Harga Ideal Seekor ayam

Sebenarnya harga ideal seekor ayam itu berapa sih. Walaupun banyak yg bilang harga ayam itu relatif apalagi kalau kita menambahkannya dgn embel2 murah atau mahal. Faktor2 apa aja yg dipergunakan utk menentukan harga seekor ayam. Baik bila dihitung dari biaya produksi,distribusi,kwalitas barang, nilai brand, nilai kelangkaan dll. Mungkin ribet dan beda cara pandang dari faktor2 utama yg menjadi kunci penentuan harganya. Monggo di share pendapatnya. Siapa tau bisa dicari kesesuaian antara harga yg ideal bagi para pembeli dan penjual. Atau dgn kata lain harga yg nggak bikin nego harga jadi alot. Atau harga yg gampang bikin barang jadi cepet2 'dibungkus'.

ekotepong wrote:Sebenarnya harga ideal seekor ayam itu berapa sih. Walaupun banyak yg bilang harga ayam itu relatif apalagi kalau kita menambahkannya dgn embel2 murah atau mahal. Faktor2 apa aja yg dipergunakan utk menentukan harga seekor ayam. Baik bila dihitung dari biaya produksi,distribusi,kwalitas barang, nilai brand, nilai kelangkaan dll. Mungkin ribet dan beda cara pandang dari faktor2 utama yg menjadi kunci penentuan harganya. Monggo di share pendapatnya. Siapa tau bisa dicari kesesuaian antara harga yg ideal bagi para pembeli dan penjual. Atau dgn kata lain harga yg nggak bikin nego harga jadi alot. Atau harga yg gampang bikin barang jadi cepet2 'dibungkus'.

untuk menentukan nilai dari barang atau sesuatu yang menyangkut tentang hobby dan kegemaran tidak ada nilai yang benar-benar ideal, nilai tersebut sangat di pengaruhi oleh si penjual yang memiliki barang tersebut dan si pembeli yang menginginkannya. bila penjual/pemilik tidak menjual atau menjual tapi dengan harga tinggi dan tidak ada yang berminat terhadap barang tersebut nilai transaksi dari barang tersebut tetap nol. bila penjual memasang harga setinggi-tingginya dan ada pembeli yang berminat dan siap membeli dengan harga tersebut, berarti nilai dari barang tersebut masih wajar menurut berbagai pertimbangannya sehingga dia mau membelinya.
jadi menurut saya tidak perlu repot-repot menentukan grading atau mencari nilai ideal dari seekor ayam, kalau memang harga ayam tersebut wajar menurut anda dan anda ingin membeli silahkan di beli dan sebaliknya bila harga dan kualitas dari ayam tersebut anda anggap tidak selaras atau minimal anda tidak suka dengan ayam tersebut ya tentunya jangan di beli..

yang sering menjadi masalah biasanya ada miskomunikasi antara penjual dan pembeli tentang ayam yang di transaksikan, atau penjual yang benar-benar melakukan penipuan dengan menjual barang yang tidak sesuai dengan deskripsi dari ayam tersebut..

Betul mas. Tapi tetap aja pada umumnya ada patokan utk penentuan harganya. Misal utk peternak paling nggak ada keinginan utk mematok harga di atas harga produksinya misal biaya pakan. Atau utk seorang pedagang mematok harga di atas harga belinya. Kalo diliat kwalitasnya juga bisa dibuat patokan. Misal utk kelas kalangan harga 1000 paling nggak layak buat adu kelas T 1000. Atau misal buat kontes kelas 1000 utk kontes kelas regional harga 5000 ke atas utk kontes kelas nasional. Hal2 seperti itu mas yg kira2 mau saya bahas. Jadi bukan masalah grade2.

ekotepong wrote:Betul mas. Tapi tetap aja pada umumnya ada patokan utk penentuan harganya. Misal utk peternak paling nggak ada keinginan utk mematok harga di atas harga produksinya misal biaya pakan. Atau utk seorang pedagang mematok harga di atas harga belinya. Kalo diliat kwalitasnya juga bisa dibuat patokan. Misal utk kelas kalangan harga 1000 paling nggak layak buat adu kelas T 1000. Atau misal buat kontes kelas 1000 utk kontes kelas regional harga 5000 ke atas utk kontes kelas nasional. Hal2 seperti itu mas yg kira2 mau saya bahas. Jadi bukan masalah grade2.

sebenarnya secara jelas dari yang di uraikan di atas sudah menentukan masalah grade.
ex:
Grade A Harga 1000 kualitas level regional
Grade B Harga 5000 Kualitas level nasional
dan seterusnya..

sulit sekali untuk menentukan harga ayam, hampir seluruh faktor relatif, yang agak bisa diukur adalah biaya pembesaran, tapi itu juga masih berbeda tergantung ketersediaan, harga, dan alternatif pakan, sedangkan faktor lainnya seperti harga beli indukan, prestasi, jasa perawatan, sampai ke "mau tidaknya" sang penjual melepas ayam, adalah sangat relatif dan sulit diukur apalagi distandarkan

anto tangsel wrote:

ekotepong wrote:Betul mas. Tapi tetap aja pada umumnya ada patokan utk penentuan harganya. Misal utk peternak paling nggak ada keinginan utk mematok harga di atas harga produksinya misal biaya pakan. Atau utk seorang pedagang mematok harga di atas harga belinya. Kalo diliat kwalitasnya juga bisa dibuat patokan. Misal utk kelas kalangan harga 1000 paling nggak layak buat adu kelas T 1000. Atau misal buat kontes kelas 1000 utk kontes kelas regional harga 5000 ke atas utk kontes kelas nasional. Hal2 seperti itu mas yg kira2 mau saya bahas. Jadi bukan masalah grade2.

sebenarnya secara jelas dari yang di uraikan di atas sudah menentukan masalah grade.
ex:
Grade A Harga 1000 kualitas level regional
Grade B Harga 5000 Kualitas level nasional
dan seterusnya..

Iya mas. Maksud saya jadi di thread ini kita bisa sama2 tukar pikiran.Biar pembeli dan penjual ada kesepahaman. Istilahnya biar jurang pemisah tdk terlalu lebar atau mengurangi kasus 'pembeli yg mau murah tapi kwalitas selangit' atau penjual yg 'ayam kwalitas biasa aja mintanya bikin bokek duit'. Dan saya buat thread ini cuma buat kita tukar2 pikiran aja. Nggak ada sama sekali maksud utk meminta dibuatkan peraturan2 tertentu yg mengikat kebebasan pembeli dan penjual. Cuma sekedar iseng2 tukar pikiran kok mas.

ekotepong wrote:

anto tangsel wrote:

ekotepong wrote:Betul mas. Tapi tetap aja pada umumnya ada patokan utk penentuan harganya. Misal utk peternak paling nggak ada keinginan utk mematok harga di atas harga produksinya misal biaya pakan. Atau utk seorang pedagang mematok harga di atas harga belinya. Kalo diliat kwalitasnya juga bisa dibuat patokan. Misal utk kelas kalangan harga 1000 paling nggak layak buat adu kelas T 1000. Atau misal buat kontes kelas 1000 utk kontes kelas regional harga 5000 ke atas utk kontes kelas nasional. Hal2 seperti itu mas yg kira2 mau saya bahas. Jadi bukan masalah grade2.

sebenarnya secara jelas dari yang di uraikan di atas sudah menentukan masalah grade.
ex:
Grade A Harga 1000 kualitas level regional
Grade B Harga 5000 Kualitas level nasional
dan seterusnya..

Iya mas. Maksud saya jadi di thread ini kita bisa sama2 tukar pikiran.Biar pembeli dan penjual ada kesepahaman. Istilahnya biar jurang pemisah tdk terlalu lebar atau mengurangi kasus 'pembeli yg mau murah tapi kwalitas selangit' atau penjual yg 'ayam kwalitas biasa aja mintanya bikin bokek duit'. Dan saya buat thread ini cuma buat kita tukar2 pikiran aja. Nggak ada sama sekali maksud utk meminta dibuatkan peraturan2 tertentu yg mengikat kebebasan pembeli dan penjual. Cuma sekedar iseng2 tukar pikiran kok mas.

Iya mas Ekotepong, saya juga ikut berkomentar karena hanya ingin ikut bertukar pendapat dan menurut saya layak untuk di tanggapi. kalau yang menurut saya tidak layak di tanggapi ya tidak akan saya tanggapi

slammy wrote:sulit sekali untuk menentukan harga ayam, hampir seluruh faktor relatif, yang agak bisa diukur adalah biaya pembesaran, tapi itu juga masih berbeda tergantung ketersediaan, harga, dan alternatif pakan, sedangkan faktor lainnya seperti harga beli indukan, prestasi, jasa perawatan, sampai ke "mau tidaknya" sang penjual melepas ayam, adalah sangat relatif dan sulit diukur apalagi distandarkan

Betul mas. Sebenarnya banyak juga pembeli yg sdh menyadari hal itu. Misal faktor harga indukan dan brand penjual termasuk hal yg ikut mendongkrak harga jual seekor ayam. COntoh utk seekor ayam dgn kwalitas tarungan yg hampir sama mereka bersedia membayar lbh mahal utk ayam produksi seorang peternak tertentu dgn alasan karena faktor trah yg jelas dan nama peternak yg dianggap sangat kredibel. Tetapi ada juga yg malah kadang2 kecewa karena mereka menilai trah dan nama peternak terlebih dahulu sebelum menlai kwalitas ayamnya. Jadi ada perbedaan cara pandang faktor2 mana yg harus diutamakan dalam menilai harga ideal seekor ayam.

anto tangsel wrote:

ekotepong wrote:

anto tangsel wrote:

ekotepong wrote:Betul mas. Tapi tetap aja pada umumnya ada patokan utk penentuan harganya. Misal utk peternak paling nggak ada keinginan utk mematok harga di atas harga produksinya misal biaya pakan. Atau utk seorang pedagang mematok harga di atas harga belinya. Kalo diliat kwalitasnya juga bisa dibuat patokan. Misal utk kelas kalangan harga 1000 paling nggak layak buat adu kelas T 1000. Atau misal buat kontes kelas 1000 utk kontes kelas regional harga 5000 ke atas utk kontes kelas nasional. Hal2 seperti itu mas yg kira2 mau saya bahas. Jadi bukan masalah grade2.

sebenarnya secara jelas dari yang di uraikan di atas sudah menentukan masalah grade.
ex:
Grade A Harga 1000 kualitas level regional
Grade B Harga 5000 Kualitas level nasional
dan seterusnya..

Iya mas. Maksud saya jadi di thread ini kita bisa sama2 tukar pikiran.Biar pembeli dan penjual ada kesepahaman. Istilahnya biar jurang pemisah tdk terlalu lebar atau mengurangi kasus 'pembeli yg mau murah tapi kwalitas selangit' atau penjual yg 'ayam kwalitas biasa aja mintanya bikin bokek duit'. Dan saya buat thread ini cuma buat kita tukar2 pikiran aja. Nggak ada sama sekali maksud utk meminta dibuatkan peraturan2 tertentu yg mengikat kebebasan pembeli dan penjual. Cuma sekedar iseng2 tukar pikiran kok mas.

Iya mas Ekotepong, saya juga ikut berkomentar karena hanya ingin ikut bertukar pendapat dan menurut saya layak untuk di tanggapi. kalau yang menurut saya tidak layak di tanggapi ya tidak akan saya tanggapi

Iya mas. Trims sebelumnya mau ikut mampir di thread saya

Susah juga mas membuat standart harga untuk seekor ayam aduan karena banyak faktor yang berpengaruh.......................

Kalo harga 1000 dianggap sebagai harga kelas regional dan harga 5000 adalah harga kelas nasional tetapi ketika keduanya dipertemukan dan yang kelas regional (harga 1000) malah menang jadi bagaimana dong kesimpulannya ?..........................

Karena ayam aduan terkait dengan hobi maka ukuran harganya menjadi rancu dan tidak bisa distandartkan, sangat mungkin terjadi untuk seekor ayam yang sama bagi kita harga yang ideal/wajar adalah 1000 tetapi bagi orang lain yang sangat menyukainya bahkan berani membayar sampai 10000 dengan alasan dan pertimbangan yang juga tidak bisa disamakan.......................

Bagi saya pribadi ukuran harga ayam yang ideal adalah jika sudah memenuhi semua unsur kebutuhan yang dikeluarkan untuk memelihara seekor ayam mulai menetas sampai terjual alias harga jual sepadan dengan biaya yang dikeluarkan selama pemeliharaan, tetapi karena seekor ayam aduan yang dibeli adalah kinerjanya maka pasti akan terjadi harga jual dibawah harga produksi akibat kualitas ayam yang dibawah standart minimal alias afkir/cacat tetapi ada juga yang bisa kita jual sedikit diatas harga kewajaran karena kinerjanya memungkinkan untuk dilakukan hal demikian sehingga terjadi subsidi silang .........................

Berapapun harga ayam jika sudah berada dilevel memberikan keuntungan sekalipun sangat minimal maka itu adalah harga ideal untuk seekor ayam (bagi peternak/penjual)..........................

Berapapun harga ayam jika sudah mendekati rasa kepuasan dan memenuhi harapan minimal maka itu adalah harga ideal untuk seekor ayam (bagi pembeli)............................

Jadi berapa nominal idealnya ? rasanya tiap orang bisa berbeda........................

Salam beda persepsi secara positif.......................

ekotepong wrote:

slammy wrote:sulit sekali untuk menentukan harga ayam, hampir seluruh faktor relatif, yang agak bisa diukur adalah biaya pembesaran, tapi itu juga masih berbeda tergantung ketersediaan, harga, dan alternatif pakan, sedangkan faktor lainnya seperti harga beli indukan, prestasi, jasa perawatan, sampai ke "mau tidaknya" sang penjual melepas ayam, adalah sangat relatif dan sulit diukur apalagi distandarkan

Betul mas. Sebenarnya banyak juga pembeli yg sdh menyadari hal itu. Misal faktor harga indukan dan brand penjual termasuk hal yg ikut mendongkrak harga jual seekor ayam. COntoh utk seekor ayam dgn kwalitas tarungan yg hampir sama mereka bersedia membayar lbh mahal utk ayam produksi seorang peternak tertentu dgn alasan karena faktor trah yg jelas dan nama peternak yg dianggap sangat kredibel. Tetapi ada juga yg malah kadang2 kecewa karena mereka menilai trah dan nama peternak terlebih dahulu sebelum menlai kwalitas ayamnya. Jadi ada perbedaan cara pandang faktor2 mana yg harus diutamakan dalam menilai harga ideal seekor ayam.

Kalo pengalaman sy, liat pukul dan main baik lewat abaran langsung dan video pada dasarnya hampir sama, yang agak sulit adalah faktor tadah dan mental yang terus terang sulit sekali (kalo tidak mau dikatakan tidak bisa), dan faktor ini memang hanya dapat mengandalkan suatu abaran durasi panjang yang sepertinya kurang mungkin untuk dilakukan karena akan merusak ayam. Dengan demikian faktor tadah dan mental otomatis mengandalkan keturunan atau trah dan pada akhirnya akan mendongkrak harga ayam.

Sebenarnya keturunan pacek dan induk yang pukul dan mainnya bagus belum tentu punya pukul dan main bagus juga, sehingga untuk faktor tadah dan mental akan berlaku hal yang sama. Semuanya kembali lagi kepada si pembeli, mau beli ayam tujuannya buat apa? Kalau menurut pendapat saya, apabila mau diturunkan ke kalangan (non latber) maka sesuaikanlah dengan T kalangannya, kalau T 500rb maka belilah ayam 500rb, kalau T 10jt maka belilah ayam harga 10jt, ya tentunya dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas tadi tentunya

slammy wrote:

ekotepong wrote:

slammy wrote:sulit sekali untuk menentukan harga ayam, hampir seluruh faktor relatif, yang agak bisa diukur adalah biaya pembesaran, tapi itu juga masih berbeda tergantung ketersediaan, harga, dan alternatif pakan, sedangkan faktor lainnya seperti harga beli indukan, prestasi, jasa perawatan, sampai ke "mau tidaknya" sang penjual melepas ayam, adalah sangat relatif dan sulit diukur apalagi distandarkan

Betul mas. Sebenarnya banyak juga pembeli yg sdh menyadari hal itu. Misal faktor harga indukan dan brand penjual termasuk hal yg ikut mendongkrak harga jual seekor ayam. COntoh utk seekor ayam dgn kwalitas tarungan yg hampir sama mereka bersedia membayar lbh mahal utk ayam produksi seorang peternak tertentu dgn alasan karena faktor trah yg jelas dan nama peternak yg dianggap sangat kredibel. Tetapi ada juga yg malah kadang2 kecewa karena mereka menilai trah dan nama peternak terlebih dahulu sebelum menlai kwalitas ayamnya. Jadi ada perbedaan cara pandang faktor2 mana yg harus diutamakan dalam menilai harga ideal seekor ayam.

Kalo pengalaman sy, liat pukul dan main baik lewat abaran langsung dan video pada dasarnya hampir sama, yang agak sulit adalah faktor tadah dan mental yang terus terang sulit sekali (kalo tidak mau dikatakan tidak bisa), dan faktor ini memang hanya dapat mengandalkan suatu abaran durasi panjang yang sepertinya kurang mungkin untuk dilakukan karena akan merusak ayam. Dengan demikian faktor tadah dan mental otomatis mengandalkan keturunan atau trah dan pada akhirnya akan mendongkrak harga ayam.

Sebenarnya keturunan pacek dan induk yang pukul dan mainnya bagus belum tentu punya pukul dan main bagus juga, sehingga untuk faktor tadah dan mental akan berlaku hal yang sama. Semuanya kembali lagi kepada si pembeli, mau beli ayam tujuannya buat apa? Kalau menurut pendapat saya, apabila mau diturunkan ke kalangan (non latber) maka sesuaikanlah dengan T kalangannya, kalau T 500rb maka belilah ayam 500rb, kalau T 10jt maka belilah ayam harga 10jt, ya tentunya dengan mempertimbangkan faktor-faktor diatas tadi tentunya

kayaknya bakal jadi pertanyaan lagi bang...idealnya ayam 500, 1000, sama 10000 apa bang..??

untuk yang sudah kenal ayam lahir batin mungkin bisa menilai dengan cepat dan akurat berapa nilai seekor ayam...mungkin maksud TS untuk yang awam2 bang...termasuk saya ini...

Hendro wrote:Susah juga mas membuat standart harga untuk seekor ayam aduan karena banyak faktor yang berpengaruh.......................

Kalo harga 1000 dianggap sebagai harga kelas regional dan harga 5000 adalah harga kelas nasional tetapi ketika keduanya dipertemukan dan yang kelas regional (harga 1000) malah menang jadi bagaimana dong kesimpulannya ?..........................

Karena ayam aduan terkait dengan hobi maka ukuran harganya menjadi rancu dan tidak bisa distandartkan, sangat mungkin terjadi untuk seekor ayam yang sama bagi kita harga yang ideal/wajar adalah 1000 tetapi bagi orang lain yang sangat menyukainya bahkan berani membayar sampai 10000 dengan alasan dan pertimbangan yang juga tidak bisa disamakan.......................

Bagi saya pribadi ukuran harga ayam yang ideal adalah jika sudah memenuhi semua unsur kebutuhan yang dikeluarkan untuk memelihara seekor ayam mulai menetas sampai terjual alias harga jual sepadan dengan biaya yang dikeluarkan selama pemeliharaan, tetapi karena seekor ayam aduan yang dibeli adalah kinerjanya maka pasti akan terjadi harga jual dibawah harga produksi akibat kualitas ayam yang dibawah standart minimal alias afkir/cacat tetapi ada juga yang bisa kita jual sedikit diatas harga kewajaran karena kinerjanya memungkinkan untuk dilakukan hal demikian sehingga terjadi subsidi silang .........................

Berapapun harga ayam jika sudah berada dilevel memberikan keuntungan sekalipun sangat minimal maka itu adalah harga ideal untuk seekor ayam (bagi peternak/penjual)..........................

Berapapun harga ayam jika sudah mendekati rasa kepuasan dan memenuhi harapan minimal maka itu adalah harga ideal untuk seekor ayam (bagi pembeli)............................  

Jadi berapa nominal idealnya ? rasanya tiap orang bisa berbeda........................

Salam beda persepsi secara positif.......................    

Betul pak Hendro. Masalah 1000 atau 5000 itu cuma contoh kok pak. Seperti contoh layaknya kalo kita jual ayam di rumah mesti ada yg beberapa yg bilang 'ayam klas pinggiran (tarungannya gak masuk buat nengah) kok mintanya mahal2. Walopun kadang2 ada ayam klas tengahan yg diselundupkan ke pinggiran ternyata malah kalah. Tetapi paling gak kita sbg pembeli dan penjual punya patokan ttg kwalitas ayam berdasar kalangan/kontes yg sekiranya sesuai dgn ayam kita. Hal itu dihitung berdasar kwalitas musuh2nya yg kemungkinan bakal kita hadapi. Hal seperti ini mungkin kadang2 kita sendiri juga masih bisa salah memprediksi mengingat terkadang ada ayam yg keliatan biasa2 aja' tapi bisa meningkat kemampuannya bila menghadapi musuh yg lbh baik dan ada juga 'ayam yg keliatan superior tetapi langsung keliatan jelek begitu dapt musuh yg baik'.

Kalo masalah biaya produksi. Sebagian ada yg cuma sekedar menghitung biaya produksi seekor ayam dan ada juga menghitungnya biaya produksinya beserta saudara2nya yg afkir (rumuse wis bedo....hehehehe). Bilamana pakai rumus yg pertama mungkin jatuhnya gak seberapa besar Tapi bila pakai rumus yg kedua mungkin jatuhnya jadi besar juga. Trus bila kemudian diperbandingkan dgn kwalitas ayam tsb harga itu keliatan tdk mencukupi biaya pakannya. Apa yg kira2 harus kita lakukan....tetap bersikukuh dgn harga ideal (ongkos pakan ayam tsb + saudara2nya) atau berkompromi dgn harga yg lbh rendah. Hitung2 sbg promosi atau dianggap biaya belajar ternak yg biayanya mungkin bisa ditanggung utk hasil berikutnya yg diharapkan akan menjadi lbh baik.

ivan81 wrote:

untuk yang sudah kenal ayam lahir batin mungkin bisa menilai dengan cepat dan akurat berapa nilai seekor ayam...mungkin maksud TS untuk yang awam2 bang...termasuk saya ini...

Kadang2 ada juga kok kang pembeli yg bingung. Ada ayam yg ditaksir tetapi harganya cuma di PM. Mau PM tapi kok malu takutnya mahal. Tapi kalo nggak di PM nggak bisa tidur mikirin ayamnya....

Enak ini diskusinya, memang tidak mudah menstandartkan harga seekor ayam maka saya pribadi menganggap harga jual ideal untuk hasil ternakan sendiri berdasarkan usia ayam..................

Usia sampai dengan 1 bulan harga 100 ribu/ekor
Usia sampai dengan 2 bulan harga 200 ribu/ekor
Usia sampai dengan 3 bulan harga 300 ribu/ekor
dan seterusnya sampai usia ayam bisa diabar gebrak atau sekitar 7 - 8 bulan....................

Selanjutnya harga ayam tidak berdasarkan usia lagi melainkan berdasarkan kinerja dan ukurannya, sering terjadi harga jual justru dibawah rate yang kita tetapkan berdasarkan faktor usia karena kualitas dan kinerjanya tidak mengindikasikan layak dijual dengan harga tersebut, tetapi sebaliknya banyak juga dari hasil test abaran menunjukkan harga ayam layak dilepas diatas harga rata2 berdasarkan faktor usia tersebut.......................

Maka saya juga mengkualifikasikan berdasarkan grade :
Terlalu - untuk kisaran harga 200 ribuan
Malu Dong Ah - untuk kisaran harga 350 ribuan
Curi Curi Pandang - untuk kisaran harga 500 ribuan
Bisik Bisik Tetangga - untuk kisaran harga 800 ribuan
Tegar - untuk kisaran harga 1 jutaan
Demi Cinta - untuk kisaran harga mulai 3 juta sampai tak terbatas

Bagaimana menentukan kriterianya tentunya saya sendiri yang tahu dan mempunyai parameter tertentu yang mungkin tidak sama dengan orang lain, apakan kualifikasi Demi Cinta dipastikan akan selalu menang jika dipertemukan dengan kualifikasi Terlalu ? tentunya tidak ada garansi soal itu yang menjadi jaminan adalah bahwa kualitas Demi Cinta pasti lebih baik dibandingkan dengan kualitas Terlalu terlepas dari unsur kalah atau menang............................

Mungkin standart harga ideal saya diatas tidak bisa mewakili peternak/penjual lain karena sudut pandang, motivasi serta tujuan dan cara perhitungan tiap pribadi pasti berbeda....................

Salam jual ideal.......................

Hendro wrote:Enak ini diskusinya, memang tidak mudah menstandartkan harga seekor ayam maka saya pribadi menganggap harga jual ideal untuk hasil ternakan sendiri berdasarkan usia ayam..................

Usia sampai dengan 1 bulan harga 100 ribu/ekor
Usia sampai dengan 2 bulan harga 200 ribu/ekor
Usia sampai dengan 3 bulan harga 300 ribu/ekor
dan seterusnya sampai usia ayam bisa diabar gebrak atau sekitar 7 - 8 bulan....................

Selanjutnya harga ayam tidak berdasarkan usia lagi melainkan berdasarkan kinerja dan ukurannya, sering terjadi harga jual justru dibawah rate yang kita tetapkan berdasarkan faktor usia karena kualitas dan kinerjanya tidak mengindikasikan layak dijual dengan harga tersebut, tetapi sebaliknya banyak juga dari hasil test abaran menunjukkan harga ayam layak dilepas diatas harga rata2 berdasarkan faktor usia tersebut.......................

Maka saya juga mengkualifikasikan berdasarkan grade :
Terlalu - untuk kisaran harga 200 ribuan
Malu Dong Ah - untuk kisaran harga 350 ribuan
Curi Curi Pandang - untuk kisaran harga 500 ribuan
Bisik Bisik Tetangga - untuk kisaran harga 800 ribuan
Tegar - untuk kisaran harga 1 jutaan
Demi Cinta - untuk kisaran harga mulai 3 juta sampai tak terbatas

Bagaimana menentukan kriterianya tentunya saya sendiri yang tahu dan mempunyai parameter tertentu yang mungkin tidak sama dengan orang lain, apakan kualifikasi Demi Cinta dipastikan akan selalu menang jika dipertemukan dengan kualifikasi Terlalu ? tentunya tidak ada garansi soal itu yang menjadi jaminan adalah bahwa kualitas Demi Cinta pasti lebih baik dibandingkan dengan kualitas Terlalu terlepas dari unsur kalah atau menang............................

Mungkin standart harga ideal saya diatas tidak bisa mewakili peternak/penjual lain karena sudut pandang, motivasi serta tujuan dan cara perhitungan tiap pribadi pasti berbeda....................

Salam jual ideal.......................

Hehehehe....Pak Hendro udah mau ngasih harga idealnya. Kira2 ada nggak ya pembeli yg mau mau ngasih harga idealnya. Kalo saya misal sbg pembeli kadang2 juga bingung kok kalo ditanya berapa harga ideal utk seekor ayam....hehehehe

Beda kelas (pemilik, bukan ayam, kl saya rasa ayam nggak ngenal kelas..wkwkwk) tentu beda kebiasaan dan nominal yg sering terucap.

contoh pribadi, saat saya bergaul dgn rekan2 sekampung/senasib, seringkali terheran2 karena ayam2 yg beredar berkisaran 300rb saja, padahal tarungannya saya pikir cukup layak buat menang dikalangan, malah saya sering dikritik beli ayam kemahalan, dimana kisaran ayam yg saya punya diantara 500-1000 yg paling mahal.

namun saat saya lagi bergaul dgn komunitas kalangan menengah-atas, mereka begitu entengnya bilang "itu kamu nek mau bawa 5000 saja, saya ngga pernah nawarin ayam saya sama orang2" saya tau persis itu benar, sebab beliau ngga perlu jual ayam untuk cari uang..hehehe
atau omongan yg semacam ini, "ayo udah, kamu beli 800 kalau nurunin masih deg2an, kamu rawat ini 2500 sekali turun bisa kembali uangmu" hahaha

kalau bicara harga ideal, bagi saya harga keekonomian saya adalah 500-1500, perkara dapat ayam yg gimana itu saya rasa tergantung dari kejelian saya hunting. memang ayam yg dihargai 2500 itu benar2 saya tahu rekornya di kalangan, karena saya bbrp kali ikut nurunin. dan mungkin akan jadi ayam ideal buat orang yg keekonomiannya diatas saya.

jadi kesimpulan saya, harga ideal seekor ayam adalah sesuai dgn keekonomian kita, mau dapat ayam yg bagaimana itu terserah bagaimana kita huntingnya, dipengaruhi sedikit keberuntungan..hehe

salam idealisme tertunda oleh urusan dapur

pengalaman dari ternak yang sedikit , dan kadang jual beberapa ekor ....
Biasanya saya suka titip keteman terpercaya untuk dimaenkan beberapa ayam hasil ternakan.
Sebagai peternak biasanya tahu kwalitas /kemampuan hasil ternakannya sampai level klas mana.
Untuk level pinggiran biasanya stlh mng bagus bbrp kali suka terjual sekitar 1500 s/d 2500.
untuk level menengah biasanya setelah mng bagus bbrp kali suka ditawar 2500 s/d 5000 , bahkan sampai 10 jt (yg istimewa ).
Problem saat ini sehubungan import lg marak masuk indonesia , beberapa orang lebih tertarik bermain import sehingga agak tersendat untuk ternakan lokal , kecuali untuk hasil ternak yg istimewa.....( contoh : dpt ternakan cimahpar ,trah bagus , tulangan bagus , titip teman yg hobi adu dan sering kalah buat dimaenkan , dalam proses penjadian saja sudah ditawar 5000 , adu setelah jadi lawan import menang 1 rd bbrp mnt naik tawaran 8000 dst ) . jadi silahkan ambil kesimpulan sendiri he...he...he... yg enak saja....

Langgeng NC wrote:Beda kelas (pemilik, bukan ayam, kl saya rasa ayam nggak ngenal kelas..wkwkwk) tentu beda kebiasaan dan nominal yg sering terucap.

contoh pribadi, saat saya bergaul dgn rekan2 sekampung/senasib, seringkali terheran2 karena ayam2 yg beredar berkisaran 300rb saja, padahal tarungannya saya pikir cukup layak buat menang dikalangan, malah saya sering dikritik beli ayam kemahalan, dimana kisaran ayam yg saya punya diantara 500-1000 yg paling mahal.

namun saat saya lagi bergaul dgn komunitas kalangan menengah-atas, mereka begitu entengnya bilang "itu kamu nek mau bawa 5000 saja, saya ngga pernah nawarin ayam saya sama orang2" saya tau persis itu benar, sebab beliau ngga perlu jual ayam untuk cari uang..hehehe
atau omongan yg semacam ini, "ayo udah, kamu beli 800 kalau nurunin masih deg2an, kamu rawat ini 2500 sekali turun bisa kembali uangmu" hahaha

kalau bicara harga ideal, bagi saya harga keekonomian saya adalah 500-1500, perkara dapat ayam yg gimana itu saya rasa tergantung dari kejelian saya hunting. memang ayam yg dihargai 2500 itu benar2 saya tahu rekornya di kalangan, karena saya bbrp kali ikut nurunin. dan mungkin akan jadi ayam ideal buat orang yg keekonomiannya diatas saya.

jadi kesimpulan saya, harga ideal seekor ayam adalah sesuai dgn keekonomian kita, mau dapat ayam yg bagaimana itu terserah bagaimana kita huntingnya, dipengaruhi sedikit keberuntungan..hehe

salam idealisme tertunda oleh urusan dapur

Senasib sama saya kang. Ideal kita bisa beda gara2 urusan perut. Saya makan di angkringan pake nasi sambel + ceker ayam aja udah ideal (soalnya ceker ayam tu menu favorit. agak malem dikit mesti udah abis). Eh orang lain makannya idealnya makan pake steak ayam. Padahal makannya sama2 ayam beda bumbu sama dapurdan chefnya doang. Kadang2 pengen juga sih tingkat idealnya agak naik ngikut org2 laen tapi apa mau dikata belum dapet situasi kondisi yg ideal...hehehehe

Langgeng NC wrote:Beda kelas (pemilik, bukan ayam, kl saya rasa ayam nggak ngenal kelas..wkwkwk) tentu beda kebiasaan dan nominal yg sering terucap.

contoh pribadi, saat saya bergaul dgn rekan2 sekampung/senasib, seringkali terheran2 karena ayam2 yg beredar berkisaran 300rb saja, padahal tarungannya saya pikir cukup layak buat menang dikalangan, malah saya sering dikritik beli ayam kemahalan, dimana kisaran ayam yg saya punya diantara 500-1000 yg paling mahal.

namun saat saya lagi bergaul dgn komunitas kalangan menengah-atas, mereka begitu entengnya bilang "itu kamu nek mau bawa 5000 saja, saya ngga pernah nawarin ayam saya sama orang2" saya tau persis itu benar, sebab beliau ngga perlu jual ayam untuk cari uang..hehehe
atau omongan yg semacam ini, "ayo udah, kamu beli 800 kalau nurunin masih deg2an, kamu rawat ini 2500 sekali turun bisa kembali uangmu" hahaha

kalau bicara harga ideal, bagi saya harga keekonomian saya adalah 500-1500, perkara dapat ayam yg gimana itu saya rasa tergantung dari kejelian saya hunting. memang ayam yg dihargai 2500 itu benar2 saya tahu rekornya di kalangan, karena saya bbrp kali ikut nurunin. dan mungkin akan jadi ayam ideal buat orang yg keekonomiannya diatas saya.

jadi kesimpulan saya, harga ideal seekor ayam adalah sesuai dgn keekonomian kita, mau dapat ayam yg bagaimana itu terserah bagaimana kita huntingnya, dipengaruhi sedikit keberuntungan..hehe

salam idealisme tertunda oleh urusan dapur

Wah kalo ngomongin hobi jangan dikaitkan dengan urusan dapur mas karena berapapun nominalnya jika dikaitkan dengan urusan dapur jatuhnya tetap tidak akan pernah ideal..ke..ke..ke...ke...ke...

aylos wrote:pengalaman dari ternak yang sedikit , dan kadang jual beberapa ekor ....
Biasanya saya suka titip keteman terpercaya untuk dimaenkan beberapa ayam hasil ternakan.
Sebagai peternak biasanya tahu kwalitas /kemampuan hasil ternakannya sampai level klas mana.
Untuk level pinggiran biasanya stlh mng bagus bbrp kali suka terjual sekitar 1500 s/d 2500.
untuk level menengah biasanya setelah mng bagus bbrp kali suka ditawar 2500 s/d 5000 , bahkan sampai 10 jt (yg istimewa ).
Problem saat ini sehubungan import lg marak masuk indonesia , beberapa orang lebih tertarik bermain import sehingga agak tersendat untuk ternakan lokal , kecuali untuk hasil ternak yg istimewa.....( contoh : dpt ternakan cimahpar ,trah bagus , tulangan bagus , titip teman yg hobi adu dan sering kalah buat dimaenkan , dalam proses penjadian saja sudah ditawar 5000 , adu setelah jadi lawan import menang 1 rd bbrp mnt naik tawaran 8000 dst ) . jadi silahkan ambil kesimpulan sendiri he...he...he... yg enak saja....

Iya kang. Mau nggak mau harus diakuin dgn semakin gencarnya import akhir2 ini harga ayam ideal semakin naik menjauhi 'harga ideal' yg sebelumnya. Karena sekarang mau nggak mau walopun ayam lokalpun akhirnya harganya dibanding2kan dgn harga ayam import. Kondisi yg menurut saya menjadi semakin tdk ideal buat saya....

wkwkwk, maksudnya angka yg saya anggap ideal itulah angka yg tidak sampai mengganggu dapur, pak dhe..hahaha

ekotepong wrote:

aylos wrote:pengalaman dari ternak yang sedikit , dan kadang jual beberapa ekor ....
Biasanya saya suka titip keteman terpercaya untuk dimaenkan beberapa ayam hasil ternakan.
Sebagai peternak biasanya tahu kwalitas /kemampuan hasil ternakannya sampai level klas mana.
Untuk level pinggiran biasanya stlh mng bagus bbrp kali suka terjual sekitar 1500 s/d 2500.
untuk level menengah biasanya setelah mng bagus bbrp kali suka ditawar 2500 s/d 5000 , bahkan sampai 10 jt (yg istimewa ).
Problem saat ini sehubungan import lg marak masuk indonesia , beberapa orang lebih tertarik bermain import sehingga agak tersendat untuk ternakan lokal , kecuali untuk hasil ternak yg istimewa.....( contoh : dpt ternakan cimahpar ,trah bagus , tulangan bagus , titip teman yg hobi adu dan sering kalah buat dimaenkan , dalam proses penjadian saja sudah ditawar 5000 , adu setelah jadi lawan import menang 1 rd bbrp mnt naik tawaran 8000 dst ) . jadi silahkan ambil kesimpulan sendiri he...he...he... yg enak saja....

Iya kang. Mau nggak mau harus diakuin dgn semakin gencarnya import akhir2 ini harga ayam ideal semakin naik menjauhi 'harga ideal' yg sebelumnya. Karena sekarang mau nggak mau walopun ayam lokalpun akhirnya harganya dibanding2kan dgn harga ayam import. Kondisi yg menurut saya menjadi semakin tdk ideal buat saya....

Di tengah kondisi yang tidak ideal seperti yang saya alami juga, ada baiknya saya ini beli ke pasar ayam saja yang harganya tidak bikin nangis kantong tapi masih bisa bikin hati tersenyum punya ayam baru..

Jangan kecil hati karena kehadiran PAPAJI untuk menjaga harga ayam yang ideal adalah yang terjangkau tapi tetap berkualitas..........................

Seberapapun banyaknya ayam import yang masuk seharusnya tidak berpengaruh terhadap harga jual ayam yang beredar di pasaran, karena dalam menentukan harga bukan disebabkan dari import atau lokalnya melainkan dari kualitas kinerja ayamnya............................

Asal tahu saja di Turnamen Terbuka PAPAJI yang baru lalu ayam yang kalah dibabak awal sebagian adalah ayam2 import, sedangkan yang menjuarai justru ayam2 hasil ternakan lokal...................

Jika didalam sebuah komunitas kita merasa harga ideal ayam sudah tidak ideal lagi karena terus melambung maka berarti kita salah memilih teman, karena teman yang baik tidak akan pernah merepotkan dan akan selalu tampak ideal bagi sahabatnya.........................

ideal mnurut saya harga mentok ya 500 ribu. hahaha

kalo bli dari peternak ternama : paling dapat 1 atau 2 ekor usia 0-1 bulan
kalo bli dari peternak ternama yang baik hati : dapat 2-3 ekor usia 1-2 bulan
kalo bli dari peternak di kampung2 : bisa dapat lancuran 2 ekor blum abar, bisa borong anakan 1-2 tetasan doc( 15-20 ekor)
kalo bli dari pasar ga berani cos takut ga bisa milih. ujung2nya buat pajangan doang.
maklum om...sebulan emang badget buat hobby cuman 500 ribu doangan...
salam 500ribu. hehe.....