RENUNGKAN...

AKHIR-AKHIR INI BANYAK KABAR BERITA, UNGKAPAN, CURAHAN HATI, INFORMASI & LAIN-LAIN YANG MASUK PADA FORUM INI (MIMBAR BEBAS), DIMANA ISI, PERNYATAAN, UNGKAPAN HATI DAN KATA-KATANYA BANYAK MELUKAI (yang merasa terlukai), TERSINGGUNG (yang merasa tersinggung), HARKAT MARTABAT & HARGA DIRINYA JATUH (yang merasa harkat martabat dan harga dirinya jatuh), PROVOKASI (yang merasa provokasi dan terprovokasi) TETAPI ITULAH KENYATAAN & REALITA YANG ADA.

HAL TERSEBUT SEBENARNYA TIDAK PERLU KITA KOMENTARI TERLALU BERLEBIHAN (kalau TIDAK TAHU lebih baik DIAAAAAAM, yang TAHU lebih baik MELURUSKAN dan tidak PERLU MENGOMENTARI LEBIH LANJUT, dan yang BINGGUNG lebih baik BENGGONG AJA, xixixixixixi . MARI KITA SEMUA YANG MENJADI MEMBER / ANGGOTA PAPAJI INI KEMBALI KE MAKSUD DAN TUJUAN SERTA VISI DAN MISI YANG TELAH DIBUAT DAN DICANANGKAN OLEH PARA SENIOR-SENIOR PAPAJI.

MARILAH KITA MENJADI INSAN YANG MEMILIKI HARKAT DAN MARTABAT, RASA KEKELUARGAAN, RASA MEMILIKI, MENJAGA DAN MELESTARIKAN APA YANG SUDAH ADA YANG SEMENJAK DULU KALA TELAH MENDARAH DAGING YANG DIBERIKAN OLEH NENEK MOYANG KITA YAITU KEKELUARGAAN DAN GOTONG ROYONG. TIDAK PERLU KITA GONTOK2-AN, BERDEBAT UNTUK SESUATU HAL YANG SEHARUSNYA TIDAK PERLU KITA DEBATKAN MAUPUN KITA BICARAKAN DALAM FORUM INI.

MARILAH KITA KEMBALI MERAPATKAN BARISAN, BERJABAT TANGAN DAN BERANGKULAN SEBAGAI SIMBOL KEKELUARGAAN UNTUK KELUARGA BESAR PAPAJI. JANGAN ADA LAGI DUSTA DAN NISTA PADA DIRI KITA. JANGAN ADA LAGI ANGGAPAN & PRASANGKA PADA ORANG LAIN.

BANYAK HAL YANG HARUS KITA PIKIRKAN UNTUK PAPAJI KEDEPAN...
BANYAK HAL YANG HARUS KITA KERJAKAN UNTUK PAPAJI KEDEPAN...
BANYAK HAL YANG HARUS KITA PIKIRKAN DAN KERJAKAN KEDEPAN DARIPADA HARUS MEMBUANG ENERGI DAN TENAGA UNTUK BERFIKIR SESUATU HAL YANG TIDAK PERLU KITA LAKUKAN...

SALAM PAPAJI DAN KEKELUARGAAN...

akur! setuju!
tapi jangan dulu itu dianggap suatu keburukan total. ada peribahasa, "tak ada asap bila tak ada api". itu bisa diartikan, adanya satu reaksi karena ada aksi. begitu lah, silih berganti, saling tumpang tindih melengkapi.

sebagian orang, menganggap itu sebagai dinamika berforum dan berorganisasi. sebagian lagi menganggap, ini tidak layak dan terlalu fulgar untuk dikonsumsi semua member yang nggak tahu menahu.

kadang orang yang terlibat hanya melihat dari satu sisi saja.

betul, bila kita berpolemik dan saling mempertahankan kebenaran masing masing, pada ujungnya bila dibiarkan saling melukai hati yang terlibat. ini yang seharusnya tidak boleh terjadi.

orang bilang, kata kata bisa lebih tajam dari silet. tapi satu tindakan akan lebih mematikan ketimbang sekedar kata kata.
disinilah perlunya orang yang bisa memandang suatu permasalahan secara menyeluruh, jujur, bijak, tegas, dewasa dan tidak berpihak.

bila ukurannya adalah rasa, pastilah setiap orang akan berbeda. pedas buat si polan, belum tentu pedas untuk si dudung. ada yang perasa, ada pula yang mati rasa.

yang agak susah adalah menahan diri untuk tidak membuat statement ataupun tindakan yang sekiranya dapat melukai sesama.

salam papaji.

@ TOP-1 and Jagonantang : Semoga bisa menginspirasi kita semua......salut atas kearifan dan kedalaman makna dalam nasihat yang menyejukan.


salam hormat,
GalihMoko

TOP-1 wrote:AKHIR-AKHIR INI BANYAK KABAR BERITA, UNGKAPAN, CURAHAN HATI, INFORMASI & LAIN-LAIN YANG MASUK PADA FORUM INI (MIMBAR BEBAS), DIMANA ISI, PERNYATAAN, UNGKAPAN HATI DAN KATA-KATANYA BANYAK MELUKAI (yang merasa terlukai), TERSINGGUNG (yang merasa tersinggung), HARKAT MARTABAT & HARGA DIRINYA JATUH (yang merasa harkat martabat dan harga dirinya jatuh), PROVOKASI (yang merasa provokasi dan terprovokasi) TETAPI ITULAH KENYATAAN & REALITA YANG ADA.

HAL TERSEBUT SEBENARNYA TIDAK PERLU KITA KOMENTARI TERLALU BERLEBIHAN (kalau TIDAK TAHU lebih baik DIAAAAAAM, yang TAHU lebih baik MELURUSKAN dan tidak PERLU MENGOMENTARI LEBIH LANJUT, dan yang BINGGUNG lebih baik BENGGONG AJA, xixixixixixi . MARI KITA SEMUA YANG MENJADI MEMBER / ANGGOTA PAPAJI INI KEMBALI KE MAKSUD DAN TUJUAN SERTA VISI DAN MISI YANG TELAH DIBUAT DAN DICANANGKAN OLEH PARA SENIOR-SENIOR PAPAJI.

MARILAH KITA MENJADI INSAN YANG MEMILIKI HARKAT DAN MARTABAT, RASA KEKELUARGAAN, RASA MEMILIKI, MENJAGA DAN MELESTARIKAN APA YANG SUDAH ADA YANG SEMENJAK DULU KALA TELAH MENDARAH DAGING YANG DIBERIKAN OLEH NENEK MOYANG KITA YAITU KEKELUARGAAN DAN GOTONG ROYONG. TIDAK PERLU KITA GONTOK2-AN, BERDEBAT UNTUK SESUATU HAL YANG SEHARUSNYA TIDAK PERLU KITA DEBATKAN MAUPUN KITA BICARAKAN DALAM FORUM INI.

MARILAH KITA KEMBALI MERAPATKAN BARISAN, BERJABAT TANGAN DAN BERANGKULAN SEBAGAI SIMBOL KEKELUARGAAN UNTUK KELUARGA BESAR PAPAJI. JANGAN ADA LAGI DUSTA DAN NISTA PADA DIRI KITA. JANGAN ADA LAGI ANGGAPAN & PRASANGKA PADA ORANG LAIN.

BANYAK HAL YANG HARUS KITA PIKIRKAN UNTUK PAPAJI KEDEPAN...
BANYAK HAL YANG HARUS KITA KERJAKAN UNTUK PAPAJI KEDEPAN...
BANYAK HAL YANG HARUS KITA PIKIRKAN DAN KERJAKAN KEDEPAN DARIPADA HARUS MEMBUANG ENERGI DAN TENAGA UNTUK BERFIKIR SESUATU HAL YANG TIDAK PERLU KITA LAKUKAN...

SALAM PAPAJI DAN KEKELUARGAAN...

Jagonantang wrote:akur! setuju!
tapi jangan dulu itu dianggap suatu keburukan total. ada peribahasa, "tak ada asap bila tak ada api". itu bisa diartikan, adanya satu reaksi karena ada aksi. begitu lah, silih berganti, saling tumpang tindih melengkapi.

sebagian orang, menganggap itu sebagai dinamika berforum dan berorganisasi. sebagian lagi menganggap, ini tidak layak dan terlalu fulgar untuk dikonsumsi semua member yang nggak tahu menahu.

kadang orang yang terlibat hanya melihat dari satu sisi saja.

betul, bila kita berpolemik dan saling mempertahankan kebenaran masing masing, pada ujungnya bila dibiarkan saling melukai hati yang terlibat. ini yang seharusnya tidak boleh terjadi.

orang bilang, kata kata bisa lebih tajam dari silet. tapi satu tindakan akan lebih mematikan ketimbang sekedar kata kata.
disinilah perlunya orang yang bisa memandang suatu permasalahan secara menyeluruh, jujur, bijak, tegas, dewasa dan tidak berpihak.

bila ukurannya adalah rasa, pastilah setiap orang akan berbeda. pedas buat si polan, belum tentu pedas untuk si dudung. ada yang perasa, ada pula yang mati rasa.

yang agak susah adalah menahan diri untuk tidak membuat statement ataupun tindakan yang sekiranya dapat melukai sesama.

salam papaji.

semoga bisa menjadi renungan kita bersama terhadap apa yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi. Pembelajaran bagi kita semua menuju ke arah yang lebih baik

---

SALAM SAKURABA FARM

....................................................................................................................................
Kalo saja semua member mampu bersikap dan berpandangan seperti mas Topan, maka dipastikan forum akan sejuk dan damai, dalam skala lebih luas dunia ini akan damai dan hidup menjadi begitu indah, bahwa kondisi tersebut mungkin akan sedikit terkesan monoton dan kurang dinamis, tetapi sesungguhnya dinamika tidak selalu harus dengan cara berkonflik atau berbeda pendapat secara brutal.............

Self control adalah kata kuncinya, tetapi seperti kata pak Bagyo Jagonantang bahwa "mengatakannya lebih mudah daripada menjalankannya" bahkan untuk sekedar menjaga emosi untuk tidak terlibat atau ikut campur terhadap hal yang sebenarnya kita tidak terkait atau malahan tidak kita pahami saja begitu susahnya, atau dalam artian untuk kita tidak usah ikut cawe2/berpendapat terhadap urusan yang kita tidak tahu masalah sebenarnyapun sangat susah............

Berbicara organisasi berbeda dengan kalo kita berfikir secara pribadi, bahwa kadang terkait itu pasti dan manusiawi tetapi kita harus bisa memilah dan memilih mana yang layak dikonsumsi publik dan mana yang menjadi urusan pribadi.................

Salam Sejuk................

Hendro wrote:
Berbicara organisasi berbeda dengan kalo kita berfikir secara pribadi, bahwa kadang terkait itu pasti dan manusiawi tetapi kita harus bisa memilah dan memilih mana yang layak dikonsumsi publik dan mana yang menjadi urusan pribadi.................

Salam Sejuk................

Setuju bgt pak.....semoga kawan2 yg lain bisa memiliki persepsi yg sama ttg hal ini.....sehingga suasana forum akan lebih terjaga dan sejuk.

salam hormat, GalihMoko

Jagonantang wrote:akur! setuju!
tapi jangan dulu itu dianggap suatu keburukan total. ada peribahasa, "tak ada asap bila tak ada api". itu bisa diartikan, adanya satu reaksi karena ada aksi. begitu lah, silih berganti, saling tumpang tindih melengkapi.

sebagian orang, menganggap itu sebagai dinamika berforum dan berorganisasi. sebagian lagi menganggap, ini tidak layak dan terlalu fulgar untuk dikonsumsi semua member yang nggak tahu menahu.

kadang orang yang terlibat hanya melihat dari satu sisi saja.

betul, bila kita berpolemik dan saling mempertahankan kebenaran masing masing, pada ujungnya bila dibiarkan saling melukai hati yang terlibat. ini yang seharusnya tidak boleh terjadi.

orang bilang, kata kata bisa lebih tajam dari silet. tapi satu tindakan akan lebih mematikan ketimbang sekedar kata kata.
disinilah perlunya orang yang bisa memandang suatu permasalahan secara menyeluruh, jujur, bijak, tegas, dewasa dan tidak berpihak.

bila ukurannya adalah rasa, pastilah setiap orang akan berbeda. pedas buat si polan, belum tentu pedas untuk si dudung. ada yang perasa, ada pula yang mati rasa.

yang agak susah adalah menahan diri untuk tidak membuat statement ataupun tindakan yang sekiranya dapat melukai sesama.

salam papaji.

didukung pak...tidak ada yang lulus tanpa ujian...ayam ku...jadi ayam ku,he he he-salam papaji

TOP-1 memang TOP...

ikut melihat menyimak menyikapi selanjutnya...salam guyub.

TOP-1 wrote:AKHIR-AKHIR INI BANYAK KABAR BERITA, UNGKAPAN, CURAHAN HATI, INFORMASI & LAIN-LAIN YANG MASUK PADA FORUM INI (MIMBAR BEBAS), DIMANA ISI, PERNYATAAN, UNGKAPAN HATI DAN KATA-KATANYA BANYAK MELUKAI (yang merasa terlukai), TERSINGGUNG (yang merasa tersinggung), HARKAT MARTABAT & HARGA DIRINYA JATUH (yang merasa harkat martabat dan harga dirinya jatuh), PROVOKASI (yang merasa provokasi dan terprovokasi) TETAPI ITULAH KENYATAAN & REALITA YANG ADA.

HAL TERSEBUT SEBENARNYA TIDAK PERLU KITA KOMENTARI TERLALU BERLEBIHAN (kalau TIDAK TAHU lebih baik DIAAAAAAM, yang TAHU lebih baik MELURUSKAN dan tidak PERLU MENGOMENTARI LEBIH LANJUT, dan yang BINGGUNG lebih baik BENGGONG AJA, xixixixixixi . MARI KITA SEMUA YANG MENJADI MEMBER / ANGGOTA PAPAJI INI KEMBALI KE MAKSUD DAN TUJUAN SERTA VISI DAN MISI YANG TELAH DIBUAT DAN DICANANGKAN OLEH PARA SENIOR-SENIOR PAPAJI.

MARILAH KITA MENJADI INSAN YANG MEMILIKI HARKAT DAN MARTABAT, RASA KEKELUARGAAN, RASA MEMILIKI, MENJAGA DAN MELESTARIKAN APA YANG SUDAH ADA YANG SEMENJAK DULU KALA TELAH MENDARAH DAGING YANG DIBERIKAN OLEH NENEK MOYANG KITA YAITU KEKELUARGAAN DAN GOTONG ROYONG. TIDAK PERLU KITA GONTOK2-AN, BERDEBAT UNTUK SESUATU HAL YANG SEHARUSNYA TIDAK PERLU KITA DEBATKAN MAUPUN KITA BICARAKAN DALAM FORUM INI.

MARILAH KITA KEMBALI MERAPATKAN BARISAN, BERJABAT TANGAN DAN BERANGKULAN SEBAGAI SIMBOL KEKELUARGAAN UNTUK KELUARGA BESAR PAPAJI. JANGAN ADA LAGI DUSTA DAN NISTA PADA DIRI KITA. JANGAN ADA LAGI ANGGAPAN & PRASANGKA PADA ORANG LAIN.

BANYAK HAL YANG HARUS KITA PIKIRKAN UNTUK PAPAJI KEDEPAN...
BANYAK HAL YANG HARUS KITA KERJAKAN UNTUK PAPAJI KEDEPAN...
BANYAK HAL YANG HARUS KITA PIKIRKAN DAN KERJAKAN KEDEPAN DARIPADA HARUS MEMBUANG ENERGI DAN TENAGA UNTUK BERFIKIR SESUATU HAL YANG TIDAK PERLU KITA LAKUKAN...

SALAM PAPAJI DAN KEKELUARGAAN...

mungkin kebanyakan bakul mas/baru di ayam jadi belum tahu etikanya. saling jatuhin satu sama lain strategi pasar
beda dengan pemain. etikanya masih dijaga

pendapat saya

jaya9123 wrote:mungkin kebanyakan bakul mas/baru di ayam jadi belum tahu etikanya. saling jatuhin satu sama lain strategi pasar
beda dengan pemain. etikanya masih dijaga

pendapat saya

Dah biasa pak Jaya...ga pengaruh mah ada yang jualan ato kagak
namanya forum online ya isinya debat sama diskusi
ada yang mempertanyakan dan ada yang di pertanyakan
hehehe

Ijin merenung...

jaghana wrote:

alexusila (alexa farm) wrote:

jaghana wrote: