Re: [info] Pemuliaan Ternak

Administrator Thu 27 Sep 2012, 19:18

kebongce wrote:Jadi Kalau sy tarik kesimpulan, super fighter jantan di kawin dgn super fighter betina, belum tentu menghasikan superfighter, karena bukan hasil dari superbreed, benar ga?

Definisi superfighter disini adlh ayam yg cocok utk dipakai aduan. Memiliki gen yg heterogen.
superfighter kawin dgn superfighter pastinya memiliki gen yg heterogen dan bisa dijadikan aduan.
Masalah kualitas apakah bagus/jelek, merata atau tidak, ini soal lain krn tergantung proses2 sebelumnya.

kebongce wrote:
lalu, apakah semua anak betina yg dihasilkan dalam tahap 3, akan 100% jadi babon superbreed? jika tidak berapakah presentasenya? bagaimana nasib anakan jantanya (karena bukan superfight)? untuk apaan ya?

Mungkin tidak 100% sama. Tapi paling tidak kualitasnya hampir merata dan memiliki karakter yg hampir serupa.
Anakan jantannya bisa utk pacek.

kebongce wrote:
demikian juga pada tahap 4, semua anak jantan yg dihasilkan, apakah bisa dipastikan 100% superfight / bagus, tdk ada afkir? Jika tidak, brapakah rata2 persentase bagusnya? bagaimana nasib anakan betinanya (krena bukan superbreed)?

Kalau proses sebelumnya berjalan lancar dgn seleksi yg ketat, hasil superfight biasanya merata.
Tidak mungkin 100% sama. Tapi paling tidak nilainya tidak 'njomplang' terlalu jauh.
Katakanlah dari 7 ekor jago, yg terbaik tetap 1-2 ekor (nilai 9-10). Sisanya nilai 8-8,5. Paling jauh nilai 7,5. Kualitas bisa dibilang merata.

Kalau dari hasil ternak konvensional, yg bagus mungkin 1 ekor (nilai 10) tapi yg lain 'njomplang' nilai 5-6 (jadi sampah/apkir).

Utk betina hasil superfight, perhatikan kualitas jago2nya. Kalau terbilang sukses dan merata, bisa diulang proses 2 atau 3 dan dijadikan parental baru.

arawinda Fri 19 Oct 2012, 22:59

hoky_btg wrote:bagan dari ganoi.com untuk menunjang dari info pemulihan ternak dari bang Admin

http://www.ganoi.com/photopost/showphoto.php?photo=70536&ppuser=131

http://www.ganoi.com/photopost/showphoto.php?photo=65033&ppuser=131

http://www.ganoi.com/photopost/showphoto.php?photo=65034&ppuser=131

semoga bermanfaat.

Bagannya g bisa dilihat mas....

r3mb0_III Sat 20 Oct 2012, 22:11

Administrator wrote:
Sabuk Mas wrote:Mas Adm,

Bagusan mana untuk linebreeding antara paman vs keponakan dan kakek vs cucu?
Bisakah anak dari line breeding paman vs keponakan untuk cross breed II dgn type yg sedikit berbeda dan hasilnya bisa acak2 jg?

Suwun

Dari pengalaman saya, utk hasil stok indukan, kakek vs cucu lebih baik.
Tapi utk tarung, paman vs keponakan lebih bagus.

Untuk hasil yg lebih merata, sebaiknya paman, kakek dan cucu masih memiliki kemiripan tipe tarung.

Nanya Bang Admin Very Happy

Semisal Aku Punya 3 ekor Ayam dalam satu tetasan [ 2 Jantan 1 Betina ]
Jadi Yg lebih Bagus Di xXx kan ... Paman VS KePonakan dr anak yg Saudara yg Betina Atau Saudara Jantan nya .. thx Smile

arawinda Sun 21 Oct 2012, 00:12

Administrator wrote:
Betul mas...

Konsep ternak ini pada intinya adlh utk mendapatkan banyak stok indukan baik jantan atau betina.
Prinsipnya, semakin kita banyak memiliki indukan unggul, maka semakin banyak peluang menciptakan fighter dan semakin 'aman' kandang kita krn memiliki banyak parental unggulan utk diternak.
Mati satu, masih ada yg lain yg mirip krn kandang kita sudah dihuni oleh ayam dgn tipikal yg seragam dan dominan.

Permisi mas-mas, numpang ilmunya dikit....

Saya punya 5 ayam yang rencananya akan Saya gunakan untuk "Praktek" ilmu Pemuliaan Ternak mas Admin. Rinciannya 1 jantan dan 2 betina yang berasal dari 1 indukan (bapak n ibunya sama(sodara kandung)), n 2 betina lain yang masing2 dari keturunan yang beda (bapak n ibunya beda dari ayam yg lain).
kira2 Stok yang saya miliki cukup g untuk Pemuliaan ternak? trus mesti mulai darimana neh???

Mohon dengan sangat dan hormat petunjuk dari senior sekalian, n ga lupa ditunggu respon dari bang Admin....

maklum masih pemula yang bingung harus mulai dari mana...
Question

Nur yasin Wed 24 Oct 2012, 22:40

Saya sedang melakukan uji coba kawin inbreed, anak (pitung) win 2 x masih aktif vs induknya.
Ketemu teman senasib seperjuangan di kalang.
dia bilang kalau pitung di kawinkan ma induknya, si pitung gak kan lama lagi akan apes di kalang (pedot).
Dari pengalaman rekan2 papajiers yang lebih dulu menerapkan sistem pemuliaan ternak tsb, gimana pendapatnya tentang hal tsb.
Logis ataukah cm mitos aja.
Trims

Administrator Wed 24 Oct 2012, 23:07

Nur yasin wrote:Saya sedang melakukan uji coba kawin inbreed, anak (pitung) win 2 x masih aktif vs induknya.
Ketemu teman senasib seperjuangan di kalang.
dia bilang kalau pitung di kawinkan ma induknya, si pitung gak kan lama lagi akan apes di kalang (pedot).
Dari pengalaman rekan2 papajiers yang lebih dulu menerapkan sistem pemuliaan ternak tsb, gimana pendapatnya tentang hal tsb.
Logis ataukah cm mitos aja.
Trims

Betul itu mas...
Namanya ayam aduan, suatu hari pasti akan kalah.
Kecuali setelah kemenangan terakhir ia pensiun ngga ngadu lagi.
hehehe...

Kalah menang itu soal biasa. Ada yg mengaitkannya dgn hari apes, dgn sisik, warna, primbon, arah jalan, bahkan kucing nyebrang-pun bisa dijadikan alasan kalah/menang.
Ada juga yg menganalisa dari masalah teknis seperti kualitas ayam, rawatan, tandingan, dll.
Jadi kembali lagi berpulang pada masing2 pemilik, apa analisa penyebab kekalahannya.
Smile

UNYIL.tawaang Thu 25 Oct 2012, 23:55

breeder science yang mantap,lsg pengen coba! Laughing

mustafo Tue 30 Oct 2012, 17:00

sundul lagi gan......

si_ken Wed 31 Oct 2012, 10:47

ijin nyimak... Cool

Kembangsawit Wed 31 Oct 2012, 12:21

tapi perlu diingat jika tetap menggunakan satu keturunan dari hasil perkawinan pertama maka akan terjadi end generation. dikarena DNA ayam tetap sama dan bisa memicu gagal produksi atau dengan kata lain. telur tetasan terakhir dari end parent akan tidak sanggup lagi bertelur dan menetas sedangkan pejantan tidak sanggup membuahi. maka yang bisa di lakukan adalah perkawinan silang lain darah, itu yang akan membuat ayam bisa di seleksi dan terus menurunkan kualitas super seperti yang kita harapkan semua. bukan berarti hal acak tersebut maka semua hasil akan jelek, karena penguasaan prinsip genetika harus dimengerti dahulu bagi breder agar dapat menghasilkan keturunan unggulan secara kontinue. Smile

acay Wed 31 Oct 2012, 12:38

Kembangsawit wrote:tapi perlu diingat jika tetap menggunakan satu keturunan dari hasil perkawinan pertama maka akan terjadi end generation. dikarena DNA ayam tetap sama dan bisa memicu gagal produksi atau dengan kata lain. telur tetasan terakhir dari end parent akan tidak sanggup lagi bertelur dan menetas sedangkan pejantan tidak sanggup membuahi. maka yang bisa di lakukan adalah perkawinan silang lain darah, itu yang akan membuat ayam bisa di seleksi dan terus menurunkan kualitas super seperti yang kita harapkan semua. bukan berarti hal acak tersebut maka semua hasil akan jelek, karena penguasaan prinsip genetika harus dimengerti dahulu bagi breder agar dapat menghasilkan keturunan unggulan secara kontinue.

ijin nyimak study

Administrator Wed 31 Oct 2012, 13:53

Kembangsawit wrote:tapi perlu diingat jika tetap menggunakan satu keturunan dari hasil perkawinan pertama maka akan terjadi end generation. dikarena DNA ayam tetap sama dan bisa memicu gagal produksi atau dengan kata lain. telur tetasan terakhir dari end parent akan tidak sanggup lagi bertelur dan menetas sedangkan pejantan tidak sanggup membuahi. maka yang bisa di lakukan adalah perkawinan silang lain darah, itu yang akan membuat ayam bisa di seleksi dan terus menurunkan kualitas super seperti yang kita harapkan semua. bukan berarti hal acak tersebut maka semua hasil akan jelek, karena penguasaan prinsip genetika harus dimengerti dahulu bagi breder agar dapat menghasilkan keturunan unggulan secara kontinue.

Tolong jelaskan juga mas. Apa itu
- End generation
- DNA tetap sama
- End parent

Lalu, mengapa sebabnya tidak sanggup bertelur dan menetas sedangkan pejantan tidak sanggup membuahi?

acay Wed 31 Oct 2012, 14:01

Administrator wrote:
Kembangsawit wrote:tapi perlu diingat jika tetap menggunakan satu keturunan dari hasil perkawinan pertama maka akan terjadi end generation. dikarena DNA ayam tetap sama dan bisa memicu gagal produksi atau dengan kata lain. telur tetasan terakhir dari end parent akan tidak sanggup lagi bertelur dan menetas sedangkan pejantan tidak sanggup membuahi. maka yang bisa di lakukan adalah perkawinan silang lain darah, itu yang akan membuat ayam bisa di seleksi dan terus menurunkan kualitas super seperti yang kita harapkan semua. bukan berarti hal acak tersebut maka semua hasil akan jelek, karena penguasaan prinsip genetika harus dimengerti dahulu bagi breder agar dapat menghasilkan keturunan unggulan secara kontinue.
Tolong jelaskan juga mas. Apa itu
- End generation
- DNA tetap sama
- End parent

Lalu, mengapa sebabnya tidak sanggup bertelur dan menetas sedangkan pejantan tidak sanggup membuahi?

Kembangsawit Wed 31 Oct 2012, 14:02

Administrator wrote:
Kembangsawit wrote:tapi perlu diingat jika tetap menggunakan satu keturunan dari hasil perkawinan pertama maka akan terjadi end generation. dikarena DNA ayam tetap sama dan bisa memicu gagal produksi atau dengan kata lain. telur tetasan terakhir dari end parent akan tidak sanggup lagi bertelur dan menetas sedangkan pejantan tidak sanggup membuahi. maka yang bisa di lakukan adalah perkawinan silang lain darah, itu yang akan membuat ayam bisa di seleksi dan terus menurunkan kualitas super seperti yang kita harapkan semua. bukan berarti hal acak tersebut maka semua hasil akan jelek, karena penguasaan prinsip genetika harus dimengerti dahulu bagi breder agar dapat menghasilkan keturunan unggulan secara kontinue.
Tolong jelaskan juga mas. Apa itu
- End generation
- DNA tetap sama
- End parent
end generation : setelah telur menetas, maka anakan ayam jika dewasa telurnya maupun sperma tidak lagi bisa membuahi dan di buahi.

DNA tetap sama: hasil akhir dna yang sama akan membuat kerusakan genetik dan mengakhiri line keturunan dan akhirnya mengalami end generation.
end parent: pemacek dan babon tunggal turunan pertamalah yang hanya bisa bertelur dan berkembang biak, tapi keturunan selanjutnya tidak mampu alias mandul. dan akhirnya sama seperti DOC ada istilah grand parent lohman dan lain sebagainya...

Lalu, mengapa sebabnya tidak sanggup bertelur dan menetas sedangkan pejantan tidak sanggup membuahi?

Kembangsawit Wed 31 Oct 2012, 14:06

karena kerusakan genetika yang terjadi setelah DNA selalu sama dan akhirnya menuju titik nol kembali karena DNA berbentuk seperti rantai, jika kromosom terus sama mengakibatkan hasil akhir menjadi mandul.
kasusnya berarti pacek harus selalu disilangkan.. agar mendapatkan keturunan yang beberbeda.

Administrator Wed 31 Oct 2012, 14:11

Kembangsawit wrote:end generation : setelah telur menetas, maka anakan ayam jika dewasa telurnya maupun sperma tidak lagi bisa membuahi dan di buahi.

Ini terjadi bila inbreed dilakukan secara terus menerus, mungkin sampai 7-8 keturunan inbreed.
Istilahnya, inbreed depression akut yg bahkan tidak bisa bertelur. Bila masih bisa bertelur, dan telurnya masih dalam kualitas normal, maka kemungkinan besar masih bisa menetas.

Dalam metode ini tidak ada anjuran utk melakukan inbreed secara terus menerus.

Kembangsawit wrote:
DNA tetap sama: hasil akhir dna yang sama akan membuat kerusakan genetik dan mengakhiri line keturunan dan akhirnya mengalami end generation.

Setahu saya, tidak ada di muka bumi ini dimana dua individu yg memiliki DNA yg serupa.
Bahkan anak kembar sekalipun memiliki DNA yg berbeda.

Mungkin yg dimaksud adlh gen2 yg hampir seluruhnya homozigot dan terjadi inbreed depression akut.

Kembangsawit wrote:
end parent: pemacek dan babon tunggal turunan pertamalah yang hanya bisa bertelur dan berkembang biak, tapi keturunan selanjutnya tidak mampu alias mandul. dan akhirnya sama seperti DOC ada istilah grand parent lohman dan lain sebagainya...

Dalam praktek yg sy lakukan, keturunan ketiga dan keempat masih bisa berfungsi secara normal.
Jadi tidak benar bahwa dgn inbreed hanya keturunan pertama yg bisa menghasilkan anakan.

Administrator Wed 31 Oct 2012, 14:12

Kembangsawit wrote:karena kerusakan genetika yang terjadi setelah DNA selalu sama dan akhirnya menuju titik nol kembali karena DNA berbentuk seperti rantai, jika kromosom terus sama mengakibatkan hasil akhir menjadi mandul.
kasusnya berarti pacek harus selalu disilangkan.. agar mendapatkan keturunan yang beberbeda.

Bila mas kembang baca lagi dgn teliti metode ini, disana disebutkan bahwa suatu ketika memang harus dilakukan cross breed utk mendapatkan super fight.

Kembangsawit Wed 31 Oct 2012, 14:22

memang betul...pada akhirnya semua sistem yang diterapkan oleh breder semua pasti harus kawin silang. dan kawin silang itu harus segera dilakukan sebelum mendapatkan end generation. maksud saya adalah bagi pembaca jangan terjebak pada satu hasil saja, pada akhirnya akan terlalu fanatik dengan satu ras, padahal jika mau terus mencoba hal baru..maka kita bisa belajar lebih indah dengan ayam laga..dan mampu menghasilkan generasi unggulan yang layak dilestarikan .. Smile

jadi sebelum ada contoh kita terus berusha dulu semaksimal mungkin mengetahui hal umu lainnya tentang berternak ayam..

Administrator Wed 31 Oct 2012, 14:45

Kembangsawit wrote:memang betul...pada akhirnya semua sistem yang diterapkan oleh breder semua pasti harus kawin silang. dan kawin silang itu harus segera dilakukan sebelum mendapatkan end generation. maksud saya adalah bagi pembaca jangan terjebak pada satu hasil saja, pada akhirnya akan terlalu fanatik dengan satu ras, padahal jika mau terus mencoba hal baru..maka kita bisa belajar lebih indah dengan ayam laga..dan mampu menghasilkan generasi unggulan yang layak dilestarikan .. jadi sebelum ada contoh kita terus berusha dulu semaksimal mungkin mengetahui hal umu lainnya tentang berternak ayam..

Jiahhh.... mas kembang kayanya ketinggalan nih...
Kan sudah ditulis bahwa utk mendapatkan superfight memang harus dikawin silang (cross breed).

Mas, metode ini tidak ada hubungannya dgn ras.
Silakan pakai ras apapun sesukanya dan sesuai keinginan.
Yg penting, prinsip2nya dimengerti.

Kembangsawit Wed 31 Oct 2012, 14:46

Administrator wrote:
Kembangsawit wrote:memang betul...pada akhirnya semua sistem yang diterapkan oleh breder semua pasti harus kawin silang. dan kawin silang itu harus segera dilakukan sebelum mendapatkan end generation. maksud saya adalah bagi pembaca jangan terjebak pada satu hasil saja, pada akhirnya akan terlalu fanatik dengan satu ras, padahal jika mau terus mencoba hal baru..maka kita bisa belajar lebih indah dengan ayam laga..dan mampu menghasilkan generasi unggulan yang layak dilestarikan .. jadi sebelum ada contoh kita terus berusha dulu semaksimal mungkin mengetahui hal umu lainnya tentang berternak ayam..

Mas, metode ini tidak ada hubungannya dgn ras.
Silakan pakai ras apapun sesukanya dan sesuai keinginan.
Yg penting, prinsip2nya dimengerti.

ok mas bro Smile

Administrator Wed 31 Oct 2012, 14:49

Mudah2an tidak terjadi salah pengertian bahwa yg dimaksud kawin silang (cross breed) itu bukanlah perkawinan dgn ras lain.

Kawin silang (cross breed) adlh perkawinan dgn individu lain yg tidak memiliki hubungan darah.
Bisa dari ras yg sama atau dari ras yg berlainan.

acay Wed 31 Oct 2012, 14:54

Administrator wrote:Mudah2an tidak terjadi salah pengertian bahwa yg dimaksud kawin silang (cross breed) itu bukanlah perkawinan dgn ras lain.

Kawin silang (cross breed) adlh perkawinan dgn individu lain yg tidak memiliki hubungan darah.
Bisa dari ras yg sama atau dari ras yg berlainan.

kalau super breed X super breed (berlainan darah) pernah coba belum mas admin

Administrator Wed 31 Oct 2012, 14:57

acay wrote:kalau super breed X super breed (berlainan darah) pernah coba belum mas admin

Pernah mas...
Dalam arti, kedua super breed ini tidak memiliki hubungan darah lho yaa...
Smile

acay Thu 01 Nov 2012, 15:52

Administrator wrote:
acay wrote:kalau super breed X super breed (berlainan darah) pernah coba belum mas admin
Pernah mas...
Dalam arti, kedua super breed ini tidak memiliki hubungan darah lho yaa...

hasil nya bagaimana mas admin maksud sy ciri fisik dsb nya dan apa bisa diturunkan untuk berlaga
sebab asumsi super breed buat sy merupakan parental stock yg di hasilkan dari pemuliaan ternak
kalo boleh dan memang ada semoga bisa diberikan referensi video nya ngintip sebentar aja

Razz

Administrator Thu 01 Nov 2012, 18:45

acay wrote:hasil nya bagaimana mas admin maksud sy ciri fisik dsb nya dan apa bisa diturunkan untuk berlaga
sebab asumsi super breed buat sy merupakan parental stock yg di hasilkan dari pemuliaan ternak
kalo boleh dan memang ada semoga bisa diberikan referensi video nya ngintip sebentar aja

Sementara ini hasilnya tidak mengecewakan. Cukup bagus.
Belum diadu, masih di rawat dan secara fisik tidak menunjukan gejala inbreed depression.
Sama seperti ayam normal.

Utk video, nanti sy rekam dulu yaa..
Smile

Sponsored content