transaksi dan masalahnya

saya coba share tentang transaksi dan malahnya, topik ini dibuka biar kita memahami posisi kita bila menjadi salah satu di sisinya.

-: Suatu transaksi bisa terjadi bila ada kesepakatan antara 2 pihak
-: baik itu barang dg uang (jual-beli) atau barang dg barang (barter) atau barang dg ridho (hibah dll)
tentunya rekan-rekan lebih paham hal diatas.
---------==
yg akan jadi bahasan adalah "kapan suatu transaksi itu bermasalah" ?

Pendapat saya, yg bermasalah :
- bila hal-hal yg telah disepakati dilanggar

Nah kalau di transaksi ayam ... bagaimana ?
Ketika terjadi bertransaksi ayam lewat internet
-- si penjual --
:- sudah menyajikan foto-nya
:- informasi barang (ayam)
:- tentunya harga
:- menyerahkan barang (ayam) sampai ke si pembeli

-- di pembeli --
:- mendapat informasi yg cukup
:- memutuskan untuk membeli
:- menyetorkan sejumlah nilai yg disepakati

setelah transaksi terjadi, ternyata si pembeli tidak cocok dan merasa dihianati.

Nah, rekan-rekan sekalian mohon share ... sejauh mana si pembeli bisa komplaint dan dengan alasan (primer/sekunder) yg jelas ??

Maksud saya .. jangan hanya alasan yg tidak cukup kuat komplaint sampai habis-habisan karena tidak menutup kemungkinan kesalahan ada dari di pembeli juga ... misalkan tidak cermat menganalisa/mencari informasi.


salam,

++teddy

Wah topik yg mengasikan untuk disundul.
Memang dalam jual beli Ayam, itu adalah dilema.
Kenapa saya katakan dilema, karena:
1. Beda orang selalu memiliki beda penilaian terhadap ayam yg sama.
2. Ketika ayam digebrag n divideokan belum tentu hasilnya / solahnya sama ketika dicoba si pembeli.
Mungkin karena lawannya memiliki ukuran, tehnik dan jenis pukul yg berbeda.
3. Perubahan cara perawatan n pakan pun memerlukan waktu untuk penyesuaian dan kembali ke posisi semula.
4. Apalagi untuk antar pulau yg memiliki jarak tempuh panjang n cuaca yg berbeda.
Banyak rekan2 yg menggebrak ayam padahal ayam baru datang setelah perjalanan panjang.

Nah jika hal2 diatas diperhatikan saya pikir tidak bakal terjadi masalah.
Kecuali memang didalamnya ada unsur kesengajaan atau kecurangan he2

Nagado wee aah

Kapan suatu transaksi itu bermasalah?

Menurut saya tidak ada transaksi yang bermasalah. Ketika penjual dan pembeli berakad dan melakukan ijab qabul, ketika itu pula kedua belah pihak sepakat dan merasa puas. Kalo masih ada permasalahan tentu belum akan terjadi transaksi.

Pada kesempatan ini saya mencoba melakukan evaluasi terhadap sumber-sumber yang menimbulkan masalah pasca transaksi. Dengan catatan transaksi telah terjadi, si penjual telah menerima uang dan pembeli telah menerima ayam. Dan pendapat saya ini berlaku umum, tidak hanya terpaku pada masalah jual beli via dunia maya.

Sumber permasalahan dari sisi penjual :
- Penjual tidak jujur, maksudnya mementingkan jualannya laku tetapi memanipulasi objek ayam yang akan dijual. Tidak menginformasikan kualitas ayam apa adanya, pokoknya kecap no.1.
- Perbedaan pelayanan, terutama dalam memberikan banderol harga dan cenderung mencari keuntungan lebih. Konsumen yang telah dikenal penjual biasanya mendapatkan harga lebih murah daripada konsumen yang belum dikenalnya. Ini manusiawi dan di sinilah penjual sering bersikap jujur apa adanya ketika melayani orang yang sudah dikenal karena si penjual memiliki kepentingan dalam menjaga hubungan baik.

Sumber permasalahan dari sisi pembeli :
- Pembeli ceroboh, tergiur dengan cerita penjual tetapi tidak mau melihat kualitas ayam sebenarnya.
- Pembeli mendapatkan harga terlalu mahal karena belum mengenal baik dengan si penjual. Kadang tidak sebanding dengan kualitas ayam, mengingat si penjual sengaja memberikan kecap no.2 krn belum kenal dengan pembeli.
- Harapan pembeli terlalu tinggi terhadap kriteria ayam sementara dia sendiri belum memahami dengan benar arti suatu kriteria ayam yang baik.
- Pembeli memiliki kesimpulan yang sempit terhadap tolak ukur kriteria ayam yaitu hanya dilihat dari faktor menang dan kalah.

Monggo kalo rekan-rekan ada yg mau menambahkan dan mengoreksi.[i]

Salam

Hakim

Harus disadari bahwa jual beli binatang hobi macam ayam laga, kuda balap, merpati lomba, dlsb memang cukup sulit. Apalagi bila kita membeli hanya berdasar 'cerita' atau bahkan hanya lewat foto dan videonya saja.
Penilaian akan sangat subjektif krn bagus tidaknya binatang tsb adlh hasil sebuah perbandingan dgn musuhnya.
Kalau musuhnya lebih jelek, tentu akan keliatan bagus. Tapi kalau musuhnya lebih bagus, pasti akan terlihat jelek.

Hal ini berbeda bila transaksi jual beli pada binatang kontes fisik macam Louhan, Arwana, ayam serama, dll. Yg dilihat adlh penampilan fisik. Bukan karakternya.

Dalam transaksi ayam laga lewat internet, yg selama ini terjadi adlh, pembeli hanya melihat keadaan fisiknya saja. Padahal yg menentukan bagus tidaknya seekor ayam, tidak hanya dilihat dari fisik. Tapi juga dari karakternya.
Pola teknik dan pukul adlh sebuah karakter individu yg terkadang sulit dinilai dari cerminan penampakan fisik.

Akibatnya, terjadi salah persepsi dan perbedaan cara menilai kualitas dari si pembeli dan si penjual.
Penjual sah2 saja berpromosi panjang lebar supaya dagangannya laku. Sementara si pembeli sah2 saja berkhayal bahwa apa yg dibeli kualitasnya kelak akan setinggi langit.

Bagi sy pribadi, selama si penjual mau bertanggung jawab, memberikan masa garansi, atau mau memberikan fasilitas tukar ayam atau tukar uang, maka transaksi tidak bermasalah.

Saran utk pembeli,
- Jangan terlalu berharap banyak thdp kualitas ayam yg dibeli.
- Carilah literatur atau referensi, mana pedagang yg berkualitas dan mana yg tidak.
- Buat kesepakatan/perjanjian yg jelas bila ayam yg dibeli tidak sesuai harapan.

Utk penjual,
- Sudah sepatutnya merasa malu bila ayam yg dijual tdk sesuai dgn yg diiklankan.
- Jujurlah tentang kualitas ayam. Jangan terlalu berlebihan dalam beriklan.
- Ingat, reputasi jauh lebih berharga ketimbang keuntungan sesaat. Maka pastikan ayam yg dijual memang benar2 berkualitas dan sesuai dgn harganya.

jual beli ayam di internet ....menurut saya pribadi sama dengan bisnis Export import.( jarang bertemu )...dimana setiap pembeli dan penjual melakukan transaksi dengan ikatan perjanjian dan komitmen . Speksifikasi . LC ( letter of Credit ).
Yang jadi masalah yang dijual di Forum kita ini >ayam < ( seperti yang mas ary sebutkan Penilaian akan sangat subjektif krn bagus tidaknya binatang tsb adlh hasil sebuah perbandingan dgn musuhnya. Kalau musuhnya lebih jelek, tentu akan keliatan bagus. Tapi kalau musuhnya lebih bagus, pasti akan terlihat jelek.)
Nah kembali ke pokok masalah ;
Pihak Penjual :
1. mejelaskan speksifikasi ayam tersebut Mis: Warna .Tinggi . Lebar dada . lingkaran pinggang. panjang badan berat, apakah ayam pernah kalah atau takut denga warna tertentu ,DLL ( dillampirkan Foto saat pengukuran )
2. karakteristik ayam . mis : Pola main ayam . ( up load Vidio ).
3. Kredibilitas ( standart pernilaian ayam ) oleh penjual Penjual .

Pihak pembeli
bila sesuai permintaan dengan Speksifikasi dan karakter ayam tersebut serta sesuai dengan harga ,

Mediator ....menyedikan account untuk hal yang tidak dinginkan .

Saran saya adalah untuk meminimalkan kasus komplain Pembeli ..diforum diharapkan dapat membuat suatu format isian spesifikasi dan karakter ayam yang akan dijual .
salam ferry Bun

Yupz...sependapat dengan statement rekan2 diatas.....memang seharusnya jika sudah terjadi transaksi maka tidak ada masalah lagi karena sudah deal. tapi kalopun timbul masalah pasca transaksi dapat dibicarakan dengan koridor aturan yang disepakati bersama sebelum transaksi berlangsung.....

Berdagang ataupun membeli adalah sebuah seni...seni menawarkan dan mengelola dagangan, bagi pembeli adalah seni dalam berburu mencari dan menguji ketelitian....

Bersaing yang sehat antar sesama pedagang mutlak dilakukan...bersaing dalam hal kualitas barang, bersaing dalam layanan pelanggan dan bersaing dalam menentukan harga yang terbaik bagi pelanggan....para pembelilah yang dapat menilai dan menyimpulkan mana pedagang yang tepat dan sesuai dengan dirinya.....

Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya...memang lebih baik jika bisa meminimalisasi potensi permasalah yang mungkin terjadi, tetapi kadang justru dengan permasalahan seeorang menjadi lebih arif dan dewasa dalam bertindak......

Solusi terbaik dalam meminimalisasi permasalahan dalam bertransaksi via internet adalah menggunakan jasa MEDIATOR....dan PAPAJI sudah memberikan kesempatan tersebut, sehingga seharusnya dapat dimanfaatkan seluas2nya oleh member yang ingin bertransaksi....

Salam

teddy wrote:saya coba share tentang transaksi dan malahnya, topik ini dibuka biar kita memahami posisi kita bila menjadi salah satu di sisinya.

-: Suatu transaksi bisa terjadi bila ada kesepakatan antara 2 pihak
-: baik itu barang dg uang (jual-beli) atau barang dg barang (barter) atau barang dg ridho (hibah dll)
tentunya rekan-rekan lebih paham hal diatas.
---------==
yg akan jadi bahasan adalah "kapan suatu transaksi itu bermasalah" ?

Pendapat saya, yg bermasalah :
- bila hal-hal yg telah disepakati dilanggar

Nah kalau di transaksi ayam ... bagaimana ?
Ketika terjadi bertransaksi ayam lewat internet
-- si penjual --
:- sudah menyajikan foto-nya
:- informasi barang (ayam)
:- tentunya harga
:- menyerahkan barang (ayam) sampai ke si pembeli

-- di pembeli --
:- mendapat informasi yg cukup
:- memutuskan untuk membeli
:- menyetorkan sejumlah nilai yg disepakati

setelah transaksi terjadi, ternyata si pembeli tidak cocok dan merasa dihianati.

Nah, rekan-rekan sekalian mohon share ... sejauh mana si pembeli bisa komplaint dan dengan alasan (primer/sekunder) yg jelas ??

Maksud saya .. jangan hanya alasan yg tidak cukup kuat komplaint sampai habis-habisan karena tidak menutup kemungkinan kesalahan ada dari di pembeli juga ... misalkan tidak cermat menganalisa/mencari informasi.


salam,

++teddy

Menurutku beli ayam dr ternak yg TERBUKA dlm arti byk orang/anggota tahu persis kualitas dan KEPERCAYAAN yang disajikan oleh peternak kepada pembeli. Kepercayaan ini otomatis akan berkembang dikalangan para penggemar ayam dan sudah meluas secara umum di khalayak penggemar ayam seanttero Indonesia. Oleh sebab itu sebelum deal coba saring2 dulu ke teman2 gmn sih si penjual ayam itu kharakternya bisa dipercaya gak ? jangan sampai kayak si Kamandaka pitik dr Kendal kaliwungu yg penipu ulung itu

agus jitu wrote:jangan sampai kayak si Kamandaka pitik dr Kendal kaliwungu yg penipu ulung itu

Kamandala itu sebutan nama orang/user id atau nama ayam mas Agus?
Kalo boleh tau critanya gmn sich mas Agus?

Bambang Sugriwo wrote:

agus jitu wrote:jangan sampai kayak si Kamandaka pitik dr Kendal kaliwungu yg penipu ulung itu

Kamandala itu sebutan nama orang/user id atau nama ayam mas Agus?
Kalo boleh tau critanya gmn sich mas Agus?

klo tdk slh Itu nama org p.bambang'sy merasa tdk Asing denger nama itu mslhny,sperti nama org di AL.com dulu'yg bnyk nulis artikel tentang aym Aduan,bnar tdk bang Agus?klo slh tlg di koreksi!

Stuju dgn pndpt senior2 di atas..!Prmslhn dlm jual beli onlend pastilah sll ada mngingat stndr hrga+kualitas ayam stiap daerah brbda2..!Nmun hal tsb bz dislsekan ssuai kspktn antar kdua blah pihak sblm trnsksi deal..!

Administrator wrote:Harus disadari bahwa jual beli binatang hobi macam ayam laga, kuda balap, merpati lomba, dlsb memang cukup sulit. Apalagi bila kita membeli hanya berdasar 'cerita' atau bahkan hanya lewat foto dan videonya saja.
Penilaian akan sangat subjektif krn bagus tidaknya binatang tsb adlh hasil sebuah perbandingan dgn musuhnya.
Kalau musuhnya lebih jelek, tentu akan keliatan bagus. Tapi kalau musuhnya lebih bagus, pasti akan terlihat jelek.

Hal ini berbeda bila transaksi jual beli pada binatang kontes fisik macam Louhan, Arwana, ayam serama, dll. Yg dilihat adlh penampilan fisik. Bukan karakternya.

Dalam transaksi ayam laga lewat internet, yg selama ini terjadi adlh, pembeli hanya melihat keadaan fisiknya saja. Padahal yg menentukan bagus tidaknya seekor ayam, tidak hanya dilihat dari fisik. Tapi juga dari karakternya.
Pola teknik dan pukul adlh sebuah karakter individu yg terkadang sulit dinilai dari cerminan penampakan fisik.

Akibatnya, terjadi salah persepsi dan perbedaan cara menilai kualitas dari si pembeli dan si penjual.
Penjual sah2 saja berpromosi panjang lebar supaya dagangannya laku. Sementara si pembeli sah2 saja berkhayal bahwa apa yg dibeli kualitasnya kelak akan setinggi langit.

Bagi sy pribadi, selama si penjual mau bertanggung jawab, memberikan masa garansi, atau mau memberikan fasilitas tukar ayam atau tukar uang, maka transaksi tidak bermasalah.

Saran utk pembeli,
- Jangan terlalu berharap banyak thdp kualitas ayam yg dibeli.
- Carilah literatur atau referensi, mana pedagang yg berkualitas dan mana yg tidak.
- Buat kesepakatan/perjanjian yg jelas bila ayam yg dibeli tidak sesuai harapan.

Utk penjual,
- Sudah sepatutnya merasa malu bila ayam yg dijual tdk sesuai dgn yg diiklankan.
- Jujurlah tentang kualitas ayam. Jangan terlalu berlebihan dalam beriklan.
- Ingat, reputasi jauh lebih berharga ketimbang keuntungan sesaat. Maka pastikan ayam yg dijual memang benar2 berkualitas dan sesuai dgn harganya.

Kyaknya boleh juga tuh suatu hari nnti ngoleksi salah satu ayamnya dri Bang Admin.,heheee

Rizki wrote:

Administrator wrote:Harus disadari bahwa jual beli binatang hobi macam ayam laga, kuda balap, merpati lomba, dlsb memang cukup sulit. Apalagi bila kita membeli hanya berdasar 'cerita' atau bahkan hanya lewat foto dan videonya saja.
Penilaian akan sangat subjektif krn bagus tidaknya binatang tsb adlh hasil sebuah perbandingan dgn musuhnya.
Kalau musuhnya lebih jelek, tentu akan keliatan bagus. Tapi kalau musuhnya lebih bagus, pasti akan terlihat jelek.

Hal ini berbeda bila transaksi jual beli pada binatang kontes fisik macam Louhan, Arwana, ayam serama, dll. Yg dilihat adlh penampilan fisik. Bukan karakternya.

Dalam transaksi ayam laga lewat internet, yg selama ini terjadi adlh, pembeli hanya melihat keadaan fisiknya saja. Padahal yg menentukan bagus tidaknya seekor ayam, tidak hanya dilihat dari fisik. Tapi juga dari karakternya.
Pola teknik dan pukul adlh sebuah karakter individu yg terkadang sulit dinilai dari cerminan penampakan fisik.

Akibatnya, terjadi salah persepsi dan perbedaan cara menilai kualitas dari si pembeli dan si penjual.
Penjual sah2 saja berpromosi panjang lebar supaya dagangannya laku. Sementara si pembeli sah2 saja berkhayal bahwa apa yg dibeli kualitasnya kelak akan setinggi langit.

Bagi sy pribadi, selama si penjual mau bertanggung jawab, memberikan masa garansi, atau mau memberikan fasilitas tukar ayam atau tukar uang, maka transaksi tidak bermasalah.

Saran utk pembeli,
- Jangan terlalu berharap banyak thdp kualitas ayam yg dibeli.
- Carilah literatur atau referensi, mana pedagang yg berkualitas dan mana yg tidak.
- Buat kesepakatan/perjanjian yg jelas bila ayam yg dibeli tidak sesuai harapan.

Utk penjual,
- Sudah sepatutnya merasa malu bila ayam yg dijual tdk sesuai dgn yg diiklankan.
- Jujurlah tentang kualitas ayam. Jangan terlalu berlebihan dalam beriklan.
- Ingat, reputasi jauh lebih berharga ketimbang keuntungan sesaat. Maka pastikan ayam yg dijual memang benar2 berkualitas dan sesuai dgn harganya.

Kyaknya boleh juga tuh suatu hari nnti ngoleksi salah satu ayamnya dri Bang Admin.,heheee

masalah tidak akan muncul apabila semua jujur dan merasa satu keuarga "PAPAJI" yang suatu saat pasti saling berjumpa!!!!!

Maaf gabung Senior? Pedagang juga harus selektif dg pembeli yang minat dan tidak. Pembeli yang baik tentu tidak ingin beli dari Foto setengah2.
Pelayanan yang terbaik dari beberapa transaksi yang saya lakukan cara yang Jack One tawarkan saya rasa patut ditiru penjual, beri opsi pembeli tentang ayam kita dari sisi baik dan kekurangan (fisik, main ayam, dan keturunan).
JIka pembeli dah minat gambar ayam yang jelas dari berbagai sudut dan video tarung ayam dipertontonkan tanpa syarat. Jika memang ayam yg dijual berkualitas mengapa ragu, pasti tetap dibeli dengan harga yang patut. Mahal tergantung kualitas dan minat pembeli
Maaf bukan saya memuji bang Jack One, tapi cara jualannya juga perlu ditiru untuk lebih dekat dengan calon pembeli.
salam sukses papaji dan anggotanya

bagi salah satu pihak yang tidak jujur , ingatlah di dunia anda bisa ngeles/ngelak di akhirat nanti silahkan DIPERTANGGUJAWABKAN!! tunggu saja tanggal mainnya... hahahaha

Ada penjual yg jujur. Menurutnya ayam yg dijual bagus secara teknik dan pukul. Ia tidak berbohong.
Tapi masalahnya, standart bagus menurut dia berbeda dgn si pembeli.
Kita pembeli mungkin punya standart bagus yg jauh lebih tinggi.
Alhasil, ayam yg dibeli dirasa jelek oleh pembeli. Penjual dianggap berbohong/menipu.
Padahal si penjual sama sekali tidak bermaksud menipu. Hanya standart kualitas si penjual yg pas pas-an.

Ini juga harus jadi bahan pertimbangan. Tidak selamanya penjual bermaksud menipu.

Contoh jack one oleh mas praisy (mohon maaf, bukan bermaksud menjelekan) mungkin kebetulan saja.
Kalau sekiranya mas praisy punya standart kualitas yg sangat tinggi, mungkin ayam jack one dinilai jelek.

wah
wah aq blm ngrt? info yg bagus

priaisy wrote:Maaf gabung Senior? Pedagang juga harus selektif dg pembeli yang minat dan tidak. Pembeli yang baik tentu tidak ingin beli dari Foto setengah2.
Pelayanan yang terbaik dari beberapa transaksi yang saya lakukan cara yang Jack One tawarkan saya rasa patut ditiru penjual, beri opsi pembeli tentang ayam kita dari sisi baik dan kekurangan (fisik, main ayam, dan keturunan).
JIka pembeli dah minat gambar ayam yang jelas dari berbagai sudut dan video tarung ayam dipertontonkan tanpa syarat. Jika memang ayam yg dijual berkualitas mengapa ragu, pasti tetap dibeli dengan harga yang patut. Mahal tergantung kualitas dan minat pembeli
Maaf bukan saya memuji bang Jack One, tapi cara jualannya juga perlu ditiru untuk lebih dekat dengan calon pembeli.
salam sukses papaji dan anggotanya

maaf mas yang mana yach ayam om jack yang menang dipapaji biar jadi referensi (standart ayam bagus) buat saya nich apa ada/punya videonya ?? pingin lihat nich jadi penasaran ayam2 bang jack

Salam..

teddy wrote:setelah transaksi terjadi, ternyata si pembeli tidak cocok dan merasa dihianati.

Melakukan transaksi jual beli di internet, sebisa mungkin pembeli menanyakan sedetail-detailnya tentang barang (ayam) yang akan dibeli dan penjual menyampaikan semua yang dipertanyakan pembeli tanpa menutupi kekurangannya sekaligus menyampaikan yang belum dipertanyakan oleh pembeli tanpa ada unsur paksaan.

Buat kesepakatan bilamana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama proses pengiriman (keadaan memaksa=force majeure).

Perlu adanya catatan apa yang menjadi pertanyaan dan jawaban yang nantinya berguna bilamana pembeli melakukan complain. (masuk kategori kesepakatan)

Intinya di sini adalah bahwa pembeli dan penjual harus selalu mengadakan komunikasi dan interaksi untuk menghindari adanya potensi salah satu pihak akan melakukan pelanggaran di kemudian hari yang akan bermuara pada kasus persengketaan.

Jangan lupa minta bantuan pihak ketiga (mediator) untuk proses pembayarannya.

Foto dan video ada, spesifikasi lengkap, harga tertera, semua pertanyaan sudah dijawab termasuk yang belum ditanyakan sudah disampaikan panjang lebar ……

Bila semua itu telah terpenuhi, apakah pantas pembeli melakukan complain….????


Salam.

Maaf mas-mas sekalian, yang saya maksud cara jualan bang jack pada saya dan mungkin cara saya beli:
Jual : Berikan gambar-gambar yang jelas dari beberapa pose ayam yang jelas
Keturunan ayam/sejarah
Ukuran ayam, Pola main
Video tarung bisa dg beberapa jenis ayam
Harga yang pantas untuk ayam menurut penjual

Beli : Mintalah referensi atau data ayam anda minati sebanyak mungkin
Selektif terhadap penjual bisa dilihat dari berapa lama dia gabung di sebuah forum jual beli
Jika ada jasa MEDIATOR bisa dimanfaatkan tuh
Jika dah masuk lihat isi kantong! Cocok !Transfer

Jika sudah deal , harusnya bukan jadi masalah to?
Bagi para pembeli, ayam yang dalam perjalanan lama perlu adaptasi terhadap lingkungan yang baru (pakan, lingkungan dan rawatan).
Maaf jika ada salah atau kurang
Salam sukses PAPAJI dan Anggota

priaisy wrote:Maaf mas-mas sekalian, yang saya maksud cara jualan bang jack pada saya dan mungkin cara saya beli:
Jual : Berikan gambar-gambar yang jelas dari beberapa pose ayam yang jelas
Keturunan ayam/sejarah
Ukuran ayam, Pola main
Video tarung bisa dg beberapa jenis ayam
Harga yang pantas untuk ayam menurut penjual

Beli : Mintalah referensi atau data ayam anda minati sebanyak mungkin
Selektif terhadap penjual bisa dilihat dari berapa lama dia gabung di sebuah forum jual beli
Jika ada jasa MEDIATOR bisa dimanfaatkan tuh
Jika dah masuk lihat isi kantong! Cocok !Transfer

Jika sudah deal , harusnya bukan jadi masalah to?
Bagi para pembeli, ayam yang dalam perjalanan lama perlu adaptasi terhadap lingkungan yang baru (pakan, lingkungan dan rawatan).
Maaf jika ada salah atau kurang
Salam sukses PAPAJI dan Anggota

nimbrung nichhh, setuju nih dengan mas priaisy, saya memang belum pernah melihat forum bang jack di forum ini, tapi di ayamlaga, beliau memang sportif, saya pikir sportifitas sangat penting agar forum jual-beli PAPAJI ini bukan sekedar transaksi ayam-uang, tetapi juga transaksi persaudaraan sebagai salah satu media menumbuhkan rasa sebagai sebuah keluarga besar PAPAJI; bukan penjual-pembeli seperti di pasar,,, maaf ka salah, salam sukses buat PAPAJI dan Anggotanya!!!!

mas priaisy bisa saja puas dengan cara jual om jack. pengalaman pribadi atau testimoni, sah sah saja.
itu bukan berarti semua pembeli pada om jack merasakan kepuasan yang sama.
Spt saya, sepanjang pengalaman saya membeli via forum, tidak pernah ada masalah.
Itupun bukan berarti saya puas.
Selama tidak ada maksud buruk penjual. Seumpama, mengirimkan barang yang tidak sesuai dengan yang ditawarkan, sah sudah transaksi.
Bila ada ketidak puasan setelah itu, bukan lagi urusan penjual. menurutku itu semata mata terlalu bersemangat dan tingginya expetasi si pembeli.
Jangankan barang hidup, barang matipun, ketika kita sudah memutuskan untuk membeli, puas atau tidak itu sudah bagian dari resiko belanja.
Maka disini, sipapun penjualnya, informasi lengkap dari barang yang akan dibeli menjadi penting.

salam papaji.

La akhirnya informasi yang lengkap juga dung.

Kok larinya jadi ke bang Jack One sih??
hehehehe