kemin,impor,lokal,dan harga

Bahasannya adalah peringatan buat pembeli apabila ketemu ayam keminan.

Dulu,kemin itu identik dengan ayam ex import.

Belakangan ada pemain yang menggunakan kemin untuk beberapa alasan.
Kenapa saya sebut pemain?,karena sifatnya umum,bisa peternak,pedagang,ataupun sekedar perantara, ada juga yang sengaja untuk menipu.

Alasan ayam dikemin adalah sesuai dengan manfaat kemin itu sendiri yaitu untuk kesehatan kulit ayam dimana bulu itu tumbuh menancap,juga menghindari penyakit kulit dan kutu.

Alasan lain,mahalnya ayam import,mengundang pelaku bisnis (pemain) menggunakan kemin untuk mendongkrak harga jual ayam.
baik itu hasil ternakan sendiri, bisa F1,F2,..ataupun ayam apasaja yang berpotensi mendapat harga jual tinggi.

Mengenai kwalitas adu ayam import,diyakini memang lebih unggul,apalagi di unsur tenaga.

Tapi yang namanya kwalitas barang hidup,itu tergantung pada beberapa faktor pendukung.

Itulah makanya kita di PAPAJI ini sedang mengupayakan meningkatkan kwalitas adu ayam lokal agar bisa menyaingi ayam impor.
Sehingga diharapkan,penggemar ayam tidak perlu lagi meng agung agungkan ayam impor dengan keminannya.

Ukurannya adalah,bila sudah sering mendengar kabar ayam tenaga impor dikalahkan ayam tenaga lokal.
(maaf neh,ukurannya baru "sering mendengar kabar" bukan "survey membuktikan")

Begitulah,berharap tulisan ini menutup bahasan ini yang sedikit mulai panas dan menyimpang.

Salam papaji.

Setuju pak Haji...!!!

Mau beli ayam apa mau beli keminnya sih...??
hehehe...

Standart ukurnya khan kualitas. Bukan asal ayamnya. Import atau lokal, buat sy sama saja.

Setuju mas ary....mau lokal atau impor sama saja tergantung kualitasnya.....
jadi tidak perlu dibesar2kan kalo ada ayam impor kalah oleh ayam lokal...karena ayam pasti kalahnya sama ayam..bukan sama kambing.....

Setuju pak david,kata2 anda mencerminkan pengalaman anda sebagai pemain ayam,g asal ceplas2 yg g jelas
salut untuk pak david

wakkakaakakaa,,,,,,,,,,,iya juga seh mas, jangankan ayam,petinju indonesia aja buktinya mampu mempertahankan juara dunianya,,berarti kan memang hal biasa kan,

Sependapat dengan mas Arry dan kang David bahwa tidak perlu dibesar2kan kalo ada ayam import yang kalah dari ayam ternakan lokal...pun demikian tidak perlu diagung2kan bahwa ayam import akan selalu lebih unggul/menang dari ayam ternakan lokal....yang namanya ayam tetap ayam, import maupun lokal sama saja hanya masalah penyebutan dan tidak perlu diperdebatkan.....kita semua beli ayam bukan berdasarkan asalnya tetapi lebih pada kualitasnya....

Salam

masih tingginya peminat ayam impor dikalangan pemain atas adalah salah satu indikator kekurang percayaan mereka pada kemampuan ayam lokal berebut kemenangan di arena.

meski kran impor ditutup,harga melambung,penyelundupan dan masukan gelap masih saja orang berebut untuk mendapatkannya.

sangat membanggakan bila ternakan lokal dapat mengalahkan impor.

tanpa bermaksud membesar besarkan pun berita itu pasti akan terdengar kesebagian besar pemain diseluruh negri ini.

Salut bila kita bisa menyikapi kemenangan itu dengan dengan arif dan lebih bermawas diri.
Apalagi jika kemenangan itu sudah dianggap suatu hal yang biasa.

Akan menjadi hal yang biasa bila sudah terbiasa. itulah yang ingin kita capai.

salam papaji.

Jagonantang wrote:masih tingginya peminat ayam impor dikalangan pemain atas adalah salah satu indikator kekurang percayaan mereka pada kemampuan ayam lokal berebut kemenangan di arena.

meski kran impor ditutup,harga melambung,penyelundupan dan masukan gelap masih saja orang berebut untuk mendapatkannya.

sangat membanggakan bila ternakan lokal dapat mengalahkan impor.

tanpa bermaksud membesar besarkan pun berita itu pasti akan terdengar kesebagian besar pemain diseluruh negri ini.

Salut bila kita bisa menyikapi kemenangan itu dengan dengan arif dan lebih bermawas diri.
Apalagi jika kemenangan itu sudah dianggap suatu hal yang biasa.

Akan menjadi hal yang biasa bila sudah terbiasa. itulah yang ingin kita capai.

salam papaji.

Statement yang sangat bijak dan menyejukkan, Pak Haji.
Saya justru sangat berharap rekan2 yang mempunyai koleksi dan kemampuan mendatangkan dan beternak ayam impor dan teman2 yang concern terhadap ternakan ayam lokal mau bekerjasama saling bahu-membahu untuk kemajuan dunia ayam laga Indonesia. Hal ini sangat mungkin dilakukan. Kemenangan ayam impor atau lokal, pengaruhnya akan sama baiknya apabila semua pihak mau bekerja sama. Peristiwa pertarungan ayam laga akan dikupas secara ilmiah, apa yg membuat ayam lokal kalah, apa pula yg membuat ayam impor bisa ditaklukkan. Dengan demikian, akan dapat dicari solusi jitu untuk membangun kualitas ayam aduan Indonesia di masa depan. Inilah yg membuat saya pernah mengusulkan dibentuknya badan Pengembangan dan Penelitian Papaji. Itu pula yg menyebabkan Thailand terus melangkah maju dalam dunia ayam laga, karena merka terus mengembangkan penelitian tanpa henti dengan cara mendatangkan berbagai trah ayam laga dari luar, dengan tujuan memajukan trah ayam asli mereka, bukan untuk bangga2an atau untuk diperdebatkan secara irrasional.
Jika hal ini tercapai dengan baik, saya sangat yakin perkembangan ayam laga di Indonesia akan sangat cepat maju dan mampu bersaing dengan trah ayam laga di seluruh dunia.
Jadi, teman2 penyuka ayam impor dan teman2 penyuka ayam lokal, inilah saatnya kita berjabat tangan, bahu membahu,demi negeri kita tercinta yg makin hari makin prihatin ini.
Salam Hormat.

Setuju kang diat.....penelitian dan pengembangan harus terus dijalankan...janganlah merasa berada di "Comfort area" dengan ayam aduan yang ada maka kita berhenti untuk research & development...
tapi pribadi setiap orang pasti berbeda2...ada yang hanya ingin memiliki sendiri trah ayam tertentu sehingga teman2 dekatpun sulit untuk mendapatkan indukan (lokal atau impor sama saja) karena takut ternakan teman2 yang lain akan lebih baik..padahal untuk kemajuan ayam aduan nasional seperti di Thailand...resolusi yang paling utama adalah kita harus mau berbagi...supaya masing-masing bisa menjalankan penelitian dan pengembangan yang dimaksud dengan program yang terencana...karena terus terang untuk memajukan ayam aduan ini...kita tidak mungkin bisa berjalan sendiri2...harus bersama-sama saling bahu membahu (seperti kata kang diat) dan bekerja sama...bukan sama-sama kerja....

Salam

Menurut saya sekarang kita juga harus berinovasi seperti dithailand,kita juga harus berani menyilangkan berbagai ras ayam siapa tahu nanti bisa menghasilkan ayam ras baru yang tarungnya mumpuni

Jagonantang wrote:masih tingginya peminat ayam impor dikalangan pemain atas adalah salah satu indikator kekurang percayaan mereka pada kemampuan ayam lokal berebut kemenangan di arena.

meski kran impor ditutup,harga melambung,penyelundupan dan masukan gelap masih saja orang berebut untuk mendapatkannya.

sangat membanggakan bila ternakan lokal dapat mengalahkan impor.

tanpa bermaksud membesar besarkan pun berita itu pasti akan terdengar kesebagian besar pemain diseluruh negri ini.

Salut bila kita bisa menyikapi kemenangan itu dengan dengan arif dan lebih bermawas diri.
Apalagi jika kemenangan itu sudah dianggap suatu hal yang biasa.

Akan menjadi hal yang biasa bila sudah terbiasa. itulah yang ingin kita capai.

salam papaji.

Masalahnya adalah :
Di otak mereka sudah tertanam dengan kuat kayak 'Brand image",. bahwa yang namanya barang import,.. pasti lebih bagus dari barang lokal,...hehe.he..
Jadi untuk merubah "mind set" mereka itu,.. ya harus diberi kepercayaan alias,.. disuruh lihat sendiri bahwa ayam import kalah sama ayamlokal....

Kalo mereka pernah lihatpun,.. belum tentu seketika itu mereka percaya bahwa ayam yang mengalahkan ayam import tersebut adalah ayam lokal...
Bisa-bisa ayam lokal tersebut diakui sebagai ayam import,.. potongan saja lokal...he.he.he...

Sebodo amat,.. biar saja mereka percaya seperti itu...
yang penting adalah kita nikmati pertarungannya,... bukan darimana ayamnya...!!

Saya kira bukan hanya untuk masalah ayam aja "brand image", barang lain pun kebanyakan masyarakat indonesia masih berpendapat barang bermerk luar negri pasti lebih bagus dr merk lokal, padahal tidak selalu begitu...... jadi memang susah untuk merubah pemikiran yang kayak gitu...
saya setuju banget ama statement mas alang.... memang harusnya yang suka ayam import ama lokal saling bekerja sama... jangan malah saling mempersoalkan kesukaan masing2 dan kekeh dengan pendapatnya sendiri.... dengan adanya kerja sama pasti akan saling menguntungkan....

Kadang saya juga bingung sendiri.
Paceknya import. Babonnya import. Cuma lahirnya saja yg disini.
Tetap saja orang masih lebih suka yg asli import langsung...
Padahal menurut sy, tidak ada bedanya...


Mungkin bos2 yg suka beli ayam import, duitnya udah kebanyakan kali...
Gengsi kalo beli ternakan lokal.
huehehehe....

gengsinya juga beda kali mas,.. namanya Import sama Lokal kan gengsian yang Import wkwkwk

M_Chandra wrote:Menurut saya sekarang kita juga harus berinovasi seperti dithailand,kita juga harus berani menyilangkan berbagai ras ayam siapa tahu nanti bisa menghasilkan ayam ras baru yang tarungnya mumpuni

betul mas chandra.. Cross breed selektif dari berbagai ras juga akan memperkaya variasi sifat yang akan diturunkan..

Saya pribadi tidak bisa membatasi peminat import ataupun lokal. Saya yakin peminat import sudah mengukur sendiri isi kantongnya, demikian juga peminat lokal. Saya berkeyakinan asal-muasal ayam berkwalitas yang beredar selama ini berasal dari keturunan ayam import atau ayam luar lah. Bahkan di kalangan Papaji juga masih banyak yang fanatik dengan ayam import. Ada baiknya juga kalo kita realisasikan impiannya Kang Diat untuk menyatukan penggemar import dan lokal berkwalitas, hasilnya pasti luar biasa.......berkwalitas dengan harga terjangkau.