
salam Ferry Bun

ferry bun wrote:Katanya katanya .........saja...... Hobbies- hobies ayam yang sudah Berjudi lebih sadis dan bukan penyayang bila adu ayam dengan taji . pisau .atau jalu besi sekalipun ........Ada kebiasaan yang sangat berbeda antara adu ayam di Negara gajah Putih dan negara kita. Di Negara gajah putih , ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu dll . hasilnya seni ayam bertarung sangat dijunjung tinggi serta ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikannya di Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena. kalau bisa meracuni juga asal menang T walaupun ayam milik sendiri
salam Ferry Bun

di negara gajah putih saya lihat di video you tube ada juga yg pakai taji paku coba lihat fight 1 smp 9 smuanya dipasang taji paku tapi ngak smp mati.

Jagonantang wrote:hei, eta urang lembur meuni nantap pisan geuning tulisanana.jiga kolot wae eui,...
emang bos berapa umurnya sekarang,ada nggak 21?,....
huheheheh,...joke mode 'on'
lepas dari jalu paku yang sering kita jumpai dikalangan dijkt,sebagai jalu besi.
salam

hi hi hi hi...
Jadi malu si aku.... tapi yg pasti klo masalah uban, bos jagonantang punya lebih banyak dari saya he he he

Terus terang saya sangat tidak menginginkan perselisihan (apapun itu bentuknya) dan mengharapkan tali silaturahmi terjalin erat.
makanya saya mencoba meredam kemungkinan2 kearah itu (harusnya itu kerjaan pengurus tuch) he he he

Ayam saya diadu dengan ayam siapa saja, tapi hanya ayam. orangnya gak perlu diadu duonk.
Beda prinsip itu hal biasa justru itu memperkaya keragaman dunia perayaman kita.
dan dengan itu kita bisa menambah wawasan.
bagaimana kita bisa mengatakan ayam kita bagus kalo tidak ada pembanding ayam yg jelek,
dan belum tentu kata yg punyanya jelek juga.

Balik lagi kejalu pasangan, Menurut saya, Bahan yang paling berbahaya adalah Galvanis. karena selain Tajam, lancip susah tumpul juga mengandung Jaram (karat yg tak terlihat). sekali robek darah mengalir terus dan susah sekali dihentikan.
Dan antiknya Galvanis bahannya ringan.

Informasi diatas bukan berarti saya menyuruh rekan2 memakainya. tetapi sebagai informasi agar kita semua lebih berhati2 ketika melawan jalu pasangan.


Salam,

didik gombo wrote:

ferry bun wrote: Di Negara gajah putih , ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu dll . Kebalikannya di Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena. kalau bisa meracuni juga asal menang T walaupun ayam milik sendiri
salam Ferry Bun

di negara gajah putih saya lihat di video you tube ada juga yg pakai taji paku coba lihat fight 1 smp 9 smuanya dipasang taji paku tapi ngak smp mati.

Saya sangat setuju dengan kang Ferry ... tapi itu jaman dulu...
Sekarang banyak sekali arena yg melegalkannya (walaupun diwilayah2 tertentu), bahkan kita bisa beli Jalu pasangan di Thai apapun itu bahan dasarnya.

Nah mengenai racun (alami atau buatan), itu yang harus kita jauhi walaupun kenyataan banyak orang yg melakukannya.
baik untuk membunuh lawan atau untuk membunuh ayam kita sendiri.

Untuk topik Racun: Mungkin Bos Jagonantang bisa menambahkan.. detail2nya he he he he

Salam,

Urang Lembur wrote:

Jagonantang wrote:hei, eta urang lembur meuni nantap pisan geuning tulisanana.jiga kolot wae eui,...
emang bos berapa umurnya sekarang,ada nggak 21?,....
huheheheh,...joke mode 'on'
lepas dari jalu paku yang sering kita jumpai dikalangan dijkt,sebagai jalu besi.
salam

Balik lagi kejalu pasangan, Menurut saya, Bahan yang paling berbahaya adalah Galvanis. karena selain Tajam, lancip susah tumpul juga mengandung Jaram (karat yg tak terlihat). sekali robek darah mengalir terus dan susah sekali dihentikan.
Dan antiknya Galvanis bahannya ringan.

Informasi diatas bukan berarti saya menyuruh rekan2 memakainya. tetapi sebagai informasi agar kita semua lebih berhati2 ketika melawan jalu pasangan.
Salam,

Sepengetahuan saya Jalu YG terbuat dari Patilnya ikan Pare ( Medan Mode ) ( sejenis tanduk yang ada dipangkal ekor ikan Pare yang sudah tua ) yang di Medan disebut Jalu Hitam Ketika jalu mendarat dimana saja ( tidak perlu sasaran Fatal ) ayam akan lemas dan tak berdaya dalam hitungan menit
silakan mencoba dan buktikan sendiri ......ada tapinya untuk jalu hitam ini ada teknis perawatanya supaya Racun yang terkandung dan tetap ampuh ...maaf saya tidak bisa menyebutkan detailnya ..berhubung saya sudah Ubanan dan banyak melihat kekejaman adu ayam hanya sekedar informasi saja ..
salam Ferry bun

ferry bun wrote:

Urang Lembur wrote:

Jagonantang wrote:hei, eta urang lembur meuni nantap pisan geuning tulisanana.jiga kolot wae eui,...
emang bos berapa umurnya sekarang,ada nggak 21?,....
huheheheh,...joke mode 'on'
lepas dari jalu paku yang sering kita jumpai dikalangan dijkt,sebagai jalu besi.
salam

Balik lagi kejalu pasangan, Menurut saya, Bahan yang paling berbahaya adalah Galvanis. karena selain Tajam, lancip susah tumpul juga mengandung Jaram (karat yg tak terlihat). sekali robek darah mengalir terus dan susah sekali dihentikan.
Dan antiknya Galvanis bahannya ringan.

Informasi diatas bukan berarti saya menyuruh rekan2 memakainya. tetapi sebagai informasi agar kita semua lebih berhati2 ketika melawan jalu pasangan.
Salam,

Sepengetahuan saya Jalu YG terbuat dari Patilnya ikan Pare ( Medan Mode ) ( sejenis tanduk yang ada dipangkal ekor ikan Pare yang sudah tua ) yang di Medan disebut Jalu Hitam Ketika jalu mendarat dimana saja ( tidak perlu sasaran Fatal ) ayam akan lemas dan tak berdaya dalam hitungan menit
silakan mencoba dan buktikan sendiri ......ada tapinya untuk jalu hitam ini ada teknis perawatanya supaya Racun yang terkandung dan tetap ampuh ...maaf saya tidak bisa menyebutkan detailnya ..berhubung saya sudah Ubanan dan banyak melihat kekejaman adu ayam hanya sekedar informasi saja ..
salam Ferry bun

megenai patel ikan pare memang sangat tajam, selain tajam sisi''nya juga terdapat gerigi'' yg sangat halus dan tajam'' kalau sudah terkena darahnya sulit berhenti saya pernah lihat ditempat kerja saya skrg kawan saya terkena patel ikan pari tangannya trus bengkak ndak smp lima menit.

Sigit H wrote:Gambar/fotonya sekalian dong mas joko, biar jelassss. Penasaran nih.....

Nanti klo sempat saya fotokan untuk anda.

Hendro wrote:Benar yang disampaikan mas Joko diatas....disebuah arena undangan di Semarang ada seseorang yang sering mempersenjatai ayamnya dengan taji yang terbuat dari besi tetapi karena kelihaiannya maka sambungan besi tersebut nampak persis seperti jalu/taji ayam biasa, bahkan sambungannyapun tidak nampak....sebenarnya hal ini ilegal dan tidak fair tetapi karena lingkungan arena tersebut mengijinkan dan lawanpun tidak berkeberatan / tidak tahu, maka kondisi ini terus terjadi dan justru menjadi " ngetrend " ( istilah mas Joko ) .....
Tapi semua kembali kepada niatan dan tujuan dari sabung itu sendiri......jika tujuannya hanya semata judi maka akan menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah kemenangan, tetapi jika tujuannya lebih kepada hobi dan seni maka keindahan teknik memukul dan menghindar, akurasi pukulan dan efek yang ditimbulkan bagi lawannya akan menjadi pemandangan yang sangat indah untuk dinikmati.....

Salam

Betul mas Hendro dan malah tuan rumah yang sering pakai taji sepeti itu. Saya dengar hari rabu atau sabtu kemarin katanya semarang ketemu klaten yang ternyata sama2 pakai taji paku sebelah, konon ceritanya yang semarang dipukul roboh dampai keluar kalang terus bangun lagi ..ee gantian klaten yang dipukul roboh. Saya pribadi punya cerita ayam saya si ambles yang pernah menang sekali di bengkung tajinya gak bisa diruncingin, saat diadu kedua kali sama teman yang ngrawat dipasangi taji paku caranya :taji dilapisi dulu dengan kapas lalu di rekatkan dengan alteko kemudian paku yang sudah diasah dan dipotong sekitar 2 mm ditempatkan diatas kapas dan di belit lagi dengan kapas lalu dikasih alteko sampai kuat dan kering setelah itu diraut seperi biasa sampai kelihatan mulus seperti taji, kemudian dialteko lagi dan hasilnya seperti tji beneran. Seminggu yang lalu di adu dengan ayam taji 3 cm hasilnya menang 1 ronde.

Salam JK

Untuk topik Racun: Mungkin Bos Jagonantang bisa menambahkan.. detail2nya he he he he

Mungkin saya ingin mengumumkan bahwa sabung ayam itu HARAM (dilarang dan mengundang dosa) terlepas judi atau hanya gebrak.
Gebrak saja sudah dilarang karena ada unsur menyakiti dll
apalagi judi kali ya he he he

Tapi karena kita dasarnya hobi dll, maka walaupun HARAM maka kita berusaha berargumen dan kita masih menekuni hobie yg satu ini.

Salam,
Ardian FC[/quote]


...racun?,...oohhh,..ssrammmm,...
saya spesialis madu saja dah,..

punten kang,..
tulisannya menyentuh juga mengingatkan buat mereka yang sekeyakinan.
namun bicara bicara 'haram dan dosa' sepertinya kita telah melangkah menjangkau keranah yang
peka.

dulu,(jaman masih pakai milis ayambangkok.com) saya pernah menghimbau kepada teman teman sehobi,menulislah apa saja tentang ayam petarung dengan segala tetek bengeknya,sharing,dengan bahasa sopan dan bertanggung jawab,hindari menyinggung SARA,karena ini sekedar hobi yang identik dengan kesenangan belaka, jadi bisa nggak nyambung.

buat penggemar ayam aduan, ayam jago seolah diciptakan memang untuk menjadi petarung.
dialam bebasnya,dulu maupun sekarang sebelum orang menguasai kehidupannya,ayam bertarung untuk mempertahankan daerah kekuasaan juga betina betinanya.
orang memanfaatkan naluri petarung ksatrianya sebagai alat untuk menyenangkannya.
jadi untuk hobiis,saya pikir tidak perlu risau,sebagai promotor,kita sudah buatkan sarana,juga kita pilihkan lawan yang sepadan buat ksatria ksatria kita.

sering terjadi ketika kita lalai,ayam jago kita lepas,yang akhirnya diketemukan telah mati karena pacrok,beconcong,pecoh,sama ayam kandang sebelahnya.

ini bukan argumentasi yang konyol,ini cerita kenyataan.

apa sih yang bisa kita perbuat bila dua ayam didalam kalangan berdamai tidak bertarung?

sebagai segelintir orang beradab dan bermartabat,hobiis yang perduli akan perlakuan ayam yang disebut kejam dan tidak berperikeayaman,kita sedang berusaha mengemas tarung ayam sebagai seni ayam tarung menjadi sebuah tontonan yang legal.

salam papaji

Trend jalu paku/besi sudah berakhir....karena sekarang diarena yang dibahas mas Joko diatas, sudah dikeluarkan peraturan tidak diijinkan menggunakan jalu pasangan selain yang terbuat dari jalu asli artinya pasangan jalu paku/besi/tanduk dll tidak diijinkan lagi dan jika ada yang nekat menggunakannya dan ketahuan maka akan langsung dinyatakan kalah apapun kondisinya saat itu.....

Bercermin dari kasus diatas segala sesuatu memang harus ada aturannya sekalipun sifatnya permainan belaka tetap harus dikendalikan oleh aturan ataupun etika, apalagi jika untuk sebuah situasi yang lebih serius aturan harus ada sehingga kondisi dapat terkendali dan dimonitor dengan baik.....

Nah tujuan Papaji yang ingin melestarikan budaya bangsa harus didukung dengan penyelenggaraan kontes adu ayam tanpa taruhan/judi tetapi pemenangnya mendapatkan piagam penghargaan dan trofi yang nilainya jauh lebih bergengsi dari nilai uangnya.....kita tunggu partisipasi aktif para member untuk segala kegiatan yang diselenggarakan oleh Papaji...

salam....

Hendro wrote:Trend jalu paku/besi sudah berakhir....karena sekarang diarena yang dibahas mas Joko diatas, sudah dikeluarkan peraturan tidak diijinkan menggunakan jalu pasangan selain yang terbuat dari jalu asli artinya pasangan jalu paku/besi/tanduk dll tidak diijinkan lagi dan jika ada yang nekat menggunakannya dan ketahuan maka akan langsung dinyatakan kalah apapun kondisinya saat itu.....

salam....

Betul sekali mas Hendro