ayam,kuda,kucing dalam betal jemur.

santoso wrote:

sandri wrote:

Administrator wrote:Kalau sy sih, yg pasti2 aja lah...
Yg penting solah bagus, pukul akurat, tulang kekar, keturunan mental baja. Terus dirawat deh...
Kalah menang urusan belakangan, tergantung usaha dan keberuntungan kita. Bukan keberuntungan ayamnya.
Katuranggan anggap saja sbg bonus atau hiasan.

Meskipun katuranggan istimewa, batu lapak, dll, kalo kualitasnya jelek, pasti sy buang.

ayam menang kalah tidak bisa diukur dengan tarungnya bagus..
pembawaan ayam itu jg sangat mempengaruhi.
sya sngat setuju dgn rekan2 sesama aliran dgn botoh2 kuno.

saya ragu mas sama yang kuno kuno soalnya sudah sering terjadi ayam itu tembus ganteng banget kaki nya putih mata nya putih pokok nya semuanya pas katuranggan nya
kalo oarang palembang atau sekayu itu di sebut ROMAN
ada ayam teman saya bentuk ayam nya sama kayak ayam yang suka muncul di iklan iklan obat ayam
tapi apa ama ayam teman saya yang jelek yang bentuk nya kayak ayam kampung eh malah kalah semenjak itu saya lebih percaya dengan yang moderen dari yang kuno

Administrator wrote:Mau modern atau kuno, keduanya tidak ada yg salah atau benar.
Yg penting solah bagus sulit dipukul, pukulan akurat, mental baja.
Rawat dgn benar, dan pilih tandingan yg pas.
Kalau masih kalah juga, kita harus akui ayam musuh lebih baik dan atau punya keberuntungan lebih bagus.

Saya pribadi menganggap kalah-menang itu soal biasa. Yg penting, bagaimana sikap kita menerima kekalahan dan seperti apa cara introspeksi supaya hal tsb tidak terulang kembali.

Administrator wrote:Mau modern atau kuno, keduanya tidak ada yg salah atau benar.
Yg penting solah bagus sulit dipukul, pukulan akurat, mental baja.
Rawat dgn benar, dan pilih tandingan yg pas.
Kalau masih kalah juga, kita harus akui ayam musuh lebih baik dan atau punya keberuntungan lebih bagus.

Saya pribadi menganggap kalah-menang itu soal biasa. Yg penting, bagaimana sikap kita menerima kekalahan dan seperti apa cara introspeksi supaya hal tsb tidak terulang kembali.

gerimis wrote:

Administrator wrote:Mau modern atau kuno, keduanya tidak ada yg salah atau benar.
Yg penting solah bagus sulit dipukul, pukulan akurat, mental baja.
Rawat dgn benar, dan pilih tandingan yg pas.
Kalau masih kalah juga, kita harus akui ayam musuh lebih baik dan atau punya keberuntungan lebih bagus.

Saya pribadi menganggap kalah-menang itu soal biasa. Yg penting, bagaimana sikap kita menerima kekalahan dan seperti apa cara introspeksi supaya hal tsb tidak terulang kembali.

Wah... maen ayam ada yang modernya juga ya... he...he...he...

Salam.

indra kezlie wrote:

sandri wrote:ayam kuda kucing disebutkan dalam betal jemur bahwa ketiga hewan tersebut membawa yoni tersendiri.
beberapa botoh lama menyebutkan bahwa ayam yg memilikim yoni itu membuat sebuah ayam tersebut memiliki derajat menang yg tinggi.
fakta pertama : ayam milik kahfi pasuruan,waktu di test ayam jelek sekali mainnya..setelah ditarungin ayam itu mesti asor(gak unggul),tapi ayam itu mesti menang..waktu lawan ayam kaji ngemplak ayam kahfi keasoran 7besar,tapi ayam kahfi sekali mukul langsung mati ayam musuh,terus waktu tarung di wonorejo lawan ayamnya comok purwosari,ayam kahfi malah keasoran 10besar..ayamnya udah kayak mau lari,tapi sekali pukul ayam comok langsung mati..sampai berkali-kali kejadian tersebut terjadi..orang kalangan bilang kalo ayam kahfi itu ayam menangan n punya derajat menang tinggi.
fakta kedua: gak ada cerita bahwa ayam batu lapak itu kalah.

beberapa petarung kalangan tembalangan juga percaya bahwa ayam itu punya bawaan tersendiri,ayam bagus kalo diabar itu juga belum tentu bisa menang di kalangan karena setiap ayam itu bawa derajat kemenangan masing2..
ini hanya sekedar sharing aja,mohon ditanggapi.
trims..salam.

Terimakasih Kang Sandri atas Sharing Pengalamannya dan Ilmunya, Memang tidak bisa Kita fikir secara Rasional, Tetapi harus kita Sadari itu kekuasaan Gusti Allah yang kita Tidak bisa Berfikir secara Rasional, Mulut kita bisa berkata harus berfikir Rasional, tetapi Hati kita berkata lain, ada kekuatan-kekuatan diluar kekuasaan / nalar manusia,
Kalau kita berfikir secara rasional,.kenapa kalau memilih ayam harus ada kriterianya,Harus begini-begitu,.ayam tetep ayam,..tpi kenapa banyak orang mencari ayam batu lapak, sisik naga temurun, Suro dll (Sisi Kelebihan/Keunikan) nah disitulah Letaknya Rasional dan Tidak Rasional, Mulut Kita Bisa Berkata Rasional tetapi, Hati Kita Tidak Bisa Berfikir Secara Rasional.
Kalau semua berfikir Rasional, wah..bisa-bisa Ki Jokobodo alias paranormal alias dukun santet gak kaya dong, (ngerti dah, maksudnya)....wuahahahaha ,..oh ya Contoh study kasus yang tidak kita fikir secara rasional adalah membangun candi-candi seperti di Borobudur yang menjadi 7 keajaiban dunia,.candi perambanan dengan 1000 Arca dll. Bukan bearti kita tidak berfikir rasional kita tidak Maju,…Psti Maju karena minumnya Tetep,..! .teh Botol Sosro….hahahahhaa.
believe it or not
Note:
Kalau menjawab pertanyaan/sharing haruslah di jawab dengan baik dan bijak ada saatnya, dan lebih baik diam “itu baru berfikiran rasional” tetapi kalau kita Menjawab “asal gobleg” (kata Alm. Bang Benyamin) nah ,..! itu baru orang gak rasional,.itu yang membuat Indonesia gak Maju. Jadikan sesuatu yang baik adalah ilmu, karna ilmu adalah Guru, Disana Gunung-disini Gunung “Kate Sule alias Prikitiuueeewww” wuakakakakakak.

kalau Bantal kena Iler,.Saya Buang Mas,..gak saya jemur,.Habis yang ngilering orang Sekampung..hahahahaha....

('')('')('')('')
Cheers

('')

Administrator wrote:Katuranggan, mau dihubungkan dgn hoki, ya silakan2 saja. Tergantung masing2 orang percaya atau tidak.
Tapi kalau katuranggan dihubungkan dgn kualitas, sy pribadi ngga setuju.
Banyak ayam berkaturanggan baik, tapi nyatanya kualitas jelek.
Sebaliknya, ayam berkaturanggan jelek, ternyata kualitasnya bagus.
Coba tengok ayam2 botak asal vietnam. Tampang jelek, tapi banyak juga yg bagus.

Bagi mereka yg suka ngadu dan hanya mencari menang, pasti faktor katuranggan dan primbon juga diperhitungkan.
Tapi bagi mereka yg mencari kualitas, faktor katuranggan dianggap hanya sekedar bonus tambahan.

Sekarang, tergantung dimana posisi kita dan cara pola pikir kita dalam memandang dan menganalisa suatu kejadian.

bagas boss wrote:[
He..he.. mas Ari,klo ini gw mah juga setuju kualitas is No.1 ,tapi kemenangan juga menjadi salah satu tujuan akhir kan?

Administrator wrote:

bagas boss wrote:[
He..he.. mas Ari,klo ini gw mah juga setuju kualitas is No.1 ,tapi kemenangan juga menjadi salah satu tujuan akhir kan?

Betul mas... Kemenangan memang salah satu tujuan.
Tapi yg membedakan adlh proses mencapainya.

1. Sebagian orang pengen punya ayam menang dgn cara yg gemilang ( prioritas kualitas ayam bagus).
2. Sementara yg lain berpikir, cukup dgn ayam biasa2 saja, tapi yg penting punya hoki (prioritas katuranggan bagus).

Keduanya sama2 menang, tapi berbeda posisi dan alur pikir yg berlainan.
Pilih yg mana kira2...????

UCOG wrote:WAH NI KAN ADA 2 KUBU BEDA PENDAPAT NIH,.. BAGAIMANA KALAU MASING2 KUBU NYIAPI AYAM YANG YANG MENJADI KEBANGGAAN MASING MASING TRUS DIABAR,,,... HE HE HE..
ADA YANG SETUJA NGGAK NEH, EH SETUJU....

cak nur wrote:
Jadi aku mengira-ngira,.. apa di Thai sana juga ada ilmu yang membahas tentang ayam aduan ya,.. sampai-sampai yang namanya sisik itu ada namanya dan kekurangan/kelebihannya (mungkin...)