JALU SUMBER

*(Gambar di atas hanyalah sebagai perumpamaan saja.)

Buat rekan-rekan semua dan para komendan PAPAJI, saya mau tanya:
Seumur hidup saya kalau melihat ayam yang tumbuh jalunya, bentuk jalu tersebut selalu menyerupai Model-A seperti gambar di atas. Namun baru kali ini saya menemui ada ayam lancur tumbuh jalunya meneyerupai bentuk Model-B. Untuk sementara ini saya memberinya istilah/sebutan dengan JALU SUMBER. Aneh saja rasanya...ada apa ya? Saya belum ngeehhh...

Apakah ini termasuk Ayam Suro?
Apakah ada keterangan tentang kelebihan dan kekurangannya?
Adakah mitos maupun informasi lainnya?
Ataukah hanya sebuah fenomena saja?

Setahu saya, Tuhan menciptakan segala sesuatu PASTI ada fungsi dan manfaatnya.
Trims

Izin nyimak om..sambil ngopi..

Setelah bertanya ke sana-kemari khususnya tentang mitos yang menyertai JALU SUMBER walaupun mitos tersebut haya untuk saya gunakan sebagai tambahan wawasan dan tentunya untuk dibuktikan apakah mitos tersebut cocok dengan kenyataan atau tidak, ternyata ada perbedaan pandangan. Yang salah satu pihak menganggap jalu sumber memliki kesamaan mitos dengan Cengger Sumber, sedangkan di pihak lain menyatakan tidak ada hubungan ataupun kesamaan atara jalu sumber dengan cengger sumber. Apakah jalu sumber termasuk salah satu golongan "ayam suro" atau bukan juga tidak ada yang bisa memberi pengetahuan dan keterangannya. Jadi lupakan saja dulu tentang mitos dan apakah jalu sumber termasuk kelompok ayam suro atau bukan.

Malah saya teringat tentag hal lainnya yang berkaitan dengan jalu sumber. Kalau melihat bentuk dasar dari jalu sumber, saya jadi teringat dengan peluru senapan/bedil yang biasa disebut dengan HOLLOW POINT BULLET seperti gambar di atas. Apa perbedaan dan kelebihan antara Hollow point bullet dengan peluru tajan (lancip) konvensional? Berikut yang saya dapatkan di Wikipedia. Hhhheeee :

A hollow-point bullet is an expanding bullet that has a pit or hollowed out shape in its tip often intended to cause the bullet to expand upon entering a target in order to decrease penetration and disrupt more tissue as it travels through the target. It is also used for controlled penetration, where over-penetration could cause collateral damage (such as on an aircraft). In target shooting, they are used for greater accuracy and reduction of smoke, fouling, and lead vapor exposure, as hollow point bullets have an enclosed base while traditional bullets have an exposed lead base. In self-defense, hollow points are designed to increase in diameter once within the target, thus maximizing tissue damage and blood loss or shock, and to remain inside the target, thereby transferring all of the kinetic energy to the target (whereas some fraction would remain in the bullet if it passed through instead). Both of these goals are meant to maximize stopping power.

Selamat belajar...uhuuyyiii

-Peluru lancip/tajam lebih ampuh untuk menembus
-Peluru Hollow point lebih ampuh untuk menghancurkan

Kalau dihubungkan dengan bentuk jalu ayam, bentuk jalu sumber setidaknya bisa diarahkan untuk memiliki efek seperti peluru hollow point (walaupun kesamaan efeknya hanya sekitar 10-15% saja).

Untuk perbandingan:
Dengan asumsi pukulan ayam sangat keras, jalu panjangnya tidak lebih dari 1.cm, dan massing-masing bentuk jalu konvensional dan jalu sumber belum mendapatkan sentuhan tangan manusia (misalnya-diraut agar tajam), saya membayangkan jalu konvensional memberi rasa sakit dan perih atau maksimal membuat leher ayam patah. Sedangkan jalu sumber dapat memberi rasa sakit dan kram poda otot/urat di leher ayam, maksimalnya bisa sampai dapat meremukkan tulang leher ayam. Misalnya seekor ayam yang bertarung mengalami kram di urat lehernya saat bertarung, kira-kira gimana ya caranya ayam tersebut melanjutkan pertarungan dan cara bertarungnya?

(masih analisa pribadi saja, belum punya pengalaman dan bukti nyata)

..

Bingung Aku Mas Yudhiii,,,

YudhiZUHDI wrote:

-Peluru lancip/tajam lebih ampuh untuk menembus
-Peluru Hollow point lebih ampuh untuk menghancurkan

Kalau dihubungkan dengan bentuk jalu ayam, bentuk jalu sumber setidaknya bisa diarahkan untuk memiliki efek seperti peluru hollow point (walaupun kesamaan efeknya hanya sekitar 10-15% saja).

Untuk perbandingan:
Dengan asumsi pukulan ayam sangat keras, jalu panjangnya tidak lebih dari 1.cm, dan massing-masing bentuk jalu konvensional dan jalu sumber belum mendapatkan sentuhan tangan manusia (misalnya-diraut agar tajam), saya membayangkan jalu konvensional memberi rasa sakit dan perih atau maksimal membuat leher ayam patah. Sedangkan jalu sumber dapat memberi rasa sakit dan kram poda otot/urat di leher ayam, maksimalnya bisa sampai dapat meremukkan tulang leher ayam. Misalnya seekor ayam yang bertarung mengalami kram di urat lehernya saat bertarung, kira-kira gimana ya caranya ayam tersebut melanjutkan pertarungan dan cara bertarungnya?

(masih analisa pribadi saja, belum punya pengalaman dan bukti nyata)

pembahasan yg menarik.mas, stdaknya saya juga setuju dgn asumsi yang anda sampaikan. jalu normal tumbuhnya pasti model A seperti yg anda contohkan, sedang jalu jenis kumet pasti smacam jalu model A yg dipotong ujungnya... efek jalu kumet mang biasanya punya kelebihan di pukul..
pengalaman lagi, saya punya ayam yg semasa jalu sejagung pukulnya saya anggap level 7, kemudian saat jalu lancip saya anggap pukul tetep level 7, tapi anehnya setelah jalu saya potong (gergaji) saya merasa ayam saya seperti melontarkan pukulan sekuat2nya... dan selama melihara tu ayam baru saat itu saya anggap dia punya pukulan level 8... ada hubungannya ato tdk saya juga kurang paham... salam...

nyimak aja deh ,,,

wow,wawasan baru ni...

Keuntungannya:
-Saat dibawa ke arena aduan, mudah sekali mendapat gandeng. Karena ayam jalu sumber ini diremehkan botoh lawan. Sampe antri 3 ayam yang nawari ngajak gandeng. Apalagi jalunya kelihatan kecil dan datar (rata/tdk mengerucut).
Hehehe.. 


Endingnya..menang "TKO" krn ayam lawan ga kuat menahan rasa sakit pd posisi yg terkena pukulan. Lawannya melarikan diri tp ga keok. Dihadapkan lg msh berani, tp sekali kena pukul lari lagee...sampe terulang 3x pd 1 pertarungan.


*(pengalaman nyata)