Beternak ayam serius perlu komitmen serius
+9
rame2x
cay
Bin_Rooster
dexs mandala
Kadirvanhoten
ekob
Bang_Jalil
qhincay
pelepece
13 posters
Halaman 1 dari 1
Beternak ayam serius perlu komitmen serius
Malam Sabtu nggak punya apelan (lha wong sudah ubanan), iseng iseng saya mengkaji kegiatan beternak ayam namun bukan dari segi industri/pasar, lebih kepada usaha atau efforts si peternak.
Sering kita dengar komentar penghobi/peternak ayam untuk membiakkan jago jago yang 'menangan'. Saya berpendapat bahwa cita cita ini sulit untuk dicapai. Kemenangan seekor ayan di gelanggang dipengaruhi bermacam macam variabel yang tak diketahui. All things equal, paling paling kita hanya bisa bilang kemungkinan menang ya 50:50 atau sesuatu yang random.
Untuk binatang peliharaan yang lebih mapan seperti anjing, ikan, kucing umumnya dikenal istilah trah atau breed. Oleh karena itu, lebih realistik kalau sasaran kita beternak adalah menghasilkan ayam dengan karakteristik yang relatif konsisten/seragam dalam hal (urutan sesuai selera) : gaya tarung, postur, ukuran, mental, stamina, warna, dan seterusnya.Dengan pemahaman itu, mungkin peternak akan melakukan hal hal sbb:
1. Tentukan karakteristik yang diinginkan. Seperti hal nya pemain bola, tidak ada pemain yang bisa jadi Messi, sekaligus Ronaldo, sekaligus Xabi, sekaligus Nemanja Vidic . Demikian juga ayam. Sebagai peternak ayam tarung, saya asumsikan tarung adalah karakteristik pilihan yang utama. Dalam hal gaya tarung, Tidak ada ayam yang bisa semua teknik sama baiknya: gancang, pukul KO, tengok, nyayap, pukul depan/samping/badan, atret pukul , nyawat dll. Tentu kita hanya bisa memilih beberapa aspek tarung utama dan karakteristik fisik sesuai selera dan terpaksa menerima nilai kurang untuk aspek lain.
2. Pilih Pacek dan Biang TERBAIK yang bisa didapat.
Hal ini sangat penting karena sulit sekali untuk mendapat hasil baik kalau awalnya kurang baik.
Terbaik artinya sesuai jangkauan geografis, sesuai gaya tarung dan ciri fisik , sesuai anggaran, sesuai track record: memiliki silsilah dan rekor yang dapat dirunut, yang bisa didapatkan dalam periode seleksi yang kita tentukan misal 4 bulan (nanti nggak mulai mulai he he.) . Agar tetap layak secara ekonomis , mulailah dengan kombinasi 1 pacek vs 2 babon saja, kecuali bila anggaran bukan masalah. Anda bisa mulai dengan lebih dari 2 pacek vs banyak babon. Namun mohon diingat jumlah pacek vs biang yang lebih akan meningkatkan kerumitan pengelolaan secara deret ukur atau eksponensial (apa deret hitung ya he he).
3. Gunakan metode pemuliaan ternak.
- Strategi breeding konsisten: misal 3 kali linebreed dilanjutkan dg 1 x crossbreed, dst dst (masing-masing peternak punya strategi sendiri) .
- Dokumentasikan mulai F1, F2, F3 dst secara sistematis dan mudah terlacak, Peternak besar seperti CP mencantelkan kode rekam jejak si ayam berupa semacam plat logam berkode pada sayap ayam tersebut. Kalau kita biasanya dikasih gelang warna warni. Ingat, selalu dicatat.
- Seleksi tanpa pandang bulu. Ayam yang tidak sesuai kriteria misal: target gaya tarung, ukuran, postur tubuh, segera dibuang atau dipotong .
- Boleh berbeda pendapat, sebaiknya jangan gunakan pacek dan biang yang terlalu gado gado trahnya. Misal Pacek 4 Darah vs. babon 3 darah. Karena campuran, terlalu banyak kombinasi gen gen yang akan memperlama waktu untuk mendapatkan keturunan yang seragam. Lain halnya kalau untuk ayam yang turun gelanggang/battlecock, rekan rekan boleh saja melakukan cross breed ayam F3 atau F4 ternakan kita dengan trah tangguh lain untuk mendapatkan ayam yang tangguh (meskipun sangat boleh jadi tidak seragam)
Kalau alam melakukan seleksi alam/natural selection selama (ratusan)ribu tahun, peternak adalah pelaku seleksi buatan (artificial selection). Dengan demikian, untuk mendapat suatu trah (line), tidak ada jalan pintas. Peternak harus melakukannya untuk waktu cukup lama. Dengan asumsi tidak ada peristiwa katastrofik seperti wabah dll., setidaknya setelah 3 - 4 keturunan atau 3 - 4 tahun barulah kemungkinan besar didapat keturunan yang diidamkan.
Kesimpulan saya:
1. Beternak perlu komitmen kuat dari sisi waktu, biaya, dan perhatian/usaha
2. Peternak perlu memahami dasar dasar genetika (agar nggak terlalu banyak coba cross sana sini ) dan juga manajerial agar usaha beternak tersebut lebih mangkus dan sangkil.
3. Setelah dipikir pikir, Saya belum layak disebut peternak serius, baru penghobi saja. Jadi ya kita nikmati saja, jangan terlalu serius kalau ayam kita belum sesuai harapan atau dibilang kurang bagus.
4. Yang terakhir, kajian saya jangan terlalu ditanggapi serius. He he he.
Cheers,
Pelepece
Sering kita dengar komentar penghobi/peternak ayam untuk membiakkan jago jago yang 'menangan'. Saya berpendapat bahwa cita cita ini sulit untuk dicapai. Kemenangan seekor ayan di gelanggang dipengaruhi bermacam macam variabel yang tak diketahui. All things equal, paling paling kita hanya bisa bilang kemungkinan menang ya 50:50 atau sesuatu yang random.
Untuk binatang peliharaan yang lebih mapan seperti anjing, ikan, kucing umumnya dikenal istilah trah atau breed. Oleh karena itu, lebih realistik kalau sasaran kita beternak adalah menghasilkan ayam dengan karakteristik yang relatif konsisten/seragam dalam hal (urutan sesuai selera) : gaya tarung, postur, ukuran, mental, stamina, warna, dan seterusnya.Dengan pemahaman itu, mungkin peternak akan melakukan hal hal sbb:
1. Tentukan karakteristik yang diinginkan. Seperti hal nya pemain bola, tidak ada pemain yang bisa jadi Messi, sekaligus Ronaldo, sekaligus Xabi, sekaligus Nemanja Vidic . Demikian juga ayam. Sebagai peternak ayam tarung, saya asumsikan tarung adalah karakteristik pilihan yang utama. Dalam hal gaya tarung, Tidak ada ayam yang bisa semua teknik sama baiknya: gancang, pukul KO, tengok, nyayap, pukul depan/samping/badan, atret pukul , nyawat dll. Tentu kita hanya bisa memilih beberapa aspek tarung utama dan karakteristik fisik sesuai selera dan terpaksa menerima nilai kurang untuk aspek lain.
2. Pilih Pacek dan Biang TERBAIK yang bisa didapat.
Hal ini sangat penting karena sulit sekali untuk mendapat hasil baik kalau awalnya kurang baik.
Terbaik artinya sesuai jangkauan geografis, sesuai gaya tarung dan ciri fisik , sesuai anggaran, sesuai track record: memiliki silsilah dan rekor yang dapat dirunut, yang bisa didapatkan dalam periode seleksi yang kita tentukan misal 4 bulan (nanti nggak mulai mulai he he.) . Agar tetap layak secara ekonomis , mulailah dengan kombinasi 1 pacek vs 2 babon saja, kecuali bila anggaran bukan masalah. Anda bisa mulai dengan lebih dari 2 pacek vs banyak babon. Namun mohon diingat jumlah pacek vs biang yang lebih akan meningkatkan kerumitan pengelolaan secara deret ukur atau eksponensial (apa deret hitung ya he he).
3. Gunakan metode pemuliaan ternak.
- Strategi breeding konsisten: misal 3 kali linebreed dilanjutkan dg 1 x crossbreed, dst dst (masing-masing peternak punya strategi sendiri) .
- Dokumentasikan mulai F1, F2, F3 dst secara sistematis dan mudah terlacak, Peternak besar seperti CP mencantelkan kode rekam jejak si ayam berupa semacam plat logam berkode pada sayap ayam tersebut. Kalau kita biasanya dikasih gelang warna warni. Ingat, selalu dicatat.
- Seleksi tanpa pandang bulu. Ayam yang tidak sesuai kriteria misal: target gaya tarung, ukuran, postur tubuh, segera dibuang atau dipotong .
- Boleh berbeda pendapat, sebaiknya jangan gunakan pacek dan biang yang terlalu gado gado trahnya. Misal Pacek 4 Darah vs. babon 3 darah. Karena campuran, terlalu banyak kombinasi gen gen yang akan memperlama waktu untuk mendapatkan keturunan yang seragam. Lain halnya kalau untuk ayam yang turun gelanggang/battlecock, rekan rekan boleh saja melakukan cross breed ayam F3 atau F4 ternakan kita dengan trah tangguh lain untuk mendapatkan ayam yang tangguh (meskipun sangat boleh jadi tidak seragam)
Kalau alam melakukan seleksi alam/natural selection selama (ratusan)ribu tahun, peternak adalah pelaku seleksi buatan (artificial selection). Dengan demikian, untuk mendapat suatu trah (line), tidak ada jalan pintas. Peternak harus melakukannya untuk waktu cukup lama. Dengan asumsi tidak ada peristiwa katastrofik seperti wabah dll., setidaknya setelah 3 - 4 keturunan atau 3 - 4 tahun barulah kemungkinan besar didapat keturunan yang diidamkan.
Kesimpulan saya:
1. Beternak perlu komitmen kuat dari sisi waktu, biaya, dan perhatian/usaha
2. Peternak perlu memahami dasar dasar genetika (agar nggak terlalu banyak coba cross sana sini ) dan juga manajerial agar usaha beternak tersebut lebih mangkus dan sangkil.
3. Setelah dipikir pikir, Saya belum layak disebut peternak serius, baru penghobi saja. Jadi ya kita nikmati saja, jangan terlalu serius kalau ayam kita belum sesuai harapan atau dibilang kurang bagus.
4. Yang terakhir, kajian saya jangan terlalu ditanggapi serius. He he he.
Cheers,
Pelepece
pelepece- kopral
- Jumlah posting : 42
Join date : 14.01.11
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
Ulasan yang bagus mas, sangat bermanfaat.
Mudah2an bisa jadi bahan renungan kita yang terkadang tanpa sadar terbawa "khayalan" untuk memiliki ayam2 yang berkwalitas.
Salam kenal...
Mudah2an bisa jadi bahan renungan kita yang terkadang tanpa sadar terbawa "khayalan" untuk memiliki ayam2 yang berkwalitas.
Salam kenal...
Bang_Jalil- Jendral
- Jumlah posting : 1320
Join date : 27.02.12
Lokasi : Tangerang
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
Inspirasi yang menggugah. :-D:-D:-D
ekob- Sersan
- Jumlah posting : 132
Join date : 04.07.10
Age : 47
Lokasi : Kediri Utara
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
pelepece wrote:
Kesimpulan saya:
1. Beternak perlu komitmen kuat dari sisi waktu, biaya, dan perhatian/usaha
2. Peternak perlu memahami dasar dasar genetika (agar nggak terlalu banyak coba cross sana sini ) dan juga manajerial agar usaha beternak tersebut lebih mangkus dan sangkil.
3. Setelah dipikir pikir, Saya belum layak disebut peternak serius, baru penghobi saja. Jadi ya kita nikmati saja, jangan terlalu serius kalau ayam kita belum sesuai harapan atau dibilang kurang bagus.
4. Yang terakhir, kajian saya jangan terlalu ditanggapi serius. He he he.
Cheers,
Pelepece
Kesimpulan yang maniez...sekedar hobby ternak, smart but just enjoy aja lagi ( mo hasil bagus pa jelek), and ndak menggurui...Semoga sukses hobbynya brooww...
Kadirvanhoten- Kapten
- Jumlah posting : 481
Join date : 09.12.11
Lokasi : semarang
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
Topik yang bagus bagi yang ingin mulai beternak seperti saya sekarang
dexs mandala- Sersan
- Jumlah posting : 194
Join date : 20.04.12
Lokasi : medan
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
pelepece wrote:Malam Sabtu nggak punya apelan (lha wong sudah ubanan), iseng iseng saya mengkaji kegiatan beternak ayam namun bukan dari segi industri/pasar, lebih kepada usaha atau efforts si peternak.
Sering kita dengar komentar penghobi/peternak ayam untuk membiakkan jago jago yang 'menangan'. Saya berpendapat bahwa cita cita ini sulit untuk dicapai. Kemenangan seekor ayan di gelanggang dipengaruhi bermacam macam variabel yang tak diketahui. All things equal, paling paling kita hanya bisa bilang kemungkinan menang ya 50:50 atau sesuatu yang random.
Untuk binatang peliharaan yang lebih mapan seperti anjing, ikan, kucing umumnya dikenal istilah trah atau breed. Oleh karena itu, lebih realistik kalau sasaran kita beternak adalah menghasilkan ayam dengan karakteristik yang relatif konsisten/seragam dalam hal (urutan sesuai selera) : gaya tarung, postur, ukuran, mental, stamina, warna, dan seterusnya.Dengan pemahaman itu, mungkin peternak akan melakukan hal hal sbb:
1. Tentukan karakteristik yang diinginkan. Seperti hal nya pemain bola, tidak ada pemain yang bisa jadi Messi, sekaligus Ronaldo, sekaligus Xabi, sekaligus Nemanja Vidic . Demikian juga ayam. Sebagai peternak ayam tarung, saya asumsikan tarung adalah karakteristik pilihan yang utama. Dalam hal gaya tarung, Tidak ada ayam yang bisa semua teknik sama baiknya: gancang, pukul KO, tengok, nyayap, pukul depan/samping/badan, atret pukul , nyawat dll. Tentu kita hanya bisa memilih beberapa aspek tarung utama dan karakteristik fisik sesuai selera dan terpaksa menerima nilai kurang untuk aspek lain.
2. Pilih Pacek dan Biang TERBAIK yang bisa didapat.
Hal ini sangat penting karena sulit sekali untuk mendapat hasil baik kalau awalnya kurang baik.
Terbaik artinya sesuai jangkauan geografis, sesuai gaya tarung dan ciri fisik , sesuai anggaran, sesuai track record: memiliki silsilah dan rekor yang dapat dirunut, yang bisa didapatkan dalam periode seleksi yang kita tentukan misal 4 bulan (nanti nggak mulai mulai he he.) . Agar tetap layak secara ekonomis , mulailah dengan kombinasi 1 pacek vs 2 babon saja, kecuali bila anggaran bukan masalah. Anda bisa mulai dengan lebih dari 2 pacek vs banyak babon. Namun mohon diingat jumlah pacek vs biang yang lebih akan meningkatkan kerumitan pengelolaan secara deret ukur atau eksponensial (apa deret hitung ya he he).
3. Gunakan metode pemuliaan ternak.
- Strategi breeding konsisten: misal 3 kali linebreed dilanjutkan dg 1 x crossbreed, dst dst (masing-masing peternak punya strategi sendiri) .
- Dokumentasikan mulai F1, F2, F3 dst secara sistematis dan mudah terlacak, Peternak besar seperti CP mencantelkan kode rekam jejak si ayam berupa semacam plat logam berkode pada sayap ayam tersebut. Kalau kita biasanya dikasih gelang warna warni. Ingat, selalu dicatat.
- Seleksi tanpa pandang bulu. Ayam yang tidak sesuai kriteria misal: target gaya tarung, ukuran, postur tubuh, segera dibuang atau dipotong .
- Boleh berbeda pendapat, sebaiknya jangan gunakan pacek dan biang yang terlalu gado gado trahnya. Misal Pacek 4 Darah vs. babon 3 darah. Karena campuran, terlalu banyak kombinasi gen gen yang akan memperlama waktu untuk mendapatkan keturunan yang seragam. Lain halnya kalau untuk ayam yang turun gelanggang/battlecock, rekan rekan boleh saja melakukan cross breed ayam F3 atau F4 ternakan kita dengan trah tangguh lain untuk mendapatkan ayam yang tangguh (meskipun sangat boleh jadi tidak seragam)
Kalau alam melakukan seleksi alam/natural selection selama (ratusan)ribu tahun, peternak adalah pelaku seleksi buatan (artificial selection). Dengan demikian, untuk mendapat suatu trah (line), tidak ada jalan pintas. Peternak harus melakukannya untuk waktu cukup lama. Dengan asumsi tidak ada peristiwa katastrofik seperti wabah dll., setidaknya setelah 3 - 4 keturunan atau 3 - 4 tahun barulah kemungkinan besar didapat keturunan yang diidamkan.
Kesimpulan saya:
1. Beternak perlu komitmen kuat dari sisi waktu, biaya, dan perhatian/usaha
2. Peternak perlu memahami dasar dasar genetika (agar nggak terlalu banyak coba cross sana sini ) dan juga manajerial agar usaha beternak tersebut lebih mangkus dan sangkil.
3. Setelah dipikir pikir, Saya belum layak disebut peternak serius, baru penghobi saja. Jadi ya kita nikmati saja, jangan terlalu serius kalau ayam kita belum sesuai harapan atau dibilang kurang bagus.
4. Yang terakhir, kajian saya jangan terlalu ditanggapi serius. He he he.
Cheers,
Pelepece
Mantaaabb.......Boossss....
Bin_Rooster- Kapten
- Jumlah posting : 230
Join date : 28.04.12
Lokasi : Klaten
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
Mantabs....ulasan yang bermanfaat...
cay- moderator
- Jumlah posting : 3976
Join date : 08.11.11
Lokasi : depok PIN BB: 51CC3639
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
mantap kajiannya
rame2x- Sersan
- Jumlah posting : 111
Join date : 25.06.10
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
ikut nyimak masalah breeding ayam aduan kerena suka berternak & kebetulan baru saja memulainya, jadi bisa tambah ilmu, he3...
Tamu- Tamu
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
[quote="pelepece"]Malam Sabtu nggak punya apelan (lha wong sudah ubanan), iseng iseng saya mengkaji kegiatan beternak ayam namun bukan dari segi industri/pasar, lebih kepada usaha atau efforts si peternak.
Sering kita dengar komentar penghobi/peternak ayam untuk membiakkan jago jago yang 'menangan'. Saya berpendapat bahwa cita cita ini sulit untuk dicapai. Kemenangan seekor ayan di gelanggang dipengaruhi bermacam macam variabel yang tak diketahui. All things equal, paling paling kita hanya bisa bilang kemungkinan menang ya 50:50 atau sesuatu yang random.
Untuk binatang peliharaan yang lebih mapan seperti anjing, ikan, kucing umumnya dikenal istilah trah atau breed. Oleh karena itu, lebih realistik kalau sasaran kita beternak adalah menghasilkan ayam dengan karakteristik yang relatif konsisten/seragam dalam hal (urutan sesuai selera) : gaya tarung, postur, ukuran, mental, stamina, warna, dan seterusnya.Dengan pemahaman itu, mungkin peternak akan melakukan hal hal sbb:
1. Tentukan karakteristik yang diinginkan. Seperti hal nya pemain bola, tidak ada pemain yang bisa jadi Messi, sekaligus Ronaldo, sekaligus Xabi, sekaligus Nemanja Vidic . Demikian juga ayam. Sebagai peternak ayam tarung, saya asumsikan tarung adalah karakteristik pilihan yang utama. Dalam hal gaya tarung, Tidak ada ayam yang bisa semua teknik sama baiknya: gancang, pukul KO, tengok, nyayap, pukul depan/samping/badan, atret pukul , nyawat dll. Tentu kita hanya bisa memilih beberapa aspek tarung utama dan karakteristik fisik sesuai selera dan terpaksa menerima nilai kurang untuk aspek lain.
2. Pilih Pacek dan Biang TERBAIK yang bisa didapat.
Hal ini sangat penting karena sulit sekali untuk mendapat hasil baik kalau awalnya kurang baik.
Terbaik artinya sesuai jangkauan geografis, sesuai gaya tarung dan ciri fisik , sesuai anggaran, sesuai track record: memiliki silsilah dan rekor yang dapat dirunut, yang bisa didapatkan dalam periode seleksi yang kita tentukan misal 4 bulan (nanti nggak mulai mulai he he.) . Agar tetap layak secara ekonomis , mulailah dengan kombinasi 1 pacek vs 2 babon saja, kecuali bila anggaran bukan masalah. Anda bisa mulai dengan lebih dari 2 pacek vs banyak babon. Namun mohon diingat jumlah pacek vs biang yang lebih akan meningkatkan kerumitan pengelolaan secara deret ukur atau eksponensial (apa deret hitung ya he he).
3. Gunakan metode pemuliaan ternak.
- Strategi breeding konsisten: misal 3 kali linebreed dilanjutkan dg 1 x crossbreed, dst dst (masing-masing peternak punya strategi sendiri) .
- Dokumentasikan mulai F1, F2, F3 dst secara sistematis dan mudah terlacak, Peternak besar seperti CP mencantelkan kode rekam jejak si ayam berupa semacam plat logam berkode pada sayap ayam tersebut. Kalau kita biasanya dikasih gelang warna warni. Ingat, selalu dicatat.
- Seleksi tanpa pandang bulu. Ayam yang tidak sesuai kriteria misal: target gaya tarung, ukuran, postur tubuh, segera dibuang atau dipotong .
- Boleh berbeda pendapat, sebaiknya jangan gunakan pacek dan biang yang terlalu gado gado trahnya. Misal Pacek 4 Darah vs. babon 3 darah. Karena campuran, terlalu banyak kombinasi gen gen yang akan memperlama waktu untuk mendapatkan keturunan yang seragam. Lain halnya kalau untuk ayam yang turun gelanggang/battlecock, rekan rekan boleh saja melakukan cross breed ayam F3 atau F4 ternakan kita dengan trah tangguh lain untuk mendapatkan ayam yang tangguh (meskipun sangat boleh jadi tidak seragam)
Kalau alam melakukan seleksi alam/natural selection selama (ratusan)ribu tahun, peternak adalah pelaku seleksi buatan (artificial selection). Dengan demikian, untuk mendapat suatu trah (line), tidak ada jalan pintas. Peternak harus melakukannya untuk waktu cukup lama. Dengan asumsi tidak ada peristiwa katastrofik seperti wabah dll., setidaknya setelah 3 - 4 keturunan atau 3 - 4 tahun barulah kemungkinan besar didapat keturunan yang diidamkan.
Kesimpulan saya:
1. Beternak perlu komitmen kuat dari sisi waktu, biaya, dan perhatian/usaha
2. Peternak perlu memahami dasar dasar genetika (agar nggak terlalu banyak coba cross sana sini ) dan juga manajerial agar usaha beternak tersebut lebih mangkus dan sangkil.
3. Setelah dipikir pikir, Saya belum layak disebut peternak serius, baru penghobi saja. Jadi ya kita nikmati saja, jangan terlalu serius kalau ayam kita belum sesuai harapan atau dibilang kurang bagus.
4. Yang terakhir, kajian saya jangan terlalu ditanggapi serius. He he he.
Cheers,
Pelepece
Trims Mas dah membuka wawasan sangat bermanfaat sekali
Sering kita dengar komentar penghobi/peternak ayam untuk membiakkan jago jago yang 'menangan'. Saya berpendapat bahwa cita cita ini sulit untuk dicapai. Kemenangan seekor ayan di gelanggang dipengaruhi bermacam macam variabel yang tak diketahui. All things equal, paling paling kita hanya bisa bilang kemungkinan menang ya 50:50 atau sesuatu yang random.
Untuk binatang peliharaan yang lebih mapan seperti anjing, ikan, kucing umumnya dikenal istilah trah atau breed. Oleh karena itu, lebih realistik kalau sasaran kita beternak adalah menghasilkan ayam dengan karakteristik yang relatif konsisten/seragam dalam hal (urutan sesuai selera) : gaya tarung, postur, ukuran, mental, stamina, warna, dan seterusnya.Dengan pemahaman itu, mungkin peternak akan melakukan hal hal sbb:
1. Tentukan karakteristik yang diinginkan. Seperti hal nya pemain bola, tidak ada pemain yang bisa jadi Messi, sekaligus Ronaldo, sekaligus Xabi, sekaligus Nemanja Vidic . Demikian juga ayam. Sebagai peternak ayam tarung, saya asumsikan tarung adalah karakteristik pilihan yang utama. Dalam hal gaya tarung, Tidak ada ayam yang bisa semua teknik sama baiknya: gancang, pukul KO, tengok, nyayap, pukul depan/samping/badan, atret pukul , nyawat dll. Tentu kita hanya bisa memilih beberapa aspek tarung utama dan karakteristik fisik sesuai selera dan terpaksa menerima nilai kurang untuk aspek lain.
2. Pilih Pacek dan Biang TERBAIK yang bisa didapat.
Hal ini sangat penting karena sulit sekali untuk mendapat hasil baik kalau awalnya kurang baik.
Terbaik artinya sesuai jangkauan geografis, sesuai gaya tarung dan ciri fisik , sesuai anggaran, sesuai track record: memiliki silsilah dan rekor yang dapat dirunut, yang bisa didapatkan dalam periode seleksi yang kita tentukan misal 4 bulan (nanti nggak mulai mulai he he.) . Agar tetap layak secara ekonomis , mulailah dengan kombinasi 1 pacek vs 2 babon saja, kecuali bila anggaran bukan masalah. Anda bisa mulai dengan lebih dari 2 pacek vs banyak babon. Namun mohon diingat jumlah pacek vs biang yang lebih akan meningkatkan kerumitan pengelolaan secara deret ukur atau eksponensial (apa deret hitung ya he he).
3. Gunakan metode pemuliaan ternak.
- Strategi breeding konsisten: misal 3 kali linebreed dilanjutkan dg 1 x crossbreed, dst dst (masing-masing peternak punya strategi sendiri) .
- Dokumentasikan mulai F1, F2, F3 dst secara sistematis dan mudah terlacak, Peternak besar seperti CP mencantelkan kode rekam jejak si ayam berupa semacam plat logam berkode pada sayap ayam tersebut. Kalau kita biasanya dikasih gelang warna warni. Ingat, selalu dicatat.
- Seleksi tanpa pandang bulu. Ayam yang tidak sesuai kriteria misal: target gaya tarung, ukuran, postur tubuh, segera dibuang atau dipotong .
- Boleh berbeda pendapat, sebaiknya jangan gunakan pacek dan biang yang terlalu gado gado trahnya. Misal Pacek 4 Darah vs. babon 3 darah. Karena campuran, terlalu banyak kombinasi gen gen yang akan memperlama waktu untuk mendapatkan keturunan yang seragam. Lain halnya kalau untuk ayam yang turun gelanggang/battlecock, rekan rekan boleh saja melakukan cross breed ayam F3 atau F4 ternakan kita dengan trah tangguh lain untuk mendapatkan ayam yang tangguh (meskipun sangat boleh jadi tidak seragam)
Kalau alam melakukan seleksi alam/natural selection selama (ratusan)ribu tahun, peternak adalah pelaku seleksi buatan (artificial selection). Dengan demikian, untuk mendapat suatu trah (line), tidak ada jalan pintas. Peternak harus melakukannya untuk waktu cukup lama. Dengan asumsi tidak ada peristiwa katastrofik seperti wabah dll., setidaknya setelah 3 - 4 keturunan atau 3 - 4 tahun barulah kemungkinan besar didapat keturunan yang diidamkan.
Kesimpulan saya:
1. Beternak perlu komitmen kuat dari sisi waktu, biaya, dan perhatian/usaha
2. Peternak perlu memahami dasar dasar genetika (agar nggak terlalu banyak coba cross sana sini ) dan juga manajerial agar usaha beternak tersebut lebih mangkus dan sangkil.
3. Setelah dipikir pikir, Saya belum layak disebut peternak serius, baru penghobi saja. Jadi ya kita nikmati saja, jangan terlalu serius kalau ayam kita belum sesuai harapan atau dibilang kurang bagus.
4. Yang terakhir, kajian saya jangan terlalu ditanggapi serius. He he he.
Cheers,
Pelepece
Trims Mas dah membuka wawasan sangat bermanfaat sekali
abipanzer- Sersan
- Jumlah posting : 161
Join date : 23.02.11
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
Ternak ayam adu = santai, serius, sukses...kata guru smp saya
Modesto- Jendral
- Jumlah posting : 1182
Join date : 21.03.10
Age : 43
Lokasi : Ponorogo
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
Ulasan yg lugas dan sangat mudah dicerna.... Izin menyimak om...
Salam tempel....
Salam tempel....
cayo711- Kapten
- Jumlah posting : 224
Join date : 30.06.12
Age : 42
Lokasi : Bedono-Ambarawa
Re: Beternak ayam serius perlu komitmen serius
memang butuh kesabaran tingkat tinggi mas...
kebanyakan penasaran " kira2 jadi seperti apa ya anaknya pacek a dg b, pacek b dg c dll....."
kebanyakan penasaran " kira2 jadi seperti apa ya anaknya pacek a dg b, pacek b dg c dll....."
Similar topics
» Apakah Ayam perlu ditidur siangkan ?
» Hal2 aneh beternak ayam
» Seriuskah Beternak Ayam..
» beternak ayam dongkrak
» ayam setelah abar apakah perlu perawatan khusus
» Hal2 aneh beternak ayam
» Seriuskah Beternak Ayam..
» beternak ayam dongkrak
» ayam setelah abar apakah perlu perawatan khusus
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|