apakah ini H5N1

Dalam 3 x 24 jam ayam di kandang hanya tersisa 2 pacek 1 lincir jantan . 4 betina tua. Dari 62 ekor ( tidak termasuk yang dibawah 3 bulan .)
Gejala klinik yang terlihat :
ayam lemas tidak bersemangat / lesu dan kehilangan /turun selera makan , makanan tidak turun . jengger berwarna biru ( tidak bengkak ) kepala / leher menyatu dengan badan,( rapat kebadan ) nafas lambat dan seperti sesak , bengkak dipipi dan kelopak mata berair ada yang berdarah , sisik pada kaki sebagian seperti turun darah ..gejala demikian ayam dapat bertahan 2 hari

Mohon pencerahan apakah ini H5N1 ¿????

2 bln yg lalu sy beli ayam via internet, dikirim dr daerah CLCP,...
1 hr ga dtg, yg jual blg "ayamnya lg sakit,..ngorok,..gmn?" sy blg "kirim aja" pikir sy cm ngorok gampang diobati,...
Smp tujuan malam ayam sdh mengap2,sy terima saja karena ga tega liat yg nganter bela2in sdh jauh nganter ayam.
..agak malam sedikit keluar lendir berdarah,,.jengger biru,.mata berair,,.mungkin sama dgn gejala ayamnya bang ferry,.
langsung diisolasi dan dikasih obat dr penjual yg katanya obat dr Dr.Hewan..
Besoknya paginya ayam sdh mati dgn darah kering dan basah bercampur lendir tercecer didinding kandang,...hiyyyy ngeri... ga mau lg deh.

Penyakit apa itu ya???
Ikut Bang Ferry, mohon pencerahannya.
Trims byk.

Benar bang Ferry & kang Ali, penyakit tersebut sekarang dikenal sebagai suspect Flu burung ( H5N1) tapi sebenarnya jenis penyakit ini sudah lama ada dan memang menjadi momok utama para peternak unggas, cuma dahulu lebih sering disebut penyakit Tetelo/ND....peternak yang mengalami hal tersebut biasa menyebutnya " Pagebluk ", gejalanya persis seperti yang disebutkan diatas cuma dahulu tidak menular kepada manusia...mungkin virusnya telah bermutasi sehingga menjadi lebih ganas dan bisa menular ke manusia dan disebut H5N1....saya rasa semua penghobi ayam pernah mengalami hal demikian.....saya pribadi waktu masih di Batam juga pernah habis ayam 1 kandang ( 45 ekor ) dalam jangka 5 hari dan sempat diteliti sampelnya, dinas peternakan setempat menyatakan positif suspect H5N1......langkah yang harus diambil sekarang adalah membersihkan kandang dengan serbuk kapur/antiseptik sementara kosongkan kandang dalam waktu minimal 2 minggu, usahaka kandang posisi terbuka dan terkena sinar matahari langsung....setelah 2 minggu jika ingin mulai memelihara ayam lagi bisa ditest dengan 1 atau 2 ekor dulu...jika dirasa aman dalam jangka 2 minggu kedepannya bisa mulai menambah koleksi ayamnya.....demikian dan salam...tetap semangat......

Mau ikut nimbrung kawan-kawan, kalau gejalanya seperti keluar lendir bercampur darah memang kemungkinan besar flu burung, kalau yang saya alami 2 bulan yang lalu, gak keluar darah tapi muka biru, akibatnya hampir sama 2 minggu 100 ekor ayam lewat, perkiraan saya itu ND (tetelo) kedua duanya hampir tidak dapat diobati, sebaiknya kita cegah saja, yang pertama vaksinasi ND seminggu kemudian vaksin H5N1 terus sanitasi kandang rutin 2 bulan sekali say sudah mulai lagi pelihara dikandang yang sama dan alhamdulillah tanda-tandanya bagus.

Salam Hangat,

aji

MayOr wrote:Benar bang Ferry & kang Ali, penyakit tersebut sekarang dikenal sebagai suspect Flu burung ( H5N1) tapi sebenarnya jenis penyakit ini sudah lama ada dan memang menjadi momok utama para peternak unggas, cuma dahulu lebih sering disebut penyakit Tetelo/ND....peternak yang mengalami hal tersebut biasa menyebutnya " Pagebluk ", gejalanya persis seperti yang disebutkan diatas cuma dahulu tidak menular kepada manusia...mungkin virusnya telah bermutasi sehingga menjadi lebih ganas dan bisa menular ke manusia dan disebut H5N1....saya rasa semua penghobi ayam pernah mengalami hal demikian.....saya pribadi waktu masih di Batam juga pernah habis ayam 1 kandang ( 45 ekor ) dalam jangka 5 hari dan sempat diteliti sampelnya, dinas peternakan setempat menyatakan positif suspect H5N1......langkah yang harus diambil sekarang adalah membersihkan kandang dengan serbuk kapur/antiseptik sementara kosongkan kandang dalam waktu minimal 2 minggu, usahaka kandang posisi terbuka dan terkena sinar matahari langsung....setelah 2 minggu jika ingin mulai memelihara ayam lagi bisa ditest dengan 1 atau 2 ekor dulu...jika dirasa aman dalam jangka 2 minggu kedepannya bisa mulai menambah koleksi ayamnya.....demikian dan salam...tetap semangat......

salam,
Pa Hendro, 5 minggu berselang setelah kejadian ayam kiriman,..ada ayam sy yg mati 5 hr kemudian setelah diadu menurut botoh itu matinya krn luka dlm & tdk mau makan,...3 hr kemudian musibah menimpa, dimulai dr kandang tempat sy titip ayam 8 babon induk , 1 pacek, 3 ayam siap,1 lancuran & beberapa anak ayam mati tp gejalanya tidak sampai keluar lendir campur darah, hanya nafas tersengal-sengal saja kemudian mati,...setelah itu dlm radius +- 250 m. 3 kandang rekan sy yg lain kena jg, abis deh satu koloni,...hiks hiks hiks.. ayam kiriman cm beberapa jam sj dikandang itu trus diisolasi jauh sendirian.
Apa itu penyakit yg sama dan apa penyakit itu sisa virus yg masih aktif dr ayam kiriman ataukah penyakitnya datang baru lg???
mohon pencerahannya lg
trims.

Saya pernah punya pengalaman serupa. beberapa waktu yang lalu, di kandang keluarga, ada babon baru yang masuk. dalam waktu sehari langsung tewas. dengan gejala klinis seperti yang disebut2 diatas. kemudian ada 1 lancuran yang juga ikut tewas. untungnya tidak menyebar.

pencegahan agar tidak menyebar adalah dengan menggunakan obat semprot kandang merek "Antisep", sebagian disemprotkan ke sluruh bagian kandang. dan sebagian di campurkan di air minum (jangan terlalu pekat). pengobatan ini berlangsung selama 6 hari berturut-turut. dan alhmadulilah, FB tersebut tidak jadi menyebar.

Flu Brung pun teratasi.

NB: Kondisi fisik ternak harus selalu dalam kondisi baik serta hindari masuknya unggas ke area kandang.

silahkan di tambahkan lagi.

Benar kang Ali...penyakit tersebut adalah sisa virus yang masih aktif dan menyebar...kebetulan kondisi ayam sedang drop akibat habis diadu maka virus kembali aktif dan berjangkit sampai ke lingkungan sekitar karena terbawa angin dan lalat....biasanya jika suatu daerah terserang pagebluk harus disterilkan dulu dari segala macam unggas sampai virus benar2 sudah bersih/lewat...cara termudah adalah memindahkan ayam pada daerah yang berlawanan dengan arah angin logikanya kita menghindar dari virus yang terbawa angin dengan memindahkan kearah sebaliknya....jika angin dominan ke arah barat maka kita harus memindahkan ayam ke timur atau sebaliknya....salam

Jangan lupa, cuci tangan dan ganti pakaian setelah kita menangani ayam yg sakit.
Sebaiknya urusin dulu yg sehat, setelah beres, baru mengurusi yg sakit.

Pak Admin tolong pindahkan ke Forum yang tepat ....Maaf saat posting saya Pakai HP ..

MayOr wrote:Benar kang Ali...penyakit tersebut adalah sisa virus yang masih aktif dan menyebar...kebetulan kondisi ayam sedang drop akibat habis diadu maka virus kembali aktif dan berjangkit sampai ke lingkungan sekitar karena terbawa angin dan lalat....biasanya jika suatu daerah terserang pagebluk harus disterilkan dulu dari segala macam unggas sampai virus benar2 sudah bersih/lewat...cara termudah adalah memindahkan ayam pada daerah yang berlawanan dengan arah angin logikanya kita menghindar dari virus yang terbawa angin dengan memindahkan kearah sebaliknya....jika angin dominan ke arah barat maka kita harus memindahkan ayam ke timur atau sebaliknya....salam

selain dengan cara pengungsian adakah cara yang lain atau pencegahan dari penyakit tersebut karena datangnya
penyakit tersebut setiap bulan juni-september...diwaktu cuaca sedang panas-panasnya....mohon pencerahanya

opik_98 wrote:

MayOr wrote:Benar kang Ali...penyakit tersebut adalah sisa virus yang masih aktif dan menyebar...kebetulan kondisi ayam sedang drop akibat habis diadu maka virus kembali aktif dan berjangkit sampai ke lingkungan sekitar karena terbawa angin dan lalat....biasanya jika suatu daerah terserang pagebluk harus disterilkan dulu dari segala macam unggas sampai virus benar2 sudah bersih/lewat...cara termudah adalah memindahkan ayam pada daerah yang berlawanan dengan arah angin logikanya kita menghindar dari virus yang terbawa angin dengan memindahkan kearah sebaliknya....jika angin dominan ke arah barat maka kita harus memindahkan ayam ke timur atau sebaliknya....salam

selain dengan cara pengungsian adakah cara yang lain atau pencegahan dari penyakit tersebut karena datangnya
penyakit tersebut setiap bulan juni-september...diwaktu cuaca sedang panas-panasnya....mohon pencerahanya

diungsikan itu hanya untuk menghambata penyebaran. Kalau ingin mencegah banyak hal yang harus dilakukan untuk menghindari berjangkitnya penyakit, secara umum ada dua faktor yaitu eksternal dan internal dimana penyakit akan mudah berjangkit dan sekaligus sebagai faktor preventif penyakit, bila teledor di salah satu maka kemungkinan penyakit akan dengan meudah berjangkit.

Eskternal:
-kandang
-orang/pengakses kandang
-arah angin/cuaca

Internal:
-nutrisi
-vaksinasi
-pengobatan preventif

saya rasa para sesepuh dan pembaca semua secara umum sudah memahami detail dari masing-masing faktor yang disebutkan diatas.

Sekedar menambahkan.
Avian influenza (AI) atau flu burung disebabkan oleh virus yg diklasifikasikan ke dlm orthomyxoviruses. Virus ini menyerang bagian pernafasan atau sistem syaraf. Pd tingkatan yg lebih tinggi penyakit ini disebut jg highly pathogenic avian influenza dgn tingkat kematian mencapai 100%. Pd thn 1983-1984 flu burung telah menjadi penyakit mematikan yg menyerang peternakan diseluruh dunia dgn lebih dari 17 juta ekor ayam yg dimusnahkan. Pd 1997 virus flu burung tipe A subtipe H5N1 ( H = haemagglutini dan N = neuraminidase ) tlh menyerang dgn ganas bahkan menular ke manusia dan menyebabkan kematian. Pd akhir 2003 dan awal 2004 jenis H5N1 menjadi wabah diseluruh dunia yg menyebabkan kematian pd manusia. Virus ini dpt ditularkan melalui saliva (kelenjar ludah) dan kotoran ayam, virus flu burung dpt bertahan selama 4 hari pd suhu 22 derajat celcius, pd suhu nol derajat celcius virus ini dpt bertahan lebih dari 30 hari. Namun pada suhu 80 derajat celcius virus ini akan mati dlm wkt 1 menit. Gejala yg tampak pd ayam yg terserang sangat jelas tetapi tingkat serangannya tergantung dari umur dan spesies unggas yg terjangkit. Serangan akut menampakkan gejala adanya gangguan pernafasan seperti batuk, bersin dan terjadi sinusitis, jg menunjukan gejala seperti mata berair, badan lemah, produksi telur menurun drastis, diare, terjadi edema dibagian kepala dan muka serta ayam nampak gelisah (nervous), flu burung akan menjadi lebih ganas bila diikuti oleh penyakit fowl cholera atau colibacillosis. Penularan melalui kontak langsung ayam yg terjangkit dg ayam sehat dimana ayam yg terjangkit mengeluarkan virus melalui saluran pernafasan dan kotoran. Atau secara tdk langsung melalui udara dimana virus dikeluarkan melalui kotoran. Dapat jg melalui peralatan kandang dan pakan, kendaraan dan air minum yg sdh terkontaminasi virus flu burung. Belum ada obat yg efektif utk mengatasinya. Bila terkena wabah ini maka disarankan utk mengisolasi kandang dan memusnahkan seluruh ayam yg terjangkit, melakukan sanitasi ketat terhadap kandang dan mengistirahatkan kandang yg terjangkit. Upaya pencegahan yg disarankan adalah pemberian pakan yg berkualitas dan memberikan antibiotik spektrum luas. (dari buku aneka penyakit pada ayam dan cara mengatasinya, penerbit agromedia pustaka, ir roni f dan drh agustin p ). Semoga bermanfaat..........mohon tambahannya utk melengkapi......salam.