Pemacek yg bagus tidak perlu rekor menang...

sigombak wrote:

Modesto wrote:Jago yang anda suka, itulah yang terbaik buat pacek

saya suka jago milik mas modesto, bisa gak dijadikan pacek? Hehehehe
salam kenal mas...

ayam yg saya pake buata pacek malah belom pernah menang dimananpun, cuma teknik sesuai selera makanya saya gunakan.
anakan pertamanya sudah ada yg lancuran (cuma aku gak bisa nampilin di sini )

Administrator wrote:
Kalau niatnya mau jualan, ya pasti lebih berpotensi punya pacek yg 'tenar' menang puluhan kali shg dikenal orang. Tidak perlu repot promosi.
Walau anaknya kurang bagus sekalipun, orang biasanya akan cari.

Dilain sisi, walau paceknya tidak terkenal, tapi banyak menghasilkan anakan yg bagus dan bisa menang, ini juga sama aja. Banyak orang yg cari.

kalau saya orientasinya pilihan ke 2 saja, karena modal lebih sedikit yg make banyak (maklum dikandang sering buat penitipan ayam nunggu sulam n bodol yg disembunyiin identitasnya)...daripada pilihan 1, kadang suara gedhe, tapi dikomplain g sebagus paceknya ...

galih silent hero wrote:

Administrator wrote:
Kalau niatnya mau jualan, ya pasti lebih berpotensi punya pacek yg 'tenar' menang puluhan kali shg dikenal orang. Tidak perlu repot promosi.
Walau anaknya kurang bagus sekalipun, orang biasanya akan cari.

Dilain sisi, walau paceknya tidak terkenal, tapi banyak menghasilkan anakan yg bagus dan bisa menang, ini juga sama aja. Banyak orang yg cari.

kalau saya orientasinya pilihan ke 2 saja, karena modal lebih sedikit yg make banyak (maklum dikandang sering buat penitipan ayam nunggu sulam n bodol yg disembunyiin identitasnya)...daripada pilihan 1, kadang suara gedhe, tapi dikomplain g sebagus paceknya ...

setuju om.....

ngintip postingan lama.... Gara2 dua anakan yang dipelihara dari umur 1 bulanan udah mulai lirik betina dan mulai berkokok... Tinggal dirawat dan diabar untuk melihat gaya tarungnya... Jika sesuai kriteria, siap diambil turunannya....

Jika ada masukan baru akan jadi pertimbangan dan referensi.. Salam

menurut saya...tidak masalah keturunan menangan atau tidak..yang paling utama jeli dlam memberikan perawatan ayamnya sebelum bertanding...olah porsi latihan yang terjadwal akan membentuk karakter ayam tersebut..karena dalam laga..hanya ada nasib bagus dan tidak, usaha maksimal dalam melatih ayam, takdir dan keberuntungan...karena hal tersebut yang akan mendampingi kita dalam pertandingan..karena pastinya kalah dan menang akan hadir juga..namun jika melihat kepuasan batin dan tetap percaya bahwa ayamku ayammu adalah ayam terbaik maka akan terpuaskanlah dengan segala bentuk hasilnya dalam pertandingan. merawat ayam dengan baik akan menghasilkan hasil yang terbaik pula...salam ayam kampung super...

terjawab dg lugas dan tuntas oleh bung admin.....mantap

sigombak wrote:Ditunggu masukannya untuk memecahkan kebingunganku untuk menentukan pemacek antara jago banyak menang pernah kalah, belum pernah kalah tapi menang sedikit dan jago belum pernah kalah karena mmg belum pernah berlaga...

silsilah keturunannya mas gombak, bakatnya mas, kalo pernah kalah bukan karena cengeng tapi kondisi fisik (vitalitas) jelek, trus kita mimpi turunan yang diharapkan bergaya gimana, gaya tarung dan struktur fisik terkait, misal ayam kontrol yang tegap panjang, ayam nyilem yang bungkuk, dst. selain itu kita awali dari betina unggulan dulu atau jantan unggulan dulu, pasangannya penting yang cocok. minimalisir kelemahan. ini logikanya, hheheh. nah kenapa orang harus milih yang dah juara n ga kalah, siasat pasar untuk jual anaknya, kalo ternak dipakai sendiri- utamakan bakatnya.

Banyak yg berpendapat ayam kalah tidak layak dijadikan pacek.
Ini tidak sepenuhnya benar.
Bagaimanapun, sehebat2nya ayam, pasti bisa kalah juga.

Mike Tyson, Mohammad Ali, Oscar de LaHoya, Manny paquiao, semua pernah kalah.
Tapi siapa yg bisa membantah kalau mereka ini adlh petinju hebat legendaris?
Semua adlh petinju2 bagus dan andai saja mereka ini ayam, tentu sangat layak dijadikan pacek meskipun pernah kalah.

Yg terpenting dilihat juga karakteristik gaya tarungnya. Apakah cocok/sesuai dgn yg kita harapkan?
Jadi tidak sembarang ayam menang. Meski menang puluhan kali, tapi karakteristik gaya tarungnya bukan yg kita harapkan, sepertinya akan sulit menghasilkan anakan seperti yg kita inginkan.

teryata ulasan2 dr rekan2 n sespuh jd tambahan ilmu but sy,walapun sy baru mau mulai miara,bs jd masukan good luck papaji

devil_fram wrote:teryata ulasan2 dr rekan2 n sespuh jd tambahan ilmu but sy,walapun sy baru mau mulai miara,bs jd masukan good luck papaji

ya bg, saya dpt ilmu bnyak dr rekan2 papaji. Dulu awalnya saya bingung cari pacek (bingung karena harganya sebukit, hehe, apalagi jago yg bnyak rekornya, pasti harganya segunung )... Memang belum selangit sih (kalau cari di thailand mngkin yg selangit biayanya, hehe)

setelah mendapat pencerahanan dari admin dan senior2, akhirnya saya tau, untuk pacek itu yg penting garis keturunan ayam itu. Cukuplah indukan calon pacek kita yg punya rekor karena tarungnya bagus. Untuk pacek kita cukup memanfaatkan keturunannya (apalgi buat saya yg modal pas2an). Jago turunan champion ini, bahkan bisa kita jadikan pacek, walau belum pernah turun ke kalangan dan meraih titel... Yg penting mainnya bagus dan dikawinkan dg babon turunan bagus jg...

Setelah tahu itu, saya lebih suka mencari anakan dari champion2 milik senior yg telah ternama dan bisa dipercaya...

Sempat saya dpt dua anakan dr senior papaji... Rencana akan dikawinkan setelah masa pertumbuhannya selesai atau saat semua bulunya sudah tumbuh. Atau jg setelah ototnya tertebntuk dan bisa diabar untuk mengetahui pola mainnya..

Sayangnya, baru umur 5 bulanan, satu jago itu keburu mati setelah nabrak2 kandang bok... Belum jodoh kali ya? Hehehe

Administrator wrote:Banyak yg berpendapat ayam kalah tidak layak dijadikan pacek.
Ini tidak sepenuhnya benar.
Bagaimanapun, sehebat2nya ayam, pasti bisa kalah juga.

Mike Tyson, Mohammad Ali, Oscar de LaHoya, Manny paquiao, semua pernah kalah.
Tapi siapa yg bisa membantah kalau mereka ini adlh petinju hebat legendaris?
Semua adlh petinju2 bagus dan andai saja mereka ini ayam, tentu sangat layak dijadikan pacek meskipun pernah kalah.

Yg terpenting dilihat juga karakteristik gaya tarungnya. Apakah cocok/sesuai dgn yg kita harapkan?
Jadi tidak sembarang ayam menang. Meski menang puluhan kali, tapi karakteristik gaya tarungnya bukan yg kita harapkan, sepertinya akan sulit menghasilkan anakan seperti yg kita inginkan.

pak ary, okey lah mike tyson dll. pernah kalah. kalau krisjon gak pernah kalah tapi pak g ada pukul KO nya. g mana mau d jadikan pacek. entar anakanya menangya menang poin aja, dalam adu ayam di kalangan pro.. itu termasuk bunuh bos. hehehe....

krisjon teknik bagus, pukul bagus , tulangan cukup , main rapat , tapi g ada pukul KOnya hehehe ....

di bandingkan dengan mike tyson , tulangan ok , teknik lumayan , ada pukul KO nya hehehe...

kalau saya pribadi ya pilih mike tyson yang ada pukul KO nya... saya setuju sekali dengn pendapat pak ary...

yang menjadi pertanyaan apakah mereka yang hebat bisa menurunkan ke unggulanya pada anaknya?????hehehe.....

sugiarto wrote:
yang menjadi pertanyaan apakah mereka yang hebat bisa menurunkan ke unggulanya pada anaknya?????hehehe.....

Ini wallahualam. Tidak seorangpun bisa memastikan. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin dgn menggunakan pacek yg sesuai kreiteria dan keinginan kita.

Contoh :
Seandainya kita ingin mencetak anakan sbg seorang petinju, maka pilihlah bapak yg juga seorang petinju.
Tidak mungkin kita pilih bapak seorang banci salon kan??

Contoh lagi,
Mana yg lebih berpotensi anaknya menjadi seorang pesepak bola hebat?
Anaknya Lionel Messi atau anaknya seorang penyanyi 'boy band' ?

Benarkah anak lionel messi bakalan sehebat bapaknya? Entahlah...
Paling tidak, kita sudah berusaha pakai si lionel messi sbg pacek.
hehehe...

Administrator wrote:

sugiarto wrote:
yang menjadi pertanyaan apakah mereka yang hebat bisa menurunkan ke unggulanya pada anaknya?????hehehe.....

Ini wallahualam. Tidak seorangpun bisa memastikan. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin dgn menggunakan pacek yg sesuai kreiteria dan keinginan kita.

Contoh :
Seandainya kita ingin mencetak anakan sbg seorang petinju, maka pilihlah bapak yg juga seorang petinju.
Tidak mungkin kita pilih bapak seorang banci salon kan??

Contoh lagi,
Mana yg lebih berpotensi anaknya menjadi seorang pesepak bola hebat?
Anaknya Lionel Messi atau anaknya seorang penyanyi 'boy band' ?

Benarkah anak lionel messi bakalan sehebat bapaknya? Entahlah...
Paling tidak, kita sudah berusaha pakai si lionel messi sbg pacek.
hehehe...

okey bisa di terima nich.....
tapi yang g enak pakai pacek banci salon ini yang membuat saya g bisa berhenti ketawa

sugiarto wrote:

Administrator wrote:

sugiarto wrote:
yang menjadi pertanyaan apakah mereka yang hebat bisa menurunkan ke unggulanya pada anaknya?????hehehe.....

Ini wallahualam. Tidak seorangpun bisa memastikan. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin dgn menggunakan pacek yg sesuai kreiteria dan keinginan kita.

Contoh :
Seandainya kita ingin mencetak anakan sbg seorang petinju, maka pilihlah bapak yg juga seorang petinju.
Tidak mungkin kita pilih bapak seorang banci salon kan??

Contoh lagi,
Mana yg lebih berpotensi anaknya menjadi seorang pesepak bola hebat?
Anaknya Lionel Messi atau anaknya seorang penyanyi 'boy band' ?

Benarkah anak lionel messi bakalan sehebat bapaknya? Entahlah...
Paling tidak, kita sudah berusaha pakai si lionel messi sbg pacek.
hehehe...

okey bisa di terima nich.....
tapi yang g enak pakai pacek banci salon ini yang membuat saya g bisa berhenti ketawa

sama mas

acay wrote:

sugiarto wrote:

Administrator wrote:

sugiarto wrote:
yang menjadi pertanyaan apakah mereka yang hebat bisa menurunkan ke unggulanya pada anaknya?????hehehe.....

Ini wallahualam. Tidak seorangpun bisa memastikan. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin dgn menggunakan pacek yg sesuai kreiteria dan keinginan kita.

Contoh :
Seandainya kita ingin mencetak anakan sbg seorang petinju, maka pilihlah bapak yg juga seorang petinju.
Tidak mungkin kita pilih bapak seorang banci salon kan??

Contoh lagi,
Mana yg lebih berpotensi anaknya menjadi seorang pesepak bola hebat?
Anaknya Lionel Messi atau anaknya seorang penyanyi 'boy band' ?

Benarkah anak lionel messi bakalan sehebat bapaknya? Entahlah...
Paling tidak, kita sudah berusaha pakai si lionel messi sbg pacek.
hehehe...

okey bisa di terima nich.....
tapi yang g enak pakai pacek banci salon ini yang membuat saya g bisa berhenti ketawa

sama mas

pacek banci ga apa-apa yang penting sedotannya kuat...hahahaha...just kiding..

sekedar share n intermezo...
saya ada pacek yg cacat fisik,kaki ciker tapi ga normal,yg satu kakinya ciker keluar jalan pun pincang (ga layak adu lah pokoknya) pernah coba di gebrak bentaran doang,pukul lumayan ngebom sama dibekali tulangan yg bagus..akhirnya iseng2 dibikin pacek disandingkan sama babon kw dikandang (maksud hati lumayan buat menghasilkan untulan)..lah dalah,,anakanya malah bagus2 dibanding anakan pacek dan indukan utama,,padahal pacek utama rekor menangnya bejibun,babonnya pun trah dan mainya "jelas"...jadi intinya hasil ternakan itu tetap MISTERI..

tapi secara garis besar saya tetap setuju dengan statement2 abang2 diatas...

Administrator wrote:

sugiarto wrote:
yang menjadi pertanyaan apakah mereka yang hebat bisa menurunkan ke unggulanya pada anaknya?????hehehe.....

Ini wallahualam. Tidak seorangpun bisa memastikan. Yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin dgn menggunakan pacek yg sesuai kreiteria dan keinginan kita.

Contoh :
Seandainya kita ingin mencetak anakan sbg seorang petinju, maka pilihlah bapak yg juga seorang petinju.
Tidak mungkin kita pilih bapak seorang banci salon kan??

Contoh lagi,
Mana yg lebih berpotensi anaknya menjadi seorang pesepak bola hebat?
Anaknya Lionel Messi atau anaknya seorang penyanyi 'boy band' ?

Benarkah anak lionel messi bakalan sehebat bapaknya? Entahlah...
Paling tidak, kita sudah berusaha pakai si lionel messi sbg pacek.
hehehe...

he.he.he ini baru analisa yg real madrid.,..