Mari menggunakan obat lebih bijak demi kebaikan hewan kesayangan dan diri kita

Salam hangat untuk keluarga besar Papaji.

Ijinkan newbie untuk menyumbangkan sesuatu yang semoga bermanfaat untuk semua. Masukan ini didasari atas rasa tanggungjawab atas ilmu yang saya dapat dan keinginan untuk memberikan manfaat. Jika ada salah silahkan dikoreksi dan mohon dimaafkan.

Obat pada dasarnya adalah racun, yang membuatnya bermanfaat bagi tubuh(yang meminumnya) adalah karena ketepatan indikasi, ketepatan dosis dan ketepatan cara penggunaan.
Sebagai contoh:
1. Tepat indikasi: Orang yang demam, maka pilihan utamanya adalah parasetamol sbg penurun panasnya krn parasetamol merupakan antipiretik. Namun, jika seseorang iseng2 sj minum parasetamol sbg suplemen harian misalnya...maka yang didapat adl kerusakan hati, karena parasetamol bersifat hepato-toksik.
2. Tepat dosis: Seorang peternak ayam bangkok sakit gigi, maka pilihan obat utamanya adalah asam mefenamat 500mg(analgetika). Namun akan jadi masalah jika peternak tsb minum sekaligus 3tablet dg harapan sakit giginya cepet sembuh dan ga repot mengulang minum obat lagi selama sehari krn dihari itu peternak tersebut akan mengikuti turnamen Papaji...maka yang didapat adl sakit giginya blm tentu sembuh dan perutnya akan jadi sakit juga(saluran cerna akan cedera).
3. Tepat cara penggunaan: Isosorbid Dinitrat_sebuah Obat jantung yang semestinya diletakkan dibawah lidah(sublingual) akan sangat berkurang khasiat obatnya_bahkan menjadi tidak berefek jika ditelan. Contoh lain, Dulcolax suppo yang seharusnya dimasukkan ke dubur malah diminum....

Hal-hal diatas akan banyak kita temui saat kita mengobati jagoan kesayangan kita. Supaya masukan makin banyak dan lbh efektif mungkin lebih baik jika selanjutnya adalah sebuah diskusi, daripada paparan saja.

ikut nyimak ae ga tau obat"an

Ikut nyimak nih kayaknya thread yang menarik sambil mohon saran...
sudah 1 minggu ini ayam dikandang jakaran umur kuleb 6 bulan
ngorok, sdh dikasih tetrachlor selama seminggu berturut-turut pagi sore
belum sembuh juga apa salah obat/ pemberian obatnya yang salah
mohon pencerahan barangkali para senior berkenan.
salam guyub

Jika ngorok lama(kronis) kemungkinan karena CRD(chronic respiratory disease). sdh dikasih obat apa sj pak?dan brp kali sehari?

Maaf saya koreksi, tadi bacanya tdk teliti. Pilihan AB tetrachlor yang berisi tetracycline HCL dan erythromycin sdh tepat. Yang perlu dikoreksi adl iterasi(pengulangan) pemberian, jika melihat sifat obatnya mestinya diberikan 4x sehari 1kapsul, diberikan minimal 3hari, jk membaik maka diberikan sampai gejala hilang, namun jika setelah 3hari tdk ada perbaikan maka sebaiknya ganti golongan AB lain, misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari.

Jack Sparow wrote:Jika ngorok lama(kronis) kemungkinan karena CRD(chronic respiratory disease). sdh dikasih obat apa sj pak?dan brp kali sehari?

Maaf saya koreksi, tadi bacanya tdk teliti. Pilihan AB tetrachlor yang berisi tetracycline HCL dan erythromycin sdh tepat. Yang perlu dikoreksi adl iterasi(pengulangan) pemberian, jika melihat sifat obatnya mestinya diberikan 4x sehari 1kapsul, diberikan minimal 3hari, jk membaik maka diberikan sampai gejala hilang, namun jika setelah 3hari tdk ada perbaikan maka sebaiknya ganti golongan AB lain, misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari.

Terimakasih pak akan diganti obatnya sesuai saran karena sudah seminggu ini
tidak ada gejala pengurangan penyakitnya meskipun pemberianya kurang tepat karena
hanya 2x sehari. Terimakasih atas saranya
Salam guyub

Jack Sparow wrote:Salam hangat untuk keluarga besar Papaji.

Ijinkan newbie untuk menyumbangkan sesuatu yang semoga bermanfaat untuk semua. Masukan ini didasari atas rasa tanggungjawab atas ilmu yang saya dapat dan keinginan untuk memberikan manfaat. Jika ada salah silahkan dikoreksi dan mohon dimaafkan.

Obat pada dasarnya adalah racun, yang membuatnya bermanfaat bagi tubuh(yang meminumnya) adalah karena ketepatan indikasi, ketepatan dosis dan ketepatan cara penggunaan.
Sebagai contoh:
1. Tepat indikasi: Orang yang demam, maka pilihan utamanya adalah parasetamol sbg penurun    panasnya krn parasetamol merupakan antipiretik. Namun, jika seseorang iseng2 sj minum parasetamol sbg suplemen harian misalnya...maka yang didapat adl kerusakan hati, karena parasetamol bersifat hepato-toksik.
2. Tepat dosis: Seorang peternak ayam bangkok sakit gigi, maka pilihan obat utamanya adalah asam mefenamat 500mg(analgetika). Namun akan jadi masalah jika peternak tsb minum sekaligus 3tablet dg harapan sakit giginya cepet sembuh dan ga repot mengulang minum obat lagi selama sehari krn dihari itu peternak tersebut akan mengikuti turnamen Papaji...maka yang didapat adl sakit giginya blm tentu sembuh dan perutnya akan jadi sakit juga(saluran cerna akan cedera).
3. Tepat cara penggunaan: Isosorbid Dinitrat_sebuah Obat jantung yang semestinya diletakkan dibawah lidah(sublingual) akan sangat berkurang khasiat obatnya_bahkan menjadi tidak berefek jika ditelan. Contoh lain, Dulcolax suppo yang seharusnya dimasukkan ke dubur malah diminum....

Hal-hal diatas akan banyak kita temui saat kita mengobati jagoan kesayangan kita. Supaya masukan makin banyak dan lbh efektif mungkin lebih baik jika selanjutnya adalah sebuah diskusi, daripada paparan saja.

mas mohon masukan posologi masing masing obat untuk unggas.

Wah...saya ga PD untuk memaparkannya Pak Parasetamol...kita sama2 sj ngasih masukan spesifik ke masalah yg kebetulan sdg dihadapi/dialami teman2 diPapaji...klo terlalu luas nanti gaenak dinikmati, selain itu maaf krn keterbatasan keilmuan saya.

aw budiman wrote:

Jack Sparow wrote:Jika ngorok lama(kronis) kemungkinan karena CRD(chronic respiratory disease). sdh dikasih obat apa sj pak?dan brp kali sehari?

Maaf saya koreksi, tadi bacanya tdk teliti. Pilihan AB tetrachlor yang berisi tetracycline HCL dan erythromycin sdh tepat. Yang perlu dikoreksi adl iterasi(pengulangan) pemberian, jika melihat sifat obatnya mestinya diberikan 4x sehari 1kapsul, diberikan minimal 3hari, jk membaik maka diberikan sampai gejala hilang, namun jika setelah 3hari tdk ada perbaikan maka sebaiknya ganti golongan AB lain, misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari.

Terimakasih pak akan diganti obatnya sesuai saran karena sudah seminggu ini
tidak ada gejala pengurangan penyakitnya meskipun pemberianya kurang tepat karena
hanya 2x sehari. Terimakasih atas saranya
Salam guyub

Smoga diberikan kesembuhan Pak, sehat lagi ayam kesayangannya.

Jack Sparow wrote:Wah...saya ga PD untuk memaparkannya Pak Parasetamol...kita sama2 sj ngasih masukan spesifik ke masalah yg kebetulan sdg dihadapi/dialami teman2 diPapaji...klo terlalu luas nanti gaenak dinikmati, selain itu maaf krn keterbatasan keilmuan saya.

jangan terlalu luas , cuma obat obat yg biasa dipakai sehari hari misalnya antibiotik, antihelmitik,antiamuba, anti fungal, terus terang saya sementara waktu dosisnya tak kira kira. habis buta samasekali dosis terhadap unggas.

paracetamol wrote:

Jack Sparow wrote:Wah...saya ga PD untuk memaparkannya Pak Parasetamol...kita sama2 sj ngasih masukan spesifik ke masalah yg kebetulan sdg dihadapi/dialami teman2 diPapaji...klo terlalu luas nanti gaenak dinikmati, selain itu maaf krn keterbatasan keilmuan saya.

jangan terlalu luas , cuma obat obat yg biasa dipakai sehari hari misalnya antibiotik, antihelmitik,antiamuba, anti fungal, terus terang saya sementara waktu dosisnya tak kira kira. habis buta samasekali dosis terhadap unggas.

Ok.
1. Antibiotik_mesti melihat jenis antibiotiknya, berapa lama waktu paruh(t 1/2)nya_berkaitan dg berapa lama antibiotik tsb bekerja. Misal untuk eritromisin maka diberikan tiap 6jam, ciprofloxacin diberikan tiap 12jam.
2. Antihelmintik_cukup diberikan 1xsehari, yang penting dosisnya cukup dan diulang mengikuti siklus hidup cacing yg dibasmi.
3. Antifungi_generasi baru biasanya cukup OD(once daily).
Untuk dosisnya mmg saya jg hanya kira2...dasarnya tentu adl dosis pd manusia. Jika kita melihat bagaimana sebuah obat direlease_dimulai dari bagaimana obat bekerja secara teoritis kemudian diujikan skala lab, diujikan pd hewan percobaan, diujikan pd manusia baru kemudian setelah terbukti efikasi dan keamanannya bs mendapatkan registrasi FDA/BPOM dan boleh dipasarkan.
Jika melihat yg banyak terjadi dilapangan adl "overdose", ini salah satu keprihatinan saya_kasihan hewan kesayangan kita. Misalnya: Ayam yg korep kmd dikasih mikoral tab/zoralin/merk lain yg isinya adl ketokonazol 200mg, diberikan 1tab/hari maka setelah bbrp kali pemberian korepnya sembuh tapi ayam akan rusak hatinya shg yg terlihat kmd ayam lemah/stamina turun drastis dan krn sakit maka mentalnya ambruk.
Terimakasih.

dosis antibiotik seperti eritromycin mau di kasih berapa mg/ kali minumnya, ini yg saya masih bingung sebelumnya saya kasih 40 mg/kg bb/hari hasilnya kurang memuaskan.

paracetamol wrote:dosis antibiotik seperti eritromycin mau di kasih berapa mg/ kali minumnya, ini yg saya masih bingung sebelumnya saya kasih 40 mg/kg bb/hari hasilnya kurang memuaskan.

Misal berat ayam 3.5kg maka dibutuhkan 140mg eritromycin/hari, tinggal njen berikan dalam 4dosis terbagi. Hasil yg kurang memuaskan bisa karena iterasinya atau tidak tepat indikasi(penyakit dan obatnya tdk tepat) atau jg krn telah muncul resistensi.

Jack Sparow wrote:

paracetamol wrote:dosis antibiotik seperti eritromycin mau di kasih berapa mg/ kali minumnya, ini yg saya masih bingung sebelumnya saya kasih 40 mg/kg bb/hari hasilnya kurang memuaskan.

Misal berat ayam 3.5kg maka dibutuhkan 140mg eritromycin/hari, tinggal njen berikan dalam 4dosis terbagi. Hasil yg kurang memuaskan bisa karena iterasinya atau tidak tepat indikasi(penyakit dan obatnya tdk tepat) atau jg krn telah muncul resistensi.

yg saya ingin tau apakah dosis pd unggas sama dgn dosis lazim pd manusia, karena saya tdk punya literatur untuk dosis pada unggas sama sekali,salam

aw budiman wrote:

Jack Sparow wrote:Jika ngorok lama(kronis) kemungkinan karena CRD(chronic respiratory disease). sdh dikasih obat apa sj pak?dan brp kali sehari?

Maaf saya koreksi, tadi bacanya tdk teliti. Pilihan AB tetrachlor yang berisi tetracycline HCL dan erythromycin sdh tepat. Yang perlu dikoreksi adl iterasi(pengulangan) pemberian, jika melihat sifat obatnya mestinya diberikan 4x sehari 1kapsul, diberikan minimal 3hari, jk membaik maka diberikan sampai gejala hilang, namun jika setelah 3hari tdk ada perbaikan maka sebaiknya ganti golongan AB lain, misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari.

Terimakasih pak akan diganti obatnya sesuai saran karena sudah seminggu ini
tidak ada gejala pengurangan penyakitnya meskipun pemberianya kurang tepat karena
hanya 2x sehari. Terimakasih atas saranya
Salam guyub

sekedar share.. minggu lalu ayam jantan 4 bulanan dan betina 3bulanan saya juga sakit ngorok iseng2 saya kasi obat drop batuk n flu anak yang ndak ke pakai tapi belum expired (lupa merk nya) sehari 1x di pagi hari alahmdulillah dalam 2 hari sembuh... dosis nya kmarin saya kasi 0.3ml...

paracetamol wrote:

Jack Sparow wrote:

paracetamol wrote:dosis antibiotik seperti eritromycin mau di kasih berapa mg/ kali minumnya, ini yg saya masih bingung sebelumnya saya kasih 40 mg/kg bb/hari hasilnya kurang memuaskan.

Misal berat ayam 3.5kg maka dibutuhkan 140mg eritromycin/hari, tinggal njen berikan dalam 4dosis terbagi. Hasil yg kurang memuaskan bisa karena iterasinya atau tidak tepat indikasi(penyakit dan obatnya tdk tepat) atau jg krn telah muncul resistensi.

yg saya ingin tau apakah dosis pd unggas sama dgn dosis lazim pd manusia, karena saya tdk punya literatur untuk dosis pada unggas sama sekali,salam

Setau saya literaturnya minimal sekali Pak..bahkan klo kita melihat obat2 produksi industri farmasi yang memproduksi obat2an hewan dosis anjurannya juga belum tepat jika memakai kacamata farmakokinetika obat, sebagai contoh anjuran penggunaan erythromycine yang 1xsehari. Yang saya gunakan adl dosis lazim pd manusia, atau menggunakan 1/10 dosis manusia yg banyak digunakan dlm sediaan jadi produksi industri farmasi untuk hewan, sebagai contoh: erythromycine pada manusia dewasa dosis sekali minum lazimnya adl 500mg sedangkan Antisnot produksi Eka Farma tiap kapsulnya berisi erythromycine 50mg.
Jadi, jika njen dasar penggunaan dosisnya dosis lazim pd manusia mnrt saya sdh sangat baik. Kita perlu berbagi ttg penggunaan dosis yg lbh bersahabat ini...krn diluar sana penggunaan dosis pd manusia dan ayam disamakan, shg banyak yg overdose, walopun ga sampai mati tp sdh setengah mati.

murtono wrote:

aw budiman wrote:

Jack Sparow wrote:Jika ngorok lama(kronis) kemungkinan karena CRD(chronic respiratory disease). sdh dikasih obat apa sj pak?dan brp kali sehari?

Maaf saya koreksi, tadi bacanya tdk teliti. Pilihan AB tetrachlor yang berisi tetracycline HCL dan erythromycin sdh tepat. Yang perlu dikoreksi adl iterasi(pengulangan) pemberian, jika melihat sifat obatnya mestinya diberikan 4x sehari 1kapsul, diberikan minimal 3hari, jk membaik maka diberikan sampai gejala hilang, namun jika setelah 3hari tdk ada perbaikan maka sebaiknya ganti golongan AB lain, misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari.

Terimakasih pak akan diganti obatnya sesuai saran karena sudah seminggu ini
tidak ada gejala pengurangan penyakitnya meskipun pemberianya kurang tepat karena
hanya 2x sehari. Terimakasih atas saranya
Salam guyub

sekedar share.. minggu lalu ayam jantan 4 bulanan dan betina 3bulanan saya juga sakit ngorok iseng2 saya kasi obat drop batuk n flu anak yang ndak ke pakai tapi belum expired (lupa merk nya) sehari 1x di pagi hari alahmdulillah dalam 2 hari sembuh... dosis nya kmarin saya kasi 0.3ml...

Jika yg digunakan obat batuk flu anak yg drop, kemungkinan besar isinya adalah sejenis expectoran dan mukolitik, seperti GG atau bromhexin, masuk akal jk bisa membantu kesembuhan ayam yg ngorok krn serangan virus, dimana virusnya telah berlalu shg gejala sisa tsb dipercepat dg pemberian obat flu(kebanyakan penyakit yg disebabkan oleh virus adl bersifat"self limiting disease")

Jack Sparow wrote:Jika ngorok lama(kronis) kemungkinan karena CRD(chronic respiratory disease). sdh dikasih obat apa sj pak?dan brp kali sehari?

Maaf saya koreksi, tadi bacanya tdk teliti. Pilihan AB tetrachlor yang berisi tetracycline HCL dan erythromycin sdh tepat. Yang perlu dikoreksi adl iterasi(pengulangan) pemberian, jika melihat sifat obatnya mestinya diberikan 4x sehari 1kapsul, diberikan minimal 3hari, jk membaik maka diberikan sampai gejala hilang, namun jika setelah 3hari tdk ada perbaikan maka sebaiknya ganti golongan AB lain, misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari.

misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari .....Kalau tidak keberatan obat jadi yang ada dipasaran tolong disebutkan merknya berhubung awan nih dan ayam saya juga punya penyakit yg sama, tks
Salam Guyub

Cecep Karawang wrote:

Jack Sparow wrote:Jika ngorok lama(kronis) kemungkinan karena CRD(chronic respiratory disease). sdh dikasih obat apa sj pak?dan brp kali sehari?

Maaf saya koreksi, tadi bacanya tdk teliti. Pilihan AB tetrachlor yang berisi tetracycline HCL dan erythromycin sdh tepat. Yang perlu dikoreksi adl iterasi(pengulangan) pemberian, jika melihat sifat obatnya mestinya diberikan 4x sehari 1kapsul, diberikan minimal 3hari, jk membaik maka diberikan sampai gejala hilang, namun jika setelah 3hari tdk ada perbaikan maka sebaiknya ganti golongan AB lain, misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari.

misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari .....Kalau tidak keberatan obat jadi yang ada dipasaran tolong disebutkan merknya berhubung awan nih dan ayam saya juga punya penyakit yg sama, tks
Salam Guyub

Merk nya "Anti Snot dan CRD". Banyak kok dipasaran

Jack Sparow wrote:

Cecep Karawang wrote:

Jack Sparow wrote:Jika ngorok lama(kronis) kemungkinan karena CRD(chronic respiratory disease). sdh dikasih obat apa sj pak?dan brp kali sehari?

Maaf saya koreksi, tadi bacanya tdk teliti. Pilihan AB tetrachlor yang berisi tetracycline HCL dan erythromycin sdh tepat. Yang perlu dikoreksi adl iterasi(pengulangan) pemberian, jika melihat sifat obatnya mestinya diberikan 4x sehari 1kapsul, diberikan minimal 3hari, jk membaik maka diberikan sampai gejala hilang, namun jika setelah 3hari tdk ada perbaikan maka sebaiknya ganti golongan AB lain, misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari.

misalnya dengan enrofloxacine 2xsehari .....Kalau tidak keberatan obat jadi yang ada dipasaran tolong disebutkan merknya berhubung awan nih dan ayam saya juga punya penyakit yg sama, tks
Salam Guyub

Merk nya "Anti Snot dan CRD". Banyak kok dipasaran

Terima kasih atas pencerahannya
Salam Guyub

ijin coment ,kalo buat ayam ngorok ERIDOKSIN (pt.sanbe farma)menurut sy cukup lumayan buat ayam yg msh kecil campurin ke minumannya udah ada aturan pakenya,buat ayam di atas 3 bulan biar lbh cepat reaksi masukin ke kapsul(isi separuh aja/dosis d kira2)

Ciri ayam ngorok non virus ama ngorok krn virus itu apa aja?trs kalau ayam ngorok dikasih koleridin sudah tepet apa belum?makasi sebelumnya

moepetz wrote:Ciri ayam ngorok non virus ama ngorok krn virus itu apa aja?trs kalau ayam ngorok dikasih koleridin sudah tepet apa belum?makasi sebelumnya

Ngorok yg banyak terjadi pd ayam adl CRD(karena bakteri). Obat ngoroknya disesuaikan sj dg penyakitnya dan gejala yg muncul. Misalnya ayamku ngorok krn CRD maka saya ngasih obatnya enrofloxacine sama bromhexin_tujuannya agar penyebab ngorok yi bakterinya mati dan dahaknya mudah luntur/keluar.

[/quote]Ngorok yg banyak terjadi pd ayam adl CRD(karena bakteri). Obat ngoroknya disesuaikan sj dg penyakitnya dan gejala yg muncul. Misalnya ayamku ngorok krn CRD maka saya ngasih obatnya enrofloxacine sama bromhexin_tujuannya agar penyebab ngorok yi bakterinya mati dan dahaknya mudah luntur/keluar.

[/quote]
Terimakasih atas penjelasanya,enrofloxacine sama bromhexin belinya diapotik apa di toko perlengkapan ayam?

izin nambahkan pengalaman mas, untuk ayam ngorok sudah betul di berikan tetra chlor atau super tetra. Pertama korok dulu tenggorokan ayam dengan bulu bersihkan dari lendir, kemudian tetra chlor atau supertetra di buka kapsulnya. Buka mulut ayam dan masukkan bubuk obat tadi langsung ke mulut ayam. Diberikan sesuai dosis pada kemasan obat. Sering-sering juga di korok menggunakan bulu ayam. Semoga cepet sembuh ayamnya mas..salam kluruk....mohon maaf jika salah..