ngalungnya ilang

Penyusup Gelap wrote:

Hendro wrote:

Maaf mas Bambang saya tidak membela siapapun coba anda lebih cermat membaca komentar saya diatas, yang saya tekankan adalah keseimbangan sebuah solusi untuk mengatasi masalah, dimana kasus ini tidak bisa hanya disalahkan pada penjual karena pembeli juga ikut berperan aktif dan sudah terjadi komunikasi sebelumnya.............................

Penjual bebas memasarkan produknya selama masih dalam koridor kepatutan dan pembeli juga harus jeli dalam memilah dan memilih serta buatlah perjanjian pra transaksi untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan dikemudian hari..............................

Jika penjual tidak bersedia memberikan garansi maka abaikan saja dan batalkan transaksi segera beralihlah ke penjual lain yang mau dan mampu memberikan garansi, tetapi jika pembeli memaksakan diri dengan tetap bertransaksi sekalipun tanpa garansi jika terjadi sesuatu yang tidak berkenan ya jangan komplain atau mengeluh lagi karena itu adalah resiko dari sebuah transaksi yang sah................................

Sebagai penjual maupun pembeli kita harus mampu bersikap dewasa dan menyadari segala resiko  dari sebuah tindakan, resiko disini tidak selalu berarti negatif jika tindakan kita baik dan berkenan bagi orang lain pasti resikonya akan positif, maka mawas diri selalu akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada hanya selalu menyalahkan pihak lain.................................
 
Salam keseimbangan.........     

pak solusi itu bisa tercapai kalau ada komunikasi antara saya dengan penjual,
lha saya sms gak dibales, kirim PM tidak direspon... apa mungkin dapat solusi?:

Kalo soal komunikasi dicoba terus aja mas mungkin ybs sedang sibuk maklum beliau banyak urusan bisnisnya, tapi sekedar mengingatkan saja apakah sebelum transaksi dulu sudah ada pembicaraan untuk solusi permasalahan yang mungkin timbul, kalo ada memang harus dikejar komitmennya tapi jika tidak maka kita juga harus sadar diri.........................

Termasuk soal pengiriman kalo memang sudah ada kesepakatan dikirim kemana dan ada perubahan tapi ada pembicaraan sebelumnya untuk pengembalian/penggantian ongkos taxi maka harus ditagihkan tapi jika tidak ada pembicaraan sebelumnya ya berarti clear........................

      

Hendro wrote:

Penyusup Gelap wrote:

Hendro wrote:

Maaf mas Bambang saya tidak membela siapapun coba anda lebih cermat membaca komentar saya diatas, yang saya tekankan adalah keseimbangan sebuah solusi untuk mengatasi masalah, dimana kasus ini tidak bisa hanya disalahkan pada penjual karena pembeli juga ikut berperan aktif dan sudah terjadi komunikasi sebelumnya.............................

Penjual bebas memasarkan produknya selama masih dalam koridor kepatutan dan pembeli juga harus jeli dalam memilah dan memilih serta buatlah perjanjian pra transaksi untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan dikemudian hari..............................

Jika penjual tidak bersedia memberikan garansi maka abaikan saja dan batalkan transaksi segera beralihlah ke penjual lain yang mau dan mampu memberikan garansi, tetapi jika pembeli memaksakan diri dengan tetap bertransaksi sekalipun tanpa garansi jika terjadi sesuatu yang tidak berkenan ya jangan komplain atau mengeluh lagi karena itu adalah resiko dari sebuah transaksi yang sah................................

Sebagai penjual maupun pembeli kita harus mampu bersikap dewasa dan menyadari segala resiko  dari sebuah tindakan, resiko disini tidak selalu berarti negatif jika tindakan kita baik dan berkenan bagi orang lain pasti resikonya akan positif, maka mawas diri selalu akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada hanya selalu menyalahkan pihak lain.................................
 
Salam keseimbangan.........     

pak solusi itu bisa tercapai kalau ada komunikasi antara saya dengan penjual,
lha saya sms gak dibales, kirim PM tidak direspon... apa mungkin dapat solusi?:

Kalo soal komunikasi dicoba terus aja mas mungkin ybs sedang sibuk maklum beliau banyak urusan bisnisnya, tapi sekedar mengingatkan saja apakah sebelum transaksi dulu sudah ada pembicaraan untuk solusi permasalahan yang mungkin timbul, kalo ada memang harus dikejar komitmennya tapi jika tidak maka kita juga harus sadar diri.........................

Termasuk soal pengiriman kalo memang sudah ada kesepakatan dikirim kemana dan ada perubahan tapi ada pembicaraan sebelumnya untuk pengembalian/penggantian ongkos taxi maka harus ditagihkan tapi jika tidak ada pembicaraan sebelumnya ya berarti clear........................

        

ada pak, kesepakatan awal dikirim langsung via Travel kerumah
apa ini bukan komitmen ? kalau dianggap bukan komitmen ya sudah,
saya tidak akan nguber lagi, yang penting ada jawaban langsung
dari penjual... terima kasih

Penyusup Gelap wrote:

Hendro wrote:

Penyusup Gelap wrote:

Hendro wrote:

Maaf mas Bambang saya tidak membela siapapun coba anda lebih cermat membaca komentar saya diatas, yang saya tekankan adalah keseimbangan sebuah solusi untuk mengatasi masalah, dimana kasus ini tidak bisa hanya disalahkan pada penjual karena pembeli juga ikut berperan aktif dan sudah terjadi komunikasi sebelumnya.............................

Penjual bebas memasarkan produknya selama masih dalam koridor kepatutan dan pembeli juga harus jeli dalam memilah dan memilih serta buatlah perjanjian pra transaksi untuk menghindari hal2 yang tidak diinginkan dikemudian hari..............................

Jika penjual tidak bersedia memberikan garansi maka abaikan saja dan batalkan transaksi segera beralihlah ke penjual lain yang mau dan mampu memberikan garansi, tetapi jika pembeli memaksakan diri dengan tetap bertransaksi sekalipun tanpa garansi jika terjadi sesuatu yang tidak berkenan ya jangan komplain atau mengeluh lagi karena itu adalah resiko dari sebuah transaksi yang sah................................

Sebagai penjual maupun pembeli kita harus mampu bersikap dewasa dan menyadari segala resiko  dari sebuah tindakan, resiko disini tidak selalu berarti negatif jika tindakan kita baik dan berkenan bagi orang lain pasti resikonya akan positif, maka mawas diri selalu akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik daripada hanya selalu menyalahkan pihak lain.................................
 
Salam keseimbangan.........     

pak solusi itu bisa tercapai kalau ada komunikasi antara saya dengan penjual,
lha saya sms gak dibales, kirim PM tidak direspon... apa mungkin dapat solusi?:

Kalo soal komunikasi dicoba terus aja mas mungkin ybs sedang sibuk maklum beliau banyak urusan bisnisnya, tapi sekedar mengingatkan saja apakah sebelum transaksi dulu sudah ada pembicaraan untuk solusi permasalahan yang mungkin timbul, kalo ada memang harus dikejar komitmennya tapi jika tidak maka kita juga harus sadar diri.........................

Termasuk soal pengiriman kalo memang sudah ada kesepakatan dikirim kemana dan ada perubahan tapi ada pembicaraan sebelumnya untuk pengembalian/penggantian ongkos taxi maka harus ditagihkan tapi jika tidak ada pembicaraan sebelumnya ya berarti clear........................

        

ada pak, kesepakatan awal dikirim langsung via Travel kerumah
apa ini bukan komitmen ? kalau dianggap bukan komitmen ya sudah,
saya tidak akan nguber lagi, yang penting ada jawaban langsung
dari penjual... terima kasih

Benar mas sekalipun kesepakatan awal dikirim langsung via travel sampai rumah, tapi realisasinya adalah dikirim via kereta tujuan stasiun senen (kebetulan saya yang mengirimkan), pasti sebelum terjadi perubahan rute kirim sudah dibicarakan dong termasuk konsekuensi2nya, karena sayapun juga tidak akan sembarangan mengirimkan tanpa persetujuan pemilik ayam....................

Saya sudah ribuan kali kirim ayam mas baik ayam sendiri maupun ayam punya teman dan selalu sebelum dikirimkan sudah ada kesepakatan dikirim lewat apa dan tujuannya kemana, jadi rasanya aneh saja kalo ayam dikirimkan tapi tidak ada pembicaraan dahulu sebelumnya mau dikirim pake apa dan tujuannya kemana.......................

Maksud saya jika sudah ada kesepakatan tentang perubahan rute dan moda transportasi termasuk konsekuensinya (misal : uang taxi diganti) maka memang harus diminta komitmennya, tapi jika ada pembicaraan tapi tidak membahas konsekuensi ganti uang taxi maka masalah dianggap clear karena berarti pembahasan sudah selesai waktu itu juga......................

Salam   

akan lebih bijak bila pak Hendro
tanyakan langsung pada penjualnya pak.
terima kasih.   

Mas Bambang pernah postingkan di mimbar bebas dengan judul "pengalaman belanja online" dimana topik tersebut terkait dengan topik diatas, padahal dalam postingan tersebut terkesan rasa puas dan terima kasih karena sudah mendapatkan ayam yang sesuai pilihan dan harapan serta sampai dengan selamat dalam kondisi sehat, bahkan dilampirkan foto suasana bagian pengambilan cargo stasiun senen dan tanggapan dari rekan2 juga positif ........................

Dengan postingan tersebut saya menangkap kesan dan beranggapan bahwa seharusnya tidak ada masalah karena postingan tersebut menggambarkan kepuasan dan berbagi kebahagiaan kepada kita semua, bahwa dibelakang hari ternyata ada masalah seharusnya juga tidak perlu dibawa sampai ke forum cukup untuk pengalaman diri sendiri saja..........................

Salam belanja online.....   

Hendro wrote:Mas Bambang pernah postingkan di mimbar bebas dengan judul "pengalaman belanja online" dimana topik tersebut terkait dengan topik diatas, padahal dalam postingan tersebut terkesan rasa puas dan terima kasih karena sudah mendapatkan ayam yang sesuai pilihan dan harapan serta sampai dengan selamat dalam kondisi sehat, bahkan dilampirkan foto suasana bagian pengambilan cargo stasiun senen dan tanggapan dari rekan2 juga positif ........................

Dengan postingan tersebut saya menangkap kesan dan beranggapan bahwa seharusnya tidak ada masalah karena postingan tersebut menggambarkan kepuasan dan berbagi kebahagiaan kepada kita semua, bahwa dibelakang hari ternyata ada masalah seharusnya juga tidak perlu dibawa sampai ke forum cukup untuk pengalaman diri sendiri saja..........................

Salam belanja online.....   

heheheh pak Hendro,

itu dua atau tiga hari (bisa dicek tglnya saya lupa) setelah saya ambil dari stasiun saya berbunga2 membayangkan punya ayam ngalung pak. saya bahagia sekali saya buatkan kandang terbaik ( bisa dilihat thread: Berangkat dari Hobby) ayam saya istirahatkan seminggu lebih sampai kondisi FIT. kemudian saya gebrak alangkah kaget ayam ngoyor POL, pak Hendro.

jadi waktu saya bikin thread "pengalaman belanja ONLINE"
ayam baru tiba belum di gebrak. gebrak pertama sampai ke 3
saya masih menghibur diri setelah ke 6 ke 7 baru sadar
ini benar2 ayam sampah.

demikian lho pak Hendro senang berdiskusi
silahkan kalau mau bertanya barangkali ada celah lain
buat kesalahan saya pak. [senyum]

'Kalau pah Hendro penasaran
saya bersedia kirim ayam tersebut ke alamat pak Hendro
buat dinilai kualitasnya.'

Saya sudah kontak penjual ybs dan beliau saat ini sedang ada acara di Ghina (Hongkong) nanti setelah balik ke Indonesia akan segera mentransferkan uang pengganti taxinya, demikian yang beliau sampaikan.............  

Hendro wrote:Saya sudah kontak penjual ybs dan beliau saat ini sedang ada acara di Ghina (Hongkong) nanti setelah balik ke Indonesia akan segera mentransferkan uang pengganti taxinya, demikian yang beliau sampaikan.............  

baik pak, dengan demikian masalah sudah clear.
thread ini boleh di close tapi mohon semua yng tertulis disini jangan ada yang diedit
sebagai bukti yang bisa saya pegang- mohon maaf bila ada satu dua kata yang kurang menyenangkan semua pihak.  
terima kasih atas bantuan pak Hendro

Coba periksa kembali kalungnya
Mana tau ada jatuh. Atau sudah dicopet org?
Ekekeke...

TOP!

ijin nyimak. inilah untungnya fjb papaji. meskipun gk puas msh bisa dibahas dan ada solusi. saya pernah beli ayam aduan di pasar tempat abaran. harga ayam mulai ayam kampung harga daging sampai 10 sd 20 kali lipat bahkan lebih. saat diabar kita lihat mainnya sangat bagus, puas , deal , bayar. bawa pulang. umur ayam kira2 7 bulanan. keadaannya bersih artinya memang masih muda dan baru abaran. setelah dirawat makin lama makin hebat itu ayam. tapi setelah ketemu lawan yg tahan pukul sesekali ngebales e ternyata mentalnya yg jelek dan tak bertanda. saya rasa itulah seninya mainan ayam. makin banyak saya belajar, makin banyak pula yg saya belum tahu dan saya merasa belum puas2 nya sampai saat ini.

salam teruuussss belajar dan tetap semangat.