ayam bodong

dalam minggu-minggu ini, banyak penghobi ayam yg melakukan pencarian (niat beli) atau yg sudah melakukan pembelian.

dari beberapa obrolan, banyak juga yg cukup kecewa - selanjutnya saya mengunjungi beberapa site yg cukup terkenal, disana dijumpai beberapa foto/gambar ayam yg diakui sebagai milik-nya, padahal yang saya tahu foto/gambar itu pertama muncul dari site-nya per-ayam-an di Thailand sana.

Untuk itu, kepada pada calon pembeli atau yg sedang surfing .... mohon hati-hati dan tidak terlalu serius karena semua-nya yg ada di internet tetap harus di buktikan secara langsung atau kalau toh tidak memungkinkan (karena jarak atau kemampuan) ada baik-nya dilakukan penge-check-an silang dengan meminta bantuan dari beberapa rekan ... atau mungkin anggota PAPAJI, mudah-mudahan dengan begitu resiko salah beli atau tertipu bisa di tekan.

salam,

++teddy

Memang sih, ketika belanja harus hati-hati. Banyak cerita tentang hal yang sama. Pernah saya ketemu orangnya langsung, dia cerita beli ayam/import (thailand) 7 ekor janggaran Rp. 20 juta, setelah di tes yang kepake cuman 4 ekor. Bagaimanapun juga ayam bagus logikanya gak dijual ke pasar bebas, mending dipake sendiri (kalo tidak kepepet), yang pasti akan menunggu pembeli langsung, bukan perantara. Dikampung saya ada kampung duren, mereka tidak pernah menjual durennya ke pasar, mereka cukup menunggu pembeli fanatik yang datang untuk membeli durennya. Ini bisa diibaratkan dengan jual-beli ayam.

khairul_rizqi wrote:Memang sih, ketika belanja harus hati-hati. Banyak cerita tentang hal yang sama. Pernah saya ketemu orangnya langsung, dia cerita beli ayam/import (thailand) 7 ekor janggaran Rp. 20 juta, setelah di tes yang kepake cuman 4 ekor. Bagaimanapun juga ayam bagus logikanya gak dijual ke pasar bebas, mending dipake sendiri (kalo tidak kepepet), yang pasti akan menunggu pembeli langsung, bukan perantara. Dikampung saya ada kampung duren, mereka tidak pernah menjual durennya ke pasar, mereka cukup menunggu pembeli fanatik yang datang untuk membeli durennya. Ini bisa diibaratkan dengan jual-beli ayam.

Kalau ke kampung duren itu beli duren kan nah yang unik di kebon jeruk kalau kesana bukan cari jeruk tapi cari ayam, coba saja tanya sama Mas Ary...iya kan mas?
Salam

Ikutan komentar nih, saya paling setuju sebelum membeli carmati dulu, standar bagus juga bagi penghoby berbeda2 ( kecuali telah menang beberapa kali dikalangan , saya pernah membeli ayam dan dicoba dulu dgn untulan penjual, saat dirumah dicoba dgn ayam sendiri, saya sangat kecewa dgn ayam baru dibeli jauh dari harapan saya, untuk mengembalikannya saya rasa kurang bijaksana, saya berpikir seandainya saya menjual ayam dan ayam yg saya jual menurut saya bagus dikembalikan oleh sipembeli betapa kecewanya saya, maka untuk menghindari hal tsbt, alangkah baiknya saat membeli , bawalah ayam kita yg paling bagus sebagai untulan agar kita dapat menilai ayam yg kita beli. ini cuma sekedar saran bila tdk berkenaan mohon maaf.
Salam[/quote]

Dari pengalaman saya, orang yg selalu menawar2kan ayamnya utk dijual, patut dicurigai.
Biasanya ayam bagus atau peternak unggul tidak pernah gembar gembor berpromosi atau 'ber-iklan'. Pembeli sudah datang sendiri. Malah peternak tsb suka kehabisan stok...

Ibarat mobil, kijang dan avanza iklannya banyak bangett..!!
Coba kalau Mercedes... jarang berpromosi. Semua udah tau kualitasnya.

Ayam bodong? Kalo mobil atau motor bodong berarti mobil atau motor yang tidak dilengkapi STNK dan BPKB. Boleh jadi karena hasil curian. Kalo ayam bodong apa maksudnya ya? Ato ayam yang tidak memiliki kualitas tarung yang baik? Ato ayam curian?

Jadi penasaran nih ... situsnya apa, Kang Teddy?

Ini kesimpulan dari pengalaman saya :
Kebanyakan orang kecewa membeli ayam aduan karena harga tidak sesuai dengan kualitasnya. Sebaliknya, mereka akan sangat puas bila mendapatkan ayam kualitas bagus dengan harga murah. Seperti kita ketahui bersama bahwa, sebenarnya harga ayam aduan masih banyak dipengaruhi oleh siapa yang menjual dan siapa yang membeli. Kadang kualitas menjadi nomer dua karena si penjual sudah memiliki kredibilitas tentang kualitas ayamnya.

Bila kita melihat dari sisi peternak, hampir pasti cara memelihara dan memelihara ayam aduannya sangatlah berbeda dengan memelihara ayam kampung. Seharusnya si pembeli pun bisa menawar dengan harga yang pantas karena sejelek-jeleknya ayam aduan (dari keturunan ayam yang bagus) tentu tidak begitu saja kita hargai sama dengan harga ayam kampung. Ini kalo kita lihat dari cost produksi dari seorang peternak.

Dari sisi harga, untuk membeli ayam aduan ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan :
1. Tujuan membeli ayam
Untuk apa kita beli ayam aduan?. Untuk koleksi, ternak atau ngadu ke kalangan. Paling tidak dari parameter ini kita bisa memilah-milah harga ayam yang akan kita beli.
2. Lingkungan penghobby
Bila untuk ternak, siapa segment pasar yang akan kita tuju. Bila untuk ngadu, siapa yang bakal jadi lawan kita.
3. Introspeksi
Ada ayam bagus milik tetangga, kita pasti selalu ngiler walaupun ayam di rumah yang bagus sudah banyak. Belilah ayam yang sesuai dengan kantong kita.

Kita beli ayam bagus dari orang yang sudah punya nama dengan harga 2 jt, tetapi lingkungan kita hanya mampu membeli ayam paling mahal dan bagus 500rb. Ini tidak sinkron. Tentu gengsi bila ayam 2jt tidak berani menerima tantangan dari ayam seharga 500rb. Tiba-tiba kita kecewa karena ayam harga 2 jt tidak mampu meladeni permainan dan teknik tarung ayam dengan harga 500rb. Padahal kekecewaan ini belum pas pada tempatnya. Semoga hal ini bisa kita meminimalisir dengan melihat ketiga parameter di atas.

Demikian pengalaman yang pernah saya alami.

Salam
Hakim

saya setuju dengan pendapat mas hakim jika ingin membeli ayam motivasinya apa, apakah untuk ngadu atau ternak. klo untuk ngadu belinya sesuaikan dengan kantong dan dimana tempat atau kalangan tempat kita ngadunya nanti. ga semua ayam murah kalah dengan ayam mahal dan begitu juga sebaliknya.

Saya sependapat juga dgn mas Hakim. Beli ayam untuk adu, harus disesuaikan dgn level kalangan yg akan kita tuju.
Sekedar menambahkan, beberapa orang kecewa dgn kualitas ayam yg dibelinya di internet. Ini disebabkan krn perbedaan standart kualitas antara pembeli dan penjual.

Untuk mereka yg sudah pengalaman, sebaiknya jangan membeli ayam tanpa melihat langsung.
Bagi mereka yg baru memulai hobi ini, sebaiknya cari referensi tentang kredibilitas penjualnya.

salam

Saya juga setuju dengan semua pendapat diatas, sekedar tambahan saja bahwa ada peternak yg suka memuji setinggi langit ayam hasil ternakannya di depan calon pembeli, dari pengalaman saya hanya sebagian saja peternak di daerah saya yg mau jujur apa adanya buka-bukaan menginformasikan kepada kita tentang kekurangan dan kelebihan ayamnya, jadi biar lebih aman kalau menurut saya belilah ayam dalam keadaan basah (di pekalangan pada saat di adu) jadi kita tau kualitas ayam tsb sebenar-benarnya, memang harganya pasti lebih mahal dan belum tentu yg punya ayam mau jual, dari pada beli ayam jutaan tapi ketipu kan lebih baik beli jutaan tapi kita puas karena kita sudah melihat sendiri buktinya.

Salam

betul kata mas ary kalau mau beli lewat internet kirim dulu baru bayar jadi penjual harus berani menerima resiko jangan hanya mengorbankan pembeli kalau ngga seperti itu mending tidak usah beli .....

cumi_cumi wrote:....kalau mau beli lewat internet kirim dulu baru bayar jadi penjual harus berani menerima resiko jangan hanya mengorbankan pembeli.....

Nah... cocok nih mas... Setuju banget..!!
Pembeli lebih dulu menanggung biaya kirim. Kalau ternyata ayam ga cocok (penjual berbohong), ayam dikembalikan dgn ongkos balik ditanggung penjual.

mengenai Clim dan kompensasi saya setuju dengan Pak Admin . memang jikalau beli ayam di situs seperti beli kucing dalam karung tidak sesuai dengan foto . ......saya pernah beli dari Thailand , mereka menawarkan dengan kirimkan CD hasil rekaman test ayam yang akan dijual . ukuran ayam diukur , tinggi , lebar dada , panjang badan. foto sisik kaki depan belakang , dan kedua ayam diberi kode ( sangat jelas dan detail ). durasinya cukup kira 10 menit . dan ada beberapa ekor yang ditawarkan dalam 1 CD .untuk metodhe demikian sepertinya kita perlu mengapdopsi . ini yang saya ketahui dari para penjual di negara tetangga ....... salam hangat

Betul mas, sebaiknya penjual memberikan jaminan/ garansi dan khusus pembeli dari luar pulau jawa utk membayar uang muka dulu dan setelah ayam diterima dan pembeli udh melihat kualitas ayam sesuai dgn kualitas yg di minta baru pembeli melunasi pembayaran sepenuhnya. Dan jika ayam ternyata tidak memenuhi kualitas maka ayam dibayar cukup dengan uang muka aja dan ayam tdk di kembalikan krn jika ayam dikembalikan terlalu bnyk biaya birokrasinya pengirimannya dan malah lbh banyk dr biaya uang muka. Ini sebagai resiko yg di tanggung olh pembeli dan jgn hny pembeli aja yg selalu menanggung resiko kerugian...

Mas Goho
ngga perlu pakai uang muka kita kasih ongkos kirim aja seperti yang di bilang pak admin, lagian kan untuk kaltim kwalitas ayam lebih baik karena berasal dari seleksi ayam yanga ada di pulau jawa ya ngga

hakim wrote:Ayam bodong? Kalo mobil atau motor bodong berarti mobil atau motor yang tidak dilengkapi STNK dan BPKB. Boleh jadi karena hasil curian. Kalo ayam bodong apa maksudnya ya? Ato ayam yang tidak memiliki kualitas tarung yang baik? Ato ayam curian?

Jadi penasaran nih ... situsnya apa, Kang Teddy?

Ini kesimpulan dari pengalaman saya :
Kebanyakan orang kecewa membeli ayam aduan karena harga tidak sesuai dengan kualitasnya. Sebaliknya, mereka akan sangat puas bila mendapatkan ayam kualitas bagus dengan harga murah. Seperti kita ketahui bersama bahwa, sebenarnya harga ayam aduan masih banyak dipengaruhi oleh siapa yang menjual dan siapa yang membeli. Kadang kualitas menjadi nomer dua karena si penjual sudah memiliki kredibilitas tentang kualitas ayamnya.

Bila kita melihat dari sisi peternak, hampir pasti cara memelihara dan memelihara ayam aduannya sangatlah berbeda dengan memelihara ayam kampung. Seharusnya si pembeli pun bisa menawar dengan harga yang pantas karena sejelek-jeleknya ayam aduan (dari keturunan ayam yang bagus) tentu tidak begitu saja kita hargai sama dengan harga ayam kampung. Ini kalo kita lihat dari cost produksi dari seorang peternak.

Dari sisi harga, untuk membeli ayam aduan ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan :
1. Tujuan membeli ayam
Untuk apa kita beli ayam aduan?. Untuk koleksi, ternak atau ngadu ke kalangan. Paling tidak dari parameter ini kita bisa memilah-milah harga ayam yang akan kita beli.
2. Lingkungan penghobby
Bila untuk ternak, siapa segment pasar yang akan kita tuju. Bila untuk ngadu, siapa yang bakal jadi lawan kita.
3. Introspeksi
Ada ayam bagus milik tetangga, kita pasti selalu ngiler walaupun ayam di rumah yang bagus sudah banyak. Belilah ayam yang sesuai dengan kantong kita.

Kita beli ayam bagus dari orang yang sudah punya nama dengan harga 2 jt, tetapi lingkungan kita hanya mampu membeli ayam paling mahal dan bagus 500rb. Ini tidak sinkron. Tentu gengsi bila ayam 2jt tidak berani menerima tantangan dari ayam seharga 500rb. Tiba-tiba kita kecewa karena ayam harga 2 jt tidak mampu meladeni permainan dan teknik tarung ayam dengan harga 500rb. Padahal kekecewaan ini belum pas pada tempatnya. Semoga hal ini bisa kita meminimalisir dengan melihat ketiga parameter di atas.

Demikian pengalaman yang pernah saya alami.

Salam
Hakim

Aku sependapat dengan Mas Hakim.
Sekedar nambahin dikit :
a. Harga ayam mahal/murah juga sangat dipengaruhi oleh penjual dan pembeli, artinya harga mahal/tinggi klau
pembelinya napsu, demikian sebaliknya.
b. Secara mental memang ayam mahal (2jt) hrs berani sama ayam murah (500 rb). Namun perlu diingat,
kemenangan dalam pertarungan ditentukan oleh ayam (bukan harga).

Administrator wrote:

cumi_cumi wrote:....kalau mau beli lewat internet kirim dulu baru bayar jadi penjual harus berani menerima resiko jangan hanya mengorbankan pembeli.....

Nah... cocok nih mas... Setuju banget..!!
Pembeli lebih dulu menanggung biaya kirim. Kalau ternyata ayam ga cocok (penjual berbohong), ayam dikembalikan dgn ongkos balik ditanggung penjual.

Aku sangat setuju sekali.... Mas Ary dan Mas Cumi_Cumi..... kalau penjual dan pembeli jaraknya jauh.
Tapi kalau jaraknya dekat dan ga cocok, penjualnya yang nanggung minumnya, hehehehehe........

Salam damai selalu.

Salam kenal dan ikutan nimbrung mas, Saya sangat setuju dgn pendapat teman2 senior di forum ini. Saya sendiri termasuk pemain lama di arena ayam aduan, dan termasuk penghobi berat karena walaupun domisili sy di Banjarmasin tapi jika ada undangan mulai dari jaman Klakah, Villa bukit tretes, solo, Balong cangkring sampai Pati, jika tdk terbentur kerjaan pasti sy hadir.
Kembali ke topik ayam bodong, terus terang sy agak gaptek jd baru +/- 2 bln mengetahui adanya jual beli ayam di internet, sy tertarik dgn iklan dan mencoba beli 3 ekor, ternyata sangat jauh dari specifikasi yang disertakan, terutama teknik dan jenis pulul.
Hal ini perlu kita pikirkan, jgn sampai forum ini dijadikan ajang orang2 yang cuma cari keuntungan alias jual kecap saja, kasian teman2 yg lain yang menjual dgn tanggung jawab, tolong mas kita pikirkan bagaimana caranya menangkal oknum seperti ini, kalo perlu kita buat daftar black list bagi yg ngga bener.
Trims, mohon maaf jika ada yang tersinggung, niat sy cuma ingin agar forum ini tetap positif.

Iya mas sy pernah digataki temen padahal udah sering ketemu dan main kerumah katanya lancuran pukul KO, bisa lgs diadu sy percaya aja krn udah teman dekat setelah siap iseng2 sy coba dgn ayam sy e.. ternyata kualitasnya gak seperti yg diomongkan lgs sj sy kembalikan ( udah ada perjanjian ) dan sy udah gak percaya lagi.