Beternak ga kalah gengsi sama Petarung/Pemain

Salam Papaji,

Dalam dunia perayaman orang akan selalu mencari ayam yang sudah jadi dan menangan untuk keperluan pemakainya. Dia akan bangga jika menemukan ayam Jawara pilih tanding yang sulit dikalahkan dan jumawa ke semua orang tentang kehebatan ayamnya.

Selanjutnya dia akan mencoba breeding Jawara tersebut dengan babon" andalannya diharapkan keturunannya akan seperti Bapaknya kelak, Pertanyaannya apakah hasilnya sesuai harapannya?? berdasarkan pengalaman ga selalu 1 + 1 = 2 jadi beternak lebih BERGENGSI dari pemain.

Apakah trah Jawara yang harus disiapkan??? Atau berdasarkan trah murni??? Faktor pacek atau babon yang banyak mendominasi, monggo para senior berbagi pengalamannya supaya ane pribadi dapat pencerahan. Trims   

Yg pasti mencetak ayam istimewa susah, tapi klu berhasil ada kepuasan tersendiri yg gak bisa dinilai dgn materi, karena itu saya berkesimpulan breeding adalah suatu art, salam.

paracetamol wrote:Yg pasti mencetak ayam istimewa susah, tapi klu berhasil ada kepuasan tersendiri yg gak bisa dinilai dgn materi, karena itu saya berkesimpulan breeding adalah suatu art, salam.

cocok.. setubuh... setuju sama Om paracetamol

parasetamol (penurun panas)... hehhee pisss om....
becanca dikit biar g tegang....     

paracetamol wrote:Yg pasti mencetak ayam istimewa susah, tapi klu berhasil ada kepuasan tersendiri yg gak bisa dinilai dgn materi, karena itu saya berkesimpulan breeding adalah suatu art, salam.

dan juga butuh biaya yg lebih besar,waktu,pengalaman dan kesabaran extra,.

Nurkhasan wrote:

paracetamol wrote:Yg pasti mencetak ayam istimewa susah, tapi klu berhasil ada kepuasan tersendiri yg gak bisa dinilai dgn materi, karena itu saya berkesimpulan breeding adalah suatu art, salam.

dan juga butuh biaya yg lebih besar,waktu,pengalaman dan kesabaran extra,.

dan banyak yang silaturahmi ketempat kita .

Jagoan Mampang wrote:Salam Papaji,

Dalam dunia perayaman orang akan selalu mencari ayam yang sudah jadi dan menangan untuk keperluan pemakainya. Dia akan bangga jika menemukan ayam Jawara pilih tanding yang sulit dikalahkan dan jumawa ke semua orang tentang kehebatan ayamnya.

Selanjutnya dia akan mencoba breeding Jawara tersebut dengan babon" andalannya diharapkan keturunannya akan seperti Bapaknya kelak, Pertanyaannya apakah hasilnya sesuai harapannya?? berdasarkan pengalaman ga selalu 1 + 1 = 2 jadi beternak lebih BERGENGSI dari pemain.

Apakah trah Jawara yang harus disiapkan??? Atau berdasarkan trah murni??? Faktor pacek atau babon yang banyak mendominasi, monggo para senior berbagi pengalamannya supaya ane pribadi dapat pencerahan. Trims   

yap, denger ternakan kita menang aja juga udah seneng n bangga

jimox wrote:

Jagoan Mampang wrote:Salam Papaji,

Dalam dunia perayaman orang akan selalu mencari ayam yang sudah jadi dan menangan untuk keperluan pemakainya. Dia akan bangga jika menemukan ayam Jawara pilih tanding yang sulit dikalahkan dan jumawa ke semua orang tentang kehebatan ayamnya.

Selanjutnya dia akan mencoba breeding Jawara tersebut dengan babon" andalannya diharapkan keturunannya akan seperti Bapaknya kelak, Pertanyaannya apakah hasilnya sesuai harapannya?? berdasarkan pengalaman ga selalu 1 + 1 = 2 jadi beternak lebih BERGENGSI dari pemain.

Apakah trah Jawara yang harus disiapkan??? Atau berdasarkan trah murni??? Faktor pacek atau babon yang banyak mendominasi, monggo para senior berbagi pengalamannya supaya ane pribadi dapat pencerahan. Trims   

yap, denger ternakan kita menang aja juga udah seneng n bangga

akuurr masbroo

Sapa yg bilang peternak kalah gengsi ama pengadu??

saya sependapat dengan mas paracetamol, beternak merupakan Art atau seni dalam memilih antara pejantan dan betina yg sesuai selera kita. beberapa kali saya lihat untuk fisik banyak diturunkan dari babon tapi klo tarungan kombinasi pacek dan babonnya. bagaimana share yg lain??

paracetamol wrote:Yg pasti mencetak ayam istimewa susah, tapi klu berhasil ada kepuasan tersendiri yg gak bisa dinilai dgn materi, karena itu saya berkesimpulan breeding adalah suatu art, salam.

Siap-siap KERANJANG SAMPAH saja ya pak dokter... !??    

cak nur wrote:

paracetamol wrote:Yg pasti mencetak ayam istimewa susah, tapi klu berhasil ada kepuasan tersendiri yg gak bisa dinilai dgn materi, karena itu saya berkesimpulan breeding adalah suatu art, salam.

Siap-siap KERANJANG SAMPAH saja ya pak dokter... !??    

Hahaha.... Keranjang sampahe masuk perut. Hehe uenak cak.

peternak lebih bergengsi pastinya  

Tomcats wrote:peternak lebih bergengsi pastinya  

setuju banget.

Jagoan Mampang wrote:Salam Papaji,

breeding Jawara  dengan babon" andalannya diharapkan keturunannya akan seperti Bapaknya kelak, Pertanyaannya apakah hasilnya sesuai harapannya?? berdasarkan pengalaman ga selalu 1 + 1 = 2 jadi beternak lebih BERGENGSI dari pemain.

Apakah trah Jawara yang harus disiapkan??? Atau berdasarkan trah murni??? Faktor pacek atau babon yang banyak mendominasi, monggo para senior berbagi pengalamannya supaya ane pribadi dapat pencerahan. Trims   

lebih bergengsi to. pemain besar-pemain kecil saya rasa setara biayanya dengan peternaknya bahkan lebih, peternak rata2 beli bibit yang ada embel2 jawara, tentunya nilai juga mahal, kandang, pakan. pemain besar juga mbayar perawat bahkan dokter hewan.

kalo saya pemain kecil, bibit seleksi sendiri, silang sendiri, menaikkan mutu berusaha bibit keturunan juara, sampai yakin puncak kualitas pemain kecil n naik kelas, baru kalo pinngin pemuliaan, gitu kira2. andalan saya hanya jeli dan belajar dari yang sukses. ganti......hehehe

paracetamol wrote:Yg pasti mencetak ayam istimewa susah, tapi klu berhasil ada kepuasan tersendiri yg gak bisa dinilai dgn materi, karena itu saya berkesimpulan breeding adalah suatu art, salam.

setuju pak, saya lebih suka mbesarin ayam dari DOC sampai umur 7-8 bulan, puas rasanya kalo ayamnya sehat2 (biasanya kegemukan  ) dan ga ada yang mati sampai umur 7-8 bulan ..

tapi kalo udah umur segitu malah bingung mau diapain

jadinya ya di kasih ke bapak dan tukar lagi sama DOC ayam .............  

Cah_Erap wrote:Sapa yg bilang peternak kalah gengsi ama pengadu??

sependapat ..Tapi menurut saya antara peternak dan pemain sama bergengsi hanya jalurnya beda.peternak dianggap punya gengsi(menurut saya) bila sudah dapat menghasilkan ayam2 juara.dan pastinya ayamnya akan selalu dicari dan dibutuhkan pemain.untuk itu beternak juga harus punya tujuan.
sedangkan para pemain kekalangan tentunya tidak akan bawa ayam abal2. dikalang juga dibutuhkan trik2 tertentu agar sedapat mungkin ayamnya menang.butuh mental untuk menghadapi pemain yang lebih senior.pemain juga kadang nekat dalam mendatangkan ayam jagoannya.misal belinya.yang kadang penghobi seprti saya kaget mendengarnya.lha kalau dia peternak sekaligus pemain dan banyak menang..???salam guyub.

Cah_Erap wrote:Sapa yg bilang peternak kalah gengsi ama pengadu??

ayam peternak kalah sama ayam tukang adu ? Bisa jadi,kalo yg ternak g suka ngadu ayamnya...cuma dielus elus..tp jgn heran,kalo yg ternak jg punya pengalaman ngadu ayam...

Utk ternak yg berhasil butuh intuisi, ketajaman feeling memadukan pacek dan biangnya, serta kesabaran.
Semua ini didapat dari pengalaman dan literatur bacaan (teori breeding).

Dari menjadi pemain kita akhirnya memiliki pengalaman.
Dari menjadi pemain ini pula kita mendapat ilmu tentang seluk beluk ayam aduan dan tentunya link atau relasi dimana kita bisa mendapatkan ayam2 berkualitas.

Makanya, peternak yg berhasil itu biasanya sudah melalui tahapan menjadi petarung selama bertahun2 dan sudah banyak belajar dari kekalahan.
Pengalaman dan pengetahuan jadi petarung/pemain itulah yg menjadi modal dasar pengetahuan utk ternak.
Sangat jarang ada peternak yg berhasil dan sukses menjaga kualitas hasil ternaknya tanpa melewati masa2nya jadi petarung.

Dgn kata lain, bagaimana anda mau berhasil ternak bila belum pernah melewati atau merasakan fase menjadi petarung.
hehehe...

Administrator wrote:Utk ternak yg berhasil butuh intuisi, ketajaman feeling memadukan pacek dan biangnya, serta kesabaran.
Semua ini didapat dari pengalaman dan literatur bacaan (teori breeding).

Dari menjadi pemain kita akhirnya memiliki pengalaman.
Dari menjadi pemain ini pula kita mendapat ilmu tentang seluk beluk ayam aduan dan tentunya link atau relasi dimana kita bisa mendapatkan ayam2 berkualitas.

Makanya, peternak yg berhasil itu biasanya sudah melalui tahapan menjadi petarung selama bertahun2 dan sudah banyak belajar dari kekalahan.
Pengalaman dan pengetahuan jadi petarung/pemain itulah yg menjadi modal dasar pengetahuan utk ternak.
Sangat jarang ada peternak yg berhasil dan sukses menjaga kualitas hasil ternaknya tanpa melewati masa2nya jadi petarung.

Dgn kata lain, bagaimana anda mau berhasil ternak bila belum pernah melewati atau merasakan fase menjadi petarung.
hehehe...

Top.. Ulasannya.
Peternak yang mumpuni intinya harus melewati fase2 itu. Kecuali dapat warisan materi ternal yg spesial.
Fase dimulai dari pemula yg jadi korban penipuan dan terus merugi.. Beli mahal jual murah..
Lanjut.. Beli murah jadi mahal.
Lanjut jadi pemain pinggiran. Trus menjadi pro.
Dan fase terakhir adalah peternak.
Seperti fase metamorfosis kupu2.

mahdinesia wrote:
Top.. Ulasannya.
Peternak yang mumpuni intinya harus melewati fase2 itu. Kecuali dapat warisan materi ternal yg spesial.

Betul sekali mas...
Diantara kita mungkin ada yg sukses ternak tanpa harus melewati fase2 sebelumnya.
Bisa jadi krn dapat 'warisan' pasangan pacek dan babon yg cocok.
Bisa jadi juga krn kebetulan mendapatkan pasangan yg cocok.
Tapi, biasanya peternak seperti ini tidak bisa bertahan lama menjaga kualitas hasil ternaknya.
Ketika salah satu atau kedua pacek/babon tidak ada, maka kualitas ternaknya langsung menurun.

Administrator wrote:Utk ternak yg berhasil butuh intuisi, ketajaman feeling memadukan pacek dan biangnya, serta kesabaran.
Semua ini didapat dari pengalaman dan literatur bacaan (teori breeding).

Dari menjadi pemain kita akhirnya memiliki pengalaman.
Dari menjadi pemain ini pula kita mendapat ilmu tentang seluk beluk ayam aduan dan tentunya link atau relasi dimana kita bisa mendapatkan ayam2 berkualitas.

Makanya, peternak yg berhasil itu biasanya sudah melalui tahapan menjadi petarung selama bertahun2 dan sudah banyak belajar dari kekalahan.
Pengalaman dan pengetahuan jadi petarung/pemain itulah yg menjadi modal dasar pengetahuan utk ternak.
Sangat jarang ada peternak yg berhasil dan sukses menjaga kualitas hasil ternaknya tanpa melewati masa2nya jadi petarung.

Dgn kata lain, bagaimana anda mau berhasil ternak bila belum pernah melewati atau merasakan fase menjadi petarung.
hehehe...

wah benar2 bergengsi, waduh n tapi saya jadi ga PD, saya ternak karena bapak saya suka ternak, trus saya hanya berandai2 dong, tapi lumayan sekarang dapat bibit unggul. setidaknya babonnya ada yang timpuk juga, mbrakot juga, gancang juga hahahh. salam andai2 hehehe

waduh masak saya hrs jadi pengadu dulu sih.saya kn cm pengen belajar ternak n merawat ayam aja.klo di adu kasian ayamny

lancuran kencur wrote:waduh masak saya hrs jadi pengadu dulu sih.saya kn cm pengen belajar ternak n merawat ayam aja.klo di adu kasian ayamny

 tenang mas om bro.... 
Konsekuensi dari beternak ayam aduan adalah mengadu
pengadu belum tentu penjudi 
Manfaatkan even2 papaji tuk uji kualitas ternak kta
Minimal sering nonton uji kualitas.....mungkin itu slah satu cara yg bisa kita lakukan....paling tidak menurut saya

makasih pak masukannya.saya baru tahap belajar merawat ayam pak.bru 2 bln lebih dikit suka ayam

salam hobi tanpa judi ^_^

cay wrote:

lancuran kencur wrote:waduh masak saya hrs jadi pengadu dulu sih.saya kn cm pengen belajar ternak n merawat ayam aja.klo di adu kasian ayamny

 tenang mas om bro.... 
Konsekuensi dari beternak ayam aduan adalah mengadu
pengadu belum tentu penjudi 
Manfaatkan even2 papaji tuk uji kualitas ternak kta
Minimal sering nonton uji kualitas.....mungkin itu slah satu cara yg bisa kita lakukan....paling tidak menurut saya

setuju...dulu saya begitu.lama2 dapat ayam agak lumayan untuk ukuran tarkam.satu2 kawan yang suka ngadu datang nyoba ayam saya.akhirnya suruh dirawat saja.ditarungin ama kawan.ayam menang.bisa tebak tuk selanjutnya...?