APA MAKSUD SEMUA INI?!!!!

caksae wrote:Rakernas semakin dekat... smoga sukses acaranya, terlepas dari kekurangan dan kelebihan setidaknya pak ketua sudah berusaha mempersembahkan yang terbaik.

Segala macam perbedaan pendapat perihal AD/ART dan permasalahan yang selama ini terjadi di forum monggo/silahkan di selesaikan secara musyawarah & kekeluargaan di rakernas.

menurut saya yang "junior ini " Papaji terlahir dari persamaan akan rasa cinta terhadap budaya bangsa & mempererat tali kekeluargaan diantara founder ( awalnya) dan menjadi besar seperti sekarang menjadi diantara semua pecinta ayam laga di seluruh nusantara.


salam jabat erat

./ cak sae.

Dalam Laga Ayam...
Menang dan Kalah tidaklah LUAR BIASA..
Yang LUARRR BIADAB itu adalah cara memenangkan dan cara mengalahkannya...

- salam kukuruyuuuuukkk -

Calli Celebes wrote:
Kq mas Noor Wantoro di email undangannya tp Pengda Sulsel nggak yah?? Br tau Rakernas Tgl 5-6 Oktober 2013 jg dr thread ini aja.. Katanya semua Pengda di undang...
   

Coba deh lihat lagi emailnya ketua pengda sulsel
Salam

bang.........
abang Roni..........
bagi.......bagi...........
.................saweran.

Bang Tanggal 5 Oktober kan Hari Besar Nasional ya bang.
kalo gak salah hari jadinya TNI. Mending kita ke halim aja yo bang yo liat parade Pesawat Tempur.
Gratis untuk Rakyat........
kekekekekeekeke............
M-A-N-T-A-P

OK''

azis sutanto wrote:

Calli Celebes wrote:
Kq mas Noor Wantoro di email undangannya tp Pengda Sulsel nggak yah?? Br tau Rakernas Tgl 5-6 Oktober 2013 jg dr thread ini aja.. Katanya semua Pengda di undang...
   

Coba deh lihat lagi emailnya ketua pengda sulsel
Salam

Sip.. blom ada kang..

rakyat kecil rendahan seperti aku berhak memberikan suara pilihan gak ya?.. mohon pencerahan demi mencapai konspirasi kmakmuran, secara kontroversi hati aku aku menyatakan agar musyawarah Rakernas setiap insan-insan yg menghadiri semoga berjiwa Patriot demi mufakat junjung nilai-nilai demokrasi keinginan rakyat dari semua golongan baik yg terendah hingga yg berpangkat. terimakasih

saya mau setiap Insan yg menghadiri Rakernas mesti Berjiwa Patriot demi Papaji Tercinta
kalo rakyat kecil seperti saya sih rela diapakan pun karena saya mengakui sebatas Orang Kecil yg serba keterbatasan, dan gak usah merasa resah labil menerima pendapat yg berlawanan orang-orang yg cerdas, yang sering makan ikan salmon, sirip hiu dan sari walet, dlsb pokoknya yg bikin orang tsb cerdas pinternya luar biasa

 

lambang96 wrote:Dalam sebuah pemilihan pengurus organisasi, setiap calon diharapkan tidak hanya cerdas menerima kemenangan dalam Pemilihan tetapi yang terpenting lagi adalah bagaimana calon juga harus memiliki kecerdasan untuk mau menerima kekalahan, jika dalam proses pemilihan terbukti tidak mampu meraih suara tersebut.

Kecerdasan menerima kekalahan ini sangat perlu dimiliki oleh setiap calon, sebab yang selama ini timbul adalah ketika petarung kalah dalam pertarungan, yang bersangkutan tak mau mengakui kemenangan lawan, namun justru sebaliknya, berbalik mengugat kemenangan lawannya dan banyak intrik untuk melemahkan calon terpilih.

Paling tidak, ada tiga jenis kecerdasan yang telah membudaya pada masyarakat, pertama kecerdasan mendengar, tentu hal ini, calon harus dimilikinya, apalagi menjadi pendengar yang baik, namun yang terpenting lagi adalah kita harus memiliki kecerdasan mendengarkan orang yang berbeda pandangan dengan kita.

Sehingga dengan begitu, kita mampu membedakan nuansa skeptisisme dan gelagat kritisisme. Kedua, calon sedapat mungkin fleksibel dan cemerlang dalam lingkungan yang heterogen. Dalam konteks ini kata peribadi, bukan pluralisme. akan tetapi menunjukkan sikap dan perilaku empati atas segala perbedaan yang dimiliki setiap orang, sehingga dehumanisasi, deforestasi dan degradasi lain yang kini mengedepan, tidak kian menjadi-jadi. Dan ketiga adalah, amat cerdas menerima kekalahan dari kawan dan lawan yang sukses gemilang memenangkan pemilihan.
Salam PAPAJI lestari dan terpuji

Maaf mas, tulisan pean enak dibaca karena alur kalimat2nya tertata rapi dan terkesan bijaksana, tapi sayang gak jelas arahnya kemana alias OOT alias gak nyambung.
Sekali lagi maaf ya mas

lambang96 wrote:Dalam sebuah pemilihan pengurus organisasi, setiap calon diharapkan tidak hanya cerdas menerima kemenangan dalam Pemilihan tetapi yang terpenting lagi adalah bagaimana calon juga harus memiliki kecerdasan untuk mau menerima kekalahan, jika dalam proses pemilihan terbukti tidak mampu meraih suara tersebut.

Kecerdasan menerima kekalahan ini sangat perlu dimiliki oleh setiap calon, sebab yang selama ini timbul adalah ketika petarung kalah dalam pertarungan, yang bersangkutan tak mau mengakui kemenangan lawan, namun justru sebaliknya, berbalik mengugat kemenangan lawannya dan banyak intrik untuk melemahkan calon terpilih.

Paling tidak, ada tiga jenis kecerdasan yang telah membudaya pada masyarakat, pertama kecerdasan mendengar, tentu hal ini, calon harus dimilikinya, apalagi menjadi pendengar yang baik, namun yang terpenting lagi adalah kita harus memiliki kecerdasan mendengarkan orang yang berbeda pandangan dengan kita.

Sehingga dengan begitu, kita mampu membedakan nuansa skeptisisme dan gelagat kritisisme. Kedua, calon sedapat mungkin fleksibel dan cemerlang dalam lingkungan yang heterogen. Dalam konteks ini kata peribadi, bukan pluralisme. akan tetapi menunjukkan sikap dan perilaku empati atas segala perbedaan yang dimiliki setiap orang, sehingga dehumanisasi, deforestasi dan degradasi lain yang kini mengedepan, tidak kian menjadi-jadi. Dan ketiga adalah, amat cerdas menerima kekalahan dari kawan dan lawan yang sukses gemilang memenangkan pemilihan.
Salam PAPAJI lestari dan terpuji

Sepertinya ini bukan soal kalah dan menang mas...
 

R@VEN wrote:

lambang96 wrote:Dalam sebuah pemilihan pengurus organisasi, setiap calon diharapkan tidak hanya cerdas menerima kemenangan dalam Pemilihan tetapi yang terpenting lagi adalah bagaimana calon juga harus memiliki kecerdasan untuk mau menerima kekalahan, jika dalam proses pemilihan terbukti tidak mampu meraih suara tersebut.

Kecerdasan menerima kekalahan ini sangat perlu dimiliki oleh setiap calon, sebab yang selama ini timbul adalah ketika petarung kalah dalam pertarungan, yang bersangkutan tak mau mengakui kemenangan lawan, namun justru sebaliknya, berbalik mengugat kemenangan lawannya dan banyak intrik untuk melemahkan calon terpilih.

Paling tidak, ada tiga jenis kecerdasan yang telah membudaya pada masyarakat, pertama kecerdasan mendengar, tentu hal ini, calon harus dimilikinya, apalagi menjadi pendengar yang baik, namun yang terpenting lagi adalah kita harus memiliki kecerdasan mendengarkan orang yang berbeda pandangan dengan kita.

Sehingga dengan begitu, kita mampu membedakan nuansa skeptisisme dan gelagat kritisisme. Kedua, calon sedapat mungkin fleksibel dan cemerlang dalam lingkungan yang heterogen. Dalam konteks ini kata peribadi, bukan pluralisme. akan tetapi menunjukkan sikap dan perilaku empati atas segala perbedaan yang dimiliki setiap orang, sehingga dehumanisasi, deforestasi dan degradasi lain yang kini mengedepan, tidak kian menjadi-jadi. Dan ketiga adalah, amat cerdas menerima kekalahan dari kawan dan lawan yang sukses gemilang memenangkan pemilihan.
Salam PAPAJI lestari dan terpuji

Maaf mas, tulisan pean enak dibaca karena alur kalimat2nya tertata rapi dan terkesan bijaksana, tapi sayang gak jelas arahnya kemana alias OOT alias gak nyambung.
Sekali lagi maaf ya mas

Terima kasih mas Raven atas perhatiannya... saya hanya sumbang saran dan mengingatkan saja ini kan menjelang rakernas supaya tidak terjadi benturan-benturan yang tidak diinginkan.
Dan lagi tulisan saya sifatnya timeless (bisa kapan saja) untuk siapa saja, dan saya juga mohon maaf sekiranya ini ditafsirkan OOT, tinggal dilihat dari mana sudut pandangnya dan siapa orangnya. Terima kasih

saya heran setiap baca di forum papaji hampir 90% isinya protes saling menjatuhkan dll. kata orang jawa, isone cuma kakean nyocotttt tok tp ora iao nglakoke dewe...

azis sutanto wrote: yang saya undang adalah ketua penggda adapun di undangan ada tertera ketua pengcab itu sekiranya ketua pengda mau bawa ketua pengcab.

Pak Ketum tolong dibaca lagi Anggaran Dasar Pasal 14 tentang Wewenang Pengurus Pusat, Daerah dan Lokal : Kekuasaan kepengurusan pada semua tingkat dijalankan menurut anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku sah. Jadi urusan organisasi Papaji tidak pakai sekiranya. Yang sudah diatur di AD/ART harus ditaati.

azis sutanto wrote: Apakah tata cara munas dan rapat kerja sama?, dan tertera dalam AD/ART? Rakernas bukanlah Munas , dikarenakan waktu munas ada hal2 yang belum selesai dibahas maka dibebankan ke Rakernas. nah apakah di AD/ART ada keterangan bahwa rapat kerja dan munas itu sejenis? atau cuma menurut Bang Ringgas saja bahwa itu sejenis? Salam

Saya balik tanya ke Ketua, apakah di AD/ART ada keterangan bahwa rapat kerja dan munas itu tidak sejenis ? atau cuma menurut kang Azis saja bahwa itu tidak sejenis ?
Tolong lihat Anggaran Rumah Tangga Pasal 26 tentang Lain-lain :
Hal-hal yang tidak atau belum diatur di dalam anggaran rumah tangga ini diatur dalam peraturan sendiri. Berhubung saat ini belum diatur dalam peraturan sendiri, biasanya merujuk peraturan yang mendekati. Ini logikanya : Munas dan Rakernas diikuti oleh Pengda (bukan pribadi yang menjabat pengurus). Suara Pengda yang dibawa ke munas/rakernas adalah hasil musda/rakerda yang dihadiri pengurus daerah dan pengcab-pengcabnya. Suara Pengcab yang dibawa ke musda/rakerda adalah hasil rapat pengurus cabang dan anggota2 papaji cabang tersebut. Untuk melaksanakan Musda/Rakerda serta Rapat Pengcab dgn anggotanya memerlukan waktu persiapan dan pelaksanaan. Kalau undangan rakernas disampaikan hanya 4-5 hari sebelum pelaksanaan, apakah Pengda sempat melaksanakan Rakerda sebelumnya ? Apakah Pengcab sempat melaksanakan rapat dengan anggotanya ? Saya kira belum ada pengda yang melaksanakan rakerda untuk menampung asipirasi yang akan dibawa ke rakernas nanti. Kalau begitu aspirasi siapa yang dibawa Pengda ke Rakernas nanti ?

Itulah alasan kenapa undangan Munas disampaikan 21 hari sebelum pelaksanaannya.
H1 s/d H7 : Persiapan dan pelaksanaan Musyawarah Pengcab dan anggotanya
H8 s/d H14 : Persiapan dan pelaksanaan Musda antara Pengda dan Pengcab2.
H15 s/d H21 : Persiapan dan Pelaksanaan Munas antara Pengurus Pusat dgn Pengda2.

lambang96 wrote:Dalam sebuah pemilihan pengurus organisasi, setiap calon diharapkan tidak hanya cerdas menerima kemenangan dalam Pemilihan tetapi yang terpenting lagi adalah bagaimana calon juga harus memiliki kecerdasan untuk mau menerima kekalahan, jika dalam proses pemilihan terbukti tidak mampu meraih suara tersebut.

Kecerdasan menerima kekalahan ini sangat perlu dimiliki oleh setiap calon, sebab yang selama ini timbul adalah ketika petarung kalah dalam pertarungan, yang bersangkutan tak mau mengakui kemenangan lawan, namun justru sebaliknya, berbalik mengugat kemenangan lawannya dan banyak intrik untuk melemahkan calon terpilih.

Paling tidak, ada tiga jenis kecerdasan yang telah membudaya pada masyarakat, pertama kecerdasan mendengar, tentu hal ini, calon harus dimilikinya, apalagi menjadi pendengar yang baik, namun yang terpenting lagi adalah kita harus memiliki kecerdasan mendengarkan orang yang berbeda pandangan dengan kita.

Sehingga dengan begitu, kita mampu membedakan nuansa skeptisisme dan gelagat kritisisme. Kedua, calon sedapat mungkin fleksibel dan cemerlang dalam lingkungan yang heterogen. Dalam konteks ini kata peribadi, bukan pluralisme. akan tetapi menunjukkan sikap dan perilaku empati atas segala perbedaan yang dimiliki setiap orang, sehingga dehumanisasi, deforestasi dan degradasi lain yang kini mengedepan, tidak kian menjadi-jadi. Dan ketiga adalah, amat cerdas menerima kekalahan dari kawan dan lawan yang sukses gemilang memenangkan pemilihan.
Salam PAPAJI lestari dan terpuji

Inilah contoh orang yang sudah kehilangan kecerdasannya atau memang tidak pernah cerdas. Saat seseorang berdiskusi menyerang pribadi, maka disitulah kelihatan kualitas orang tersebut.
Kalau mau diskusi, masuklah ke materi yang lagi dibahas.

Gak ada yg tidak menerima kekalahan pada Munas yang lalu, hanya saja pasca terpilihnya Ketua baru, Papaji seperti jalan di tempat.. Bahkan banyak yang menanyakan ke saya kapan Papaji akan melaksanakan lagi kegiatan2nya, terutama kegiatan Latber dan Kontes yang biasanya rutin diadakan... Selain itu juga banyak yang menanyakan tentang kepengurusan yang baru..
Tapi tiba2 muncul usulan kepengurusan yang baru yang kebetulan diposting oleh Ketua terpilih, dimana para personilnya berisikan orang2 yang tidak dikenal sama sekali oleh mayoritas member terutama oleh para pengurus.. Yang fatalnya, posisi vital spt sekjen justru diisi oleh org yang bkn anggota apalagi member Papaji, selain juga beberapa nama yang justru pernah menyatakan mengundurkan diri dari Papaji.. Proses perekrutannya pun cenderung bergerilya, dengan menghubungi satu per satu orang2 yang ada di draft susunan pengurus tersebut, bahkan celakanya tanpa ada konfirmasi kesediaan dari beberapa personil yang tercantum namanya di draft susuna pengurus tersebut.. Hal inilah yang sebenarnya menjadi awal polemik yang menjadi asal muasal bermunculannya thread2 serta postingan2 yg dianggap 'berseberangan', termasuk akhirnya thread saya ini..

Pada thread sy ini, intinya hanya ingin menanyakan kenapa ada kesan MENDADAK dalam pelaksanaan Rakernas Papaji, mengingat tidak sedikit Pengda yang berada di luar pulau Jawa yang pastinya harus menyiapkan materi yang akan dijadikan usulan dan masukan dalam Rakernas nanti. Belum lagi harua memesan tiket pesawat secara mendadak.. Hanya punya waktu kurang dr seminggu untuk mempersiapkan semuanya, padahal utk mendapatkan lokasi yang akan dijadikan tempat diadakannya Rakernas juga baru bbrp hari yg lalu.. Bkn ingin su'udzon, hanya saja terkesan sangat mendadak dan tidak memperdulikan pengda2 terutama yang berada di luar pulau Jawa bisa hadir atau tidak, padahal suara2 dr masing2 pengda sama pentingnya dan menjadi penentu berlakunya keputusan yang dihasilkan pada Rakernas nanti..

Selain itu, kami juga tidak bisa pura2 berlaku bodoh, apalagi bila benar2 ingin MEMAJUKAN PAPAJI seperti yang biasa digembar gemborkan dan santer/nyaring gaungnya disuarakan oleh beberapa orang akhir2 ini.. Kami hanya coba menahan diri untuk tidak mempermalukan sang Ketua berikut kroco2 / punakawan2nya, karena apa yang selama ini dituduhkan pun bukan hanya omong kosong belaka apalagi sampai bermaksud memprovokasi para member dan simpatisan di forum dan organisasi ini.. Kami punya saksi dan bukti untuk menunjukkan kebenarannya..

Kalau beberapa waktu lalu ada yg berkoar kalau kami ini 'peliharaan Admin', kami hanya menganggap seperti yang dikatakan sebuah pepatah "Anjing Menggonggong Khafilah Tetap Berlalu".. Karena kenyataannya, kami hanyalah orang2 yang ingin mengembalikan Papaji kembali ke KHITAH-nya, tanpa PAMRIH, tanpa mengharapkan IMBALAN atau JABATAN, tanpa harus MENUSUK SAHABAT2NYA SENDIRI DARI BELAKANG..

Selamat malam dan terima kasih kang Azis undangan untuk Pengda Jateng sudah saya terima baik via PM maupun konfirmasinya via SMS, saya tidak ingin mengomentari apapun terkait rakernas mendatang cuma ada sedikit masalah dengan jadwal rakernas yang terlalu mempet pelaksanaannya dengan mulai disebarnya undangan, jeda waktu 4 hari (undangan saya terima hari rabu 2 Oktober 2013) dengan pelaksanaannya tanggal 5 - 6 Oktober 2013 saya rasa kurang memberikan waktu yang cukup bagi kita semua untuk mempersiapkan diri, juga kemungkinan kita masing2 sudah punya jadwal kegiatan lain yang direncanakan jauh hari sebelumnya............................

Waktu kang Azis saya telepon sebelum rapat persiapan di Jasinga seingat saya akan diadakan rapat lanjutan untuk memantapkan persiapan rakernas, jika memang dirasakan persiapan sudah matang sehingga rakernas harus dilaksanakan segera, saya pribadi bisa memaklumi dan mungkin akan meluangkan waktu untuk hadir, tapi mohon juga dipertimbangkan rekan dari Pengda lain yang mungkin jangkauan jarak dan waktunya tidak memungkinkan untuk hadir sekalipun dimungkinkan dengan perwakilan melalui surat kuasa, tapi esensi dari rakernas sebenarnya adalah kehadiran semua pengurus pengda sehingga terjalin keguyuban bersama..........................

Demikian surat terbuka saya kepada kang Azis mohon konfirmasi dan verifikasinya..................

Salam  

Hendro wrote:Selamat malam dan terima kasih kang Azis undangan untuk Pengda Jateng sudah saya terima baik via PM maupun konfirmasinya via SMS, saya tidak ingin mengomentari apapun terkait rakernas mendatang cuma ada sedikit masalah dengan jadwal rakernas yang terlalu mempet pelaksanaannya dengan mulai disebarnya undangan, jeda waktu 4 hari (undangan saya terima hari rabu 2 Oktober 2013) dengan pelaksanaannya tanggal 5 - 6 Oktober 2013 saya rasa kurang memberikan waktu yang cukup bagi kita semua untuk mempersiapkan diri, juga kemungkinan kita masing2 sudah punya jadwal kegiatan lain yang direncanakan jauh hari sebelumnya............................

Waktu kang Azis saya telepon sebelum rapat persiapan di Jasinga seingat saya akan diadakan rapat lanjutan untuk memantapkan persiapan rakernas, jika memang dirasakan persiapan sudah matang sehingga rakernas harus dilaksanakan segera, saya pribadi bisa memaklumi dan mungkin akan meluangkan waktu untuk hadir, tapi mohon juga dipertimbangkan rekan dari Pengda lain yang mungkin jangkauan jarak dan waktunya tidak memungkinkan untuk hadir sekalipun dimungkinkan dengan perwakilan melalui surat kuasa, tapi esensi dari rakernas sebenarnya adalah kehadiran semua pengurus pengda sehingga terjalin keguyuban bersama..........................

Demikian surat terbuka saya kepada kang Azis mohon konfirmasi dan verifikasinya..................

Salam  

Apakah Jateng sudah melaksanakan Rakerda ?

Ringgas Hutagaol wrote:

Hendro wrote:Selamat malam dan terima kasih kang Azis undangan untuk Pengda Jateng sudah saya terima baik via PM maupun konfirmasinya via SMS, saya tidak ingin mengomentari apapun terkait rakernas mendatang cuma ada sedikit masalah dengan jadwal rakernas yang terlalu mempet pelaksanaannya dengan mulai disebarnya undangan, jeda waktu 4 hari (undangan saya terima hari rabu 2 Oktober 2013) dengan pelaksanaannya tanggal 5 - 6 Oktober 2013 saya rasa kurang memberikan waktu yang cukup bagi kita semua untuk mempersiapkan diri, juga kemungkinan kita masing2 sudah punya jadwal kegiatan lain yang direncanakan jauh hari sebelumnya............................

Waktu kang Azis saya telepon sebelum rapat persiapan di Jasinga seingat saya akan diadakan rapat lanjutan untuk memantapkan persiapan rakernas, jika memang dirasakan persiapan sudah matang sehingga rakernas harus dilaksanakan segera, saya pribadi bisa memaklumi dan mungkin akan meluangkan waktu untuk hadir, tapi mohon juga dipertimbangkan rekan dari Pengda lain yang mungkin jangkauan jarak dan waktunya tidak memungkinkan untuk hadir sekalipun dimungkinkan dengan perwakilan melalui surat kuasa, tapi esensi dari rakernas sebenarnya adalah kehadiran semua pengurus pengda sehingga terjalin keguyuban bersama..........................

Demikian surat terbuka saya kepada kang Azis mohon konfirmasi dan verifikasinya..................

Salam  

Apakah Jateng sudah melaksanakan Rakerda ?

Tiap hari kita raker bang..ke..ke..ke..ke...    tapi kalo rakerda PAPAJI Jateng waktu acara buka puasa bersama tempo hari sekalian kita ngumpul membahas kegiatan dan kepengurusan baru PAPAJI Jateng apakah hal ini bisa disebut sebagai rakerda ala kaki 5 atau apalah sebutannya secara resmi memang kita belum pernah mengadakan Rakerda......... 

Hendro wrote:

Ringgas Hutagaol wrote:Apakah Jateng sudah melaksanakan Rakerda ?

Tiap hari kita raker bang..ke..ke..ke..ke...    tapi kalo rakerda PAPAJI Jateng waktu acara buka puasa bersama tempo hari sekalian kita ngumpul membahas kegiatan dan kepengurusan baru PAPAJI Jateng apakah hal ini bisa disebut sebagai rakerda ala kaki 5 atau apalah sebutannya secara resmi memang kita belum pernah mengadakan Rakerda......... 

Itu namanya rapat pengurus.
Rakerda Jateng adalah rapat antara Pengurus daerah Jateng dgn Pengurus Cabang yang ada di Jateng.

Ringgas Hutagaol wrote:

Hendro wrote:

Ringgas Hutagaol wrote:Apakah Jateng sudah melaksanakan Rakerda ?

Tiap hari kita raker bang..ke..ke..ke..ke...    tapi kalo rakerda PAPAJI Jateng waktu acara buka puasa bersama tempo hari sekalian kita ngumpul membahas kegiatan dan kepengurusan baru PAPAJI Jateng apakah hal ini bisa disebut sebagai rakerda ala kaki 5 atau apalah sebutannya secara resmi memang kita belum pernah mengadakan Rakerda......... 

Itu namanya rapat pengurus.
Rakerda Jateng adalah rapat antara Pengurus daerah Jateng dgn Pengurus Cabang yang ada di Jateng.

Ane mau tanya apak KETUM.... Apakah Pengcab berhak dan di perbolehkan Hadir pada RAKERNAS ini nantinya????

monggo di jawab......   

Calli Celebes wrote:

azis sutanto wrote:

Calli Celebes wrote:
Kq mas Noor Wantoro di email undangannya tp Pengda Sulsel nggak yah?? Br tau Rakernas Tgl 5-6 Oktober 2013 jg dr thread ini aja.. Katanya semua Pengda di undang...
   

Coba deh lihat lagi emailnya ketua pengda sulsel
Salam

Sip.. blom ada kang..

uhmmm kaga dapet undangan???

BTW kenapa gak di ambil jalan tengah ajahh... RAKERNAS di undur saja...3 minggu kedepan kek... mengingat undangan terlalu mepet waktu 3 hari sebelum hari H...??? bahkan pengda Sulsel malah belom terima undangan tuh.......????

TOwewewewewwwwwww    

gondar wrote:

Calli Celebes wrote:

azis sutanto wrote:

Calli Celebes wrote:
Kq mas Noor Wantoro di email undangannya tp Pengda Sulsel nggak yah?? Br tau Rakernas Tgl 5-6 Oktober 2013 jg dr thread ini aja.. Katanya semua Pengda di undang...
   

Coba deh lihat lagi emailnya ketua pengda sulsel
Salam

Sip.. blom ada kang..

uhmmm kaga dapet undangan???

BTW kenapa gak di ambil jalan tengah ajahh... RAKERNAS di undur saja...3 minggu kedepan kek... mengingat undangan terlalu mepet waktu 3 hari sebelum hari H...??? bahkan pengda Sulsel malah belom terima undangan tuh.......????

TOwewewewewwwwwww    

coba dicek lgi undangannya....jgn2xemail yg dituju sedang sibuk... 

Sekedar saran...
Ada baiknya hal seperti ini jangan diobral dalam forum ini, selesaikan sajalah sesuai asal sumber permasalahannya. kalau sumbernya dari fb ya dibahaslah dalam ruang fb, kalau arah tujuannya antara A dan B silahkan komunikasikan ke arahnya... mengingat iklim dalam forum ini yang sedang dalam kondisi gerah sebaiknya hadirkanlah sesuatu yang menyejukkan bukannya malah melemparkan sesuatu yang panas untuk disebarkan disini.

Sudahlah mari sama2 kita kantongi ego pribadi atau golongan masing2, satukan saja tekad dan niat baik untuk papaji.
Siapapun pemimpinnya, seekor katak sekalipun namun jikalau para singa yang menjadi ponggawanya siap dan loyal memberikan dukungan maka organisasi itu akan menjadi kuat dan disegani namun sebaliknya, meski dipimpin oleh seekor singa jantan yang tangguh sekalipun jikalau ponggawanya berjalan menurut egonya masing2 untuk kepentingan pribadi dan golongannya niscaya organisasi itu hanya akan menjadi bulan2an dan hanya tinggal menunggu kejatuhan dan keruntuhan serta kepunahannya saja.

Pada intinya... mencari orang yang pintar berteori, pandai bersilat lidah, piawai memainkan kata2, mahir bertutur kata sangatlah mudah dan banyak disini, namun mencari orang yang mau dan rela loyal sangatlah sedikit padahal itulah modal utama untuk menyokong suatu keberhasilan.

Pengembangan pemikiran merupakan kecerdasan intelegensia bagi seorang pemimpin untuk menciptakan manuver2 yang bisa melahirkan ide2 baru dan gagasan baru untuk hasil yang baru yang tentunya bisa diperbaharui kapanpun sesuai perkembangan situasi yang berkembang, tidak hanya melulu menampilkan sesuatu yang sudah baku dan membakukannya alias TEXT BOOK!

Mohon ma'af tidak bermaksud lain, daripada berkutat dalam masalah2 itu saja hanya akan menimbulkan kebosanan, kejenuhan dan kemuakan melihat "eker2an" yang seperti tidak ada habis2nya.

Roni Rayanto wrote:Gak ada yg tidak menerima kekalahan pada Munas yang lalu, hanya saja pasca terpilihnya Ketua baru, Papaji seperti jalan di tempat.. Bahkan banyak yang menanyakan ke saya kapan Papaji akan melaksanakan lagi kegiatan2nya, terutama kegiatan Latber dan Kontes yang biasanya rutin diadakan... Selain itu juga banyak yang menanyakan tentang kepengurusan yang baru..
Tapi tiba2 muncul usulan kepengurusan yang baru yang kebetulan diposting oleh Ketua terpilih, dimana para personilnya berisikan orang2 yang tidak dikenal sama sekali oleh mayoritas member terutama oleh para pengurus.. Yang fatalnya, posisi vital spt sekjen justru diisi oleh org yang bkn anggota apalagi member Papaji, selain juga beberapa nama yang justru pernah menyatakan mengundurkan diri dari Papaji..  Proses perekrutannya pun cenderung bergerilya, dengan menghubungi satu per satu orang2 yang ada di draft susunan pengurus tersebut, bahkan celakanya tanpa ada konfirmasi kesediaan dari beberapa personil yang tercantum namanya di draft susuna pengurus tersebut.. Hal inilah yang sebenarnya menjadi awal polemik yang menjadi asal muasal bermunculannya thread2 serta postingan2 yg dianggap 'berseberangan', termasuk akhirnya thread saya ini..

Pada thread sy ini, intinya hanya ingin menanyakan kenapa ada kesan MENDADAK dalam pelaksanaan Rakernas Papaji, mengingat tidak sedikit Pengda yang berada di luar pulau Jawa yang pastinya harus menyiapkan materi yang akan dijadikan usulan dan masukan dalam Rakernas nanti. Belum lagi harua memesan tiket pesawat secara mendadak.. Hanya punya waktu kurang dr seminggu untuk mempersiapkan semuanya, padahal utk mendapatkan lokasi yang akan dijadikan tempat diadakannya Rakernas juga baru bbrp hari yg lalu.. Bkn ingin su'udzon, hanya saja terkesan sangat mendadak dan tidak memperdulikan pengda2 terutama yang berada di luar pulau Jawa bisa hadir atau tidak, padahal suara2 dr masing2 pengda sama pentingnya dan menjadi penentu berlakunya keputusan yang dihasilkan pada Rakernas nanti..

Selain itu, kami juga tidak bisa pura2 berlaku bodoh, apalagi bila benar2 ingin MEMAJUKAN PAPAJI seperti yang biasa digembar gemborkan dan santer/nyaring gaungnya disuarakan oleh beberapa orang akhir2 ini.. Kami hanya coba menahan diri untuk tidak mempermalukan sang Ketua berikut kroco2 / punakawan2nya, karena apa yang selama ini dituduhkan pun bukan hanya omong kosong belaka apalagi sampai bermaksud memprovokasi  para member dan simpatisan di forum dan organisasi ini.. Kami punya saksi dan bukti untuk menunjukkan kebenarannya..

Kalau beberapa waktu lalu ada yg berkoar kalau kami ini 'peliharaan Admin', kami hanya menganggap seperti yang dikatakan sebuah pepatah "Anjing Menggonggong Khafilah Tetap Berlalu".. Karena kenyataannya, kami hanyalah orang2 yang ingin mengembalikan Papaji kembali ke KHITAH-nya, tanpa PAMRIH, tanpa mengharapkan IMBALAN atau JABATAN, tanpa harus MENUSUK SAHABAT2NYA SENDIRI DARI BELAKANG..

   pliss deh Bang Rony jgn buat sy makin terenyuh membacanya, Tetap tabah yah.., daku pun turut terenyuh sedalam-dalamnya seperti apa rasanya yg skg terasakan oleh Bang Rony, lebih semangat Bang yah krn demi perjuangan ke depan Papaji Tercinta ada pada kita yang selalu berjuang bersama."Kita bersih tanpa hati yang aral, kita gigih dan kita telah membuktikannya, kita cinta dan kita telah berkorban segalanya, dan kita tinggal menunggu kasih sayang, Lillahitaala jalan terbaik akan ada..."

Ringgas Hutagaol wrote:

lambang96 wrote:Dalam sebuah pemilihan pengurus organisasi, setiap calon diharapkan tidak hanya cerdas menerima kemenangan dalam Pemilihan tetapi yang terpenting lagi adalah bagaimana calon juga harus memiliki kecerdasan untuk mau menerima kekalahan, jika dalam proses pemilihan terbukti tidak mampu meraih suara tersebut.

Kecerdasan menerima kekalahan ini sangat perlu dimiliki oleh setiap calon, sebab yang selama ini timbul adalah ketika petarung kalah dalam pertarungan, yang bersangkutan tak mau mengakui kemenangan lawan, namun justru sebaliknya, berbalik mengugat kemenangan lawannya dan banyak intrik untuk melemahkan calon terpilih.

Paling tidak, ada tiga jenis kecerdasan yang telah membudaya pada masyarakat, pertama kecerdasan mendengar, tentu hal ini, calon harus dimilikinya, apalagi menjadi pendengar yang baik, namun yang terpenting lagi adalah kita harus memiliki kecerdasan mendengarkan orang yang berbeda pandangan dengan kita.

Sehingga dengan begitu, kita mampu membedakan nuansa skeptisisme dan gelagat kritisisme. Kedua, calon sedapat mungkin fleksibel dan cemerlang dalam lingkungan yang heterogen. Dalam konteks ini kata peribadi, bukan pluralisme. akan tetapi menunjukkan sikap dan perilaku empati atas segala perbedaan yang dimiliki setiap orang, sehingga dehumanisasi, deforestasi dan degradasi lain yang kini mengedepan, tidak kian menjadi-jadi. Dan ketiga adalah, amat cerdas menerima kekalahan dari kawan dan lawan yang sukses gemilang memenangkan pemilihan.
Salam PAPAJI lestari dan terpuji

Inilah contoh orang yang sudah kehilangan kecerdasannya atau memang tidak pernah cerdas. Saat seseorang berdiskusi menyerang pribadi, maka disitulah kelihatan kualitas orang tersebut.
Kalau mau diskusi, masuklah ke materi yang lagi dibahas.

Hahahahaha....lagi ON kali oom doi...jadi nggak nyimakk...   

Ringgas Hutagaol wrote:

azis sutanto wrote: yang saya undang adalah ketua penggda adapun di undangan ada tertera ketua pengcab itu sekiranya ketua pengda mau bawa ketua pengcab.

Pak Ketum tolong dibaca lagi Anggaran Dasar Pasal 14 tentang Wewenang Pengurus Pusat, Daerah dan Lokal : Kekuasaan kepengurusan pada semua tingkat dijalankan menurut anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan ketentuan-ketentuan lain yang berlaku sah. Jadi urusan organisasi Papaji tidak pakai sekiranya. Yang sudah diatur di AD/ART harus ditaati.

azis sutanto wrote: Apakah tata cara munas dan rapat kerja sama?, dan tertera dalam AD/ART? Rakernas bukanlah Munas , dikarenakan waktu munas ada hal2 yang belum selesai dibahas maka dibebankan ke Rakernas. nah apakah di AD/ART ada keterangan bahwa rapat kerja dan munas itu sejenis? atau cuma menurut Bang Ringgas saja bahwa itu sejenis? Salam

Saya balik tanya ke Ketua, apakah di AD/ART ada keterangan bahwa rapat kerja dan munas itu tidak sejenis ? atau cuma menurut kang Azis saja bahwa itu tidak sejenis ?
Tolong lihat Anggaran Rumah Tangga Pasal 26 tentang Lain-lain :
Hal-hal yang tidak atau belum diatur di dalam anggaran rumah tangga ini diatur dalam peraturan sendiri. Berhubung saat ini belum diatur dalam peraturan sendiri, biasanya merujuk peraturan yang mendekati. Ini logikanya : Munas dan Rakernas diikuti oleh Pengda (bukan pribadi yang menjabat pengurus). Suara Pengda yang dibawa ke munas/rakernas adalah hasil musda/rakerda yang dihadiri pengurus daerah dan pengcab-pengcabnya. Suara Pengcab yang dibawa ke musda/rakerda adalah hasil rapat pengurus cabang dan anggota2 papaji cabang tersebut. Untuk melaksanakan Musda/Rakerda serta Rapat Pengcab dgn anggotanya memerlukan waktu persiapan dan pelaksanaan. Kalau undangan rakernas disampaikan hanya 4-5 hari sebelum pelaksanaan, apakah Pengda sempat melaksanakan Rakerda sebelumnya ? Apakah Pengcab sempat melaksanakan rapat dengan anggotanya ? Saya kira belum ada pengda yang melaksanakan rakerda untuk menampung asipirasi yang akan dibawa ke rakernas nanti. Kalau begitu aspirasi siapa yang dibawa Pengda ke Rakernas nanti ?

Itulah alasan kenapa undangan Munas disampaikan 21 hari sebelum pelaksanaannya.
H1 s/d H7 : Persiapan dan pelaksanaan Musyawarah Pengcab dan anggotanya
H8 s/d H14 : Persiapan dan pelaksanaan Musda antara Pengda dan Pengcab2.
H15 s/d H21 : Persiapan dan Pelaksanaan Munas antara Pengurus Pusat dgn Pengda2.

secara logika dalam berorganisasi ketika harus mengambil keputusan yang penting
semisal munas atau rakernas yang utama dan pertama biasanya adalah persiapan.
persiapan gimana caranya acara dapat berlangsung dengan lancar
persiapan gimana caranya acara dapat memenuhi qourum yang cukup,sehingga apapun hasilnya nanti bisa di pertanggung jawabkan karna teleh memenuhi quota forum dari wakil-wakilnya.

dalam rencana rakernas yang sekarang ini rasanya waktu terlalu mepet.
apakah dengan waktu sosialisasi acara yang sangat mepet dengan hari H,pak ketum dapat menjamin kehadiran wakil-wakil pengda papaji yang tersebar di lain provinsi dan lain pulau?

maap kalo tangan gatal untuk ikut-ikutan nulis

herikris haidar wrote:Sekedar saran...
Ada baiknya hal seperti ini jangan diobral dalam forum ini, selesaikan sajalah sesuai asal sumber permasalahannya. kalau sumbernya dari fb ya dibahaslah dalam ruang fb, kalau arah tujuannya antara A dan B silahkan komunikasikan ke arahnya... mengingat iklim dalam forum ini yang sedang dalam kondisi gerah sebaiknya hadirkanlah sesuatu yang menyejukkan bukannya malah melemparkan sesuatu yang panas untuk disebarkan disini.

Sudahlah mari sama2 kita kantongi ego pribadi atau golongan masing2, satukan saja tekad dan niat baik untuk papaji.
Siapapun pemimpinnya, seekor katak sekalipun namun jikalau para singa yang menjadi ponggawanya siap dan loyal memberikan dukungan maka organisasi itu akan menjadi kuat dan disegani namun sebaliknya, meski dipimpin oleh seekor singa jantan yang tangguh sekalipun jikalau ponggawanya berjalan menurut egonya masing2 untuk kepentingan pribadi dan golongannya niscaya organisasi itu hanya akan menjadi bulan2an dan hanya tinggal menunggu kejatuhan dan keruntuhan serta kepunahannya saja.

Pada intinya... mencari orang yang pintar berteori, pandai bersilat lidah, piawai memainkan kata2, mahir bertutur kata sangatlah mudah dan banyak disini, namun mencari orang yang mau dan rela loyal sangatlah sedikit padahal itulah modal utama untuk menyokong suatu keberhasilan.

Pengembangan pemikiran merupakan kecerdasan intelegensia bagi seorang pemimpin untuk menciptakan manuver2 yang bisa melahirkan ide2 baru dan gagasan baru untuk hasil yang baru yang tentunya bisa diperbaharui kapanpun sesuai perkembangan situasi yang berkembang, tidak hanya melulu menampilkan sesuatu yang sudah baku dan membakukannya alias TEXT BOOK!

Mohon ma'af tidak bermaksud lain, daripada berkutat dalam masalah2 itu saja hanya akan menimbulkan kebosanan, kejenuhan dan kemuakan melihat "eker2an" yang seperti tidak ada habis2nya.

Sy suka dengan pendapat yg ini, inilah sinergy yang kita dambakan