perawat,pakan,dan hasil

salam papajiers..
akhir-akhir ini saya telah banyak berpikir untuk memiliki seorang perawat untuk merawat ayam-ayamku baik dari segi ternak,pembesaran,rawatan dll.hasilnya susah-susah gampang tapi banyak susahnya..
dikampung saya dibogor bisa dikatakan mudah-mudah saja untuk mendapatkan seorang perawat karena terbilang cukup banyak penghoby ayam aduan disini,dari mulai yang memiliki lahan,kandang siap huni,skil,dll.setelah melakukan penerawangan secara saya pribadi dapat menyimpulkan masalah atau kendala terbesarnya adalah lebih cendrung ke kepercayaan,ikhlas,tulus,dan jujur dari seorang perawat tersebut.sangat sulit untuk mendapatkan perawat yang memiliki kriteria tersebut.
nah yang saya ingin tanyakan:
1.bagaimana membangun kepercayaan kita terhadap perawat yang tidak masuk kriteria kita agar tidak ada pikiran2 kotor yang gentanyangan dikepala kita..?
2.berapa karung atau rupiahkah pengeluaran untuk pakan yang ideal untuk 2 pacek 4 biang dan 5 ayam rawatan?
3.apakah seorang perawat mendapatkan beberapa ekor ayam dari hasi ternak selain gaji/uang setiap bulannya?(ternak,pembesaran,dan ayam rawatan dilakukan dikandang perawat).
demikian yang ingin saya tanyakan mohon maaf bila ada salah-salah kata.
salam sang perawat..

saling percaya dan Perjanjian sebelum melaksanakan..
masalah gaji di bahas di awal sebelum transaksi,,
Bagi hasil anakan juga dalam perjanjian,,
,,,,k jogja aj mas,,,xixixi

1. Sering2 aja ngobrol2 dr hati kehati dgn perawat..! Kl perlu, main/berkunjung kerumah si perawat, dll..! Agar ada kedekatan psykologis antara mas Robert n si perawat..! Shg.., lama kelamaan akan ada rasa "aman" dihati mas Robert utk melepas/mempercayakan semua ini pd si perawat..!
2. Perhitungan kasarnya: 1kg pakan, cukup utk dikonsumsi 11ekor ayam (2pacek, 4babon, dan 5ayam rawatan.)..! Nah, kl harga pakan tsb, 7rb/ kilo.., jd utk pakan saja, maksimum adalah 10rb/ per hari..!
3. Mengenai hasil ternak..., ini trgantung kesepakatan..! Sangat variatif..., krn sangat fleksibel..!

Pertanyaan saya: Apakah si perawat tinggal dikandang mas Robert..? Dan, apakah si perawat, adalah juga penghobi ayam petarung..? ("Mengerti" ttg ayam petarung.?)


Salam saya.......

Memang tidak mudah memberikan kepercayaan kepada seseorang termasuk untuk ternak ayam, saran saya cari orang yang kita kenal cukup baik dan dekat secara pribadi yang senang piara ayam (kalo bisa ayam kampung) dan mempunyai tempat memadai untuk lokasi ternak, ajak bicara tentang rencana kita pakai sistem titip ternak saja...................

Jadi kita usulkan daripada piara ayam sayur lebih baik kita ganti dengan ayam aduan yang modal pemacek, biang dan kandangnya dari kita semua, modal dia adalah tenaga dan pakan (untuk ransum tertentu kita bantu) dan untuk hasilnya nanti dijual dan bagi hasil atau kita pilih duluan sisanya untuk dia terserah mau dijual atau dipotong atau semua hasilnya kita borong dengan memberikan ganti biaya yang sewajarnya misal 20 ribu/ekor untuk anakan umur 1 bulan................

Dengan demikian dia merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab atas hasil ternaknya karena jika tidak produktif maka dia juga tidak akan dapat uang pengganti sehingga dia akan berusaha mengelola ternak dengan serius dan tentunya kita harus rutin menengok untuk mengawasi perkembangannya serta memahami kendala2 yang dihadapinya..........................

Prinsipnya adalah jalin komunikasi yang baik dan jangan menganggap dia sebagai bawahan tetapi posisikan dia sebagai partner yang setara, pahami kesulitan2nya dan jadikan sebagai teman diskusi dalam mengelola ternak bareng tersebut.......................

Salam ternak.............

Hendro wrote:Memang tidak mudah memberikan kepercayaan kepada seseorang termasuk untuk ternak ayam, saran saya cari orang yang kita kenal cukup baik dan dekat secara pribadi yang senang piara ayam (kalo bisa ayam kampung) dan mempunyai tempat memadai untuk lokasi ternak, ajak bicara tentang rencana kita pakai sistem titip ternak saja...................

Jadi kita usulkan daripada piara ayam sayur lebih baik kita ganti dengan ayam aduan yang modal pemacek, biang dan kandangnya dari kita semua, modal dia adalah tenaga dan pakan (untuk ransum tertentu kita bantu) dan untuk hasilnya nanti dijual dan bagi hasil atau kita pilih duluan sisanya untuk dia terserah mau dijual atau dipotong atau semua hasilnya kita borong dengan memberikan ganti biaya yang sewajarnya misal 20 ribu/ekor untuk anakan umur 1 bulan................

Dengan demikian dia merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab atas hasil ternaknya karena jika tidak produktif maka dia juga tidak akan dapat uang pengganti sehingga dia akan berusaha mengelola ternak dengan serius dan tentunya kita harus rutin menengok untuk mengawasi perkembangannya serta memahami kendala2 yang dihadapinya..........................

Prinsipnya adalah jalin komunikasi yang baik dan jangan menganggap dia sebagai bawahan tetapi posisikan dia sebagai partner yang setara, pahami kesulitan2nya dan jadikan sebagai teman diskusi dalam mengelola ternak bareng tersebut.......................

Salam ternak.............

manteep,,saya pilih perawat yg cantik saja haha

mard_dian wrote:saling percaya dan Perjanjian sebelum melaksanakan..
masalah gaji di bahas di awal sebelum transaksi,,
Bagi hasil anakan juga dalam perjanjian,,
,,,,k jogja aj mas,,,xixixi

wah terima kasih mas dian atas usulnya sangat bermanfaat buat saya..tapi kalo berbicara masalah janji sekarang sudah ada lagunya..jambuuu (janjimu busuk) hihi lahawla ajalah x ya..
kejauhan mas kalo ke jogjaaa repot nengoknya..

Win Kastubi wrote:1. Sering2 aja ngobrol2 dr hati kehati dgn perawat..! Kl perlu, main/berkunjung kerumah si perawat, dll..! Agar ada kedekatan psykologis antara mas Robert n si perawat..! Shg.., lama kelamaan akan ada rasa "aman" dihati mas Robert utk melepas/mempercayakan semua ini pd si perawat..!
2. Perhitungan kasarnya: 1kg pakan, cukup utk dikonsumsi 11ekor ayam (2pacek, 4babon, dan 5ayam rawatan.)..! Nah, kl harga pakan tsb, 7rb/ kilo.., jd utk pakan saja, maksimum adalah 10rb/ per hari..!
3. Mengenai hasil ternak..., ini trgantung kesepakatan..! Sangat variatif..., krn sangat fleksibel..!

Pertanyaan saya: Apakah si perawat tinggal dikandang mas Robert..? Dan, apakah si perawat, adalah juga penghobi ayam petarung..? ("Mengerti" ttg ayam petarung.?)


Salam saya.......

makasih banyak mas win masukannya sangat bermanfaat bagi saya..
ayam saya taruh ditempat/kandang perawat mas dan dya bisa saya katakan seorang penghoby berat untuk hal ayam/binatang,karena sudah lama malang melintang didunia perayaman namun seorang yang bisa saya katan tidak mampu yang wajib kita bantu dengan memberi pekerjaan.
trima kasih mas win..
salam

Hendro wrote:Memang tidak mudah memberikan kepercayaan kepada seseorang termasuk untuk ternak ayam, saran saya cari orang yang kita kenal cukup baik dan dekat secara pribadi yang senang piara ayam (kalo bisa ayam kampung) dan mempunyai tempat memadai untuk lokasi ternak, ajak bicara tentang rencana kita pakai sistem titip ternak saja...................

Jadi kita usulkan daripada piara ayam sayur lebih baik kita ganti dengan ayam aduan yang modal pemacek, biang dan kandangnya dari kita semua, modal dia adalah tenaga dan pakan (untuk ransum tertentu kita bantu) dan untuk hasilnya nanti dijual dan bagi hasil atau kita pilih duluan sisanya untuk dia terserah mau dijual atau dipotong atau semua hasilnya kita borong dengan memberikan ganti biaya yang sewajarnya misal 20 ribu/ekor untuk anakan umur 1 bulan................

Dengan demikian dia merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab atas hasil ternaknya karena jika tidak produktif maka dia juga tidak akan dapat uang pengganti sehingga dia akan berusaha mengelola ternak dengan serius dan tentunya kita harus rutin menengok untuk mengawasi perkembangannya serta memahami kendala2 yang dihadapinya..........................

Prinsipnya adalah jalin komunikasi yang baik dan jangan menganggap dia sebagai bawahan tetapi posisikan dia sebagai partner yang setara, pahami kesulitan2nya dan jadikan sebagai teman diskusi dalam mengelola ternak bareng tersebut.......................

Salam ternak.............

Lalu.., gimana dgn yg 5ekor yg utk di "Rawat-adu".....?

Hendro wrote:Memang tidak mudah memberikan kepercayaan kepada seseorang termasuk untuk ternak ayam, saran saya cari orang yang kita kenal cukup baik dan dekat secara pribadi yang senang piara ayam (kalo bisa ayam kampung) dan mempunyai tempat memadai untuk lokasi ternak, ajak bicara tentang rencana kita pakai sistem titip ternak saja...................

Jadi kita usulkan daripada piara ayam sayur lebih baik kita ganti dengan ayam aduan yang modal pemacek, biang dan kandangnya dari kita semua, modal dia adalah tenaga dan pakan (untuk ransum tertentu kita bantu) dan untuk hasilnya nanti dijual dan bagi hasil atau kita pilih duluan sisanya untuk dia terserah mau dijual atau dipotong atau semua hasilnya kita borong dengan memberikan ganti biaya yang sewajarnya misal 20 ribu/ekor untuk anakan umur 1 bulan................

Dengan demikian dia merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab atas hasil ternaknya karena jika tidak produktif maka dia juga tidak akan dapat uang pengganti sehingga dia akan berusaha mengelola ternak dengan serius dan tentunya kita harus rutin menengok untuk mengawasi perkembangannya serta memahami kendala2 yang dihadapinya..........................

Prinsipnya adalah jalin komunikasi yang baik dan jangan menganggap dia sebagai bawahan tetapi posisikan dia sebagai partner yang setara, pahami kesulitan2nya dan jadikan sebagai teman diskusi dalam mengelola ternak bareng tersebut.......................

Salam ternak.............

makasih pak hendro komentnya..
tapi yang saya maksud mencari perawat tersebut untuk full perawatan dari bibit,ternak,dan rawatan.jadi saya tidak ada tindakan untuk mengambil ayam apalagi umuran 1bln..untuk pakan,multivitamin,dan obat2an full dari saya sepenuhnya.seperti pertanyaan saya no 1 itu buat saya masih menjadi kendala.tolong dijawab ya pak..

Win Kastubi wrote:

Hendro wrote:Memang tidak mudah memberikan kepercayaan kepada seseorang termasuk untuk ternak ayam, saran saya cari orang yang kita kenal cukup baik dan dekat secara pribadi yang senang piara ayam (kalo bisa ayam kampung) dan mempunyai tempat memadai untuk lokasi ternak, ajak bicara tentang rencana kita pakai sistem titip ternak saja...................

Jadi kita usulkan daripada piara ayam sayur lebih baik kita ganti dengan ayam aduan yang modal pemacek, biang dan kandangnya dari kita semua, modal dia adalah tenaga dan pakan (untuk ransum tertentu kita bantu) dan untuk hasilnya nanti dijual dan bagi hasil atau kita pilih duluan sisanya untuk dia terserah mau dijual atau dipotong atau semua hasilnya kita borong dengan memberikan ganti biaya yang sewajarnya misal 20 ribu/ekor untuk anakan umur 1 bulan................

Dengan demikian dia merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab atas hasil ternaknya karena jika tidak produktif maka dia juga tidak akan dapat uang pengganti sehingga dia akan berusaha mengelola ternak dengan serius dan tentunya kita harus rutin menengok untuk mengawasi perkembangannya serta memahami kendala2 yang dihadapinya..........................

Prinsipnya adalah jalin komunikasi yang baik dan jangan menganggap dia sebagai bawahan tetapi posisikan dia sebagai partner yang setara, pahami kesulitan2nya dan jadikan sebagai teman diskusi dalam mengelola ternak bareng tersebut.......................

Salam ternak.............

Lalu.., gimana dgn yg 5ekor yg utk di "Rawat-adu".....?

perawat ayam: waduuh maaaas, ayam rawatannya mati...gak sempet di foto/di potong kakinya, langsung di bakar, takut nulari yang lain...

Menjawab pertanyaan no 1 bagaimana menghilangkan pikiran negatif terhadap mitra ? caranya ya kita jangan pernah berprasangka negatif, pasrah aja dan percaya bahwa segala sesuatu pasti ada karmanya, kalopun terbukti kita dicurangi ya anggap saja sebagai sarana untuk lebih mengenal lebih dekat karakter seseorang sekaligus sebagai bahan evaluasi, karena terkadang tanpa kita sadari kecurangan itu muncul karena kondisi yang justru kita ciptakan sendiri dan bukan sifat bawaan orang tersebut..................

Mengenai pertanyaan bang Erwin bagaimana dengan yang 5 ekor rawat adu tersebut ? memang saya lebih menyarankan untuk tujuan ternak kita bedakan dengan yang rawat adu tujuannya biar lebih fokus dan tidak ada konflik kepentingan, kalo cuma 5 ekor saran saya dirawat sendiri saja tidak usah pakai perawat karena merawat ayam adu tidaklah susah dan relatif tidak menyita waktu (penjelasan singkat sudah saya tulis di topik lain), daripada buang uang dan sakit hati karena dikerjain botoh lebih baik kita rawat sendiri saja.............................

Jangan terulang seperti pengalaman kang Momon yang ayamnya entah kemana tapi botohnya ngaku ayam mati belum sempat difoto kaki belum dipotong dll, kalo hal ini masih mending karena lebih mudah dikonfirmasi dan dikontrol, ada kasus yang lebih parah ketika botoh diberi kepercayaan ngadu ke arena dan dititip uang maka seringkali terjadi kecurangan jika ayam kalah maka ngakunya duit habis dipasangkan semua, tetapi jika ayam menang sudah pasti ngakunya sebagian diasuransikan sehingga kemenangan cuma sedikit padahal sebenarnya masuk kantong botoh pribadi dan yang lebih parah ada botoh yang bisa dibeli oleh lawan sehingga ayam pada posisi atas tetapi dikondisikan berbalik jadi kalah dengan imbalan uang...............................

Jadi kembali saya ingatkan, untuk ternak pilih mitra orang yang tidak suka dan tidak paham ngadu ayam tapi senang piara hewan, sedangkan untuk ayam rawatan jika jumlahnya tidak banyak dan tempatnya memungkinkan silakan dirawat sendiri saja, jika terpaksa pakai jasa perawat pilih orang yang kita kenal dekat secara pribadi tetapi tetap jangan diberikan kepercayaan sepenuhnya terutama dalam hal pegang uang dan harus rutin kita kontrol untuk meminimalisir peluang terjadinya kecurangan..........................

Salam pilih mitra..............

Hendro wrote:Menjawab pertanyaan no 1 bagaimana menghilangkan pikiran negatif terhadap mitra ? caranya ya kita jangan pernah berprasangka negatif, pasrah aja dan percaya bahwa segala sesuatu pasti ada karmanya, kalopun terbukti kita dicurangi ya anggap saja sebagai sarana untuk lebih mengenal lebih dekat karakter seseorang sekaligus sebagai bahan evaluasi, karena terkadang tanpa kita sadari kecurangan itu muncul karena kondisi yang justru kita ciptakan sendiri dan bukan sifat bawaan orang tersebut..................

Mengenai pertanyaan bang Erwin bagaimana dengan yang 5 ekor rawat adu tersebut ? memang saya lebih menyarankan untuk tujuan ternak kita bedakan dengan yang rawat adu tujuannya biar lebih fokus dan tidak ada konflik kepentingan, kalo cuma 5 ekor saran saya dirawat sendiri saja tidak usah pakai perawat karena merawat ayam adu tidaklah susah dan relatif tidak menyita waktu (penjelasan singkat sudah saya tulis di topik lain), daripada buang uang dan sakit hati karena dikerjain botoh lebih baik kita rawat sendiri saja.............................

Jangan terulang seperti pengalaman kang Momon yang ayamnya entah kemana tapi botohnya ngaku ayam mati belum sempat difoto kaki belum dipotong dll, kalo hal ini masih mending karena lebih mudah dikonfirmasi dan dikontrol, ada kasus yang lebih parah ketika botoh diberi kepercayaan ngadu ke arena dan dititip uang maka seringkali terjadi kecurangan jika ayam kalah maka ngakunya duit habis dipasangkan semua, tetapi jika ayam menang sudah pasti ngakunya sebagian diasuransikan sehingga kemenangan cuma sedikit padahal sebenarnya masuk kantong botoh pribadi dan yang lebih parah ada botoh yang bisa dibeli oleh lawan sehingga ayam pada posisi atas tetapi dikondisikan berbalik jadi kalah dengan imbalan uang...............................

Jadi kembali saya ingatkan, untuk ternak pilih mitra orang yang tidak suka dan tidak paham ngadu ayam tapi senang piara hewan, sedangkan untuk ayam rawatan jika jumlahnya tidak banyak dan tempatnya memungkinkan silakan dirawat sendiri saja, jika terpaksa pakai jasa perawat pilih orang yang kita kenal dekat secara pribadi tetapi tetap jangan diberikan kepercayaan sepenuhnya terutama dalam hal pegang uang dan harus rutin kita kontrol untuk meminimalisir peluang terjadinya kecurangan..........................

Salam pilih mitra..............

SETUJU pak..mantap jawabannya,singkat,padat,dan bijak,trimakasih sangat bermanfaat buat saya..
salam

ayam betatto wrote:

Win Kastubi wrote:

Hendro wrote:Memang tidak mudah memberikan kepercayaan kepada seseorang termasuk untuk ternak ayam, saran saya cari orang yang kita kenal cukup baik dan dekat secara pribadi yang senang piara ayam (kalo bisa ayam kampung) dan mempunyai tempat memadai untuk lokasi ternak, ajak bicara tentang rencana kita pakai sistem titip ternak saja...................

Jadi kita usulkan daripada piara ayam sayur lebih baik kita ganti dengan ayam aduan yang modal pemacek, biang dan kandangnya dari kita semua, modal dia adalah tenaga dan pakan (untuk ransum tertentu kita bantu) dan untuk hasilnya nanti dijual dan bagi hasil atau kita pilih duluan sisanya untuk dia terserah mau dijual atau dipotong atau semua hasilnya kita borong dengan memberikan ganti biaya yang sewajarnya misal 20 ribu/ekor untuk anakan umur 1 bulan................

Dengan demikian dia merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab atas hasil ternaknya karena jika tidak produktif maka dia juga tidak akan dapat uang pengganti sehingga dia akan berusaha mengelola ternak dengan serius dan tentunya kita harus rutin menengok untuk mengawasi perkembangannya serta memahami kendala2 yang dihadapinya..........................

Prinsipnya adalah jalin komunikasi yang baik dan jangan menganggap dia sebagai bawahan tetapi posisikan dia sebagai partner yang setara, pahami kesulitan2nya dan jadikan sebagai teman diskusi dalam mengelola ternak bareng tersebut.......................

Salam ternak.............

Lalu.., gimana dgn yg 5ekor yg utk di "Rawat-adu".....?

perawat ayam: waduuh maaaas, ayam rawatannya mati...gak sempet di foto/di potong kakinya, langsung di bakar, takut nulari yang lain...

pengalaman pribadi nih kayanya..