WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
+5
Lian Silitonga
Hendro
rudy lepek
AlfaFarm
suherman285
9 posters
Halaman 1 dari 1
WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
SIANTAR,Sumatera Utara – Joy Saragih (21) nekat menggorok leher Ranto Sibarani (19), teman sekampungnya di warung tuak milik M Hutasuhut di Lorong 7, Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara, Kamis (18/10) pukul 01.00 WIB. Masalahnya sepele, keduanya terlibat pertengkaran mulut tentang ayam laga milik Ranto yang diduga digelapkan Joy.
Informasi yang dihimpun METRO, Rabu (17/10) pukul 14.00 WIB, Ranto Sibarani mendatangi kediaman pelaku Joy Saragih. Keduanya masih satu kampung di Lorong 7, Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara. Saat itu, korban menanyakan kepada pelaku tentang keberadaan ayam laganya yang sengaja dititipkan kepada pelaku. Hanya saja, pelaku mengatakan bahwa ayam laga korban telah hilang. Mendengar jawaban dari pelaku ini, korban langsung emosi sehingga mereka bertengkar di tempat itu.
Ketika mereka bertengkar, korban melihat ayam laga seperti miliknya sedang berkeliaran di sekitar rumah pelaku. Disebabkan ini, dia pun sangat kesal dan tidak mempercayai pelaku lagi. Tidak lama kemudian, korban pulang ke rumahnya.
Malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB, keduanya kembali bertemu di warung tuak milik M Hutasuhut yang ada di kampung itu. Setelah menenggak tuak beberapa gelas, keduanya kembali terlibat pertengkaran mulut. Korban merasa tidak senang dan mempertanyakan kembali ayam laganya yang dititipkan kepada pelaku.
Saat itu, pelaku menyebutkan, ayam laga itu sudah lepas. Korban lagi-lagi tidak percaya. Disebabkan sudah sama-sama panas, pelaku merasa tidak senang dituduh sebagai orang yang mencuri atau menggelapkan ayam tersebut. Pertengkaran mulut keduanya memuncak pukul 01.00 WIB Kamis dini hari. Disebabkan sudah dibalut emosi, pelaku lalu berlari ke rumahnya yang hanya berjarak 50 meter dari warung tuak itu.
Pelaku kemudian mengambil pisau belati sepanjang 20 cm yang ada di dapurnya. Setelah dapat pisau, dia kembali ke warung dan secara tiba-tiba menggorok leher korban dari belakang. Menerima perlakuan ini, korban melawan. Usaha menggorok leher korban ini dilakukan pelaku hingga tiga kali, dua kali di leher dan satu kali di dagu korban. Pada usaha keempat, korban berhasil melepaskan diri dari gorokan pelaku. Hanya saja, gorokan keempat ini malah menyayat tangan kiri korban.
Melihat situasi ini, anak pemilik warung, Todi Hutasuhut, berusaha melerai keduanya. Tidak lama kemudian, keduanya berhasil dipisahkan. Pelaku sendiri langsung melarikan diri dari warung itu. Sementara korban langsung dibawa ke klinik terdekat yang tidak jauh dari lokasi itu. Disebabkan luka di lehernya cukup parah, korban lalu dianjurkan untuk dibawa ke RSU Djasamen Saragih. Usai kejadian, Kamis pagi, korban menghubungi abangnya Robert Sibarani (25) yang berdomisili di Rantau Prapat. Korban juga menghubungi abangnya Janter Sibarani (27) yang berdomisili di Kabanjahe. Pada Kamis sore, kedua abangnya ini tiba di Kota Siantar.
Kamis siang, sepupu korban, Anggiat Dame Sibarani mendatangi kediaman pelaku. Hanya saja, disebabkan pelaku tidak ada, orangtua pelaku lalu meminta keluarga korban untuk datang pada Kamis malam. Kamis malam, keluarga korban pun mendatangi kediaman pelaku. Namun saat itu, yang ada di dalam rumah hanya orangtua pelaku saja. Sementara pelaku tetap tidak ada. Malah orangtua pelaku mengatakan agar keluarga korban menemui anaknya di Jalan Bali karena anaknya sedang di Jalan Bali.
Disebabkan tidak ada niat baik dari keluarga pelaku, mereka pun akhirnya mengadukan masalah ini ke Polres Siantar pada Jumat pagi. Korban ditemani dua abangnya dan beberapa saudaranya yang lain.
Di Mapolres, abang korban, Robert Sibarani mengatakan, mereka sudah mendatangi kediaman pelaku. Pada dasarnya mereka kasihan melihat pelaku karena istrinya baru melahirkan dan anaknya masih berusia sekitar tiga minggu. Kemudian, adik pelaku yaitu Ucok Parningotan Saragih juga sedang menjalani perawatan di RS Vita Insani karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
“Bagaimana lagi, kami mau berdamai, keluarga pelaku yang tidak mau. Malah si Roy Saragih ini mengancam adik saya.
Dia mengirim SMS ke handphone pacar adik saya boru Hutasoit. Isinya ‘Jangan Kulihat lagi dia di Lorong 7’. Siapa yang senang adiknya diancam. Karena tidak ada niat baik dari mereka, makanya kami laporkan ini ke polisi,” jelasnya. Robert mengatakan, korban merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. Mereka segera datang ke Siantar setelah mendengar adiknya digorok pelaku. Adiknya mendapat dua luka gorok di leher, satu didagu dan satu lagi di telapak tangan.
Di lokasi kejadian di Lorong 7, anak pemilik warung, Todi Hutasuhut mengatakan, dia sempat melerai keduanya berkelahi. Saat itu, dia melihat korban sudah berdarah-darah di bagian leher. Tidak lama kemudian, setelah pelaku pergi, dia lalu membawa korban ke klinik terdekat.
“Pergilah kalian, buat ribut aja kalian di sini,” ujar korban menirukan ucapannya malam itu kepada korban dan pelaku. Tidak jauh dari warung atau berjarak sekitar 50 meter, kediaman pelaku saat itu terlihat sunyi, rumah pelaku tanpa penghuni. Polisi yang mendatangi kediaman pelaku juga membawa hasil nihil sebab keluarga pelaku tidak terlihat lagi dirumah itu. Kasubag Humas Polres Siantar AKP Altur Pasaribu membenarkan laporan pengaduan korban. Mereka sedang menyelidiki keberadaan pelaku. Penyebab leher korban digorok pelaku karena masalah ayam laga. (ral)
Informasi yang dihimpun METRO, Rabu (17/10) pukul 14.00 WIB, Ranto Sibarani mendatangi kediaman pelaku Joy Saragih. Keduanya masih satu kampung di Lorong 7, Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara. Saat itu, korban menanyakan kepada pelaku tentang keberadaan ayam laganya yang sengaja dititipkan kepada pelaku. Hanya saja, pelaku mengatakan bahwa ayam laga korban telah hilang. Mendengar jawaban dari pelaku ini, korban langsung emosi sehingga mereka bertengkar di tempat itu.
Ketika mereka bertengkar, korban melihat ayam laga seperti miliknya sedang berkeliaran di sekitar rumah pelaku. Disebabkan ini, dia pun sangat kesal dan tidak mempercayai pelaku lagi. Tidak lama kemudian, korban pulang ke rumahnya.
Malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB, keduanya kembali bertemu di warung tuak milik M Hutasuhut yang ada di kampung itu. Setelah menenggak tuak beberapa gelas, keduanya kembali terlibat pertengkaran mulut. Korban merasa tidak senang dan mempertanyakan kembali ayam laganya yang dititipkan kepada pelaku.
Saat itu, pelaku menyebutkan, ayam laga itu sudah lepas. Korban lagi-lagi tidak percaya. Disebabkan sudah sama-sama panas, pelaku merasa tidak senang dituduh sebagai orang yang mencuri atau menggelapkan ayam tersebut. Pertengkaran mulut keduanya memuncak pukul 01.00 WIB Kamis dini hari. Disebabkan sudah dibalut emosi, pelaku lalu berlari ke rumahnya yang hanya berjarak 50 meter dari warung tuak itu.
Pelaku kemudian mengambil pisau belati sepanjang 20 cm yang ada di dapurnya. Setelah dapat pisau, dia kembali ke warung dan secara tiba-tiba menggorok leher korban dari belakang. Menerima perlakuan ini, korban melawan. Usaha menggorok leher korban ini dilakukan pelaku hingga tiga kali, dua kali di leher dan satu kali di dagu korban. Pada usaha keempat, korban berhasil melepaskan diri dari gorokan pelaku. Hanya saja, gorokan keempat ini malah menyayat tangan kiri korban.
Melihat situasi ini, anak pemilik warung, Todi Hutasuhut, berusaha melerai keduanya. Tidak lama kemudian, keduanya berhasil dipisahkan. Pelaku sendiri langsung melarikan diri dari warung itu. Sementara korban langsung dibawa ke klinik terdekat yang tidak jauh dari lokasi itu. Disebabkan luka di lehernya cukup parah, korban lalu dianjurkan untuk dibawa ke RSU Djasamen Saragih. Usai kejadian, Kamis pagi, korban menghubungi abangnya Robert Sibarani (25) yang berdomisili di Rantau Prapat. Korban juga menghubungi abangnya Janter Sibarani (27) yang berdomisili di Kabanjahe. Pada Kamis sore, kedua abangnya ini tiba di Kota Siantar.
Kamis siang, sepupu korban, Anggiat Dame Sibarani mendatangi kediaman pelaku. Hanya saja, disebabkan pelaku tidak ada, orangtua pelaku lalu meminta keluarga korban untuk datang pada Kamis malam. Kamis malam, keluarga korban pun mendatangi kediaman pelaku. Namun saat itu, yang ada di dalam rumah hanya orangtua pelaku saja. Sementara pelaku tetap tidak ada. Malah orangtua pelaku mengatakan agar keluarga korban menemui anaknya di Jalan Bali karena anaknya sedang di Jalan Bali.
Disebabkan tidak ada niat baik dari keluarga pelaku, mereka pun akhirnya mengadukan masalah ini ke Polres Siantar pada Jumat pagi. Korban ditemani dua abangnya dan beberapa saudaranya yang lain.
Di Mapolres, abang korban, Robert Sibarani mengatakan, mereka sudah mendatangi kediaman pelaku. Pada dasarnya mereka kasihan melihat pelaku karena istrinya baru melahirkan dan anaknya masih berusia sekitar tiga minggu. Kemudian, adik pelaku yaitu Ucok Parningotan Saragih juga sedang menjalani perawatan di RS Vita Insani karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
“Bagaimana lagi, kami mau berdamai, keluarga pelaku yang tidak mau. Malah si Roy Saragih ini mengancam adik saya.
Dia mengirim SMS ke handphone pacar adik saya boru Hutasoit. Isinya ‘Jangan Kulihat lagi dia di Lorong 7’. Siapa yang senang adiknya diancam. Karena tidak ada niat baik dari mereka, makanya kami laporkan ini ke polisi,” jelasnya. Robert mengatakan, korban merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. Mereka segera datang ke Siantar setelah mendengar adiknya digorok pelaku. Adiknya mendapat dua luka gorok di leher, satu didagu dan satu lagi di telapak tangan.
Di lokasi kejadian di Lorong 7, anak pemilik warung, Todi Hutasuhut mengatakan, dia sempat melerai keduanya berkelahi. Saat itu, dia melihat korban sudah berdarah-darah di bagian leher. Tidak lama kemudian, setelah pelaku pergi, dia lalu membawa korban ke klinik terdekat.
“Pergilah kalian, buat ribut aja kalian di sini,” ujar korban menirukan ucapannya malam itu kepada korban dan pelaku. Tidak jauh dari warung atau berjarak sekitar 50 meter, kediaman pelaku saat itu terlihat sunyi, rumah pelaku tanpa penghuni. Polisi yang mendatangi kediaman pelaku juga membawa hasil nihil sebab keluarga pelaku tidak terlihat lagi dirumah itu. Kasubag Humas Polres Siantar AKP Altur Pasaribu membenarkan laporan pengaduan korban. Mereka sedang menyelidiki keberadaan pelaku. Penyebab leher korban digorok pelaku karena masalah ayam laga. (ral)
suherman285- Sersan
- Jumlah posting : 94
Join date : 09.05.12
Age : 42
Re: WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
Jagalah lisan-lisan kita, karena lisan terkadang lebih tajam dari pada pisau.
Karena lisan yang tajam bisa hancur hubungan persahabatan.
Ini nasehat untuk pribadi dan yang mau mendengar, yang tidak mau mendengarkan abaikan
sahaja...
Karena lisan yang tajam bisa hancur hubungan persahabatan.
Ini nasehat untuk pribadi dan yang mau mendengar, yang tidak mau mendengarkan abaikan
sahaja...
AlfaFarm- Sersan
- Jumlah posting : 167
Join date : 13.01.14
Age : 35
Lokasi : Baturraden Purwokerto
rudy lepek- kopral
- Jumlah posting : 49
Join date : 17.12.13
Re: WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
Suruh Joy Saragih dan Ranto Sibarani kontak saya bang nanti saya bagi masing2 seekor anak ayam buat dirawat bersama dan tidak bermusuhan lagi.......ke..ke...ke...ke.....
Hendro- moderator
- Jumlah posting : 7357
Join date : 06.08.09
Age : 55
Lokasi : Semarang
Re: WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
suherman285 wrote:SIANTAR,Sumatera Utara – Joy Saragih (21) nekat menggorok leher Ranto Sibarani (19), teman sekampungnya di warung tuak milik M Hutasuhut di Lorong 7, Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara, Kamis (18/10) pukul 01.00 WIB. Masalahnya sepele, keduanya terlibat pertengkaran mulut tentang ayam laga milik Ranto yang diduga digelapkan Joy.
Informasi yang dihimpun METRO, Rabu (17/10) pukul 14.00 WIB, Ranto Sibarani mendatangi kediaman pelaku Joy Saragih. Keduanya masih satu kampung di Lorong 7, Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara. Saat itu, korban menanyakan kepada pelaku tentang keberadaan ayam laganya yang sengaja dititipkan kepada pelaku. Hanya saja, pelaku mengatakan bahwa ayam laga korban telah hilang. Mendengar jawaban dari pelaku ini, korban langsung emosi sehingga mereka bertengkar di tempat itu.
Ketika mereka bertengkar, korban melihat ayam laga seperti miliknya sedang berkeliaran di sekitar rumah pelaku. Disebabkan ini, dia pun sangat kesal dan tidak mempercayai pelaku lagi. Tidak lama kemudian, korban pulang ke rumahnya.
Malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB, keduanya kembali bertemu di warung tuak milik M Hutasuhut yang ada di kampung itu. Setelah menenggak tuak beberapa gelas, keduanya kembali terlibat pertengkaran mulut. Korban merasa tidak senang dan mempertanyakan kembali ayam laganya yang dititipkan kepada pelaku.
Saat itu, pelaku menyebutkan, ayam laga itu sudah lepas. Korban lagi-lagi tidak percaya. Disebabkan sudah sama-sama panas, pelaku merasa tidak senang dituduh sebagai orang yang mencuri atau menggelapkan ayam tersebut. Pertengkaran mulut keduanya memuncak pukul 01.00 WIB Kamis dini hari. Disebabkan sudah dibalut emosi, pelaku lalu berlari ke rumahnya yang hanya berjarak 50 meter dari warung tuak itu.
Pelaku kemudian mengambil pisau belati sepanjang 20 cm yang ada di dapurnya. Setelah dapat pisau, dia kembali ke warung dan secara tiba-tiba menggorok leher korban dari belakang. Menerima perlakuan ini, korban melawan. Usaha menggorok leher korban ini dilakukan pelaku hingga tiga kali, dua kali di leher dan satu kali di dagu korban. Pada usaha keempat, korban berhasil melepaskan diri dari gorokan pelaku. Hanya saja, gorokan keempat ini malah menyayat tangan kiri korban.
Melihat situasi ini, anak pemilik warung, Todi Hutasuhut, berusaha melerai keduanya. Tidak lama kemudian, keduanya berhasil dipisahkan. Pelaku sendiri langsung melarikan diri dari warung itu. Sementara korban langsung dibawa ke klinik terdekat yang tidak jauh dari lokasi itu. Disebabkan luka di lehernya cukup parah, korban lalu dianjurkan untuk dibawa ke RSU Djasamen Saragih. Usai kejadian, Kamis pagi, korban menghubungi abangnya Robert Sibarani (25) yang berdomisili di Rantau Prapat. Korban juga menghubungi abangnya Janter Sibarani (27) yang berdomisili di Kabanjahe. Pada Kamis sore, kedua abangnya ini tiba di Kota Siantar.
Kamis siang, sepupu korban, Anggiat Dame Sibarani mendatangi kediaman pelaku. Hanya saja, disebabkan pelaku tidak ada, orangtua pelaku lalu meminta keluarga korban untuk datang pada Kamis malam. Kamis malam, keluarga korban pun mendatangi kediaman pelaku. Namun saat itu, yang ada di dalam rumah hanya orangtua pelaku saja. Sementara pelaku tetap tidak ada. Malah orangtua pelaku mengatakan agar keluarga korban menemui anaknya di Jalan Bali karena anaknya sedang di Jalan Bali.
Disebabkan tidak ada niat baik dari keluarga pelaku, mereka pun akhirnya mengadukan masalah ini ke Polres Siantar pada Jumat pagi. Korban ditemani dua abangnya dan beberapa saudaranya yang lain.
Di Mapolres, abang korban, Robert Sibarani mengatakan, mereka sudah mendatangi kediaman pelaku. Pada dasarnya mereka kasihan melihat pelaku karena istrinya baru melahirkan dan anaknya masih berusia sekitar tiga minggu. Kemudian, adik pelaku yaitu Ucok Parningotan Saragih juga sedang menjalani perawatan di RS Vita Insani karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
“Bagaimana lagi, kami mau berdamai, keluarga pelaku yang tidak mau. Malah si Roy Saragih ini mengancam adik saya.
Dia mengirim SMS ke handphone pacar adik saya boru Hutasoit. Isinya ‘Jangan Kulihat lagi dia di Lorong 7’. Siapa yang senang adiknya diancam. Karena tidak ada niat baik dari mereka, makanya kami laporkan ini ke polisi,” jelasnya. Robert mengatakan, korban merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. Mereka segera datang ke Siantar setelah mendengar adiknya digorok pelaku. Adiknya mendapat dua luka gorok di leher, satu didagu dan satu lagi di telapak tangan.
Di lokasi kejadian di Lorong 7, anak pemilik warung, Todi Hutasuhut mengatakan, dia sempat melerai keduanya berkelahi. Saat itu, dia melihat korban sudah berdarah-darah di bagian leher. Tidak lama kemudian, setelah pelaku pergi, dia lalu membawa korban ke klinik terdekat.
“Pergilah kalian, buat ribut aja kalian di sini,” ujar korban menirukan ucapannya malam itu kepada korban dan pelaku. Tidak jauh dari warung atau berjarak sekitar 50 meter, kediaman pelaku saat itu terlihat sunyi, rumah pelaku tanpa penghuni. Polisi yang mendatangi kediaman pelaku juga membawa hasil nihil sebab keluarga pelaku tidak terlihat lagi dirumah itu. Kasubag Humas Polres Siantar AKP Altur Pasaribu membenarkan laporan pengaduan korban. Mereka sedang menyelidiki keberadaan pelaku. Penyebab leher korban digorok pelaku karena masalah ayam laga. (ral)
wah,tinggal di siantar juga bg..??
kebetulan rumah saya tidak jauh dari tempat kejadian,
kapan2 bisa nie maen ke tempat bg Suherman sekalian lihat2 jagoan nya
Lian Silitonga- Kapten
- Jumlah posting : 308
Join date : 02.09.13
Age : 34
Lokasi : Pematangsiantar (Sumatera Utara) 082165547034
Re: WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
berangkaaaattt....Lian Silitonga wrote:suherman285 wrote:SIANTAR,Sumatera Utara – Joy Saragih (21) nekat menggorok leher Ranto Sibarani (19), teman sekampungnya di warung tuak milik M Hutasuhut di Lorong 7, Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara, Kamis (18/10) pukul 01.00 WIB. Masalahnya sepele, keduanya terlibat pertengkaran mulut tentang ayam laga milik Ranto yang diduga digelapkan Joy.
Informasi yang dihimpun METRO, Rabu (17/10) pukul 14.00 WIB, Ranto Sibarani mendatangi kediaman pelaku Joy Saragih. Keduanya masih satu kampung di Lorong 7, Kelurahan Sigulang-gulang, Siantar Utara. Saat itu, korban menanyakan kepada pelaku tentang keberadaan ayam laganya yang sengaja dititipkan kepada pelaku. Hanya saja, pelaku mengatakan bahwa ayam laga korban telah hilang. Mendengar jawaban dari pelaku ini, korban langsung emosi sehingga mereka bertengkar di tempat itu.
Ketika mereka bertengkar, korban melihat ayam laga seperti miliknya sedang berkeliaran di sekitar rumah pelaku. Disebabkan ini, dia pun sangat kesal dan tidak mempercayai pelaku lagi. Tidak lama kemudian, korban pulang ke rumahnya.
Malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB, keduanya kembali bertemu di warung tuak milik M Hutasuhut yang ada di kampung itu. Setelah menenggak tuak beberapa gelas, keduanya kembali terlibat pertengkaran mulut. Korban merasa tidak senang dan mempertanyakan kembali ayam laganya yang dititipkan kepada pelaku.
Saat itu, pelaku menyebutkan, ayam laga itu sudah lepas. Korban lagi-lagi tidak percaya. Disebabkan sudah sama-sama panas, pelaku merasa tidak senang dituduh sebagai orang yang mencuri atau menggelapkan ayam tersebut. Pertengkaran mulut keduanya memuncak pukul 01.00 WIB Kamis dini hari. Disebabkan sudah dibalut emosi, pelaku lalu berlari ke rumahnya yang hanya berjarak 50 meter dari warung tuak itu.
Pelaku kemudian mengambil pisau belati sepanjang 20 cm yang ada di dapurnya. Setelah dapat pisau, dia kembali ke warung dan secara tiba-tiba menggorok leher korban dari belakang. Menerima perlakuan ini, korban melawan. Usaha menggorok leher korban ini dilakukan pelaku hingga tiga kali, dua kali di leher dan satu kali di dagu korban. Pada usaha keempat, korban berhasil melepaskan diri dari gorokan pelaku. Hanya saja, gorokan keempat ini malah menyayat tangan kiri korban.
Melihat situasi ini, anak pemilik warung, Todi Hutasuhut, berusaha melerai keduanya. Tidak lama kemudian, keduanya berhasil dipisahkan. Pelaku sendiri langsung melarikan diri dari warung itu. Sementara korban langsung dibawa ke klinik terdekat yang tidak jauh dari lokasi itu. Disebabkan luka di lehernya cukup parah, korban lalu dianjurkan untuk dibawa ke RSU Djasamen Saragih. Usai kejadian, Kamis pagi, korban menghubungi abangnya Robert Sibarani (25) yang berdomisili di Rantau Prapat. Korban juga menghubungi abangnya Janter Sibarani (27) yang berdomisili di Kabanjahe. Pada Kamis sore, kedua abangnya ini tiba di Kota Siantar.
Kamis siang, sepupu korban, Anggiat Dame Sibarani mendatangi kediaman pelaku. Hanya saja, disebabkan pelaku tidak ada, orangtua pelaku lalu meminta keluarga korban untuk datang pada Kamis malam. Kamis malam, keluarga korban pun mendatangi kediaman pelaku. Namun saat itu, yang ada di dalam rumah hanya orangtua pelaku saja. Sementara pelaku tetap tidak ada. Malah orangtua pelaku mengatakan agar keluarga korban menemui anaknya di Jalan Bali karena anaknya sedang di Jalan Bali.
Disebabkan tidak ada niat baik dari keluarga pelaku, mereka pun akhirnya mengadukan masalah ini ke Polres Siantar pada Jumat pagi. Korban ditemani dua abangnya dan beberapa saudaranya yang lain.
Di Mapolres, abang korban, Robert Sibarani mengatakan, mereka sudah mendatangi kediaman pelaku. Pada dasarnya mereka kasihan melihat pelaku karena istrinya baru melahirkan dan anaknya masih berusia sekitar tiga minggu. Kemudian, adik pelaku yaitu Ucok Parningotan Saragih juga sedang menjalani perawatan di RS Vita Insani karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
“Bagaimana lagi, kami mau berdamai, keluarga pelaku yang tidak mau. Malah si Roy Saragih ini mengancam adik saya.
Dia mengirim SMS ke handphone pacar adik saya boru Hutasoit. Isinya ‘Jangan Kulihat lagi dia di Lorong 7’. Siapa yang senang adiknya diancam. Karena tidak ada niat baik dari mereka, makanya kami laporkan ini ke polisi,” jelasnya. Robert mengatakan, korban merupakan anak ke enam dari delapan bersaudara. Mereka segera datang ke Siantar setelah mendengar adiknya digorok pelaku. Adiknya mendapat dua luka gorok di leher, satu didagu dan satu lagi di telapak tangan.
Di lokasi kejadian di Lorong 7, anak pemilik warung, Todi Hutasuhut mengatakan, dia sempat melerai keduanya berkelahi. Saat itu, dia melihat korban sudah berdarah-darah di bagian leher. Tidak lama kemudian, setelah pelaku pergi, dia lalu membawa korban ke klinik terdekat.
“Pergilah kalian, buat ribut aja kalian di sini,” ujar korban menirukan ucapannya malam itu kepada korban dan pelaku. Tidak jauh dari warung atau berjarak sekitar 50 meter, kediaman pelaku saat itu terlihat sunyi, rumah pelaku tanpa penghuni. Polisi yang mendatangi kediaman pelaku juga membawa hasil nihil sebab keluarga pelaku tidak terlihat lagi dirumah itu. Kasubag Humas Polres Siantar AKP Altur Pasaribu membenarkan laporan pengaduan korban. Mereka sedang menyelidiki keberadaan pelaku. Penyebab leher korban digorok pelaku karena masalah ayam laga. (ral)
wah,tinggal di siantar juga bg..??
kebetulan rumah saya tidak jauh dari tempat kejadian,
kapan2 bisa nie maen ke tempat bg Suherman sekalian lihat2 jagoan nya
jaghana- Registered Sellers
- Jumlah posting : 7124
Join date : 01.07.10
Age : 47
Lokasi : matraman jak-tim 085217314302. pin BB 2843A31C
Re: WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
Kalau mereka di suruh ke tempat Pak Hendro,bisa2 minta ongkos pula mereka kpd ku Pak...
suherman285- Sersan
- Jumlah posting : 94
Join date : 09.05.12
Age : 42
Re: WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
suherman285 wrote:Kalau mereka di suruh ke tempat Pak Hendro,bisa2 minta ongkos pula mereka kpd ku Pak...
Wkwkwkwkwkkwkwk........
squallj- Registered Sellers
- Jumlah posting : 1062
Join date : 26.02.13
Lokasi : Kediri
Re: WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
Kontak pak hendro ah....kali2 dikasih ayam gratis....Hendro wrote:Suruh Joy Saragih dan Ranto Sibarani kontak saya bang nanti saya bagi masing2 seekor anak ayam buat dirawat bersama dan tidak bermusuhan lagi.......ke..ke...ke...ke.....
haydar alhadad- Kolonel
- Jumlah posting : 694
Join date : 29.08.13
Age : 43
Lokasi : Surabaya - Jatim HP 082141671240
Re: WARNING!!! TIDAK UNTUK DI TIRU(METROSIANTAR.COM)20 Okt 2012
numpang posting ya bang...
jawara- Jendral
- Jumlah posting : 1517
Join date : 20.11.12
Age : 43
Lokasi : Banyuwangi - Jatim
Similar topics
» WARNING SIGN
» bagaimana cara untuk membuat bdan ayam lebih tinggi dan posturnya bgus, untuk ayam yg msih br'usia 3-4 blan.
» Tips untuk melatih otoh dan tips perawatan untuk ayam lancur...
» Ayam super hebat harga 10 Juta, trus gw harus bilang W0oooW ghitu..?
» Kontak Kembang Sawit
» bagaimana cara untuk membuat bdan ayam lebih tinggi dan posturnya bgus, untuk ayam yg msih br'usia 3-4 blan.
» Tips untuk melatih otoh dan tips perawatan untuk ayam lancur...
» Ayam super hebat harga 10 Juta, trus gw harus bilang W0oooW ghitu..?
» Kontak Kembang Sawit
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|