Perubahan jenis pakan terhadap ayam siap tarung

Dear Para Suheng yang ada di seantero indonesia, mohon petunjuk dari para ahli bebotoh. saya mempunyai ayam sudah pernah menang 14 kali (lokalan) tetapi setelah ditransfer kepemilikan baru dan dirubah pola dan jenis pakan kenapa kualitas pukulan serta tehnik tarung bisa berubah? sebelum saya transfer si ayam jago diberi makan dua kali pagi dan sore ( gabah dan beras merah) tetapi sekarang dirubah diberi jagung aja hanya sore hari. bisa tidak ayam jago tersebut walau diberi makan jagung aja tetap seperti mempunyai keunggulan seperti makan gabah dan beras merah? berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi tersebut? mohon petunjuk dari para Senior nich.

positif selalu


kalen

Berubahnya teknik dan pukulan ayam sy rasa bukan krn perubahan jenis makanan.
Kemungkinan besar ayam jadi berubah krn bobotnya sudah tidak ideal lagi. Dgn makan jagung, ayam cenderung bertambah berat. Ini tentu akan sangat berpengaruh pada kecepatan pukul dan kelincahan tekniknya.

Saya terbiasa menimbang ayam sebelum abar atau diadu. Ini utk dasar patokan, berapa berat ideal ayam.
Semakin bertambah bobot tubuh ayam, maka pukulan akan semakin keras, tapi kecepatan pukul dan kelincahan berkurang.
Semakin ringan bobot tubuh ayam, maka pukulan akan semakin cepat, lincah, tapi bobot dan daya tahan pukulan akan berkurang.

Bila ketika abar dinilai pukulan kurang berbobot, bisa ditambah pola makannya. Kemudian ditimbang kembali minggu depan dan lihat hasil gebraknya. Demikian juga sebaliknya. Bila ayam dirasa kurang lincah, maka bobotnya sedikit dikurangi.
Demikian terus prosesnya sampai di dapat hasil timbangan yg dinilai ideal. Teknik dapat, pukulan juga dapat.
Ketika turun berlaga, berat ayam harus ideal berdasar catatan timbangan selama latihan.

Yg harus diingat, setiap ayam berbeda berat idealnya. Ini tergantung type teknik dan pukulannya. Ayam jalu tajam lebih diutamakan kecepatan. Maka dianjurkan agar tidak terlalu berat tubuhnya. Sebaliknya ayam 'polos' yg mengandalkan pukul berat dgn teknik kalem, lebih baik bobotnya ditambah.

Mengira2 berat ayam hanya berdasar rabaan tangan, menurut pengalaman saya, sangat tidak akurat. Perubahan 1 ons saja tidak bisa dirasakan oleh tangan. Padahal, berdasar pengalaman saya, perubahan berat sejauh 1 ons saja sudah sangat berpengaruh.

Jadi, apapun jenis makannya, perhatikan kondisi berat tubuhnya. Dgn menggunakan timbangan, kita bisa lebih mengetahui kesiapan kondisi ayam scr lebih akurat.


salam

Thank's tanggapanya dan sementara ini saya sudah termakan dengan asumsi bahwa kebiasan jenis pakan tidak boleh dirubah. sekali lagi terimakasih buat Bang Adm atas pencerahannya.


positif selalu

kalen wrote:Thank's tanggapanya dan sementara ini saya sudah termakan dengan asumsi bahwa kebiasan jenis pakan tidak boleh dirubah. sekali lagi terimakasih buat Bang Adm atas pencerahannya.

Yg utama adlh fokus pada berat ideal tubuhnya. Perubahan jenis makanan boleh2 saja. Tapi sebaiknya ayam beradaptasi dulu dgn pola hidupnya yg baru (makanan baru).
Dgn menjaga berat ideal tubuhnya, adaptasi ini bisa berlangsung lebih cepat.


salam

Berobahnya pola makan 2 kali menjadi 1 kali bisa dipastikan berpengaruh dalam faktor tenaga ... bila berpengaruh kwalitas pukulan dan teknik tarung mungkin saja . (mungkin disebabkan sang ayam lemas karena kurangnya karbohidrat yang biasanya diserap ) . pedoman yang bisa di verifikasi adalah ulasan dari pak Admin.

Saya mau sedikit share aja, jika kita beli ayam juara sebaiknya kita bertanya dulu kepada pemilik lama bagaimana cara perawatannya, pakannya, tidurnya, pelatihannya dll. semakin banyak infonya semakin bagus.... supaya ayam tidak terlalu berubah.

mas kalau menurunkan berat badan dengan cara meningkatkan porsi latihan kira22 bagaimana mas pengaruhnya terhadap kualitas tanding ayam///??kalao ayam sering digebrak kira22 bisa meningkatkan teknik tarung ayam ga????mksh mas atas infonya

cobain wrote:mas kalau menurunkan berat badan dengan cara meningkatkan porsi latihan kira22 bagaimana mas pengaruhnya terhadap kualitas tanding ayam///??kalao ayam sering digebrak kira22 bisa meningkatkan teknik tarung ayam ga????mksh mas atas infonya

Kualitas teknik itu sudah bawaan sejak lahir. Tidak bisa dirubah. Yg bisa kita lakukan adlh melatih dan merawatnya agar tubuhnya lebih fit, sehat, berotot, bertenaga dan memiliki stamina sehingga teknik dan pukulan bisa konsisten sampai akhir pertarungan.

Latihan gebrak bisa meningkatkan instingnya ketika tarung. Dgn beberapa kali gebrak, pengalaman tarungnya akan bertambah, dan insting/nalurinya akan terasah.
Tapi kalau terlalu sering digebrak, ayam akan cacat krn terlalu sering menerima pukulan. Jadi kalau mau gebrak, pastikan ayam dlm keadaan sehat 100% tanpa ada luka2 yg masih tersisa.

saya jg pernah baca.. kl ayam abis dilatih tarung (diatas 3x10 menit / 3 ronde).. minimal 3-5 hari baru boleh dilatih tarung lg atau latihan fisik.. utk mengurangi peluang cedera otot..

terus kata yang melihara ayam saya.. porsi jagung jgn terlalu banyak buat ayam yang siap tarung kecuali yang berumur 1-4 bulan.. akibatnya bisa terlihat sama bulu ayam dan kulitnya.. makanya kl dah siap tarung ayam saya suka dikasih pepaya atau tomat biar bulunya nggak mudah patah... dan jgn lupa dikasih (lupa saya nama aslinya yg suka dipakai orang thailand), pake sirih+jahe+pala yg direbus, kemudian dipake kain buat diurut ke ayam.. fungsinya biar otot lemes (kayak pk parem deh) dan tidurnya ayam jd nyenyak (nggak diganggu nyamuk)..

menyimak

Saya terbiasa menimbang ayam sebelum abar atau diadu. Ini utk dasar patokan, berapa berat ideal ayam.
Semakin bertambah bobot tubuh ayam, maka pukulan akan semakin keras, tapi kecepatan pukul dan kelincahan berkurang.
Semakin ringan bobot tubuh ayam, maka pukulan akan semakin cepat, lincah, tapi bobot dan daya tahan pukulan akan berkurang.
Maaf mas admin, sy mau tanya, penimbangan bobot yg sperti mas admin sarankan itu berlaku sejak ayam muda latih abar perdana atau klo ayam sudah jadi(terbentuk stamina & ototnya)? Karena sepengetahuan sy ayam muda yg belum terbentuk stamina & ototnya belum bisa maksimal power & speed pukulannya. Mohon koreksi jk pengetahuan sy salah. Nuwun.

numpang baca

Administrator wrote:Berubahnya teknik dan pukulan ayam sy rasa bukan krn perubahan jenis makanan.
Kemungkinan besar ayam jadi berubah krn bobotnya sudah tidak ideal lagi. Dgn makan jagung, ayam cenderung bertambah berat. Ini tentu akan sangat berpengaruh pada kecepatan pukul dan kelincahan tekniknya.

Saya terbiasa menimbang ayam sebelum abar atau diadu. Ini utk dasar patokan, berapa berat ideal ayam.
Semakin bertambah bobot tubuh ayam, maka pukulan akan semakin keras, tapi kecepatan pukul dan kelincahan berkurang.
Semakin ringan bobot tubuh ayam, maka pukulan akan semakin cepat, lincah, tapi bobot dan daya tahan pukulan akan berkurang.

Bila ketika abar dinilai pukulan kurang berbobot, bisa ditambah pola makannya. Kemudian ditimbang kembali minggu depan dan lihat hasil gebraknya. Demikian juga sebaliknya. Bila ayam dirasa kurang lincah, maka bobotnya sedikit dikurangi.
Demikian terus prosesnya sampai di dapat hasil timbangan yg dinilai ideal. Teknik dapat, pukulan juga dapat.
Ketika turun berlaga, berat ayam harus ideal berdasar catatan timbangan selama latihan.

Yg harus diingat, setiap ayam berbeda berat idealnya. Ini tergantung type teknik dan pukulannya. Ayam jalu tajam lebih diutamakan kecepatan. Maka dianjurkan agar tidak terlalu berat tubuhnya. Sebaliknya ayam 'polos' yg mengandalkan pukul berat dgn teknik kalem, lebih baik bobotnya ditambah.

Mengira2 berat ayam hanya berdasar rabaan tangan, menurut pengalaman saya, sangat tidak akurat. Perubahan 1 ons saja tidak bisa dirasakan oleh tangan. Padahal, berdasar pengalaman saya, perubahan berat sejauh 1 ons saja sudah sangat berpengaruh.

Jadi, apapun jenis makannya, perhatikan kondisi berat tubuhnya. Dgn menggunakan timbangan, kita bisa lebih mengetahui kesiapan kondisi ayam scr lebih akurat.


salam

setuju bang....

kalen wrote:Dear Para Suheng yang ada di seantero indonesia, mohon petunjuk dari para ahli bebotoh. saya mempunyai ayam sudah pernah menang 14 kali (lokalan) tetapi setelah ditransfer kepemilikan baru dan dirubah pola dan jenis pakan kenapa kualitas pukulan  serta tehnik tarung bisa berubah? sebelum saya transfer si ayam jago diberi makan dua kali pagi dan sore ( gabah dan beras merah) tetapi sekarang dirubah diberi jagung aja hanya sore hari. bisa tidak ayam jago tersebut walau diberi makan jagung aja tetap seperti mempunyai keunggulan seperti makan gabah dan beras merah? berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi tersebut? mohon petunjuk dari para Senior nich.

positif selalu


kalen

sudah 2 x saya alami nih

kalo menurut saya mungkin jamunya heheee
pola makan sama jam ngasih makan juga sama latihan sama.tapi apes, 2 x ku terima kekalahan
untuk saat ini lebih hati2 nurunin ayam yg beli jadi?
tapi kalo saya beli bahan malahan menang semua..( saat ini ya )

manteb dah