Cara Ngairi Ayam Saat diadu Versiku

nagageni212 wrote:pemula mohon pencerahan..
apakah cara mengairi ini juga sama pada airan ke 3 dan seterus nya....?

id_idiot wrote:Mantebz banget informasinya, benar-benar dari pengalaman pribadinya, Suwun infonya..., Lanjutkan berbaginya,   

capri chaplin wrote:tnaks infonya mas....salam kenal dari surabaya

Susanto wrote:mantab pak...,,kebetulan minggu mu turunin ayam..
coba botohin sendiri ahh...

thanks infonya.....

musthofa bisri wrote:
Basahi kepala dengan spon, tujuannya supaya ayam tenang, sehingga pas ngairi di bagian lain lebih mudah. Kemudian dikorokin bulu sekali saja. Lalu beri minum empat kali. Setelah minum, basahi leher sampai basah kuyup. Setelah leher, buka sayap kanan kiri, siram dengan air spon bagian yang tidak berbulu, sampai basah banget. Lalu kasih minum tiga kali.

Setelah minum, lap seluruh bagian dada depan, lalu ke pangkal paha hingga supit. Sampai basah kuyup atau hingga suhu diselangkangan tidak terlalu hangat. Kemudian basahi pada hingga ke bagian samping supit, disini juga harus basah banget. Lalu basahi brutu, terus basahi juga bulu rawis dipunggung hingga pangkal leher. Hati-hati jangan sampai bulu sayap basah. Lalu kasih minum tiga kali.

Kemudian biarkan ayam diumbar sebentar supaya tidak ada oto yg kram atau minimal ayam mengepakkan sayapnya. Kemudian, ayam dikeringkan, seluruh bagian ayam yang basah kuyup tadi dilap sampai tidak ada air menetes. Lalu ayam diumbar lagi sebentar. Kemudian dikasih pijatan sedikit pada sayap, paha dan leher. Ayam pun siap ditarungkan.

Cara ngairi ayam ini dianggap berhasil bila tubuh ayam menggigil. Semakin menggigil, semakin baik pada nafas ayam saat bertarung. Salam

musthofa bisri wrote:
Yg terpenting menurut sy adalah prakteknya. Sy puluhan kali ngikuti saran teman-teman di forum soal ngairi ayam, ketika dipraktekkan gagal, sy coba saran yg laen. Sampai akhirnya menemukan cara ngairi yg saya tulis ini. Hasilnya lumayan, setahu belakangan blm pernah merasakan kalah dikalangan, minimal draw. Tengkyu buat papajiers.

musthofa bisri wrote:
Setelah draw, saya ambil alih perawatan karena teman saya merasa salah merawat ayam ini. Tiga pekan berselang, ayam tampak sudah fit, dibawa ke kalangan. Lagi-lagi makan pukulan, setelah airan ketiga ayam saya angkat karena sudah tidak imbang berdiri.

Rupanya si pemilik awal ayam kami beli, Pak Rudi, hadir juga ke kalangan. Tanpa babibu, dia ngasih uang Rp 500 ribu. Dia ingin beli lagi ayam nya. Tanpa berfikir panjang saya iyakan. Saya terheran-heran, kok dia masih mau membeli ayam yang sudah KO itu.

Administrator wrote:Sedikit trik :

- Bila ayam kita banyak sawat (timpuk), dan terutama berjalu tajam, sebaiknya bulu leher dan punggung tidak usah dibasahi.
Khusus utk ayam jalu tajam, cara membasahi agak lebih sulit krn kita harus membuat suhu tubuhnya turun (dingin) tanpa membasahi bulunya terlalu banyak.
Terlalu basah pukulnya kalah cepat. Terlalu kering, cepat ngos2an.

- Bila bertemu ayam tipe ngolong, basahi bagian bawah ayam kita sebanyak mungkin tanpa di lap lagi. Biarkan air menetes sehingga membasahi musuh. Dgn demikian, pukulan musuh jadi tambah berat krn bulunya jadi basah.

- Bila ayam kita kepalanya botak, olesi kepalanya dgn lendir hasil korokan. Ini akan membuat licin kulitnya dan sulit dipatuk.

hehehe...

Administrator wrote:Sedikit trik :

- Bila ayam kita banyak sawat (timpuk), dan terutama berjalu tajam, sebaiknya bulu leher dan punggung tidak usah dibasahi.
Khusus utk ayam jalu tajam, cara membasahi agak lebih sulit krn kita harus membuat suhu tubuhnya turun (dingin) tanpa membasahi bulunya terlalu banyak.
Terlalu basah pukulnya kalah cepat. Terlalu kering, cepat ngos2an.

- Bila bertemu ayam tipe ngolong, basahi bagian bawah ayam kita sebanyak mungkin tanpa di lap lagi. Biarkan air menetes sehingga membasahi musuh. Dgn demikian, pukulan musuh jadi tambah berat krn bulunya jadi basah.

- Bila ayam kita kepalanya botak, olesi kepalanya dgn lendir hasil korokan. Ini akan membuat licin kulitnya dan sulit dipatuk.

hehehe...

Cah_Erap wrote:

Administrator wrote:Sedikit trik :

- Bila ayam kita banyak sawat (timpuk), dan terutama berjalu tajam, sebaiknya bulu leher dan punggung tidak usah dibasahi.
Khusus utk ayam jalu tajam, cara membasahi agak lebih sulit krn kita harus membuat suhu tubuhnya turun (dingin) tanpa membasahi bulunya terlalu banyak.
Terlalu basah pukulnya kalah cepat. Terlalu kering, cepat ngos2an. ( perlu ketelatenan )

- Bila bertemu ayam tipe ngolong, basahi bagian bawah ayam kita sebanyak mungkin tanpa di lap lagi. Biarkan air menetes sehingga membasahi musuh. Dgn demikian, pukulan musuh jadi tambah berat krn bulunya jadi basah. ( trik ini bisa dilakukan diairan kedua karena baru kelihatan solah lawannya, airan pertama tidak mungkin bisa.
tapi airan kedua kok malah basah-basahan ya? )

- Bila ayam kita kepalanya botak, olesi kepalanya dgn lendir hasil korokan. Ini akan membuat licin kulitnya dan sulit dipatuk.

hehehe...

kekekekekeke.... mantab triknya... bisa dicoba neehhh...

Administrator wrote:Sedikit trik :

- Bila ayam kita banyak sawat (timpuk), dan terutama berjalu tajam, sebaiknya bulu leher dan punggung tidak usah dibasahi.
Khusus utk ayam jalu tajam, cara membasahi agak lebih sulit krn kita harus membuat suhu tubuhnya turun (dingin) tanpa membasahi bulunya terlalu banyak.

cara mas ari gemana ?

korek terus ah ilmunya ^_^,...

musthofa bisri wrote:
Basahi kepala dengan spon, tujuannya supaya ayam tenang, sehingga pas ngairi di bagian lain lebih mudah. Kemudian dikorokin bulu sekali saja. Lalu beri minum empat kali. Setelah minum, basahi leher sampai basah kuyup. Setelah leher, buka sayap kanan kiri, siram dengan air spon bagian yang tidak berbulu, sampai basah banget. Lalu kasih minum tiga kali.

Setelah minum, lap seluruh bagian dada depan, lalu ke pangkal paha hingga supit. Sampai basah kuyup atau hingga suhu diselangkangan tidak terlalu hangat. Kemudian basahi pada hingga ke bagian samping supit, disini juga harus basah banget. Lalu basahi brutu, terus basahi juga bulu rawis dipunggung hingga pangkal leher. Hati-hati jangan sampai bulu sayap basah. Lalu kasih minum tiga kali.

Kemudian biarkan ayam diumbar sebentar supaya tidak ada oto yg kram atau minimal ayam mengepakkan sayapnya. Kemudian, ayam dikeringkan, seluruh bagian ayam yang basah kuyup tadi dilap sampai tidak ada air menetes. Lalu ayam diumbar lagi sebentar. Kemudian dikasih pijatan sedikit pada sayap, paha dan leher. Ayam pun siap ditarungkan.

Cara ngairi ayam ini dianggap berhasil bila tubuh ayam menggigil. Semakin menggigil, semakin baik pada nafas ayam saat bertarung. Salam

Cah_Erap wrote:

musthofa bisri wrote:
Basahi kepala dengan spon, tujuannya supaya ayam tenang, sehingga pas ngairi di bagian lain lebih mudah. Kemudian dikorokin bulu sekali saja. Lalu beri minum empat kali. Setelah minum, basahi leher sampai basah kuyup. Setelah leher, buka sayap kanan kiri, siram dengan air spon bagian yang tidak berbulu, sampai basah banget. Lalu kasih minum tiga kali.

Setelah minum, lap seluruh bagian dada depan, lalu ke pangkal paha hingga supit. Sampai basah kuyup atau hingga suhu diselangkangan tidak terlalu hangat. Kemudian basahi pada hingga ke bagian samping supit, disini juga harus basah banget. Lalu basahi brutu, terus basahi juga bulu rawis dipunggung hingga pangkal leher. Hati-hati jangan sampai bulu sayap basah. Lalu kasih minum tiga kali.

Kemudian biarkan ayam diumbar sebentar supaya tidak ada oto yg kram atau minimal ayam mengepakkan sayapnya. Kemudian, ayam dikeringkan, seluruh bagian ayam yang basah kuyup tadi dilap sampai tidak ada air menetes. Lalu ayam diumbar lagi sebentar. Kemudian dikasih pijatan sedikit pada sayap, paha dan leher. Ayam pun siap ditarungkan.

Cara ngairi ayam ini dianggap berhasil bila tubuh ayam menggigil. Semakin menggigil, semakin baik pada nafas ayam saat bertarung. Salam

Mas Bro, mo nanya dikiiitttt... boleh ya..

itu bulu rawis di punggung dibasahi caranya langsung disiram atau disibak-sibak satu2?? kalo sy kepalanya jgn dibasahi ,basuh sedikit2 takutnya ayam mrasakn pedih krn luka gores

Administrator wrote:Sedikit trik :

- Bila ayam kita banyak sawat (timpuk), dan terutama berjalu tajam, sebaiknya bulu leher dan punggung tidak usah dibasahi.
Khusus utk ayam jalu tajam, cara membasahi agak lebih sulit krn kita harus membuat suhu tubuhnya turun (dingin) tanpa membasahi bulunya terlalu banyak.
Terlalu basah pukulnya kalah cepat. Terlalu kering, cepat ngos2an.

- Bila bertemu ayam tipe ngolong, basahi bagian bawah ayam kita sebanyak mungkin tanpa di lap lagi. Biarkan air menetes sehingga membasahi musuh. Dgn demikian, pukulan musuh jadi tambah berat krn bulunya jadi basah.

- Bila ayam kita kepalanya botak, olesi kepalanya dgn lendir hasil korokan. Ini akan membuat licin kulitnya dan sulit dipatuk.

hehehe...


ini dia nih trik yg muantep.... nice info