KOMPETISI AYAM LAGA DI THAILAND

teddy wrote:

ferry bun wrote:
Dengan tidak mengurangi rasa hormat ..sudi kiranya para senior dan anggota lainya dapat menyisihkan sedikit dana untuk membantu kegiatan yang sudah lama kita dambakan !!!!

dan teman yang lain dapat membantu solusinya supaya terwujudnya kegiatan ini !!!!!
salam ferry Bun

weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.


-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

nb.
- stock habis nih !, ... mesti ... mesti .... ck ... ck ... bang ferry bisa saja membuat panas.


salam,

++teddy

oke ...klw begitu keadaannya .....saya siap hadir Klw diselenggarakan Tgl 10 juli .....

hehehehe ...bukan buat suasana panas .......Dari pada lebih baik saja ...

Setuju ..--------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

salam ferry Bun

Nah loh....mulai panas lagi nih.....
Yang muda...... siap meluncur...yang tua (baca : senior)....siap turun gunung.
Hayoooo...........kapan nih?
Mas Ary......Kang Azis....Pak Bagyo....Kang Agun....kumaha tah?
Hehehhe.......

Untuk langkah awalnya mungkin tidak perlu dilakukan kontes dulu tetapi sedikit mengubah format abar bareng menjadi partai eksibisi...sehingga tidak diperlukan hadiah ataupun biaya pendaftaran karena sifatnya masih dalam tahap evaluasi...

Kedepan setelah format baku ditetapkan, baru dibuat kejuaraan/kontes dibawah naungan PAPAJI dengan hadiah dan biaya pendaftaran bagi pesertanya....

Mudah2 an dari 2000 an member yang terdaftar bisa separohnya saja yang bergabung jadi premium member sehingga untuk masalah SDM dan pendanaan bukan menjadi kendala lagi...sekaligus kita tidak kesulitan untuk mencari pengurus PAPAJI tingkat daerah yang dapat menjadi kepanjangan tangan bagi PAPAJI pusat dalam mensosialisikan program2 PAPAJI termasuk penyelenggaraan kontes ini.....

Salam

pak hendro,dulu waktu pak untung di jogya,kog gak minta suport beliau,yg notabene hoby ayam aduan.khan isa kyk di kasdam.

teddy wrote:
weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.

-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

Betul kang Teddy...
Kalau mau sekedar turnament antar kita2 aja member PAPAJI seperti yg sering diadakan tiap bulan, tentu tidak butuh biaya banyak.

Tapi kalau mau dilaksanakan dgn mengacu pada kontes di Thailand sana, dgn skala nasional, bahkan internasional, pasti butuh biaya besar.

[quote="Administrator"]

teddy wrote:
weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.

-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

Betul kang Teddy...
Kalau mau sekedar turnament antar kita2 aja member PAPAJI seperti yg sering diadakan tiap bulan, tentu tidak butuh biaya banyak.

Tapi kalau mau dilaksanakan dgn mengacu pada kontes di Thailand sana, dgn skala nasional, bahkan internasional, pasti butuh biaya besar.


Ya nggak pa2 mas Ary,.. itung-itung mencari MISI dan VISI dari PAPAJI,.. ke depannya... bagaimana khan sudah ada gambarannya,...

Untuk sekarang,. dimulai saja dari anggota sendiri,...
Jadi untuk abar bareng,. sudah mulai diterapkan aturan yang seperti di Thailand itu,.. sekaligus mencari plus-minus,...... kumaha kang ??

pizz,..

Administrator wrote:

teddy wrote:
weleh, Bang Ferry ..... yg paling penting adalah kesempatan (keinginan dan waktu) untuk merealisasikannya. ... dana jangan di buat masalah besar.

kalau mau !
- daftarkan jagoan kita !
- cari lawan
- ikuti kompetesinya
- ambil juara favorit-nya ... cukup dan tanpa dana.

-------
kalau diinginkan dana .... pake uang pendaftaran ... selesai !
...
...
Pemenang :
- Pemenang disetiap pertandingan
- ditambah ada Pemenang Favorit, yg diambil dari sekeksi antar pemenang dengan klasifikasi tercepat menang.

---------------- Mo Maju Kok di buat Ribet !! --------------------

Betul kang Teddy...
Kalau mau sekedar turnament antar kita2 aja member PAPAJI seperti yg sering diadakan tiap bulan, tentu tidak butuh biaya banyak.

Nah kita mulai saja atuh.....
gimana kalau kita mulai nanti akhir juni di subang...sekalian pembagian hasil ternak bareng.
salam

Tapi kalau mau dilaksanakan dgn mengacu pada kontes di Thailand sana, dgn skala nasional, bahkan internasional, pasti butuh biaya besar.

Nah kita mulai saja atuh.....
gimana kalau kita mulai nanti akhir juni di subang...sekalian pembagian hasil ternak bareng.
salam

Bahasan seperti ini selalu menarik
Tapi pada akhirnya akan kembali ke situasi dan kondisi dunia perayam aduan di tanah air, yang tidak ada dukungan dari pemerintah meski dari dinas peternakan sekalipun.

Semua kegiatan yang terdahulu yang sudah pernah dan banyak dilakukan senior kita,semua sekedar kegiatan yang sporadis saja,tak ada kesinambungan.
Kenapa? ya semua karena tidak adanya dukungan.
Tanpa adanya dukungan/ijin/back up,mustahil kita bisa melakukan kegiatan tanpa rasa risih dan malu malu.
Butuh persiapan dan perencanaan yang matang untuk menyelenggrakan acara spt itu,meski masih skala daerahpun.

Kegiatan yang seperti mas Alang sadur dari majalah ayam (saya ada majalahnya,lengkap dari nomer 1 sampai no 7,nomer terakhir majalah tidak terbit lagi) sudah kita /Papaji lakukan sejak sebelum paguyuban ini diformalkan. Kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi/iklim perayaman didaerah kita masing masing,yang awalnya hanya abar bareng,kita percaya nantinya akan lebih dari itu.

Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri,"sudah merdekakah kita berhobi ayam"?. Kenyataannya; acara pertemuan papaji yang diadakannya tidak menentupun yang hadir hanya orang yang itu itu saja.

Disinipun saya ajak teman teman untuk tidak sekedar ber angan angan,mari kita sama sama berupaya tampil bagaimana agar kegiatan kita bisa diakui.
Kapan kita bisa menggunakan lapangan banteng,lapangan monas,taman cibubur,tempat umum terbuka,ataupun gedung mana yang bisa kita pakai untuk penyelenggaraannya?.karena disana nanti semua penghobi berkumpul dan ketemu?.

Salam Papaji.

Jagonantang wrote:Bahasan seperti ini selalu menarik
Tapi pada akhirnya akan kembali ke situasi dan kondisi dunia perayam aduan di tanah air, yang tidak ada dukungan dari pemerintah meski dari dinas peternakan sekalipun.

Semua kegiatan yang terdahulu yang sudah pernah dan banyak dilakukan senior kita,semua sekedar kegiatan yang sporadis saja,tak ada kesinambungan.
Kenapa? ya semua karena tidak adanya dukungan.
Tanpa adanya dukungan/ijin/back up,mustahil kita bisa melakukan kegiatan tanpa rasa risih dan malu malu.
Butuh persiapan dan perencanaan yang matang untuk menyelenggrakan acara spt itu,meski masih skala daerahpun.

Kegiatan yang seperti mas Alang sadur dari majalah ayam (saya ada majalahnya,lengkap dari nomer 1 sampai no 7,nomer terakhir majalah tidak terbit lagi) sudah kita /Papaji lakukan sejak sebelum paguyuban ini diformalkan. Kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi/iklim perayaman didaerah kita masing masing,yang awalnya hanya abar bareng,kita percaya nantinya akan lebih dari itu.

Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri,"sudah merdekakah kita berhobi ayam"?. Kenyataannya; acara pertemuan papaji yang diadakannya tidak menentupun yang hadir hanya orang yang itu itu saja.

Disinipun saya ajak teman teman untuk tidak sekedar ber angan angan,mari kita sama sama berupaya tampil bagaimana agar kegiatan kita bisa diakui.
Kapan kita bisa menggunakan lapangan banteng,lapangan monas,taman cibubur,tempat umum terbuka,ataupun gedung mana yang bisa kita pakai untuk penyelenggaraannya?.karena disana nanti semua penghobi berkumpul dan ketemu?.

Salam Papaji.

Cocok pisan.....
Siap Boss.........
Yang lain?........
Salam

Yang dijabarkan p Bagyo diatas adalah realita kondisi ayam adu di Indonesia...selama seni adu ayam masih kental nuansa dan kaitannya dengan perjudian maka harapan untuk mewujudkan turnamen dan pertemuan di tempat umum adalah hal yang mustahil.....

Tapi melihat optimisme dari sebagian rekan2, saya berkeyakinan bahwa sebenarnya kita mampu menggeser atau minimal mengurangi unsur perjudian didalam kegiatan berkesenian ini, dan melalui PAPAJI harapan itu digantungkan untuk menjadikan seni budaya ayam aduan diakui dan diterima oleh masyarakat umum sebagai sebuah hobi yang " wajar " sama halnya dengan hobi2 yang lain.....

Penghobi ayam aduan memang paling top dan sportif...kalo kita cermati komunitas ayam aduan adalah yang paling fair dan mudah akrab satu dengan yang lain sekalipun baru satu 2 kali bertemu kesannya seperti sudah lama kenal, sehingga sering dikatakan pemain ayam itu2 saja..!! padahal kalo benar2 diamati diantara yang " itu2 saja " banyak sekali pemain baru dan muda......

Nah supaya tidak hanya menjadi pembahasan diforum, PAPAJI akan mengakomodasi harapan2 dari membernya dan sudah sepantasnya juga member mendukung sepenuhnya segala kegiatan yang diagendakan oleh PAPAJI...

Kita tunggu dan lihat partisipasi member dalam kegiatan yang diadakan PAPAJI, mulai dari KTA, kaos PAPAJI, Pertemuan dan Turnamen / Partai uji coba yang sudah menggunakan aturan PAPAJI......

Kalo di web tetangga membuka ' rekening donasi ", maka member PAPAJI seharusnya juga wajib mempunyai KTA sebagai identitas dan wujud eksistensi dalam menekuni hobi ayam aduan.....

Salam

Jagonantang wrote:Bahasan seperti ini selalu menarik
Tapi pada akhirnya akan kembali ke situasi dan kondisi dunia perayam aduan di tanah air, yang tidak ada dukungan dari pemerintah meski dari dinas peternakan sekalipun.

Semua kegiatan yang terdahulu yang sudah pernah dan banyak dilakukan senior kita,semua sekedar kegiatan yang sporadis saja,tak ada kesinambungan.
Kenapa? ya semua karena tidak adanya dukungan.
Tanpa adanya dukungan/ijin/back up,mustahil kita bisa melakukan kegiatan tanpa rasa risih dan malu malu.
Butuh persiapan dan perencanaan yang matang untuk menyelenggrakan acara spt itu,meski masih skala daerahpun.

Kegiatan yang seperti mas Alang sadur dari majalah ayam (saya ada majalahnya,lengkap dari nomer 1 sampai no 7,nomer terakhir majalah tidak terbit lagi) sudah kita /Papaji lakukan sejak sebelum paguyuban ini diformalkan. Kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi/iklim perayaman didaerah kita masing masing,yang awalnya hanya abar bareng,kita percaya nantinya akan lebih dari itu.

Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri,"sudah merdekakah kita berhobi ayam"?. Kenyataannya; acara pertemuan papaji yang diadakannya tidak menentupun yang hadir hanya orang yang itu itu saja.

Disinipun saya ajak teman teman untuk tidak sekedar ber angan angan,mari kita sama sama berupaya tampil bagaimana agar kegiatan kita bisa diakui.
Kapan kita bisa menggunakan lapangan banteng,lapangan monas,taman cibubur,tempat umum terbuka,ataupun gedung mana yang bisa kita pakai untuk penyelenggaraannya?.karena disana nanti semua penghobi berkumpul dan ketemu?.

Salam Papaji.

Mantaaap pak @ jagonantang (sekjen papaji )....yang punya misi dan visi yang jelas ...
."mari sama-sama bejuang dan berjuang sama- sama "
salam ferry Bun

Jagonantang wrote:Bahasan seperti ini selalu menarik
Tapi pada akhirnya akan kembali ke situasi dan kondisi dunia perayam aduan di tanah air, yang tidak ada dukungan dari pemerintah meski dari dinas peternakan sekalipun.

Semua kegiatan yang terdahulu yang sudah pernah dan banyak dilakukan senior kita,semua sekedar kegiatan yang sporadis saja,tak ada kesinambungan.
Kenapa? ya semua karena tidak adanya dukungan.
Tanpa adanya dukungan/ijin/back up,mustahil kita bisa melakukan kegiatan tanpa rasa risih dan malu malu.
Butuh persiapan dan perencanaan yang matang untuk menyelenggrakan acara spt itu,meski masih skala daerahpun.

Kegiatan yang seperti mas Alang sadur dari majalah ayam (saya ada majalahnya,lengkap dari nomer 1 sampai no 7,nomer terakhir majalah tidak terbit lagi) sudah kita /Papaji lakukan sejak sebelum paguyuban ini diformalkan. Kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi/iklim perayaman didaerah kita masing masing,yang awalnya hanya abar bareng,kita percaya nantinya akan lebih dari itu.

Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri,"sudah merdekakah kita berhobi ayam"?. Kenyataannya; acara pertemuan papaji yang diadakannya tidak menentupun yang hadir hanya orang yang itu itu saja.

Disinipun saya ajak teman teman untuk tidak sekedar ber angan angan,mari kita sama sama berupaya tampil bagaimana agar kegiatan kita bisa diakui.
Kapan kita bisa menggunakan lapangan banteng,lapangan monas,taman cibubur,tempat umum terbuka,ataupun gedung mana yang bisa kita pakai untuk penyelenggaraannya?.karena disana nanti semua penghobi berkumpul dan ketemu?.

Salam Papaji.

Sepakat pak haji.....
Mangga ah, kang azis, mas ary, mas hendro, kang teddy dan kang agun (seksi acara papaji)......ayo lah kita mulai kontes sederhana dulu.....jadikan sebagai tradisi baru..."pasti susah"..tapi juga "pasti bisa".....
Kalo kita sdh terbiasa abar 3 ronde dg tutup jalu dan tanpa T, saya yakin kedepannya kita akan merasa asing kalo liat tarung ayam dg T dan buka jalu.....karena tradisi bisa mengalahkan profesionalisme...hehehehe.
Domba garut aja bisa kok...masa ayam bangkok ga bisa.....hehehe.
Salam.

nah seru nich!!!!!!! mulai panassssssss.......
yang muda - muda kayak saya siapin ayam dan mental aja ahhh....
saya tunggu para senior untuk merealisasikannya,,,,, semoga penantian saya ini dapat segera berakhir............................
terima kasih
salam hormat......
budi

alang wrote:
Sepakat pak haji.....
Mangga ah, kang azis, mas ary, mas hendro, kang teddy dan kang agun (seksi acara papaji)......ayo lah kita mulai kontes sederhana dulu.....jadikan sebagai tradisi baru..."pasti susah"..tapi juga "pasti bisa".....
Kalo kita sdh terbiasa abar 3 ronde dg tutup jalu dan tanpa T, saya yakin kedepannya kita akan merasa asing kalo liat tarung ayam dg T dan buka jalu.....karena tradisi bisa mengalahkan profesionalisme...hehehehe.
Domba garut aja bisa kok...masa ayam bangkok ga bisa.....hehehe.
Salam.

Siap lah kang...piagam/sertifikat nya lagi dibikin kan?..
Salam

obrolan yang mengasyikkan.......

cay wrote:obrolan yang mengasyikkan.......

Betul.....!! Terasa sekali..."Guyub"nya....!
Setiap perbedaan pandangan., selalu bisa diatasi dgn baik...!
Tanpa ngeyel2an....
Simpel..., tegas..., tapi lugas.....!!!

Sedangkan aturan mainnya adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran meliputi data umum, keturunan dan berat badan.
2. Seleksi untuk kompetisi dengan mencarikan lawan yang sebanding sesuai tinggi dan berat badan.
3. Taji harus dibungkus oleh penutup yang ditetapkan TICCDA.
4. Memperbaiki paruh dan sayap dilakukan sebelum kontes.
5. Kontes dilakukan dalam 5 babak dan masing-masing berlangsung 10 menit dengan masa istirahat 2 menit.
6. Ketika masa istirharat ayam harus dipegang oleh pembantu sudut dengan fasilitas yang direkomendasikan TICCDA.
7. Luka mengelupas di kepala atau menjahit kelopak mata dilarang.
8. Penggunaan berbagai macam obet-obatan atau bahan kimia dilarang.
9. Peralatan yang digunakan untuk ayam aduan harus netral seperti air, pembalut taji dan lainnya.
10. System penjurian salah satu sebagai pemenang.
a. Kontestan dinyatakan kalah bila lari meninggalkan arena, tidak dapat berdiri tegak atau tidak bias dalam posisi
bertarung hingga tiga kali hitungan. Bias juga jika ayam tersebut berteriak keok.
b. Juri bisa menghentikan pertarungan (RSC) jka terjadi cedera serius pada ayam seperti paruh patah,
pendarahan terus menerus, kebutaan, bengkak dan lainnya. Pemilik bias menarik ayamnya dari arena dan
menyerah.
c. Penilaian dilakukan oleh tiga juri yang berada di tiga sudut. Penjurian dilakukan secara komputerisasi.


Dilansir dari Media Ayam, Vol. 02/2001, hal. 9. Tahun 2001.



jooooos
sebener re POINT NO 2 , hehehehehe yg aq kepengen diterapkan...., hehehehe satu2 diterapkan

artikel yg bagus....

hakim_sinchan wrote:Sedangkan aturan mainnya adalah sebagai berikut :
1. Pendaftaran meliputi data umum, keturunan dan berat badan.
2. Seleksi untuk kompetisi dengan mencarikan lawan yang sebanding sesuai tinggi dan berat badan.
3. Taji harus dibungkus oleh penutup yang ditetapkan TICCDA.
4. Memperbaiki paruh dan sayap dilakukan sebelum kontes.
5. Kontes dilakukan dalam 5 babak dan masing-masing berlangsung 10 menit dengan masa istirahat 2 menit.
6. Ketika masa istirharat ayam harus dipegang oleh pembantu sudut dengan fasilitas yang direkomendasikan TICCDA.
7. Luka mengelupas di kepala atau menjahit kelopak mata dilarang.
8. Penggunaan berbagai macam obet-obatan atau bahan kimia dilarang.
9. Peralatan yang digunakan untuk ayam aduan harus netral seperti air, pembalut taji dan lainnya.
10. System penjurian salah satu sebagai pemenang.
a. Kontestan dinyatakan kalah bila lari meninggalkan arena, tidak dapat berdiri tegak atau tidak bias dalam posisi
bertarung hingga tiga kali hitungan. Bias juga jika ayam tersebut berteriak keok.
b. Juri bisa menghentikan pertarungan (RSC) jka terjadi cedera serius pada ayam seperti paruh patah,
pendarahan terus menerus, kebutaan, bengkak dan lainnya. Pemilik bias menarik ayamnya dari arena dan
menyerah.
c. Penilaian dilakukan oleh tiga juri yang berada di tiga sudut. Penjurian dilakukan secara komputerisasi.


Dilansir dari Media Ayam, Vol. 02/2001, hal. 9. Tahun 2001.



jooooos
sebener re POINT NO 2 , hehehehehe yg aq kepengen diterapkan...., hehehehe satu2 diterapkan

artikel yg bagus....

setuju sama yang diatas,

Info yang sangat bermanfaat buat newbie kaya saya... Thanx _.

Harapan mas Alang sudah mulai terwujud...........
Tinggal bagaimana lagi mempopulerkan atau memasyarakatkan ayam aduan, sehingga image masyarakat dapat terjawab bahwa tidak semua "Sabung ayam" adalah indentik dengan perjudian
Bagaimana membuat masyarakat khususnya pecinta ayam aduan bisa lebih mengenal tentang Papaji, sudah saatnya kita bikin sensasi.......misalnya menampilkan ayam yg harganya fantastis dalam acara kontes, ayam yg berkaki tiga (kalau ada), atau hal2 lain yg fantastis tentang ayam,kemudian bisa panggil wartawan trubus atau kalau memungkinkan panggil reporter tv, sehingga akan menjadikan pesona Papaji lebih memasyarakat atau bisa adakan wawancara dengan thema "Keuntungan adanya sabung ayam papaji, yang membantu geliat perekonomian di Indonesia, dengan membuka berbagai lapangan usaha, peternakan bahkan pertanian serta kerajinan perlengkapan ayam.
Ah....maaf saya hanya bisa berandai andai saja

Salam persahabatan

noeke07 wrote:Harapan mas Alang sudah mulai terwujud...........
Tinggal bagaimana lagi mempopulerkan atau memasyarakatkan ayam aduan, sehingga image masyarakat dapat terjawab bahwa tidak semua "Sabung ayam" adalah indentik dengan perjudian
Bagaimana membuat masyarakat khususnya pecinta ayam aduan bisa lebih mengenal tentang Papaji, sudah saatnya kita bikin sensasi.......misalnya menampilkan ayam yg harganya fantastis dalam acara kontes, ayam yg berkaki tiga (kalau ada), atau hal2 lain yg fantastis tentang ayam,kemudian bisa panggil wartawan trubus atau kalau memungkinkan panggil reporter tv, sehingga akan menjadikan pesona Papaji lebih memasyarakat atau bisa adakan wawancara dengan thema "Keuntungan adanya sabung ayam papaji, yang membantu geliat perekonomian di Indonesia, dengan membuka berbagai lapangan usaha, peternakan bahkan pertanian serta kerajinan perlengkapan ayam.
Ah....maaf saya hanya bisa berandai andai saja

Salam persahabatan

Sekarang malah sudah terbalik .... Thailand mau mengadopsi sistem turnamen yang dilakukan papaji... itupun pun tahu dari MEDIA AYAM... hanya saja mereka gak tahu bahasa Indonesia minta diterjemahkan dalam bahasa Inggris... dan sudah saya kirim kesana ..

Bravo Papaji

Sekedar info aja meskipun gak banyak Media Ayam juga beredar di Thailand dan beberapa artikel dan foto media ayam juga di muat lagi di media Thailand, termasuk kandang istimewa milik Tjihak Purwokerto yg kami muat pada vol 3/2001... juga kontes di Palembang dan Surabaya..

sutejo rc wrote:
Sekarang malah sudah terbalik .... Thailand mau mengadopsi sistem turnamen yang dilakukan papaji... itupun pun tahu dari MEDIA AYAM... hanya saja mereka gak tahu bahasa Indonesia minta diterjemahkan dalam bahasa Inggris... dan sudah saya kirim kesana ..

Bravo Papaji

Masa sih mas??
Maksudnya thailand mau bikin turnamen antar team juga kaya PAPAJI ?

buruan mas ary daftarkan ke hak paten indonesia
biar dapet royalty
salam

Administrator wrote:

sutejo rc wrote:
Sekarang malah sudah terbalik .... Thailand mau mengadopsi sistem turnamen yang dilakukan papaji... itupun pun tahu dari MEDIA AYAM... hanya saja mereka gak tahu bahasa Indonesia minta diterjemahkan dalam bahasa Inggris... dan sudah saya kirim kesana ..

Bravo Papaji

Masa sih mas??
Maksudnya thailand mau bikin turnamen antar team juga kaya PAPAJI ?

n papaji diundang..gratis tiket pp, menginap, akomodasi.

sutejo rc wrote:

noeke07 wrote:Harapan mas Alang sudah mulai terwujud...........
Tinggal bagaimana lagi mempopulerkan atau memasyarakatkan ayam aduan, sehingga image masyarakat dapat terjawab bahwa tidak semua "Sabung ayam" adalah indentik dengan perjudian
Bagaimana membuat masyarakat khususnya pecinta ayam aduan bisa lebih mengenal tentang Papaji, sudah saatnya kita bikin sensasi.......misalnya menampilkan ayam yg harganya fantastis dalam acara kontes, ayam yg berkaki tiga (kalau ada), atau hal2 lain yg fantastis tentang ayam,kemudian bisa panggil wartawan trubus atau kalau memungkinkan panggil reporter tv, sehingga akan menjadikan pesona Papaji lebih memasyarakat atau bisa adakan wawancara dengan thema "Keuntungan adanya sabung ayam papaji, yang membantu geliat perekonomian di Indonesia, dengan membuka berbagai lapangan usaha, peternakan bahkan pertanian serta kerajinan perlengkapan ayam.
Ah....maaf saya hanya bisa berandai andai saja

Salam persahabatan

Sekarang malah sudah terbalik .... Thailand mau mengadopsi sistem turnamen yang dilakukan papaji... itupun pun tahu dari MEDIA AYAM... hanya saja mereka gak tahu bahasa Indonesia minta diterjemahkan dalam bahasa Inggris... dan sudah saya kirim kesana ..

Bravo Papaji

Sekedar info aja meskipun gak banyak Media Ayam juga beredar di Thailand dan beberapa artikel dan foto media ayam juga di muat lagi di media Thailand, termasuk kandang istimewa milik Tjihak Purwokerto yg kami muat pada vol 3/2001... juga kontes di Palembang dan Surabaya..

bravo..bravo..bravo papaji..
ibarat papaji seorang dambaan hati....maka.....semakin hari semakin cinta rasanya klo kayak gini
akankah PAPAJI menjadi KIBLAT perayaman dunia.........I wish...