Lawanku = Kawanku = Tanding Ayam

Bang Admin bisa digembokkah. Biar ada topik lain, kreatif nanti tambah atraktif.

Sukses Forum PAPAJI , semakin kreatif PAPAJIERS

priaisy wrote:Bang Admin bisa digembokkah. Biar ada topik lain, kreatif nanti tambah atraktif.

Sukses Forum PAPAJI , semakin kreatif PAPAJIERS

Ngak apa kok Pak Priansy di teruskan saja . malah saya bersyukur karena melalui tread ini banyak pelajaran yang bisa saya petik

Saya ini suka sekali belajar Martial Art and self defense serta berbagai starategi peperangan lewat sejarah dll .Oleh karena itu otomatis saya suka ayam aduan . kalau di Jepang Martial Art and self defense biasa di sebut Budo nah Pada Jaman dahulu kala budo cenderung ditarik sebagai teknik bertarung hidup dan mati yang di tandai dengan kata JUTSU , jadi dalam aplikasi dilapangan yang namanya JUTSU ada prinsip bagaingana Budo diubah sebagai teknik bertarung yang mematikan semakin cepat menang semakin baik . Bentuk dilapangan : Ken Jutsu , Ju Jutsu iai Jutsu dll .

Namun ada beberapa praktisi Budo (yang arif bijakasana) menarik Budo sebagai Jalan hidup ( Bushido ) jadi Budo bukanlah teknik bertempur hidup dan mati namun sebagai jalan hidup untuk kerukunan sesama semua umat manusia yang beragam biasanya diikuti kata DO . Aplikasi dilapangan yang nama DO ada prinsip bagaimana suatu Budo dijadikan sebagai jalan untuk kehidupan yang harmonis , serasi tanpa perselisihan Bentuk dilapangan : Ken Do , Ju do , Iai Do

Jadi di Jepang para seniman Pembuat Samurai tentu hasil karya mereka di beli banyak orang khususnya yang mempelajari ilmu pedang ( KEN ) , namun semua tergantung praktisi yang membeli yang suka JUTSU silahkan yang suko DO ya silahkan , bebas sesuai pandangan masing masing . Namun kalau sampai ada yang cidera bahkan terbunuh karena pedang Samurai tentu ini bukan kesalahan sang seniman Pembuat Samurai . Karena yang namanya Ilmu dan Alat bisa digunakan sebagai Jutsu dan bisa digunakan sebagai Do terserah praktisinya .

Nah bagi saya ayam aduan adalah Jalan Hidup , kalau ada yang suka ya Alhamdulilah , kalau nggak ada yang suka dengan karya seni saya ya nggak masalah karena ayam adalah ekspresi karya seni saya pribadi tentu ini adalah kapuasan bagi saya. Nah kalau kebetulan karya seni saya dipergunakan untuk sesuatu hal tentu itu bukan urusan saya namun menjadi urusan dari pengguna karena mau di pakai baik ( ternak , kontes , kelangenan ) ya bisa mau dipakai yang lain lain ( dijual lagi) juga bisa .

Begitulah diri saya Pak priaisy

Hendro wrote:Wah tumben senior kita yang satu ini nongol lagi sore2 gini, apa kabar kang Diat ? sehat dan sukses selalu, ngomongin soal T di forum memang sulit dihilangkan karena minimnya turnamen yang diadakan oleh PAPAJI maupun yang lain, membuat kita masih mengadalkan arena pro yang ilegal sebagai acuan mengukur standart kualitas ayam, sehingga mau tidak mau suka tidak suka pembahasan tentang arena pro yang mengandung unsur T masih terbawa dalam forum, namun demikian jika dalam konteks acara PAPAJI maka unsur T sudah pasti tidak akan muncul..........

Kembali ke topik bahwa sebenarnya melalui ayam kita bisa mendapatkan teman tetapi bisa juga mengubah teman menjadi musuh, semua bergantung dari sudut pandang mana kita menilai serta dari wawasan pemahaman serta kebesaran hati seseorang dalam bersosialisasi.............

Salam berkawan tanpa prasangka..........

Alhamdulillh baik Mas Hendro. Mas Hendro bagaimana kabarnya? Semoga makin sukses juga.
Sy tetap monitor kok mas. Setiap hari sy pasti buka forum, walau tidak posting.
Di hati yg paling dalam sy tetap papajier sejati (ehm...), walau blm daftar ulang premium member hehehe....(jadi malu....).

Salah Hormat utk Mas Hendro, Mas Ary, Pak Bagyo, Kang Azis dan sesepuh2 Papaji lainnya.