cintailah ayam negri sendiri

iceman_13 wrote:Omong-omong ayam indonesia
temen saya sudah menyilangkan ayam bangkok
dengan ayam indonesia (ayam pelung)
dan hasilnya si domba ukurannya sangat besar tulangan
kasar dan keras tahan pukul syang waktu diabar dengan
pacek brumbun sy ga sempet videoin mainnya tronton banget
aji gile dah ah..
kekeke
salam

Abu Aslam WSS wrote:Allah menciptakan setiap makhluk hidup dengan segala kelebihan dan kekurangan . Tiada maklhuk yang sempurna yang sempurna hanyalah Allah SWT titik.

Dari statemen ini apa ada yang kurang setuju ?

InsyaAllah semua bakal setuju dengan statemen di atas . Untuk menjadi bangsa yang sukses haruslah kita mengenal jati diri kita sendiri dengan menginventarisir apa saja kelebihan kita dan bidang apa saja yang kurang kita kuasai . Kita tidak bisa menjadi bangsa yang hebat selama sifat latah kita pelihara .

Suatu misal kita telah lihat bersama Euro 2012 dimana penampilan team Spanyol membuat mata kita terbelalak kagum ,lalu sesaat kemudian kita koar koar agar PSSI bekerja keras dengan dasar nasionalisme agar melakukan pembinaan dan menggenjot kualitas pemain lokal kita sehingga bisa setara dengan Timnas Spanyol . Apakah mungkin kualitas Timnas INDONESIA bakal setara dengan Timnas Spanyol ? Kalau saya amati kita bangsa Indonesia " kurang berbakat " di dunia sepak bola , ini harus kita akui dan harus realistis . Jadi jangan membenturkan Nasionalisme dengan kekurangan bangsa kita itu nggak nyambung namanya .

Jangan bersedih kalau Timnas INDONESIA kalah jauh ama Timnas Spanyol dalam hal sepak bola ! buka mata kita , pikiran kita bahwa selain punya kekurangan kita punya kelebihan . Misalkan bulutangkis Indonesia , ini salah satu kelebihan indonesia . Mungkin kalau Tim Bulutangkis Spanyol vs Tim Bulutangkis INDONESIA saya bakal pegang INDONESIA , suer saya yakin Tim Bulutangkis Spanyol bakal jadi untulan .

Kalau mau sukses pahami potensi yang ada pada diri kita , lalu terus kembangkan hingga bangsa lain kagum atas kerja keras kita . Dan jangan sekali kali jdi bangsa yang latah .

Saya yakin Orang Thailand nggak akan sanggup saingi ayam ketawa , pelung , cemani dr Indonesia . Begitu pula saat ayam aduan lokal kita kalah dengan ayam aduan Thailand kita nggak usah berkecil hati

didik adi wrote:

Abu Aslam WSS wrote:Allah menciptakan setiap makhluk hidup dengan segala kelebihan dan kekurangan . Tiada maklhuk yang sempurna yang sempurna hanyalah Allah SWT titik.

Dari statemen ini apa ada yang kurang setuju ?

InsyaAllah semua bakal setuju dengan statemen di atas . Untuk menjadi bangsa yang sukses haruslah kita mengenal jati diri kita sendiri dengan menginventarisir apa saja kelebihan kita dan bidang apa saja yang kurang kita kuasai . Kita tidak bisa menjadi bangsa yang hebat selama sifat latah kita pelihara .

Suatu misal kita telah lihat bersama Euro 2012 dimana penampilan team Spanyol membuat mata kita terbelalak kagum ,lalu sesaat kemudian kita koar koar agar PSSI bekerja keras dengan dasar nasionalisme agar melakukan pembinaan dan menggenjot kualitas pemain lokal kita sehingga bisa setara dengan Timnas Spanyol . Apakah mungkin kualitas Timnas INDONESIA bakal setara dengan Timnas Spanyol ? Kalau saya amati kita bangsa Indonesia " kurang berbakat " di dunia sepak bola , ini harus kita akui dan harus realistis . Jadi jangan membenturkan Nasionalisme dengan kekurangan bangsa kita itu nggak nyambung namanya .

Jangan bersedih kalau Timnas INDONESIA kalah jauh ama Timnas Spanyol dalam hal sepak bola ! buka mata kita , pikiran kita bahwa selain punya kekurangan kita punya kelebihan . Misalkan bulutangkis Indonesia , ini salah satu kelebihan indonesia . Mungkin kalau Tim Bulutangkis Spanyol vs Tim Bulutangkis INDONESIA saya bakal pegang INDONESIA , suer saya yakin Tim Bulutangkis Spanyol bakal jadi untulan .

Kalau mau sukses pahami potensi yang ada pada diri kita , lalu terus kembangkan hingga bangsa lain kagum atas kerja keras kita . Dan jangan sekali kali jdi bangsa yang latah .

Saya yakin Orang Thailand nggak akan sanggup saingi ayam ketawa , pelung , cemani dr Indonesia . Begitu pula saat ayam aduan lokal kita kalah dengan ayam aduan Thailand kita nggak usah berkecil hati

saya setuju dg pendapat, mas aptanto..

si_toro wrote:buat agan agan pencinta ayam laga, pernakah tersirat menghasilkan ayam variant baru,akan tetapi ayam asli indonesia galur murni akan tetapi bisa menyaingi ayam import ,dengan permainan super fighter, saya rasa yang menjadi topik dan di banggakan tak jauh dari ayam bangkok pakhoy birma vietnam kenapa tidak pernah ada ayam negri sendiri?
apakah ada minat buat agan" men sortir ayam lokal dan menyilangkan terus menerus sehingga menjadi super fighter ? walau butuh waktu yg cukup lama mungkin ada cita rasa kebanggan sendiri ,dan saya sendiri sedang proses .bagi ada yg mau beri masukan silahkan ..
salam pencinta ayam negri sendiri .

Administrator wrote:Di Indonesia saat ini sudah sangat berlimpah ayam2 import dari mancanegara dgn berbagai macam gaya dan kualitas. Mau model kaya apa juga ada.
Jadi sebetulnya kita sudah punya 'bahan' yg cukup banyak dan berkualitas utk ternak menghasilkan ayam2 bagus.
Tapi yg bikin sy prihatin, kenapa masih saja orang2 fanatik dgn import? Selalu saja menganggap ayam import lebih baik?!

Kenapa tidak dikembangkan/diternak saja ayam2 yg sudah ada?
Mau trah saigon, bk, pakhoi, burma atau lokal, terserah saja lah...
Yg penting kita harus kreatif dan ada kemauan. Bila kita bisa kembangkan dgn baik, kreatif menyilang sana sini, sy yakin Indonesia akan menyusul ketertinggalan dari Thai di bidang ayam aduan dan berbalik jadi kiblat barometer ayam2 bagus. Bahan bakunya sudah ada tho... tinggal di olah saja.

Stop import ayam.

sangat sip pisan mas admin, malahan kudunya kita yang export ke mereka, tidak bodoh malaysia tahiland , malah mereka juga pasti buat project baru, ayam import dari luar sana masuk sini pasti itu juga kwalitas biasa di sana, yang fighternya pasti di umpetin hehehe

si_toro wrote:

Administrator wrote:Di Indonesia saat ini sudah sangat berlimpah ayam2 import dari mancanegara dgn berbagai macam gaya dan kualitas. Mau model kaya apa juga ada.
Jadi sebetulnya kita sudah punya 'bahan' yg cukup banyak dan berkualitas utk ternak menghasilkan ayam2 bagus.
Tapi yg bikin sy prihatin, kenapa masih saja orang2 fanatik dgn import? Selalu saja menganggap ayam import lebih baik?!

Kenapa tidak dikembangkan/diternak saja ayam2 yg sudah ada?
Mau trah saigon, bk, pakhoi, burma atau lokal, terserah saja lah...
Yg penting kita harus kreatif dan ada kemauan. Bila kita bisa kembangkan dgn baik, kreatif menyilang sana sini, sy yakin Indonesia akan menyusul ketertinggalan dari Thai di bidang ayam aduan dan berbalik jadi kiblat barometer ayam2 bagus. Bahan bakunya sudah ada tho... tinggal di olah saja.

Stop import ayam.

sangat sip pisan mas admin, malahan kudunya kita yang export ke mereka, tidak bodoh malaysia tahiland , malah mereka juga pasti buat project baru, ayam import dari luar sana masuk sini pasti itu juga kwalitas biasa di sana, yang fighternya pasti di umpetin hehehe

ikut urun rembug
fanatik dgn import inilah yg telah dicirikan kpd kita sbg bangsa pengkonsumsi terbesar di dunia. bgitulah faktanya mulai dari brng2 elektronik, kendaraan, sembako hingga ke ayam aduan .. so improt jrot teruuuuuuuuuus
knp import bisa menarik? yg pastinya krn godaan, entah itu di dorong oleh ketidaktahuan, rasa penasaran, kebutuhan dll

menurut saya jgn terlalu pusing dgn trah asli ayam Indonesia, kmbalikan sj ke asal muasalny. mksdnya begini, ayam thai petarung asli pun awalnya pastilah hasil persilangan dari berbagai jenis ayam aduan. namun asal usulnya pastilah dari 1 jenis unggas yg berevolusi seiring perubahan waktu & zaman. sama kyk kita yg satu bangsa dmn terdpt bnyk suku, belum lg ditambah para bule, org2 africa maupun bangsa kutub..asal muasal pertamanya ya dari satu keluarga juga bkan

jd apakah penting utk kembali dari nol bahkan minus hanya utk mengatasnamakan ayam negeri sendiri yg dimana trah tsb telah dilupakan bahkan telah dihapus oleh generasi & keturunan yg membuat / mempopulerkannya sendiri?
Berarti budaya tsb tdklah di anggap penting, bukan? ato blm menjadi budaya, ato baru kebiasaan / kegemaran masyarakat dulu saja?!
klo saya bandingkan judul topik, cintailah ayam negri sendiri berarti cintai ayam potong alias ayam konsumsi tuh joke.com

Terkecuali sudah dibudayakan & msh ada serta kokoh barulah ttp di jaga & dilestarikan (tarian, busana, lagu2, adat dll) meski akhir2 ini itupun mnjadi bulan2an tetangga sblh.
bahkan ayam aduan kita pun dulunya menggunakan taji pisau (sajam) bkn adu jalu, jd beda konteks dgn ayam adu kegemaran yg ada saat ini yg nota bene menggunakan jalu ato adu pukul namun untuk kasus ayam pelung & ayam ketawa bolehlah, silahkan saja kpd rekan2 yg terketuk hatinya asal tdk terhapus jg seperti ayam aduan asli Indonesia dahulu (dikembalikan lg ke SDM masing2)

Kesimpulan saya mengenai ayam bangkok / thai / siam, knp smpe skrg dinamakan begitu?
sbnrnya bukan ayam asli sudah dari awal jaman ada di bangkok / thailand, tetapi jenis ayam adu yg telah kesohor, yg ada, di beli & dibawa dari negara thailand (bangkok).
So sudah tau begitu knp msh import trs smntara stok trah telah melimpah?
apa tdk bisa, malas atau terlalu bodoh dlm breeding? ato
ayam import lebih baguskah dari lokal krn SDM-nya? ato
Maniac Import kah? ato
keuntungan jual ayam import & keturunannya besar (F1) besar?
& berbagai mcm alasan lainnya yg pasti tdk ada keberanian mengembangkan potensi sendiri.

Dan sepatutnya lah ayam2 itu juga keturunannya yg telah ada di Indonesia utk di ganti panggilannya, jgnlah di panggil ayam bangkok, siam, thai, saigon, vietnam, burma, malaysia pakhoy makhoy mathai magon dll bgitu trs dunk. Secara tdk sengaja keinginan mengimpor td jg berawal dari rekan2 sendiri selaku pemain & pelaku dari ayam, jadi kesimpulannya disini semua ikut menentukan.

point yg saya ambil adalah bahwa di thai pun skrg sudah bnyk persilangan jenis2 baru, akan tetapi mrk tetap dpt menjadikan negaranya sbg kiblat ayam2 petarung. nah ini yg mnjd pertanyaan saya (bahkan yg ke-2 yg tlah saya ungkapkan di forum tercinta ini ekekeke ), bgmn caranya agar kita pun dpt setidaknya sejajar dgn thailand sbg produsen ayam2 petarung bhkan klo bisa melebihi & mnjadikan wilayah Asia Tenggara terkenal akan gudangnya ayam petarung yg bagus2 (tidak hanya thailand sendiri). Birma, Malay, Vietnam & Philipine telah kelihatan mulai menyusul Thai, nah kita juga dunk tapi kpn ya? itu saja mnurut saya, mudah2an kita semua bersama Papajilah sbg jembatan menuju cita2 tsb amin
demikian, salam

TotoAryo wrote:

si_toro wrote:

Administrator wrote:Di Indonesia saat ini sudah sangat berlimpah ayam2 import dari mancanegara dgn berbagai macam gaya dan kualitas. Mau model kaya apa juga ada.
Jadi sebetulnya kita sudah punya 'bahan' yg cukup banyak dan berkualitas utk ternak menghasilkan ayam2 bagus.
Tapi yg bikin sy prihatin, kenapa masih saja orang2 fanatik dgn import? Selalu saja menganggap ayam import lebih baik?!

Kenapa tidak dikembangkan/diternak saja ayam2 yg sudah ada?
Mau trah saigon, bk, pakhoi, burma atau lokal, terserah saja lah...
Yg penting kita harus kreatif dan ada kemauan. Bila kita bisa kembangkan dgn baik, kreatif menyilang sana sini, sy yakin Indonesia akan menyusul ketertinggalan dari Thai di bidang ayam aduan dan berbalik jadi kiblat barometer ayam2 bagus. Bahan bakunya sudah ada tho... tinggal di olah saja.

Stop import ayam.

sangat sip pisan mas admin, malahan kudunya kita yang export ke mereka, tidak bodoh malaysia tahiland , malah mereka juga pasti buat project baru, ayam import dari luar sana masuk sini pasti itu juga kwalitas biasa di sana, yang fighternya pasti di umpetin hehehe

ikut urun rembug
fanatik dgn import inilah yg telah dicirikan kpd kita sbg bangsa pengkonsumsi terbesar di dunia. bgitulah faktanya mulai dari brng2 elektronik, kendaraan, sembako hingga ke ayam aduan .. so improt jrot teruuuuuuuuuus
knp import bisa menarik? yg pastinya krn godaan, entah itu di dorong oleh ketidaktahuan, rasa penasaran, kebutuhan dll

menurut saya jgn terlalu pusing dgn trah asli ayam Indonesia, kmbalikan sj ke asal muasalny. mksdnya begini, ayam thai petarung asli pun awalnya pastilah hasil persilangan dari berbagai jenis ayam aduan. namun asal usulnya pastilah dari 1 jenis unggas yg berevolusi seiring perubahan waktu & zaman. sama kyk kita yg satu bangsa dmn terdpt bnyk suku, belum lg ditambah para bule, org2 africa maupun bangsa kutub..asal muasal pertamanya ya dari satu keluarga juga bkan

jd apakah penting utk kembali dari nol bahkan minus hanya utk mengatasnamakan ayam negeri sendiri yg dimana trah tsb telah dilupakan bahkan telah dihapus oleh generasi & keturunan yg membuat / mempopulerkannya sendiri?
Berarti budaya tsb tdklah di anggap penting, bukan? ato blm menjadi budaya, ato baru kebiasaan / kegemaran masyarakat dulu saja?!
klo saya bandingkan judul topik, cintailah ayam negri sendiri berarti cintai ayam potong alias ayam konsumsi tuh joke.com

Terkecuali sudah dibudayakan & msh ada serta kokoh barulah ttp di jaga & dilestarikan (tarian, busana, lagu2, adat dll) meski akhir2 ini itupun mnjadi bulan2an tetangga sblh.
bahkan ayam aduan kita pun dulunya menggunakan taji pisau (sajam) bkn adu jalu, jd beda konteks dgn ayam adu kegemaran yg ada saat ini yg nota bene menggunakan jalu ato adu pukul namun untuk kasus ayam pelung & ayam ketawa bolehlah, silahkan saja kpd rekan2 yg terketuk hatinya asal tdk terhapus jg seperti ayam aduan asli Indonesia dahulu (dikembalikan lg ke SDM masing2)

Kesimpulan saya mengenai ayam bangkok / thai / siam, knp smpe skrg dinamakan begitu?
sbnrnya bukan ayam asli sudah dari awal jaman ada di bangkok / thailand, tetapi jenis ayam adu yg telah kesohor, yg ada, di beli & dibawa dari negara thailand (bangkok).
So sudah tau begitu knp msh import trs smntara stok trah telah melimpah?
apa tdk bisa, malas atau terlalu bodoh dlm breeding? ato
ayam import lebih baguskah dari lokal krn SDM-nya? ato
Maniac Import kah? ato
keuntungan jual ayam import & keturunannya besar (F1) besar?
& berbagai mcm alasan lainnya yg pasti tdk ada keberanian mengembangkan potensi sendiri.

Dan sepatutnya lah ayam2 itu juga keturunannya yg telah ada di Indonesia utk di ganti panggilannya, jgnlah di panggil ayam bangkok, siam, thai, saigon, vietnam, burma, malaysia pakhoy makhoy mathai magon dll bgitu trs dunk. Secara tdk sengaja keinginan mengimpor td jg berawal dari rekan2 sendiri selaku pemain & pelaku dari ayam, jadi kesimpulannya disini semua ikut menentukan.

point yg saya ambil adalah bahwa di thai pun skrg sudah bnyk persilangan jenis2 baru, akan tetapi mrk tetap dpt menjadikan negaranya sbg kiblat ayam2 petarung. nah ini yg mnjd pertanyaan saya (bahkan yg ke-2 yg tlah saya ungkapkan di forum tercinta ini ekekeke ), bgmn caranya agar kita pun dpt setidaknya sejajar dgn thailand sbg produsen ayam2 petarung bhkan klo bisa melebihi & mnjadikan wilayah Asia Tenggara terkenal akan gudangnya ayam petarung yg bagus2 (tidak hanya thailand sendiri). Birma, Malay, Vietnam & Philipine telah kelihatan mulai menyusul Thai, nah kita juga dunk tapi kpn ya? itu saja mnurut saya, mudah2an kita semua bersama Papajilah sbg jembatan menuju cita2 tsb amin
demikian, salam

si_toro wrote:

TotoAryo wrote:

si_toro wrote:

Administrator wrote:Di Indonesia saat ini sudah sangat berlimpah ayam2 import dari mancanegara dgn berbagai macam gaya dan kualitas. Mau model kaya apa juga ada.
Jadi sebetulnya kita sudah punya 'bahan' yg cukup banyak dan berkualitas utk ternak menghasilkan ayam2 bagus.
Tapi yg bikin sy prihatin, kenapa masih saja orang2 fanatik dgn import? Selalu saja menganggap ayam import lebih baik?!

Kenapa tidak dikembangkan/diternak saja ayam2 yg sudah ada?
Mau trah saigon, bk, pakhoi, burma atau lokal, terserah saja lah...
Yg penting kita harus kreatif dan ada kemauan. Bila kita bisa kembangkan dgn baik, kreatif menyilang sana sini, sy yakin Indonesia akan menyusul ketertinggalan dari Thai di bidang ayam aduan dan berbalik jadi kiblat barometer ayam2 bagus. Bahan bakunya sudah ada tho... tinggal di olah saja.

Stop import ayam.

sangat sip pisan mas admin, malahan kudunya kita yang export ke mereka, tidak bodoh malaysia tahiland , malah mereka juga pasti buat project baru, ayam import dari luar sana masuk sini pasti itu juga kwalitas biasa di sana, yang fighternya pasti di umpetin hehehe

ikut urun rembug
fanatik dgn import inilah yg telah dicirikan kpd kita sbg bangsa pengkonsumsi terbesar di dunia. bgitulah faktanya mulai dari brng2 elektronik, kendaraan, sembako hingga ke ayam aduan .. so improt jrot teruuuuuuuuuus
knp import bisa menarik? yg pastinya krn godaan, entah itu di dorong oleh ketidaktahuan, rasa penasaran, kebutuhan dll

menurut saya jgn terlalu pusing dgn trah asli ayam Indonesia, kmbalikan sj ke asal muasalny. mksdnya begini, ayam thai petarung asli pun awalnya pastilah hasil persilangan dari berbagai jenis ayam aduan. namun asal usulnya pastilah dari 1 jenis unggas yg berevolusi seiring perubahan waktu & zaman. sama kyk kita yg satu bangsa dmn terdpt bnyk suku, belum lg ditambah para bule, org2 africa maupun bangsa kutub..asal muasal pertamanya ya dari satu keluarga juga bkan

jd apakah penting utk kembali dari nol bahkan minus hanya utk mengatasnamakan ayam negeri sendiri yg dimana trah tsb telah dilupakan bahkan telah dihapus oleh generasi & keturunan yg membuat / mempopulerkannya sendiri?
Berarti budaya tsb tdklah di anggap penting, bukan? ato blm menjadi budaya, ato baru kebiasaan / kegemaran masyarakat dulu saja?!
klo saya bandingkan judul topik, cintailah ayam negri sendiri berarti cintai ayam potong alias ayam konsumsi tuh joke.com

Terkecuali sudah dibudayakan & msh ada serta kokoh barulah ttp di jaga & dilestarikan (tarian, busana, lagu2, adat dll) meski akhir2 ini itupun mnjadi bulan2an tetangga sblh.
bahkan ayam aduan kita pun dulunya menggunakan taji pisau (sajam) bkn adu jalu, jd beda konteks dgn ayam adu kegemaran yg ada saat ini yg nota bene menggunakan jalu ato adu pukul namun untuk kasus ayam pelung & ayam ketawa bolehlah, silahkan saja kpd rekan2 yg terketuk hatinya asal tdk terhapus jg seperti ayam aduan asli Indonesia dahulu (dikembalikan lg ke SDM masing2)

Kesimpulan saya mengenai ayam bangkok / thai / siam, knp smpe skrg dinamakan begitu?
sbnrnya bukan ayam asli sudah dari awal jaman ada di bangkok / thailand, tetapi jenis ayam adu yg telah kesohor, yg ada, di beli & dibawa dari negara thailand (bangkok).
So sudah tau begitu knp msh import trs smntara stok trah telah melimpah?
apa tdk bisa, malas atau terlalu bodoh dlm breeding? ato
ayam import lebih baguskah dari lokal krn SDM-nya? ato
Maniac Import kah? ato
keuntungan jual ayam import & keturunannya besar (F1) besar?
& berbagai mcm alasan lainnya yg pasti tdk ada keberanian mengembangkan potensi sendiri.

Dan sepatutnya lah ayam2 itu juga keturunannya yg telah ada di Indonesia utk di ganti panggilannya, jgnlah di panggil ayam bangkok, siam, thai, saigon, vietnam, burma, malaysia pakhoy makhoy mathai magon dll bgitu trs dunk. Secara tdk sengaja keinginan mengimpor td jg berawal dari rekan2 sendiri selaku pemain & pelaku dari ayam, jadi kesimpulannya disini semua ikut menentukan.

point yg saya ambil adalah bahwa di thai pun skrg sudah bnyk persilangan jenis2 baru, akan tetapi mrk tetap dpt menjadikan negaranya sbg kiblat ayam2 petarung. nah ini yg mnjd pertanyaan saya (bahkan yg ke-2 yg tlah saya ungkapkan di forum tercinta ini ekekeke ), bgmn caranya agar kita pun dpt setidaknya sejajar dgn thailand sbg produsen ayam2 petarung bhkan klo bisa melebihi & mnjadikan wilayah Asia Tenggara terkenal akan gudangnya ayam petarung yg bagus2 (tidak hanya thailand sendiri). Birma, Malay, Vietnam & Philipine telah kelihatan mulai menyusul Thai, nah kita juga dunk tapi kpn ya? itu saja mnurut saya, mudah2an kita semua bersama Papajilah sbg jembatan menuju cita2 tsb amin
demikian, salam

susul saja gunakan nos, kerja sama sih yang pasti kalo kerja sendiri akan lama hasilnya, biar mempercepat gunakan IB, minimal 10 orang kerja sama , heheh maximal seluruh anggota papaji turun tangan hahaha, rame pastinya.dulu NUSANTARA DI TAKUTI OLEH NEGARA DI ASIA> MASA SEKARANG MALAH DI LECEHKAN DAN DI CURI KEBUDAYAANYA SAMA NEGARA ASING,JANGAN SAMPE AYAM KITA DI CURI LALU DI JADIKAN PACEK DI SANA HAHAHAHAHAH

si_toro wrote:buat agan agan pencinta ayam laga, pernakah tersirat menghasilkan ayam variant baru,akan tetapi ayam asli indonesia galur murni akan tetapi bisa menyaingi ayam import ,dengan permainan super fighter, saya rasa yang menjadi topik dan di banggakan tak jauh dari ayam bangkok pakhoy birma vietnam kenapa tidak pernah ada ayam negri sendiri?
apakah ada minat buat agan" men sortir ayam lokal dan menyilangkan terus menerus sehingga menjadi super fighter ? walau butuh waktu yg cukup lama mungkin ada cita rasa kebanggan sendiri ,dan saya sendiri sedang proses .bagi ada yg mau beri masukan silahkan ..
salam pencinta ayam negri sendiri .

Win Kastubi wrote:

si_toro wrote:buat agan agan pencinta ayam laga, pernakah tersirat menghasilkan ayam variant baru,akan tetapi ayam asli indonesia galur murni akan tetapi bisa menyaingi ayam import ,dengan permainan super fighter, saya rasa yang menjadi topik dan di banggakan tak jauh dari ayam bangkok pakhoy birma vietnam kenapa tidak pernah ada ayam negri sendiri?
apakah ada minat buat agan" men sortir ayam lokal dan menyilangkan terus menerus sehingga menjadi super fighter ? walau butuh waktu yg cukup lama mungkin ada cita rasa kebanggan sendiri ,dan saya sendiri sedang proses .bagi ada yg mau beri masukan silahkan ..
salam pencinta ayam negri sendiri .

>>>Tanya dulu ke mas Toro..! Ayam asli Indonesia yg dimaksud itu..., ayam yg mana...?? Ayam hutan/ ayam bekisar kah..? Atau.., ayam Pelung kah..? Atau.., ayam Ketawa kah..., yg akan dijadikan base-parental nya..?! Atau..., ke-tiga2nya...dipakai utk saling disilangkan...!?
Lalu..., apakah rencananya, akan/boleh disilangkan dgn ayam import...?
Dan, sdh siap brp pasang ayam galur murni asli Indonesia nya..?
Apakah ayam2 galur murni yg sdh ada tsb, sdh diyakini sbg ayam2 galur murni yg terbaik (usahakan, jangan yg asalan)..?
Jadi..., memang betul2 rencana perjalanan yg sangat panjang..., yg butuh biaya yg cukup tinggi.., dan butuh waktu yg cukup lama...!
Saya cuma bisa berharap, semoga berhasil...!

Salam saya.....