Kabar Duka
+8
Hendro
coki
klawu wiring
Modesto
areksuroboyo
Ricci
hadi97
musthofa bisri
12 posters
Halaman 1 dari 1
Kabar Duka
Pagi tadi, seorang kawan datang ke rumah. Mau sewa ayam buat diadu. Kebetulan di kandang lagi ada lima ekor, tapi hanya satu yang fit luar dalam. Ayam ini umur setahun, ternakan sendiri. saya kasih nama “tukang kebun” maklum kalau diumbar hanya satu tempat yang dituju, padang rumput kecil samping rumah, makan rumput, kalau dibiarkan bisa seharian disitu tak beranjak.
Karena sibuk, saya tidak ikut, ayam itu dibawa oleh teman penyewa. Saya bilang, kalau musuh lebih tua dan berotot jangan deal, sebab si tukang kebun masih baru abar dua kali, tarungnya lumayan buat diajak ke “kondangan”.
Sejam berselang, ada sms isinya “tarung jadi bro”. saya pun bergegas menuju lokasi, ternyata sudah ramai orang, tapi ramainya bukan seperti orang lagi nonton tarung ayam, melainkan seperti melihat sebuah kecelakaan di jalan.
Setelah saya lihat, ternyata tukang kebun sedang sekarat, nafasnya pengap-pengap, orang silih berganti memijat lehernya, tapi tetap sekarat, akhirnya saya jauhkan tukang kebun dari kerumunan, saya bawa ke bawah pohon mangga. Saya lihat ada bekas goresan panjang mulai dari dagu sampai pangkal lehernya. Beberapa menit kemudian, tukang kebun lemas, mati.
Saya pun introgasi si penyewa, tapi banyak penonton ikut bercerita. Ternyata pertarugan si tukang kebun tidak lama, pertarungan baru berjalan dua menit, langsung roboh dan sekarat. Ada goresan panjang dilehernya, bukan kena jalu karena pertarungan sepakat tutup jalu. Saya tak bisa berkata-kata, bulu kuduk berdiri melihat ayam sekarat. Merokok pun jadinya tanpa henti, terus ngebul, untuk menenangkan hati. Si tukang kebun saya kubur dibawah mangga, istri pasti ngomel-ngomel kalau tau ayam mati diarena.
Lawan si tukang kebun, ayam blorok. Beberapa penonton berbisik, tukang kebun adalah korbannya yang ketiga. Dua lawan sebelumnya juga tewas ditempat. Beberapa kenalan berbisik bahwa blorok itu “baturante tembus”? ada yang tau gak cirri-ciri batu rante tembus. Si penyewa memasukkan uang ke saku, 350 ribu, dia juga meminta maaf.
Saya pulang dengan hati sedih, tukang kebun adalah ayam kesayanganku. Seharian ini kuhabiskan waktu dikandang, mengelus ayam-ayam. Tapi bayangan tukang kebun sekarat tak bisa hilang dari pikiran, ini pengalaman pertamaku melihat ayam sekarat di arena.
Karena sibuk, saya tidak ikut, ayam itu dibawa oleh teman penyewa. Saya bilang, kalau musuh lebih tua dan berotot jangan deal, sebab si tukang kebun masih baru abar dua kali, tarungnya lumayan buat diajak ke “kondangan”.
Sejam berselang, ada sms isinya “tarung jadi bro”. saya pun bergegas menuju lokasi, ternyata sudah ramai orang, tapi ramainya bukan seperti orang lagi nonton tarung ayam, melainkan seperti melihat sebuah kecelakaan di jalan.
Setelah saya lihat, ternyata tukang kebun sedang sekarat, nafasnya pengap-pengap, orang silih berganti memijat lehernya, tapi tetap sekarat, akhirnya saya jauhkan tukang kebun dari kerumunan, saya bawa ke bawah pohon mangga. Saya lihat ada bekas goresan panjang mulai dari dagu sampai pangkal lehernya. Beberapa menit kemudian, tukang kebun lemas, mati.
Saya pun introgasi si penyewa, tapi banyak penonton ikut bercerita. Ternyata pertarugan si tukang kebun tidak lama, pertarungan baru berjalan dua menit, langsung roboh dan sekarat. Ada goresan panjang dilehernya, bukan kena jalu karena pertarungan sepakat tutup jalu. Saya tak bisa berkata-kata, bulu kuduk berdiri melihat ayam sekarat. Merokok pun jadinya tanpa henti, terus ngebul, untuk menenangkan hati. Si tukang kebun saya kubur dibawah mangga, istri pasti ngomel-ngomel kalau tau ayam mati diarena.
Lawan si tukang kebun, ayam blorok. Beberapa penonton berbisik, tukang kebun adalah korbannya yang ketiga. Dua lawan sebelumnya juga tewas ditempat. Beberapa kenalan berbisik bahwa blorok itu “baturante tembus”? ada yang tau gak cirri-ciri batu rante tembus. Si penyewa memasukkan uang ke saku, 350 ribu, dia juga meminta maaf.
Saya pulang dengan hati sedih, tukang kebun adalah ayam kesayanganku. Seharian ini kuhabiskan waktu dikandang, mengelus ayam-ayam. Tapi bayangan tukang kebun sekarat tak bisa hilang dari pikiran, ini pengalaman pertamaku melihat ayam sekarat di arena.
musthofa bisri- Kapten
- Jumlah posting : 253
Join date : 19.08.11
Age : 38
Lokasi : Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan
Re: Kabar Duka
Turut sedih broderr...koq bisa yaa?berarti si blorok ada senjata rahasia..
hadi97- Jendral
- Jumlah posting : 1258
Join date : 15.12.11
Age : 45
Lokasi : Makassar CP 081343181946/PIN 26182769
turut bersedih atas tewasnya ayam kesayangan
turut berduka cita om...mudah2an mendaptkan ppengganti yg lbh bagus lg
Ricci- Kapten
- Jumlah posting : 275
Join date : 31.07.11
Age : 37
Lokasi : Serang - Banten
Re: Kabar Duka
kisahnya dijual ke produser ae teh, sapa tahu bisa diangkat jadi sinetron bersambung..
btw turut prihatin..
btw turut prihatin..
areksuroboyo- Kapten
- Jumlah posting : 467
Join date : 26.12.11
Lokasi : suroboyo city
Re: Kabar Duka
Baru denger istilah baturante tembus
Modesto- Jendral
- Jumlah posting : 1182
Join date : 21.03.10
Age : 43
Lokasi : Ponorogo
Re: Kabar Duka
Modesto wrote:Baru denger istilah baturante tembus
mgk maksudnya ketiga jari depan baturante semua kanan kiri...
btw turut berduka buat yg ditinggal tukang kebun nya
klawu wiring- Kolonel
- Jumlah posting : 685
Join date : 25.01.12
Re: Kabar Duka
terbukti Masih Hebatan Bpk. Hendro.....
OK''
OK''
coki- Jendral
- Jumlah posting : 1273
Join date : 10.01.12
Age : 42
Lokasi : Jakarta
Re: Kabar Duka
coki wrote:terbukti Masih Hebatan Bpk. Hendro.....
OK''
Lho !!? apa hubungannya dengan saya bang Coki ? .........
Untuk istilah "Batu rante tembus" ada yang mengartikan dengan jika dibawah telapak kaki (pada jari2nya) terdapat sisik yang serupa dengan sisik pada bagian atas dan ujung sayap tumbuh dobel, tetapi saya juga sering menemukan ayam dengan ciri demikian dan tidak ada keistimewaannya terkait dengan teknik pukulnya kecuali keunikannya itu saja...........
Salam
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: Kabar Duka
hadi97 wrote:Turut sedih broderr...koq bisa yaa?berarti si blorok ada senjata rahasia..
Mungkin perlu diperjelas goresan yang dimaksud... luar ato dalam...
Apakah goresan menimbulkan luka hingga mengeluarkan darah ato hanya goresan biasa...
mengingat banyak cara dilakukan orang untuk menang dikalangan..! siapatau senior2 papaji bisa kasih pencerahan agar lebih waspada dalam gandeng ayam dan bermain dikalangan..!
Thanks..
mr.jebess- Kapten
- Jumlah posting : 253
Join date : 10.12.11
Lokasi : kalsel/kaltim
Re: Kabar Duka
Hendro wrote:coki wrote:terbukti Masih Hebatan Bpk. Hendro.....
OK''
Lho !!? apa hubungannya dengan saya bang Coki ? .........
rahmad- Kolonel
- Jumlah posting : 604
Join date : 12.04.11
Lokasi : Yogyakarta/Banda Aceh
Re: Kabar Duka
pokokke kudu ono hubungane pak kalo menurut beliau...rahmad wrote:Hendro wrote:coki wrote:terbukti Masih Hebatan Bpk. Hendro.....
OK''
Lho !!? apa hubungannya dengan saya bang Coki ? .........
tito ortiz- Kolonel
- Jumlah posting : 675
Join date : 13.10.11
Age : 41
Lokasi : Semarang
Re: Kabar Duka
lepas dari segala rasa penasaran dengan tulisan berita kematian yang tragis, saya turut sedih. semoga cak mus dapat 'tukang kebun 2' lain yang lebih oke.
Jagonantang- Premium member
- Jumlah posting : 1856
Join date : 15.08.08
Lokasi : pondok kelapa,jakarta timur
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|