Istilah dan urutan trah ayam

khaddafi wrote:saya melihat ada keuntungan kalo strain tersebut dibakukan (dikode-kan)= cuman masalahnya?
1.siapa yang akan membakukan ?
2.dan bagaimana cara menstandarkannya?
3.apakah cara tsb bisa diterapkan ke segala jenis ayam? ataukah cukup namanya saja...
4. dan siapa yg mau? mampu mengikuti kodifikasi tersebut
     

Papaji adalah forum, so yang jadi pengurus saja yg mencari cara bagaimana baiknya, misalnya :
1. jika pemakaian nama trah memang masih dibutuhkan (tidak bisa dihindari atau dikesampingkan), maka dihimbau (tidak diputuskan) agar memakai istilah trah pejantan dulu baru menyebut trah biangnya. Jika dibiasakan, maka setiap orang akan otomatis menyusunnya sendiri.
2. jika tidak diperlukan pemakaian trah, harus dicari lg pengkodean yg baru atau yg lebih mudah dimengerti, misal istilah :
P = untuk pukul
T = untuk teknik
G = untuk ngalung
K = untuk kontrol aktif
J = untuk jalu
M = untuk mranggal
B = untuk brakot
N = untuk solah nakal
BS = untuk bongkar sayap
PJ = untuk pukul jalu
PKd = untuk pukul konde
PL7 = Pukul level 7
PN = untuk pukul nulang
PT = untuk pukul tandes
T7 = Teknik level 7
L8 = untuk langkah istimewa level 8
TA = untuk teknik aman
PJ = untuk sering pukul jiling
PM = untuk sering pukul modar...
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............

silahkan ditambahkan.... biar tambah bingung....
ketika saya beternak, sy coba untuk menganalisa hasil ternakan sy dan memberikan kode2 kinerja dari pacek, induk dan para anakannya.... di sinilah sy membuat kode baku sendiri...
barangkali saja ada dari rekan2 papajiers yg memiliki kode yg mudah dimengerti...
Terima kasih

Untuk soal ini PAPAJI membebaskan saja kepada masing2 peternak atau penjualnya bang, kita tidak ingin terlibat terlalu jauh soal penyebutan atau istilah2, biarkan masing2 peternak dan penjual berkreasi sesuai kreatifitasnya sehingga justru nanti akan menguntungkan pembeli karena dapat dengan mudah mengenali masing2 karakter dan metode pedagang karena tiap penjual akan mempunyai ciri tersendiri yang membedakannya dari penjual lain...........................

Penekanan kita lebih kepada bentuk tanggung jawab serta komitmen penjual kepada semua konsumennya, selama cara2 dagang dilakukan sesuai aturan serta tidak melanggar norma maka silakan saja berkreasi dan berkarya............................

Rasanya dari perjalanan PAPAJI selama ini cukup banyak informasi, opini, pengalaman dan pengetahuan yang bisa digali dan dimanfaatkan untuk menambah wawasan serta pemahaman kita atas seluk beluk terkait hobi kita ini.............................

Apapun yang terjadi kita nikmati saja hobi ini dengan gembira tanpa berprasangka maka hidup akan terasa lebih lengkap dan mudah dijalani.............................

Salam sehat gembira..........................

Yg paling sederhana memang tinggal ngikutin istilah yg sdh umum. Diharapkan semua yg memakai istilah tsb jujur dlm penerapannya (bukan cuma ikut2an biar ikutan laku). Kalo bilang Magon ya berati harus ada darah Birma dan Saigonnya. Masalah nanti tarungnya adalah perpaduan yg baik dari Birma dan Saigon teteap aja kita harus 'test drive'. Karena bagaimanapun seekor Magon bisa macem2 jadinya.

Ibarat orang mau cari motor Ninja. Ya kita cari di iklan speknya. Mau 2 ato 4 tak, mau cari yg 150 tao 250 cc, mau cari yg keluaran thn berapa. Kalo udah dapet apa yg dicari tinggal 'test drive' kira2 motor tsb sip pa nggak tarikannya ato wis bobrok motore.

SANGSANG wrote:Sebagai penghobi ayam, masih saja terpengaruh dengan trah ayam...

Ada trah Birma dengan asumsi pukul, daya tahan, tulang, teknik dan model kira2 demikian...
Ada trah Vietnam atau Saigon, BK atau thai, Malaysian Texas, Brazil, Aseel, Ciparage, LeuHangKuo (Show), Shamo dengan asumsi yg sama dan trah gado2 dari ribuan trah nenek moyangnya yang tak ketahuan rimbanya.

Semua peternak ingin meracik dan menemukan trah baru dengan rahasia masing-masing....
Semua tenaga, waktu dan biaya riset yang tak sedikit telah dibuang oleh para peternak....

Ada istilah2 untuk memudahkan mengenal trah ayam dari silsilahnya, jika diketahui trahnya, maka ramai2 mereka mengenalkan istilah yg diharap mudah dimengerti dan mereka akan menerka-nerka sendiri cara kerjanya....
Ada istilah Gon, Ma, Thai, Khoy, Zil...
Bagi penganut aliran Patrilineal, maka mereka akan menyebut trah Pejantan terlebih dahulu baru kemudian menyebut trah Biangnya, misalnya :
1. Magon, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina Saigon (Vietnam),
2. Mathai, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina BK (Thai),
3. Magonthai, artinya dari Pejantan Birma dengan Betina anak Saigon (Vietnam)-Thai,

Dan istilah2 lain yang diucapkan sesuka2 orang.... yang lainpun banyak yang tak peduli sama sekali dengan istilah atau nama trah ayam, yang penting menangan....

Ketika bertandang ke kandang peternak, selalu saja disuguhi dengan istilah2 seperti itu...
Apakah perlu standarisasi istilah2 seperti ini? atau biarkan saja seperti angin puting beliung yang akan membingungkan semua orang? Ujung2nya ternyata EGP...

menurut saya yg perlu distandarisasi adalah pemahaman tentang ayam aduan itu sendiri, sehingga tdk membingungkan semua orang seperti angin puting beliung tsb ya mas,,,   (just kid..) hehe:D

bermain ayam itu penuh dngan misteri.
secara kasat mata ada istilah katuranggan, kini sebagian sdh tak digubris meskipun msh ada sbagian orang yg menstandarkan.
apalagi yg kita sendiri sadar bahwa penuh misteri gimana cara standarisasinya...?

angel puoollll...

trah?
1.nama gaya main(teknik tarung).
2.nama tempat kelahiran moyang si ayam(negara asal moyangnya).
3.nama breeder si ayam.
4.nama bapak-ibu atau kakek-nenek si ayam yang melegenda(jawara pada masanya)
5.nama strain atau jenis ayam final stock.....
6.dll...
karena ayam perlu identitas mungkin ya om. apalah arti sebuah nama. hahaaha.
salam guyub. cmiiw

SANGSANG wrote:

khaddafi wrote:saya melihat ada keuntungan kalo strain tersebut dibakukan (dikode-kan)= cuman masalahnya?
1.siapa yang akan membakukan ?
2.dan bagaimana cara menstandarkannya?
3.apakah cara tsb bisa diterapkan ke segala jenis ayam? ataukah cukup namanya saja...
4. dan siapa yg mau? mampu mengikuti kodifikasi tersebut
     

Papaji adalah forum, so yang jadi pengurus saja yg mencari cara bagaimana baiknya, misalnya :
1. jika pemakaian nama trah memang masih dibutuhkan (tidak bisa dihindari atau dikesampingkan), maka dihimbau (tidak diputuskan) agar memakai istilah trah pejantan dulu baru menyebut trah biangnya. Jika dibiasakan, maka setiap orang akan otomatis menyusunnya sendiri.
2. jika tidak diperlukan pemakaian trah, harus dicari lg pengkodean yg baru atau yg lebih mudah dimengerti, misal istilah :
P = untuk pukul
T = untuk teknik
G = untuk ngalung
K = untuk kontrol aktif
J = untuk jalu
M = untuk mranggal
B = untuk brakot
N = untuk solah nakal
BS = untuk bongkar sayap
PJ = untuk pukul jalu
PKd = untuk pukul konde
PL7 = Pukul level 7
PN = untuk pukul nulang
PT = untuk pukul tandes
T7 = Teknik level 7
L8 = untuk langkah istimewa level 8
TA = untuk teknik aman
PJ = untuk sering pukul jiling
PM = untuk sering pukul modar...
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............

silahkan ditambahkan.... biar tambah bingung....
ketika saya beternak, sy coba untuk menganalisa hasil ternakan sy dan memberikan kode2 kinerja dari pacek, induk dan para anakannya.... di sinilah sy membuat kode baku sendiri...
barangkali saja ada dari rekan2 papajiers yg memiliki kode yg mudah dimengerti...
Terima kasih

susah dah kalau programer yg nulis...smuanya kudu pake rumus.
ekekkkekekkekk...
pak Fajar kapan main kerumah?
kangen nih.
eekekekkekk..

jaghana wrote:

SANGSANG wrote:

khaddafi wrote:saya melihat ada keuntungan kalo strain tersebut dibakukan (dikode-kan)= cuman masalahnya?
1.siapa yang akan membakukan ?
2.dan bagaimana cara menstandarkannya?
3.apakah cara tsb bisa diterapkan ke segala jenis ayam? ataukah cukup namanya saja...
4. dan siapa yg mau? mampu mengikuti kodifikasi tersebut
     

Papaji adalah forum, so yang jadi pengurus saja yg mencari cara bagaimana baiknya, misalnya :
1. jika pemakaian nama trah memang masih dibutuhkan (tidak bisa dihindari atau dikesampingkan), maka dihimbau (tidak diputuskan) agar memakai istilah trah pejantan dulu baru menyebut trah biangnya. Jika dibiasakan, maka setiap orang akan otomatis menyusunnya sendiri.
2. jika tidak diperlukan pemakaian trah, harus dicari lg pengkodean yg baru atau yg lebih mudah dimengerti, misal istilah :
P = untuk pukul
T = untuk teknik
G = untuk ngalung
K = untuk kontrol aktif
J = untuk jalu
M = untuk mranggal
B = untuk brakot
N = untuk solah nakal
BS = untuk bongkar sayap
PJ = untuk pukul jalu
PKd = untuk pukul konde
PL7 = Pukul level 7
PN = untuk pukul nulang
PT = untuk pukul tandes
T7 = Teknik level 7
L8 = untuk langkah istimewa level 8
TA = untuk teknik aman
PJ = untuk sering pukul jiling
PM = untuk sering pukul modar...
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............
..... = untuk ...............

silahkan ditambahkan.... biar tambah bingung....
ketika saya beternak, sy coba untuk menganalisa hasil ternakan sy dan memberikan kode2 kinerja dari pacek, induk dan para anakannya.... di sinilah sy membuat kode baku sendiri...
barangkali saja ada dari rekan2 papajiers yg memiliki kode yg mudah dimengerti...
Terima kasih

susah dah kalau programer yg nulis...smuanya kudu pake rumus.
ekekkkekekkekk...
pak Fajar kapan main kerumah?
kangen nih.
eekekekkekk..

Maauuuuu...... cuman masih nunggu longgar saja Mas....

Keliatannya ada sedikit kesalahan istilah.
- Trah itu mengacu kepada keturunan si anu (individu). Misal trah si garong, artinya keturunan (anak, cucu) si garong.
- Sementara birma, bk, saigon, istilahnya adlh 'Strain'. Yaitu jenis galur dari suatu spesies mahluk hidup.

Jadi misalnya, si garong adlh ayam strain birma. Anak2nya disebut trah si garong. Apakah anaknya sudah tercampur strain bk, saigon, dll, itu masalah lain. Tetap aja trah si garong.
CMIIW


Saran buat pembeli, jangan terjebak strain.
Kalau mau beli ayam, langsung to the point sebut speknya :
"Mas... sy mau beli ayam yg atret2 banyak timpuk. Ada ngga?"
Mau dikasih birma, pakhoy, bk, saigon, pokoknya atret dan timpuk.

Buat penjual, penyebutan strain terkadang menggiring persepsi pembeli pada ciri khas gaya tarung tertentu. Bisa saja persepsi pembeli - penjual sama, bisa juga berbeda.
Misalnya ketika penjual menyebut strain Birma, maka persepsi pembeli mungkin jenis ayam yg atret2 dan banyak timpuk. Padahal tidak semua birma suka atret2.
Saran buat penjual, tanyakan secara spesifik ayam tipe seperti apa yg diinginkan.

Buat peternak, bertanggung jawablah minimal pada diri sendiri bahwa hasil ternakan anda seharusnya 'se-angker' istilah strain yg disebutkan.
Kalau misalnya ternak silangan birma/saigon, maka anda bertanggung jawab utk menghasilkan ayam dg pukulan cepat dan keras sesuai dgn angkernya istilah magon.
Sekarang ini istilah2 magon, khoyngon, makhoy, dsb, banyak menjadi bahan candaan karena kualitas ayamnya tidak sehebat istilah2 baru tsb.
Cuma buat gaya2an doank sementara ayamnya sama aja dgn ayam2 aduan biasa.
hehehe...

Kalau penghobi sejati, mestinya tau perbedaan trah dan strain, mau dari online atau offline...
semakin matang bermain ayam mestinya semakin tajam....
Jika tidak tau istilah, lebih baik tidak asal tulis.....
Penghobi ayam yg asli tidak SOK TAU... Mad Mad Mad

(Sorry bos cuma copy paste comen ente di topik ane, ane edit dikit)

he.......he.......he.......

Salam damai.....

Kamikaze wrote:Kalau penghobi sejati, mestinya tau perbedaan trah dan strain, mau dari online atau offline...
semakin matang bermain ayam mestinya semakin tajam....
Jika tidak tau istilah, lebih baik tidak asal tulis.....
Penghobi ayam yg asli tidak SOK TAU... Mad  Mad  Mad

(Sorry bos cuma copy paste comen ente di topik ane, ane edit dikit)

he.......he.......he.......

Salam damai.....

Wah ada yg masih dendam....
Mudah2an tak terkait karakter dari sebuah trah....

trah itu ternyata....eng..ing..eng.
nilai "kebangsawanan" suatu ayam akibat prestasi leluhurnya.

wow...wow...pantas harganya mlonjak dengan drastis ya om2 smua.
mirip kisah2 anak raja.
saya cuma bisa melongo dan terdiam membisu.

tapi dibanding beli ayam bukan trah atau trah saya lebih memilih trah kalo harganya sesuai dikantong kalo ga sesuai ya nabung dulu boss.... kalopun ayam ga kepake atau kalah mungkin bukan salah trahnya tapi mungkin salah kita yang ga jodoh sama ayam tersebut ya minimal bisa buat macek dirumah sapa tahu kebangkitan trahnya ada dicucu nomor sekian.

cmiiw.....