Kemenangan : ayam atau pemilik??

Akuma wrote:Ya betul semua tapi sebenernya faktor genetik itu 75% dari kemenangan, ayam yg turunan, struktur tulang dan gaya tarung jelek mau dilatih bagaimanapun sangat sulit mengalahkan ayam yg bloodlinenya lebih baik (sama2 dlm keadaan terlatih), perawat cuma memaksimalkan kelebihannya saja.

pasaribu wrote:salam hangat dari pasaribu....
maaf bila ada yang kurang setuju...,tapi saya sangat setuju dengan mas arie(bang admin)....bahwa pemiliklah yang merupakan faktor utama dari kemenangan ayam kita dan bukanlah ayam kita...mulai dari memilih ayam, merawat ayam, memilih tandingan ayam sampai pada memilih boto ayam kita lah yang menentukan....jadi ayam cuma sebagai pelaksana......
saya yakin ayam yang tekniknya biasa aja bisa mengalahkan ayam bagus bila ayam ersebut lebih sehat, dan diangani oleh boto yang pengalaman bila sebaliknya ayam yang super kalah sehat dan botonya kalah pengalaman..jadi banyak faktor penenu kemenangan ayam....pengalaman saya sabu semalam saya dengan teman saya membawa ayam kami untuk dilaga dan kondisi ayam kami100% fit benar....kemudian jumpa lawan dan ayam kami kalah tinggi,tebal dan kalah tulang, tetapi kami menang jalu dan umur serta yang paling penting menang rawat(100% mantap) meskipun tandingan 8-10 akhirnya main 500rb dipinggiran(sanggupnya cuma segitu hehheh).singkat cerita abar 3 menit ayam kami kena mata sehingga diberi 5 langsung dan sayang kami gak berani akhirnya setelah belit ,karena sangat sehat ayam kami menang 2 air 7 menit dengan lawan yang menderita banyak tusukan jalu(dari kepala hingga badan ada puluhan lobang),dan kami menang tapi sial matanya tinggal satu...kami tau betul ayam yang kami pukul juga memiliki kualitas yang bagus karena kami tau asal usulnya....jadi dari sini saya pribadi menyimpulkan bahwa kwalitas ayam tidak sepenuhnya penentu kemenangan....ya karena menang fit kami berani main dan akhirnya menang......
tidak ada gunanya ayam super bila pemiliknya ubi(alias untulan) sehingga mudah saja di kerjain orang....
maaf bila ada yang kurang setuju...tapi ini demi kemajuan kita bersama..
jangan begitu mengandalkan ayam tetapi andalkan diri kita mulai dari memilih ayam yang berbakat, merawatnya sampai fit benar, kemudian belajar memilih tandingan, dan memboto ayam dengan mantap maka kita tidak akan kalah dalam pertarungan.......semoga masukan saya berharga......

pasaribu wrote:Tapi bukan berarti kemenangan ayam mutlak karena pemilik,dimana pada pertarungan yang sesungguhnya(rawatan imbang,boto sama mantap) maka kemenangan akan ditentukan oleh kwalitas ayam.....

Administrator wrote:Menurut sebagian besar orang, menang atau kalah tergantung pada ayamnya.
Tapi menurut saya, menang atau kalah itu justru tergantung orangnya. Karena menang atau kalah adalah tujuan manusianya. Bukan ayamnya. Ayam hanyalah objek atau alat yg mengikuti nalurinya saja utk bertarung. Ayam tdk peduli seberapa besar kemampuannya dalam bertarung, tidak peduli apakah ia dlm kondisi fit/tidak, apakah musuhnya berjalu lebih tajam, apakah musuhnya lebih tua, lebih besar atau lebih tinggi.
Ayam hanya menjalankan tugasnya sebagai petarung sejati.

Kemenangan dipengaruhi banyak sekali faktor. Bukan semata2 urusan ayamnya saja.
Maka untuk memperkecil kemungkinan kalah, sudah selayaknya pemilik harus memperhatikan :
1. Memilih ayam yg bagus.
2. Dirawat sampai 100% fit siap adu.
3. Cari musuh sebisa mungkin yg lebih jelek, lebih kecil, minimal sepadan (tandingan).
4. Pakai bebotoh yg berpengalaman.

Jadi, soal menang atau kalah itu sebagian besar (75%) berkaitan erat dengan diri kita sendiri sebagai pemilik/perawat.
Jangan pernah menyalahkan ayam yg kita gunakan untuk meraih tujuan kemenangan itu. Karena saya yakin, ayam yg kita gunakan sudah berusaha semaksimal mungkin, mempertaruhkan nyawanya demi sebuah kemenangan yg kita inginkan.

jaghana wrote:menang berarti nggak kalah ya cak..??!!