MOHON DI GEMBOK (sudah terinfeksi SPAM)

Menurut kawan-kawan disini apa sih yg menyebabkan sebuah peternak di tinggalkan pelanggannya dan merugi, sehingga apa yg di ternak (produknya) tidak bisa terserap di pasaran?...

Menurut hemat saya ada beberapa hal,  diantaranya:

1. Tidak mencari informasi baru soal perkembangan kualitas ayam diluar sehingga tidak update...

2. Menganggap diri paling mengerti soal ayam sehingga pembeli di anggap lebih amatir dari peternak tersebut padahal belum tentu...

3. Beberapa masalah yang kecil (komplain) dari pembeli sehingga sedikit demi sedikit menjadi bola salju dan lama2 menjadi Boomerang bagi peternak itu sendiri...

Monggo yang mau menambahkan supaya bisa jadi pelajaran/masukan sebelum kita memutuskan menjadi peternak...

Terimakasih.....

Scemator wrote:Menurut kawan-kawan disini apa sih yg menyebabkan sebuah peternak di tinggalkan pelanggannya dan merugi, sehingga apa yg di ternak (produknya) tidak bisa terserap di pasaran?...

Menurut hemat saya ada beberapa hal,  diantaranya:

1. Tidak mencari informasi baru soal perkembangan kualitas ayam diluar sehingga tidak update...

2. Menganggap diri paling mengerti soal ayam sehingga pembeli di anggap lebih amatir dari peternak tersebut padahal belum tentu...

3. Beberapa masalah yang kecil (komplain) dari pembeli sehingga sedikit demi sedikit menjadi bola salju dan lama2 menjadi Boomerang bagi peternak itu sendiri...

Monggo yang mau menambahkan supaya bisa jadi pelajaran/masukan sebelum kita memutuskan menjadi peternak...

Terimakasih.....

poin 2 dan 3 setuju, kalo poin 1 lebih krn produknya ga trendy ngikutin pasar bukan kualitas, model BK lama aja masih sangat dipakai di kalangan, cuma memang tidak trendy

Scemator wrote:Menurut kawan-kawan disini apa sih yg menyebabkan sebuah peternak di tinggalkan pelanggannya dan merugi, sehingga apa yg di ternak (produknya) tidak bisa terserap di pasaran?...

Menurut hemat saya ada beberapa hal,  diantaranya:

1. Tidak mencari informasi baru soal perkembangan kualitas ayam diluar sehingga tidak update...

2. Menganggap diri paling mengerti soal ayam sehingga pembeli di anggap lebih amatir dari peternak tersebut padahal belum tentu...

3. Beberapa masalah yang kecil (komplain) dari pembeli sehingga sedikit demi sedikit menjadi bola salju dan lama2 menjadi Boomerang bagi peternak itu sendiri...

Monggo yang mau menambahkan supaya bisa jadi pelajaran/masukan sebelum kita memutuskan menjadi peternak...

Terimakasih.....

Ijin nyimak...

Ada lagi om... , yg nomor nol belum....???
yaitu JUJUR.
nomor selanjutnya baru kwalitas ternakan.
klau kwalitas TOP biasanya harga dll. mengikuti dng berbanding lurus.
itupun biasanya jg tak bertahan lama kalau materi ternaknya ga segera di update.
update materi ternak jg harus lihat trend permainan ayam saat ini, selanjutnya mencari antinya.
ini berlangsung sangat dinamis.
oleh karena itu kalau ada orang yg merasa paling pinter dan punya ilmu mumpuni di bidang ayam adu, itu sebenarnya orang yg sekedar mau sensasi saja.
orang begini ini pastinya kalau diajak dibuktikan di arena manapun pasti lbh banyak alasananya, menghindar dan tak mungkin berani.

salam salaman

DF

slammy wrote:

Scemator wrote:Menurut kawan-kawan disini apa sih yg menyebabkan sebuah peternak di tinggalkan pelanggannya dan merugi, sehingga apa yg di ternak (produknya) tidak bisa terserap di pasaran?...

Menurut hemat saya ada beberapa hal,  diantaranya:

1. Tidak mencari informasi baru soal perkembangan kualitas ayam diluar sehingga tidak update...

2. Menganggap diri paling mengerti soal ayam sehingga pembeli di anggap lebih amatir dari peternak tersebut padahal belum tentu...

3. Beberapa masalah yang kecil (komplain) dari pembeli sehingga sedikit demi sedikit menjadi bola salju dan lama2 menjadi Boomerang bagi peternak itu sendiri...

Monggo yang mau menambahkan supaya bisa jadi pelajaran/masukan sebelum kita memutuskan menjadi peternak...

Terimakasih.....

poin 2 dan 3 setuju, kalo poin 1 lebih krn produknya ga trendy ngikutin pasar bukan kualitas, model BK lama aja masih sangat dipakai di kalangan, cuma memang tidak trendy

Tidak apa2 mas, perbedaan justru menjadikan pencerahan yg variatif.
Justru menurut saya itu point terpenting seperti halnya hp blackberr*, yg terlena seakan2 produknya akaan laku abadi. Tapi siapa sangka justru sekarang HP cina xiaom* malah laku keras dgn melihat arah pasar...

Maaf kalo salah ya om

Djago Favorit wrote:Ada lagi om... , yg nomor nol  belum....???
yaitu JUJUR.
nomor selanjutnya baru kwalitas ternakan.
klau kwalitas TOP biasanya harga dll. mengikuti dng berbanding lurus.
itupun biasanya jg tak bertahan lama kalau materi ternaknya ga segera di update.
update materi ternak jg harus lihat trend permainan  ayam saat ini, selanjutnya mencari antinya.
ini berlangsung sangat dinamis.
oleh karena itu kalau ada orang yg merasa paling pinter dan punya ilmu mumpuni di bidang ayam adu, itu sebenarnya orang yg sekedar mau sensasi saja.
orang begini ini pastinya kalau diajak dibuktikan di arena manapun pasti lbh banyak alasananya, menghindar dan tak mungkin berani.

salam salaman

DF

Kalo sepemikiran saya pedagang yg JUJUR 100% itu hampir tidak ada mas, kecuali Nabi ya, hehe
Peternak memberikan yg terbaik, sedangkan pemain menahan yg terbaik. Maka dapat dipastikan pedagang dengan janji yg muluk tidak akan bertahan lama, biarpun berganti2 bendera dalam hal ini ID baru tetap tidak akan berhasil menurut saya...

Diskusi menarik....paling tidak menurut sy
Akan sangat banyak faktor yg mempengaruhi penyebab peternak ditinggalkan pelanggan
terlebih peternakan ayam aduan yg menurut sy mempunyai kekhususan tersendiri baik produknya apalagi konsumen atau pelanggan.....
sebelum membahas lbh lanjut....kita harus paham betul seluk beluk bisnis ayam aduan....
Namun secara umum prinsip yg disampaikan pak haji DF jelas suatu keharusan bagi usaha apapun
3 point yg disampaikan omTS murut sy msh amat sangat bisa diperdebatkan krn hanya sebagian kecil dari penyebab yg ada.....dan sepertinya point no 2 yg menurut saya bisa jadi perhatian kita semua....dan pada kenyataannya sering terjadi tanpa kita sadari dalam bidang apa saja...ini penyakit yg harus kita wsspadai krn obatnya amat sangat susah....
utk point no 3.....bisa jadi perhatian namun dlm teori management conflic...menganggap bhw tdk semua conflik hrs segera diselesaikan bahkan bisa kita abaikkan....tp sebelum memutuskan hal tsb kita harus matang dan pandai menganalisa serta memahami conflik itu sendiri shg tidak salah dlm mengambil tindakan....
hehehe. ....maap kalau ada yg beda
eh omong2 kalau boleh tau kelihatannya mas TS paham betul dgn seluk beluk peternakan ayam aduan. ...apakah mas TS kloningan id tertentu?...maap ya mas/om sy hanya tanya....tdk dijawab juga tdk apa apa
salam guyub

Setiap peternak pastilah akan mendapatkan berbagai kendala di dalam memasarkan hasil ternakanya, baik itu karena kwalitas hasil ternaknya maupun tehnik pemasarananya juga karena banyaknya saingan yg juga berkwalitas, jadi tidaklah mudah sseorang peternak akan eksis dengan hasil ternakanya tanpa didukung banyak faktor.
Yang jelas harus ada pembuktian diarena ayadu, bagaimana hasil ternakanya apakah dapat bersaing atau malah dibawah rata2 ayam lain.
Apalagi saat ini banyak sekali varian ayam hasil silangan, walaupun inti dari semua itu adalah "Bagaimana kinerja seekor ayam di arena"
Menurut saya peternak akan eksis jika kinerja hasil ternakannya mumpuni di arena ayadu, soal kejujuran itu adalah Karakter masing2 orang, tergantung niat awalnya aja.
Berternak ayam itu tidak mudah jika tujuannya adalah untuk mendapat kwalitas kinerja bagus, kecuali hanya kwantitas aja yg diperhatikan, karena membuat ayam yg kinerjanya berkualitas tidak seperti membuat kue pukis............ selamat berternak kwalitas.........

serem eui ID baru tapi buka topik yang lumayan berat...

silahkan dilanjut abang-abang

cay wrote:Diskusi menarik....paling tidak menurut sy
Akan sangat banyak faktor yg mempengaruhi penyebab peternak ditinggalkan pelanggan
terlebih peternakan ayam aduan yg menurut sy mempunyai kekhususan tersendiri baik produknya apalagi konsumen atau pelanggan.....
sebelum membahas lbh lanjut....kita harus paham betul seluk beluk bisnis ayam aduan....
Namun secara umum prinsip yg disampaikan pak haji DF jelas suatu keharusan bagi usaha apapun
3 point yg disampaikan omTS murut sy msh amat sangat bisa diperdebatkan krn hanya sebagian kecil dari penyebab yg ada.....dan sepertinya point no 2 yg menurut saya bisa jadi perhatian kita semua....dan pada kenyataannya sering terjadi tanpa kita sadari dalam bidang apa saja...ini penyakit yg harus kita wsspadai krn obatnya amat sangat susah....
utk point no 3.....bisa jadi perhatian namun dlm teori management conflic...menganggap bhw tdk semua conflik hrs segera diselesaikan bahkan bisa kita abaikkan....tp sebelum memutuskan hal tsb kita harus matang dan pandai menganalisa serta memahami conflik itu sendiri shg tidak salah dlm mengambil tindakan....
hehehe. ....maap kalau ada yg beda
eh omong2 kalau boleh tau kelihatannya mas TS paham betul dgn seluk beluk peternakan ayam aduan. ...apakah mas TS kloningan id tertentu?...maap ya mas/om sy hanya tanya....tdk dijawab juga tdk apa apa
salam guyub

Waspadalah..waspadalah..

cay wrote:Diskusi menarik....paling tidak menurut sy

eh omong2 kalau boleh tau kelihatannya mas TS paham betul dgn seluk beluk peternakan ayam aduan. ...apakah mas TS kloningan id tertentu?...maap ya mas/om sy hanya tanya....tdk dijawab juga tdk apa apa
salam guyub

Sy dengan senang hati menjawabnya Pak
Yup benar sekali saya merupakan ID kloning dari ID yang sudah ada di PAPAJI, bisa di telusuri namun saya mohon dengan sangat jangan di publikasin. Kenapa saya membuat ID baru semata2 karena saya tipikal orang yg tidak enakan Pak, takut di bilang sok expert atau lainnya jika membuka suatu topik, lebih baik seperti ini dan saya juga berharap dengan adanya diskusi2 seperti ini akan menghasilkan sesuatu yg positif dan bermanfaat, karena yg terpenting adalah isi materi topik tsb bukan dari siapa yg menulisnya...

Terimakasih

Joe_jago wrote:

cay wrote:Diskusi menarik....paling tidak menurut sy
Akan sangat banyak faktor yg mempengaruhi penyebab peternak ditinggalkan pelanggan
terlebih peternakan ayam aduan yg menurut sy mempunyai kekhususan tersendiri baik produknya apalagi konsumen atau pelanggan.....
sebelum membahas lbh lanjut....kita harus paham betul seluk beluk bisnis ayam aduan....
Namun secara umum prinsip yg disampaikan pak haji DF jelas suatu keharusan bagi usaha apapun
3 point yg disampaikan omTS murut sy msh amat sangat bisa diperdebatkan krn hanya sebagian kecil dari penyebab yg ada.....dan sepertinya point no 2 yg menurut saya bisa jadi perhatian kita semua....dan pada kenyataannya sering terjadi tanpa kita sadari dalam bidang apa saja...ini penyakit yg harus kita wsspadai krn obatnya amat sangat susah....
utk point no 3.....bisa jadi perhatian namun dlm teori management conflic...menganggap bhw tdk semua conflik hrs segera diselesaikan bahkan bisa kita abaikkan....tp sebelum memutuskan hal tsb kita harus matang dan pandai menganalisa serta memahami conflik itu sendiri shg tidak salah dlm mengambil tindakan....
hehehe. ....maap kalau ada yg beda
eh omong2 kalau boleh tau kelihatannya mas TS paham betul dgn seluk beluk peternakan ayam aduan. ...apakah mas TS kloningan id tertentu?...maap ya mas/om sy hanya tanya....tdk dijawab juga tdk apa apa
salam guyub

Waspadalah..waspadalah..

Tenang aja mas Joe_jago saya bukan rombongan kritikus_ayam ayam dkk, justru saya menghimbau agar kita fokus pada diskusi yg positif dan bermanfaat daripada diskusi2 yg berisi saling berbalas pantun...

Sepertinya rejeki KUASA Tuhan yang pasti bisa menjawab pernyataan dan pertanyaan ini.

mushafir wrote:Sepertinya rejeki KUASA Tuhan yang pasti bisa menjawab pernyataan dan pertanyaan ini.

Kalo tidak ada opini menarik yg bisa di sampaikan sebaiknya tidak usah capek2 komentar ya mas kritikus_ayam..
Btw saat sya sebut kritikus_ayam pada psting sebelumnya kenapa anda sepertinya emosi?

Salut !!!
Anda gentle om scemator.....
Silahkan dilanjut.....
Smoga diskusi kita kali ini bisa memberikan manfaat tuk kita semua
Baik peternak maupun user.....
Smoga papajier dan para senior bisa menyumbangkan pemikirannya...
Silahkan dilanjut....sy ijin nyimak...kebetulan hobby sy hanya ternak ayam adu tanpa diadu (ngabar dikit2 sih kadang2 hehehehe)

Sy lanjut ya Pak Cay...

Beberpa sample di atas merupakan sedikit bagian yg menentukan kesuksesan kita karena dalam bisnis apapun semua harus di perhitungkan secara detail untuk hal-hal yg sederhana...

Sy ambil contoh lagi produsen lego yg dari zaman dahulu masih saja laku hingga saat ini karena semua itu di kemas dengan penuh kreasi, tidak perlu memikirkan hal-hal yg besar jika hal kecil saja terlewatkan...

Kembali kepada topik menurut saya harus di tentukan dulu pangsa pasarnya,  sebelum menentukan materi pacekan dan indukan yg akan di gunakan...

Nanti lanjut lagi ya,  laper saya Pak mau makan dulu...  Hehe

Kalau menurut pendapat saya.

1. Kualitas
2. Kualitas
3. Kualitas

Hal terpenting adalah kualitas, sy tdk habis pikir banyak peternak/pedagang yg menjajakannya dagangannya dengan "banting harga" dan berdalih harga murah wajar gw jual ayam punya kualitas setengah.

Sy lbh menghargai peternak/pedagang ngebandrol mahal tp kualitas terjamin.
Sukur2 ada peternak/pedagang jual murah tp kualitas nmr wahid.

Kejujuran mgkin nmor dua selama kualitas terjamin, dia bilang import kek, dia bilang ayam punya pukul gempor kek.
Asal kinerja ayam bagus ga mslah mskipun tu pedangang bnyk "ngecap" nya.

Note:
Jgn perdebatkan mslah kualitasnya, krna kualitas dan standarisasi masing2 individu berbeda tp secara garis besar mungkin sama.

Executor wrote:Kalau menurut pendapat saya.

1. Kualitas
2. Kualitas
3. Kualitas

Hal terpenting adalah kualitas, sy tdk habis pikir banyak peternak/pedagang yg menjajakannya dagangannya dengan "banting harga" dan berdalih harga murah wajar gw jual ayam punya kualitas setengah.

Sy lbh menghargai peternak/pedagang ngebandrol mahal tp kualitas terjamin.
Sukur2 ada peternak/pedagang jual murah tp kualitas nmr wahid.

Kejujuran mgkin nmor dua selama kualitas terjamin, dia bilang import kek, dia bilang ayam punya pukul gempor kek.
Asal kinerja ayam bagus ga mslah mskipun tu pedangang bnyk "ngecap" nya.

Note:
Jgn perdebatkan mslah kualitasnya, krna kualitas dan standarisasi masing2 individu berbeda tp secara garis besar mungkin sama.

Hahahaha.. . Namanya lucu Pak
Jangan2 abis ini ada ID baru yg namanya konduktor,  isolator atau kalkulator...

Scemator wrote:

Executor wrote:Kalau menurut pendapat saya.

1. Kualitas
2. Kualitas
3. Kualitas

Hal terpenting adalah kualitas, sy tdk habis pikir banyak peternak/pedagang yg menjajakannya dagangannya dengan "banting harga" dan berdalih harga murah wajar gw jual ayam punya kualitas setengah.

Sy lbh menghargai peternak/pedagang ngebandrol mahal tp kualitas terjamin.
Sukur2 ada peternak/pedagang jual murah tp kualitas nmr wahid.

Kejujuran mgkin nmor dua selama kualitas terjamin, dia bilang import kek, dia bilang ayam punya pukul gempor kek.
Asal kinerja ayam bagus ga mslah mskipun tu pedangang bnyk "ngecap" nya.

Note:
Jgn perdebatkan mslah kualitasnya, krna kualitas dan standarisasi masing2 individu berbeda tp secara garis besar mungkin sama.

Hahahaha.. . Namanya lucu Pak
Jangan2 abis ini ada ID baru yg namanya konduktor,  isolator atau kalkulator...

Yang penting jgn piktor om.

Scemator wrote:Menurut kawan-kawan disini apa sih yg menyebabkan sebuah peternak di tinggalkan pelanggannya dan merugi, sehingga apa yg di ternak (produknya) tidak bisa terserap di pasaran?...

Menurut hemat saya ada beberapa hal,  diantaranya:

1. Tidak mencari informasi baru soal perkembangan kualitas ayam diluar sehingga tidak update...

2. Menganggap diri paling mengerti soal ayam sehingga pembeli di anggap lebih amatir dari peternak tersebut padahal belum tentu...

3. Beberapa masalah yang kecil (komplain) dari pembeli sehingga sedikit demi sedikit menjadi bola salju dan lama2 menjadi Boomerang bagi peternak itu sendiri...

Monggo yang mau menambahkan supaya bisa jadi pelajaran/masukan sebelum kita memutuskan menjadi peternak...

Terimakasih.....

Saya mau mencermati 3 poin yg telah disebutkan.

1. Peternak sudah mengikuti perkembangan dengan membeli pacek dan biang diluar, dibeli dengan harga yg mahal tapi kita semua tahu beternak ayam tidak seperti membeli mesin foto copy. Memang pacek dan babon seperti yg diinginkan tapi anaknya "sampah" semua lewat pemuliaan juga tidak menjamin 100% sesuai dengan harapan kita, belum lagi pada waktu proses pemuliaan atau mengupgrade hasil pemuliaan tiba2 ternakan kita terkena wabah, dicuri, peternaknya sakit dst.

2. Kita tidak mendengar isi percakapan mereka sehingga kita tidak bisa menentukan siapa yg benar. Saya juga tidak tahu atau tidak kenal peternaknya sehingga belum bisa menilai kapasitas peternak tersebut.

3. Semua pembeli yg komplain, entah ayam yg dibeli hanya seekor atau lebih dari satu, harus dilayani dengan baik dan ramah sehingga tidak menjadi duri dalam daging atau bom waktu

Cara supaya ayam di peternakan kita laku maka miliki lah ayam yg lebih bagus dari ayam di peternakan lain. Caranya memiliki ayam ternakan yg bagus bahkan lebih bagus dari peternak lain bagaimana ? pemuliaan ternak,  bisa juga beli satu pasang ayam di peternakan lain yg sudah terbukti anaknya bagus2 kekeke ada juga alternatif yg lain seperti jual murah sesuai kinerja ayam, pasti laku karena ada peternak yg melakukan ini di fjb kekeke

Ada satu contoh kasus di Indonesia, peternak yg ayamnya dijual mahal tapi laku keras padahal peternak tidak menjamin anakan dan lancuran yg dijual bagus atau tidak. Rahasianya apa ? Berdasarkan pengamatan saya :

1. Peternak membeli pacek dan babon import berkualitas. Peternak juga membeli ayam yg sudah punya "nama" karena win berkali2 atau win di tournament dst. Buyer rata2 senang membeli ayam dari keturunan ayam mahal dan punya "nama". Mengapa peternak menjual anakan atau lancuran tanpa test dengan harga mahal ? saya pikir itu logis karena peternak mengejar balik modal, biaya operasional dan laba pastinya. Resiko pacek dan babon tersebut mati karena sakit, juga salah satu pertimbangan peternak.

2. Ini harus dilakukan peternak kecil, waktu memotret maka kamera, pencahayaan, BG, posisi ayam dst harus diperhatikan. Saya suka ketika melihat pict2 ayam yg ditampilkan dilapak JPF sedang rata2 dilapak yg lain tidak profesional. Ayam dipotret dengan anak kecil, pictnya kurang terang, BG kurang cocok, dst

3. Bersambung  

cay wrote:Salut !!!
Smoga diskusi kita kali ini bisa memberikan manfaat tuk kita semu
Smoga papajier dan para senior bisa menyumbangkan pemikirannya

amin

semoga peternak indonesia tambah maju dan harga ayam adu kompetitif tdak membuat buntung peternak dgan harga pakan yg tiap thun pasti ad kenaikan, dan pemerintah melegalkan sabung ayam agar hrga yg di jual peternak ke bakul ayam dpat membuat terangkatny ekonömi keluarga. si peternak krna ini sdah menjadi masalah bisnis. Skrg ini kalau ternak ayaw adu capny tetangga pasti senang judi hahaha cm itu harapan saya

Executor wrote:Kalau menurut pendapat saya.

1. Kualitas
2. Kualitas
3. Kualitas

Hal terpenting adalah kualitas, sy tdk habis pikir banyak peternak/pedagang yg menjajakannya dagangannya dengan "banting harga" dan berdalih harga murah wajar gw jual ayam punya kualitas setengah

Jadi ayam yg kualitasnya jelek dijual mahal ? Mau dikemanakan itu ayam ? mau berbagi tapi ilmu yg dibagi tidak ada atau pukul angin. Di mimbar bebas buat topik yg judulnya curhat saja mas

ikutan nyambung ya om, senior dan para juragan papaji semuanya.
maaf kalau msh saja blepotan, maklum br dlm taraf belajar.
sblumnya saya sebutkan yg nomor nol
yaitu jujur.
ada yg berpendapat itu kebiasaan saja, tidaklah salah.
ada jg yg mengatakan jujur nomor 2, nomor 1 kualitas, juga boleh saja.
namanya jg pendapat, berbeda itu dlm takaran ttt sesuatu yg menggairahkan.

kenapa NOL...?
sebab kalau peternak ingin jualan dng harga ber kali2 lipat dng tak ada jujur atau jujur = nol maka hasilnya akan nol. berapapun kali nol hasilnya akan nol.
artinya peternak tsb akan ditinggalkan oleh konsumennya yg akan berakhir nol.
tolok ukur kualitas ayam adu brbeda dng tolok ukur kualitas barang pabrikan, krna berbeda pembuatnya.
klau barang pabrik ada misteri mungkin krna kita tak punya ilmunya, tp klau ayadu memang penuh misteri yg bikin penasaran terus para penggemarnya.
kualitas ayam adu bisa dibaca hanya satu sisi saja dan bukan akhir tujuan.
contohnya, kita punya ayam bagus top lah. itu penilaian kualitas menurut kita, tp bukan akhir tujuan yaitu kemenangan. krna diatas langit masih ada langit.
klau tak ada jujur kemungkinan kemenangan itu akan terganggu dng bermunculan misteri yg ngegelibet.
apa yach.. namanya....???
contoh lagi, sdh tahu itu ayam kualitas top import pula. tp klau didapat dr nyolong atau gerebegan trs diternakan dng biang bagus pun blm tentu hasilnya menjanjikan.

salam percaya tak percaya

DF

Executor wrote:

Scemator wrote:

Executor wrote:Kalau menurut pendapat saya.

1. Kualitas
2. Kualitas
3. Kualitas

Hal terpenting adalah kualitas, sy tdk habis pikir banyak peternak/pedagang yg menjajakannya dagangannya dengan "banting harga" dan berdalih harga murah wajar gw jual ayam punya kualitas setengah.

Sy lbh menghargai peternak/pedagang ngebandrol mahal tp kualitas terjamin.
Sukur2 ada peternak/pedagang jual murah tp kualitas nmr wahid.

Kejujuran mgkin nmor dua selama kualitas terjamin, dia bilang import kek, dia bilang ayam punya pukul gempor kek.
Asal kinerja ayam bagus ga mslah mskipun tu pedangang bnyk "ngecap" nya.

Note:
Jgn perdebatkan mslah kualitasnya, krna kualitas dan standarisasi masing2 individu berbeda tp secara garis besar mungkin sama.

Hahahaha.. . Namanya lucu Pak
Jangan2 abis ini ada ID baru yg namanya konduktor,  isolator atau kalkulator...

Yang penting jgn piktor om.

Asal jgn provokator atau kritikus_congor atau sampe sih ngoyor..