selera thailand vs selera indonesia. selera jadul vs selera modern

selamat siang para senior dan rekan..

ada banyak spekulasi saya tentang selera ayam setiap negara. daerah, bahkan orang. dimulai dari hobby saya berbrosing ria di facebook, google, youtube atau grub papaji. saya agak bingung melihat selera pasar. orang-orang di sekitar rumah saya, dimana hampir semua botoh,hampiur semua memilihara ayam dengan basic BK. mungkin sudah silang ada silangan Burma, atau saigon. yang paling favorit tetap kontrol aktif dan teknik (semua khas BK). Sementara ketika saya membuka fb atau youtube saya melihat bagaimana dahsyatnya ayam2 modern macam pama, burma kratungdong, rambong dll, begitupun ayam khoy. terlihat jelas di video ayam bk dibuat mainan. berbeda dengan keadaan di lingkungan saya. saat mereka saya tanya, rata2 mereka paham dengn birma, pakhoy dll. tapi menurut mereka birma dgn tulangan tipis pasti hancur di kalangan kalo tidak disilang. pendapat mereka berbeda dengan kedahsyatan ayam2 modern yang saya lihat di dunia maya.

begitupun ketika melihat ayam2 di kalangan pro thailand yang ada di yotube dimana solah aneh2 dan tampilan yang aneh2 pula, berbeda dengan ayam di daerah saya dan di arena papaji (ayam tampilan khas bk yang saya maksud seperti :pilot, koboy, gundala, slenger, dragon, borneo, dll). terus kemana ayam BK thailand seperti yang ada di Indonesia. kenapa ayam2 modern aneh2 tidak terlalu banyak di pakai di daerah saya atau di arena papaji. padahal dari segi harga saya pikir hampir2 sama saja begitupun akses ke penjual, dimana ayam sudah bisa didapat secara online.

monggo para rekan dan senior kita berdiskusi.....

Salam kenal pak sasongko,pemula ijin nyimak pak n sdikit berpendapat.. Alasanya mungkin sprti pda jdulnya pak 'selera' apa lagi ditambah 'favorit' dan 'pasar'..

Salam kenal, salam satu hoby.

Menurut aku semua tergantung tujuannya...., untuk apa pelihara ayam aduan...?
Untuk dijual artinya jadi pedagang, jadi klangenan saja atau diternak untuk dipakai sendiri selebihnya dijual. Itupun dipakai sendiri untuk tujuan pro atau kontes.
Kalau sbg pedagang jelas seleranya ayam tampilan ganteng, lincah/gancang lebih diutamakan tetapi faktor ketahanan fisik dan mental nomor berikutnya.
Kalau hanya untuk klangenan asal sesuai selera, warna bulu, tampilan gagah, katuranggan cocok akan lebih diutamakan, sedangkan tehnik main, ketahan fisik maupun mental tak perlu mendapatkan perhatian serius.
Kalau tujuannya untuk diternak lebih memilih ayam yg jam terbangnya sdh tinggi, fisik dan mental sdh teruji, umumnya punya pukul sakit atau jalu jahat terutama untuk pro . kalau untuk tujuan kontes yg penting gancang dan ketahan fisik. sedangkan warna bulu, tampilan fisik tidak terlalu mendapatkan perhatian serius.

Bagi wilayah yang berselera BK biasanya dipakai sendiri untuk tujuan pro. karena pada umumnya BK punya fisik dan mentalnya lebih tahan dan sanggup beredam dalam waktu yg lama.
Kalau tujuannya untuk kontes yang dicari umumnya ayam yg gancang dan fisik yg tahan, karena yang dihitung poin pukulan dan akan dinyatakan menang tanpa harus lawan keok.

Demikian komentar aku, mungkin banyak salah mohon dimaklum masih belajar.

Salam

DF

saya tidak setuju dgn harga yg relatif sama, karena misal dgn harga sama2 5juta, kalau import paling cmn dpt ayam harga 2jt disana, yg 3jt buat datengin kesini. lha misal ayam birma 2jt disana dapat yg gimana kira2? hahaha
lha kalau sama2 5jt di Pakdhe Hendro, udah dapat kualifikasi demi cinta, yg saya yakin sudah lbh dari cukup buat nekan adrenalin waktu berlaga hahaha

harnawan wrote:Salam kenal pak sasongko,pemula ijin nyimak pak n sdikit berpendapat.. Alasanya mungkin sprti pda jdulnya pak 'selera' apa lagi ditambah 'favorit' dan 'pasar'..

siap pak. kita saling belajar saja . nah, inti daro tread adalah dua pertanyaan besar di benak saya sebagai pecinta ayam yang masih sangat pemula yaitu : 1. kenapa ayam2 dengan gayu tarung aneh2 seperti solah lari, full mrangkal (biasanya birma ori) seperti yang lagi rame di thai jarang saya lihat di arena sekitar saya, begitupun di arena papaji, masih rame ayam khas bk dengan ciri khas \nya lock, kontrol, pelung, nikung dll. mungkin variasi selain itu yang sedang buming sekarang rangkok (pukul badan) tapi tetap dengan basic khas BK.
2. kenapa ayam2 bk yang menjadi idola di sini jarang dipake di thailand (asumsi pribadi saya berdasarkan hasil video kontes thai di youtube). padahal di sini itu ayam bk yang notabenya dari thai . apa saya mungkin mulai termakan iklan pasar di media internet ?

salam kenal dari blitar pak harnawan

Djago Favorit wrote:Salam kenal, salam satu hoby.

Menurut aku semua tergantung tujuannya...., untuk apa pelihara ayam aduan...?
Untuk dijual artinya jadi pedagang, jadi klangenan saja atau diternak untuk dipakai sendiri selebihnya dijual. Itupun dipakai sendiri untuk tujuan pro atau kontes.
Kalau sbg pedagang jelas seleranya ayam tampilan ganteng, lincah/gancang lebih diutamakan tetapi faktor ketahanan fisik dan mental nomor berikutnya.
Kalau hanya untuk klangenan asal sesuai selera, warna bulu, tampilan gagah, katuranggan cocok akan lebih diutamakan, sedangkan tehnik main, ketahan fisik maupun mental  tak perlu mendapatkan perhatian serius.
Kalau  tujuannya untuk diternak lebih memilih ayam yg jam terbangnya sdh tinggi, fisik dan mental sdh teruji, umumnya punya pukul sakit atau jalu jahat terutama untuk pro . kalau untuk tujuan kontes yg penting gancang dan ketahan fisik. sedangkan warna bulu, tampilan fisik tidak terlalu mendapatkan perhatian serius.

Bagi wilayah yang berselera BK biasanya dipakai sendiri untuk tujuan pro. karena pada umumnya BK punya fisik dan mentalnya lebih tahan dan sanggup beredam dalam waktu yg lama.
Kalau tujuannya untuk kontes yang dicari umumnya ayam yg gancang dan fisik yg tahan, karena yang dihitung poin pukulan dan akan dinyatakan menang tanpa harus lawan keok.

Demikian komentar aku, mungkin banyak salah mohon dimaklum masih belajar.

Salam

DF

salam kenal pak semoga saya bisa belajar banyak dari pak djago. saya setuju dengan bapak tinggal lihat tujuannya pak. yang saya maksud adalah tujuan umum di daerah saya ntah kecil atau besar ataupun juga kontes. rata2 seleranya bk. saya belum sering lihat birma yang memang cari mainya benar2 birma atau benar2 pakhoy yang main bawah dengan pukul sebarangnya nya di kalangan sekitar saya ataupun di kontes padahal saya lihat di internet ayam macam birma sangat dahsyat. bukan bermaksud memojokan birma tapi saya mencoba berdiskusi kenapa kalangan2 ntah pro atau tidak saya jarang melihat birma untuk daerah sekitar saya atau di kontes.

salam pak

Langgeng NC wrote:saya tidak setuju dgn harga yg relatif sama, karena misal dgn harga sama2 5juta, kalau import paling cmn dpt ayam harga 2jt disana, yg 3jt buat datengin kesini. lha misal ayam birma 2jt disana dapat yg gimana kira2? hahaha
lha kalau sama2 5jt di Pakdhe Hendro, udah dapat kualifikasi demi cinta, yg saya yakin sudah lbh dari cukup buat nekan adrenalin waktu berlaga hahaha

benar sekali pak ongkos dari thai cukup banyak, apalagi kalau harga dibandingkan dengan pak hendro yang memang menjual ayam relatif murah dengan kualitas baik. yang saya maksud harga relatif sama adalah di seperti yang saya lihat di internet banyak peternak2 indo yang memiliki indukan impor (birmam, pakhoy, ganoi dll). dengan harga lancur mulai 1 sampai 3 juta, harga yang relatif sama dengan ayam2 bk lokalan dengan cara main khas bk di peternak2 di disekitar saya yang sudah memiliki nama besar.

sasongko wrote:

Langgeng NC wrote:saya tidak setuju dgn harga yg relatif sama, karena misal dgn harga sama2 5juta, kalau import paling cmn dpt ayam harga 2jt disana, yg 3jt buat datengin kesini. lha misal ayam birma 2jt disana dapat yg gimana kira2? hahaha
lha kalau sama2 5jt di Pakdhe Hendro, udah dapat kualifikasi demi cinta, yg saya yakin sudah lbh dari cukup buat nekan adrenalin waktu berlaga hahaha

benar sekali pak ongkos dari thai cukup banyak, apalagi kalau harga dibandingkan dengan pak hendro yang memang menjual ayam relatif murah dengan kualitas baik. yang saya maksud harga relatif sama adalah di seperti yang saya lihat di internet banyak peternak2 indo yang memiliki indukan impor (birmam, pakhoy, ganoi dll). dengan harga lancur mulai 1 sampai 3 juta, harga yang relatif sama dengan ayam2 bk lokalan dengan cara main khas bk di peternak2 di disekitar saya yang sudah memiliki nama besar.

sebenernya yg ingin saya sampaikan itu gini mas, belum tentu, sekali lagi belum tentu ayam keturunan impor itu bagus meskipun mahal, karena banyak juga peternak import yg cuman jual nama indukannya saja. gampangnya mereka beli indukan mahal mka anakannya pun harus mahal, bahkan blm sampai tahap seleksi. walaupun ada juga bbrp yg berkomitmen tidak jual ayam yg belum diabar. nah mungkin saja org2 didaerah sampeyan itu lbh yakin dan sreg dgn hasil lokal yg ber 'genre' jadul dan itu2 saja karena sudah terbukti dilapangan. dimana lapangan adalah seleksi alam yg paling akurat 😁 haha. dan menurut saya, ayam jadul dgn kualitas bagus masih lbh dari cukup buat numbangkan ayam2 keturunan inport dgn kualitas tanda tanya. walaupun tidak semuanya lho, kualitas adalah hal terpenting menurut saya. lagian apa mas sendiri yakin jika ayam youtube itu jika di bawa kesini akan tetap keliatan superior?
kalau tidak yakin, maka itu juga pasti jadi pertimbangan yg sama mungkin buat org2 yg sampean maksud tadi