Kehilangan pacek andalan.....

Salam papaji.....
rekan2 and senior semua... numpang tanya nih... saya kehilangan pacek yg saya pakai untuk inbreed.. kepengennya sih punya parental stock dari pacek yg ini karena teknik dan pukulannya saya sukai... sekarang yg tersisia adalah anak dari pacekan ini dan cucu sekaligus anak dari pacek ini..
Pacek (A) >< betina (B)
= (C) anakan betina
Pacek (A)>< (C) anakan betina
= (D) anakan betina dan jantan

untuk mendapatkan anakan yg lebih mirip dengan pacek (A) sebaiknya yg di lakukan mengawinkan (D) jantan dan (D) betina atau (D) jantan dengan induknya (C) betina?
apa kah kelebihan dan kekurangan dari persilangan tersebut?

mohon maaf bila kata2 nya agak gak mudeng bingung nulisnya hehe
Thanks untuk masukannya

Salam....

Kalo bisa kawinkan saja semuanya bro, toh masih dalam garis keturunan yg sama
nanti anaknya di seleksi, yang paling mirip sama A dikawinkan lagi sama yg paling mirip sama A juga baik jantan maupun betina.

perkawinan satu turunan memang akan memperkental gen yang ada, untuk mencari kriteria seperti pacek A bisa dilakukan walau tidak 100% sama.. kelebihan dari persilangan sedarah adalah teknik dan ciri yang tidak jauh dari parentalnya (pacek/betina), kekurangan dari perkawinan sedarah adalah stamina yang kurang baik,
cuma mengigatkan rekayasa genetika pada hewan
cross breed = persilangan antara parental yang diinginkan
inbreed = persilangan antara sedarah,ayah & anak, ibu & anak
line breed = persilangan antara hubungan darah yang sudah agak jauh, paman & anak, yang akan menghasilkan indukan atau babon berkualitas yang seperti kita inginkan
crossbreed = persilangan antra hasil dari linebreed dengan pacek/babopn yang lain dan tidak sedarah yang diharapkan menghasilkan keturunan yang berkual;itas baik teknik atau staminannya.

artikel ini pernah saya baca tapi lupa sumbernya (sorry),
silahkan koreksi yang laen, trims

Karismadi wrote:
untuk mendapatkan anakan yg lebih mirip dengan pacek (A) sebaiknya yg di lakukan mengawinkan (D) jantan dan (D) betina atau (D) jantan dengan induknya (C) betina?
apa kah kelebihan dan kekurangan dari persilangan tersebut?

mohon maaf bila kata2 nya agak gak mudeng bingung nulisnya hehe
Thanks untuk masukannya

Salam....

menurut saya..gak usah terlalu skematik, cari aja yg paling mirip pacek A..lalu saling disilangkan

+membentuk "gene pool" yg lebih seragam
-kurang "vigour" tapi toh buat bahan ternak kan, bukan bahan jadi..

Karismadi wrote:Pacek (A) >< betina (B)
= (C) anakan betina
Pacek (A)>< (C) anakan betina
= (D) anakan betina dan jantan

a x b = ab (a,50% : b,50%) --> diatas disebut C
a x ab = aaab (a, 75% : b 25%). --> diatas disebut D

Jadi sebetulnya mas karismadi sudah punya anakan yg memiliki 75% gen A.

bila :
- aaab x aaab = aaaaaabb (a, 75% : b 25%) --> tidak merubah apapun.
- aaab x ab = aaaaabbb (a, 62,5% : b 37,55) --> komposisi a semakin kecil.

cmiiw

Modesto wrote:Kalo bisa kawinkan saja semuanya bro, toh masih dalam garis keturunan yg sama
nanti anaknya di seleksi, yang paling mirip sama A dikawinkan lagi sama yg paling mirip sama A juga baik jantan maupun betina.

iya juga sih mas... cuma maksud hati biar lebih efisien gak terlalu lama eksperimennya heheee
tims masukannya

La masia wrote:perkawinan satu turunan memang akan memperkental gen yang ada, untuk mencari kriteria seperti pacek A bisa dilakukan walau tidak 100% sama.. kelebihan dari persilangan sedarah adalah teknik dan ciri yang tidak jauh dari parentalnya (pacek/betina), kekurangan dari perkawinan sedarah adalah stamina yang kurang baik,
cuma mengigatkan rekayasa genetika pada hewan
cross breed = persilangan antara parental yang diinginkan
inbreed = persilangan antara sedarah,ayah & anak, ibu & anak
line breed = persilangan antara hubungan darah yang sudah agak jauh, paman & anak, yang akan menghasilkan indukan atau babon berkualitas yang seperti kita inginkan
crossbreed = persilangan antra hasil dari linebreed dengan pacek/babopn yang lain dan tidak sedarah yang diharapkan menghasilkan keturunan yang berkual;itas baik teknik atau staminannya.

artikel ini pernah saya baca tapi lupa sumbernya (sorry),
silahkan koreksi yang laen, trims

trims bgt ni mas iya ada di artikel pemuliaan.... terinspirasi dari situ juga biar hasil ternakan kita lebih seragam seperti yg kita inginkan dan menjadi ciri khas kandang kita heheee

Yang Chao-wie wrote:

Karismadi wrote:
untuk mendapatkan anakan yg lebih mirip dengan pacek (A) sebaiknya yg di lakukan mengawinkan (D) jantan dan (D) betina atau (D) jantan dengan induknya (C) betina?
apa kah kelebihan dan kekurangan dari persilangan tersebut?

mohon maaf bila kata2 nya agak gak mudeng bingung nulisnya hehe
Thanks untuk masukannya

Salam....

menurut saya..gak usah terlalu skematik, cari aja yg paling mirip pacek A..lalu saling disilangkan

+membentuk "gene pool" yg lebih seragam
-kurang "vigour" tapi toh buat bahan ternak kan, bukan bahan jadi..

he he... harus lebih fleksibel ya mas....
cuma masih pemula bgt nih mas jadi biar gak terlalu keluar jalur dari yg diinginkan makanya saya coba di buat sistem pemuliaan ternak yg jadi acuannya hehehe

Administrator wrote:

Karismadi wrote:Pacek (A) >< betina (B)
= (C) anakan betina
Pacek (A)>< (C) anakan betina
= (D) anakan betina dan jantan

a x b = ab (a,50% : b,50%) --> diatas disebut C
a x ab = aaab (a, 75% : b 25%). --> diatas disebut D

Jadi sebetulnya mas karismadi sudah punya anakan yg memiliki 75% gen A.

bila :
- aaab x aaab = aaaaaabb (a, 75% : b 25%) --> tidak merubah apapun.
- aaab x ab = aaaaabbb (a, 62,5% : b 37,55) --> komposisi a semakin kecil.

cmiiw

trims bgt mas penjelasannya....
jika anakan jantan aaab dirasakan memenuhi kriteria untuk jadi pacek pengganti langkah untuk ternakan berikutnya sebaiknya cari betina yg masih ada hubungan darah atau tidak..?

Karismadi wrote:trims bgt mas penjelasannya....
jika anakan jantan aaab dirasakan memenuhi kriteria untuk jadi pacek pengganti langkah untuk ternakan berikutnya sebaiknya cari betina yg masih ada hubungan darah atau tidak..?

tergantung tujuannya utk apa..
Kalau hasilnya mau utk tarung, sebaiknya langsung crossbreed saja.
Kalau hasilnya utk parental stock, silakan pakai betina yg masih ada hubungan darah dgn A.

Administrator wrote:

Karismadi wrote:Pacek (A) >< betina (B)
= (C) anakan betina
Pacek (A)>< (C) anakan betina
= (D) anakan betina dan jantan

a x b = ab (a,50% : b,50%) --> diatas disebut C
a x ab = aaab (a, 75% : b 25%). --> diatas disebut D

Jadi sebetulnya mas karismadi sudah punya anakan yg memiliki 75% gen A.

bila :
- aaab x aaab = aaaaaabb (a, 75% : b 25%) --> tidak merubah apapun.
- aaab x ab = aaaaabbb (a, 62,5% : b 37,55) --> komposisi a semakin kecil.

cmiiw

itulah enaknya kawin hasil inbreding, masih punya darah pacek 75 %. apa mas kasmadi tidak ingin punya yang lebih bagus dari pacek yang dulu?? hehehe....

saya juga seleksi hasil inbreeding d rumah malah teknik + pukulnya bisa melebihi si pacek dan juga melebihi si biangnya juga .

moga2 dengan hasil ternakan mas kasmadi ada yang lebih dari pada si paceknya hehehe.....

Administrator wrote:

Karismadi wrote:trims bgt mas penjelasannya....
jika anakan jantan aaab dirasakan memenuhi kriteria untuk jadi pacek pengganti langkah untuk ternakan berikutnya sebaiknya cari betina yg masih ada hubungan darah atau tidak..?

tergantung tujuannya utk apa..
Kalau hasilnya mau utk tarung, sebaiknya langsung crossbreed saja.
Kalau hasilnya utk parental stock, silakan pakai betina yg masih ada hubungan darah dgn A.

kaluau tujuannya biar punya stock ayam yg bagus tapi tarungnya juga sedikit mengalami penyempurnaan dan bisa untuk tarung juga hheee....
kan biar peternak tapi masih untuk tarung juga heheee

sugiarto wrote:

Administrator wrote:

Karismadi wrote:Pacek (A) >< betina (B)
= (C) anakan betina
Pacek (A)>< (C) anakan betina
= (D) anakan betina dan jantan

a x b = ab (a,50% : b,50%) --> diatas disebut C
a x ab = aaab (a, 75% : b 25%). --> diatas disebut D

Jadi sebetulnya mas karismadi sudah punya anakan yg memiliki 75% gen A.

bila :
- aaab x aaab = aaaaaabb (a, 75% : b 25%) --> tidak merubah apapun.
- aaab x ab = aaaaabbb (a, 62,5% : b 37,55) --> komposisi a semakin kecil.

cmiiw

itulah enaknya kawin hasil inbreding, masih punya darah pacek 75 %. apa mas kasmadi tidak ingin punya yang lebih bagus dari pacek yang dulu?? hehehe....

saya juga seleksi hasil inbreeding d rumah malah teknik + pukulnya bisa melebihi si pacek dan juga melebihi si biangnya juga .

moga2 dengan hasil ternakan mas kasmadi ada yang lebih dari pada si paceknya hehehe.....

hehehe.... bener bgt mas... kepengennya mah punya yg lebih bagus hehe
hasil inbreed yg 75% ini juga ada yg melebihi paceknya mas jadi andalan... cuma blm sempet jadi pacek eh malah kena panyakit... makanya kepengan punya yg model begitu lagi eh paceknya gak ada hehehe... tinggal kawan setetesannya cuma ya sedikit berbeda hehee

Karismadi wrote:

Administrator wrote:

Karismadi wrote:trims bgt mas penjelasannya....
jika anakan jantan aaab dirasakan memenuhi kriteria untuk jadi pacek pengganti langkah untuk ternakan berikutnya sebaiknya cari betina yg masih ada hubungan darah atau tidak..?

tergantung tujuannya utk apa..
Kalau hasilnya mau utk tarung, sebaiknya langsung crossbreed saja.
Kalau hasilnya utk parental stock, silakan pakai betina yg masih ada hubungan darah dgn A.

kaluau tujuannya biar punya stock ayam yg bagus tapi tarungnya juga sedikit mengalami penyempurnaan dan bisa untuk tarung juga hheee....
kan biar peternak tapi masih untuk tarung juga heheee

Pakai metode linebreed saja.
masih bisa utk tarung.
Kalau utk ada peningkatan kualitas/penyempurnaan, wah ini sulit jawabnya.
hehehe...

Administrator wrote:

Karismadi wrote:

Administrator wrote:

Karismadi wrote:trims bgt mas penjelasannya....
jika anakan jantan aaab dirasakan memenuhi kriteria untuk jadi pacek pengganti langkah untuk ternakan berikutnya sebaiknya cari betina yg masih ada hubungan darah atau tidak..?

tergantung tujuannya utk apa..
Kalau hasilnya mau utk tarung, sebaiknya langsung crossbreed saja.
Kalau hasilnya utk parental stock, silakan pakai betina yg masih ada hubungan darah dgn A.

kaluau tujuannya biar punya stock ayam yg bagus tapi tarungnya juga sedikit mengalami penyempurnaan dan bisa untuk tarung juga hheee....
kan biar peternak tapi masih untuk tarung juga heheee

Pakai metode linebreed saja.
masih bisa utk tarung.
Kalau utk ada peningkatan kualitas/penyempurnaan, wah ini sulit jawabnya.
hehehe...

kalau babon dikawinkan dengan jago satu tetesan dengan induknya ini linebreed bukan mas?
kalo dilihat malah mirip anakan jantan di kawinkan dengan indukannya..

kalau kualitasnya gak nambah2 mentok kaya paceknya aja dong mas heheee....
ada teknik rahasia ya heheheee

Administrator wrote:

Karismadi wrote:

Administrator wrote:

Karismadi wrote:trims bgt mas penjelasannya....
jika anakan jantan aaab dirasakan memenuhi kriteria untuk jadi pacek pengganti langkah untuk ternakan berikutnya sebaiknya cari betina yg masih ada hubungan darah atau tidak..?

tergantung tujuannya utk apa..
Kalau hasilnya mau utk tarung, sebaiknya langsung crossbreed saja.
Kalau hasilnya utk parental stock, silakan pakai betina yg masih ada hubungan darah dgn A.

kaluau tujuannya biar punya stock ayam yg bagus tapi tarungnya juga sedikit mengalami penyempurnaan dan bisa untuk tarung juga hheee....
kan biar peternak tapi masih untuk tarung juga heheee

Pakai metode linebreed saja.
masih bisa utk tarung.
Kalau utk ada peningkatan kualitas/penyempurnaan, wah ini sulit jawabnya.
hehehe...

hasil inbreeding menurut pengalaman saya, benar apa yang ada di metode pemulian ternak.
1. hasil tetesan ada yang langkahnya lambat.
2. nafas walaupun d kliter jemur dan gebrak hasil kurang memuaskan.
3. mental. mental hasil inbreed tidak tepengaruh walaupun langkah kurang cepat.
4. hasil inbreeding ada yang melebihi si pacek. maupun si biangnya. tapi itu 5 kali inbreeding hanya ada beberapa saja yang seperti itu.
5. hasil inbreeding tidak terpengaruh, cacat ( cacat hanya metode perawatanya saja yang kurang benar ) selama ini hasil inbreeding saya tidak ada yang cacat.

yang saya mau tanyakan ke pada pak ari administrator. pak untuk hasil inbreed X hasil inbreed. apakah pak ary sudah pernah coba pak. hasilnya apa bisa di buat tarung?

ayo semangat inbreednya ntar hasilnya saya sita satu he3

sugiarto wrote:yang saya mau tanyakan ke pada pak ari administrator. pak untuk hasil inbreed X hasil inbreed. apakah pak ary sudah pernah coba pak. hasilnya apa bisa di buat tarung?

sy juga punya hasil inbreed x inbreed.
tapi sayangnya betina mas...
yg jantan blm ada.

tapi memang benar pengalaman mas sugiarto serupa dgn saya. Ditempat sy hasil inbreed tidak ada pengaruh pada fisik dan kesehatan. Hanya ngerawatnya saja yg susah.
Napas cepat mogok dan tenaga sulit diprediksi.
Minggu ini bagus, minggu depan jelek.
Untungnya, sy hanya fokuskan hasil inbreed utk ternak saja.

Administrator wrote:
sy juga punya hasil inbreed x inbreed.
tapi sayangnya betina mas...
yg jantan blm ada.

apa saudara betina hasil inbreed X Inbreed yang laki2 ni g mana pak. sudah terjual atau g mana?
atau malah latoy atau sudah bisa buat tarung pak?

saya malah ingin mencoba hasil inbreed X inbreed untuk buat tarung. apakah bisa ya?

saya berfikirnya bgini pak ary, kalau super breed X super breed itu kan hampir 100% ikut pacek atau si biang.artinya tidak berubah dengan ternakan yang terdahulu. tapi kalau inbreed X inbreed itu kan 75% mungin darah si pacek atau si biang. tapi kan ada 25% darah trah lain. lha yang 25% ini mungkin menjadi combinasi yang bagus.
atau malah jadi combinasi yang apkir.

menurut pak ary dengan pendapat saya ini prediksi ternak hasil inbreed X inbreed g mana pak?

sugiarto wrote:apa saudara betina hasil inbreed X Inbreed yang laki2 ni g mana pak. sudah terjual atau g mana?
atau malah latoy atau sudah bisa buat tarung pak?

kebetulan ga ada jantannya. netas betina semua.

sugiarto wrote:
saya malah ingin mencoba hasil inbreed X inbreed untuk buat tarung. apakah bisa ya?

saya berfikirnya bgini pak ary, kalau super breed X super breed itu kan hampir 100% ikut pacek atau si biang.artinya tidak berubah dengan ternakan yang terdahulu. tapi kalau inbreed X inbreed itu kan 75% mungin darah si pacek atau si biang. tapi kan ada 25% darah trah lain. lha yang 25% ini mungkin menjadi combinasi yang bagus.
atau malah jadi combinasi yang apkir.

menurut pak ary dengan pendapat saya ini prediksi ternak hasil inbreed X inbreed g mana pak?

misal :
Tergantung inbreednya dari galur yg mana?
Misal :
Galur trah A di inbreed menghasilkan B
Galur trah C di inbreed menghasilkan D.
Bila B X D ini namanya cross breed krn tdk ada hubungan sodara dan memungkinkan utk diadu.

Tapi kalau B X B, atau D X D, ini tidak menambah apapun dan menurut saya tidak bisa dipakai utk aduan.

Sebaiknya cari anakan yang memiliki teknik spt pemacek (C teknik) X anakan spt pemacek (C pukul).
Kemungkinan ada 25 varian :
a. 4 % dekati yg diinginkan C(a).C(b)
b. 8 % dekati yg dinginkan membawa gen babon C(a).C(b)M
c. 4 % ayam unggul di teknik C(a).C
d. 4 % ayam unggul di pukul C.C(b)
e. 80 % sisa hasilkan variasi, lain-lain

Misal :
C(teknik) = C (a) --> C(a)M
C(pukul) = C (b) --> C(b)M
Kita misalkan M adalah gen babon. (Sebab pacek utama C(a)C(b) disilang dengan M = ? (hasil)

Bila di kawinkan = C(a)M x C(b)M menghasilakan = 25 Variasi
yang kita harapkan adalah ayam bagus teknik dan bagus pukul.

Dari sistem perkawinan tersebut kemungkinan dan InsaAlloh keturunan selanjutnya (sedarah) akan menghasilkan keturunan seperti C(a).C(b).
Tergantung ketelitian kita dalam memilih pacek dan babon.

Mohon maaf apabila ada kekurangan, semoga di forum ini kita bisa nambah pengalaman dan ilmu.
Monggo.. saran yang lain.

Kagum, heran,salut, bingung campur baur nih perasaan ane membaca tread tentang breeding...
buat pak admin n senior2 semua, apa sih rahasianya sampe tekun begitu?? rapi jali, track recordnya jelas, mantap!
soalnya ane py pengalaman , baru generasi ke-2 aja udah acak2an gak jelas
apa karena kebanyakan indukan? pengurus ayamnya ga serius?
sori klo OOT, tapi msh nyerempet2,heheheh
mohon pencerahan, nuhun

Administrator wrote:

Tergantung inbreednya dari galur yg mana?
Misal :
Galur trah A di inbreed menghasilkan B
Galur trah C di inbreed menghasilkan D.
Bila B X D ini namanya cross breed krn tdk ada hubungan sodara dan memungkinkan utk diadu.

Tapi kalau B X B, atau D X D, ini tidak menambah apapun dan menurut saya tidak bisa dipakai utk aduan.

okey saya mengerti pak, hasil inbreed kan staminanya kurang. di croos breed dengan sama2 hasil inbreed maka staminanya akan bertambah.

okey akan sy coba pak. untuk tarung nantinya g mana. akan sy laporkan ke papaji.
okey thank you pak ary.

Administrator wrote:

sugiarto wrote:yang saya mau tanyakan ke pada pak ari administrator. pak untuk hasil inbreed X hasil inbreed. apakah pak ary sudah pernah coba pak. hasilnya apa bisa di buat tarung?

sy juga punya hasil inbreed x inbreed.
tapi sayangnya betina mas...
yg jantan blm ada.

tapi memang benar pengalaman mas sugiarto serupa dgn saya. Ditempat sy hasil inbreed tidak ada pengaruh pada fisik dan kesehatan. Hanya ngerawatnya saja yg susah.
Napas cepat mogok dan tenaga sulit diprediksi.
Minggu ini bagus, minggu depan jelek.
Untungnya, sy hanya fokuskan hasil inbreed utk ternak saja.

Izin ikut nimbrung mas.. pengalaman saya juga hampir serupa dengan yang diungkapkan.. merawat hasil inbreed lebih sulit dari crossbreed.. tingkat kesehatan lebih labil.. tetapi setelah di linebreed n crossbreed.. tidak ada masalah..

salam

Administrator wrote:

Karismadi wrote:Pacek (A) >< betina (B)
= (C) anakan betina
Pacek (A)>< (C) anakan betina
= (D) anakan betina dan jantan

a x b = ab (a,50% : b,50%) --> diatas disebut C
a x ab = aaab (a, 75% : b 25%). --> diatas disebut D

Jadi sebetulnya mas karismadi sudah punya anakan yg memiliki 75% gen A.

bila :
- aaab x aaab = aaaaaabb (a, 75% : b 25%) --> tidak merubah apapun.
- aaab x ab = aaaaabbb (a, 62,5% : b 37,55) --> komposisi a semakin kecil.

cmiiw

Luar Biasa....
OK''