Masih adakah Peluang Bisnis Ternak Ayam Bangkok

Salam Kenal Semua !

Perkenalkan saya Pak De Basugito tinggal dicitayam Bogor, saya bermaksud ingin mencari peluang bisnis beternak, saya dah coba ternak ayam Bangkok 2 tahun tadinya 1 Pacek dan 2 Babon ( beli dari temen / tetangga ) tadinya seneng ngeliat pada abar ayam dan saya liat kalo jual / beli waktu itu 500 ribu lebih ( 2 th yang lalu ) saya tertarik untuk ternak, tapi hasilnya memang kurang maksimal / mungkin juga seringnya dengar berita ada "Penggrebegan" kalangan Ayam aduan dan isu flu burung, jadi agak sepi pembeli terutama didaerah saya ( mungkin ), Jadi kira2 menurut Mas/Bapak yang ada diforum PAPAJI ini, Masih adakah Peluang Bisnis Ternak Ayam Bangkok saat ini terutama bagi saya.
Untuk informasi :
1.Saya memanfaatkan halaman samping rumah kira2 cuma 60 m ( 6 x 10 m )
2.Hasil ternak ukuran tidak merata ( kata temen yg beli ukuran 7/6/ada lebih kecil lagi, saya juga nggak tahu standar angka 7 apa 6 itu diliat dari apanya )
3. Harga tidak ada yang sampai 500 rb ( bekisar 200 rb - 400 rb ) menurut saya tidak sesuai dengan harga pakan saat ini, mungkin krn ukuran ayamnya ya ? kalo soal teknik dan pukul sudah oke dan hampir merata ditiap anakan yg keluar.
-------------------
Menurut Mas/Bapak di PAPAJI ini apa yang perlu saya perbaiki di Ternak saya apa ganti Pacek dan Indukanya ? apa cara merawat ternakan ( pakan / kandang ) ? yang jelas saya kurang bergaul di kalangan ayam dg forum ini saya sangat terbantu !
-------------------
Saya maklum Kalau sudah Hobi/Penggemar berat ayam (Kharisma Ayam Bangkok) susah dihilangkan dan Harga/Biaya hampir dinomor duakan ..?
Tapi mengingat umur makin tua kebutuhan juga makin meningkat tapi semangat masih menyala spt anak muda saya mencoba ternak ayam bangkok dulu (mungkin ada peluang lain diternak yg lain Ternak burung Merpati / Ikan atau kalo ada yg kasih informasi ? dari Mas/Bapak di PAPAJI ini mengingat lahan yg ada tidak Luas)
--------------------
Seandainya ada tulisan saya yg salah menurut Mas/Bapak di Forum PAPAJI dan membuat jadi tidak semangat Mohon kiranya bisa Dimaafkan atas ketidaktahuan saya, dg adanya Forum ini saya sangat bersyukur bisa memanfaatkan waktu dan lahan yg ada.
---------------------
Atas Perkenalan dan Petunjuk serta Saran yg diberikan diucapkan Banyak Terima Kasih, semoga Mas/Bapak yg membaca ini diberikan Nikmat Sehat Jasmani dan Rohani dan dimudahkan dalam mencari Rizkinya, Amiin.

Hidup PAPAJI !!!!

Akhirnya keluar juga unek-uneknya....
"Bisnis" ayam bangkok? untuk breeding/ternak saya sarankan, jadikan sebagai hoby saja. Barangkali teman-teman lain juga sependapat sangat sulit mendapatkan keuntungan dari ternak ayam bangkok. Kembali ke masalah "biaya". Saya punya pengalaman, semua keperluan ternak saya beli, sungguh tidak sebanding dengan hasil yang di dapat, kalau diibaratkan perusahaan, perusahaan saya ini sudah bangkrut alias palilit, dan sudah layak di urus ke pengadilan "kepailitan" supaya di pailitkan (bebas dari segala kewajiban utang piutang).....he he he. Saya hanya dapat "kepuasan". Kalo mau menekuni "bisnis" lebih baik jual beli ayam bangkok saja.... ya untung serebu dua rebu bisa dinikmati langsung, gak makan waktu berlama-lama, hemat tenaga juga biaya. Pinter-pinter kita saja, cari penjual dan pembeli. Beli dari peternak langsung, jual ke konsumen langsung (tidak melalui perantara). Maaf kalo tidak berkenan, monggo komentari

salam,
khairul-parung bogor

apalagi kita sebagai peternak kalau jual ayam lewat perantara kadang lebih sering sakit hati
Sebagai contoh saya pernah jual ayam keorang cuma 125rb eh ternyata orang itu penjual ayam
Ayam saya dijual ke orng laku 2juta
Apa g sakit hati

jual hsl ternak ayam bangkok memang tdk akan prnh untung (hrga jual tdk sesuai dgn modal pakan & perawatan). oleh krn itu, alangkah lbh baik jika pemeliharaan ayam bangkok di jadikan hobi saja bkn bisnis...(meskipun ada beberapa yg sukses dgn bisnis ayam bangkok,akan tetapi peluangnya kcl menurut sy).
saya jg jarang jual ayam,kalaupun saya jual,ya...harganya sekedar utk ganti pakan dan perawatan saja...itupun kalo kantong saya sdh sesak napas... ...
yg penting menurt sy,bagaimana caranya kita dpt hsl ternakan berkualitas tinggi,dgn biaya rendah...serta yg paling penting,kita memperoleh kepuasan dr ayam2 bangkok kita...(kepuasan & kebanggaan memiliki ayam bangkok yg bagus,baik tehnik tarung maupun katurangganya merupakan hal yg tdk bs diukur dgn nilai sejumlah uang..)
bagaimana dgn pendapat kwn2 lain...

Saya pernah menghitung secara kasar modal seekor ayam jantan sampai usia sekitar 8 buln membutuhkan biyaya sekitar 200 ribu, jadi bila mau untung mesti menjualnya diatas tsbt, berternak ayam tarung dari sisi bisnis penuh dgn ketidak pastian, jadi lupakan sisi bisnisnya konsen saja atas kepuasan dan hobynya, sepengetahuan saya peternak semunya adalah penghoby , maaf bila ada ucapan yg tdk berkenaan dan salam hormat.

boy wrote:Saya pernah menghitung secara kasar modal seekor ayam jantan sampai usia sekitar 8 buln membutuhkan biyaya sekitar 200 ribu, jadi bila mau untung mesti menjualnya diatas tsbt.

Betul sekali mas Boy, kalau kita pelihara seekor pitik saja, sejak usia 3 hari s/d 8 bulan, membutuhkan +/- Rp. 200rb. Tapi kalau kita ternak, jumlah tsb sangat kurang. Harus dihitung lagi biaya2 lain spt : makan indukan, gaji perawat, biaya listrik, air, margin keuntungan dan yg lebih penting adlh biaya ayam yg tdk terjual krn jenis betina, ukuran kecil, kuailtas kurang, dll. Biaya2 ini harus dibebankan juga pada ayam yg sekiranya akan laku terjual. Sehingga harga Rp. 200rb sepertinya masih jauh dari mencukupi. Sy pernah hitung2, kalau mau untung 'tipis' setidaknya kita harus jual Rp. 500rb/ekor usia 7-8 bulan.

Back to topic...
Peluang bisnis ayam aduan sy kira masih terbuka dan memungkinkan adanya profit keuntungan. Tapi yg perlu diperhatikan adlh :
- Sebaiknya kita berangkat dari hoby. Bukan mendahulukan orientasi keuntungan.
- Untuk mencapai hasil keuntungan yg maksimal, harus dilakukan dgn sistem manajemen bisnis juga. Kita harus membuang segala resiko yg akan merugikan, dan memaksimalkan potensi keuntungan.
- Harus diperhatikan selera pasar, seperti apa ayam yg diinginkan.
- Yang paling utama adalah : Marketing dan promosi. Saya kira, sehebat apapun ayam yg kita hasilkan, semurah apapun harga yg kita tentukan, semua akan percuma bila tidak ada orang yg tahu. Maka sisi marketing dan promosi ini sangat penting. Jalan terbaik utk promosi ayam laga, menurut saya adlh turun langsung ke komunitas. Bisa ke kalangan, perkumpulan, atau sekedar berkunjung ke setiap hobiist. Dari sini mereka akan tahu seperti apa kualitas dan harga ayam Pak De Basugito. Setelah tahu kualitasnya, timbul demand (permintaan) barulah Pak De bisa 'memainkan' harga yg diingini.


salam

[b]Terima Kasih atas saran dan perhatian para senior sekalian ...![/b]
-----------------------------------------------------------
Ternyata sudah jamak dan biasa ya, ternak ayam bangkok mengalami hal spt kondisi saya diatas dan saya sebagi junior ( walau umur saya dah senior) dibidang ternak bangkok / ayam aduan saya masih harus banyak belajar dan bertanya serta menjalin pertemanan dengan senior saya, dan saya sptinya dah terlanjur hoby berat dengan ayam aduan bangkok ini ( memang kharisma ayam bangkok susah dihilangkan dari ingatan saya ) kalo liat ada ayam orang yang bagus kadang2 inget terus.

Mungkin dg saran dr para senior saya akan tingkatkan kualitas ternakan ayam saya seandainya dah banyak nanti saya iklankan disini saja biar sekalian menambah persaudaraan, ya nggak ...!

Yang jauh biar deket yang deket biar tambah rapet ...! kaya jamu

Benar bang Admin cost nya memeang sampai 500 ribuan, perhitungan saya secara kasar dan banyak komponen biaya yg blm saya masukkan atau biaya yg telah dikeluarkan tapi saya tdk bebankan seperti betina yg tdk laku dijual, atau jantan tapi cacat atau kwalitas rendah sehingga tdk laku dijual, kendala yg sering dihadapi peternak adalah dari 7 telor yg menetas cuma dua jamtanya, nah ini juga satu kendala ( mungkin dilain tofik kali yaa atau bang Admin dapat memberikan tip menanggulangi hal tsbt ) maaf bila ada ucapan yg keliru dan salam hormat.

boy wrote:..... maaf bila ada ucapan yg keliru dan salam hormat.

Mas Boy, ga usah minta maaf lah... sy ga enak nih...

Bukan bermaksud menyalahkan. Tulisan saya cuma sekedar menambahkan atau mengingatkan.

Utk keseragaman hasil kualitas ternak, ini sangat njelimet... Ternak itu sebuah misteri. Tapi 'misteri' ini sesungguhnya bisa dipelajari. Banyak sekali teori aplikasi dalam ternak utk menghasilkan bibit unggul. Semua teori ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Nanti suatu hari akan sy tulis kutipan berbagai macam teori2 ini. Antara lain Inbreed, line-breed, dan cross breed. Kapan harus melakukan inbreed, line breed dan cross breed. Dan apa tujuan dari masing2 teori tsb.

salam hangat.

ikutan ah, sekedar informasi saja, minggu kemarin ada temen cerita, ada orang purwokerto jawa tengah beli ayam di koh aguan ( iwan tanjung ) peternak aym bangkok di jakarta, 2 ekor dengan bandrol @ 12,5 jeti, mohon komentar temen2x papaji menyikapi hal ini terkait dengan topik yg kita bahas ini, matur nuwun nggih

kalau menurut saya c orang yg beli ayam itu dah benar2 hoby ayam jadi asal suka brppun dbyr
Ato kalau g dy bayar segitu karena ayam itu benar2 berkualitas n pantas dihargai senilai itu
Kalau g dua2nya ya brarti orng itu dah bnyak uang n bingung mw ngehabisinnya,ha3

Ayam itu khan 'benda' hoby. Dalam banyak hal, ukuran mahal atau murah utk hoby sangat subjektif.
Tergantung siapa yg menilai. Penjual dan pembeli sangat berpengaruh dalam menentukan harga.
Standart yg paling tepat, ya pengalaman, kantong dan penilaian kita masing2...

Ada teman saya, ayamnya ditawar 10jt tdk dilepas. Tapi pas diadu, kalah juga dgn ayam seharga 1,5jt.
Dilain sisi, teman saya mau jual ayam 1jt aja susah banget. Padahal ayamnya lumayan bagus menurut saya.
Jadi, uang tidak ada hubungannya dgn menang atau kalah. Dalam hal ini, uang terkadang juga tdk berhubungan dgn kualitas.
Utk hobi, tdk ada standart harga yg jelas.

arnanda sulistyo wrote:ikutan ah, sekedar informasi saja, minggu kemarin ada temen cerita, ada orang purwokerto jawa tengah beli ayam di koh aguan ( iwan tanjung ) peternak aym bangkok di jakarta, 2 ekor dengan bandrol @ 12,5 jeti, mohon komentar temen2x papaji menyikapi hal ini terkait dengan topik yg kita bahas ini, matur nuwun nggih

Menurut saya sih sah sah saja pembeli dan penjual cocok dengan harga segitu, pembeli suka penjual juga senang. Ga ada yang salah kan?
kalau kualitas pasti itu ayam bagus tapi kalau jaminan menang belum tentu mas, karena ayam tarung bebas apa saja bisa dipukul ga kayak tinju yang ada peraturan tidak boleh mukul bagian tertentu.
Salam.

azis sutanto wrote:

arnanda sulistyo wrote:ikutan ah, sekedar informasi saja, minggu kemarin ada temen cerita, ada orang purwokerto jawa tengah beli ayam di koh aguan ( iwan tanjung ) peternak aym bangkok di jakarta, 2 ekor dengan bandrol @ 12,5 jeti, mohon komentar temen2x papaji menyikapi hal ini terkait dengan topik yg kita bahas ini, matur nuwun nggih

Menurut saya sih sah sah saja pembeli dan penjual cocok dengan harga segitu, pembeli suka penjual juga senang. Ga ada yang salah kan?
kalau kualitas pasti itu ayam bagus tapi kalau jaminan menang belum tentu mas, karena ayam tarung bebas apa saja bisa dipukul ga kayak tinju yang ada peraturan tidak boleh mukul bagian tertentu.
Salam.

menurut saya mungkin karena senang orang pasti bayar berapa saja tapi mungkin juga karena kualitas ayam itu bagus jadi harganya mahal,ditempat saya juga ada yang punya ayam harganya sampai 10jt ga dijual karena masih sayang katanya

hallo mas opick,
betul mas..maslah harga memang relatif yach tergantung banyak kriteria, yg memang level kriterianya berbeda2..
contohnya...masalah kualitas tidak pernah ada standardnya....tiap orang/tempat bisa jadi gak sama.
di tempat si A ayam bagus menangan eee...pas dibawa ke tempat si B...ternyata ketindih...

tak kalah pentingnya unsur subjektifitas dari orangnya juga, kalau udah sreg kadang harga gak jadi maslah...x
untuk bisnis ayam bangkok sy pikir masih ada prospek ke depannya lah...namun alangkah lebih baik didasari oleh hobi...
HOBI yang ada feedback positif dari sisi ekonominya jg.

Dengan adanya papaji ini mungkin bisa kita jadikan barometer tolok ukur beberapa KRITERIA ayam BAGUS
Sy pribadi banyak sekali belajar dari forum ini mas...Khusunya urusan AYAM dan umumnya urusan hal lainnya..yg sifatnya positif.

Thanks buat ...PAPAJI+mas ADMIN + MEMBERS>>>LAH...

btw : mas ayam yg 10 jt itu seperti apa yach tarungnya...main pukulnya?....

salam jago !!!

kalo dikandang saya, ada bebrapa pembeli setia, tapi kebanyakan yg minta bayarnya pake terima kasih saja. kasihan tuh tukang rawat dan botoh krn mereka penghasilannya dari situ

arnanda sulistyo wrote:ikutan ah, sekedar informasi saja, minggu kemarin ada temen cerita, ada orang purwokerto jawa tengah beli ayam di koh aguan ( iwan tanjung ) peternak aym bangkok di jakarta, 2 ekor dengan bandrol @ 12,5 jeti, mohon komentar temen2x papaji menyikapi hal ini terkait dengan topik yg kita bahas ini, matur nuwun nggih

Salam kenal,
Setahu saya, ayadu impor juara (dah pernah menang di Thailand) bro iwan tanjung (koh ahguan) emang rata2 segitu tergantung kualitasnya. Bahkan jika lebih sering menang di kalangan "mentereng" di Thailand sana, harga yang dibandrol bisa lebih tinggi lagi.
Menurut saya, berternak apapun (tidak hanya ayadu) jika dilakoni secara telaten, terarah & professional akan berpeluang besar untuk meraup keuntungan. Memang, ada sebagian peternak yang merasa tidak mendapat keuntungan yang berarti dari beternak ayadu (mungkin ini karena belum rejekinya). Tapi banyak pula rekan2 yang meraup keuntungan yang tidak sedikit dari beternak ayadu (nah kalo yang ini mungkin sudah hokinya/rejekinya kali ya? ).
Di tempat saya ada kawan yang benar2 menjadikan bisnis ini menjadi profesinya, bahkan konon di karisidenan banyumas sekitar tahun 2004 ada seorang muallaf (orang yang baru memeluk agama islam) yang sukses membangun sebuah masjid dari hasil beternak ayadu.
Mohon maaf bila ada salah2 kata.....

Yth Kawan-kawan member Papaji, saya setuju dengan pendapat kawan-kawan bahwa harga seekor ayam memang tergantung banyak faktor, contohnya sabtu minggu lalu kawan mencoba lancuran F2 BK melawan lancuran F1 Burma, hasilnya F1 Burma diangkat ronde ke 3, tapi yang aneh kenapa orang lebih banyak menawar lancuran Burma yg kalah daripada si menang dengan harga yang lebih tinggi pula. sampai-sampai lancuran Burma umur 7 bulan tsb ditawar 2 juta tidak dilepas pemiliknya. mohon tanggapan kawan-kawan.

Salam Hangat,

aji

botoh_tegal wrote:

arnanda sulistyo wrote:ikutan ah, sekedar informasi saja, minggu kemarin ada temen cerita, ada orang purwokerto jawa tengah beli ayam di koh aguan ( iwan tanjung ) peternak aym bangkok di jakarta, 2 ekor dengan bandrol @ 12,5 jeti, mohon komentar temen2x papaji menyikapi hal ini terkait dengan topik yg kita bahas ini, matur nuwun nggih

Salam kenal,
Setahu saya, ayadu impor juara (dah pernah menang di Thailand) bro iwan tanjung (koh ahguan) emang rata2 segitu tergantung kualitasnya. Bahkan jika lebih sering menang di kalangan "mentereng" di Thailand sana, harga yang dibandrol bisa lebih tinggi lagi.
Menurut saya, berternak apapun (tidak hanya ayadu) jika dilakoni secara telaten, terarah & professional akan berpeluang besar untuk meraup keuntungan. Memang, ada sebagian peternak yang merasa tidak mendapat keuntungan yang berarti dari beternak ayadu (mungkin ini karena belum rejekinya). Tapi banyak pula rekan2 yang meraup keuntungan yang tidak sedikit dari beternak ayadu (nah kalo yang ini mungkin sudah hokinya/rejekinya kali ya? ).
Di tempat saya ada kawan yang benar2 menjadikan bisnis ini menjadi profesinya, bahkan konon di karisidenan banyumas sekitar tahun 2004 ada seorang muallaf (orang yang baru memeluk agama islam) yang sukses membangun sebuah masjid dari hasil beternak ayadu.
Mohon maaf bila ada salah2 kata.....

Maaf mas berbagi pengalaman, tadi pagi saya baru jemput Si Bima ayam pesanan saya dari Thailand di Pelabuhan Tanjung Balai, saya minta kawan carikan ayam ngalung yang menang di kalangan di Bangkok. dapat ayam ngalung sekali menang di Bangkok 3 air. setelah saya bandingkan dengan Si Geledek pejantan dikandang saya, rasanya hampir tidak ada yang aneh (berbeda nyata). ayam juga gak terlau besar (3,8 kg). warna kuning di bulu bagian dalam juga kata kawan karena di beri Kemin aja, jadi ayam lokalpun kalau diberi kemin ini bulu dalamnya juga kuning, tapi entah tarungnya ya, karena pesan dari Thailand boleh dicoba 2 minggu lagi, jadi nunggu deh 2 minggu lagi untuk melihat bedanya. tapi informasi dari kawan, sekarang ayam yang sering menang di Bangkok adalah ayam Magon (persilangan antara Burma dengan Saigon)

Salam Hangat,

aji

saya setuju dengan mas aji, menjadi kacau kalo kita ternak plus jadi petarung juga, kadang menjadi sulit uang hilang karena kalah ato buat merawat ayam he..he..

Salam teman2 se-forum.Menurut saya sih kalo peluang ternak cukup terbuka lebar apalagi kalo kualitas ternakannya bagus2 dipastikan cepat ngetop dan booking pasti dtg.Cuma kendalanya kan sarana penyalurannya yg dianggap bertentangan dgn hukum tidak seperti cthnya di thailand sering diadakan kejuaraan legal aduan ayam bangkok selain bisa buat pemasukan bagi pemerintah selain itu para pemain juga dpt menyalurkan hobinya.Dlm aduan tsb ayam juga ada tanda pengenal ( mirip pasport ) bagi para ayam aduannya dan pemiliknya harus juga memiliki KTA baru dpt mengikuti kejuaraan tsb.Kalo dari para peternak juga memiliki lisensi farmnya.Tiap sebulan sekali pihak dinas kesehatan akan melakukan audit.Jika kedapatan melanggar aturan2 baku yg telah ditetapkan maka peternak bisa dikenai sanksi mulai dari denda uang sampai pencabutan lisensi farmnya.

Apakah beternak ayam aduan masih menguntungkan..? jawabannya tegas..MASIH..!! logikanya adalah jika tidak lagi menguntungkan pasti sudah tidak ada lagi yang mau beternak.....keuntungan tidak semata mata uang tapi juga kesenangan....dengan sistem titip ternak seperti saya modal yang harus dikeluarkan relatif lebih ringan ( Pacek + babon ) dan tenaga yang harus diperas juga tidak banyak karena kita tinggal sortir anakan ayam setelah berumur 3 bulanan...hanya butuh waktu 4 bulan lagi untuk menjadikan lancuran/janggaran.....makanya saya berani mengatakan harga jual yang wajar maksimal 1 jt untuk ayam muda kualitas A, maka peternak sudah mendapatkan 2 hal kesenangan sekaligus keuntungan .....( posting saya ini mendapatkan respon yang beragam sebagian mendukung karena menjadi tahu harga ayam yang wajar sebagian lagi kebakaran jenggot karena menganggap saya merusak harga pasaran ).....harga sebuah kesenangan adalah tidak terukur dan tidak terbatas....peternak ayam akan lebih untung lagi jika bertemu penghobi dan pembeli ayam fanatik/maniak yang tidak pernah mempermasalahkan soal harga.......
jadi...tetaplah optimis dan gembira selalu..........salam

Hendro wrote:Apakah beternak ayam aduan masih menguntungkan..? jawabannya tegas..MASIH..!! logikanya adalah jika tidak lagi menguntungkan pasti sudah tidak ada lagi yang mau beternak.....keuntungan tidak semata mata uang tapi juga kesenangan....dengan sistem titip ternak seperti saya modal yang harus dikeluarkan relatif lebih ringan ( Pacek + babon ) dan tenaga yang harus diperas juga tidak banyak karena kita tinggal sortir anakan ayam setelah berumur 3 bulanan...hanya butuh waktu 4 bulan lagi untuk menjadikan lancuran/janggaran.....makanya saya berani mengatakan harga jual yang wajar maksimal 1 jt untuk ayam muda kualitas A, maka peternak sudah mendapatkan 2 hal kesenangan sekaligus keuntungan .....( posting saya ini mendapatkan respon yang beragam sebagian mendukung karena menjadi tahu harga ayam yang wajar sebagian lagi kebakaran jenggot karena menganggap saya merusak harga pasaran ).....harga sebuah kesenangan adalah tidak terukur dan tidak terbatas....peternak ayam akan lebih untung lagi jika bertemu penghobi dan pembeli ayam fanatik/maniak yang tidak pernah mempermasalahkan soal harga.......
jadi...tetaplah optimis dan gembira selalu..........salam

Wah kasian tuh kalo ada yg smp kebakaran jenggot mas hendro... Ntar kalo ada yg berani jual 500rb maks untuk ayam siap tarung...mas hendro pasti jg akan kebakaran jenggot ya...

he...he...he...mas Budi ini bercanda....saya tidak mungkin kebakaran jenggotlah lha wong saya tidak punya jenggot...he..he..he... ....tapi kalo ada yang bisa menjual ayam siap adu dengan harga maks 500 rb....saya orang pertama yang akan sangat mendukung dan senang mendengarnya.... ( asal tidak pakai bohong dan dibesar2kan tentang deskripsi ayamnya ) dengan demikian maka hobi kita ini semakin meriah dan terjangkau untuk semua kalangan.....sebagai informasi saja saya juga pernah menjual ayam dengan kategori cukup bagus seharga 500 rb bahkan harga tersebut sampai alamat pembelinya ( pulau jawa ) cuma ukuran ayam agak kecil uk 6 ..... ....salam

Hendro wrote:he...he...he...mas Budi ini bercanda....saya tidak mungkin kebakaran jenggotlah lha wong saya tidak punya jenggot...he..he..he... ....tapi kalo ada yang bisa menjual ayam siap adu dengan harga maks 500 rb....saya orang pertama yang akan sangat mendukung dan senang mendengarnya.... ( asal tidak pakai bohong dan dibesar2kan tentang deskripsi ayamnya ) dengan demikian maka hobi kita ini semakin meriah dan terjangkau untuk semua kalangan.....sebagai informasi saja saya juga pernah menjual ayam dengan kategori cukup bagus seharga 500 rb bahkan harga tersebut sampai alamat pembelinya ( pulau jawa ) cuma ukuran ayam agak kecil uk 6 ..... ....salam

bener mas, kalao kita bisa menekan COGS dari pemeliharaan ayam jd kita bisa kasih harga jual yang miring tapi tentunya dengan tidak mengkesampingkan margin laba kotor yang diharapkan,,,,,,,,