PERATURAN DI KALANGAN

Salam

Barangkali dari teman2 ada yg punya pengalaman menjadi wasit.
Mohon sharingnya mengenai peraturan saat pertarungan ayam.
Sebagai contoh :
- Istilah kalah dalam peraturan.
- Dalam ronde terakhir waktu 3 menit terakhir mutlak milik wasit..maksudnya apa ?
- Hal yg tidak diperbolehkan pada saat ayam tarung

Terima kasih

rio wrote:
Salam

Barangkali dari teman2 ada yg punya pengalaman menjadi wasit.
Mohon sharingnya mengenai peraturan saat pertarungan ayam.
Sebagai contoh :
- Istilah kalah dalam peraturan.
- Dalam ronde terakhir waktu 3 menit terakhir mutlak milik wasit..maksudnya apa ?
- Hal yg tidak diperbolehkan pada saat ayam tarung

Terima kasih

Saya belum pernah jadi wasit di arena tetapi berdasar pengalaman maka berikut sedikit penjelasan atas hal2 tersebut diatas :
1. Ayam dinyatakan kalah jika :
- Lari dengan kepala disembunyikan digeber dan berbunyi keok jika dipertemukan kembali 3x tetap lari dan keok/takut
- Jika diangkat oleh pemiliknya
- Roboh dan tidak memberikan perlawanan setelah 3x dipertemukan tetap roboh
- Pada waktu airan didalam arena sebelum ayam resmi dipertemukan oleh wasit....jika salah satu ayam memukul ayam lawan yang sedang dipegang oleh botoh, maka ayam yang memukul jika dalam posisi asor dinyatakan kalah tetapi jika dalam posisi unggul dinyatakan draw untuk uang tengahnya tetapi pertarungan tetap dilanjutkan
- Ayam sama2 roboh tetapi jika dipertemukan salah satu tidak memberikan perlawanan atau mematuk/memukul akan dinyatakan kalah
- Jika ayam sudah beradu dan dinyatakan " jadi " maka jika salah satu ayam diambil untuk suatu hal/tujuan maka dinyatakan kalah oleh wasit

2. Waktu 3 menit terakhir tetap milik bersama bukan wasit dan apapun keputusan wasit harus seijin kedua belah fihak....waktu mutlak ditentukan oleh jam/bunyi bel......

3. Hal2 yang tidak diperbolehkan selama pertarungan adalah :
- Bertepuk tangan
- Berteriak kata " mati/mampus/modar " atau yang artinya sama dengan kata tersebut
- Mempengaruhi atau memprovokasi wasit
- Wasit dilarang keras taruhan karena sangat berpotensi tidak netral
- Berlari secara tiba2 karena sangat berpotensi membubarkan arena ( dikira ada grebegan)
- Membunyikan benda yang bersuara keras secara tiba2 juga berpotensi membubarkan arena

Demikian beberapa hal yang mungkin dapat menjawab item diatas...silakan bagi rekan2 yang akan melengkapi karena kadang lain daerah lain pula peraturannya....

Salam

saya coba tambahi, kalau disini, memegang ayam lawan saat pertarungan, dilarang. kalau kondisi ayam kita unggul, maka dinyatakan draw. Jika kondisi seimbang, atau ayam kita asor, maka yang memegang ayam lawan dinyatakan kalah. Soalnya pernah kejadian, teman saya memegang ayam lawan dengan maksud menolong, karena ayam lawan sudah lari dan kondisi babak belur. karena dipegang kawan saya tersebut, maka dinyatakan draw

paul wrote:saya coba tambahi, kalau disini, memegang ayam lawan saat pertarungan, dilarang. kalau kondisi ayam kita unggul, maka dinyatakan draw. Jika kondisi seimbang, atau ayam kita asor, maka yang memegang ayam lawan dinyatakan kalah. Soalnya pernah kejadian, teman saya memegang ayam lawan dengan maksud menolong, karena ayam lawan sudah lari dan kondisi babak belur. karena dipegang kawan saya tersebut, maka dinyatakan draw

Kejadian diatas dimungkinkan karena adu ayam tanpa geber/arena sehingga ayam sering keluar garis batas arena dan kemungkinan ada orang luar yang ikut memegang ayam yang sedang beradu, tetapi jika arena memakai geber maka kejadian diatas sangat kecil terjadi....

Salam

Salut buat Mas Hendro

Ada cerita mengenai ayam teman saya...pada saat tarung di ronde ke 3, jari belakangnya mengeluarkan darah di bagian kuku. Karena darah yg keluar sangat deras, maka pada saat airan
jari tsb diikat dgn karet gelang dengan maksud supaya darah tidak keluar lagi.
Tapi hal tsb tidak diperkenankan oleh wasit, alasannya hanya boleh menggunakan dengan plester.

Bagaimana utk hal seperti ini Mas Hendro.?

Salam

rio wrote:
Salut buat Mas Hendro

Ada cerita mengenai ayam teman saya...pada saat tarung di ronde ke 3, jari belakangnya mengeluarkan darah di bagian kuku. Karena darah yg keluar sangat deras, maka pada saat airan
jari tsb diikat dgn karet gelang dengan maksud supaya darah tidak keluar lagi.
Tapi hal tsb tidak diperkenankan oleh wasit, alasannya hanya boleh menggunakan dengan plester.

Bagaimana utk hal seperti ini Mas Hendro.?

Salam

Untuk kasus demikian tergantung aturan yang berlaku diarena tersebut( biasanya aturan dibacakan/disebutkan sebelum ayam diadu ) termasuk aturan bagaimana jika salah satu ayam terduduk tanpa perlawanan apakah ditunggu 1 menit baru ditemukan atau langsung ditemukan.....tapi secara umum karet boleh dipasang asalkan dicopot lagi sebelum ayam dipertemukan kembali...biasanya setelah karet dipasang dan kaki dikeringkan dipasang plester dan ketika karet dibuka pasangan plester sudah cukup kuat merekat....

Salam

di larang beri gotun kalo ga ada modal,... hahahahahahha

seandainya ada kejadian dikalangan ayam baru abar ,salah satu ada yg terkena -
jalu matanya dan lari keok....tapi wasit belum menyatakan ayam jadi....
apakahk ayam tersebut sudah dinyatakan kalah ...??

kalo yg satu ini , bgm kalo aym lagi abar tiba2 salah satunya ada yg lari keok -
dan wasit belum meniup peluit tanda jadi ....apakah yg lari diyatakan kalah.....???
monggo mas

pak_tri wrote:seandainya ada kejadian dikalangan ayam baru abar ,salah satu ada yg terkena -
jalu matanya dan lari keok....tapi wasit belum menyatakan ayam jadi....
apakahk ayam tersebut sudah dinyatakan kalah ...??

kalo yg satu ini , bgm kalo aym lagi abar tiba2 salah satunya ada yg lari keok -
dan wasit belum meniup peluit tanda jadi ....apakah yg lari diyatakan kalah.....???
monggo mas

kl ayam jalu walaupun wasit blm meniup peluit tanda jd, ayam sdh lari/keok maka bisa dikatakan kalah apabila ayam kedua ayam ada yg sdh terkena jalu(jalu basah)... kl ayam pukul dikatakan kalah apabila ayam lari/keok setelah wasit sdh meniup pluit tanda jd...

pak_tri wrote:seandainya ada kejadian dikalangan ayam baru abar ,salah satu ada yg terkena -
jalu matanya dan lari keok....tapi wasit belum menyatakan ayam jadi....
apakahk ayam tersebut sudah dinyatakan kalah ...??

kalo yg satu ini , bgm kalo aym lagi abar tiba2 salah satunya ada yg lari keok -
dan wasit belum meniup peluit tanda jadi ....apakah yg lari diyatakan kalah.....???
monggo mas

Tergantung perjanjian awalnya pak Dhe...

Kalau perjanjian 'CUL JADI' (tanpa ada jeda waktu 2 menit percobaan), maka siapapun yg lompat atau keok, dianggap kalah.
Kebanyakan ayam jalu panjang dan tajam, peraturan umumnya adlh CUL JADI supaya tidak terjadi perselisihan.

Kalau perjanjian jeda 2 menit baru jadi, maka dilihat dulu :
- Bila Ayam tanpa jalu, sebelum 2 menit keok atau lompat keluar kalangan, maka pertandingan batal.
- Utk Ayam jalu, dilihat apakah jalunya sudah mengena atau belum. Kalau sudah tertusuk jalu sebelum 2 menit dan ayam keok, maka dinyatakan kalah walaupun wasit belum menyatakan jadi.

Di tempat saya, bila sebelum 2 menit (pertandingan belum jadi) ayam budheg, KO atau ngelabak terbang, boleh dibenerin dulu sampai batas waktu 2 menit berakhir.

pak_tri wrote:seandainya ada kejadian dikalangan ayam baru abar ,salah satu ada yg terkena -
jalu matanya dan lari keok....tapi wasit belum menyatakan ayam jadi....
apakahk ayam tersebut sudah dinyatakan kalah ...??

kalo yg satu ini , bgm kalo aym lagi abar tiba2 salah satunya ada yg lari keok -
dan wasit belum meniup peluit tanda jadi ....apakah yg lari diyatakan kalah.....???
monggo mas

Seperti yang disampaikan mas Ary aturan tergantung perjanjian awalnya bagaimana....tetapi secara umum yang sering terjadi jika ayam bertanding normal bukan " cul jadi " maka jika salah satu ayam lari keok, sebelum pertarungan dinyatakan jadi oleh wasit akibat terpukul di mata/patuk lepas/pendarahan hebat atau ayam mati ditempat maka otomatis pertarungan dinyatakan sah dan ayam dinyatakan kalah..... tetapi jika terkena pukulan jalu diluar item diatas dan ayam lompat keluar arena maka pertarungan dinyatakan batal alias " no contest "....

Sebelum ayam jadi, jika salah satu ayam terpukul KO masih boleh diambil untuk "dibenerin" tetapi begitu masuk arena dan ditemukan kembal maka pertarungan langsung dinyatakan jadi.....untuk botoh yang jeli kadang sengaja tidak mengambil ayam yang terpukul roboh atau terlihat mentalnya agak ciut (bertarung setengah hati) tujuannya biar ayam sekalian kabur lompat pagar dan pertarungan dinyatakan batal, karena jika sudah diambil dan dibenerin apapun kondisinya pertarungan harus diteruskan, jadi mereka lebih memilih pertarungan batal karena ayam lompat pagar/tidak mau beradu dan hanya kehilangan uang airan daripada kehilangan semua uang T nya jika ayam kalah.....

Salam

Pengetahuan ini mbok dirangkum trus dijadiin topik tetap dong bung admin... Heehhehehe... Bagus!