QUALITY over Quantity

galihmoko wrote:Dalam menekuni hobi ayam...semakin lama pastiny koleksi kita kian bertambah banyak (banyak dalam hal ini relatif sifatnya) baik dari hasil breeding ataupun beli ke orang lain.

Pernahkah kita memperhitungkan sisi efektifitas dan efisiensi dari kandang kita....?
berapa persen dari seluruh koleksi kita yang kita anggap bagus dan membawa kepuasan tiap kali kita melihatnya.
dan berapa persen jumlah yang tidak kepakai dan menurut standar kita pribadi kualitas ayam tersebut "kurang/tanggung/jelek"..?

Ada temen dekat saya yang sudah punya ayam puluhan ekor ayam .....suatu waktu pada saat melihat ayam2ny dijemur, saya bertanya : diantara sekian puluh ayam ini mana yang menurut kamu istimewa dan merasa bangga/PeDe trhadapny? ternyata cuma ada 2 ekor ayam.....

sementara dia harus tetap merawat sisany yang puluhan ekor, tanpa mendapat kepuasan berarti dari ayam2 tersebut.....

Ada teman saya yang lain, dari dulu dia tidak pernah pelihara lebih dari 5 ekor......tapi bisa dipastikan dari semua ayamny semua istimewa menurut dia....dan memang terbukti bisa menang di kalangan undangan....artinya dia bisa memaksimalkan kepuasan dari semua koleksinya.


hanya sekedar sharing renungan pribadi saya.....

galihmoko wrote:Dalam menekuni hobi ayam...semakin lama pastiny koleksi kita kian bertambah banyak (banyak dalam hal ini relatif sifatnya) baik dari hasil breeding ataupun beli ke orang lain.

Pernahkah kita memperhitungkan sisi efektifitas dan efisiensi dari kandang kita....?
berapa persen dari seluruh koleksi kita yang kita anggap bagus dan membawa kepuasan tiap kali kita melihatnya.
dan berapa persen jumlah yang tidak kepakai dan menurut standar kita pribadi kualitas ayam tersebut "kurang/tanggung/jelek"..?

Ada temen dekat saya yang sudah punya ayam puluhan ekor ayam .....suatu waktu pada saat melihat ayam2ny dijemur, saya bertanya : diantara sekian puluh ayam ini mana yang menurut kamu istimewa dan merasa bangga/PeDe trhadapny? ternyata cuma ada 2 ekor ayam.....


setuja (tukul mode on)

sementara dia harus tetap merawat sisany yang puluhan ekor, tanpa mendapat kepuasan berarti dari ayam2 tersebut.....

Ada teman saya yang lain, dari dulu dia tidak pernah pelihara lebih dari 5 ekor......tapi bisa dipastikan dari semua ayamny semua istimewa menurut dia....dan memang terbukti bisa menang di kalangan undangan....artinya dia bisa memaksimalkan kepuasan dari semua koleksinya.


hanya sekedar sharing renungan pribadi saya.....

Hendro wrote:Penilaian bisa berbeda jika kita memandang dari sudut pandang yang juga berbeda..........
Dimata seorang Peternak Penjual penilaian tidak sama dengan mata seorang Botoh Pengadu...........
Atau sudut pandang Penghobi pasti berbeda dengan sudut pandang Petaruh/Penjudi..........
Kepuasan seseorang terhadap sesuatu bersifat relatif dan pribadi tidak bisa diperbandingkan satu sama lain karena menyangkut selera dan kemampuan...........
Bersifat arif dan bijak dalam menilai segala sesuatu adalah yang utama............

Hendro wrote:Penilaian bisa berbeda jika kita memandang dari sudut pandang yang juga berbeda..........
Dimata seorang Peternak Penjual penilaian tidak sama dengan mata seorang Botoh Pengadu...........
Atau sudut pandang Penghobi pasti berbeda dengan sudut pandang Petaruh/Penjudi..........
Kepuasan seseorang terhadap sesuatu bersifat relatif dan pribadi tidak bisa diperbandingkan satu sama lain karena menyangkut selera dan kemampuan...........
Bersifat arif dan bijak dalam menilai segala sesuatu adalah yang utama............

galihmoko wrote:Dalam menekuni hobi ayam...semakin lama pastiny koleksi kita kian bertambah banyak (banyak dalam hal ini relatif sifatnya) baik dari hasil breeding ataupun beli ke orang lain.

Pernahkah kita memperhitungkan sisi efektifitas dan efisiensi dari kandang kita....?
berapa persen dari seluruh koleksi kita yang kita anggap bagus dan membawa kepuasan tiap kali kita melihatnya.
dan berapa persen jumlah yang tidak kepakai dan menurut standar kita pribadi kualitas ayam tersebut "kurang/tanggung/jelek"..?

Ada temen dekat saya yang sudah punya ayam puluhan ekor ayam .....suatu waktu pada saat melihat ayam2ny dijemur, saya bertanya : diantara sekian puluh ayam ini mana yang menurut kamu istimewa dan merasa bangga/PeDe trhadapny? ternyata cuma ada 2 ekor ayam.....

sementara dia harus tetap merawat sisany yang puluhan ekor, tanpa mendapat kepuasan berarti dari ayam2 tersebut.....

Ada teman saya yang lain, dari dulu dia tidak pernah pelihara lebih dari 5 ekor......tapi bisa dipastikan dari semua ayamny semua istimewa menurut dia....dan memang terbukti bisa menang di kalangan undangan....artinya dia bisa memaksimalkan kepuasan dari semua koleksinya.


hanya sekedar sharing renungan pribadi saya.....

galihmoko wrote:

Hendro wrote:Penilaian bisa berbeda jika kita memandang dari sudut pandang yang juga berbeda..........
Dimata seorang Peternak Penjual penilaian tidak sama dengan mata seorang Botoh Pengadu...........
Atau sudut pandang Penghobi pasti berbeda dengan sudut pandang Petaruh/Penjudi..........
Kepuasan seseorang terhadap sesuatu bersifat relatif dan pribadi tidak bisa diperbandingkan satu sama lain karena menyangkut selera dan kemampuan...........
Bersifat arif dan bijak dalam menilai segala sesuatu adalah yang utama............

Setuju dengan pak hendro...itulah mengapa saya tulis bahwa hal-hal diatas memang bersifat RELATIF...dan memang memakai ukuran,selera dan pendapat pribadi masing-masing orang yang tentunya berbeda. Itulah kenapa saya tidak langsung menyimpulkan ayam teman saya yg bagus itu cuma 2 ekor....tapi itu berdasarkan pendapat dia sendiri.
begitu juga dengan teman saya yg satuny...itupun memakai ukuran dia ttg kepuasan terhadap ayamnya sendiri.

Itulah mengapa saya belajar untuk menjadi cukup arif dengan tidak menganggap diri sendiri sudah "Pintar/ARIF?BIJAKSANA"...karena sungguh hal itu adalah kesalahan terbesar seseorang dimana dia merasa lebih arif daripada orang lain...dan itu akan menutup dan mengeraskan hati seseorang yg akan menjadikanny orang yg angkuh, sombong, tidak mau menerima saran, merasa dirinya lebih senior..termasuk menganggap standar bagus ttg ayamny sendiri juga pasti bagi orang lain...

@RICKY CINERE : sangat setuju memang mas....standar kepuasan tipa orang memang berbeda-beda....bang ricky sudah cukup puas liat ayam betina'ny bertelor...tanpa melihat kualitasny tapi ada yang baru puas setelah 100% ayamny menurut dia bagus. Standar kepuasan inilah yang juga menjadi salah satu faktor yg menentukan Motivasi untuk terus berusaha mendapat apa yang menurutny layak dicapai dan tidak berhenti di suatu titik.....

amrogen wrote:

anda puas kami lemas..
ini slogan peternak ato penjual yang customer satisfaction oriented.

galihmoko wrote:Dalam menekuni hobi ayam...semakin lama pastiny koleksi kita kian bertambah banyak (banyak dalam hal ini relatif sifatnya) baik dari hasil breeding ataupun beli ke orang lain.

Pernahkah kita memperhitungkan sisi efektifitas dan efisiensi dari kandang kita....?
berapa persen dari seluruh koleksi kita yang kita anggap bagus dan membawa kepuasan tiap kali kita melihatnya.
dan berapa persen jumlah yang tidak kepakai dan menurut standar kita pribadi kualitas ayam tersebut "kurang/tanggung/jelek"..?

Ada temen dekat saya yang sudah punya ayam puluhan ekor ayam .....suatu waktu pada saat melihat ayam2ny dijemur, saya bertanya : diantara sekian puluh ayam ini mana yang menurut kamu istimewa dan merasa bangga/PeDe trhadapny? ternyata cuma ada 2 ekor ayam.....

sementara dia harus tetap merawat sisany yang puluhan ekor, tanpa mendapat kepuasan berarti dari ayam2 tersebut.....

Ada teman saya yang lain, dari dulu dia tidak pernah pelihara lebih dari 5 ekor......tapi bisa dipastikan dari semua ayamny semua istimewa menurut dia....dan memang terbukti bisa menang di kalangan undangan....artinya dia bisa memaksimalkan kepuasan dari semua koleksinya.


hanya sekedar sharing renungan pribadi saya.....

dalange wrote:
kalo saya agak berbeda karena sekedar hobiis bukan petaruh,
berkenaan dengan memelihara ayam, bagi saya ibarat memiliki keris masing-masing ayam, di mata saya selalu memiiki kelebihan dan keistimewaan masing-masing. di rumah dah ada beberapa ayam, tapi kalo liat ayam yang saya suka, rasanya pingin beli. biar kata orang ayam jelek, ya biarin saja, bahkan enthok, soang, bebek yang kata rang ga ada untungnya ya tetep saya piara.
makanya saya sering dibilang orang "kurang kerjaan" ha ha ha ha ha.....
habis suka sih, trus gimana??????? apalagi kalo dikasih mas Galih ayam yang bagus, wah pasti tak buatin kandang yang bagus ha ha ha ha ha.....

amrogen wrote:kesombongan berarti kejatuhan sudah dekat

prof.JE sahetapy @jakarta lawyer club

galihmoko wrote:

amrogen wrote:kesombongan berarti kejatuhan sudah dekat

prof.JE sahetapy @jakarta lawyer club

Setuju banget dengan ini....sudah banyak bukti yang relevan dengan ini....bahkan di papaji kalau kita jeli juga bisa menangkap fenomena ini..

coki wrote:

galihmoko wrote:

amrogen wrote:kesombongan berarti kejatuhan sudah dekat

prof.JE sahetapy @jakarta lawyer club

Setuju banget dengan ini....sudah banyak bukti yang relevan dengan ini....bahkan di papaji kalau kita jeli juga bisa menangkap fenomena ini..

==GOOD IDEA===
-TOP.....gorbaTOP-
OK"

amrogen wrote:
anda puas kami lemas..
ini slogan peternak ato penjual yang customer satisfaction oriented.

rickycinere wrote:

Hendro wrote:Penilaian bisa berbeda jika kita memandang dari sudut pandang yang juga berbeda..........
Dimata seorang Peternak Penjual penilaian tidak sama dengan mata seorang Botoh Pengadu...........
Atau sudut pandang Penghobi pasti berbeda dengan sudut pandang Petaruh/Penjudi..........
Kepuasan seseorang terhadap sesuatu bersifat relatif dan pribadi tidak bisa diperbandingkan satu sama lain karena menyangkut selera dan kemampuan...........
Bersifat arif dan bijak dalam menilai segala sesuatu adalah yang utama............

Setuju dengan sudut pandang mas Hendro...
Saya hanya seorang penghobby dan sangat puas kalau lihat ayam betina saya nelor, dan menetas banyak anak. Tidak perduli ayam itu nanti jadi super atau tidak.
Dan saya juga tidak fanatik dengan ayam saya yang mungkin ada 1 atau 2 yang super (menurut saya).
Kalau ada teman punya ayam yang bagus menurut saya, tidak tertutup kemungkinan akan saya beli untuk menambah koleksi.
Contoh yang ekstrim, kalau kita lihat di kandang Marunda, Jakarta, ayamnya ratusan banyaknya (semua improttt jrottt dan anakan yang F-1). Semua orang ngiler melihatnya. Tapi..... masih aja yang punya beli lagi dan beli lagi...
Memang yang menentukan adalah "Selera dan Kemampuan" tetapi tentunya kita juga harus bijaksana didalam membiayai "cost dari hobby kita". Jangan sampai biaya hobby kita ini menjadikan beban dan dampak yang tidak baik bagi kebutuhan keluarga dan hidup kita sehari-hari...
Salam papaji buat semua ...

Bang Ricky adalah salah satu contoh seperti yang saya maksudkan dalam statement saya diatas, dimana dari sudut pandang yang berbeda maka tingkat kepuasannya juga berbeda dan kita harus secara arif dan bijak menilai yang lebih tepat bagi diri kita...........(agaknya ada yang sedikit keliru menafsirkan statement saya).......

Salam PAPAJI.......

goes babe wrote:dalam berdiskusi.. ..apalagi sesama member senior papaji,
hendaknya tidak dijadikan ajang untuk saling sentil statement berbungkus retorika.

disini kita kumpul untuk cari titik temu, mengutamakan persaudaraan, singkirkan ego pribadi
yg muda hormatilah yg tua.. yg tua dengarkanlah yg muda
kita saling belajar tidak ada yg lebih hebat.. semua sama

galihmoko wrote:

goes babe wrote:dalam berdiskusi.. ..apalagi sesama member senior papaji,
hendaknya tidak dijadikan ajang untuk saling sentil statement berbungkus retorika.

disini kita kumpul untuk cari titik temu, mengutamakan persaudaraan, singkirkan ego pribadi
yg muda hormatilah yg tua.. yg tua dengarkanlah yg muda
kita saling belajar tidak ada yg lebih hebat.. semua sama

Setuju sekali dengan bang goes babe....tapi saya rasa disini tidak ada yang saling sentil, yang ada hanya diskusi dan sharing dan memberikan contoh nyata. Tidak ada yang diserang atau disentil...menurut saya juga semua setuju pada satu titik temu...bahwa yang dipakai untuk menilai efektifitas dan efisiensi di sini adalah KEPUASAN dari masing-masing pemilik ayam. bahkan di awal statement saya pun saya hanya mengutip pernyataan dua teman saya mengenai penilaian mereka terhadap ayam mereka sendiri juga......bukan penilaian saya terhadap ayam mereka.

Justru pernyataan anda yang menganggap bahwa ada salah satu member yang menyentil member lain dengan statement berbungkus retorika itulah yang bisa membuat efek negatif dan memancing suasana panas........so, hati-hati juga dalam memberikan saran, karena saran anda juga bisa dianggap saran berbungkus retorika..... guyon.com...relax aja mas...