rahasia tandingan ayam

setelah seringkali kecolongan dalam menandingkan ayam dalam hal tinggi ayam sekarang saya berpatokan paling pokok pada ruas kaki ayam, kemudian bahu, baru tinggi secara keseluruhan dengan melihat kepala ayam. berdasarkan pengalaman newbie kalau melihat tinggi ayam waktu ditanding melihat tinggi kepala ayam sangat berkemungkinan kecolongan tinggi ayam ( ketika posisi ayam sama2 bagus solah ataupun pukul. untuk ayam selain ayam pandai tarik dasi (gombel) akan sangat kesulitan atau kerja dua kali ketika kalah tinggi). dengan melihat ruas kaki jrng sekali kecolongan tinggi ayam, mohon share pendapat teman2 semua trimakasih maaf kalau sudah sering dibahas

nyimak aj

bang_owl wrote:setelah seringkali kecolongan dalam menandingkan ayam dalam hal tinggi ayam sekarang saya berpatokan paling pokok pada ruas kaki ayam, kemudian bahu, baru tinggi secara keseluruhan dengan melihat kepala ayam. berdasarkan pengalaman newbie kalau melihat tinggi ayam waktu ditanding melihat tinggi kepala ayam sangat berkemungkinan kecolongan tinggi ayam ( ketika posisi ayam sama2 bagus solah ataupun pukul. untuk ayam selain ayam pandai tarik dasi (gombel) akan sangat kesulitan atau kerja dua kali ketika kalah tinggi). dengan melihat ruas kaki jrng sekali kecolongan tinggi ayam, mohon share pendapat teman2 semua trimakasih maaf kalau sudah sering dibahas

bener bang saya jga pernah kecolongan jga..
skarang saya juga sering ukur tinggi ruas kaki dan dada ayam untuk cari gandengan..
salah satu cara saya dengan mendekatkan ayamnya tanpa di pegang.. ayam akan membusung dengan sendirinya..mungkin yg lain mo di tambahkan.. lanjuuuttt...

kalo saya seh sering bawa meteran,
dari ujung kaki ampe ujung kepala ditarikk tuh meteran, mana yang lebih panjang pasti lebih tinggi

La masia wrote:kalo saya seh sering bawa meteran,
dari ujung kaki ampe ujung kepala ditarikk tuh meteran, mana yang lebih panjang pasti lebih tinggi

kalau bawa meteran segala yg diadu sekalian botoh atau yg punya ayamnya biar gampang ngukur luas tanah yg mau ditempati

bang_owl wrote:

La masia wrote:kalo saya seh sering bawa meteran,
dari ujung kaki ampe ujung kepala ditarikk tuh meteran, mana yang lebih panjang pasti lebih tinggi

kalau bawa meteran segala yg diadu sekalian botoh atau yg punya ayamnya biar gampang ngukur luas tanah yg mau ditempati

hahaha...ayamnya menang botohnya mati
buat botohnya lebih baik mati di arena dari pada rusak di untulin

mungkin referensi lain, ayam dengan badan lebih panjang sering akan menjadi lebih tinggi saat di adu.

sofyano adododo wrote:mungkin referensi lain, ayam dengan badan lebih panjang sering akan menjadi lebih tinggi saat di adu.

spertinya betul ayam badan panjang kadang diperhitungkan trimakasih atas referensinya, perhitungan tinggi badan menentukan ketika solah atas bukan ayam ngoyor ewer-ewer, kalau tau ayam musuh ngoyor tinggi juga sepertinya tubruk saja

sepanjang pengalaman saya, yg lebih pas itu ngukur tinggi bahunya.

Tapi ya tergantung tipe karakter ayamnya. Tidak selamanya menang tinggi itu menguntungkan.
Beberapa tipe ayam lebih baik kalah tinggi sedikit, tapi menang pinggang atau menang jalu.

Administrator wrote:sepanjang pengalaman saya, yg lebih pas itu ngukur tinggi bahunya.

Tapi ya tergantung tipe karakter ayamnya. Tidak selamanya menang tinggi itu menguntungkan.
Beberapa tipe ayam lebih baik kalah tinggi sedikit, tapi menang pinggang atau menang jalu.

ANALISIS CERDAS BOS ADMIN, KENAPA GA DITINGGAL JA TUH AYAM/ ALIAS TAK DITERNAK, GA BISA PERANG RENDAH, HEHEH,

bang_owl wrote:

La masia wrote:kalo saya seh sering bawa meteran,
dari ujung kaki ampe ujung kepala ditarikk tuh meteran, mana yang lebih panjang pasti lebih tinggi

kalau bawa meteran segala yg diadu sekalian botoh atau yg punya ayamnya biar gampang ngukur luas tanah yg mau ditempati

wkkkk bisa aja bos

La masia wrote:kalo saya seh sering bawa meteran,
dari ujung kaki ampe ujung kepala ditarikk tuh meteran, mana yang lebih panjang pasti lebih tinggi

sekalian aja bawa ktp si ayam biar tau tinggi badan, berat badan, tempat dan tanggal lahir, dll

salam canda

Administrator wrote:sepanjang pengalaman saya, yg lebih pas itu ngukur tinggi bahunya.

Tapi ya tergantung tipe karakter ayamnya. Tidak selamanya menang tinggi itu menguntungkan.
Beberapa tipe ayam lebih baik kalah tinggi sedikit, tapi menang pinggang atau menang jalu.

trimakasih bos atas ilmunya, betul bos tidak selamanya ayam menang tinggi itu menguntungkan saya baru belajar menganalisa waktu ayam solah atas dua-duanya bagus, dua2nya berebut tekuk leher untuk menurunkan kepala, kaki sama2 bgus, yg lebih tinggi kepala dan bahu yg lebih diuntungkan, ketika kita tau ayam kita solah atas nengoknya bagus pas ketemu ayam lawan sama bagus solahnya kalau kalah tnggi kepala dan bahu ayam kita mati solah (kepatil solah orang banyk bilang) walaupun tetap bisa ayam yg lebih pendek kerja keras lebih banyak mengeluarkan energi dan kalau udah kalah solah (teknik) kadang2 ayam gak bisa mukul seperti biasanya. tanpa memperhitungkan jenis pukulan, misal dengan pinggang besar kemungkinan pukulan lebih besar (kuat) yg tinggi tipis pukul badan tepar deh atau badan pendek jalu panjang plus maknyuss sekali dua kali tikam yg tinggi roboh , kalau tipe ayam tarik dasi, brakot, atau atret timpuk kalah tinggi dikit gak masalah kayaknya salam belajar nulis cerita panjang

NUR WAKHID wrote:

Administrator wrote:sepanjang pengalaman saya, yg lebih pas itu ngukur tinggi bahunya.

Tapi ya tergantung tipe karakter ayamnya. Tidak selamanya menang tinggi itu menguntungkan.
Beberapa tipe ayam lebih baik kalah tinggi sedikit, tapi menang pinggang atau menang jalu.

ANALISIS CERDAS BOS ADMIN, KENAPA GA DITINGGAL JA TUH AYAM/ ALIAS TAK DITERNAK, GA BISA PERANG RENDAH, HEHEH,

kebetulan yg saya analisis ayam saya sendiri untuk berbagi pengalaman, sayang kalau ditinggal dah diakui dipapaji bisa juara kontes walau masih muda, ketika menang tinggi atau sama tinggi ayam sangt menguasai pertarungan, pas minggu kemarin diaduin kecolongon kalah tinggi 7-10, kalah bahu menang keset (jadian) teknik hampir sama, kewalahan karena bukan kebiasaan mainnya, pukulan jadi gak keluar seperti biasanya. ketika msuk arena pro menengah jgn sekali2 pasang tanding, berbeda kalau kalang pinggiran mungkin masih bisa toleransi, kondisi ayam masih muda jalu pentul. Tapi sebelum ditinggal atau gak diternak (dipresto sekalian) ayam saya yg gak bisa gombel gak bisa perang rendah bolehlah kapan2 dicoba dulu sama ayam bang nur wahid diarena pro atau papaji trimakasih atas sarannya. kalau mauliat ayamnya ada divideo dan foto ayam pukul maut atau ayam pukul badan vs pukul kepala, ayam sekarang lgi istirahat setelah minggu kemarin diadu bulu sayap pada patah bulu sedang nyulam ditunggu

bang_owl wrote:

La masia wrote:kalo saya seh sering bawa meteran,
dari ujung kaki ampe ujung kepala ditarikk tuh meteran, mana yang lebih panjang pasti lebih tinggi

kalau bawa meteran segala yg diadu sekalian botoh atau yg punya ayamnya biar gampang ngukur luas tanah yg mau ditempati

lucunya....

bang_owl wrote:setelah seringkali kecolongan dalam menandingkan ayam dalam hal tinggi ayam sekarang saya berpatokan paling pokok pada ruas kaki ayam, kemudian bahu, baru tinggi secara keseluruhan dengan melihat kepala ayam. berdasarkan pengalaman newbie kalau melihat tinggi ayam waktu ditanding melihat tinggi kepala ayam sangat berkemungkinan kecolongan tinggi ayam ( ketika posisi ayam sama2 bagus solah ataupun pukul. untuk ayam selain ayam pandai tarik dasi (gombel) akan sangat kesulitan atau kerja dua kali ketika kalah tinggi). dengan melihat ruas kaki jrng sekali kecolongan tinggi ayam, mohon share pendapat teman2 semua trimakasih maaf kalau sudah sering dibahas

maksudnya ruas kaki ayam = kaki ayam dari lutut sampai telapak kaki ya om?
.
.
Saya sering terkecoh dengan ayam kaki siku/menekuk, kalo di gandengin ayam kelihatan pendek, kalo sudah begitu maka bahu dan kepala pun ikut kelihatan pendek, tapi begitu tarung ternyata tingginya sama atau malah menang tingggi.

bang_owl wrote:

NUR WAKHID wrote:

Administrator wrote:sepanjang pengalaman saya, yg lebih pas itu ngukur tinggi bahunya.

Tapi ya tergantung tipe karakter ayamnya. Tidak selamanya menang tinggi itu menguntungkan.
Beberapa tipe ayam lebih baik kalah tinggi sedikit, tapi menang pinggang atau menang jalu.

ANALISIS CERDAS BOS ADMIN, KENAPA GA DITINGGAL JA TUH AYAM/ ALIAS TAK DITERNAK, GA BISA PERANG RENDAH, HEHEH,

kebetulan yg saya analisis ayam saya sendiri untuk berbagi pengalaman, sayang kalau ditinggal dah diakui dipapaji bisa juara kontes walau masih muda, ketika menang tinggi atau sama tinggi ayam sangt menguasai pertarungan, pas minggu kemarin diaduin kecolongon kalah tinggi 7-10, kalah bahu menang keset (jadian) teknik hampir sama, kewalahan karena bukan kebiasaan mainnya, pukulan jadi gak keluar seperti biasanya. ketika msuk arena pro menengah jgn sekali2 pasang tanding, berbeda kalau kalang pinggiran mungkin masih bisa toleransi, kondisi ayam masih muda jalu pentul. Tapi sebelum ditinggal atau gak diternak (dipresto sekalian) ayam saya yg gak bisa gombel gak bisa perang rendah bolehlah kapan2 dicoba dulu sama ayam bang nur wahid diarena pro atau papaji trimakasih atas sarannya. kalau mauliat ayamnya ada divideo dan foto ayam pukul maut atau ayam pukul badan vs pukul kepala, ayam sekarang lgi istirahat setelah minggu kemarin diadu bulu sayap pada patah bulu sedang nyulam ditunggu

Tuh .. Mas Nur ditantang itu loh punya ayam bagus to ?

Kalo ngukur tinggi...mending liat ayam di dalam kurungan. Lbh mudah drpd pas saat dipegang. Liat posisi ayam dgn ukuran kurungan. Kalo ayam yg satu sdh berdiri tegak (ayam ndegek) tingginya sama dgn ayam yg model nyuru (kaki leher ketekuk)...berarti jelas2 kalah tinggi. Soalnya kalo dipegang...ayam ada yg nyuru....malah ada yg jinjit.

Yg penting kalo gandengan....pegang dulu ayamnya...biar keliatan ukuran bahunya. Kalo masalah tinggi...kalo udah yakin sama ukuran tinggi musuhnya...mau langsung berani ya nggak papa. Kalo belon yakin....ya sante2 aja...kan gandengan ayam gak ditentuin waktunya. Sambil curi2 pandang ayam yg mau dimusuhin. Biasanya..kalo kurungannya dideketin ayam...si ayam mau berdiri tegak. Tinggal liat aja...kalo pas berdiri tegak...seberapa tingginya.

La masia wrote:kalo saya seh sering bawa meteran,
dari ujung kaki ampe ujung kepala ditarikk tuh meteran, mana yang lebih panjang pasti lebih tinggi

Pantesan ada tukang jahit ma tukang bangunan nyariin meteran....ga taunya dipake ngukurin ayam.....
Jgn lupa kembaliin ya boss..

yanafirmansyah wrote:

bang_owl wrote:

La masia wrote:kalo saya seh sering bawa meteran,
dari ujung kaki ampe ujung kepala ditarikk tuh meteran, mana yang lebih panjang pasti lebih tinggi

kalau bawa meteran segala yg diadu sekalian botoh atau yg punya ayamnya biar gampang ngukur luas tanah yg mau ditempati

lucunya....

wahahaha, emang ada standart ukuran luas arena sabung yah kok pake diukur segala..