Refresh...
+4
pacita
Badri Bandaro
Hendro
wibi007
8 posters
Halaman 1 dari 1
Refresh...
JANGAN JADI GELAS
Seorang guru mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.
Kenapa kau selalu murung, nak?
Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini?
Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ? sang Guru bertanya.
Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum.
Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat.
Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,kata Sang Guru.
Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.?
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
Bagaimana rasanya?? tanya Sang Guru.
Asin, dan perutku jadi mual, jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
Sekarang kau ikut aku. Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka.
Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.?
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara.
Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya.
Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
Sekarang, coba kau minum air danau itu kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya.
Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, Bagaimana rasanya??
"Segar, segar sekali..." kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.
Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?
Tidak sama sekali, kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi.
Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
Nak, kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam.
Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam.
Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu.
Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah.
Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian.
Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.
Si murid terdiam, mendengarkan.
Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya qalbu?(hati) yang menampungnya.
Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.
[u]
Salam......
Seorang guru mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.
Kenapa kau selalu murung, nak?
Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini?
Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ? sang Guru bertanya.
Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum.
Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat.
Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,kata Sang Guru.
Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.?
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
Bagaimana rasanya?? tanya Sang Guru.
Asin, dan perutku jadi mual, jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
Sekarang kau ikut aku. Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka.
Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.?
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara.
Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya.
Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
Sekarang, coba kau minum air danau itu kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya.
Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, Bagaimana rasanya??
"Segar, segar sekali..." kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya.
Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?
Tidak sama sekali, kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi.
Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
Nak, kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam.
Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam.
Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu.
Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah.
Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian.
Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.
Si murid terdiam, mendengarkan.
Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya qalbu?(hati) yang menampungnya.
Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.
[u]
Salam......
wibi007- Sersan
- Jumlah posting : 128
Join date : 03.05.10
Lokasi : Jakarta City
Re: Refresh...
Adeeem.......tapi saya mo tanya kalo misal segenggam garamnya ditaburkan kelaut bukan ke danau dan kita minum air laut kira2 akan menghilangkan rasa asin dimulut tidak ya...? ke...ke...ke....
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: Refresh...
Pak Hendro ..... ada-ada aja.....
Salam kenal Pak Hendro
Badri Bandaro- kopral
- Jumlah posting : 20
Join date : 15.06.11
Age : 39
Lokasi : Padang - Sumatera Barat
Re: Refresh...
Wah manteb nih artikelnya.
Untuk bisa seperti danau tentu bukan hal yang mudah. Perlu banyak pembelajaran dan pengalaman.
Untuk bisa seperti danau tentu bukan hal yang mudah. Perlu banyak pembelajaran dan pengalaman.
pacita- Kolonel
- Jumlah posting : 768
Join date : 25.10.10
Re: Refresh...
Hendro wrote:Adeeem.......tapi saya mo tanya kalo misal segenggam garamnya ditaburkan kelaut bukan ke danau dan kita minum air laut kira2 akan menghilangkan rasa asin dimulut tidak ya...? ke...ke...ke....
Maka...jgn lah pula menjadi laut....heheheheheh.....
alang- Kolonel
- Jumlah posting : 992
Join date : 28.07.09
Age : 51
Lokasi : Ciputat, Tangerang
Re: Refresh...
alang wrote:Hendro wrote:Adeeem.......tapi saya mo tanya kalo misal segenggam garamnya ditaburkan kelaut bukan ke danau dan kita minum air laut kira2 akan menghilangkan rasa asin dimulut tidak ya...? ke...ke...ke....
Maka...jgn lah pula menjadi laut....heheheheheh.....
Air laut kan asin sendiri...emangnya ada yang garamin....kekekekeke
D4v1d- Kapten
- Jumlah posting : 448
Join date : 20.10.09
Lokasi : Buitenzorg
Re: Refresh...
Air laut itu asin karena saking banyaknya ikan yang berenang, ikan2 ntu pada keringatan tp g mandi2, makanya keringatnya kecampur air laut.. jadilah air laut ntu asin... hahaha...Davy wrote:alang wrote:Hendro wrote:Adeeem.......tapi saya mo tanya kalo misal segenggam garamnya ditaburkan kelaut bukan ke danau dan kita minum air laut kira2 akan menghilangkan rasa asin dimulut tidak ya...? ke...ke...ke....
Maka...jgn lah pula menjadi laut....heheheheheh.....
Air laut kan asin sendiri...emangnya ada yang garamin....kekekekeke
Salam damai untuk semua....
aliem- Kolonel
- Jumlah posting : 684
Join date : 19.08.08
Lokasi : Magelang-Pekalongan PP
Re: Refresh...
alang wrote:Hendro wrote:Adeeem.......tapi saya mo tanya kalo misal segenggam garamnya ditaburkan kelaut bukan ke danau dan kita minum air laut kira2 akan menghilangkan rasa asin dimulut tidak ya...? ke...ke...ke....
Maka...jgn lah pula menjadi laut....heheheheheh.....
ga sebaliknya kang Alang...eheheh
Air kotor, serbarupa limbah dan sampah bermuara ke sana....
Silaut pula yang mampu menampung dan mensucikan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|