punya kios ayam khusus papaji

Hanya sekedar angan angan seandainya papaji memiliki kios sendiri dipasar unggas yang tentunya saat seleksi ayam tidak perlu repot ijin pemerintah setempat. Ya siapa tahu ada yang memiliki dana lebih buka kios ayam dipasar sehingga setiap saat bisa gebrak bersama disitu.
Ya moga moga ditiap kota ada yang mau buka kios ayam papaji, yang mau gebrak tinggal bayar sewa geber plus kurungan, lumayan tuh buat pendapatan papaji.
yang mau titip jual juga bisa ditempat sekalian gebrak disitu divideo sekalian untuk diunggah di FJB.
untung lagi bisa ada yg langsung tawar ditempat

Kalau ini ide yg menarik mas, mantab kalau bisa diakomodir pengda..

pastinya yg jualan ayame yg sdh mumpuni, trus harga wajar...

PAPAJI Jateng melalui Pengcab Semarangraya, Soloraya dan Salatigaraya sudah rutin mengadakan kegiatan tersebut, memang tidak berbentuk kios di pasar tetapi di salah satu kandang rekan yang lokasi dan tempatnya lebih representatif mampu menampung lebih banyak peserta, setiap peserta yang ingin abar ayamnya dibebankan Rp 10 ribu/ekor tetapi bagi yang ber KTA hanya dibebankan Rp. 10 ribu untuk 3 ekor, bagi non member pertimbangan mereka itung2 sewa untulan tapi lebih murah dan dapat lawan yang sepadan, karena jika dibandingkan dengan sewa untul sekarang dipasar jatuhnya kisaran 70 - 80 ribu/ekor..............................

Jika didalam kegiatan tersebut ada peminat yang ingin bertransaksi juga diperbolehkan, biasanya penjual yang ayamnya laku akan mengisi kas sukarela untuk pengcab kisaran 5 % dari harga jual ayamnya.............................

Salam abar gembira.................

Hendro wrote:PAPAJI Jateng melalui Pengcab Semarangraya, Soloraya dan Salatigaraya sudah rutin mengadakan kegiatan tersebut, memang tidak berbentuk kios di pasar tetapi di salah satu kandang rekan yang lokasi dan tempatnya lebih representatif mampu menampung lebih banyak peserta, setiap peserta yang ingin abar ayamnya dibebankan Rp 10 ribu/ekor tetapi bagi yang ber KTA hanya dibebankan Rp. 10 ribu untuk 3 ekor, bagi non member pertimbangan mereka itung2 sewa untulan tapi lebih murah dan dapat lawan yang sepadan, karena jika dibandingkan dengan sewa untul sekarang dipasar jatuhnya kisaran 70 - 80 ribu/ekor..............................

Jika didalam kegiatan tersebut ada peminat yang ingin bertransaksi juga diperbolehkan, biasanya penjual yang ayamnya laku akan mengisi kas sukarela untuk pengcab kisaran 5 % dari harga jual ayamnya.............................

Salam abar gembira.................

nah pengda jateng sudah mulai, asik nih kl disusul pengda yg lain

Dipasar lebih luas dan lebih ramai dan nyaman karena fungsi dan kebutuhannya jelas tujuannya pun sanhat jelas. Ingin menjual ayam plus uji ternak. Sehingga seluruh pengunjung pasar bisa mengenal papaji lebih bsik.

mushafir wrote:Dipasar lebih luas dan lebih ramai dan nyaman karena fungsi dan kebutuhannya jelas tujuannya pun sanhat jelas. Ingin menjual ayam plus uji ternak. Sehingga seluruh pengunjung pasar bisa mengenal papaji lebih bsik.

Akan lebih mantab jika pengusul juga yang memulai dulu kegiatan tersebut pasti akan didukung oleh rekan2 member setempat dan mudah2an akan menular ke daerah lain..............

Sementara kita usul dulu. Dana pas pasan. Selayaknya pak hendro bos kos kosan mas eko bos poultry mas ary arsitek pak jagonantang minyak bang ringgas pun minyak dll big bos papaji dengan dana berlimpah mungkin lebih layak untuk menjadi pelopor usulan kita.

Salam dari mushafir pak hendro

Kegiatan jual ayam tangkas di pasar dng diabar terlebih dahulu sdh ada sejak lama. Bahkan di pasar hewan di Blitar kalau pas lg hari pasaran bisa ada 3 kalangan. waktu itu peserta cukup mengantri saja dan bila ada lawan imbang cukup bayar seribu rupiah buat ongkos ambilin air. Disana tak kenal trah, strain, keturunan jawara atau bukan, harga ditentukan dr kwalitas permainan ayam saat diabar. harga ayam mulai harga daging sampai jutaan. Bahkan didaerah sekitar itu ada pasar malamnya. yaitu kegiatan jual ayam tangkas dng diabar terlebih dahulu. ini ada karena bg yg sibuk di siang hari bisa hadir malam hari sambil ngopi. biasanya tiap hari sabtu mulai jam 20.00 sd 24.00.

Sangatlah tepat .... Bila Papaji hadir dan mengakomodir kegiatan tersebut karena kegiatannya murni jual beli ayam tangkas non judi dan tak perlu dana besar.

salam akomodir,

DF

Benar banget bang bahwa disetiap pasar ayam tradisional dimanapun selalu ada abaran rutin untuk uji kualitas sebelum transaksi terjadi dan biarkan mekanisme pasar tersebut berjalan dengan sendirinya karena mereka sudah mempunyai aturan dan tata cara tersendiri, PAPAJI juga mempunyai cara tersendiri dalam mensosialisasikan kegiatan jadi jangan dicampur aduk antara PAPAJI dengan pasar tradisional nanti malah kesannya tidak elegan dan mengganggu mereka...........................

4-5 tahun lalu salah satu komunitas ayam pernah mengadakan latber dan pertemuan di pasar tradisional, hasilnya justru semrawut dan membingungkan peserta maupun panitianya karena terlalu banyak orang yang lalu lalang dan tempat juga tidak representatif (panas sempit berdesak desakan minim fasilitas pendukung) karena sebagai komunitas baru tentunya tidak mungkin mengusir pedagang ayam yang sudah lama berjualan disana dan memonopoli kegiatan, akibatnya justru mereka yang tidak kebagian tempat serta kegiatan berjalan tidak sesuai dengan yang direncanakan.............................

Kios boleh saja secara individual bukan institusi kalaupun itu dijadikan wadah mewakili PAPAJI juga silakan selama tidak melanggar norma dan aturan, jadi lebih baik kita berjalan beriringan daripada bersaing secara tidak sehat terlebih ingin mengatur atur mereka, biarkan mekanisme pasar yang sudah terbentuk berjalan secara natural kita sebagai bagian dari mereka yang justru harus menyesuaikan diri dan tahu diri..............................

Salam kios kiosan....................

Mantaabz...,
inilah bedanya pola pikir pak ketum, dr berbagai penjuru selalu jd dipertimbangkan.
setuju..

salam elegan

DF

mushafir wrote:Sementara kita usul dulu. Dana pas pasan. Selayaknya pak hendro bos kos kosan mas eko bos poultry mas ary arsitek pak jagonantang minyak bang ringgas pun minyak dll big bos papaji dengan dana berlimpah mungkin lebih layak untuk menjadi pelopor usulan kita.

Salam dari mushafir pak hendro

Waduhhh......! Boss-boss.....disuruh alih profesi.....??
Disuruh beli/ sewa kios dipasar ayam.....???
Terusss.......nungguin kiosnya yg dipasar ayam...., sambil dagang ayam.....???

Opo tumon.............???!!!

Buatlah pasar ayam tradisional indonesia jauuuh lebih elegan karena ada papaji.

bersaing tidak sehat?? Sepertinya tidak.

Pak win salam kenal ya.

main ayam mandiin ayam bersihkan kotoran ayam jualan ayam tidak mengenal kasta.

berbicara memajukan membuat elegan ayam indonesia apa salahnya kita berdamping manis dengan pasar tradisional.

buatlah yang tradisional menjadi lebih harum karena papaji
bantulah ketradisionalan mereka karena papaji
berilah konsep papaji melalui mereka yang setia berhimpitan kepanasan kehujanan dipasar tradisional
berikan kebanggaan papaji melaui mereka penghobi ayam aduan dipasar

salam bangga papaji

di jakarta bisa datang ke pos2 papaji di PAM, Jagonantang dan H Niming....
eekekkekekkekekkk....