ayam bangkok di pasar kok murah ya di banding dari peternak khusus???...

ayammimpi wrote:

mujib wrote:tu Dikarenakan Ayam yang di jual di pasar tidak mempunyai asal usul yang jelas. entah induknya itu bermental Cengeng atau tidak.

Sependapat sama tulisan mas mujib diatas..selain kinerja, faktor mental sangat penting ...kinerja bagus tapi mental cengeng  juga percuma  ..

Apakah jika ayam beli di peternak juga dijamin mentalnya pasti bagus ? mental memang terkait dengan faktor genetik tapi tidak seorangpun yang bisa menjamin anakan pejantan jawara anakannya juga akan bermental dan jadi jawara.........................

Contoh kasus : sering kejadian ayam yang sudah menang beberapa kali ketika beradu yang kesekian kalinya saat posisi atas/unggul tiba2 loncat keluar geber dan kabur, apakah ini berarti mentalnya jelek padahal sudah terbukti menang beberapa kali sebelumnya......................

Contoh kasus lain : Ayam saya anakan K3 yang dibeli kang Yanto Kerawang sudah menang 2x tapi ketika diadu yang ke 3 saat posisi unggul tiba2 loncat geber dan tidak mau ditemukan lagi alias kalah. padahal pejantannya si K3 menang 17x betinanya dari trah slenger juga menang 7x tapi kenapa anakannya ada yang bermental demikian ?...............................

Kesimpulannya tidak seorangpun dapat menjamin mental ayam sekalipun dari keturunan champion, jadi mau beli ayam dimanapun juga resiko yang akan dihadapi adalah sama saja.................................

Salam siap hadapi resiko    

Hendro wrote:

ayammimpi wrote:

mujib wrote:tu Dikarenakan Ayam yang di jual di pasar tidak mempunyai asal usul yang jelas. entah induknya itu bermental Cengeng atau tidak.

Sependapat sama tulisan mas mujib diatas..selain kinerja, faktor mental sangat penting ...kinerja bagus tapi mental cengeng  juga percuma  ..

Apakah jika ayam beli di peternak juga dijamin mentalnya pasti bagus ? mental memang terkait dengan faktor genetik tapi tidak seorangpun yang bisa menjamin anakan pejantan jawara anakannya juga akan bermental dan jadi jawara.........................

Contoh kasus : sering kejadian ayam yang sudah menang beberapa kali ketika beradu yang kesekian kalinya saat posisi atas/unggul tiba2 loncat keluar geber dan kabur, apakah ini berarti mentalnya jelek padahal sudah terbukti menang beberapa kali sebelumnya......................

Contoh kasus lain : Ayam saya anakan K3 yang dibeli kang Yanto Kerawang sudah menang 2x tapi ketika diadu yang ke 3 saat posisi unggul tiba2 loncat geber dan tidak mau ditemukan lagi alias kalah. padahal pejantannya si K3 menang 17x betinanya dari trah slenger juga menang 7x tapi kenapa anakannya ada yang bermental demikian ?...............................

Kesimpulannya tidak seorangpun dapat menjamin mental ayam sekalipun dari keturunan champion, jadi mau beli ayam dimanapun juga resiko yang akan dihadapi adalah sama saja.................................

Salam siap hadapi resiko    

saya setuju sama pernyataan mas hendro diatas ... tidak ada yang bisa menjamin kualitas anakan walaupun indukannya unggul

saya hanya meyakini pepatah   kuno  "buah jatuh tidak jauh dari pohon" ..sehingga jika anakan dari indukan unggul saja belum tentu bagus .. apalagi kalo anakan dari indukan yang "kurang" unggul ... ini hanya pendapat saya yang awam

masalah menilai mental ayam setiap orang mungkin berbeda beda persepsinya   .. bagi saya yg jadi pertimbangan    :

Seberapa berat pertarungan yg terjadi ?
Seberapa sengit jual beli pukulan yang terjadi dan menyebabkan kondisi fisik hancur?
dan faktor2 lain yg mungkin  masih menjadi misteri di dunia perayaman  



salam belajar dari junior

semuanya tinggal niatan kita saat mau membeli..untuk beternak, ato untuk sekedar punya, ato memang berjiwa petaruh. kalo untuk beternak memang lebih bagus dari peternak. karena sudah tau silsilahnya bagaimana. kalo untuk sekedar punya mending ke pasar aja, murah meriah, yang penting teliti dan bejo nasibnya saat memilih ayam. kalo yang petaruh, ini yang repot..... 

Teman sy dgn bangganya bercerita membeli ayam di pasar seharga 150rb saja dan ternyata kualitasnya bagus dan bisa menang berkali2. Cerita ini terus dibangga-banggakannya.
Kemudian teman sy yg satu lagi merogoh kantongnya, lalu memberikan uang 300rb kepadanya.
Sambil berkata, "Coba ente ke pasar lagi, belikan sy ayam yg bagus seharga 300rb".
Teman yg pertama itu cengar cengir saja. Ngga berani menerima tantangan.
Mungkin kalau dikasih 3jt, teman pertama itu pasti terima tantangan dan pergi cari ayam ke peternak besar.


Namanya juga memilih. Itu artinya kita melibatkan diri dalam menganalisa berbagai 'kemungkinan' dan resiko.
Semakin besar kemungkinan bagusnya, otomatis harganya semakin tinggi.
Pedagang ayam di pasar juga mematok harga yg lebih tinggi utk ayam yg 'kemungkinannya' bagus.
Semakin murah, biasanya kemungkinan bagusnya semakin kecil.
Itu sudah hukum pasar yg lumrah.

Kemungkinan ini tidak akan jadi 100% pasti.
Bahkan ayam yg sudah terbukti menang saja masih punya kemungkinan kalah.
Dalam memilih ayam, kita ini sebetulnya dihadapkan pada bagaimana cara meminimalkan resiko dan memperbesar kemungkinan.
Mana yg lebih besar kemungkinan bagus dan lebih kecil resikonya? Di pasar atau di peternak?
Tentunya ada konsekwensi yg mengikuti. Masalah harga misalnya.
hehehe...


Salam kemungkinan.

Administrator wrote:Teman sy dgn bangganya bercerita membeli ayam di pasar seharga 150rb saja dan ternyata kualitasnya bagus dan bisa menang berkali2. Cerita ini terus dibangga-banggakannya.
Kemudian teman sy yg satu lagi merogoh kantongnya, lalu memberikan uang 300rb kepadanya.
Sambil berkata, "Coba ente ke pasar lagi, belikan sy ayam yg bagus seharga 300rb".
Teman yg pertama itu cengar cengir saja. Ngga berani menerima tantangan.
Mungkin kalau dikasih 3jt, teman pertama itu pasti terima tantangan dan pergi cari ayam ke peternak besar.


Namanya juga memilih. Itu artinya kita melibatkan diri dalam menganalisa berbagai 'kemungkinan' dan resiko.
Semakin besar kemungkinan bagusnya, otomatis harganya semakin tinggi.
Pedagang ayam di pasar juga mematok harga yg lebih tinggi utk ayam yg 'kemungkinannya' bagus.
Semakin murah, biasanya kemungkinan bagusnya semakin kecil.
Itu sudah hukum pasar yg lumrah.

Kemungkinan ini tidak akan jadi 100% pasti.
Bahkan ayam yg sudah terbukti menang saja masih punya kemungkinan kalah.
Dalam memilih ayam, kita ini sebetulnya dihadapkan pada bagaimana cara meminimalkan resiko dan memperbesar kemungkinan.
Mana yg lebih besar kemungkinan bagus dan lebih kecil resikonya? Di pasar atau di peternak?
Tentunya ada konsekwensi yg mengikuti. Masalah harga misalnya.
hehehe...


Salam kemungkinan.

setuju mas admin , selalu brilian jawabannya

Pedagang ayam di pasar juga "ngerti ayam"

Kesimpulan asal2an saja.....

Untuk mas Hendro lebih mengandalkan Pakem, Pengalaman dan Feeling untuk memilih ayam tanpa melihat tarungnya dan trahnya/silsilah.

Untuk mas Ary lebih mengutamakan trah/silsilah walaupun tanpa melihat tarungannya, atau dengan melihat tarungnya.

Keduanya sama2 bagus tinggal tergantung masing2 dr qta, apakah qta paham benar bagaimana cara memilih ayam tanpa melihat trah/silsilah dan tarungannya, klo qta tergolong yg seperti ini berarti qta bs memakai pedoman mas Hendro, dengan modal seminim mungkin bs mendapatkan ayam yg berkualitas menurut pendapat qta. Tp klo qta tdk paham benar bagaimana cara memilih ayam tanpa melihat trah/silsilah dan tarungannya, berarti qta tergolong yg cocok dengan pedoman mas Ary, tp modalnya harus dipersiapkan juga.
     

Salam pemula asal2an    

Yang menjadi masalah sebenarnya bukan dimana kita beli atau berapa harga yang kita bayar......................

Karena dimana dan berapapun harga yang kita bayar selalu akan diikuti oleh resiko yang sama............................

Tidak selalu harga yang lebih murah pasti akan lebih jelek, pun demikian juga tidak selalu harga yang mahal dipastikan akan lebih bagus, semua bergantung kepada pemahaman kita soal ayam dan kejelian kita menganalisa kinerja ayam serta faktor keberuntungan..............................

Ayam berteknik bagus jika tidak diikuti oleh langkah kaki dan akurasi pukulan yang juga bagus belum layak dikatakan bagus....................................

Ayam berteknik kurang bagus tapi mempunyai akurasi pukulan bagus dan bobot pukulan yang mematikan juga belum layak dikatakan bagus................................

Ayam yang bagus adalah yang secara teknik selalu memenangkan langkah sehingga dengan mudah mampu memasukkan pukulan terbaiknya, atau dalam bahasa yang lebih sederhana ayam yang cerdik sehingga dapat mendikte lawan ketika sedang beradu dan berhasil memenangkan pertarungan tanpa banyak mengalami luka..................................

Dan ayam seperti diatas bisa didapatkan dimanapun juga tidak terbatas hanya pada satu lokasi tertentu saja...................................

Karenanya tidak ada jaminan bahwa ayam dari tempat tertentu dapat dipastikan akan lebih unggul dari ayam ditempat yang lainnya, kecuali soal harganya saja yang bisa dipastikan ayam dari tempat tertentu pasti lebih mahal/murah dari tempat yang lain, tapi soal kualitas tidak seorangpun yang bisa menjamin hal tersebut..................................

    

sip dech ktrangan pakdhe :-)

Hendro wrote:Yang menjadi masalah sebenarnya bukan dimana kita beli atau berapa harga yang kita bayar......................

Karena dimana dan  berapapun harga yang kita bayar selalu akan diikuti oleh resiko yang sama............................

Tidak selalu harga yang lebih murah pasti akan lebih jelek, pun demikian juga tidak selalu harga yang mahal dipastikan akan lebih bagus, semua bergantung kepada pemahaman kita soal ayam dan kejelian kita menganalisa kinerja ayam serta faktor keberuntungan..............................

Ayam berteknik bagus jika tidak diikuti oleh langkah kaki dan akurasi pukulan yang juga bagus belum layak dikatakan bagus....................................

Ayam berteknik kurang bagus tapi mempunyai akurasi pukulan bagus dan bobot pukulan yang mematikan juga belum layak dikatakan bagus................................  

Ayam yang bagus adalah yang secara teknik selalu memenangkan langkah sehingga dengan mudah mampu memasukkan pukulan terbaiknya, atau dalam bahasa yang lebih sederhana ayam yang cerdik sehingga dapat mendikte lawan ketika sedang beradu dan berhasil memenangkan pertarungan tanpa banyak mengalami luka..................................

Dan ayam seperti diatas bisa didapatkan dimanapun juga tidak terbatas hanya pada satu lokasi tertentu saja...................................

Karenanya tidak ada jaminan bahwa ayam dari tempat tertentu dapat dipastikan akan lebih unggul dari ayam ditempat yang lainnya, kecuali soal harganya saja yang bisa dipastikan ayam dari tempat tertentu pasti lebih mahal/murah dari tempat yang lain, tapi soal kualitas tidak seorangpun yang bisa menjamin hal tersebut..................................

        

Setuju dgn pak hendro

Hendro wrote:Yang menjadi masalah sebenarnya bukan dimana kita beli atau berapa harga yang kita bayar......................

Karena dimana dan  berapapun harga yang kita bayar selalu akan diikuti oleh resiko yang sama............................

Tidak selalu harga yang lebih murah pasti akan lebih jelek, pun demikian juga tidak selalu harga yang mahal dipastikan akan lebih bagus, semua bergantung kepada pemahaman kita soal ayam dan kejelian kita menganalisa kinerja ayam serta faktor keberuntungan..............................

Ayam berteknik bagus jika tidak diikuti oleh langkah kaki dan akurasi pukulan yang juga bagus belum layak dikatakan bagus....................................

Ayam berteknik kurang bagus tapi mempunyai akurasi pukulan bagus dan bobot pukulan yang mematikan juga belum layak dikatakan bagus................................  

Ayam yang bagus adalah yang secara teknik selalu memenangkan langkah sehingga dengan mudah mampu memasukkan pukulan terbaiknya, atau dalam bahasa yang lebih sederhana ayam yang cerdik sehingga dapat mendikte lawan ketika sedang beradu dan berhasil memenangkan pertarungan tanpa banyak mengalami luka..................................

Dan ayam seperti diatas bisa didapatkan dimanapun juga tidak terbatas hanya pada satu lokasi tertentu saja...................................

Karenanya tidak ada jaminan bahwa ayam dari tempat tertentu dapat dipastikan akan lebih unggul dari ayam ditempat yang lainnya, kecuali soal harganya saja yang bisa dipastikan ayam dari tempat tertentu pasti lebih mahal/murah dari tempat yang lain, tapi soal kualitas tidak seorangpun yang bisa menjamin hal tersebut..................................

        

Statement asd yg sgt berkualitas    

Siiiiiipppppppp pakdhe    

  

Hendro wrote:

ayammimpi wrote:

mujib wrote:tu Dikarenakan Ayam yang di jual di pasar tidak mempunyai asal usul yang jelas. entah induknya itu bermental Cengeng atau tidak.

Sependapat sama tulisan mas mujib diatas..selain kinerja, faktor mental sangat penting ...kinerja bagus tapi mental cengeng  juga percuma  ..

Apakah jika ayam beli di peternak juga dijamin mentalnya pasti bagus ? mental memang terkait dengan faktor genetik tapi tidak seorangpun yang bisa menjamin anakan pejantan jawara anakannya juga akan bermental dan jadi jawara.........................

Contoh kasus : sering kejadian ayam yang sudah menang beberapa kali ketika beradu yang kesekian kalinya saat posisi atas/unggul tiba2 loncat keluar geber dan kabur, apakah ini berarti mentalnya jelek padahal sudah terbukti menang beberapa kali sebelumnya......................

Contoh kasus lain : Ayam saya anakan K3 yang dibeli kang Yanto Kerawang sudah menang 2x tapi ketika diadu yang ke 3 saat posisi unggul tiba2 loncat geber dan tidak mau ditemukan lagi alias kalah. padahal pejantannya si K3 menang 17x betinanya dari trah slenger juga menang 7x tapi kenapa anakannya ada yang bermental demikian ?...............................

Kesimpulannya tidak seorangpun dapat menjamin mental ayam sekalipun dari keturunan champion, jadi mau beli ayam dimanapun juga resiko yang akan dihadapi adalah sama saja.................................

Salam siap hadapi resiko    

saya berani menjamin mental anakan ayam saya ( tidak ninggalin borongan ), asalkan pembeli bisa merawat dan cari lawan yang seimbang alias tidak pasang tanding, biasanya yang ninggalin borongan itu memang turunan ayamnya aja cengeng he he he he     atau pembeli yang rawatanya jorok  

  

Yang jelas hampir pasti ayam pasar lebih bagus dan lebih murah. Misalkan beli harga 500 di pasar klo di peternak seharga 1jt. Klo di pasar dapat kualitas no 1 di peternak cuma dapat no 2.
Kasus yang sering terjadi misalkan beli murah dipasar trus dirumah bilang beli di peternak biar harga jadi mahal.
Ada lagi di pasar bilang trah dari peternak A untuk menaikan harga.
Pasar sekarang bukan cuma untuk jual beli. Yg cuma ngabar juga banyak. Ayam peternak yang ditest juga banyak. Maksudnya banyak yg nggak berkualitas. Xixixixi. Hidup ayam pasar.

mahdinesia wrote:Yang jelas hampir pasti ayam pasar lebih bagus dan lebih murah. Misalkan beli harga 500 di pasar klo di peternak seharga 1jt. Klo di pasar dapat kualitas no 1 di peternak cuma dapat no 2.
Kasus yang sering terjadi misalkan beli murah dipasar trus dirumah bilang beli di peternak biar harga jadi mahal.
Ada lagi di pasar bilang trah dari peternak A untuk menaikan harga.
Pasar sekarang bukan cuma untuk jual beli. Yg cuma ngabar juga banyak. Ayam peternak yang ditest juga banyak. Maksudnya banyak yg nggak berkualitas. Xixixixi. Hidup ayam pasar.

ikutan nyimak...      

Waduh, jadi bingung...
Emang ada bedanya ya, ayam mahal, ma ayam murah?
Ayam dgn spek "malu dong ah" vs "tegar" versi pak hendro.
Apa bedanya klo diaduin? Apa suara pukulnya beda, apa jurusnya beda?
Klo dlm kondisi n rawatan yang sama.
Maaf pertanyaannya cemen, soalnya belum pernah liat ayam2 super pada beradu, cm bisa ngabar ayam kelas pek-gow

Salam bingung

kalo ayam pasarnya pa hendro diadu dengan ayam ternakan mas ary kira kira mana yg banyak peluang menang....? 

kalo beli ayam murah /mahal itu relatif , harus hati2, teliti sebelum membeli, harus dinilai dengan cermat ( bisa test abar, atau liat langsung tarungnya di arena ( kalangan), atau liat poto dan video abar durasi ebih panjang lebih bagus )..silahkan di nilai sendiri apakah ayam tersebut layak dihargai seperti yang ditawarkan penjual..cocok ambil, ga cocok jangan

meminjam komentar mas noeke07 di tread sebelah :

noeke07 wrote:
Bagi saya harga 300rb juga terasa mahal jika hasilnya "ayam untulan", tapi harga jutaan kalau hasilnya memuaskan akan terasa murah juga
Ukuran harga ini sulit distandarisasi....... ini masalah selera yg terkait dengan hoby......

Administrator wrote:Teman sy dgn bangganya bercerita membeli ayam di pasar seharga 150rb saja dan ternyata kualitasnya bagus dan bisa menang berkali2. Cerita ini terus dibangga-banggakannya.
Kemudian teman sy yg satu lagi merogoh kantongnya, lalu memberikan uang 300rb kepadanya.
Sambil berkata, "Coba ente ke pasar lagi, belikan sy ayam yg bagus seharga 300rb".
Teman yg pertama itu cengar cengir saja. Ngga berani menerima tantangan.
Mungkin kalau dikasih 3jt, teman pertama itu pasti terima tantangan dan pergi cari ayam ke peternak besar.


Namanya juga memilih. Itu artinya kita melibatkan diri dalam menganalisa berbagai 'kemungkinan' dan resiko.
Semakin besar kemungkinan bagusnya, otomatis harganya semakin tinggi.
Pedagang ayam di pasar juga mematok harga yg lebih tinggi utk ayam yg 'kemungkinannya' bagus.
Semakin murah, biasanya kemungkinan bagusnya semakin kecil.
Itu sudah hukum pasar yg lumrah.

Kemungkinan ini tidak akan jadi 100% pasti.
Bahkan ayam yg sudah terbukti menang saja masih punya kemungkinan kalah.
Dalam memilih ayam, kita ini sebetulnya dihadapkan pada bagaimana cara meminimalkan resiko dan memperbesar kemungkinan.
Mana yg lebih besar kemungkinan bagus dan lebih kecil resikonya? Di pasar atau di peternak?
Tentunya ada konsekwensi yg mengikuti. Masalah harga misalnya.
hehehe...


Salam kemungkinan.

Mas Ari Emang Smart.    

mujib wrote:

Administrator wrote:Teman sy dgn bangganya bercerita membeli ayam di pasar seharga 150rb saja dan ternyata kualitasnya bagus dan bisa menang berkali2. Cerita ini terus dibangga-banggakannya.
Kemudian teman sy yg satu lagi merogoh kantongnya, lalu memberikan uang 300rb kepadanya.
Sambil berkata, "Coba ente ke pasar lagi, belikan sy ayam yg bagus seharga 300rb".
Teman yg pertama itu cengar cengir saja. Ngga berani menerima tantangan.
Mungkin kalau dikasih 3jt, teman pertama itu pasti terima tantangan dan pergi cari ayam ke peternak besar.


Namanya juga memilih. Itu artinya kita melibatkan diri dalam menganalisa berbagai 'kemungkinan' dan resiko.
Semakin besar kemungkinan bagusnya, otomatis harganya semakin tinggi.
Pedagang ayam di pasar juga mematok harga yg lebih tinggi utk ayam yg 'kemungkinannya' bagus.
Semakin murah, biasanya kemungkinan bagusnya semakin kecil.
Itu sudah hukum pasar yg lumrah.

Kemungkinan ini tidak akan jadi 100% pasti.
Bahkan ayam yg sudah terbukti menang saja masih punya kemungkinan kalah.
Dalam memilih ayam, kita ini sebetulnya dihadapkan pada bagaimana cara meminimalkan resiko dan memperbesar kemungkinan.
Mana yg lebih besar kemungkinan bagus dan lebih kecil resikonya? Di pasar atau di peternak?
Tentunya ada konsekwensi yg mengikuti. Masalah harga misalnya.
hehehe...


Salam kemungkinan.

Mas Ari Emang Smart.    

Besar kecil nya kemungkinan menentukan harga , Jelas dan Tidak Jelas nya pedegree sistem juga sangat penting bagi breeder namun tidak penting bagi pemain .

Maslah ini jawaban nya sangat relatif dr sisi mana kita memandang , so tanyakan pada hati nurani masing masing karena semua pilihan ada konsekuensi nya .

Banyak saya lihat di kampung saya kalau pasang T waduhhh gila bener berani nya , giliran apresiasi hasil karya peternak ampun dah tawar menawar bisa 1 bulan  dalam hati saya lihat kawan sekampung saya : " Kalian ini lebih suka Judi nya dari pada Suka Ayam "

memang luar biasa penjelasan dari pak hendro dan mas Ary  

Isi thread ini menarik sekali...
Jadi...Memilih Ayam pasar atau ayam peternak, butuh kejelian untuk menentukan pilihan... dan perlu dibekali pemahaman standar kualitas ayam bagus... kegiatan yang menarik tentunya